THALAK
No. Hadist: 3336
Bab: Waktu thalak sesuai iddah yang Allah
perintahkan
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ السَّرْخَسِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ
الْقَطَّانُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَاسْتَفْتَى عُمَرُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ
طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَقَالَ مُرْ عَبْدَ اللَّهِ فَلْيُرَاجِعْهَا
ثُمَّ يَدَعْهَا حَتَّى تَطْهُرَ مِنْ حَيْضَتِهَا هَذِهِ ثُمَّ تَحِيضَ حَيْضَةً
أُخْرَى فَإِذَا طَهُرَتْ فَإِنْ شَاءَ فَلْيُفَارِقْهَا قَبْلَ أَنْ يُجَامِعَهَا
وَإِنْ شَاءَ فَلْيُمْسِكْهَا فَإِنَّهَا الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ أَنْ تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah
bin Sa'id As Sarkhasi, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin
Sa'id Al Qaththan dari 'Ubaidulah bin Umar, ia berkata; telah memberitakan kepadaku
Nafi' dari Abdullah bahwa ia telah mencerai isterinya dalam keadaan
haid. Kemudian Umar meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, ia berkata; Abdullah menceraikan isterinya dalam keadaan haid. Maka
beliau bersabda: "Perintahkan kepada Abdullah agar kembali kepadanya, kemudian
membiarkannya hingga suci dari haidnya ini, kemudian haid berikutnya, kemudian
apabila telah suci maka apabila ia menghendaki maka silahkan ia mencerainya
sebelum menggaulinya, dan jika ia menghendaki maka silahkan ia menahannya.
Itulah 'iddah yang Allah 'azza wajalla perintahkan agar wanita dicerai padanya."
No. Hadist: 3337
Bab: Waktu thalak sesuai iddah yang Allah
perintahkan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فِي عَهْدِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْهُ
فَلْيُرَاجِعْهَا ثُمَّ لِيُمْسِكْهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ تَحِيضَ ثُمَّ
تَطْهُرَ ثُمَّ إِنْ شَاءَ أَمْسَكَ بَعْدُ وَإِنْ شَاءَ طَلَّقَ قَبْلَ أَنْ
يَمَسَّ فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ تُطَلَّقَ
لَهَا النِّسَاءُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah, ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Al Qasim dari Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa ia telah mencerai isterinya dalam keadaan
haid pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Umar bin Al
Khathab radliallahu 'anhu bertanya mengenai hal tersebut. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perintahkan kepadanya agar kembali
kepadanya kemudian menahannya hingga suci, kemudian haid kemudian suci kemudian
apabila ia menghendaki maka ia boleh menahannya setelah itu, dan jika ia
menghendaki maka ia boleh mencerainya sebelum menggaulinya. Itulah 'iddah yang
Allah 'azza wajalla perintahkan agar wanita dicerai padanya.
No. Hadist: 3338
Bab: Waktu thalak sesuai iddah yang Allah
perintahkan
أَخْبَرَنِي كَثِيرُ
بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا الزُّبَيْدِيُّ قَالَ
سُئِلَ الزُّهْرِيُّ كَيْفَ الطَّلَاقُ لِلْعِدَّةِ فَقَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ طَلَّقْتُ
امْرَأَتِي فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ
حَائِضٌ فَذَكَرَ ذَلِكَ عُمَرُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَتَغَيَّظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
ذَلِكَ فَقَالَ لِيُرَاجِعْهَا ثُمَّ يُمْسِكْهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً
وَتَطْهُرَ فَإِنْ بَدَا لَهُ أَنْ يُطَلِّقَهَا طَاهِرًا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا
فَذَاكَ الطَّلَاقُ لِلْعِدَّةِ كَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَرَاجَعْتُهَا وَحَسَبْتُ لَهَا التَّطْلِيقَةَ الَّتِي
طَلَّقْتُهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Katsir bin
'Ubaid dari
Muhammad bin
Harb, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Az Zubaidi, ia berkata; Az Zuhri pernah ditanya; bagaimana cerai pada 'iddahnya?
Kemudian ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bin
Umar bahwa
Abdullah bin
Umar
berkata; saya mencerai isteriku dalam keadaan haid pada masa hidupnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Umar menyebutkan hal tersebut kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam marah karena hal tersebut, dan bersabda: "Hendaknya ia kembali
kepadanya, kemudian menahannya hingga mengalami haid, dan suci, kemudian apabila
ia menginginkan untuk mencerainya dalam keadaan suci sebelum menggaulinya maka
itulah cerai pada 'iddahnya sebagaimana yang telah Allah 'azza wajalla
turunkan." Abdullah bin Umar berkata; kemudian saya kembali kepadanya dan
menghitung baginya satu cerai yang telah saya lakukan kepadanya.
No. Hadist: 3339
Bab: Waktu thalak sesuai iddah yang Allah
perintahkan
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ تَمِيمٍ
عَنْ حَجَّاجٍ قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ
سَمِعَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَيْمَنَ يَسْأَلُ ابْنَ عُمَرَ وَأَبُو
الزُّبَيْرِ يَسْمَعُ كَيْفَ تَرَى فِي رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ حَائِضًا
فَقَالَ لَهُ طَلَّقَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ عَلَى
عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عُمَرُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُرَاجِعْهَا فَرَدَّهَا عَلَيَّ قَالَ إِذَا طَهُرَتْ
فَلْيُطَلِّقْ أَوْ لِيُمْسِكْ قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمْ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ }
فِي
قُبُلِ عِدَّتِهِنَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isma'il bin Ibrahim dan Abdullah bin Muhammad bin
Tamim dari
Hajjaj, ia berkata; telah berkata
Ibnu
Juraij;
telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa ia mendengar Abdur Rahman bin Aiman
bertanya kepada Ibnu Umar dan Abu Az Zubair mendengarnya; bagaimana pendapatmu
mengenai seorang laki-laki yang mencerai isterinya dalam keadaan haid?
Ibnu
Umar berkata
kepadanya; Abdullah bin Umar mencerai isterinya dalam keadaan haid pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Umar bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Abdullah bin Umar telah
mencerai isterinya dalam keadaan haid. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Hendaknya ia kembali kepadanya." Beliau mengembalikannya
kepadaku. Beliau bersabda: "Apabila ia telah suci maka silahkan ia mencerai atau
menahannya." Ibnu Umar berkata; kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengucapkan: "Wahai Nabi, apabila engkau mencerai isteri-isterimu maka cerailah
pada awal 'iddahnya."
No. Hadist: 3340
Bab: Waktu thalak sesuai iddah yang Allah
perintahkan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ الْحَكَمِ قَالَ سَمِعْتُ مُجَاهِدًا يُحَدِّثُهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي
قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ {
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمْ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ
لِعِدَّتِهِنَّ }
قَالَ
ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قُبُلِ عِدَّتِهِنَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Basysyar, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Al Hakam, ia berkata; saya pernah mendengar Ibnu Abbas
menceritakan kepada Mujahid tentang firman Allah Azza wa Jalla: Hai Nabi jika
engkau menceraikan istri-istrimu maka hendaknya engkau ceraikan mereka pada
waktu mereka mendapati iddahnya, Ibnu Abbas radliallahu 'anhu berkata; yaitu pada awal
'iddahnya.
No. Hadist: 3341
Bab: Thalak sunnah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ قَالَ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ قَالَ حَدَّثَنَا
الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
أَنَّهُ قَالَ طَلَاقُ السُّنَّةِ تَطْلِيقَةٌ وَهِيَ طَاهِرٌ فِي غَيْرِ جِمَاعٍ
فَإِذَا حَاضَتْ وَطَهُرَتْ طَلَّقَهَا أُخْرَى فَإِذَا حَاضَتْ وَطَهُرَتْ
طَلَّقَهَا أُخْرَى ثُمَّ تَعْتَدُّ بَعْدَ ذَلِكَ بِحَيْضَةٍ قَالَ الْأَعْمَشُ
سَأَلْتُ إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مِثْلَ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yahya bin Ayyub, Ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin
Ghiyats, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Ishaq dari Al Ahwash dari Abdullah ia berkata; mencerai yang sesuai sunnah yaitu
mencerai ketika ia dalam keadaan suci dan belum dilakukan jima', jika ia haid
lalu suci, maka ia menceraikannya kedua kalinya, jika ia haid dan bersuci maka
ia menceraikan ketiga kalinya, kemudian ia menunggu masa iddah setelah itu
dengan sekali haid. Al A'masy berkata saya bertanya kepada Ibrahim, dan ia
berkata seperti itu.
No. Hadist: 3342
Bab: Thalak sunnah
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ
أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ طَلَاقُ السُّنَّةِ أَنْ يُطَلِّقَهَا
طَاهِرًا فِي غَيْرِ جِمَاعٍ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Ali, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan dari Abu Ishaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah, ia berkata; menceraikan yang sunnah adalah
menceraikannya ketika ia dalam keadaan suci belum digauli.
No. Hadist: 3343
Bab: Apa yang harus dilakukan jika
mencerai sekali ketika isterinya haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ عُبَيْدَ
اللَّهِ بْنَ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ
وَهِيَ حَائِضٌ تَطْلِيقَةً فَانْطَلَقَ عُمَرُ فَأَخْبَرَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَلِكَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْ عَبْدَ اللَّهِ فَلْيُرَاجِعْهَا فَإِذَا اغْتَسَلَتْ
فَلْيَتْرُكْهَا حَتَّى تَحِيضَ فَإِذَا اغْتَسَلَتْ مِنْ حَيْضَتِهَا الْأُخْرَى
فَلَا يَمَسَّهَا حَتَّى يُطَلِّقَهَا فَإِنْ شَاءَ أَنْ يُمْسِكَهَا
فَلْيُمْسِكْهَا فَإِنَّهَا الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ
تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir, ia berkata; saya mendengar
'Ubaidullah
bin Umar
dari Nafi' dari Abdullah bahwa ia menceraikan isterinya ketika ia dalam
keadaan haid dengan satu kali cerai. Kemudian Umar pergi dan mengabarkan hal
tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Hendaknya ia kembali kepadanya, kemudian apabila
ia telah mandi untuk bersuci maka hendaknya ia membiarkannya hingga mengalami
haid, kemudian apabila ia telah mandi untuk bersuci dari haidnya yang lain maka
hendaknya ia tidak menyentuhnya hingga ia mencerainya, apabila ia inggin
menahannya maka hendaknya ia menahannya. Itulah 'iddah yang telah Allah 'azza
wajalla perintahkan agar wanita diceraikan padanya."
No. Hadist: 3344
Bab: Apa yang harus dilakukan jika
mencerai sekali ketika isterinya haidh
أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ
بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَوْلَى طَلْحَةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَذَكَرَ
ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مُرْهُ
فَلْيُرَاجِعْهَا ثُمَّ لِيُطَلِّقْهَا وَهِيَ طَاهِرٌ أَوْ حَامِلٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Mahmud bin
Ghailan, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Waki', ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Muhammad bin Abdur Rahman maula
Thalhah dari
Salim bin
Abdullah
dari Ibnu
Umar bahwa
ia mencerai isterinya ketika ia dalam keadaan haid. Kemudian hal tersebut
disebutkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda:
"Perintahkan dia agar kembali kepadanya, kemudian mencerainya ketika ia dalam
keadaan suci atau hamil."
No. Hadist: 3345
Bab: Thalak diluar masa
iddah
أَخْبَرَنِي زِيَادُ
بْنُ أَيُّوبَ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ فَرَدَّهَا عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَتَّى طَلَّقَهَا وَهِيَ طَاهِرٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ziyad bin
Ayyub, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Husyaim, ia berkata; telah mengabarkan kepada kami
Abu
Bisyr dari
Sa'id bin
Jubair dari
Ibnu
Umar bahwa
ia menceraikan isterinya ketika ia dalam keadaan haid. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengembalikannya kepada Ibnu Umar, hingga ia
mencerainya ketika dalam keadaan suci.
No. Hadist: 3346
Bab: Thalak diluar masa iddah dan
perhitungan untuk suami yang menthalak
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ يُونُسَ بْنِ
جُبَيْرٍ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ فَقَالَ هَلْ تَعْرِفُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَإِنَّهُ طَلَّقَ
امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَسَأَلَ عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يَسْتَقْبِلَ عِدَّتَهَا فَقُلْتُ
لَهُ فَيَعْتَدُّ بِتِلْكَ التَّطْلِيقَةِ فَقَالَ مَهْ أَرَأَيْتَ إِنْ عَجَزَ
وَاسْتَحْمَقَ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ayyub dari Muhammad dari Yunus bin Jubair, ia berkata; saya bertanya kepada
Ibnu
Umar
mengenai seorang laki-laki yang mencerai isterinya ketika ia dalam keadaan haid.
Kemudian ia berkata; apakah engkau mengetahui Abdullah bin Umar bahwa ia
mencerai isterinya ketika dalam keadaan haid. Kemudian Umar bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan memerintah Ibnu Umar agar kembali kepada
isterinya, kemudian menghadapi 'iddahnya. Kemudian saya katakan kepadanya;
apakah ia menghitung penceraian tersebut? Maka ia berkata; diamlah, bagaimana
pendapatmu apabila ia tidak mampu dan berpura-pura bodoh?
No. Hadist: 3347
Bab: Thalak diluar masa iddah dan
perhitungan untuk suami yang menthalak
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ يُونُسَ عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ سِيرِينَ عَنْ يُونُسَ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ رَجُلٌ
طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَقَالَ أَتَعْرِفُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ
فَإِنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَأَتَى عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُهُ فَأَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ
يَسْتَقْبِلَ عِدَّتَهَا قُلْتُ لَهُ إِذَا طَلَّقَ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ أَيَعْتَدُّ بِتِلْكَ التَّطْلِيقَةِ فَقَالَ مَهْ وَإِنْ عَجَزَ
وَاسْتَحْمَقَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin
Ibrahim, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aliyyah dari Yunus dari Muhammad bin Sirin dari Yunus bin Jubair, ia berkata; saya katakan kepada
Ibnu
Umar;
seorang laki-laki menceraikan isterinya ketika ia dalam keadaan haid. Kemudian
ia berkata; tahukah engkau Abdullah bin Umar, ia menceraikan isterinya ketika ia
dalam keadaan haid, kemudian Umar datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan bertanya kepadanya. Lalu beliau memerintahkannya agar kembali
kepada isterinya kemudian menghadapi 'iddahnya. Saya katakan kepadanya; apabila
seorang laki-laki menceraikan isterinya ketika ia dalam keadaan haid, apakah ia
menghitung penceraian tersebut? Maka ia berkata; diamlah, apabila ia tidak mampu
dan berpura-pura bodoh.
No. Hadist: 3348
Bab: Larangan keras mencerai tiga kali
sekaligus
أَخْبَرَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَنْ ابْنِ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مَخْرَمَةُ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ مَحْمُودَ بْنَ لَبِيدٍ قَالَ أُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ ثَلَاثَ
تَطْلِيقَاتٍ جَمِيعًا فَقَامَ غَضْبَانًا ثُمَّ قَالَ أَيُلْعَبُ بِكِتَابِ
اللَّهِ وَأَنَا بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ حَتَّى قَامَ رَجُلٌ وَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَلَا أَقْتُلُهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Daud dari
Ibn
Wahab ia
berkata Makhromah telah mengabarkan kepadaku dari
ayahnya, ia berkata; saya mendengar
Mahmud bin
Labid
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi kabar mengenai seseorang
yang menceraikan istrinya dengan tiga kali cerai sekaligus. Maka beliau berdiri
dalam keadaan marah, kemudian bersabda: "Apakah ia mempermainkan Kitab Allah
sedangkan aku berada diantara kalian, " hingga seseorang berdiri dan berkata; ya
Rasulullah bolehkan aku membunuhnya.
No. Hadist: 3349
Bab: Rukhsah dalam hal
ini
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ قَالَ حَدَّثَنِي
ابْنُ شِهَابٍ أَنَّ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّ أَخْبَرَهُ أَنَّ
عُوَيْمِرًا الْعَجْلَانِيَّ جَاءَ إِلَى عَاصِمِ بْنِ عَدِيٍّ فَقَالَ أَرَأَيْتَ
يَا عَاصِمُ لَوْ أَنَّ رَجُلًا وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ
فَيَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ يَفْعَلُ سَلْ لِي يَا عَاصِمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَسَأَلَ عَاصِمٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْمَسَائِلَ وَعَابَهَا حَتَّى كَبُرَ عَلَى عَاصِمٍ مَا سَمِعَ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَجَعَ عَاصِمٌ إِلَى
أَهْلِهِ جَاءَهُ عُوَيْمِرٌ فَقَالَ يَا عَاصِمُ مَاذَا قَالَ لَكَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عَاصِمٌ لِعُوَيْمِرٍ لَمْ
تَأْتِنِي بِخَيْرٍ قَدْ كَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْمَسْأَلَةَ الَّتِي سَأَلْتَ عَنْهَا فَقَالَ عُوَيْمِرٌ وَاللَّهِ لَا
أَنْتَهِي حَتَّى أَسْأَلَ عَنْهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَقْبَلَ عُوَيْمِرٌ حَتَّى أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسْطَ النَّاسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ
رَجُلًا وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ
يَفْعَلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ نَزَلَ
فِيكَ وَفِي صَاحِبَتِكَ فَاذْهَبْ فَأْتِ بِهَا قَالَ سَهْلٌ فَتَلَاعَنَا وَأَنَا
مَعَ النَّاسِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا
فَرَغَ عُوَيْمِرٌ قَالَ كَذَبْتُ عَلَيْهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ
أَمْسَكْتُهَا فَطَلَّقَهَا ثَلَاثًا قَبْلَ أَنْ يَأْمُرَهُ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Qasim dari Malik, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Ibnu
Syihab bahwa
Sahl bin Sa'd
As Sa'idi
telah mengabarkan kepadanya bahwa 'Uwaimir Al 'Ajalani datang kepada 'Ashim bin
Adi kemudian berkata; bagaimana pendapatmu wahai 'Ashim, seandainya seorang
laki-laki mendapatkan bersama isterinya terdapat seorang laki-laki? Apakah ia
membunuhnya kemudian orang-orang membunuhnya, atau bagaimana ia berbuat? Wahai
'Ashim, Tanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai hal
tersebut. Kemudian 'Ashim bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu beliau tidak menyukai masalah-masalah tersebut, dan mencelanya,
hingga terasa berat hal tersebut bagi 'Ashim apa yang ia dengar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian tatkala 'Ashim kembali kepada keluarganya
datanglah 'Uwaimir kepadanya dan berkata; wahai 'Ashim, apa yang dikatakan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu? Kemudian 'Ashim berkata kepada
'Uwaimir; engkau tidak datang kepadaku dengan kebaikan, sungguh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyukai permasalahan yang engkau tanyakan.
Kemudian 'Uwaimir berkata; demi Allah, saya tidak akan berhenti hingga
menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian 'Uwaimir
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tengah orang-orang.
Kemudian ia berkata; wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda mengenai seorang
laki-laki yang mendapatkan bersama isterinya terdapat laki-laki yang lain,
apakah ia membunuhnya dan orang-orang membunuhnya atau bagaimana ia berbuat?
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh telah turun
wahyu mengenaimu dan isterimu. Pergi dan bawalah dia." Sahl berkata; kemudian
mereka berdua saling melaknat, dan saya bersama orang-orang yang lain berada di
sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian tatkala 'Uwaimir selesai,
ia berkata; wahai Rasulullah, saya telah berdusta apabila saya menahannya.
Kemudian ia menceraikan isterinya sebanyak tiga kali talak sebelum Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya.
No. Hadist: 3350
Bab: Rukhsah dalam hal
ini
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ
بْنُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ
يَزِيدَ الْأَحْمَسِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا الشَّعْبِيُّ قَالَ حَدَّثَتْنِي
فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ قَالَتْ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقُلْتُ أَنَا بِنْتُ آلِ خَالِدٍ وَإِنَّ زَوْجِي فُلَانًا أَرْسَلَ
إِلَيَّ بِطَلَاقِي وَإِنِّي سَأَلْتُ أَهْلَهُ النَّفَقَةَ وَالسُّكْنَى فَأَبَوْا
عَلَيَّ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ قَدْ أَرْسَلَ إِلَيْهَا بِثَلَاثِ
تَطْلِيقَاتٍ قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّمَا النَّفَقَةُ وَالسُّكْنَى لِلْمَرْأَةِ إِذَا كَانَ لِزَوْجِهَا عَلَيْهَا
الرَّجْعَةُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Yahya, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Sa'id bin
Yazid Al Ahmasi, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Asy
Sya'bi, ia
berkata; telah menceritakan kepadaku Fathimah binti Qais, ia berkata; saya datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; saya adalah anak Ali Khalid, dan
suamiku Fulan telah mengirimkan utusan kepadaku untuk menceraikanku, dan saya
meminta nafkah dan tempat tinggal kepada keluarganya. Kemudian mereka menolak.
Mereka berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya ia telah mengirimkan utusan
kepadanya untuk mencerainya tiga kali. Fathimah berkata; kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya nafkah dan tempat tinggal
untuk seorang wanita apabila suaminya memiliki hak untuk kembali
kepadanya."
No. Hadist: 3351
Bab: Rukhsah dalam hal
ini
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ سَلَمَةَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُطَلَّقَةُ ثَلَاثًا لَيْسَ لَهَا سُكْنَى
وَلَا نَفَقَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Basysyar, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Salamah dari Asy Sya'bi dari Fathimah binti Qais dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;
seorang wanita yang diceraikan tiga kali tidak mendapatkan tempat tinggal dan
nafkah.
No. Hadist: 3352
Bab: Rukhsah dalam hal
ini
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ أَبِي عَمْرٍو وَهُوَ
الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ قَالَ
حَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ أَنَّ أَبَا عَمْرِو بْنَ حَفْصٍ
الْمَخْزُومِيَّ طَلَّقَهَا ثَلَاثًا فَانْطَلَقَ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ فِي
نَفَرٍ مِنْ بَنِي مَخْزُومٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا عَمْرِو بْنَ حَفْصٍ طَلَّقَ
فَاطِمَةَ ثَلَاثًا فَهَلْ لَهَا نَفَقَةٌ فَقَالَ لَيْسَ لَهَا نَفَقَةٌ وَلَا
سُكْنَى
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Utsman, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Baqiyyah dari Abu 'Amr yaitu Al
Auza'i, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Abu
Salamah, ia
berkata; telah menceritakan kepadaku Fathimah binti Qais bahwa Abu 'Amr bin Hafsh Al Makhzumi
telah menceraikannya sebanyak tiga kali, kemudian Khalid bin Walid pergi bersama
beberapa orang dari Bani Makhzum kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
dan berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu 'Amr bin Hafsh telah menceraikan
Fathimah tiga kali, apakah ia mendapatkan nafkah? Kemudian beliau bersabda: "Ia
tidak mendapatkan nafkah dan tempat tinggal."
No. Hadist: 3353
Bab: Thalak tiga kali yang
terpencar-pencar sebelum berhubungan suami isteri
أَخْبَرَنَا أَبُو
دَاوُدَ سُلَيْمَانُ بْنُ سَيْفٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ
جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ أَبَا الصَّهْبَاءِ جَاءَ إِلَى
ابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ الثَّلَاثَ
كَانَتْ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي
بَكْرٍ وَصَدْرًا مِنْ خِلَافَةِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا تُرَدُّ إِلَى
الْوَاحِدَةِ قَالَ نَعَمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Daud
Sulaiman bin Saif, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu
'Ashim dari
Ibnu
Juraij dari
Ibnu
Thawus dari
ayahnya bahwa Abu Shohba' datang menemui
Ibnu
Abbas dan
berkata; wahai Ibnu Abbas, tidakkah engkau tahu bahwa tiga kali cerai terjadi
dimasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakr dan awal-awal masa
kekhilafahan Umar radliallahu 'anhuma dikembalikan kepada sekali talak? Ia
menjawab; ya.
No. Hadist: 3354
Bab: Thalak wanita yang dinikahi kemudian
suami belum berhubungan suami-isteri
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ فَتَزَوَّجَتْ
زَوْجًا غَيْرَهُ فَدَخَلَ بِهَا ثُمَّ طَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يُوَاقِعَهَا
أَتَحِلُّ لِلْأَوَّلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا حَتَّى يَذُوقَ الْآخَرُ عُسَيْلَتَهَا وَتَذُوقَ عُسَيْلَتَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Al 'Ala`, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ditanya mengenai seorang laki-laki yang mencerai isterinya kemudian
wanita tersebut menikah dengan suami yang lain. Kemudian ia menemuinya kemudian
mencerainya sebelum menggaulinya. Apakah wanita tersebut halal bagi orang yang
pertama? Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak,
hingga orang yang lain merasakan kenikmatan wanita tersebut dan ia merasakan
kenikmatan orang tersebut."
No. Hadist: 3355
Bab: Thalak wanita yang dinikahi kemudian
suami belum berhubungan suami-isteri
أَخْبَرَنِي عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ
بْنُ اللَّيْثِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ حَدَّثَنِي أَيُّوبُ بْنُ مُوسَى عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جَاءَتْ امْرَأَةُ رِفَاعَةَ
الْقُرَظِيِّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي نَكَحْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الزَّبِيرِ وَاللَّهِ
مَا مَعَهُ إِلَّا مِثْلُ هَذِهِ الْهُدْبَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَلَّكِ تُرِيدِينَ أَنْ تَرْجِعِي إِلَى رِفَاعَةَ
لَا حَتَّى يَذُوقَ عُسَيْلَتَكِ وَتَذُوقِي عُسَيْلَتَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdur Rahman
bin Abdullah bi Abdul Hakam, Ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'aib bin
Al Laits
dari ayahnya, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Ayyub bin
Musa dari
Ibnu
Syihab dari
'Urwah dari Aisyah, ia berkata; telah datang isteri Rifa'ah Al
Qurazhi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; wahai
Rasulullah, saya menikah dengan Abdur Rahman bin Az Zubair, demi Allah ia tidak
memiliki kemampuan kecuali seperti ujung baju ini. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kemungkinan engkau ingin kembali kepada
Rifa'ah. Tidak, hingga ia merasakan kenikmatanmu dan engkau merasakan
kenikmatannya."
No. Hadist: 3356
Bab: Thalak sekaligus
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جَاءَتْ امْرَأَةُ
رِفَاعَةَ الْقُرَظِيِّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَبُو بَكْرٍ عِنْدَهُ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ تَحْتَ
رِفَاعَةَ الْقُرَظِيِّ فَطَلَّقَنِي الْبَتَّةَ فَتَزَوَّجْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ
بْنَ الزَّبِيرِ وَإِنَّهُ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا مَعَهُ إِلَّا مِثْلُ
هَذِهِ الْهُدْبَةِ وَأَخَذَتْ هُدْبَةً مِنْ جِلْبَابِهَا وَخَالِدُ بْنُ سَعِيدٍ
بِالْبَابِ فَلَمْ يَأْذَنْ لَهُ فَقَالَ يَا أَبَا بَكْرٍ أَلَا تَسْمَعُ هَذِهِ
تَجْهَرُ بِمَا تَجْهَرُ بِهِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ تُرِيدِينَ أَنْ تَرْجِعِي إِلَى رِفَاعَةَ لَا حَتَّى تَذُوقِي
عُسَيْلَتَهُ وَيَذُوقَ عُسَيْلَتَكِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Ali, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai', ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah, ia berkata; telah datang isteri Rifa'ah Al
Qurazhi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakr ada di sisi
beliau. Ia berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya saya dahulu dibawah naungan
Rifa'ah Al Qurazhi, kemudian ia menceraiku sama sekali. Kemudian saya menikah
dengan Abdur Rahman bin Az Zubair, dan demi Allah wahai Rasulullah, ia tidak
memiliki kemampuan kecuali seperti ujung pakaian ini. Dan ia mengambil ujung
jilbabnya, dan Khalid bin Sa'id ada di depan pintu, dan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidak mengizinkannya masuk. Kemudian beliau bersabda: "wahai
Abu Bakr, tidakkah engkau mendengar wanita ini berkata keji dengan apa yang ia
katakan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Kemudian beliau
bersabda: "Apakah engkau ingin kembali kepada Rifa'ah? Tidak, hingga engkau
merasakan kenikmatannya dan ia merasakan kenikmatanmu."
No. Hadist: 3357
Bab: Ucapan, "Terserah urusanmu di
tanganmu"
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ
بْنُ نَصْرِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ لِأَيُّوبَ هَلْ عَلِمْتَ أَحَدًا
قَالَ فِي أَمْرِكِ بِيَدِكِ أَنَّهَا ثَلَاثٌ غَيْرَ الْحَسَنِ فَقَالَ لَا ثُمَّ
قَالَ اللَّهُمَّ غَفْرًا إِلَّا مَا حَدَّثَنِي قَتَادَةُ عَنْ كَثِيرٍ مَوْلَى
ابْنِ سَمُرَةَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ فَلَقِيتُ كَثِيرًا فَسَأَلْتُهُ فَلَمْ
يَعْرِفْهُ فَرَجَعْتُ إِلَى قَتَادَةَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ نَسِيَ قَالَ أَبُو
عَبْد الرَّحْمَنِ هَذَا حَدِيثٌ مُنْكَرٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ali bin Nadhr
bin Ali, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Hammad
bin Zaid, ia
berkata; aku berkata kepada Ayyub; apakah engkau tahu seseorang yang berkata;
"mengenai urusanmu ada di tanganmu". Bahwa hal tersebut merupakan talak tiga
kali selain Hasan? Ia berkata tidak, kemudian ia berkata; ya Allah ampunilah,
kecuali apa yang dikatakan Qotadah kepadaku dari Katsir mantan budak Ibnu Samurah dari
Abu
Salamah dari
Abu
Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: " Tiga kali, " lalu aku
bertemu dengan Katsir lalu bertanya kepadanya, dan ia tidak tahu, lalu aku
kembali kepada Qotadah dan aku mengkhabar kepadanya, maka ia berkata; beliau
lupa. Abu Abdurrahman berkata hadis ini munkar.
No. Hadist: 3358
Bab: Kapan dihalalkan menikahi kembali
Wanita yang telah dithalak tiga
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جَاءَتْ امْرَأَةُ رِفَاعَةَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ زَوْجِي طَلَّقَنِي فَأَبَتَّ طَلَاقِي
وَإِنِّي تَزَوَّجْتُ بَعْدَهُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الزَّبِيرِ وَمَا مَعَهُ
إِلَّا مِثْلُ هُدْبَةِ الثَّوْبِ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ لَعَلَّكِ تُرِيدِينَ أَنْ تَرْجِعِي إِلَى رِفَاعَةَ
لَا حَتَّى يَذُوقَ عُسَيْلَتَكِ وَتَذُوقِي عُسَيْلَتَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim, ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah, ia berkata; telah datang isteri Rifa'ah kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan berkata; sesungguhnya suamiku telah
menceraiku sama sekali, dan saya menikah dengan Abdur Rahman bin Az Zubair
setelahnya, dan ia tidak memiliki kemampuan kecuali seperti ujung pakaian ini.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa, dan bersabda:
"Kemungkinan engkau ingin kembali kepada Rifa'ah, tidak hingga ia merasakan
kenikmatanmu dan engkau merasakan kenikmatannya."
No. Hadist: 3359
Bab: Kapan dihalalkan menikahi kembali
Wanita yang telah dithalak tiga
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ
قَالَ حَدَّثَنِي الْقَاسِمُ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَجُلًا طَلَّقَ امْرَأَتَهُ
ثَلَاثًا فَتَزَوَّجَتْ زَوْجًا فَطَلَّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا فَسُئِلَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَحِلُّ لِلْأَوَّلِ فَقَالَ
لَا حَتَّى يَذُوقَ عُسَيْلَتَهَا كَمَا ذَاقَ الْأَوَّلُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Al Mutsanna,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
'Ubaidullah, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Al
Qasim dari
Aisyah bahwa seorang laki-laki menceraikan isterinya
tiga kali talak, kemudian ia menikah dengan suami yang lain, kemudian ia
menceraikannya sebelum menyentuhnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ditanya apakah wanita tersebut halal bagi orang yang pertama? Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak, hingga ia merasakan
kenikmatan wanita tersebut sebagaimana orang pertama
merasakan."
No. Hadist: 3360
Bab: Kapan dihalalkan menikahi kembali
Wanita yang telah dithalak tiga
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ
بْنُ حُجْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَنْبَأَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي
إِسْحَقَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ
الْغُمَيْصَاءَ أَوْ الرُّمَيْصَاءَ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تَشْتَكِي زَوْجَهَا أَنَّهُ لَا يَصِلُ إِلَيْهَا فَلَمْ يَلْبَثْ أَنْ
جَاءَ زَوْجُهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هِيَ كَاذِبَةٌ وَهُوَ يَصِلُ
إِلَيْهَا وَلَكِنَّهَا تُرِيدُ أَنْ تَرْجِعَ إِلَى زَوْجِهَا الْأَوَّلِ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ ذَلِكَ حَتَّى تَذُوقِي
عُسَيْلَتَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ali bin
Hujr, ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Husyaim, ia berkata; telah memberitakan kepada kami
Yahya bin Abi
Ishaq dari
Sulaiman bin
Yasar dari
'Ubaidullah
bin Abbas
bahwa Ar Rumaisha` datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengeluhkan
suaminya bahwa ia tidak menghubunginya. Tidak lama kemudian suaminya datang dan
berkata; wahai Rasulullah, ia berdusta. Suaminya menghubunginya akan tetapi ia
ingin kembali kepada suaminya yang pertama. Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh demikian, hingga engkau merasakan
kenikmatannya."
No. Hadist: 3361
Bab: Kapan dihalalkan menikahi kembali
Wanita yang telah dithalak tiga
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ قَالَ سَمِعْتُ سَالِمَ بْنَ رَزِينٍ يُحَدِّثُ عَنْ
سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّجُلِ تَكُونُ لَهُ
الْمَرْأَةُ يُطَلِّقُهَا ثُمَّ يَتَزَوَّجُهَا رَجُلٌ آخَرُ فَيُطَلِّقُهَا قَبْلَ
أَنْ يَدْخُلَ بِهَا فَتَرْجِعَ إِلَى زَوْجِهَا الْأَوَّلِ قَالَ لَا حَتَّى
تَذُوقَ الْعُسَيْلَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Ali, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari 'Alqamah bin Martsad, ia berkata; saya mendengar
Salim bin
Razin
menceritakan dari Salim bin Abdullah dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai seseorang yang memiliki isteri yang ia ceraikan kemudian wanita
tersebut dinikahi laki-laki yang lain, lalu ia mencerainya sebelum menggaulinya
dan ia kembali ke suaminya yang pertama. Beliau bersabda: " Tidak boleh, sampai
ia merasakan kenikmatan."
No. Hadist: 3362
Bab: Kapan dihalalkan menikahi kembali
Wanita yang telah dithalak tiga
أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ
بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ رَزِينِ بْنِ سُلَيْمَانَ الْأَحْمَرِيِّ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الرَّجُلِ
يُطَلِّقُ امْرَأَتَهُ ثَلَاثًا فَيَتَزَوَّجُهَا الرَّجُلُ فَيُغْلِقُ الْبَابَ
وَيُرْخِي السِّتْرَ ثُمَّ يُطَلِّقُهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا قَالَ لَا
تَحِلُّ لِلْأَوَّلِ حَتَّى يُجَامِعَهَا الْآخَرُ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ
هَذَا أَوْلَى بِالصَّوَابِ
Telah mengabarkan kepada kami
Mahmud bin
Ghailan
telah menceritakan kepada kami Waki', ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Razin bin Sulaiman Al
Ahmari dari
Ibnu
Umar, ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya mengenai seorang laki-laki
yang mencerai isterinya tiga kali, kemudian wanita tersebut dinikahi laki-laki
yang lain, kemudian menutup pintu dan mengulurkan tabir, kemudian mencerainya
sebelum menggaulinya. Maka beliau bersabda: "Ia tidak halal bagi orang yang
pertama hingga orang yang lain menggaulinya." Abu Abdur Rahman berkata; hal ini
lebih benar.
No. Hadist: 3363
Bab: Larangan keras mencari siasat untuk
menikahi kembali wanita yang telah ditalak tiga
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي قَيْسٍ
عَنْ هُزَيْلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاشِمَةَ وَالْمُوتَشِمَةَ وَالْوَاصِلَةَ وَالْمَوْصُولَةَ
وَآكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَالْمُحَلِّلَ وَالْمُحَلَّلَ لَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Manshur, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim dari Sufyan dari Abu Qais dari Huzail dari Abdullah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melaknat wanita yang mentato dan yang ditato, wanita yang menyambung
rambutnya dan yang disambung rambutnya, orang yang memakan riba, wakilnya, dan
orang yang menikahi isteri orang yang telah dicerai tiga talak agar menjadi
halal bagi orang yang mencerai dan orang yang mencerai isterinya tiga talak dan
menyewa orang lain agar menikahinya kemudian menceraikannya.
No. Hadist: 3364
Bab: Laki-laki dihadapkan perceraian
karena ucapan isteri
أَخْبَرَنَا
الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ
حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ الَّتِي اسْتَعَاذَتْ
مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَخْبَرَنِي
عُرْوَةُ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ الْكِلَابِيَّةَ لَمَّا دَخَلَتْ عَلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ عُذْتِ بِعَظِيمٍ
الْحَقِي بِأَهْلِكِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Husain bin
Huraits, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Al
Auza'i, ia
berkata; saya bertanya kepada Az Zuhri mengenai seorang wanita yang berlindung dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Urwah dari 'Aisyah bahwasa seorang wanita dari Suku Al Kilab ketika
bertatap muka dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ia berkata; aku
berlindung kepada Allah darimu, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Engkau berlindung kepada Allah yang Maha Agung, kembalilah kepada
keluargamu."
No. Hadist: 3365
Bab: Laki-laki mengutus seseorang yang
menyampaikan cerai
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ
أَبِي بَكْرٍ وَهُوَ ابْنُ أَبِي الْجَهْمِ قَالَ سَمِعْتُ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ
تَقُولُ أَرْسَلَ إِلَيَّ زَوْجِي بِطَلَاقِي فَشَدَدْتُ عَلَيَّ ثِيَابِي ثُمَّ
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَمْ طَلَّقَكِ
فَقُلْتُ ثَلَاثًا قَالَ لَيْسَ لَكِ نَفَقَةٌ وَاعْتَدِّي فِي بَيْتِ ابْنِ
عَمِّكِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ ضَرِيرُ الْبَصَرِ تُلْقِينَ ثِيَابَكِ
عِنْدَهُ فَإِذَا انْقَضَتْ عِدَّتُكِ فَآذِنِينِي مُخْتَصَرٌ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ
مَنْصُورٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ تَمِيمٍ مَوْلَى فَاطِمَةَ عَنْ فَاطِمَةَ
نَحْوَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah
bin Sa'i, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman dari Sufyan dari Abu Bakr yaitu Ibnu Abi Al
Jahm, ia
berkata; saya pernah mendengar Fathimah binti Qais berkata; suamiku mengirim utusan kepadaku
untuk menceraiku. Lalu saya kencangkan pakaianku kemudian kudatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau bertanya: "Berapakah ia menceraimu?"
kemudian saya katakan; tiga talak. Beliau bersabda: "Engkau tidak mendapatkan
nafkah, ber'iddahlah di rumah pamanmu yaitu Ibnu Ummi Maktum, ia adalah orang
yang buta. Engkau bisa melepas pakaianmu di rumahnya. Kemudian apabila telah
habis 'iddahmu maka beritahukan kepadaku." Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah
bin Sa'id,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman dari Sufyan dari Manshur dari Mujahid dari Tamim maula Fathimah dari Fathimah seperti itu.
No. Hadist: 3366
Bab: Tafsiran firman Allah "Wahai nabi
mengapa engkau haramkan"
أَخْبَرَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ عَلِيٍّ الْمَوْصِلِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا
مَخْلَدٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سَالِمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ إِنِّي جَعَلْتُ امْرَأَتِي عَلَيَّ
حَرَامًا قَالَ كَذَبْتَ لَيْسَتْ عَلَيْكَ بِحَرَامٍ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ
{
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ }
عَلَيْكَ
أَغْلَظُ الْكَفَّارَةِ عِتْقُ رَقَبَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Abdush Shamad bin Ali Al Mushili, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Makhlad dari Sufyan dari Salim dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata; telah datang kepadanya seorang
laki-laki dan berkata; saya telah menjadikan istriku haram atas diriku. Ia
berkata; engkau berdusta, ia tidak haram atas dirimu. Kemudian ia membaca ayat
ini Hai Nabi kenapa engkau haramkan apa yang Allah halalkan kepadamu. Engkau
wajib membayar kafarah yang terberat yaitu memerdekakan budak.
No. Hadist: 3367
Bab: Penafsiran lain
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ أَنَّهُ سَمِعَ عُبَيْدَ بْنَ
عُمَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَمْكُثُ
عِنْدَ زَيْنَبَ وَيَشْرَبُ عِنْدَهَا عَسَلًا فَتَوَاصَيْتُ وَحَفْصَةُ أَيَّتُنَا
مَا دَخَلَ عَلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْتَقُلْ
إِنِّي أَجِدُ مِنْكَ رِيحَ مَغَافِيرَ فَدَخَلَ عَلَى إِحْدَيْهِمَا فَقَالَتْ
ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا عِنْدَ زَيْنَبَ وَقَالَ لَنْ أَعُودَ
لَهُ فَنَزَلَ {
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ } {
إِنْ
تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ }
لِعَائِشَةَ وَحَفْصَةَ
{
وَإِذْ
أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا }
لِقَوْلِهِ بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا
كُلُّهُ فِي حَدِيثِ عَطَاءٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah dari Hajjaj dari Ibnu Juraij dari 'Atho` bahwa ia mendengar 'Ubaid bin
'Umair, ia
berkata; saya mendengar Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah tinggal di rumah Zainab, dan minum madu
di rumahnya. Kemudian saya dan Hafshah bersepakat apabila Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menemui salah seorang dari kami maka hendaknya ia mengatakan;
sesungguhnya saya mendapatkan bau Maghafir. Lalu beliau menemui salah seorang
dari mereka berdua, kemudian ia mengatakan hal tersebut kepadanya. Kemudian
beliau bersabda: "Melainkan saya minum madu di rumah Zainab." Dan beliau
bersabda: "Saya tidak akan kembali untuk melakukannya." Kemudian turunlah ayat:
'Hai Nabi kenapa engkau haramkan apa yang Allah halalkan kepadamu'. 'Jika kamu
berdua bertaubat kepada Allah' untuk Aisyah dan Hafshah. Dan Allah menurunkan
ayat 'Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang
isterinya (Hafsah) suatu peristiwa' atas ucapan beliau: "Melainkan saya minum
madu." Seluruhnya ada dalam hadis 'Atho`.
No. Hadist: 3368
Bab: Ucapan "Sana, kembalilah kepada
keluargamu"
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ حَاتِمِ بْنِ نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَكِّيِّ بْنِ عِيسَى
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ
كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ يُحَدِّثُ حَدِيثَهُ حِينَ تَخَلَّفَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَقَالَ فِيهِ إِذَا
رَسُولُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِينِي فَقَالَ
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و أَخْبَرَنِي
سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ قَالَ ابْنُ
شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ
مَالِكٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ
مَالِكٍ يُحَدِّثُ حَدِيثَهُ حِينَ تَخَلَّفَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَسَاقَ قِصَّتَهُ وَقَالَ إِذَا رَسُولُ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَعْتَزِلَ امْرَأَتَكَ
فَقُلْتُ أُطَلِّقُهَا أَمْ مَاذَا قَالَ لَا بَلْ اعْتَزِلْهَا فَلَا تَقْرَبْهَا
فَقُلْتُ لِامْرَأَتِي الْحَقِي بِأَهْلِكِ فَكُونِي عِنْدَهُمْ حَتَّى يَقْضِيَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي هَذَا الْأَمْرِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Hatim bin Nu'aim, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin
Makki bin Isa, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Abdullah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Az Zuhri dari Abdur Rahman bin Abdullah bin Ka'b bin
Malik, ia
berkata; saya mendengar Ka'b bin Malik menceritakan peristiwanya ketika
tertinggal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang Tabuk. Ia
berkata padanya; tiba-tiba utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang
kepadaku kemudian berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -dengan jalur
periwayatan lain-Dan telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin
Daud, ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Wahab dari Yunus, Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku
Abdur Rahman
bin Abdullah bin Ka'b bin Malik bahwa Abdullah bin Ka'b bin
Malik
berkata; saya mendengar Ka'b bin Malik menceritakan peristiwanya ketika
tertinggal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang Tabuk, dan
ia menceritakan kisahnya. Ia berkata; tiba-tiba utusan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam datang dan berkata "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkanmu untuk menjauhi isterimu. Maka saya katakan; apakah saya
menceraikannya atau apa? Ia berkata; tidak melainkan jauhi dia, dan jangan
engkau dekati. Kemudian saya katakan kepada isteriku; kembalilah kepada
keluargamu dan tinggallah bersama mereka hingga Allah 'azza wajalla memberikan
keputusan mengenai perkara ini!
No. Hadist: 3369
Bab: Ucapan "Sana, kembalilah kepada
keluargamu"
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ جَبَلَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى بْنِ أَعْيَنَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ إِسْحَقَ بْنِ
رَاشِدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ
قَالَ وَهُوَ أَحَدُ الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ تِيبَ عَلَيْهِمْ يُحَدِّثُ قَالَ
أَرْسَلَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى
صَاحِبَيَّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكُمْ
أَنْ تَعْتَزِلُوا نِسَاءَكُمْ فَقُلْتُ لِلرَّسُولِ أُطَلِّقُ امْرَأَتِي أَمْ
مَاذَا أَفْعَلُ قَالَ لَا بَلْ تَعْتَزِلُهَا فَلَا تَقْرَبْهَا فَقُلْتُ
لِامْرَأَتِي الْحَقِي بِأَهْلِكِ فَكُونِي فِيهِمْ فَلَحِقَتْ بِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Jabalah dan
Muhammad bin
Yahya bin Muhammad mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin
Musa bin A'yan, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
ayahku dari Ishaq bin Rasyid dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku
Abdur Rahman
bin Abdullah bin Ka'b bin Malik dari ayahnya, ia berkata; saya mendengar ayahku yaitu
Ka'b bin
Malik -dan
ia adalah salah satu dari tiga orang yang diberi taubat- bercerita, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim utusan kepadaku dan kedua orang
sahabatku mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
kalian agar menjauhi isteri-isteri kalian. Kemudian saya katakan kepada utusan
tersebut; saya cerai isteriku atau apa yang saya lakukan? Ia berkata; tidak,
melainkan engkau menjauhinya dan jangan mendekatinya. Lalu saya katakan kepada
isteriku; kembalilah kepada keluargamu, dan tinggallah bersama mereka. Dan iapun
kembali kepada mereka.
No. Hadist: 3370
Bab: Ucapan "Sana, kembalilah kepada
keluargamu"
أَخْبَرَنَا يُوسُفُ
بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ
بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
كَعْبٍ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبًا يُحَدِّثُ حَدِيثَهُ حِينَ تَخَلَّفَ عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَقَالَ فِيهِ
إِذَا رَسُولُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِينِي
وَيَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكَ
أَنْ تَعْتَزِلَ امْرَأَتَكَ فَقُلْتُ أُطَلِّقُهَا أَمْ مَاذَا أَفْعَلُ قَالَ
بَلْ اعْتَزِلْهَا وَلَا تَقْرَبْهَا وَأَرْسَلَ إِلَى صَاحِبَيَّ بِمِثْلِ ذَلِكَ
فَقُلْتُ لِامْرَأَتِي الْحَقِي بِأَهْلِكِ وَكُونِي عِنْدَهُمْ حَتَّى يَقْضِيَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي هَذَا الْأَمْرِ خَالَفَهُمْ مَعْقِلُ بْنُ عُبَيْدِ
اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yusuf bin
Sa'id, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Al Laits
bin Sa'd, ia
berkata; telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abdur Rahman
bin Abdullah bin Ka'b bahwa Abdullah bin Ka'b berkata; saya mendengar
Ka'ab menceritakan peristiwanya ketika tertinggal dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Tabuk, dan ia berkata
mengenainya; tiba-tiba utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang
kepadaku dan berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanmu
agar menjauhi isterimu. Lalu saya katakan; saya menceraikannya atau apa yang
saya lakukan? Ia berkata; melainkan jauhilah ia dan jangan engkau dekati. Dan
beliau mengirim kepada kedua sahabatku dengan hal seperti itu. Kemudian saya
katakan kepada isteri saya; kembalilah kepada keluargamu, dan tinggallah bersama
mereka hingga Allah 'azza wajalla memberikan keputusan mengenai perkara ini.
Ma'qil bin 'Ubaidullah menyelisihi mereka.
No. Hadist: 3371
Bab: Ucapan "Sana, kembalilah kepada
keluargamu"
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَعْدَانَ بْنِ عِيسَى قَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَعْيَنَ قَالَ
حَدَّثَنَا مَعْقِلٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ عَمِّهِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ قَالَ
سَمِعْتُ أَبِي كَعْبًا يُحَدِّثُ قَالَ أَرْسَلَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى صَاحِبَيَّ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَعْتَزِلُوا نِسَاءَكُمْ فَقُلْتُ
لِلرَّسُولِ أُطَلِّقُ امْرَأَتِي أَمْ مَاذَا أَفْعَلُ قَالَ لَا بَلْ
تَعْتَزِلُهَا وَلَا تَقْرَبْهَا فَقُلْتُ لِامْرَأَتِي الْحَقِي بِأَهْلِكِ
فَكُونِي فِيهِمْ حَتَّى يَقْضِيَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَلَحِقَتْ بِهِمْ
خَالَفَهُ مَعْمَرٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ma'dan bin Isa, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Al Hasan bin
A'yan, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Az Zuhri, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abdur Rahman
bin Abdullah bin Ka'b dari pamannya yaitu 'Ubaidullah bin
Ka'b, ia
berkata; saya mendengar ayahku yaitu Ka'ab menceritakan, ia berkata; Rasulullah mengirimkan
utusan kepadaku dan kepada kedua sahabatku, mengatakan; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan kalian agar menjauhi isteri -isteri kalian.
Kemudian saya katakan kepada utusan tersebut; apakah saya mencerai isteriku atau
apa yang saya lakukan? Ia berkata; tidak, melainkan engkau jauhi dan jangan
engkau mendekatinya. Lalu saya katakan kepada isteriku; kembalilah kepada
isterimu dan tinggallah bersama mereka hingga Allah 'azza wajalla memberikan
keputusan. Maka iapun kembali kepada mereka. Ma'mar menyelisihi hadis tersebut.
No. Hadist: 3372
Bab: Ucapan "Sana, kembalilah kepada
keluargamu"
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ وَهُوَ ابْنُ ثَوْرٍ عَنْ
مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ فِي حَدِيثِهِ إِذَا رَسُولٌ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَتَانِي فَقَالَ اعْتَزِلْ امْرَأَتَكَ فَقُلْتُ
أُطَلِّقُهَا قَالَ لَا وَلَكِنْ لَا تَقْرَبْهَا وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ الْحَقِي
بِأَهْلِكِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad yaitu Ibnu
Tsaur dari
Ma'mar dari Az Zuhri dari Abdur Rahman bin Ka'b bin
Malik dari
ayahnya, ia berkata mengenai peristiwanya; tiba-tiba
utusan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang kepadaku dan berkata;
jauhilah isterimu. Kemudian saya katakan; apakah saya mencerainya? Ia berkata;
tidak akan tetapi janganlah engkau mendekatinya. Dan ia tidak menyebutkan kata;
kembalilah kepada keluargamu.
No. Hadist: 3373
Bab: Thalak budak
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ
قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُعَتِّبٍ أَنَّ
أَبَا حَسَنٍ مَوْلَى بَنِي نَوْفَلٍ أَخْبَرَهُ قَالَ كُنْتُ أَنَا وَامْرَأَتِي
مَمْلُوكَيْنِ فَطَلَّقْتُهَا تَطْلِيقَتَيْنِ ثُمَّ أُعْتِقْنَا جَمِيعًا
فَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنْ رَاجَعْتَهَا كَانَتْ عِنْدَكَ عَلَى
وَاحِدَةٍ قَضَى بِذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَالَفَهُ مَعْمَرٌ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Ali, ia
berkata; saya mendengar Yahya berkata; telah menceritakan kepada kami
Ali bin Al
Mubarak, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Umar bin Mu'attib bahwa Abu Hasan -mantan budak Bani Naufal- mengabarkan
kepadanya, ia berkata; saya dan istri saya adalah budak, lalu aku menceraikannya
dengan dua kali talak, lalu kami dimerdekakan. Kemudian saya bertanya kepada
Ibnu
Abbas, ia
berkata; apabila engkau telah ruju' kepadanya, ia bagimu masih sekali talak
lagi, itulah yang diputuskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ma'mar
menyelisihi hadis tersebut.
No. Hadist: 3374
Bab: Thalak budak
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ رَافِعٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُعَتِّبٍ عَنْ الْحَسَنِ مَوْلَى
بَنِي نَوْفَلٍ قَالَ سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ عَبْدٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ
تَطْلِيقَتَيْنِ ثُمَّ عُتِقَا أَيَتَزَوَّجُهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ عَمَّنْ قَالَ
أَفْتَى بِذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَبْدُ
الرَّزَّاقِ قَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ لِمَعْمَرٍ الْحَسَنُ هَذَا مَنْ هُوَ لَقَدْ
حَمَلَ صَخْرَةً عَظِيمَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Rafi', ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, ia berkata; telah memberitakan kepada kami
Ma'mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Umar bin Mu'attib dari Al Hasan -mantan budak Bani Naufal-, ia berkata;
Ibnu
Abbas
ditanya mengenai seorang sahaya yang menceraikan isterinya dengan dua kali
talak. Kemudian mereka berdua dimerdekakan. Apakah ia boleh menikahinya? Ibnu
Abbas berkata; ya. Ia berkata; dari siapa? Ibnu Abbas berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah berfatwa dengan hal seperti itu. Abdur Razzaq
berkata; berkata Ibnu Al Mubarak kepada Ma'mar; Al Hasan ini siapa? Sungguh ia
telah memikul batu besar.
No. Hadist: 3375
Bab: Kapan thalak anak-anak
berlaku
أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ
بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ
بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ الْخَطْمِيِّ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ
عَنْ كَثِيرِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنَا قُرَيْظَةَ أَنَّهُمْ
عُرِضُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ
قُرَيْظَةَ فَمَنْ كَانَ مُحْتَلِمًا أَوْ نَبَتَتْ عَانَتُهُ قُتِلَ وَمَنْ لَمْ
يَكُنْ مُحْتَلِمًا أَوْ لَمْ تَنْبُتْ عَانَتُهُ تُرِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ar Rabi' bin
Sulaiman, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Asad bin Musa, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad bin
Salamah dari
Abu Ja'far Al
Khathmi dari
'Umarah bin
Khuzaimah
dari Katsir
bin As Saib,
ia berkata; telah menceritakan kepadaku dua anak Quraizhah bahwa mereka dihadapkan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pada saat perang bani Quraizhah. Kemudian orang
yang telah bermimpi atau telah tumbuh rambut kemaluannya dibunuh dan orang yang
belum bermimpi atau belum tumbuh bulu kemaluannya dibiarkan.
No. Hadist: 3376
Bab: Kapan thalak anak-anak
berlaku
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ
عَنْ عَطِيَّةَ الْقُرَظِيِّ قَالَ كُنْتُ يَوْمَ حُكْمِ سَعْدٍ فِي بَنِي
قُرَيْظَةَ غُلَامًا فَشَكُّوا فِيَّ فَلَمْ يَجِدُونِي أَنْبَتُّ فَاسْتُبْقِيتُ
فَهَا أَنَا ذَا بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Manshur, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdul Malik bin
'Umair dari
'Athiyyah Al
Qurazhi, ia
berkata; saya pada saat Sa'd memberikan hukum mengenai Bani Quraizhah adalah
anak kecil, kemudian mereka meragukan diriku, dan mereka tidak mendapatiku telah
tumbuh bulu kemaluannya, sehingga mereka membiarkanku, dan inilah saya berada
diantara kalian.
No. Hadist: 3377
Bab: Kapan thalak anak-anak
berlaku
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ
أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَرَضَهُ يَوْمَ أُحُدٍ وَهُوَ ابْنُ أَرْبَعَ عَشْرَةَ سَنَةً
فَلَمْ يُجِزْهُ وَعَرَضَهُ يَوْمَ الْخَنْدَقِ وَهُوَ ابْنُ خَمْسَ عَشْرَةَ
سَنَةً فَأَجَازَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah
bin Sa'id,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengajukan kepadanya pada saat perang Uhud dan ia berumur empat belas tahun,
maka beliau tidak memperbolehkannya, dan ia mengajukan kepadanya pada saat
perang Khandaq dan ia berumur lima belas tahun, maka beliau memperbolehkannya.
No. Hadist: 3378
Bab: Thalak suami yang tak
berlaku
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ قَالَ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثٍ عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ
الصَّغِيرِ حَتَّى يَكْبُرَ وَعَنْ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ أَوْ
يُفِيقَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin
Ibrahim, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin
Mahdi, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Hammad dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Diangkat pena dari tiga orang, yaitu orang yang tidur hingga ia
bangun, dari anak kecil hingga ia dewasa, dan dari orang yang gila hingga ia
berakal atau sadar."
No. Hadist: 3379
Bab: Mencerai masih dalam
hati
أَخْبَرَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَسَنِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلَّامٍ
قَالَا حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَبْدُ
الرَّحْمَنِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ
اللَّهَ تَعَالَى تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي كُلَّ شَيْءٍ حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا
مَا لَمْ تَكَلَّمْ بِهِ أَوْ تَعْمَلْ
Telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin
Al Hasan dan
Abdur Rahman
bin Muhammad bin Sallam mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin
Muhammad
dari Ibnu
Juraij dari
'Atho` dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
--Dari jalur lain, dari Abdur Rahman berkata dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda--; Allah ta'ala mengampuni umatku segala sesuatu yang
terbersit dalam hatinya selama ia tidak mengucapkan atau melakukannya.
No. Hadist: 3380
Bab: Mencerai masih dalam
hati
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ تَجَاوَزَ
لِأُمَّتِي مَا وَسْوَسَتْ بِهِ وَحَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَمْ تَعْمَلْ
أَوْ تَتَكَلَّمْ بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah
bin Sa'id,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari Mis'ar dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: " Allah 'azza wajalla mengampuni umatku apa yang dibisikkan
dan dikatakan oleh hati mereka selama tidak melakukan atau
mengucapkannya."
No. Hadist: 3381
Bab: Mencerai masih dalam
hati
أَخْبَرَنِي مُوسَى
بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْجُعْفِيُّ عَنْ زَائِدَةَ
عَنْ شَيْبَانَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى
تَجَاوَزَ لِأُمَّتِي عَمَّا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَمْ تَكَلَّمْ أَوْ
تَعْمَلْ بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Musa bin
Abdur Rahman, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Husain Al
Ju'fi dari
Zaidah dari Syaiban dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Allah ta'ala mengampuni umatku dari apa yang dikatakan hati mereka
selama mereka tidak mengucapkan atau melakukannya."
No. Hadist: 3382
Bab: Thalak dengan isyarat yang bisa
dimengerti
أَخْبَرَنَا أَبُو
بَكْرِ بْنُ نَافِعٍ قَالَ حَدَّثَنَا بَهْزٌ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ
سَلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ لِرَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَارٌ فَارِسِيٌّ طَيِّبُ الْمَرَقَةِ فَأَتَى
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ وَعِنْدَهُ
عَائِشَةُ فَأَوْمَأَ إِلَيْهِ بِيَدِهِ أَنْ تَعَالَ وَأَوْمَأَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى عَائِشَةَ أَيْ وَهَذِهِ فَأَوْمَأَ
إِلَيْهِ الْآخَرُ هَكَذَا بِيَدِهِ أَنْ لَا مَرَّتَيْنِ أَوْ
ثَلَاثًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Bakr bin
Nafi', ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Bahz, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad bin
Salamah, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah memiliki tetangga orang Persia yang pandai memasak, kemudian ia
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari, dan di
sisinya terdapat Aisyah. Lalu orang tersebut memberi isyarat kepadanya dengan
tangan agar beliau datang, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan
jarinya memberi isyarat menunjuk Aisyah yang maksudnya apakah dengan Aisyah?
Maka yang lain memberikan isyarat demikian dengan tangannya yanga maksudnya:
tidak. Hal tersebut berlangsung dua atau tiga kali.
No. Hadist: 3383
Bab: Ucapan yang digunakan untuk
menyatakan maksud dan maknanya mewakili
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
مَالِكٌ وَالْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ عَنْ
ابْنِ الْقَاسِمِ قَالَ أَخْبَرَنِي مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَفِي حَدِيثِ الْحَارِثِ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ
يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا
فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Manshur, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah , ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Malik serta Al Harits bin Miskin dengan membacakan riwayat dan saya
mendengar, dari Ibnu Al Qasim, ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim dari 'Alqamah bin Waqqash dari Umar bin Al Khathab radliallahu 'anhu. Dan dalam hadis Al
Harits bahwa ia mendengar Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Setiap amalan tergantung niat, dan setiap orang mendapatkan balasan
dari niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka
hijrahnya dicatat kepada Allah dan RasulNya. Sebaliknya barang siapa yang
hijrahnya untuk dunia atau wanita yang hendak ia nikahi, hijrahnya sekedar
mendapat tujuan hijrahnya."
No. Hadist: 3384
Bab: Ucapan yang digunakan untuk
menyatakan maksud dan tak bisa dipahami
أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ
بْنُ بَكَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ قَالَ حَدَّثَنِي شُعَيْبٌ
قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو الزِّنَادِ مِمَّا حَدَّثَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ
الْأَعْرَجُ مِمَّا ذَكَرَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ انْظُرُوا كَيْفَ يَصْرِفُ
اللَّهُ عَنِّي شَتْمَ قُرَيْشٍ وَلَعْنَهُمْ إِنَّهُمْ يَشْتِمُونَ مُذَمَّمًا
وَيَلْعَنُونَ مُذَمَّمًا وَأَنَا مُحَمَّدٌ
Telah mengabarkan kepada kami
'Imran bin
Bakkar, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ali bin Ayyasy, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Syu'aib, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Abu Az
Zinad dari
apa yang diceritakan Abdur Rahman Al A'raj kepadanya, dari apa yang disebutkannya
bahwa ia mendengar Abu Hurairah menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lihatlah
bagaimana Allah memalingkan dariku celaan orang-orang Quraisy dan laknat mereka.
Sesungguhnya mereka mencela orang yang tercela dan melaknat orang yang tercela,
sedang saya adalah Muhammad."
No. Hadist: 3385
Bab: Memberi batasan untuk
memilih
أَخْبَرَنَا يُونُسُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَنْبَأَنَا يُونُسُ
بْنُ يَزِيدَ وَمُوسَى بْنُ عُلَيٍّ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو
سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمَّا أُمِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَخْيِيرِ أَزْوَاجِهِ بَدَأَ بِي فَقَالَ إِنِّي ذَاكِرٌ
لَكِ أَمْرًا فَلَا عَلَيْكِ أَنْ لَا تُعَجِّلِي حَتَّى تَسْتَأْمِرِي أَبَوَيْكِ
قَالَتْ قَدْ عَلِمَ أَنَّ أَبَوَايَ لَمْ يَكُونَا لِيَأْمُرَانِّي بِفِرَاقِهِ
قَالَتْ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ {
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ
الدُّنْيَا إِلَى قَوْلِهِ جَمِيلًا }
فَقُلْتُ
أَفِي هَذَا أَسْتَأْمِرُ أَبَوَيَّ فَإِنِّي أُرِيدُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ قَالَتْ عَائِشَةُ ثُمَّ فَعَلَ أَزْوَاجُ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ مَا فَعَلْتُ وَلَمْ يَكُنْ
ذَلِكَ حِينَ قَالَ لَهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَاخْتَرْنَهُ طَلَاقًا مِنْ أَجْلِ أَنَّهُنَّ اخْتَرْنَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Yunus bin
Abdul A'la,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, ia berkata; telah mengabarkan kepada kami
Yunus bin
Yazid dan
Musa bin
Ali dari
Ibnu
Syihab, ia
berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdur
Rahman bahwa
Aisyah isteri nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata;
tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diperintahkan untuk memberikan
pilihan kepada para isterinya, maka beliau memulai terhadapku. Beliau bersabda:
"Saya mengingatkan engkau kepada suatu perkara, maka tidak mengapa engkau tidak
menyegerakan hingga engkau meminta petunjuk kepada kedua orang tuamu." Aisyah
berkata; beliau telah mengetahui bahwa kedua orang tuaku tidak memerintahkanku
untuk berpisah dengannya. Ia berkata; kemudian beliau membaca ayat ini: "Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini
kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah
dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik." Maka saya katakan apakah mengenai
hal ini saya meminta petunjuk kepada kedua orang tuaku? Sesungguhnya saya
menginginkan Allah 'azza wajalla dan rasulNya, serta kampung Akherat. Aisyah
berkata; kemudian isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
seperti apa yang saya lakukan. Perceraian itu betul-betul tidak terjadi, saat
nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi mereka kebebasan memilih dan mereka
bebas menentukan pilihan, sebab memang mereka memilih beliau.
No. Hadist: 3386
Bab: Memberi batasan untuk
memilih
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ ثَوْرٍ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا نَزَلَتْ {
إِنْ
كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ }
دَخَلَ
عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدَأَ بِي فَقَالَ يَا
عَائِشَةُ إِنِّي ذَاكِرٌ لَكِ أَمْرًا فَلَا عَلَيْكِ أَنْ لَا تُعَجِّلِي حَتَّى
تَسْتَأْمِرِي أَبَوَيْكِ قَالَتْ قَدْ عَلِمَ وَاللَّهِ أَنَّ أَبَوَيَّ لَمْ
يَكُونَا لِيَأْمُرَانِّي بِفِرَاقِهِ فَقَرَأَ عَلَيَّ {
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ
الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا }
فَقُلْتُ
أَفِي هَذَا أَسْتَأْمِرُ أَبَوَيَّ فَإِنِّي أُرِيدُ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ
أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ هَذَا خَطَأٌ وَالْأَوَّلُ أَوْلَى بِالصَّوَابِ وَاللَّهُ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Tsaur dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah, ia berkata; tatkala turun ayat: "Jika kamu
sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya" maka saya katakan; apakah
mengenai hal ini saya meminta petunjuk kedua orang tuaku? Sesungguhnya saya
menginginkan Allah dan RasulNya. Abu Abdur Rahman berkata; hal ini adalah salah,
yang pertama lebih benar. Dan Allah subhanahu wa ta'ala lebih tahu.
No. Hadist: 3387
Bab: Wanita yang diberi pilihan memilih
suaminya
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى هُوَ ابْنُ سَعِيدٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ
عَامِرٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ خَيَّرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاخْتَرْنَاهُ فَهَلْ كَانَ طَلَاقًا
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Ali, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu
Sa'id dari
Isma'il dari 'Amir dari Masruq dari Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan pilihan kepada kami, maka kami memilih beliau. Hal itu
bukanlah pencerai?
No. Hadist: 3388
Bab: Wanita yang diberi pilihan memilih
suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
عَاصِمٍ قَالَ قَالَ الشَّعْبِيُّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَدْ
خَيَّرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِسَاءَهُ فَلَمْ
يَكُنْ طَلَاقًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Ashim, ia berkata; Asy Sya'bi berkata dari Masruq dari Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah memberikan pilihan kepada para isterinya, dan hal tersebut
bukanlah pencerai.
No. Hadist: 3389
Bab: Wanita yang diberi pilihan memilih
suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ صُدْرَانَ عَنْ خَالِدِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا
أَشْعَثُ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ
مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَدْ خَيَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نِسَاءَهُ فَلَمْ يَكُنْ طَلَاقًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ibrahim bin Shudran dari Khalid bin Al Harits, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Asy'ats
yaitu Ibnu Abdul Malik dari 'Ashim dari Asy Sya'bi dari Masruq dari Aisyah, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
telah memberikan pilihan kepada isteri-isterinya, dan hal itu bukanlah bukanlah
pencerai.
No. Hadist: 3390
Bab: Wanita yang diberi pilihan memilih
suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَدْ
خَيَّرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِسَاءَهُ أَفَكَانَ
طَلَاقًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah memberikan pilihan kepada para isterinya. Hal tersebut bukanlah
penceraian.
No. Hadist: 3391
Bab: Wanita yang diberi pilihan memilih
suaminya
أَخْبَرَنِي عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الضَّعِيفُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ قَالَ
حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
خَيَّرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاخْتَرْنَاهُ
فَلَمْ يَعُدَّهَا عَلَيْنَا شَيْئًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad Adh Dha'if, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu
Mu'awiyah,
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah memberikan pilihan kepada kami, maka kami memilih beliau, dan hal
tersebut tidak terhitung sesuatupun atas kami.
No. Hadist: 3392
Bab: Budak laki-laki dan perempuan
dimerdekakan, mana yang didahulukan?
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ مَسْعَدَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
ابْنُ مَوْهَبٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ قَالَ كَانَ لِعَائِشَةَ غُلَامٌ
وَجَارِيَةٌ قَالَتْ فَأَرَدْتُ أَنْ أُعْتِقَهُمَا فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ابْدَئِي بِالْغُلَامِ قَبْلَ
الْجَارِيَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah, ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Ibnu
Mawhab dari
Al Qasim bin
Muhammad, ia
berkata; dahulu 'Aisyah memiliki seorang budak anak laki dan perempuan,
ia berkata; saya ingin memerdekakan mereka, kemudian saya menceritakannya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mulailah dengan yang
laki-laki sebelum yang perempuan."
No. Hadist: 3393
Bab: Pilihan hamba
sahaya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ رَبِيعَةَ
عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ فِي بَرِيرَةَ ثَلَاثُ سُنَنٍ إِحْدَى السُّنَنِ
أَنَّهَا أُعْتِقَتْ فَخُيِّرَتْ فِي زَوْجِهَا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ وَدَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْبُرْمَةُ تَفُورُ بِلَحْمٍ فَقُرِّبَ
إِلَيْهِ خُبْزٌ وَأُدْمٌ مِنْ أُدْمِ الْبَيْتِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَمْ أَرَ بُرْمَةً فِيهَا لَحْمٌ فَقَالُوا بَلَى
يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَلِكَ لَحْمٌ تُصُدِّقَ بِهِ عَلَى بَرِيرَةَ وَأَنْتَ لَا
تَأْكُلُ الصَّدَقَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
هُوَ عَلَيْهَا صَدَقَةٌ وَهُوَ لَنَا هَدِيَّةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah, ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Al Qasim dari Malik dari Rabi'ah dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia
berkata; dalam diri Barirah terdapat tiga hukum syar'i, salah satunya adalah
bahwa ia dimerdekakan kemudian diberi pilihan mengenai suaminya. Dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perwalian adalah milik orang yang
memerdekakan." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki rumah sedang
sebuah kuali tengah mendidih berisikan daging. Kemudian didekatkan kepada beliau
roti dan lauk yang ada di rumah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Bukankah saya melihat kuali berisi daging?" Maka mereka berkata;
benar wahai Rasulullah, itu adalah daging yang disedekahkan kepada Barirah,
sedangkan anda tidak memakan sedekah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Itu adalah sedekah untuknya dan bagi kita adalah
hadiah."
No. Hadist: 3394
Bab: Piihan hamba sahaya
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ آدَمَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ فِي
بَرِيرَةَ ثَلَاثُ قَضِيَّاتٍ أَرَادَ أَهْلُهَا أَنْ يَبِيعُوهَا وَيَشْتَرِطُوا
الْوَلَاءَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ اشْتَرِيهَا وَأَعْتِقِيهَا فَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ
وَأُعْتِقَتْ فَخَيَّرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاخْتَارَتْ نَفْسَهَا وَكَانَ يُتَصَدَّقُ عَلَيْهَا فَتُهْدِي لَنَا مِنْهُ
فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كُلُوهُ
فَإِنَّهُ عَلَيْهَا صَدَقَةٌ وَهُوَ لَنَا هَدِيَّةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Adam, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam dari Abdur Rahman bin Al
Qasim dari
ayahnya dari Aisyah, ia berkata; dalam diri Barirah terdapat tiga
perkara, tuannya berkeinginan untuk menjualnya, dan mereka memberi syarat
mendapatkan perwaliannya. Kemudian hal tersebut saya laporkan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Belilah dan merdekakan dia.
Sesungguhnya perwalian adalah milik orang yang memerdekakan." Dan iapun
dimerdekakan, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan
pilihan kepadanya dan iapun memilih dirinya. Ia diberi sedekah kemudian
sebagiannya ia hadiahkan kepada kami. hal tersebut lantas saya laporkan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian beliau bersabda: "Makanlah, sedekah
untuknya dan hadiah bagi kita."
No. Hadist: 3395
Bab: Pilihan hamba sahaya yang
dimerdekakan dan suaminya merdeka
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ اشْتَرَيْتُ بَرِيرَةَ فَاشْتَرَطَ أَهْلُهَا وَلَاءَهَا
فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
أَعْتِقِيهَا فَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْطَى الْوَرِقَ قَالَتْ
فَأَعْتَقْتُهَا فَدَعَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَخَيَّرَهَا مِنْ زَوْجِهَا قَالَتْ لَوْ أَعْطَانِي كَذَا وَكَذَا مَا أَقَمْتُ
عِنْدَهُ فَاخْتَارَتْ نَفْسَهَا وَكَانَ زَوْجُهَا حُرًّا
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah, ia berkata; saya membeli Barirah, dan tuannya
memberi syarat perwaliannya untuk mereka. Kemudian hal tersebut saya sebutkan
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau bersabda: "Merdekakan dia,
karena perwalian itu bagi rang yang memberikan uang."
No. Hadist: 3396
Bab: Pilihan hamba sahaya yang
dimerdekakan dan suaminya merdeka
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ
عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا أَرَادَتْ أَنْ
تَشْتَرِيَ بَرِيرَةَ فَاشْتَرَطُوا وَلَاءَهَا فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اشْتَرِيهَا وَأَعْتِقِيهَا فَإِنَّ
الْوَلَاءَ لِمَنْ أَعْتَقَ وَأُتِيَ بِلَحْمٍ فَقِيلَ إِنَّ هَذَا مِمَّا
تُصُدِّقَ بِهِ عَلَى بَرِيرَةَ فَقَالَ هُوَ لَهَا صَدَقَةٌ وَلَنَا هَدِيَّةٌ
وَخَيَّرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ زَوْجُهَا
حُرًّا
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Ali dari
Abdur
Rahman, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah bahwa ia ingin membeli Barirah, kemudian mereka
mensyaratkan perwaliannya untuk mereka. Lalu ia melaporkan kasus tersebut kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bersabda: "Belilah dan merdekakan dia,
karena perwalian adalah untuk orang memerdekakan." Dan didatangkan sebuah daging
kemudian dikatakan; ini diantara yang disedekahkan kepada Barirah. Maka beliau
bersabda: "Itu sedekah untuknya dan bagi kita adalah hadiah." Beliau memberikan
pilihan kepada Barirah, dan suaminya adalah orang yang merdeka.
No. Hadist: 3397
Bab: Pilihan hamba sahaya yang
dimerdekakan dan suaminya budak
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَاتَبَتْ بَرِيرَةُ عَلَى نَفْسِهَا بِتِسْعِ
أَوَاقٍ فِي كُلِّ سَنَةٍ بِأُوقِيَّةٍ فَأَتَتْ عَائِشَةَ تَسْتَعِينُهَا
فَقَالَتْ لَا إِلَّا أَنْ يَشَاءُوا أَنْ أَعُدَّهَا لَهُمْ عَدَّةً وَاحِدَةً
وَيَكُونُ الْوَلَاءُ لِي فَذَهَبَتْ بَرِيرَةُ فَكَلَّمَتْ فِي ذَلِكَ أَهْلَهَا
فَأَبَوْا عَلَيْهَا إِلَّا أَنْ يَكُونَ الْوَلَاءُ لَهُمْ فَجَاءَتْ إِلَى
عَائِشَةَ وَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ
ذَلِكَ فَقَالَتْ لَهَا مَا قَالَ أَهْلُهَا فَقَالَتْ لَا هَا اللَّهِ إِذًا
إِلَّا أَنْ يَكُونَ الْوَلَاءُ لِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ بَرِيرَةَ
أَتَتْنِي تَسْتَعِينُ بِي عَلَى كِتَابَتِهَا فَقُلْتُ لَا إِلَّا أَنْ يَشَاءُوا
أَنْ أَعُدَّهَا لَهُمْ عَدَّةً وَاحِدَةً وَيَكُونُ الْوَلَاءُ لِي فَذَكَرَتْ
ذَلِكَ لِأَهْلِهَا فَأَبَوْا عَلَيْهَا إِلَّا أَنْ يَكُونَ الْوَلَاءُ لَهُمْ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ابْتَاعِيهَا
وَاشْتَرِطِي لَهُمْ الْوَلَاءَ فَإِنَّ الْوَلَاءَ لِمَنْ أَعْتَقَ ثُمَّ قَامَ
فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا بَالُ
أَقْوَامٍ يَشْتَرِطُونَ شُرُوطًا لَيْسَتْ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
يَقُولُونَ أَعْتِقْ فُلَانًا وَالْوَلَاءُ لِي كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
أَحَقُّ وَشَرْطُ اللَّهِ أَوْثَقُ وَكُلُّ شَرْطٍ لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ
فَهُوَ بَاطِلٌ وَإِنْ كَانَ مِائَةَ شَرْطٍ فَخَيَّرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَوْجِهَا وَكَانَ عَبْدًا فَاخْتَارَتْ نَفْسَهَا
قَالَ عُرْوَةُ فَلَوْ كَانَ حُرًّا مَا خَيَّرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim, ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Jarir dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Aisyah, ia berkata; Barirah mengadakan perjanjian
pembebasan dirinya dengan membayar sembilan uqiyah, setiap tahun satu uqiyah.
Kemudian ia datang kepada Aisyah, dan meminta bantuan kepadanya. Ia berkata;
tidak, kecuali apabila mereka menghendaki saya menghitungnya satu hitungan untuk
mereka, dan perwaliannya adalah untukku. Kemudian Barirah pergi dan membicarakan
hal tersebut dengan tuannya. Maka mereka menolak hal tersebut kecuali
perwaliannya adalah untuk mereka. Kemudian ia datang kepada Aisyah, dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada saat itu datang, lalu Barirah
mengatakan apa yang dikatakan tuannya. Maka Aisyah berkata; demi Allah kalau
demikian tidak. Kecuali perwalian adalah untukku. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada apa ini?" kemudian Aisyah berkata;
wahai Rasulullah, Barirah datang kepadaku meminta bantuan menyelesaikan
perjanjian pembebasannya, kemudian saya katakan; tidak, kecuali mereka
menghendaki saya menghitung bagi mereka satu hitungan dan perwaliannya adalah
untukku. Kemudian ia menyebutkan hal tersebut kepada tuannya, lalu mereka
menolak kecuali perwalian untuk mereka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Belilah dia dan mintalah syarat perwalian kepada mereka. Dan
perwalian hanyalah untuk orang yang memerdekakan." Kemudian beliau berdiri dan
berkhutbah kepada manusia, beliau memuji Allah kemudian bersabda: "Bagaimana
keadaan orang-orang, mereka memberikan berbagai syarat yang tidak ada dalam
Kitab Allah 'azza wajalla. Mereka mengatakan; bebaskan Fulan, dan perwaliannya
untukku." Kitab Allah lebih berhak dan syarat Allah lebih kuat, dan segala
syarat yang tidak ada di dalam Kitab Allah adalah batil walaupun seratus syarat.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan pilihan kepada
Barirah.
No. Hadist: 3398
Bab: Pilihan hamba sahaya yang
dimerdekakan dan suaminya budak
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ سَلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
وُهَيْبٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ رُومَانَ عَنْ
عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ زَوْجُ بَرِيرَةَ
عَبْدًا
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim, ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Al Mughirah bin
Salamah, ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari 'Ubaidullah bin Umar dari Yazid bin Ruman dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; dahulu suami
Barirah adalah seorang sahaya.
No. Hadist: 3399
Bab: Pilihan hamba sahaya yang
dimerdekakan dan suaminya budak
أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ
بْنُ زَكَرِيَّا بْنِ دِينَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ
سِمَاكٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا
اشْتَرَتْ بَرِيرَةَ مِنْ أُنَاسٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَاشْتَرَطُوا الْوَلَاءَ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَاءُ لِمَنْ
وَلِيَ النِّعْمَةَ وَخَيَّرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَكَانَ زَوْجُهَا عَبْدًا وَأَهْدَتْ لِعَائِشَةَ لَحْمًا فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ وَضَعْتُمْ لَنَا مِنْ
هَذَا اللَّحْمِ قَالَتْ عَائِشَةُ تُصُدِّقَ بِهِ عَلَى بَرِيرَةَ فَقَالَ هُوَ
عَلَيْهَا صَدَقَةٌ وَهُوَ لَنَا هَدِيَّةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Qasim bin
Zakariya bin Dinar, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Husain dari Zaidah dari Simak dari Abdur Rahman bin Al
Qasim dari
Aisyah bahwa ia membeli Barirah dari beberapa orang
Anshar. Mereka mengajukan syarat perwalian untuk mereka. Namun Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perwalian adalah untuk orang yang
memerdekakan." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan pilihan
kepadanya. Suaminya adalah seorang sahaya, dan Barirah memberikan hadiah daging
kepada Aisyah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ohh,,,, seandainya kalian memberikan sebagian daging ini kepada kami." Aisyah
berkata; itu disedekahkan kepada Barirah. Maka beliau bersabda: "Itu sedekah
untuknya dan hadiah bagi kita."
No. Hadist: 3400
Bab: Pilihan hamba sahaya yang
dimerdekakan dan suaminya budak
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ
الْكَرْمَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَ وَكَانَ وَصِيَّ أَبِيهِ قَالَ
وَفَرِقْتُ أَنْ أَقُولَ سَمِعْتُهُ مِنْ أَبِيكَ قَالَتْ عَائِشَةُ سَأَلْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَرِيرَةَ وَأَرَدْتُ أَنْ
أَشْتَرِيَهَا وَاشْتُرِطَ الْوَلَاءُ لِأَهْلِهَا فَقَالَ اشْتَرِيهَا فَإِنَّ
الْوَلَاءَ لِمَنْ أَعْتَقَ قَالَ وَخُيِّرَتْ وَكَانَ زَوْجُهَا عَبْدًا ثُمَّ
قَالَ بَعْدَ ذَلِكَ مَا أَدْرِي وَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِلَحْمٍ فَقَالُوا هَذَا مِمَّا تُصُدِّقَ بِهِ عَلَى بَرِيرَةَ قَالَ
هُوَ لَهَا صَدَقَةٌ وَلَنَا هَدِيَّةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isma'il bin Ibrahim, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Abu
Bukair Al Karmani, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abdur Rahman bin Al
Qasim dari
ayahnya dari Aisyah, Al Qasim berkata yang merupakan orang yang
diberi wasiat oleh ayahnya berkata; saya khawatir untuk mengatakan; saya telah
mendengar dari ayahmu. Aisyah berkata; saya bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengenai Barirah, sedang saya ingin membelinya dan
bersyarat perwalian untuk tuannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Belilah dia, dan perwalian adalah untuk orang yang memerdekakan." Al
Qasim berkata; dan Barirah diberi pilihan, sedang suaminya adalah seorang
sahaya. Setelah itu Al Qasim berkata; saya tidak tahu. Dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diberi daging, kemudian mereka berkata; ini adalah
sebagian yang disedekahkan kepada Barirah. Beliau bersabda: "Itu sedekah baginya
dan hadiah bagi kita."
No. Hadist: 3401
Bab: Ila"
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَكَمِ الْبَصْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ
مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو يَعْفُورٍ عَنْ أَبِي الضُّحَى قَالَ
تَذَاكَرْنَا الشَّهْرَ عِنْدَهُ فَقَالَ بَعْضُنَا ثَلَاثِينَ وَقَالَ بَعْضُنَا
تِسْعًا وَعِشْرِينَ فَقَالَ أَبُو الضُّحَى حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ
أَصْبَحْنَا يَوْمًا وَنِسَاءُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَبْكِينَ عِنْدَ كُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ أَهْلُهَا فَدَخَلْتُ الْمَسْجِدَ
فَإِذَا هُوَ مَلْآنٌ مِنْ النَّاسِ قَالَ فَجَاءَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
فَصَعِدَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي
عُلِّيَّةٍ لَهُ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَلَمْ يُجِبْهُ أَحَدٌ ثُمَّ سَلَّمَ فَلَمْ
يُجِبْهُ أَحَدٌ ثُمَّ سَلَّمَ فَلَمْ يُجِبْهُ أَحَدٌ فَرَجَعَ فَنَادَى بِلَالًا
فَدَخَلَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَطَلَّقْتَ
نِسَاءَكَ فَقَالَ لَا وَلَكِنِّي آلَيْتُ مِنْهُنَّ شَهْرًا فَمَكَثَ تِسْعًا
وَعِشْرِينَ ثُمَّ نَزَلَ فَدَخَلَ عَلَى نِسَائِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Abdullah bin Al Hakam Al Bashri ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Marwan bin
Mu'awiyah ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ya'fur dari Abu Adl Dluha ia berkata, "Kami saling menyebutkan (tentang
jumlah hari dalam) sebulan di sisi beliau, lalu sebagian kami menyebutkan bahwa
jumlahnya adalah tiga puluh hari dan sebagian menyebutkan dua puluh sembilan,
lalu Abu Adl Dluha berkata, " Ibnu Abbas berkata, "Pada suatu pagi kami bangun dan para
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menangis di sisi setiap keluarganya,
lalu aku memasuki masjid, ternyata masjid penuh orang berkumpul." Abu Adalah
Duha berkata, "Lalu datanglah Umar Radliyallahu'anhu dan ia naik ke ruangan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang berada di kamar atasnya, ia mengucapkan salam
kepada beliau namun beliau tidak menjawabnya, kemudian ia mengucapkan salam lagi
namun tidak seorang pun yang menjawab, kemudian ia mengucapkan salam lagi namun
tidak ada yang menjawab. Kemudian ia kembali dan memanggil Bilal. Bilal lalu
masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Apakah engkau
menceraikan para isterimu?" beliau menjawab: "Tidak, aku hanya bersumpah untuk
tidak menggauli mereka selama sebulan, " beliau tinggal selama dua puluh
sembilan hari, lalu turun dari kamarnya dan menemui para
isterinya."
No. Hadist: 3402
Bab: Ila"
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ
قَالَ آلَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ نِسَائِهِ شَهْرًا
فِي مَشْرَبَةٍ لَهُ فَمَكَثَ تِسْعًا وَعِشْرِينَ لَيْلَةً ثُمَّ نَزَلَ فَقِيلَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ آلَيْتَ عَلَى شَهْرٍ قَالَ الشَّهْرُ تِسْعٌ
وَعِشْرُونَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Al Mutsanna
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Humaid dari Anas ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersumpah untuk tidak menggauli isteri-isterinya selama sebulan di ruangan
beliau yang tinggi, lalu beliau tinggal selama dua puluh sembilan malam kemudian
beliau turun, lalu dikatakan, "Wahai Rasulullah, bukankan engkau bersumpah untuk
sebulan?" beliau bersabda: "Sebulan itu dua puluh sembilan
hari."
No. Hadist: 3403
Bab: Zhihar
أَخْبَرَنَا
الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ مَعْمَرٍ
عَنْ الْحَكَمِ بْنِ أَبَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَجُلًا
أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ ظَاهَرَ مِنْ امْرَأَتِهِ
فَوَقَعَ عَلَيْهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَاهَرْتُ مِنْ امْرَأَتِي
فَوَقَعْتُ قَبْلَ أَنْ أُكَفِّرَ قَالَ وَمَا حَمَلَكَ عَلَى ذَلِكَ يَرْحَمُكَ
اللَّهُ قَالَ رَأَيْتُ خَلْخَالَهَا فِي ضَوْءِ الْقَمَرِ فَقَالَ لَا تَقْرَبْهَا
حَتَّى تَفْعَلَ مَا أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hasan bin
Huraits ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Fadll bin Musa dari Ma'mar dari Al Hakam bin Aban dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas, bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, ia telah menzhihar (mengatakan kepada isterinya
engkau seperti punggung ibuku) isterinya lalu ia menggaulinya, ia berkata,
"Wahai Rasulullah, aku telah menzhihar isteriku lalu aku menggaulinya sebelum
membayar kaffarat?" Beliau bersabda: "Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal
itu, semoga Allah merahmatimu?" Aku melihat gelang kakinya di bawah cahaya
bulan." Beliau bersabda: "Janganlah engkau mendekatinya hingga melakukan apa
yang Allah Azza wa Jalla perintahkan."
No. Hadist: 3404
Bab: Zhihar
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ رَافِعٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الْحَكَمِ بْنِ أَبَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ تَظَاهَرَ رَجُلٌ مِنْ امْرَأَتِهِ
فَأَصَابَهَا قَبْلَ أَنْ يُكَفِّرَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا
حَمَلَكَ عَلَى ذَلِكَ قَالَ رَحِمَكَ اللَّهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ
خَلْخَالَهَا أَوْ سَاقَيْهَا فِي ضَوْءِ الْقَمَرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاعْتَزِلْهَا حَتَّى تَفْعَلَ مَا أَمَرَكَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Rafi' ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Ma'mar dari Al Hakam bin Aban dari 'Ikrimah ia berkata, "Seorang laki-laki telah menzhihar
isterinya, kemudian ia menggaulinya sebelum membayar kafarat. Lalu ia
menceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: "Apakah yang mendorongmu
untuk melakukan hal tersebut?" Ia menjawab, "Semoga Allah merahmatimu, wahai
Rasulullah, aku telah melihat gelang kakinya atau kedua betisnya dalam cahaya
rembulan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah
dia hingga engkau melakukan apa yang telah Allah 'azza wajalla
perintahkan."
No. Hadist: 3405
Bab: Zhihar
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا الْمُعْتَمِرُ ح وَأَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ الْحَكَمَ بْنَ
أَبَانَ قَالَ سَمِعْتُ عِكْرِمَةَ قَالَ أَتَى رَجُلٌ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّهُ ظَاهَرَ مِنْ
امْرَأَتِهِ ثُمَّ غَشِيَهَا قَبْلَ أَنْ يَفْعَلَ مَا عَلَيْهِ قَالَ مَا حَمَلَكَ
عَلَى ذَلِكَ قَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ رَأَيْتُ بَيَاضَ سَاقَيْهَا فِي الْقَمَرِ
قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاعْتَزِلْ حَتَّى
تَقْضِيَ مَا عَلَيْكَ وَقَالَ إِسْحَقُ فِي حَدِيثِهِ فَاعْتَزِلْهَا حَتَّى
تَقْضِيَ مَا عَلَيْكَ وَاللَّفْظُ لِمُحَمَّدٍ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ
الْمُرْسَلُ أَوْلَى بِالصَّوَابِ مِنْ الْمُسْنَدِ وَاللَّهُ سُبْحَانَهُ
وَتَعَالَى أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Al Mu'tamir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah memberitakan
kepada kami Muhammad bin Abdul
A'la ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir ia berkata; aku mendengar
Al Hakam bin
Aban ia
berkata; aku mendengar 'Ikrimah berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallamm dan berkata, "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya ia
telah menzhihar isterinya, kemudian menggaulinya sebelum melakukan apa yang
menjadi kewajibannya?" Beliau bersabda: "Apakah yang mendorongmu untuk melakukan
hal tersebut? Ia menjawab, "Wahai Nabi Allah, aku melihat betisnya yang putih
dalam cahaya rembulan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jauhilah hingga engkau menunaikan apa yang menjadi kewajibanmu."
Ishaq menyebutkan dalam haditsnya, "Jauhilah dia hingga
engkau menunaikan apa yang menjadi kewajibanmu." Dan lafazh tersebut adalah
lafazh Muhammad. Abu Abdurrahman berkata, "Hadits mursal lebih benar daripada
musnad. Wallahu A'lam."
No. Hadist: 3406
Bab: Zhihar
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ تَمِيمِ بْنِ
سَلَمَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
وَسِعَ سَمْعُهُ الْأَصْوَاتَ لَقَدْ جَاءَتْ خَوْلَةُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَشْكُو زَوْجَهَا فَكَانَ يَخْفَى عَلَيَّ
كَلَامُهَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ
الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ
تَحَاوُرَكُمَا }
الْآيَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Tamim bin Salamah dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa ia berkata, "Segala puji bagi Allah yang
Maha luas pendengaran-Nya terhadap segala suara. Sungguh Khaulah telah datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadukan suaminya, namun
perkataannya kepadaku tidak jelas bagiku. Kemudian Allah Azza wa Jalla
menurunkan ayat: '(Sesungguhnya Allah Telah mendengar perkataan wanita yang
mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada
Allah. dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua…) ' (Qs. Al Mujadilah:
1).
No. Hadist: 3407
Bab: Khulu'
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا الْمَخْزُومِيُّ وَهُوَ الْمُغِيرَةُ بْنُ
سَلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
الْمُنْتَزِعَاتُ وَالْمُخْتَلِعَاتُ هُنَّ الْمُنَافِقَاتُ قَالَ الْحَسَنُ لَمْ
أَسْمَعْهُ مِنْ غَيْرِ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ الْحَسَنُ
لَمْ يَسْمَعْ مِنْ أَبِي هُرَيْرَةَ شَيْئًا
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Al Makhzumi -yaitu Al Mughirah bin Salamah- ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ayyub dari Al Hasan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau bersabda: "Wanita-wanita yang meminta cerai dengan mengembalikan
hak-haknya adalah orang munafik." Al Hasan berkata, "Aku belum pernah
mendengarnya kecuali dari Abu Hurairah." Abu Abdurrahman berkata, "Al Hasan
belum mendengar sesuatupun dari Abu Hurairah."
No. Hadist: 3408
Bab: Khulu'
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ
سَعِيدٍ عَنْ عَمْرَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ عَنْ
حَبِيبَةَ بِنْتِ سَهْلٍ أَنَّهَا كَانَتْ تَحْتَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ
شَمَّاسٍ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى
الصُّبْحِ فَوَجَدَ حَبِيبَةَ بِنْتَ سَهْلٍ عِنْدَ بَابِهِ فِي الْغَلَسِ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ هَذِهِ قَالَتْ أَنَا
حَبِيبَةُ بِنْتُ سَهْلٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا شَأْنُكِ قَالَتْ لَا أَنَا
وَلَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ لِزَوْجِهَا فَلَمَّا جَاءَ ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ قَالَ
لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ حَبِيبَةُ بِنْتُ
سَهْلٍ قَدْ ذَكَرَتْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَذْكُرَ فَقَالَتْ حَبِيبَةُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ كُلُّ مَا أَعْطَانِي عِنْدِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِثَابِتٍ خُذْ مِنْهَا فَأَخَذَ مِنْهَا وَجَلَسَتْ
فِي أَهْلِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Al Qasim dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari 'Amrah binti
Abdurrahman
bahwa ia telah mengabarkan kepadanya dari Habibah binti Sahl, bahwa ia pernah menjadi isteri Tsabit
bin Qais bin Syammas. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk
shalat Subuh, kemudian mendapati Habibah binti Sahl ada di depan pintunya di
waktu yang masih gelap malam. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: "Siapakah ini?" Ia menjawab, "Aku Habibah binti Sahl, wahai
Rasulullah." Beliau bersabda: "Apa urusanmu?" Ia menjawab, "Aku dab Tsabit bin
Qais tidak ada kecocokkan." Kemudian setelah Tsabit bin Qais datang, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Ini Habibah binti Sahl. Ia
telah menyebutkan apa yang Allah kehendaki untuk ia sebutkan." Kemudian Habibah
berkata, "Wahai Rasulullah, seluruh apa yang ia berikan ada padaku." Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Tsabit: "Ambillah
darinya." Kemudian iapun mengambil darinya, dan Habibah tinggal bersama
keluarganya."
No. Hadist: 3409
Bab: Khulu'
أَخْبَرَنَا أَزْهَرُ
بْنُ جَمِيلٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ أَتَتْ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ
ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَمَا إِنِّي مَا أَعِيبُ عَلَيْهِ فِي خُلُقٍ وَلَا دِينٍ
وَلَكِنِّي أَكْرَهُ الْكُفْرَ فِي الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَرُدِّينَ عَلَيْهِ حَدِيقَتَهُ قَالَتْ نَعَمْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْبَلْ الْحَدِيقَةَ
وَطَلِّقْهَا تَطْلِيقَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Azhar bin
Jamil ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Khalid dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas, bahwa isteri Tsabit bin Qais datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, Tsabit
bin Qais, aku tidak mencela akhlak dan agamanya, namun aku tidak ingin melakukan
kekufuran dalam Islam." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Maukah engkau mengembalikan kebunnya, " ia menjawab, "Ya." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda (kepada Tsabit): "Terimalah ladangnya dan
talaklah ia sekali."
No. Hadist: 3410
Bab: Khulu'
أَخْبَرَنَا
الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى قَالَ
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ أَبِي حَفْصَةَ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ امْرَأَتِي لَا تَمْنَعُ يَدَ لَامِسٍ
فَقَالَ غَرِّبْهَا إِنْ شِئْتَ قَالَ إِنِّي أَخَافُ أَنْ تَتَّبِعَهَا نَفْسِي
قَالَ اسْتَمْتِعْ بِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Al Husain bin
Huraits ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Fadll bin Musa ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Al
Husain bin Waqid dari 'Umarah bin Abi
Hafshah dari
'Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya isteriku tidak menolak
tangan orang yang menyentuhnya!" Maka beliau bersabda: "Asingkan dia apabila
engkau mau." Laki-laki itu berkata, "Aku khawatir hatiku akan mengikutinya."
Beliau bersabda: "Bersenang-senanglah dengannya."
No. Hadist: 3411
Bab: Khulu'
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ قَالَ أَنْبَأَنَا هَارُونُ بْنُ رِئَابٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ تَحْتِي امْرَأَةً لَا تَرُدُّ يَدَ لَامِسٍ قَالَ
طَلِّقْهَا قَالَ إِنِّي لَا أَصْبِرُ عَنْهَا قَالَ فَأَمْسِكْهَا قَالَ أَبُو
عَبْد الرَّحْمَنِ هَذَا خَطَأٌ وَالصَّوَابُ مُرْسَلٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah menceritakan kepada kami An Nadlr bin Syumail ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Hammad
bin Salamah
ia berkata; telah memberitakan kepada kami Harun bin Ri`ab dari Abdullah bin 'Ubaid bin
'Umair dari
Ibnu
Abbas, bahwa
seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai seorang isteri yang
tidak pernah menolak tangan orang yang menyentuhnya?" Maka beliau bersabda:
"Ceraikan dia." Orang tersebut berkata, "Aku tidak dapat bersabar darinya (masih
cinta)?" Maka beliau bersabda: "Kalau begitu pertahankanlah bahteramu." Abu
Abdurrahman berkata, "Ini adalah salah, dan yang benar hadits ini adalah
mursal."
No. Hadist: 3412
Bab: Sejarah li'an
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ
بْنُ أَبِي سَلَمَةَ وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَهْلِ
بْنِ سَعْدٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عَدِيٍّ قَالَ جَاءَنِي عُوَيْمِرٌ رَجُلٌ مِنْ
بَنِي الْعَجْلَانِ فَقَالَ أَيْ عَاصِمُ أَرَأَيْتُمْ رَجُلًا رَأَى مَعَ
امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ يَفْعَلُ يَا
عَاصِمُ سَلْ لِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ
عَاصِمٌ عَنْ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَابَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسَائِلَ وَكَرِهَهَا فَجَاءَهُ
عُوَيْمِرٌ فَقَالَ مَا صَنَعْتَ يَا عَاصِمُ فَقَالَ صَنَعْتُ أَنَّكَ لَمْ
تَأْتِنِي بِخَيْرٍ كَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْمَسَائِلَ وَعَابَهَا قَالَ عُوَيْمِرٌ وَاللَّهِ لَأَسْأَلَنَّ عَنْ ذَلِكَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلَقَ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
فِيكَ وَفِي صَاحِبَتِكَ فَأْتِ بِهَا قَالَ سَهْلٌ وَأَنَا مَعَ النَّاسِ عِنْدَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ بِهَا فَتَلَاعَنَا
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ لَئِنْ أَمْسَكْتُهَا لَقَدْ كَذَبْتُ
عَلَيْهَا فَفَارَقَهَا قَبْلَ أَنْ يَأْمُرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِفِرَاقِهَا فَصَارَتْ سُنَّةَ الْمُتَلَاعِنَيْنِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ma'mar ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Daud ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz
bin Abu Salamah dan Ibrahim bin Sa'd dari Az Zuhri dari Sahl bin Sa'd dari 'Ashim bin Adi ia berkata, "Uwaimir, seorang laki-laki
dari Bani Al 'Ajlan, datang kepadaku. Ia berkata, "Wahai 'Ashim, bagaimana
pendapatmu mengenai seorang laki-laki yang melihat seorang laki-laki bersama
isterinya? Apakah ia boleh membunuhnya sehingga mereka (wali kurban) membunuhnya
(sebagai qishash) atau bagaimana ia berbuat? Wahai 'Ashim, tanyakanlah kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian 'Ashim bertanya mengenai hal
tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mencela permasalahan-permasalahan tersebut, dan beliau tidak
menyukainya. Kemudian 'Uwaimir datang dan berkata, "Apa yang telah engkau
perbuat wahai 'Ashim? Ashim menjawab, "Aku berbuat bahwa engkau tidak datang
kepadaku dengan kebaikan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyukai
permasalahan-permasalahan tersebut, dan mencelanya." 'Uwaimir berkata, "Demi
Allah, sungguh aku akan menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam." Kemudian ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan bertanya kepadanya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepadanya: "Sungguh Allah 'azza wajalla telah menurunkan mengenai
dirimu dan isterimu. Maka datangkanlah dia." Sahl berkata, "Aku bersama
orang-orang berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian ia
datang membawa isterinya. Keduanya lalu saling melaknat, 'Uwaimir kemudian
berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah, seandainya aku menahannya sungguh aku
telah berdusta terhadapnya." Kemudian ia menceraikannya sebelum Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk menceraikannya. Kemudian hal
tersebut menjadi hukum dua orang yang saling melaknat."
No. Hadist: 3413
Bab: Li'an karena
kehamilan
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عُقْبَةَ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَاعَنَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الْعَجْلَانِيِّ
وَامْرَأَتِهِ وَكَانَتْ حُبْلَى
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Ali ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Umar bin
Ali ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin 'Uqbah dari Abu Az Zinad dari Al Qasim bin Muhammad dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melaknat memerintahkan seorang laki-laki dari Al 'Ajlan dan isterinya
yang sedang keadaan hamil untuk saling melaknat (sumpah)."
No. Hadist: 3414
Bab: Li'an dengan suami menuduh isterinya
selingkuh
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى قَالَ سُئِلَ هِشَامٌ عَنْ
الرَّجُلِ يَقْذِفُ امْرَأَتَهُ فَحَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ
سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنْ ذَلِكَ وَأَنَا أَرَى أَنَّ عِنْدَهُ مِنْ
ذَلِكَ عِلْمًا فَقَالَ إِنَّ هِلَالَ بْنَ أُمَيَّةَ قَذَفَ امْرَأَتَهُ بِشَرِيكِ
بْنِ السَّحْمَاءِ وَكَانَ أَخُو الْبَرَاءِ بْنِ مَالِكٍ لِأُمِّهِ وَكَانَ
أَوَّلَ مَنْ لَاعَنَ فَلَاعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَيْنَهُمَا ثُمَّ قَالَ ابْصُرُوهُ فَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أَبْيَضَ سَبِطًا قَضِيءَ
الْعَيْنَيْنِ فَهُوَ لِهِلَالِ بْنِ أُمَيَّةَ وَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أَكْحَلَ
جَعْدًا أَحْمَشَ السَّاقَيْنِ فَهُوَ لِشَرِيكِ بْنِ السَّحْمَاءِ قَالَ
فَأُنْبِئْتُ أَنَّهَا جَاءَتْ بِهِ أَكْحَلَ جَعْدًا أَحْمَشَ
السَّاقَيْنِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Abdul A'la ia berkata; Hisyam pernah ditanya mengenai
seorang laki-laki yang menuduh isterinya berbuat zina. Maka
Hisyam menceritakan kepada kami dari
Muhammad ia berkata; aku telah bertanya kepada
Anas bin
Malik
mengenai hal tersebut, dan aku melihat ia memiliki ilmu mengenai hal tersebut.
Anas berkata, "Sesungguhnya Hilal bin Umayyah telah menuduh isterinya berbuat
zina dengan Syarik bin As Sahma`, dan ia adalah saudara Al Barra` bin Malik
seibu. Dan ia adalah orang pertama yang melakukan li'an. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan keduanya untuk saling laknat
(sumpah). Setelah itu beliau bersabda: "Lihatlah, apabila wanita tersebut
melahirkan anak yang putih, berambut lurus, dan kedua matanya rusak, maka ia
adalah milik Hilal bin Umayyah. Dan apabila ia melahirkan anak yang hitam
pelupuk matanya, berambut keriting, kedua betisnya kecil maka ia adalah milik
Syarik bin As Sahma`." Anas berkata, "Kemudian aku diberitahu bahwa wanita
tersebut melahirkan anak yang berpelupuk mata hitam, berambut keriting, dan
kecil kedua betisnya."
No. Hadist: 3415
Bab: Bagaimana li'an
أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ
بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ حُسَيْنٍ الْأَزْدِيُّ قَالَ
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ إِنَّ أَوَّلَ لِعَانٍ كَانَ فِي الْإِسْلَامِ أَنَّ هِلَالَ بْنَ
أُمَيَّةَ قَذَفَ شَرِيكَ بْنَ السَّحْمَاءِ بِامْرَأَتِهِ فَأَتَى النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ بِذَلِكَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعَةَ شُهَدَاءَ وَإِلَّا فَحَدٌّ فِي
ظَهْرِكَ يُرَدِّدُ ذَلِكَ عَلَيْهِ مِرَارًا فَقَالَ لَهُ هِلَالٌ وَاللَّهِ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْلَمُ أَنِّي صَادِقٌ
وَلَيُنْزِلَنَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكَ مَا يُبَرِّئُ ظَهْرِي مِنْ
الْجَلْدِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ نَزَلَتْ عَلَيْهِ آيَةُ اللِّعَانِ
{
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ
أَزْوَاجَهُمْ }
إِلَى
آخِرِ الْآيَةِ فَدَعَا هِلَالًا فَشَهِدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ
لَمِنْ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ
مِنْ الْكَاذِبِينَ ثُمَّ دُعِيَتْ الْمَرْأَةُ فَشَهِدَتْ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ
بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الْكَاذِبِينَ فَلَمَّا أَنْ كَانَ فِي الرَّابِعَةِ أَوْ
الْخَامِسَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقِّفُوهَا
فَإِنَّهَا مُوجِبَةٌ فَتَلَكَّأَتْ حَتَّى مَا شَكَكْنَا أَنَّهَا سَتَعْتَرِفُ
ثُمَّ قَالَتْ لَا أَفْضَحُ قَوْمِي سَائِرَ الْيَوْمِ فَمَضَتْ عَلَى الْيَمِينِ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوهَا فَإِنْ
جَاءَتْ بِهِ أَبْيَضَ سَبِطًا قَضِيءَ الْعَيْنَيْنِ فَهُوَ لِهِلَالِ بْنِ
أُمَيَّةَ وَإِنْ جَاءَتْ بِهِ آدَمَ جَعْدًا رَبْعًا حَمْشَ السَّاقَيْنِ فَهُوَ
لِشَرِيكِ بْنِ السَّحْمَاءِ فَجَاءَتْ بِهِ آدَمَ جَعْدًا رَبْعًا حَمْشَ
السَّاقَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا
مَا سَبَقَ فِيهَا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ لَكَانَ لِي وَلَهَا شَأْنٌ قَالَ
الشَّيْخُ وَالْقَضِئُ طَوِيلُ شَعْرِ الْعَيْنَيْنِ لَيْسَ بِمَفْتُوحِ الْعَيْنِ
وَلَا جَاحِظِهِمَا وَاللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Imran bin
Yazid Ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Makhlad bin Husain Al
Azdi ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ia berkata, "Peristiwa li'an yang pertama
dalam Islam adalah ketika Hilal bin Umayyah menuduh Syarik bin As Sahma` bezina
dengan isterinya. Kemudian ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dan mengabarkan hal tersebut. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadanya: "Datangkanlah empat orang saksi, jika tidak maka hukuman had di
punggungmu." Beliau mengulang-ulang perkataan itu kepadanya. Kemudian Hilal
berkata kepadanya, "Demi Allah! Wahai Rasulullah, sungguh Allah 'azza wajalla
mengetahui bahwa aku benar, dan Allah pasti akan menurunkan kepadamu sesuatu
yang akan membebaskan punggungku dari cambukan." Kemudian ketika mereka dalam
keadaan demikian tiba-tiba turun ayat li'an: '(Dan orang-orang yang menuduh
isterinya (berzina) ….) ' (Qs. An Nuur: 6). Kemudian beliau memanggil Hilal,
lalu ia bersumpah empat kali sumpah dengan nama Allah bahwa ia termasuk
orang-orang yang benar, dan yang kelimanya bahwa laknat Allah akan menimpanya
jika ia termasuk orang-orang yang berdusta. Kemudian wanita tersebut dipanggil
dan bersumpah empat kali sumpah dengan nama Allah bahwa suaminya termasuk
orang-orang yang berdusta. Kemudian setelah keempat atau kelimanya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berdirikanlah dia, sesungguhnya sumpah
itu telah terjadi." Kemudian ia tertunda, hingga kami tidak ragu bahwa ia akan
mengaku. Kemudian wanita tersebut berkata, "Aku tidak akan mencemarkan kaumku
sepanjang hari." Lalu ia terus bersumpah, kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Lihatlah dia, apabila ia melahirkan anak yang putih,
berambut lurus dan bermata rusak, maka ia milik Hilal bin Umayyah. Dan apabila
ia melahirkan anak berkulit sawo matang, berambut keriting, kedua betisnya kecil
maka ia milik Syarik bin As Sahma`." Kemudian wanita tersebut melahirkan anak
yang berkulit sawo matang, berambut keriting, dan kedua betisnya kecil. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya tidak ada
ketentuan yang telah berlalu mengenainya dari Kitab Allah, niscaya aku memiliki
urusan dengan wanita tersebut." Syaikh berkata, "Qadli` adalah rambut kedua
matanya panjang, dan matanya tidak terbuka, serta tidak melotot. Waallahu
A'lam."
No. Hadist: 3416
Bab: Ucapan imam "Ya Allah,
jelaskanlah!"
أَخْبَرَنَا عِيسَى
بْنُ حَمَّادٍ قَالَ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّهُ قَالَ ذُكِرَ التَّلَاعُنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ عَاصِمُ بْنُ عَدِيٍّ فِي ذَلِكَ قَوْلًا ثُمَّ انْصَرَفَ
فَأَتَاهُ رَجُلٌ مِنْ قَوْمِهِ يَشْكُو إِلَيْهِ أَنَّهُ وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ
رَجُلًا قَالَ عَاصِمٌ مَا ابْتُلِيتُ بِهَذَا إِلَّا بِقَوْلِي فَذَهَبَ بِهِ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ بِالَّذِي
وَجَدَ عَلَيْهِ امْرَأَتَهُ وَكَانَ ذَلِكَ الرَّجُلُ مُصْفَرًّا قَلِيلَ
اللَّحْمِ سَبِطَ الشَّعْرِ وَكَانَ الَّذِي ادَّعَى عَلَيْهِ أَنَّهُ وَجَدَهُ
عِنْدَ أَهْلِهِ آدَمَ خَدْلًا كَثِيرَ اللَّحْمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ بَيِّنْ فَوَضَعَتْ شَبِيهًا بِالرَّجُلِ
الَّذِي ذَكَرَ زَوْجُهَا أَنَّهُ وَجَدَهُ عِنْدَهَا فَلَاعَنَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمَا فَقَالَ رَجُلٌ لِابْنِ عَبَّاسٍ
فِي الْمَجْلِسِ أَهِيَ الَّتِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ رَجَمْتُ أَحَدًا بِغَيْرِ بَيِّنَةٍ رَجَمْتُ هَذِهِ قَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ لَا تِلْكَ امْرَأَةٌ كَانَتْ تُظْهِرُ فِي الْإِسْلَامِ
الشَّرَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Isa bin
Hammad ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin Al
Qasim dari
Al Qasim bin
Muhammad
dari Ibnu
Abbas bahwa
ia berkata, "Telah disebutkan li'an di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian, 'Ashim bin 'Adi lalu berkata dengan suatu perkataan mengenai
hal tersebut kemudian pergi. Lalu seorang laki-laki dari kaumnya datang mengadu
kepadanya bahwa ia mendapati seseorang bersama isterinya. 'Ashim berkata, "Aku
tidak mendapatkan ujian dengan hal ini kecuali karena perkataanku." Kemudian ia
pergi bersamanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan
kepada beliau mengenai seseorang yang mendapati isterinya berada di atasnya.
Laki-laki tersebut adalah orang yang kuning, sedikit dagingnya, dan berambut
lurus. Sedangkan orang yang ia tuduh, bahwa ia mendapatinya di sisi isterinya
adalah orang yang berkulit sawo matang, gempal, dan banyak dagingnya. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berilah kejelasan."
Kemudian wanita tersebut melahirkan anak yang serupa dengan orang yang
disebutkan suaminya, bahwa ia mendapatinya di sisi isterinya. Dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan antara keduanya untuk saling laknat
(sumpah). Kemudian seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas dalam suatu
majelis, "Apakah wanita tersebut adalah yang dikatakan oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam: 'Seandainya aku boleh merajam seseorang tanpa ada
bukti maka aku akan merajam wanita ini'? Ibnu Abbas menjawab, "Tidak. Itu adalah
wanita yang menampakkan keburukan dalam Islam."
No. Hadist: 3417
Bab: Ucapan imam "Ya Allah,
jelaskanlah!"
أَخْبَرَنَا يَحْيَى
بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ السَّكَنِ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَهْضَمٍ عَنْ
إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ يَحْيَى قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ
الْقَاسِمِ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ
قَالَ ذُكِرَ التَّلَاعُنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ عَاصِمُ بْنُ عَدِيٍّ فِي ذَلِكَ قَوْلًا ثُمَّ انْصَرَفَ
فَلَقِيَهُ رَجُلٌ مِنْ قَوْمِهِ فَذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا
فَذَهَبَ بِهِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَخْبَرَهُ بِالَّذِي وَجَدَ عَلَيْهِ امْرَأَتَهُ وَكَانَ ذَلِكَ الرَّجُلُ
مُصْفَرًّا قَلِيلَ اللَّحْمِ سَبِطَ الشَّعْرِ وَكَانَ الَّذِي ادَّعَى عَلَيْهِ
أَنَّهُ وَجَدَ عِنْدَ أَهْلِهِ آدَمَ خَدْلًا كَثِيرَ اللَّحْمِ جَعْدًا قَطَطًا
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ بَيِّنْ
فَوَضَعَتْ شَبِيهًا بِالَّذِي ذَكَرَ زَوْجُهَا أَنَّهُ وَجَدَهُ عِنْدَهَا
فَلَاعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمَا فَقَالَ
رَجُلٌ لِابْنِ عَبَّاسٍ فِي الْمَجْلِسِ أَهِيَ الَّتِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ رَجَمْتُ أَحَدًا بِغَيْرِ بَيِّنَةٍ
رَجَمْتُ هَذِهِ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَا تِلْكَ امْرَأَةٌ كَانَتْ تُظْهِرُ
الشَّرَّ فِي الْإِسْلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Muhammad bin As Sakan ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin
Jahdlam dari
Isma'il bin
Ja'far dari
Yahya ia berkata; aku mendengar
Abdurrahman
bin Al Qasim
menceritakan dari ayahnya dari Abdullah bin Abbas bahwa ia berkata, "Telah disebutkan li'an
di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian 'Ashim bin 'Adi
menyebutkan suatu perkataan mengenai hal tersebut, kemudian ia pergi. Lalu
seorang laki-laki dari kaumnya berjumpa dengannya kemudian menyebutkan, bahwa ia
mendapati seorang laki-laki sedang bersama dengan isterinya. Maka 'Ashim
mengajaknya pergi bersamanya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Lalu ia mengabarkan kepada beliau mengenai seseorang yang mendapati orang
lainsedang bersama isterinya. Laki-laki tersebut adalah orang yang kuning,
sedikit dagingnya, dan berambut lurus. Sedangkan orang yang ia tuduh bahwa ia
mendapatinya di sisi isterinya adalah orang yang berkulit sawo matang, gempal,
banyak dagingnya berambut keriting dan sangat kaku. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berilah kejelasan." Kemudian wanita
tersebut melahirkan anak yang serupa dengan orang yang disebutkan suaminya bahwa
ia mendapatinya di sisi isterinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu
memerintahkan kepada keduanya untuk saling laknat (sumpah). Kemudian seorang
laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas dalam suatu majelis, 'Apakah wanita tersebut
adalah yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Seandainya
aku boleh merajam seseorang tanpa ada bukti maka aku akan merajam wanita ini? '
Ibnu Abbas menjawab, "Tidak. Itu adalah wanita yang menampakkan keburukan dalam
Islam."
No. Hadist: 3418
Bab: Perintah meletakkan tangan pada
suami-isteri yang meli'an pada sumpah kelima
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ
بْنُ مَيْمُونٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَمَرَ رَجُلًا حِينَ أَمَرَ الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَنْ يَتَلَاعَنَا أَنْ يَضَعَ
يَدَهُ عِنْدَ الْخَامِسَةِ عَلَى فِيهِ وَقَالَ إِنَّهَا مُوجِبَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ali bin
Makmun ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim bin Kulaib dari ayahnya dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan seseorang ketika -memerintahkan dua laki-laki yang saling
melakukan li'an (sumpah) -, untuk meletakkan tangannya pada mulut pada kali
kelimanyha. Beliau bersabda: "Sesungguhnya ia telah wajib (mendapat murka Allah
jika berdusta)."
No. Hadist: 3419
Bab: Imam menasehati suami-isteri yang
meli'an
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ
بْنَ جُبَيْرٍ يَقُولُ سُئِلْتُ عَنْ الْمُتَلَاعِنَيْنِ فِي إِمَارَةِ ابْنِ
الزُّبَيْرِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَمَا دَرَيْتُ مَا أَقُولُ فَقُمْتُ مِنْ
مَقَامِي إِلَى مَنْزِلِ ابْنِ عُمَرَ فَقُلْتُ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ
الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا قَالَ نَعَمْ سُبْحَانَ اللَّهِ إِنَّ
أَوَّلَ مَنْ سَأَلَ عَنْ ذَلِكَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَرَأَيْتَ وَلَمْ يَقُلْ عَمْرٌو أَرَأَيْتَ الرَّجُلَ مِنَّا يَرَى عَلَى
امْرَأَتِهِ فَاحِشَةً إِنْ تَكَلَّمَ فَأَمْرٌ عَظِيمٌ وَقَالَ عَمْرٌو أَتَى
أَمْرًا عَظِيمًا وَإِنْ سَكَتَ سَكَتَ عَلَى مِثْلِ ذَلِكَ فَلَمْ يُجِبْهُ
فَلَمَّا كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ أَتَاهُ فَقَالَ إِنَّ الْأَمْرَ الَّذِي سَأَلْتُكَ
ابْتُلِيتُ بِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ فِي سُورَةِ
النُّورِ {
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ
أَزْوَاجَهُمْ حَتَّى بَلَغَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ
كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ }
فَبَدَأَ
بِالرَّجُلِ فَوَعَظَهُ وَذَكَّرَهُ وَأَخْبَرَهُ أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا
أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا
كَذَبْتُ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَوَعَظَهَا وَذَكَّرَهَا فَقَالَتْ وَالَّذِي
بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنَّهُ لَكَاذِبٌ فَبَدَأَ بِالرَّجُلِ فَشَهِدَ أَرْبَعَ
شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ
اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنْ الْكَاذِبِينَ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ
فَشَهِدَتْ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الْكَاذِبِينَ
وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ
فَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا
Telah mengabarkan kepada kami
'Amru bin
Ali dan
Muhammad bin
Al Mutsanna
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu
Sulaiman ia
berkata; aku mendengar Sa'id bin Jubair berkata, "Aku ditanya mengenai dua orang
yang saling melakukan li'an (sumpah) pada masa pemerintahan Ibnu Az Zubair,
apakah keduanya dipisahkan? Maka aku tidak mengetahui apa yang akan aku katakan.
Kemudian aku berdiri dari tempatku menuju rumah Ibnu Umar dan berkata, "Wahai Abu Abdurrahman,
apakah dua orang yang melakukan li'an dipisahkan antara keduanya? Ia menjawab,
"Ya, subhanallah. Sesungguhnya orang pertama yang bertanya mengenai hal tersebut
adalah Fulan bin Fulan. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda…
-'Amru tidak berkata; bagaimana pendapatmu- seorang lelaki di antara kami
melihat perbuatan keji pada isterinya, apabila ia berbicara maka hal itu adalah
suatu perkara yang besar, -sedangkan 'Amru berkata; ia telah melakukan perkara
yang besar-, dan apabila ia diam maka ia diam dalam kondisi seperti itu."
Kemudian beliau tidak menjawabnya. Setelah itu, orang tersebut datang kepada
beliau dan berkata, "Sesungguhnya perkara yang telah aku tanyakan kepada anda,
telah diujikan kepadaku (membuat penderitaan). Kemudian Allah 'azza wajalla
menurunkan ayat-ayat tersebut pada Surat An Nuur: '(Dan orang-orang yang menuduh
isterinya (berzina), hingga firman Allah (dan (sumpah) yang kelima bahwa
kemurkaan Allah akan menimpanya (isteri), jika dia (suami) termasuk orang yang
berkata benar) ' (Qs. An Nuur: 6-9). Maka beliau memulai dari laki-laki,
menasehati, mengingatkan dan mengabarkan kepadanya, bahwa adzab dunia lebih
ringan daripada 'adzab akhirat. Kemudian orang tersebut berkata, 'Demi Dzat yang
telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak berdusta.' Kemudian kepada wanita,
beliau nasehati dan mengingatkannya. Kemudian wanita tersebut berkata, 'Demi
Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya ia telah berdusta.' Kemudian
beliau memulai dari yang laki-laki (untuk bersumpah). Maka laki-laki itu pun
bersumpah empat kali dengan nama Allah, bahwa ia termasuk di antara orang-orang
yang benar, dan yang kelimanya bahwa laknat Allah tertimpa kepadanya apabila ia
termasuk orang yang berdusta. Kemudian kepada yang wanita, maka ia bersumpah
sebanyak empat kali dengan nama Allah, bahwa suaminya merupakan di antara
orang-orang yang berdusta, dan yang kelimanya bahwa kemurkaan Allah tertimpa
kepadanya apabila suaminya termasuk di antara orang-orang yang benar. Kemudian
beliau memisahkan di antara mereka berdua."
No. Hadist: 3420
Bab: Memisah suami-isteri yang
melian
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَاللَّفْظُ لَهُ قَالَا حَدَّثَنَا
مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَزْرَةَ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ لَمْ يُفَرِّقْ الْمُصْعَبُ بَيْنَ الْمُتَلَاعِنَيْنِ قَالَ
سَعِيدٌ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِابْنِ عُمَرَ فَقَالَ فَرَّقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَخَوَيْ بَنِي الْعَجْلَانِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Ali dan
Muhammad bin
Al Mutsanna
dan lafazhnya adalah lafazh Muhammad bin Al Mutsanna, mereka berdua berkata;
telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku
ayahku dari Qatadah dari 'Azrah dari Sa'id bin Jubair ia berkata, "Mush'ab tidak memisahkan
antara kedua orang yang saling melakukan li'an (sumpah)." Sa'id berkata,
"Kemudian aku sebutkan hal tersebut kepada Ibnu Umar, maka ia pun berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah memisahkan antara dua saudara Bani Al
'Ajlan."
No. Hadist: 3421
Bab: Suami-isteri bertaubat setelah
li'an
أَخْبَرَنَا زِيَادُ
بْنُ أَيُّوبَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ رَجُلٌ قَذَفَ امْرَأَتَهُ قَالَ فَرَّقَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَخَوَيْ بَنِي
الْعَجْلَانِ وَقَالَ اللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّ أَحَدَكُمَا كَاذِبٌ فَهَلْ مِنْكُمَا
تَائِبٌ قَالَ لَهُمَا ثَلَاثًا فَأَبَيَا فَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَيُّوبُ
وَقَالَ عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ إِنَّ فِي هَذَا الْحَدِيثِ شَيْئًا لَا أَرَاكَ
تُحَدِّثُ بِهِ قَالَ قَالَ الرَّجُلُ مَالِي قَالَ لَا مَالَ لَكَ إِنْ كُنْتَ
صَادِقًا فَقَدْ دَخَلْتَ بِهَا وَإِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَهِيَ أَبْعَدُ
مِنْكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ziyad bin
Ayyub ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uliyyah dari Ayyub dari Sa'id bin Jubair ia berkata; aku berkata kepada
Ibnu
Umar,
"Seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat zina?" Ia menjawab, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah memisahkan antara dua saudara Bani Al 'Ajlan,
beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa salah seorang di antara
kalian berdusta. Apakah di antara kalian berdua ada yang bertaubat?" Beliau
mengatakan demikian kepada mereka sebanya tiga kali. Kemudian mereka menolak,
lalu beliau memisahkan antara keduanya." Ayyub berkata, "'Amru bin Dinar
berkata, "Aku melihat bahwa dalam hadits ini ada sesuatu yang tidak kamuj
ceritakan." Ia berkata, "Laki-laki (suami) itu berkata, "Hartaku?" Beliau
menjawab: "Tidak ada harta bagimu, jika kamu berkata benar maka kamu juga telah
bersetubuh dengannya, namun jika kamu bohong maka harta itu lebih mustahil untuk
kamu dapatkan lagi."
No. Hadist: 3422
Bab: Menyatukan kembali suami-isteri yang
telah meli'an
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ
بْنَ جُبَيْرٍ يَقُولُ سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ عَنْ الْمُتَلَاعِنَيْنِ فَقَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْمُتَلَاعِنَيْنِ
حِسَابُكُمَا عَلَى اللَّهِ أَحَدُكُمَا كَاذِبٌ وَلَا سَبِيلَ لَكَ عَلَيْهَا
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَالِي قَالَ لَا مَالَ لَكَ إِنْ كُنْتَ صَدَقْتَ
عَلَيْهَا فَهُوَ بِمَا اسْتَحْلَلْتَ مِنْ فَرْجِهَا وَإِنْ كُنْتَ كَذَبْتَ
عَلَيْهَا فَذَاكَ أَبْعَدُ لَكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Manshur ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru ia berkata; aku pernah mendengar
Sa'id bin
Jubair
berkata; aku bertanya Ibnu Umar mengenai dua orang yang melakukan li'an (sumpah).
Ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda kepada dua
orang yang melakukan li'an: "Hisap kalian ada pada Allah, salah seorang di
antara kalian ada yang berdusta, dan tidak ada jalan bagimu untuk kembali kepada
wanita itu." Orang tersebut berkata, "Wahai Rasulullah, hartaku (mahar)?" Beliau
bersabda: "Tidak ada harta bagimu, apabila engkau benar (dalam sumpahmu) maka
hal itu sebagai ganti dari apa yang telah engkau halalkan dari kemaluannya, dan
apabila engkau berdusta maka mustahil engkau akan mendapatkan harta itu
lagi."
No. Hadist: 3423
Bab: Tidak menasabkan anak li'an kepada
ayahnya dan diserahkan ibunya
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ لَاعَنَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ رَجُلٍ وَامْرَأَتِهِ وَفَرَّقَ
بَيْنَهُمَا وَأَلْحَقَ الْوَلَدَ بِالْأُمِّ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan antara suami dan isterinya untuk saling laknat (sumpah), lalu
memisahkan antara keduanya dan menisbatkan sang anak kepada
ibunya."
No. Hadist: 3424
Bab: Menyindir isteri, lantas isteri
meragukan anaknya dan suami ingin menolak
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ بَنِي فَزَارَةَ أَتَى
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ امْرَأَتِي
وَلَدَتْ غُلَامًا أَسْوَدَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ هَلْ لَكَ مِنْ إِبِلٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا أَلْوَانُهَا قَالَ
حُمْرٌ قَالَ فَهَلْ فِيهَا مِنْ أَوْرَقَ قَالَ إِنَّ فِيهَا لَوُرْقًا قَالَ
فَأَنَّى تَرَى أَتَى ذَلِكَ قَالَ عَسَى أَنْ يَكُونَ نَزَعَهُ عِرْقٌ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهَذَا عَسَى أَنْ يَكُونَ
نَزَعَهُ عِرْقٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa seorang laki-laki dari Bani Fazarah datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya
isteriku melahirkan anak hitam!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pun bertanya: "Apakah engkau memiliki unta?" Ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya
lagi: "Apakah warnanya?" Ia menjawab, "Merah." Beliau bertanya lagi: "Apakah
padanya terdapat warna putih kehitaman?" Ia menjawab, "Ya, padanya terdapat
warna putih kehitaman." Beliau bersabda: "Dari manakah menurut pendapatmu warna
itu ada?" Ia menjawab, "Kemungkinan karena keturunan." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangkali anakmu juga karena
keturunan."
No. Hadist: 3425
Bab: Menyindir isteri, lantas isteri
meragukan anaknya dan suami ingin menolak
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَزِيعٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ
حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي فَزَارَةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ امْرَأَتِي وَلَدَتْ غُلَامًا أَسْوَدَ
وَهُوَ يُرِيدُ الِانْتِفَاءَ مِنْهُ فَقَالَ هَلْ لَكَ مِنْ إِبِلٍ قَالَ نَعَمْ
قَالَ مَا أَلْوَانُهَا قَالَ حُمْرٌ قَالَ هَلْ فِيهَا مِنْ أَوْرَقَ قَالَ فِيهَا
ذَوْدُ وُرْقٍ قَالَ فَمَا ذَاكَ تُرَى قَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ نَزَعَهَا
عِرْقٌ قَالَ فَلَعَلَّ هَذَا أَنْ يَكُونَ نَزَعَهُ عِرْقٌ قَالَ فَلَمْ يُرَخِّصْ
لَهُ فِي الِانْتِفَاءِ مِنْهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah bin Bazi' ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yazid bin
Zurai' ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata, "Seorang laki-laki dari Bani Fazarah
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata, 'Sesungguhnya
isteriku melahirkan anak berkulit hitam? ', dan ia ingin mengingkari asalnya
dari dirinya. Beliau bersabda: "Apakah engkau memiliki unta?" Laki-laki itu
menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Apakah warnanya?" Ia menjawab, "Merah." Beliau
bersabda: "Apakah padanya terdapat warna putih kehitaman?" orang tersebut
menjawab, "Ya, padanya terdapat unta coklat." Beliau bersabda: "Bagaimana
pendapatmu?" Ia berkata, "Kemungkinan hal itu ditimbulkan oleh keturunan."
Beliau bersabda: "Kemungkinan anakmu juga ditimbulkan oleh keturunan." Abu
Hurairah berkata, "Maka beliau tidak memberikan keringanan untuk mengingkari
asalnya dari dirinya."
No. Hadist: 3426
Bab: Menyindir isteri, lantas isteri
meragukan anaknya dan suami ingin menolak
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ
بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُغِيرَةِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو حَيْوَةَ حِمْصِيٌّ قَالَ
حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنِّي وُلِدَ لِي غُلَامٌ أَسْوَدُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنَّى كَانَ ذَلِكَ قَالَ مَا أَدْرِي قَالَ فَهَلْ لَكَ
مِنْ إِبِلٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا أَلْوَانُهَا قَالَ حُمْرٌ قَالَ فَهَلْ
فِيهَا جَمَلٌ أَوْرَقُ قَالَ فِيهَا إِبِلٌ وُرْقٌ قَالَ فَأَنَّى كَانَ ذَلِكَ
قَالَ مَا أَدْرِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ نَزَعَهُ عِرْقٌ قَالَ
وَهَذَا لَعَلَّهُ نَزَعَهُ عِرْقٌ فَمِنْ أَجْلِهِ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا لَا يَجُوزُ لِرَجُلٍ أَنْ يَنْتَفِيَ مِنْ
وَلَدٍ وُلِدَ عَلَى فِرَاشِهِ إِلَّا أَنْ يَزْعُمَ أَنَّهُ رَأَى
فَاحِشَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Muhammad bin Al Mughirah ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu Haiwah
Himshi ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin Abi
Hamzah dari
Az
Zuhri dari
Sa'id bin Al
Musayyab
dari Abu
Hurairah ia
berkata, "Pada saat kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
seorang laki-laki berdiri dan berkata, 'wahai Rasulullah, aku mendapatkan
kelahiran bayi yang berkulit hitam?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bertanya: "Dari manakah hal itu datang?" ia menjawab, "Aku tidak tahu." Beliau
bersabda: "Apakah engkau memiliki unta?" ia menjawab, "Ya." Beliau bersabda:
"Apakah warnanya?" Ia menjawab, "Merah." Beliau lalu bertanya: "Apakah padanya
terdapat unta putih kehitaman?" Orang tersebut menjawab, "Ya." Beliau bertanya
lagi: "Dari manakah warna itu?" orang itu menjawab, "Aku tidak tahu wahai
Rasulullah, kecuali bahwa ia ditimbulkan oleh keturunan." Beliau bersabda: "Dan
ini kemungkinan ditimbulkan oleh keturunan." Oleh Karena itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memutuskan hal ini tidak boleh bagi seseorang untuk
mengingkari anak yang terlahirkan di atas kasurnya, kecuali ia mengklaim melihat
perbuatan keji."
No. Hadist: 3427
Bab: Teguran keras tidak mengakui
anak
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ قَالَ شُعَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ حِينَ نَزَلَتْ آيَةُ
الْمُلَاعَنَةِ أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَدْخَلَتْ عَلَى قَوْمٍ رَجُلًا لَيْسَ
مِنْهُمْ فَلَيْسَتْ مِنْ اللَّهِ فِي شَيْءٍ وَلَا يُدْخِلُهَا اللَّهُ جَنَّتَهُ
وَأَيُّمَا رَجُلٍ جَحَدَ وَلَدَهُ وَهُوَ يَنْظُرُ إِلَيْهِ احْتَجَبَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ مِنْهُ وَفَضَحَهُ عَلَى رُءُوسِ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah bin Abdul Hakam ia berkata; Syu'aib berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Laits dari
Ibnu Al
Had dari
Abdullah bin
Yunus dari
Sa'id bin Abi
Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda ketika turun ayat mengenai li'an: "Wanita mana saja
yang memasukkan seorang laki-laki (asing) yang bukan dari mereka, maka ia bukan
bagian dari Allah sedikitpun, dan Allah tidak akan memasukkannya ke dalam
Surga-Nya. Dan laki-laki mana saja yang mengingkari anaknya padahal ia
melihatnya, maka Allah Azza wa Jalla akan menutup diri darinya, dan Allah akan
membuka aibnya di hadapan manusia pertama hingga terakhir pada Hari
Kiamat."
No. Hadist: 3428
Bab: Anak diserahkan pemilik kasur, jika
pemilik kasur tidak menolak
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ وَأَبِي سَلَمَةَ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Anak itu untuk pemilik ranjang (suami), dan bagi pezina adalah batu
(hukuman rajam)."
No. Hadist: 3429
Bab: Anak diserahkan pemilik kasur, jika
pemilik kasur tidak menolak
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ وَأَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ
وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim dari
Abdurrazzaq ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Anak itu milik pemilik ranjang, dan bagi pezina adalah batu (hukuman
rajam)."
No. Hadist: 3430
Bab: Anak diserahkan pemilik kasur, jika
pemilik kasur tidak menolak
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ
قَالَتْ اخْتَصَمَ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ وَعَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ فِي غُلَامٍ
فَقَالَ سَعْدٌ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ أَخِي عُتْبَةَ بْنِ أَبِي
وَقَّاصٍ عَهِدَ إِلَيَّ أَنَّهُ ابْنُهُ انْظُرْ إِلَى شَبَهِهِ وَقَالَ عَبْدُ
بْنُ زَمْعَةَ أَخِي وُلِدَ عَلَى فِرَاشِ أَبِي مِنْ وَلِيدَتِهِ فَنَظَرَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى شَبَهِهِ فَرَأَى شَبَهًا
بَيِّنًا بِعُتْبَةَ فَقَالَ هُوَ لَكَ يَا عَبْدُ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ
وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ وَاحْتَجِبِي مِنْهُ يَا سَوْدَةُ بِنْتُ زَمْعَةَ فَلَمْ
يَرَ سَوْدَةَ قَطُّ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Laits dari
Ibnu
Syihab dari
'Urwah dari Aisyah ia berkata, "Sa'd bin Abu Waqqash dan Abd bin
Zam'ah berselisih mengenai seorang anak. Sa'd berkata, "Wahai Rasulullah, ini
adalah anak saudara laki-lakiku, 'Utbah bin Abu Waqqash, ia bersumpah kepadaku
bahwa anak ini adalah anaknya. Lihatlah kepada kemiripannya." Sedangkan Abd bin
Zam'ah berkata, "Ia saudaraku, ia terlahirkan di atas ranjang ayahku dari sahaya
wanitanya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat
kemiripannya. Maka beliau melihat kemiripan jelas dengan 'Utbah, maka beliau
bersabda: "Anak ini untukmu (wahai Sa'd). Wahai 'Abd, anak itu milik pemilik
ranjang dan bagi pezina adalah hukuman rajam, dan berhijablah darinya (anak
tersebut) wahai Saudah binti Zam'ah." Dan beliau tidak menghitung Saudah sebagai
mahram sama sekali."
No. Hadist: 3431
Bab: Anak diserahkan pemilik kasur, jika
pemilik kasur tidak menolak
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ
يُوسُفَ بْنِ الزُّبَيْرِ مَوْلًى لَهُمْ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ
قَالَ كَانَتْ لِزَمْعَةَ جَارِيَةٌ يَطَؤُهَا هُوَ وَكَانَ يَظُنُّ بِآخَرَ يَقَعُ
عَلَيْهَا فَجَاءَتْ بِوَلَدٍ شِبْهِ الَّذِي كَانَ يَظُنُّ بِهِ فَمَاتَ زَمْعَةُ
وَهِيَ حُبْلَى فَذَكَرَتْ ذَلِكَ سَوْدَةُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَاحْتَجِبِي مِنْهُ يَا سَوْدَةُ فَلَيْسَ لَكِ
بِأَخٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Mujahid dari Yusuf bin Az Zubair mantan budak mereka, dari
Abdullah bin
Az Zubair ia
berkata, "Zam'ah memiliki seorang sahaya wanita yang ia gauli, dan ia punya
kecurigaan bahwa ada pihak lain yang menggaulinya. Kemudian sahaya tersebut
melahirkan anak yang mirip dengan orang orang yang ia yakini tersebut. Kemudian
Zam'ah meninggal dan sahaya tersebut dalam keadaan hamil. Kemudian Saudah
menyebutkan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Anak itu milik pemilik
ranjang, dan berhijablah darinya wahai Saudah. Ia bukanlah
saudaramu."
No. Hadist: 3432
Bab: Anak diserahkan pemilik kasur, jika
pemilik kasur tidak menolak
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ
وَلَا أَحْسَبُ هَذَا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَاللَّهُ تَعَالَى
أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dari Abu Wail dari Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Anak itu milik pemilik ranjang, dan bagi pezina hukumannya
adalah batu (hukum rajam)." Abu Abdurrahman berkata, "Aku tidak yakin ini
berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Allah ta'ala lebih
mengetahui."
No. Hadist: 3433
Bab: Kasur hamba sahaya
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ اخْتَصَمَ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ وَعَبْدُ بْنُ
زَمْعَةَ فِي ابْنِ زَمْعَةَ قَالَ سَعْدٌ أَوْصَانِي أَخِي عُتْبَةُ إِذَا
قَدِمْتَ مَكَّةَ فَانْظُرْ ابْنَ وَلِيدَةِ زَمْعَةَ فَهُوَ ابْنِي فَقَالَ عَبْدُ
بْنُ زَمْعَةَ هُوَ ابْنُ أَمَةِ أَبِي وُلِدَ عَلَى فِرَاشِ أَبِي فَرَأَى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَبَهًا بَيِّنًا بِعُتْبَةَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ
وَاحْتَجِبِي مِنْهُ يَا سَوْدَةُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah ia berkata, "Sa'd bin Abu Waqqash dan Abd bin
Zam'ah berselisih mengenai akan Zam'ah. Sa'd berkata, "Saudaraku 'Utbah telah
berwasiat kepadaku 'Apabila engkau datang ke Makkah maka lihatlah anak laki-laki
sahaya Zam'ah, ia adalah anakku'." Kemudian Abd bin Zam'ah berkata, "Ia adalah
anak sahaya ayahku, ia terlahir di atas ranjang ayahku." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat kemiripan yang jelas dengan 'Utbah.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Anak itu milik
pemilik ranjang, dan berhijablah engkau darinya wahai Saudah."
No. Hadist: 3434
Bab: Undian masalah anak jika
diperselisihkan, dan perbedaan pada Asysya'bi
أَخْبَرَنَا أَبُو
عَاصِمٍ خُشَيْشُ بْنُ أَصْرَمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ
أَنْبَأَنَا الثَّوْرِيُّ عَنْ صَالِحٍ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ
عَبْدِ خَيْرٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ أُتِيَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ بِثَلَاثَةٍ وَهُوَ بِالْيَمَنِ وَقَعُوا عَلَى امْرَأَةٍ فِي طُهْرٍ
وَاحِدٍ فَسَأَلَ اثْنَيْنِ أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ قَالَا لَا ثُمَّ
سَأَلَ اثْنَيْنِ أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ قَالَا لَا فَأَقْرَعَ
بَيْنَهُمْ فَأَلْحَقَ الْوَلَدَ بِالَّذِي صَارَتْ عَلَيْهِ الْقُرْعَةُ وَجَعَلَ
عَلَيْهِ ثُلُثَيْ الدِّيَةِ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ
قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْأَجْلَحِ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ
أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي الْخَلِيلِ الْحَضْرَمِيُّ عَنْ زَيْدِ بْنِ
أَرْقَمَ قَالَ بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْيَمَنِ فَجَعَلَ يُخْبِرُهُ وَيُحَدِّثُهُ
وَعَلِيٌّ بِهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَى عَلِيًّا ثَلَاثَةُ نَفَرٍ
يَخْتَصِمُونَ فِي وَلَدٍ وَقَعُوا عَلَى امْرَأَةٍ فِي طُهْرٍ وَسَاقَ
الْحَدِيثَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Ashim
Khusyaisy bin Ashram ia berkata; telah memberitakan kepada kami
Abdurrazzaq ia berkata; telah memberitakan kepada kami
Ats
Tsauri dari
Shalih Al
Hamdani dari
Asy
Sya'bi dari
Abd
Khair dari
Zaid bin
Arqam ia
berkata, "Dihadapkan tiga orang kepada Ali saat ia berada di Yaman, mereka telah
menggauli seorang wanita dalam satu masa suci. Lalu Ali bertanya kepada kedua
orang, "Apakah engkau mengakuinya sebagai anak orang ini? Mereka menjawab,
"Tidak." Kemudian bertanya kepada dua orang, "Apakah engkau mengakuinya sebagai
anak orang ini? Mereka menjawab, "Tidak." Maka Ali pun mengundi mereka dan
menisbatkan anak kepada orang yang mendapatkan undian dan mengharuskan kepadanya
membayar dua pertiga diyat. Lalu hal itu disampaikan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan beliau tertawa hingga tampak gigi gerahamnya."
Ali bin
Hujr
berkata, "Telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Al 'Ajlah dari Asy Sya'bi ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abdullah bin
Abu Khalil Al Hadrami dari Zaid bin Arqam ia berkata, "Ketika kami bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki
dari Yaman kepada beliau dan mengabarkan dan menceritakan hal tersebut sementara
Ali di Yaman, ia berkata, "Wahai Rasulullah, ada tiga orang datang kepada Ali
mengadukan mengenai seorang anak, hasil hubungan mereka dari seorang wanita yang
mereka gauli saat suci… Zaid bin Arqam lalu menyebutkan hadits
itu."
No. Hadist: 3435
Bab: Undian masalah anak jika
diperselisihkan, dan perbedaan pada Asysya'bi
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ الْأَجْلَحِ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي الْخَلِيلِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ كُنْتُ
عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ يَوْمَئِذٍ بِالْيَمَنِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ شَهِدْتُ عَلِيًّا أُتِيَ
فِي ثَلَاثَةِ نَفَرٍ ادَّعَوْا وَلَدَ امْرَأَةٍ فَقَالَ عَلِيٌّ لِأَحَدِهِمْ
تَدَعُهُ لِهَذَا فَأَبَى وَقَالَ لِهَذَا تَدَعُهُ لِهَذَا فَأَبَى وَقَالَ
لِهَذَا تَدَعُهُ لِهَذَا فَأَبَى قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنْتُمْ
شُرَكَاءُ مُتَشَاكِسُونَ وَسَأَقْرَعُ بَيْنَكُمْ فَأَيُّكُمْ أَصَابَتْهُ
الْقُرْعَةُ فَهُوَ لَهُ وَعَلَيْهِ ثُلُثَا الدِّيَةِ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ شَاهِينٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ رَجُلٍ مِنْ حَضْرَمَوْتَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ بَعَثَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِيًّا عَلَى الْيَمَنِ فَأُتِيَ
بِغُلَامٍ تَنَازَعَ فِيهِ ثَلَاثَةٌ وَسَاقَ الْحَدِيثَ خَالَفَهُمْ سَلَمَةُ بْنُ
كُهَيْلٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ قَالَ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ قَالَ سَمِعْتُ الشَّعْبِيَّ
يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي الْخَلِيلِ أَوْ ابْنِ أَبِي الْخَلِيلِ أَنَّ ثَلَاثَةَ
نَفَرٍ اشْتَرَكُوا فِي طُهْرٍ فَذَكَرَ نَحْوَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ زَيْدَ بْنَ
أَرْقَمَ وَلَمْ يَرْفَعْهُ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ هَذَا صَوَابٌ وَاللَّهُ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amru bin
Ali ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari Al Ajlah dari Asy Sya'bi dari Abdullah bin Abu Al
Khalil dari
Zaid bin
Arqam ia
berkata, "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan Ali
radliallahu 'anhu pada saat itu berada di Yaman. Kemudian datang kepadanya
seorang laki-laki dan berkata, "Aku melihat Ali dihadapkan kepadanya tiga orang
yang mengklaim anak seorang wanita. Kemudian Ali berkata kepada salah seorang
dari mereka, 'Apakah engkau membiarkan anak tersebut untuk orang ini? ', orang
tersebut menolak. Lalu ia berkata kepada yang ini 'Apakah engkau biarkan anak
tersebut untuk anak ini? ', ia menolak. Lalu Ali berkata kepada orang yang ini,
'Apakah engkau membiarkan anak tersebut untuk orang ini? ', orang tersebut
menolak. Maka Ali radliallahu 'anhu kemudian berkata, "Kalian adalah orang-orang
dalam perseteruan ini. Maka aku akan mengundi di antara kalian, siapa yang
mendapatkan undian maka anak tersebut miliknya, dan ia berkewajiban membayar dua
pertiga diyah." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga
nampak gigi gerahamnya." Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin
Syahin
berkata; telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Asy Syaibani dari Asy Sya'bi dari seorang laki-laki dari Hadlramaut, dari
Zaid bin
Arqam ia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Ali untuk memimpin
Yaman, kemudian dihadapkan kepadanya seorang anak yang diperselisihkan oleh tiga
orang… lalu ia sebutkan hadits tersebut, namun Salamah bin Kuhail
menyelisihinya." Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin
Basysyar ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Salamah bin Kuhail ia berkata; aku mendengar
Asy
Sya'bi
menceritakan dari Abu Al Khalil atau Ibnu Abu Al Khalil, bahwa ada tiga orang
yang berserikat dalam menggauli (wanita) pada masa suci…lalu ia menyebutkan yang
semisal. Namun ia tidak menyebutkan nama Zaid bin Arqam, dan tidak
memarfu'kannya. Abu Abdurrahman berkata, "Ini adalah benar. Waallahu
A'lam."
No. Hadist: 3436
Bab: Kemiripan (Ilmu
keturunan)
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ
قَالَتْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيَّ
مَسْرُورًا تَبْرُقُ أَسَارِيرُ وَجْهِهِ فَقَالَ أَلَمْ تَرَيْ أَنَّ مُجَزِّزًا
نَظَرَ إِلَى زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ وَأُسَامَةَ فَقَالَ إِنَّ بَعْضَ هَذِهِ
الْأَقْدَامِ لَمِنْ بَعْضٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Laits dari
Ibnu
Syihab dari
'Urwah dari Aisyah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menemuiku dalam keadaan senang dan guratan-guratan dahinya bersinar.
Kemudian beliau bersabda: "Tidakkah engkau melihat bahwa Mujazziz melihat kepada
Zaid bin Haritsah dan Usamah? Kemudian ia berkata; sesungguhnya sebagian
telapak-telapak ini mengikuti sebagian yang lain."
No. Hadist: 3437
Bab: Kemiripan (Ilmu
keturunan)
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مَسْرُورًا فَقَالَ يَا عَائِشَةُ
أَلَمْ تَرَيْ أَنَّ مُجَزِّزًا الْمُدْلِجِيَّ دَخَلَ عَلَيَّ وَعِنْدِي أُسَامَةُ
بْنُ زَيْدٍ فَرَأَى أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ وَزَيْدًا وَعَلَيْهِمَا قَطِيفَةٌ
وَقَدْ غَطَّيَا رُءُوسَهُمَا وَبَدَتْ أَقْدَامُهُمَا فَقَالَ هَذِهِ أَقْدَامٌ
بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku pada suatu hari dalam keadaan senang,
kemudian bersabda: "Wahai Aisyah, tidakkah engkau melihat bahwa Mujazziz Al
Mudliji menemuiku saat Usamah bin Zaid bersamaku, kemudian ia melihat Usamah bin
Zaid dan Zaid, keduanya memakai pakaian beludru dan menutupi kepala mereka serta
nampak telapak kaki mereka. Kemudian Mujazziz berkata, 'sesungguhnya
telapak-telapak kaki ini sebagiannya berasal dari sebagian yang
lain'."
No. Hadist: 3438
Bab: Salah seorang suami isteri masuk
Islam dan meminta anak untuk memilih
أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ
بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ عُثْمَانَ الْبَتِّيِّ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ سَلَمَةَ الْأَنْصَارِيِّ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّهُ أَسْلَمَ وَأَبَتْ امْرَأَتُهُ أَنْ تُسْلِمَ
فَجَاءَ ابْنٌ لَهُمَا صَغِيرٌ لَمْ يَبْلُغْ الْحُلُمَ فَأَجْلَسَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَبَ هَا هُنَا وَالْأُمَّ هَا هُنَا ثُمَّ
خَيَّرَهُ فَقَالَ اللَّهُمَّ اهْدِهِ فَذَهَبَ إِلَى أَبِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Mahmud bin
Ghailan ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Utsman Al Batti dari Abdul Hamid bin Salamah Al
Anshari dari
ayahnya dari kakeknya, bahwa ia masuk Islam namun isterinya menolak
untuk masuk Islam. Kemudian anak kecil mereka berdua yang belum baligh datang,
kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendudukkan ayah di sini dan ibu di
sini, kemudian menyuruh anak tersebut untuk memilih. Kemudian beliau
mengucapkan: "Ya Allah, berilah ia petunjuk menuju ayahnya."
No. Hadist: 3439
Bab: Salah seorang suami isteri masuk
Islam dan meminta anak untuk memilih
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي زِيَادٌ عَنْ هِلَالِ بْنِ أُسَامَةَ عَنْ أَبِي مَيْمُونَةَ
قَالَ بَيْنَا أَنَا عِنْدَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ إِنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ فِدَاكَ أَبِي
وَأُمِّي إِنَّ زَوْجِي يُرِيدُ أَنْ يَذْهَبَ بِابْنِي وَقَدْ نَفَعَنِي
وَسَقَانِي مِنْ بِئْرِ أَبِي عِنَبَةَ فَجَاءَ زَوْجُهَا وَقَالَ مَنْ
يُخَاصِمُنِي فِي ابْنِي فَقَالَ يَا غُلَامُ هَذَا أَبُوكَ وَهَذِهِ أُمُّكَ
فَخُذْ بِيَدِ أَيِّهِمَا شِئْتَ فَأَخَذَ بِيَدِ أُمِّهِ فَانْطَلَقَتْ
بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu
Juraij ia
berkata; telah mengabarkan kepadaku Ziyad dari Hilal bin Usamah dari Abu Maimunah ia berkata, "Saat aku bersama
Abu
Hurairah, ia
berkata, "Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan berkata, "Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu. Sesungguhnya suamiku ingin pergi
membawa anakku, dan anak tersebut telah memberiku manfaat, ia membawakan aku air
dari sumur Abu 'Anabah." Kemudian suaminya datang dan berkata, "Siapakah yang
berselisih denganku mengenai anakku?" Kemudian beliau bersabda: "Wahai anak
kecil, ini adalah ayahmu dan ini adalah ibumu. Gandenglah tangan salah seorang
dari mereka yang engkau kehendaki." Kemudian anak tersebut menggandeng tangan
ibunya, maka ia pun pergi bersamanya."
No. Hadist: 3440
Bab: Lama iddah wanita yang
dikhulu'
أَخْبَرَنَا أَبُو
عَلِيٍّ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى الْمَرْوَزِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي شَاذَانُ بْنُ
عُثْمَانَ أَخُو عَبْدَانَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ الرُّبَيِّعَ بِنْتَ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ
أَخْبَرَتْهُ أَنَّ ثَابِتَ بْنَ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ ضَرَبَ امْرَأَتَهُ فَكَسَرَ
يَدَهَا وَهِيَ جَمِيلَةُ بِنْتُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُبَيٍّ فَأَتَى أَخُوهَا
يَشْتَكِيهِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى ثَابِتٍ فَقَالَ لَهُ
خُذْ الَّذِي لَهَا عَلَيْكَ وَخَلِّ سَبِيلَهَا قَالَ نَعَمْ فَأَمَرَهَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَتَرَبَّصَ حَيْضَةً وَاحِدَةً
فَتَلْحَقَ بِأَهْلِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Ali
Muhammad bin Yahya Al Marwazi ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Syadzan bin
Utsman
saudara Abdan, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Bapakku berkata; telah menceritakan kepada kami
Ali bin Al
Mubarak dari
Yahya bin Abu
Katsir ia
berkata; telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin
Abdurrahman
bahwa Ar
Rubayyi' binti Mu'awwidz bin 'Afra telah mengabarkan kepadanya, bahwa Tsabit bin
Qais bin Syammas memukul isterinya hingga mematahkan tangannya, yaitu Jamilah
binti Abdullah bin Ubay. Saudaranya (Jamilah) lalu datang mengadukan hal
tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang kepada Tsabit dan berkata
kepadanya: "Ambillah apa yang menjadi haknya atas dirimu dan lepaskan dia!"
Tsabit lalu berkata, Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas
menyuruh Jamilah untuk menunggu (Idaah) dalam durasi satu kali haid sebelum
kembali kepada keluarganya."
No. Hadist: 3441
Bab: Lama iddah wanita yang
dikhulu'
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَمِّي قَالَ
حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ ابْنِ إِسْحَقَ قَالَ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الْوَلِيدِ
بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ رُبَيِّعَ بِنْتِ مُعَوِّذٍ قَالَ قُلْتُ
لَهَا حَدِّثِينِي حَدِيثَكِ قَالَتْ اخْتَلَعْتُ مِنْ زَوْجِي ثُمَّ جِئْتُ
عُثْمَانَ فَسَأَلْتُهُ مَاذَا عَلَيَّ مِنْ الْعِدَّةِ فَقَالَ لَا عِدَّةَ
عَلَيْكِ إِلَّا أَنْ تَكُونِي حَدِيثَةَ عَهْدٍ بِهِ فَتَمْكُثِي حَتَّى تَحِيضِي
حَيْضَةً قَالَ وَأَنَا مُتَّبِعٌ فِي ذَلِكَ قَضَاءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرْيَمَ الْمَغَالِيَّةِ كَانَتْ تَحْتَ ثَابِتِ
بْنِ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ فَاخْتَلَعَتْ مِنْهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah
bin Sa'd bin Ibrahim bin Sa'd ia berkata; telah menceritakan kepada kami
pamanku ia berkata; telah menceritakan kepada kami
ayahku dari Ibnu Ishaq ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Ubadah bin Al
Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamid dari Rubayyi' binti
Mu'awwidz ia
berkata, "Aku berkata kepadanya, "Ceritakanlah hadits yang kamu riwayatkan
kepadaku." Rubayyi' berkata, "Aku minta cerai kepada suamiku, lalu aku
mendatangi Utsman dan aku tanyakan kepadanya 'apakah aku harus menunggu masa
iddah? ia lalu menjawab, 'Tidak ada iddah atasmu, kecuali jika engkau baru
menikah dengannya maka engkau tinggallah hingga engkau mengalami haid sekali'."
Ubadah bin Ash Shamid berkata, "Aku mengikuti apa yang diputuskan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kepada Maryam Al Mughaliyyah, dahulu ia berada
dalam naungan Tsabit bin Qais bin Syammas, lalu ia minta cerai
kepadanya."
No. Hadist: 3442
Bab: Pengecualian masa iddah wanita yang
dicerai
أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا
بْنُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا
عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ أَنْبَأَنَا
يَزِيدُ النَّحْوِيُّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ
{
مَا
نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ
مِثْلِهَا }
وَقَالَ
{
وَإِذَا
بَدَّلْنَا آيَةً مَكَانَ آيَةٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ }
الْآيَةَ
وَقَالَ {
يَمْحُو
اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ }
فَأَوَّلُ
مَا نُسِخَ مِنْ الْقُرْآنِ الْقِبْلَةُ وَقَالَ { وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ
بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ }
وَقَالَ
{
وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنْ
الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنْ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ
أَشْهُرٍ }
فَنُسِخَ
مِنْ ذَلِكَ قَالَ تَعَالَى وَإِنْ {
طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِنْ قَبْلِ
أَنْ تَمَسُّوهُنَّ فَمَا لَكُمْ عَلَيْهِنَّ مِنْ عِدَّةٍ
تَعْتَدُّونَهَا
}
Telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin
Yahya ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim ia berkata; telah memberitakan kepada
kami Ali bin
Al Husain bin Waqid ia berkata; telah menceritakan kepadaku
ayahku ia berkata; telah memberitakan kepada kami
Yazid bin An
Nahwi dari
'Ikrimah dari Ibnu Abbas mengenai ayat: '(ayat mana saja yang kami
nasakhkan atau kami jadikan lupa kepadanya maka kami datangkan yang lebih baik
daripadanya atau yang sebanding darinya) ' (Qs. Al Baqarah: 106), dan firman:
'(Dan apabila kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai
penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya) ' (Qs. An
Nahl: 101), dan firman Allah '(menghapuskan apa yang dia kehendaki dan
menetapkan (apa yang dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab
(Lauh mahfuzh)) ' (Qs. Ar Ra'd: 39). Yang pertama kali dinasakh (hapus) dalam Al
Qur'an adalah tentang kiblat, dan firman: '(Wanita-wanita yang ditalak hendaklah
menahan diri (menunggu) tiga kali quru') ', (Qs. Al Baqarah: 228). Dan firman:
'(Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara
perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa
iddah mereka adalah tiga bulan) ' (Qs. Ath Thallaaq: 40), lalu dinasakh dari hal
tersebut, firman Allah Ta'ala: '(Kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu
mencampurinya Maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu
minta menyempurnakannya) ' (Qs. Al Ahzaab: 49).
No. Hadist: 3443
Bab: Iddah isteri yang ditinggal mati
suaminya
أَخْبَرَنَا هَنَّادُ
بْنُ السَّرِيِّ عَنْ وَكِيعٍ عَنْ شُعْبَةَ قَالَ حَدَّثَنِي حُمَيْدُ بْنُ
نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَحِلُّ
لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ تَحِدُّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ
ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Hannad bin As
Sari dari
Waki' dari Syu'bah ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Humaid bin
Nafi' dari
Zainab binti
Ummu Salamah, Ummu Habibah berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir berkabung atas mayit lebih dari tiga hari kecuali atas
meninggalnya suami, yaitu empat bulan sepuluh hari."
No. Hadist: 3444
Bab: Iddah isteri yang ditinggal mati
suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ قُلْتُ عَنْ أُمِّهَا
قَالَ نَعَمْ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ
امْرَأَةٍ تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا فَخَافُوا عَلَى عَيْنِهَا أَتَكْتَحِلُ
فَقَالَ قَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ تَمْكُثُ فِي بَيْتِهَا فِي شَرِّ أَحْلَاسِهَا
حَوْلًا ثُمَّ خَرَجَتْ فَلَا أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Humaid bin Nafi' dari Zainab binti Ummu
Salamah aku
berkata dari ibunya? Ia berkata, "Ya. Sesungguhnya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah ditanya mengenai seorang wanita yang ditinggal mati
suaminya, kemudian mereka khawatir atas matanya apakah ia boleh memakai celak?
Kemudian beliau bersabda: "Sungguh salah seorang di antara kalian tinggal di
rumahnya dalam pakai tipis yang paling buruk selama atau tahun kemudian keluar.
Maka tidak, hingga berlalu empat bulan sepuluh hari."
No. Hadist: 3445
Bab: Iddah isteri yang ditinggal mati
suaminya
أَخْبَرَنِي إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدِ بْنِ
قَيْسِ بْنِ قَهْدٍ الْأَنْصَارِيِّ وَجَدُّهُ قَدْ أَدْرَكَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ
سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ وَأُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتَا جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ ابْنَتِي تُوُفِّيَ
عَنْهَا زَوْجُهَا وَإِنِّي أَخَافُ عَلَى عَيْنِهَا أَفَأَكْحُلُهَا فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ
تَجْلِسُ حَوْلًا وَإِنَّمَا هِيَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَإِذَا كَانَ
الْحَوْلُ خَرَجَتْ وَرَمَتْ وَرَاءَهَا بِبَعْرَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq ia berkata; telah memberitakan kepada kami
Jarir dari Yahya bin Sa'id bin Qais bin Qahd Al
Anshari -dan
kakeknya pernah bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- dari
Humaid bin
Nafi' dari
Zainab binti
Ummu Salamah
dari Ummu
Salamah dan
Ummu
Habibah
mereka berdua berkata, "Seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan berkata, "Sesungguhnya anak wanitaku telah ditinggal mati suaminya
dan aku mengkhawatirkan matanya, apakah boleh aku memberinya celak? Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, salah seorang di
antara kalian telah duduk satu tahun, padahal berkabung itu hanyalah empat bulan
sepuluh hari, kemudian apabila telah satu tahun ia keluar dan melempar kotoran
binatang di belakangnya."
No. Hadist: 3446
Bab: Iddah isteri yang ditinggal mati
suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ
سَعِيدٍ يَقُولُ سَمِعْتُ نَافِعًا يَقُولُ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ
أَنَّهَا سَمِعَتْ حَفْصَةَ بِنْتَ عُمَرَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ تَحِدُّ عَلَى
مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ فَإِنَّهَا تَحِدُّ عَلَيْهِ
أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Basysyar ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata; aku mendengar
Yahya bin
Sa'id
berkata; aku mendengar Nafi' berkata dari Shafiyah binti Abu
'Ubaid bahwa
ia telah mendengar Hafshah binti Umar isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan
Hari Akhir untuk berkabung terhadap mayit di atas tiga hari kecuali terhadap
suaminya, maka ia berkabung terhadapnya selama empat bulan sepuluh
hari."
No. Hadist: 3447
Bab: Iddah isteri yang ditinggal mati
suaminya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَوَاءٍ قَالَ
أَنْبَأَنَا سَعِيدٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي
عُبَيْدٍ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ تَحِدُّ عَلَى
مَيِّتٍ أَكْثَرَ مِنْ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ فَإِنَّهَا تَحِدُّ
عَلَيْهِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ
بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا السَّهْمِيُّ يَعْنِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
بَكْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ
أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَهِيَ أُمُّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَحْوَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Ash Shabbah
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sawa` ia berkata; telah memberitakan kepada
kami Sa'id dari Ayyub dari Nafi' dari Shafiyah binti Abu
'Ubaid dari
sebagian isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan dari
Ummu
Salamah
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh bagi seorang
wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir untuk berkabung terhadap mayit
melebihi tiga hari kecuali terhadap suaminya, maka ia berkabung selama empat
bulan sepuluh hari." Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Isma'il bin
Ibrahim ia
berkata; telah menceritakan kepada kami As Sahmi -yaitu Abdullah bin Bakr- ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Sa'id dari Ayyub dari Nafi' dari Shafiyah binti Abu
'Ubaid dari
sebagian isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yaitu
Ummu
Salamah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu."
No. Hadist: 3448
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ وَالْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ
وَاللَّفْظُ لِمُحَمَّدٍ قَالَا أَنْبَأَنَا ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ
هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ أَنَّ
سُبَيْعَةَ الْأَسْلَمِيَّةَ نُفِسَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِلَيَالٍ
فَجَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَتْ أَنْ
تَنْكِحَ فَأَذِنَ لَهَا فَنَكَحَتْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah dan
Al Harits bin
Miskin
dengan membacakan riwayat dan aku mendengar, lafazhnya adalah lafazh Muhammad,
mereka berdua mengatakan; telah memberitakan kepada kami
Ibnu Al
Qasim dari
Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Al Miswar bin
Makhramah,
bahwa Subai'ah mengalami nifas setelah kematian suaminya selama beberapa malam,
kemudian datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta izin
untuk menikah, lalu beliau mengizinkannya sehingga iapun
menikah."
No. Hadist: 3449
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا نَصْرُ
بْنُ عَلِيِّ بْنِ نَصْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دَاوُدَ عَنْ هِشَامِ بْنِ
عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ سُبَيْعَةَ أَنْ تَنْكِحَ إِذَا تَعَلَّتْ مِنْ
نِفَاسِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Nashr bin Ali
bin Nash
dari Abdullah
bin Daud
dari Hisyam
bin 'Urwah
dari ayahnya dari Al Miswar bin
Makhramah,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan Subai'ah untuk
menikah apabila telah suci dari nifasnya."
No. Hadist: 3450
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ قُدَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنِي جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِي السَّنَابِلِ قَالَ وَضَعَتْ سُبَيْعَةُ حَمْلَهَا بَعْدَ
وَفَاةِ زَوْجِهَا بِثَلَاثَةٍ وَعِشْرِينَ أَوْ خَمْسَةٍ وَعِشْرِينَ لَيْلَةً
فَلَمَّا تَعَلَّتْ تَشَوَّفَتْ لِلْأَزْوَاجِ فَعِيبَ ذَلِكَ عَلَيْهَا فَذُكِرَ
ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا
يَمْنَعُهَا قَدْ انْقَضَى أَجَلُهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Qudamah ia
berkata; telah mengabarkan kepadaku Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Abu As Sanabil ia berkata, "Subai'ah telah melahirkan
kandungannya dua puluh tiga atau dua puluh malam setelah kematian suaminya.
Kemudian setelah suci ia berhias untuk menikah, maka ia mendapat celaan karena
hal itu. Kemudian hal tersebut diceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau lantas bersabda: "Apa yang menghalanginya? Sungguh telah
selesai waktunya."
No. Hadist: 3451
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ
بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ
أَخْبَرَنِي عَبْدُ رَبِّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ يَقُولُ
اخْتَلَفَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَابْنُ عَبَّاسٍ فِي الْمُتَوَفَّى عَنْهَا زَوْجُهَا
إِذَا وَضَعَتْ حَمْلَهَا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ تُزَوَّجُ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ
أَبْعَدَ الْأَجَلَيْنِ فَبَعَثُوا إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَقَالَتْ تُوُفِّيَ
زَوْجُ سُبَيْعَةَ فَوَلَدَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِخَمْسَةَ عَشَرَ نِصْفِ
شَهْرٍ قَالَتْ فَخَطَبَهَا رَجُلَانِ فَحَطَّتْ بِنَفْسِهَا إِلَى أَحَدِهِمَا
فَلَمَّا خَشُوا أَنْ تَفْتَاتَ بِنَفْسِهَا قَالُوا إِنَّكِ لَا تَحِلِّينَ
قَالَتْ فَانْطَلَقْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ قَدْ حَلَلْتِ فَانْكِحِي مَنْ شِئْتِ
Telah mengabarkan kepada kami
Mahmud bin
Ghailan ia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Daud ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Abdu Rabbih
bin Sa'id ia
berkata; aku mendengar Abu Salamah berkata, "Abu Hurairah berselisih dengan Ibnu
Abbas mengenai seorang wanita yang ditinggal mati suaminya apabila ia telah
melahirkan. Abu Hurairah berpendapat, "Ia boleh dinikahi." Sedangkan Ibnu Abbas
berpendapat, "Waktu yang paling lama." Kemudian mereka mengirim utusan kepada
Ummu Salamah (untuk menanyakan hal tersebut), kemudian
Ummu
Salamah
berkata, "Suami Subai'ah meninggal, lalu lima belas hari kemudian ia
melahirkan." Ummu Salamah melanjutkan, "Kemudian ada dua orang laki-laki yang
meminangnya, lalu ia menaruh perhatian kepada salah seorang dari kedua laki-laki
tersebut. Maka ketika mereka khawatir Subai'ah menjatuhkan pilihannya, mereka
pun berkata, "Sesungguhnya engkau belum halal (untuk nikah)." Ummu salamah
berkata, "Maka aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
menanyakan hal tersebut, beliau lalu menjawab: "Sungguh engkau telah halal, maka
menikahlah dengan orang yang engkau kehendaki."
No. Hadist: 3452
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ وَالْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ
وَاللَّفْظُ لِمُحَمَّدٍ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ
عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ
وَأَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ الْمُتَوَفَّى عَنْهَا زَوْجُهَا وَهِيَ حَامِلٌ قَالَ
ابْنُ عَبَّاسٍ آخِرُ الْأَجَلَيْنِ وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ إِذَا وَلَدَتْ
فَقَدْ حَلَّتْ فَدَخَلَ أَبُو سَلَمَةَ إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَسَأَلَهَا عَنْ
ذَلِكَ فَقَالَتْ وَلَدَتْ سُبَيْعَةُ الْأَسْلَمِيَّةُ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا
بِنِصْفِ شَهْرٍ فَخَطَبَهَا رَجُلَانِ أَحَدُهُمَا شَابٌّ وَالْآخَرُ كَهْلٌ
فَحَطَّتْ إِلَى الشَّابِّ فَقَالَ الْكَهْلُ لَمْ تَحْلِلْ وَكَانَ أَهْلُهَا
غُيَّبًا فَرَجَا إِذَا جَاءَ أَهْلُهَا أَنْ يُؤْثِرُوهُ بِهَا فَجَاءَتْ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قَدْ حَلَلْتِ فَانْكِحِي مَنْ
شِئْتِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah dan
Al Harits bin
Miskin
dengan membacakan riwayat dan aku mendengar, lafazhnya adalah lafazh Muhammad,
ia berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Al Qasim dari Malik dari Abdu Rabbihi bin
Sa'id dari
Abu
Salamah ia
berkata, "Ibnu Abbas dan Abu Hurairah ditanya mengenai seorang wanita yang
ditinggal mati suaminya dalam keadaan hamil. Ibnu Abbas berpendapat, "Akhir dari
iddah yang paling lama (antara inddah melahirkan dengan iddah kematian)." Abu
Hurairah berpendapat, "Apabila ia telah melahirkan maka ia telah halal."
Kemudian Abu Salamah menemui Ummu Salamah dan bertanya kepadanya mengenai hal
tersebut, kemudian Ummu Salamah berkata, "Subai'ah Al Aslamiyah melahirkan
setengah bulan setelah suaminya meninggal. Kemudian ada dua orang laki-laki yang
meminangnya, salah seorang dari mereka adalah pemuda dan yang lainnya setengah
baya. Kemudian Subai'ah tertarik kepada orang yang masih muda. Kemudian orang
yang setengah baya mengatakan, 'Wanita itu belum halal! ', sementara keluarganya
Suba'iah tidak hadir, maka keduanya sangat berharap jika ia telah hadir, ia akan
memilihnya untuk Subai'ah. Kemudian Subai'ah datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Sungguh engkau telah halal,
maka menikahlah dengan orang yang engkau kehendaki."
No. Hadist: 3453
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَزِيعٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ وَهُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ
قَالَ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قِيلَ لِابْنِ عَبَّاسٍ
فِي امْرَأَةٍ وَضَعَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِعِشْرِينَ لَيْلَةً أَيَصْلُحُ
لَهَا أَنْ تَزَوَّجَ قَالَ لَا إِلَّا آخِرَ الْأَجَلَيْنِ قَالَ قُلْتُ قَالَ
اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى {
وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ
أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ }
فَقَالَ
إِنَّمَا ذَلِكَ فِي الطَّلَاقِ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَا مَعَ ابْنِ أَخِي
يَعْنِي أَبَا سَلَمَةَ فَأَرْسَلَ غُلَامَهُ كُرَيْبًا فَقَالَ ائْتِ أُمَّ
سَلَمَةَ فَسَلْهَا هَلْ كَانَ هَذَا سُنَّةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ فَقَالَ قَالَتْ نَعَمْ سُبَيْعَةُ الْأَسْلَمِيَّةُ
وَضَعَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِعِشْرِينَ لَيْلَةً فَأَمَرَهَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَزَوَّجَ فَكَانَ أَبُو
السَّنَابِلِ فِيمَنْ يَخْطُبُهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah bin Bazi' ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- ia berkata; telah
menceritakan kepada kami Hajjaj ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Abu
Katsir ia
berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman
ia berkata, "Dikatakan kepada Ibnu Abbas mengenai seorang wanita yang melahirkan
dua puluh malam setelah suaminya meninggal, apakah layak dia untuk menikah lagi?
Ia berkata, 'Tidak, kecuali pada akhir di antara dua waktu (iddah)." Abu Salamah
bin Abdurrahman berkata, "Aku mengatakan, "Allah tabaaraka wa Ta'ala berfirman:
'(Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka
melahirkan kandungannya..) ' (Qs. Ath Thalaq: 4). Ibnu Abbas berkata, "Sungguh,
itu berkenaan dengan masalah talak." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Aku bersama
anak saudaraku, yaitu Abu Salamah, kemudian ia mengirim sahayanya,
Kuraib, seraya berkata, "Datanglah kepada Ummu Salamah
dan tanyakan kepadanya apakah hal ini sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam? Kemudian ia datang dan berkata, " Ummu Salamah berkata, "Ya. Subai'ah Al Aslamiyah telah
melahirkan dua puluh malam setelah suaminya meninggal, kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk menikah. Dan Abu As Sanabil
adalah termasuk orang yang melamarnya."
No. Hadist: 3454
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَحْيَى عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ
أَبَا هُرَيْرَةَ وَابْنَ عَبَّاسٍ وَأَبَا سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
تَذَاكَرُوا عِدَّةَ الْمُتَوَفَّى عَنْهَا زَوْجُهَا تَضَعُ عِنْدَ وَفَاةِ
زَوْجِهَا فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ تَعْتَدُّ آخِرَ الْأَجَلَيْنِ وَقَالَ أَبُو
سَلَمَةَ بَلْ تَحِلُّ حِينَ تَضَعُ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَا مَعَ ابْنِ
أَخِي فَأَرْسَلُوا إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ وَضَعَتْ سُبَيْعَةُ الْأَسْلَمِيَّةُ بَعْدَ وَفَاةِ
زَوْجِهَا بِيَسِيرٍ فَاسْتَفْتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَمَرَهَا أَنْ تَتَزَوَّجَ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Laits dari
Yahya dari Sulaiman bin Yasar, bahwa Abu Hurairah dari Ibnu Abbas dan
Abu Salamah bin Abdurrahman saling menyebut-nyebut waktu 'iddah seorang wanita
melahirkan setelah kematian suaminya. Ibnu Abbas berpendapat, "Ia ber'iddah
hingga akhir dua masa 'iddah." Dan Abu Salamah berkata, "Ia sudah halal setelah
melahirkan." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Aku bersama dengan anak saudaraku,
kemudian mereka mengirim utusan kepada Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Ummu Salamah lantas berkata, "Subai'ah Al Aslamiyah telah
melahirkan sesat setelah suaminya meninggal, kemudian ia meminta fatwa kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memerintahkannya untuk
menikah."
No. Hadist: 3455
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ
الْأَعْلَى بْنُ وَاصِلِ بْنِ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ
آدَمَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ
عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ
عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ وَضَعَتْ سُبَيْعَةُ بَعْدَ وَفَاةِ
زَوْجِهَا بِأَيَّامٍ فَأَمَرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ تَزَوَّجَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdul A'la
bin Washil bin Abdul A'la berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin
Adam dari
Sufyan dari Yahya bin Sa'id dari Sulaiman bin Yasar dari Kuraib dari Ummu Salamah dan Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah ia berkata, "Subai'ah melahirkan beberapa hari
setelah suaminya meninggal, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkannya agar menikah."
No. Hadist: 3456
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ابْنِ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ
سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ وَأَبَا سَلَمَةَ
بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ اخْتَلَفَا فِي الْمَرْأَةِ تُنْفَسُ بَعْدَ وَفَاةِ
زَوْجِهَا بِلَيَالٍ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ آخِرُ الْأَجَلَيْنِ
وَقَالَ أَبُو سَلَمَةَ إِذَا نُفِسَتْ فَقَدْ حَلَّتْ فَجَاءَ أَبُو هُرَيْرَةَ
فَقَالَ أَنَا مَعَ ابْنِ أَخِي يَعْنِي أَبَا سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
فَبَعَثُوا كُرَيْبًا مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ يَسْأَلُهَا
عَنْ ذَلِكَ فَجَاءَهُمْ فَأَخْبَرَهُمْ أَنَّهَا قَالَتْ وَلَدَتْ سُبَيْعَةُ
بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِلَيَالٍ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قَدْ حَلَلْتِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah dari
Ibnu Al
Qasim dari
Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sulaiman bin Yasar, bahwa Abdullah bin Abbas dan Abu Salamah
bin Abdurrahman berselisih mengenai seorang wanita yang mengalami nifas beberapa
malam setelah suaminya meninggal. Lalu Abdullah bin Abbas berpendapat, "Akhir
dari dua masa 'iddah." Sedangkan Abu Salamah berpendapat, "Apabila ia telah
mengalami nifas maka ia sudah halal." Kemudian Abu Hurairah datang dan berkata,
"Aku bersama anak saudaraku, Abu Salamah bin Abdurrahman, kemudian mereka
mengirim Kuraib mantan budak Ibnu Abbas kepada
Ummu
Salamah
untuk menanyakan hal tersebut. Lalu Kuraib datang kepada mereka dan
memberitahukan bahwa Ummu Salamah berkata, 'Subai'ah melahirkan beberapa malam
setelah suaminya meninggal.' Kemudian Ummu Salamah menceritakan hal tersebut
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Engkau
telah halal."
No. Hadist: 3457
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا حُسَيْنُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ يَسَارٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو
سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ كُنْتُ أَنَا وَابْنُ عَبَّاسٍ وَأَبُو
هُرَيْرَةَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ إِذَا وَضَعَتْ الْمَرْأَةُ بَعْدَ وَفَاةِ
زَوْجِهَا فَإِنَّ عِدَّتَهَا آخِرُ الْأَجَلَيْنِ فَقَالَ أَبُو سَلَمَةَ
فَبَعَثْنَا كُرَيْبًا إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ يَسْأَلُهَا عَنْ ذَلِكَ فَجَاءَنَا
مِنْ عِنْدِهَا أَنَّ سُبَيْعَةَ تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا فَوَضَعَتْ بَعْدَ
وَفَاةِ زَوْجِهَا بِأَيَّامٍ فَأَمَرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ تَتَزَوَّجَ
Telah mengabarkan kepada kami
Husain bin
Manshur
berkata; telah menceritakan kepada kami Ja'far bin 'Aud berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin
Sa'id
berkata; telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Yasar berkata; telah mengabarkan kepada kami
Abu Salamah
bin Abdurrahman berkata, "Aku bersama Ibnu Abbas dan Abu
Hurairah. Kemudian Ibnu Abbas berkata, "Apabila seorang wanita melahirkan
setelah suaminya meninggal, maka sesungguhnya 'iddahnya adalah akhir dari dua
masa 'iddah." Kemudian Abu Salamah berkata, "Kemudian kami mengirim
Kuraib kepada Ummu Salamah untuk menanyakan hal tersebut, kemudian ia datang
lagi kepada kami mengabarkan bahwa Subai'ah telah ditinggal mati suaminya dan
melahirkan beberapa hari setelah suaminya meninggal. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kemudian memerintahkan kepadanya agar menikah
lagi."
No. Hadist: 3458
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ
الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ
جَدِّي قَالَ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ رَبِيعَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
هُرْمُزَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ زَيْنَبَ بِنْتَ أَبِي
سَلَمَةَ أَخْبَرَتْهُ عَنْ أُمِّهَا أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ أَسْلَمَ يُقَالُ لَهَا
سُبَيْعَةُ كَانَتْ تَحْتَ زَوْجِهَا فَتُوُفِّيَ عَنْهَا وَهِيَ حُبْلَى
فَخَطَبَهَا أَبُو السَّنَابِلِ بْنُ بَعْكَكٍ فَأَبَتْ أَنْ تَنْكِحَهُ فَقَالَ
مَا يَصْلُحُ لَكِ أَنْ تَنْكِحِي حَتَّى تَعْتَدِّي آخِرَ الْأَجَلَيْنِ
فَمَكَثَتْ قَرِيبًا مِنْ عِشْرِينَ لَيْلَةً ثُمَّ نُفِسَتْ فَجَاءَتْ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ انْكِحِي
Telah mengabarkan kepada kami
Abdul Malik
bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd berkata; telah menceritakan kepadaku
ayahku dari kakekku berkata; telah menceritakan kepadaku
Ja'far bin
Rabi'ah dari
Abdurrahman
bin Hurmuz
dari Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwa Zainab binti Abu
Salamah
mengabarkan kepadanya dari ibunya Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
seorang wanita dari Bani Aslam yang dipanggil Subai'ah, isteri dari seorang
laki-laki, telah ditinggal mati oleh suaminya saat ia hamil. Kemudian ia dilamar
oleh Abu As Sanabil bin Ba'kak, namun ia menolak untuk menikah dengannya.
Kemudian Abu As Sanabil berkata, 'Tidak layak bagimu untuk menikah sampai
ber'iddah hingga akhir di antara dua masa 'iddah.' Maka Subai'ah pun berdiam
diri (menutup diri dari lamaran orang) hingga dua puluh malam, setelah nifas ia
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda:
"Menikahlah."
No. Hadist: 3459
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ
جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي دَاوُدُ بْنُ أَبِي عَاصِمٍ أَنَّ أَبَا سَلَمَةَ بْنَ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَهُ قَالَ بَيْنَمَا أَنَا وَأَبُو هُرَيْرَةَ عِنْدَ
ابْنِ عَبَّاسٍ إِذْ جَاءَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا
وَهِيَ حَامِلٌ فَوَلَدَتْ لِأَدْنَى مِنْ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ مِنْ يَوْمِ مَاتَ
فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ آخِرُ الْأَجَلَيْنِ فَقَالَ أَبُو سَلَمَةَ أَخْبَرَنِي
رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ
سُبَيْعَةَ الْأَسْلَمِيَّةَ جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا وَهِيَ حَامِلٌ
فَوَلَدَتْ لِأَدْنَى مِنْ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَأَمَرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَتَزَوَّجَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَأَنَا
أَشْهَدُ عَلَى ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim
berkata; telah memberitakan kepada kami Abdurrazaq berkata; telah memberitakan kepada kami
Ibnu
Juraij
berkata; telah mengabarkan kepadaku Daud bin Abu 'Ashim bahwa Abu Salamah bin
Abdurrahman
mengabarkan kepadanya, ia berkata, "Ketika aku dan Abu Hurairah bersama Ibnu Abbas, lalu ia didatangi
oleh seorang wanita yang ditinggal mati suaminya, lalu empat bulan kemudian ia
melahirkan. Ibnu Abbas lalu berkata, "Akhir dari dua masa 'iddah." Lalu Abu
Salamah berkata, "Seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
mengabarkan kepadaku, bahwa Subai'ah Al Aslamiyah pernah menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Seorang wanita telah ditinggal
suaminya dalam keadaan hamil, kemudian kurang dari empat bulan ia melahirkan?"
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memerintahkan kepadanya
untuk menikah." Abu Hurairah berkata, "Aku bersaksi atas hal
tersebut."
No. Hadist: 3460
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا يُونُسُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَهُ أَنَّ
أَبَاهُ كَتَبَ إِلَى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَرْقَمَ الزُّهْرِيِّ
يَأْمُرُهُ أَنْ يَدْخُلَ عَلَى سُبَيْعَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ الْأَسْلَمِيَّةِ
فَيَسْأَلَهَا حَدِيثَهَا وَعَمَّا قَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ اسْتَفْتَتْهُ فَكَتَبَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ إِلَى
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ يُخْبِرُهُ أَنَّ سُبَيْعَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا
كَانَتْ تَحْتَ سَعْدِ بْنِ خَوْلَةَ وَهُوَ مِنْ بَنِي عَامِرِ بْنِ لُؤَيٍّ
وَكَانَ مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا فَتُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا فِي حَجَّةِ
الْوَدَاعِ وَهِيَ حَامِلٌ فَلَمْ تَنْشَبْ أَنْ وَضَعَتْ حَمْلَهَا بَعْدَ
وَفَاتِهِ فَلَمَّا تَعَلَّتْ مِنْ نِفَاسِهَا تَجَمَّلَتْ لِلْخُطَّابِ فَدَخَلَ
عَلَيْهَا أَبُو السَّنَابِلِ بْنُ بَعْكَكٍ رَجُلٌ مِنْ بَنِي عَبْدِ الدَّارِ
فَقَالَ لَهَا مَا لِي أَرَاكِ مُتَجَمِّلَةً لَعَلَّكِ تُرِيدِينَ النِّكَاحَ
إِنَّكِ وَاللَّهِ مَا أَنْتِ بِنَاكِحٍ حَتَّى تَمُرَّ عَلَيْكِ أَرْبَعَةُ
أَشْهُرٍ وَعَشْرًا قَالَتْ سُبَيْعَةُ فَلَمَّا قَالَ لِي ذَلِكَ جَمَعْتُ عَلَيَّ
ثِيَابِي حِينَ أَمْسَيْتُ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَسَأَلْتُهُ عَنْ ذَلِكَ فَأَفْتَانِي بِأَنِّي قَدْ حَلَلْتُ حِينَ
وَضَعْتُ حَمْلِي وَأَمَرَنِي بِالتَّزْوِيجِ إِنْ بَدَا لِي
Telah mengabarkan kepada kami
Yunus bin
Abdul A'la
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb berkata; telah memberitakan kepadaku
Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Ubaidullah bin
Abdullah
menceritakan kepadanya bahwa ayahnya mengirim surat kepada
Umar bin
Abdulllah bin Arqam Az Zuhri memerintahkan kepadanya agar menemui Subai'ah
binti Al Harits Al Aslamiyah. Kemudian iapun bertanya kepada
Subai'ah mengenai kisahnya dan apa yang dikatakan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya saat minta fatwa. Kemudian
Umar bin Abdullah mengirim surat kepada Abdullah bin 'Utbah mengabarkan
kepadanya, bahwa Subai'ah mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah menjadi isteri
Sa'd bin Khaulah dari Bani 'Amir bin Luai, seorang ahli badar. Kemudian suaminya
meninggal saat haji Wada', sementara dirinya dalam keadaan hamil. Dan tak lama
kemudian iua melahirkan anak. Setelah selesai nifas ia berhias untuk orang yang
meminang. Lalu ia ditemui Abu As Sanabil bin Ba'kak seorang laki-laki dari Bani
Abdu Ad Dar. Abu Sanabil lalu berkata kepadanya, "Kenapa aku lihat engkau
berhias? Apakah engkau akan menikah? Sungguh, demi Allah engkau tidak halal
menikah hingga lewat empat bulan sepuluh hari." Subai'ah berkata, "Setelah ia
mengatakan itu kepadaku, maka aku pun mengumpulkan pakaianku, kemudian di sore
harinya aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menanyakan hal
tersebut. Beliau kemudian memberikan fatwa bahwa aku telah halal ketika
melahirkan kandunganku. Dan beliau memerintahkanku untuk menikah apabila aku
menghendaki."
No. Hadist: 3461
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو
عَبْدِ الرَّحِيمِ قَالَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَبِي أُنَيْسَةَ عَنْ يَزِيدَ
بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ الزُّهْرِيِّ قَالَ كَتَبَ
إِلَيْهِ يَذْكُرُ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَهُ أَنَّ
زُفَرَ بْنَ أَوْسِ بْنِ الْحَدَثَانِ النَّصْرِيَّ حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا
السَّنَابِلِ بْنَ بَعْكَكِ بْنِ السَّبَّاقِ قَالَ لِسُبَيْعَةَ الْأَسْلَمِيَّةِ
لَا تَحِلِّينَ حَتَّى يَمُرَّ عَلَيْكِ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا أَقْصَى
الْأَجَلَيْنِ فَأَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَسَأَلَتْهُ عَنْ ذَلِكَ فَزَعَمَتْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْتَاهَا أَنْ تَنْكِحَ إِذَا وَضَعَتْ حَمْلَهَا وَكَانَتْ
حُبْلَى فِي تِسْعَةِ أَشْهُرٍ حِينَ تُوُفِّيَ زَوْجُهَا وَكَانَتْ تَحْتَ سَعْدِ
بْنِ خَوْلَةَ فَتُوُفِّيَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَكَحَتْ فَتًى مِنْ قَوْمِهَا حِينَ وَضَعَتْ مَا
فِي بَطْنِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Wahb
berkata; telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah berkata; telah memberitakan kepadaku
Abu
Abdurrahim
berkata; telah menceritakan kepadaku Zaid bin Abu Unais dari Yazid bin Abu Habib dari Muhammad bin Muslim Az
Zuhri
berkata, "Ia menulis surat kepadanya menyebutkan bahwa
'Ubaidullah
bin Abdullah
menceritakan kepadanya, bahwa Zufar bin Aus bin Al Hadatsan An
Nashri
menceritakan kepadanya, bahwa Abu As Sanabil bin Ba'kak bin As Sabbaq berkata
kepada Subai'ah Al Aslamiyah, "Engkau tidak halal hingga berlalu empat bulan
sepuluh hari, yang paling lama di antara dua masa 'iddah." Kemudian
Subai'ah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan menanyakan hal tersebut. Ia mengaku bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memberinya fatwa untuk menikah apabila telah melahirkan
kandungannya, dan ia hamil pada bulan ke sembilan ketika suaminya meninggal. Ia
adalah isteri Sa'd bin Khaulah yang meninggal pada saat haji wada' bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Subai'ah menikah dengan
seorang pemuda dari kaumnya ketika telah melahirkan bayi yang ada di
perutnya."
No. Hadist: 3462
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا كَثِيرُ
بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ عَنْ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُتْبَةَ كَتَبَ إِلَى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَرْقَمِ الزُّهْرِيِّ
أَنْ ادْخُلْ عَلَى سُبَيْعَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ الْأَسْلَمِيَّةِ فَاسْأَلْهَا
عَمَّا أَفْتَاهَا بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
حَمْلِهَا قَالَ فَدَخَلَ عَلَيْهَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ فَسَأَلَهَا
فَأَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا كَانَتْ تَحْتَ سَعْدِ بْنِ خَوْلَةَ وَكَانَ مِنْ
أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ شَهِدَ
بَدْرًا فَتُوُفِّيَ عَنْهَا فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَوَلَدَتْ قَبْلَ أَنْ
تَمْضِيَ لَهَا أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا مِنْ وَفَاةِ زَوْجِهَا فَلَمَّا
تَعَلَّتْ مِنْ نِفَاسِهَا دَخَلَ عَلَيْهَا أَبُو السَّنَابِلِ رَجُلٌ مِنْ بَنِي
عَبْدِ الدَّارِ فَرَآهَا مُتَجَمِّلَةً فَقَالَ لَعَلَّكِ تُرِيدِينَ النِّكَاحَ
قَبْلَ أَنْ تَمُرَّ عَلَيْكِ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا قَالَتْ فَلَمَّا
سَمِعْتُ ذَلِكَ مِنْ أَبِي السَّنَابِلِ جِئْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ حَلَلْتِ حِينَ وَضَعْتِ حَمْلَكِ
Telah mengabarkan kepada kami
Katsir bin
'Ubaid
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin
Abdullah
bahwa Abdullah bin 'Utbah menulis surat kepada
Umar bin
Abdullah bin Al Arqam Az Zuhri ia berkata, "Temuilah
Subai'ah
binti Al Harits Al Aslamiyah, dan tanyakan kepadanya apa yang telah difatwakan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya mengenai kehamilannya.
'Ubaidullah bin Abdullah berkata, "Kemudian Umar bin Abdullah menemuinya dan
bertanya kepadanya, Subai'ah lalu mengabarkan kepadanya, bahwa ia adalah isteri
Sa'd bin Khaulah, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yang pernah mengikuti perang badar. Suaminya meninggal pada saat haji Wada',
lalu Subai'ah melahirkan sebelum berlalu empat bulan sepuluh hari dari kematian
suaminya. Setelah suci dari nifas, lalu Abu As Sanabil, seorang laki-laki dari
Bani Abdu Ad Dar, menemuinya dan melihatnya berhias. Maka ia pun berkomentar,
"Sepertinya kamu ingin menikah sebelum berlalu empat bulan sepuluh hari."
Subai'ah berkata, "Setelah aku mendengar hal tersebut dari Abu As Sanabil maka
aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan
peristiwa itu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh, engkau telah halal ketika melahirkan kandunganmu."
No. Hadist: 3463
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ
عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا فِي نَاسٍ بِالْكُوفَةِ فِي مَجْلِسٍ
لِلْأَنْصَارِ عَظِيمٍ فِيهِمْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي لَيْلَى فَذَكَرُوا
شَأْنَ سُبَيْعَةَ فَذَكَرْتُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ
فِي مَعْنَى قَوْلِ ابْنِ عَوْنٍ حَتَّى تَضَعَ قَالَ ابْنُ أَبِي لَيْلَى لَكِنَّ
عَمَّهُ لَا يَقُولُ ذَلِكَ فَرَفَعْتُ صَوْتِي وَقُلْتُ إِنِّي لَجَرِيءٌ أَنْ
أَكْذِبَ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ وَهُوَ فِي نَاحِيَةِ الْكُوفَةِ
قَالَ فَلَقِيتُ مَالِكًا قُلْتُ كَيْفَ كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يَقُولُ فِي شَأْنِ
سُبَيْعَةَ قَالَ قَالَ أَتَجْعَلُونَ عَلَيْهَا التَّغْلِيظَ وَلَا تَجْعَلُونَ
لَهَا الرُّخْصَةَ لَأُنْزِلَتْ سُورَةُ النِّسَاءِ الْقُصْرَى بَعْدَ
الطُّولَى
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdul A'la
berkata; telah menceritakan kepada kami Khalid berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu
'Aun dari
Muhammad berkata, "Di Kufah aku pernah duduk bergabung
bersama dengan majlisnya orang-orang Anshar yang di dalamnya ada Abdurrahman bin
Abu Laila, kemudian mereka menyebutkan perkara Subai'ah. Kemudian aku
menyebutkan dari Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud semakna dengan apa yang
dikatakan oleh Ibnu 'Aun 'hingga melahirkan'. Ibnu Abu Laila lalu berkata, "Akan
tetapi pamannya tidak mengatakan demikian." Aku lantas mengeraskan suaraku,
kukatakan, 'Apakah aku berani berbohong atas Abdullah bin 'Utbah yang berada
daerah Kufah?" Perawi berkata, "Lalu aku bertemu Malik, maka aku katakan, "Apa yang dikatakan oleh
Ibnu
Mas'ud
mengenai kasus Subai'ah?" Ia menjawab, "Apakah kalian menjadikan pemberatan atas
dirinya dan tidak menjadikannya keringanan untuknya? Sungguh telah turun surat
An Nisa' yang pendek setelah yang panjang."
No. Hadist: 3464
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ مِسْكِينِ بْنِ نُمَيْلَةَ يَمَامِيٌّ قَالَ أَنْبَأَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي
مَرْيَمَ قَالَ أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ ح و أَخْبَرَنِي مَيْمُونُ
بْنُ الْعَبَّاسِ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ الْحَكَمِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ
قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ شَبْرَمَةَ
الْكُوفِيُّ عَنْ إِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ قَيْسٍ أَنَّ
ابْنَ مَسْعُودٍ قَالَ مَنْ شَاءَ لَاعَنْتُهُ مَا أُنْزِلَتْ {
وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ
أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ }
إِلَّا
بَعْدَ آيَةِ الْمُتَوَفَّى عَنْهَا زَوْجُهَا إِذَا وَضَعَتْ الْمُتَوَفَّى
عَنْهَا زَوْجُهَا فَقَدْ حَلَّتْ وَاللَّفْظُ لِمَيْمُونٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Miskin bin Numailah Yamami berkata; telah memberitakan kepada kami
Sa'id bin Abu
Maryam
berkata; telah memberitakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah
mengabarkan kepadaku Maimun bin Al Abbas berkata; telah menceritakan kepada kami
Sa'id bin Al
Hakam bin Abu Maryam berkata; telah mengabarkan kepadaku
Muhammad bin
Ja'far
berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Syabramah Al
Kufi dari
Ibrahim An
Nakha'i dari
'Alqamah bin
Qais bahwa
Ibnu
Mas'ud
berkata, "Siapa yang ingin aku melaknatnya? Tidaklah diturunkan ayat: '(Dan
perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka
melahirkan kandungannya) ' (Qs. Ath Thalaq: 4), kecuali setelah ayat mengenai
wanita yang ditinggal mati suaminya, apabila wanita yang ditinggal mati suaminya
telah melahirkan maka ia telah halal. Dan lafazh tersebut adalah lafazh
Maimun."
No. Hadist: 3465
Bab: Iddah wanita hamil yang ditinggal
mati suaminya
أَخْبَرَنَا أَبُو
دَاوُدَ سُلَيْمَانُ بْنُ سَيْفٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ وَهُوَ ابْنُ أَعْيَنَ
قَالَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ ح و أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُعَاوِيَةَ
قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ الْأَسْوَدِ وَمَسْرُوقٌ وَعَبِيدَةُ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ سُورَةَ النِّسَاءِ الْقُصْرَى نَزَلَتْ بَعْدَ
الْبَقَرَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Daud
Sulaiman bin Saif berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Hasan -yaitu
Ibnu A'yan- ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Zuhair. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah
mengabarkan kepadaku Muhammad bin Isma'il bin
Ibrahim
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya berkata; telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin
Mu'awiyah
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Al Aswad dan Masruq serta 'Abidah dari Abdullah, bahwa Surat An Nisaa yang paling pendek turun
setelah surat Al Baqarah."
No. Hadist: 3466
Bab: Iddah wanita yang diitnggal mati
suaminya dan belum bersetubuh
أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ
بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ قَالَ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ
أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ رَجُلٍ تَزَوَّجَ امْرَأَةً وَلَمْ يَفْرِضْ لَهَا صَدَاقًا
وَلَمْ يَدْخُلْ بِهَا حَتَّى مَاتَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ لَهَا مِثْلُ صَدَاقِ
نِسَائِهَا لَا وَكْسَ وَلَا شَطَطَ وَعَلَيْهَا الْعِدَّةُ وَلَهَا الْمِيرَاثُ
فَقَامَ مَعْقِلُ بْنُ سِنَانٍ الْأَشْجَعِيُّ فَقَالَ قَضَى فِينَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَرْوَعَ بِنْتِ وَاشِقٍ امْرَأَةٍ
مِنَّا مِثْلَ مَا قَضَيْتَ فَفَرِحَ ابْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Mahmud bin
Ghailan
berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Ibnu Mas'ud, bahwa ia ditanya mengenai seorang laki-laki yang
menikahi seorang wanita, ia belum menentukan mahar dan belum menggaulinya hingga
meninggal. Ibnu Mas'ud berkata, "Wanita tersebut berhak mendapatkan mahar
sebagai seorang wanita, tidak ada pengurangan dan kezhaliman, ia wajib ber'iddah
dan mendapatkan warisan." Kemudian Ma'qil bin Sinan Al
Asyja'i
berdiri dan berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan
keputusan pada kami terhadap Barwa' binti Wasyiq, seorang wanita di antara kami
seperti apa yang telah engkau putuskan." Maka Ibnu Mas'ud merasa
senang."
No. Hadist: 3467
Bab: Berkabung
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تَحِدُّ عَلَى مَيِّتٍ أَكْثَرَ مِنْ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى
زَوْجِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim
berkata; telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita untuk berkabung terhadap mayit
melebihi tiga hari kecuali terhadap suaminya."
No. Hadist: 3468
Bab: Berkabung
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَبَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ
تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ تَحِدَّ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ
إِلَّا عَلَى زَوْجٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ma'mar
berkata; telah menceritakan kepada kami Habban berkata; telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin
Katsir
berkata; telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari 'Urwah dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir untuk
berkabung di atas tiga hari kecuali terhadap suaminya."
No. Hadist: 3469
Bab: Berkabung tiga hari tak berlaku bagi
isteri yang ditinggal mati suaminya
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي أَيُّوبُ بْنُ مُوسَى عَنْ حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ عَنْ
زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَى هَذَا الْمِنْبَرِ لَا
يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ أَنْ تَحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ
فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ
وَعَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Manshur
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Laits
berkata; telah menceritakan kepadaku Ayyub bin Musa dari Humaid bin Nafi' dari Zainab binti Abu
Salamah
bahwa Ummu
Habibah
berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
di atas mimbar ini: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah
dan rasul-Nya untuk berkabung terhadap mayit di atas tiga malam, kecuali
terhadap suaminya hingga empat bulan sepuluh hari."
No. Hadist: 3470
Bab: Wanita yang ditinggal mati suami
berdiam diri di rumah hingga halal menikah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ شُعْبَةَ وَابْنُ جُرَيْجٍ
وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ
زَيْنَبَ بِنْتِ كَعْبٍ عَنْ الْفَارِعَةِ بِنْتِ مَالِكٍ أَنَّ زَوْجَهَا خَرَجَ
فِي طَلَبِ أَعْلَاجٍ فَقَتَلُوهُ قَالَ شُعْبَةُ وَابْنُ جُرَيْجٍ وَكَانَتْ فِي
دَارٍ قَاصِيَةٍ فَجَاءَتْ وَمَعَهَا أَخُوهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا لَهُ فَرَخَّصَ لَهَا حَتَّى إِذَا رَجَعَتْ
دَعَاهَا فَقَالَ اجْلِسِي فِي بَيْتِكِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ
أَجَلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Al 'Ala
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari Syu'bah dan Ibnu Juraij dan Yahya bin Sa'id dan Muhammad bin Ishaq dari Sa'd bin Ishaq dari Zainab binti Ka'b dari Al Fari'ah binti
Malik, bahwa
suaminya keluar untuk mencari pekerja yang kuat, kemudian mereka membunuhnya."
Syu'bah dan Ibnu Juraij berkata, "Al Fari'ah berada di kampung yang jauh,
kemudian ia datang bersama saudara laki-lakinya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Kemudian mereka menceritakan kepada beliau dan beliau
memberikan keringanan untuknya, hingga ketika Fari'ah kembali, beliau
memanggilnya dan bersabda: "Duduklah di rumahmu hingga selesai masa
'iddah."
No. Hadist: 3471
Bab: Wanita yang ditinggal mati suami
berdiam diri di rumah hingga halal menikah
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ
مُحَمَّدٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَمَّتِهِ زَيْنَبَ بِنْتِ كَعْبٍ عَنْ
الْفُرَيْعَةِ بِنْتِ مَالِكٍ أَنَّ زَوْجَهَا تَكَارَى عُلُوجًا لِيَعْمَلُوا لَهُ
فَقَتَلُوهُ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَقَالَتْ إِنِّي لَسْتُ فِي مَسْكَنٍ لَهُ وَلَا يَجْرِي عَلَيَّ مِنْهُ
رِزْقٌ أَفَأَنْتَقِلُ إِلَى أَهْلِي وَيَتَامَايَ وَأَقُومُ عَلَيْهِمْ قَالَ
افْعَلِي ثُمَّ قَالَ كَيْفَ قُلْتِ فَأَعَادَتْ عَلَيْهِ قَوْلَهَا قَالَ
اعْتَدِّي حَيْثُ بَلَغَكِ الْخَبَرُ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Laits dari
Yazid bin Abu
Habib dari
Yazid bin
Muhammad
dari Sa'd bin
Ishaq dari
bibinya Zainab binti Ka'b dari Al Furai'ah binti
Malik, bahwa
suaminya menyewa pekerja kuat agar bekerja kepadanya, kemudian mereka
membunuhnya. Lalu ia menyebutkan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya aku tidak berada di rumahnya dan aku
tidak mendapatkan nafkah darinya. Apakah boleh aku pindah kepada keluargaku dan
mengurusi anak-anak yatimku? Beliau bersabda: "Lakukanlah." Kemudian beliau
bersabda: "Apa yang kamu katakan?" Kemudian ia mengulangi perkataannya lagi.
Beliau bersabda: "Lakukanlah Iddah di tempat kamu mendengar kabar (kematian
itu)."
No. Hadist: 3472
Bab: Wanita yang ditinggal mati suami
berdiam diri di rumah hingga halal menikah
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ زَيْنَبَ عَنْ
فُرَيْعَةَ أَنَّ زَوْجَهَا خَرَجَ فِي طَلَبِ أَعْلَاجٍ لَهُ فَقُتِلَ بِطَرَفِ
الْقَدُّومِ قَالَتْ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَذَكَرْتُ لَهُ النُّقْلَةَ إِلَى أَهْلِي وَذَكَرَتْ لَهُ حَالًا مِنْ حَالِهَا
قَالَتْ فَرَخَّصَ لِي فَلَمَّا أَقْبَلْتُ نَادَانِي فَقَالَ امْكُثِي فِي
أَهْلِكِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Sa'd bin Ishaq dari Zainab dari Furai'ah, bahwa suaminya keluar untuk mencari budak
miliknya. Kemudian ia terbunuh di Tharafi Al Qaddum. Furai'ah berkata, "Kemudian
aku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan kepada
beliau bahwa aku ingin pindah kepada keluargaku." Kemudian Furai'ah menyebutkan
kondisinya. Furai'ah berkata, "Beliau lalu memberiku keringanan, namun saat aku
berbalik (ingin berlalu pergi) beliau memanggilku dan bersabda: "Tinggallah di
rumah keluargamu hingga selesai masa 'iddah."
No. Hadist: 3473
Bab: Rukhsah wanita yang ditinggal mati
suaminya untuk beriddah sesukanya
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ حَدَّثَنَا
وَرْقَاءُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ قَالَ عَطَاءٌ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ نَسَخَتْ
هَذِهِ الْآيَةُ عِدَّتَهَا فِي أَهْلِهَا فَتَعْتَدُّ حَيْثُ شَاءَتْ وَهُوَ
قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ غَيْرَ إِخْرَاجٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isma'il bin Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami
Yazid berkata; telah menceritakan kepada kami
Warqa` dari Ibnu Abu Najih 'Atha berkata dari Ibnu Abbas, "Ayat ini telah menghapus bahwa ia harus
melakukan iddah di rumah keluarganya, dan ia boleh melakukan iddah di tempat
yang ia kehendaki, yaitu firman Allah Azza wa Jalla: '(tanpa keluar
rumah)."
No. Hadist: 3474
Bab: Iddah wanita yang ditinggal mati
suaminya semenjak berita kematian
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سَعْدِ
بْنِ إِسْحَقَ قَالَ حَدَّثَتْنِي زَيْنَبُ بِنْتُ كَعْبٍ قَالَتْ حَدَّثَتْنِي
فُرَيْعَةُ بِنْتُ مَالِكٍ أُخْتُ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَتْ تُوُفِّيَ
زَوْجِي بِالْقَدُومِ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَذَكَرْتُ لَهُ إِنَّ دَارَنَا شَاسِعَةٌ فَأَذِنَ لَهَا ثُمَّ دَعَاهَا فَقَالَ
امْكُثِي فِي بَيْتِكِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ
أَجَلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Manshur
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Sa'd bin Ishaq berkata; telah menceritakan kepadaku
Zainab binti
Ka'b
berkata; telah menceritakan kepadaku Furai'ah binti Malik saudara wanita Abu Sa'id Al Khudri, ia
berkata, "Suamiku meninggal di daerah Al Qadum, kemudian aku datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan menyebutkan kepadanya bahwa kampung kami jauh."
Beliau kemudian memberinya izin, namun kemudian beliau memanggilnya kembali
seraya bersabda: "Tinggallah di rumahmu selama empat bulan sepuluh hari hingga
selesai masa 'iddah."
No. Hadist: 3475
Bab: Wanita muslimah berkabung dengan
tidak berhias, menyelisihi yahudi-kristen
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَمَةَ وَالْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ
وَاللَّفْظُ لَهُ قَالَ أَنْبَأَنَا ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي
سَلَمَةَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ بِهَذِهِ الْأَحَادِيثِ الثَّلَاثَةِ قَالَتْ
زَيْنَبُ دَخَلْتُ عَلَى أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ تُوُفِّيَ أَبُوهَا أَبُو سُفْيَانَ بْنُ حَرْبٍ فَدَعَتْ
أُمُّ حَبِيبَةَ بِطِيبٍ فَدَهَنَتْ مِنْهُ جَارِيَةً ثُمَّ مَسَّتْ بِعَارِضَيْهَا
ثُمَّ قَالَتْ وَاللَّهِ مَا لِي بِالطِّيبِ مِنْ حَاجَةٍ غَيْرَ أَنِّي سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ
تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ تَحِدُّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثِ
لَيَالٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Salamah dan
Al Harits bin
Miskin
dengan membacakan riwayat dan aku mendengar, lafazhnya adalah lafazh Al Harits,
ia berkata; telah memberitakan kepada kami Ibnu Al Qasim dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakr dari Humaid bin Nafi' dari Zainab binti Abu
Salamah,
bahwa ia mengabarkan kepadanya tiga hadits." Zainab berkata, "Aku menemui
Ummu
Habibah
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika ayahnya, Abu Sufyan bin Harb,
meninggal. Kemudian Ummu Habibah meminta minyak wangi dan memberi seorang sahaya
wanita sebagian darinya kemudian ia mengusap kedua pipinya kemudian berkata,
"Demi Allah, aku tidak butuh kepada minyak wangi, hanya saja aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi
seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir untuk berkabung terhadap
mayit di atas tiga malam, kecuali terhadap suaminya hingga empat bulan sepuluh
hari."
No. Hadist: 3476
Bab: Wanita muslimah berkabung dengan
tidak berhias, menyelisihi yahudi-kristen
قَالَتْ زَيْنَبُ ثُمَّ
دَخَلْتُ عَلَى زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ حِينَ تُوُفِّيَ أَخُوهَا وَقَدْ دَعَتْ
بِطِيبٍ وَمَسَّتْ مِنْهُ ثُمَّ قَالَتْ وَاللَّهِ مَا لِي بِالطِّيبِ مِنْ حَاجَةٍ
غَيْرَ أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
عَلَى الْمِنْبَرِ لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ تَحِدُّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ
أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan
hadits sebelumnya) Zainab berkata, "Aku menemui
Zainab binti
Jahsy ketika
saudaranya meninggal, dan ia minta minyak wangi dan mengusap dengan sebagiannya,
kemudian berkata, "Demi Allah, aku tidak membutuhkan minyak wangi, hanya saja
aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas
mimbar: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir untuk berkabung terhadap mayit di atas tiga malam, kecuali terhadap suami
hingga empat bulan sepuluh hari."
No. Hadist: 3477
Bab: Wanita muslimah berkabung dengan
tidak berhias, menyelisihi yahudi-kristen
وَقَالَتْ زَيْنَبُ
سَمِعْتُ أُمَّ سَلَمَةَ تَقُولُ جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنَتِي
تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا وَقَدْ اشْتَكَتْ عَيْنَهَا أَفَأَكْحُلُهَا فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا ثُمَّ قَالَ إِنَّمَا هِيَ
أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا وَقَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ فِي الْجَاهِلِيَّةِ
تَرْمِي بِالْبَعْرَةِ عِنْدَ رَأْسِ الْحَوْلِ قَالَ حُمَيْدٌ فَقُلْتُ لِزَيْنَبَ
وَمَا تَرْمِي بِالْبَعْرَةِ عِنْدَ رَأْسِ الْحَوْلِ قَالَتْ زَيْنَبُ كَانَتْ
الْمَرْأَةُ إِذَا تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا دَخَلَتْ حِفْشًا وَلَبِسَتْ شَرَّ
ثِيَابِهَا وَلَمْ تَمَسَّ طِيبًا وَلَا شَيْئًا حَتَّى تَمُرَّ بِهَا سَنَةٌ ثُمَّ
تُؤْتَى بِدَابَّةٍ حِمَارٍ أَوْ شَاةٍ أَوْ طَيْرٍ فَتَفْتَضُّ بِهِ فَقَلَّمَا
تَفْتَضُّ بِشَيْءٍ إِلَّا مَاتَ ثُمَّ تَخْرُجُ فَتُعْطَى بَعْرَةً فَتَرْمِي
بِهَا وَتُرَاجِعُ بَعْدُ مَا شَاءَتْ مِنْ طِيبٍ أَوْ غَيْرِهِ قَالَ مَالِكٌ
تَفْتَضُّ تَمْسَحُ بِهِ فِي حَدِيثِ مُحَمَّدٍ قَالَ مَالِكٌ الْحِفْشُ
الْخُصُّ
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan
hadits sebelumnya), Zainab berkata, "Aku mendengar
Ummu
Salamah
berkata, "Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anak wanitaku telah ditinggal mati
suaminya dan ia mengeluhkan matanya, apakah aku boleh memberinya celak? Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak." Kemudian beliau
bersabda: "Sesungguhnya 'iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari, dan sungguh
salah seorang di antara kalian pada masa jahiliyah melempar kotoran binatang di
penghujung tahun." Humaid berkata, "Kemudian aku katakan kepada Zainab, "Kenapa
ia melempar kotoran binatang pada penghujung tahun? Zainab menjawab, "Seorang
wanita apabila ditinggal mati suaminya ia masuk ke rumah kecil dan buruk,
memakai pakaian yang terburuk serta tidak mengusap minyak wangi atau apapun
hingga lewat satu tahun. Kemudian didatangkan kepadanya binatang, keledai atau
kambing atau burung kemudian ia memegangnya, jarang sekali ia menyentuh sesuatu
kecuali sesuatu tersebut akan mati. Kemudian ia keluar dan diberi kotoran
binatang, setelah itu ia melemparkannya dan kembali mengenakan minyak wangi atau
yang lainnya." Malik berkata, "Taftadldlu adalah mengusapnya." Dalam hadits
Muhammad, Malik berkata, "Al Hifsyu adalah rumah dari bambu."
No. Hadist: 3478
Bab: Wanita yang berkabung menjauhi baju
yang dicelup
أَخْبَرَنَا حُسَيْنُ
بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ حَفْصَةَ
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَا تَحِدُّ امْرَأَةٌ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ
فَإِنَّهَا تَحِدُّ عَلَيْهِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا وَلَا تَلْبَسُ ثَوْبًا
مَصْبُوغًا وَلَا ثَوْبَ عَصْبٍ وَلَا تَكْتَحِلُ وَلَا تَمْتَشِطُ وَلَا تَمَسُّ
طِيبًا إِلَّا عِنْدَ طُهْرِهَا حِينَ تَطْهُرُ نُبَذًا مِنْ قُسْطٍ
وَأَظْفَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Husain bin
Muhammad bin Muhammad berkata; telah menceritakan kepada kami
Khalid berkata; telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak boleh seorang wanita berkabung terhadap mayit di atas tiga hari
kecuali terhadap seorang suami. Sesungguhnya ia berkabung terhadapnya selama
empat bulan sepuluh hari. Dan tidak memakai pakaian yang dicelup serta pakaian
bergaris dari Yaman, tidak memakai celak dan menyisir rambut serta mengusap
minyak wangi kecuali ketika suci, yaitu beberapa bagian dari anggota badan yang
kering atau beberapa kuku."
No. Hadist: 3479
Bab: Wanita yang berkabung menjauhi baju
yang dicelup
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ
قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي بُدَيْلٌ عَنْ
الْحَسَنِ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُتَوَفَّى عَنْهَا زَوْجُهَا لَا تَلْبَسُ
الْمُعَصْفَرَ مِنْ الثِّيَابِ وَلَا الْمُمَشَّقَةَ وَلَا تَخْتَضِبُ وَلَا
تَكْتَحِلُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isma'il bin Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Abu
Bukair
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Thahman berkata; telah menceritakan kepadaku
Budail dari Al Hasan bin Muslim dari Shafiyah binti
Syaibah dari
Ummu
Salamah
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Wanita yang ditinggal mati suaminya tidak boleh
memakai pakaian yang berwarna kuning, pakaian yang dicelup dengan tanah liat
merah, serta tidak mengecat kuku serta memakai celak."
No. Hadist: 3480
Bab: Memakai pacar (hena) bagi wanita yang
berkabung
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ حَفْصَةَ
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ تَحِدَّ عَلَى
مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ وَلَا تَكْتَحِلُ وَلَا تَخْتَضِبُ
وَلَا تَلْبَسُ ثَوْبًا مَصْبُوغًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Manshur
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; telah menceritakan kepada kami
'Ashim dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir untuk berkabung terhadap mayit di atas tiga hari kecuali terhadap suami,
ia tidak boleh memakai celak, mengecat kuku serta memakai pakaian yang
dicelup."
No. Hadist: 3481
Bab: Wanita yang berkabung dirukhsahkan
bersisir dengan daun sidr
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ
بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
مَخْرَمَةُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيرَةَ بْنَ الضَّحَّاكِ يَقُولُ
حَدَّثَتْنِي أُمُّ حَكِيمٍ بِنْتُ أَسِيدٍ عَنْ أُمِّهَا أَنَّ زَوْجَهَا
تُوُفِّيَ وَكَانَتْ تَشْتَكِي عَيْنَهَا فَتَكْتَحِلُ الْجَلَاءَ فَأَرْسَلَتْ
مَوْلَاةً لَهَا إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَسَأَلَتْهَا عَنْ كُحْلِ الْجَلَاءِ
فَقَالَتْ لَا تَكْتَحِلُ إِلَّا مِنْ أَمْرٍ لَا بُدَّ مِنْهُ دَخَلَ عَلَيَّ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ تُوُفِّيَ أَبُو سَلَمَةَ
وَقَدْ جَعَلْتُ عَلَى عَيْنِي صَبْرًا فَقَالَ مَا هَذَا يَا أُمَّ سَلَمَةَ
قُلْتُ إِنَّمَا هُوَ صَبْرٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَيْسَ فِيهِ طِيبٌ قَالَ إِنَّهُ
يَشُبُّ الْوَجْهَ فَلَا تَجْعَلِيهِ إِلَّا بِاللَّيْلِ وَلَا تَمْتَشِطِي
بِالطِّيبِ وَلَا بِالْحِنَّاءِ فَإِنَّهُ خِضَابٌ قُلْتُ بِأَيِّ شَيْءٍ
أَمْتَشِطُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِالسِّدْرِ تُغَلِّفِينَ بِهِ
رَأْسَكِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
'Amru bin As Sarh berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu
Wahb
berkata; telah mengabarkan kepada kami Makhramah dari ayahnya berkata; aku mendengar
Mughirah bin
Adl Dlahhak
berkata; telah menceritakan kepadaku Ummu Hakim binti Asid dari Ibunya, bahwa suaminya meninggal dan ia mengeluhkan
matanya, lalu ia mengenakan celak pada matanya. Setelah itu ia mengirim budak
wanitanya menemui Ummu rSalamah agar bertanya kepadanya mengenai celak mata. Ummu
Salamah lalu menjawab, "Janganlah ia memakai celak kecuali pada perkara yang
penting, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku ketika Abu Salamah
meninggal dan aku telah memakai perasan pohon yang pahit dimataku, beliau
bersabda: "Apa ini hai Ummu Salamah?" aku menjawab, "Itu perasan pohon yang
pahit wahai Rasulullah." Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya ia memperindah
wajah, maka janganlah engkau memakainya kecuali diwaktu malam, jangan engkau
menyisir rambut dengan parfum dan inai, karena itu adalah cat." Aku lalu
bertanya, "Lantas dengan apa aku bersisir wahai Rasulullah? Beliau menjawab:
"Olesilah kepalamu dengan daun bidara."
No. Hadist: 3482
Bab: Larangan bercelak bagi wanita yang
berkabung
أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ
بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ اللَّيْثِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
حَدَّثَنَا أَيُّوبُ وَهُوَ ابْنُ مُوسَى قَالَ حُمَيْدٌ وَحَدَّثَتْنِي زَيْنَبُ
بِنْتُ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أُمِّهَا أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ جَاءَتْ امْرَأَةٌ
مِنْ قُرَيْشٍ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنَتِي رَمِدَتْ
أَفَأَكْحُلُهَا وَكَانَتْ مُتَوَفًّى عَنْهَا فَقَالَ أَلَا أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ
وَعَشْرًا ثُمَّ قَالَتْ إِنِّي أَخَافُ عَلَى بَصَرِهَا فَقَالَ لَا إِلَّا
أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا قَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ فِي الْجَاهِلِيَّةِ
تَحِدُّ عَلَى زَوْجِهَا سَنَةً ثُمَّ تَرْمِي عَلَى رَأْسِ السَّنَةِ
بِالْبَعْرَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ar Rabi' bin
Sulaiman
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin Al Laits dari ayahnya berkata; telah menceritakan kepada kami
Ayyub -yaitu Ibnu Musa-, Humaid berkata; dan telah menceritakan kepadaku
Zainab binti
Abu Salamah
dari ibunya Ummu Salamah ia berkata, "Seorang wanita Quraisy datang dan
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anak wanitaku mengalami sakit mata,
apakah aku boleh memakaikan celak kepadanya? Ia adalah wanita yang telah
ditinggal mati suaminya?" Maka beliau bersabda: "Tidak, hingga berlalu empat
bulan sepuluh hari." Kemudian wanita itu berkata, " Sesungguhnya aku
mengkhawatirkan penglihatannya." Kemudian beliau bersabda: "Tidak, kecuali
setelah empat bulan sepuluh hari. Dahulu salah seorang dari kalian pada masa
jahiliyah berkabung terhadap suaminya hingga satu tahun, kemudian melempar
kotoran binatang pada penghujung tahun."
No. Hadist: 3483
Bab: Larangan bercelak bagi wanita yang
berkabung
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ يَحْيَى بْنِ
سَعِيدٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ
أُمِّهَا أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَسَأَلَتْهُ عَنْ ابْنَتِهَا مَاتَ زَوْجُهَا وَهِيَ تَشْتَكِي قَالَ قَدْ كَانَتْ
إِحْدَاكُنَّ تَحِدُّ السَّنَةَ ثُمَّ تَرْمِي الْبَعْرَةَ عَلَى رَأْسِ الْحَوْلِ
وَإِنَّمَا هِيَ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah bin Yazid berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Yahya bin Sa'id dari Humaid bin Nafi' dari Zainab binti Abu
Salamah dari
Ibunya, bahwa seorang wanita datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bertanya mengenai anak wanitanya yang
ditinggal mati suaminya dan ia sedang sakit. Beliau lalu bersabda: "Sungguh,
dahulu salah seorang di antara kalian berkabung hingga satu tahun kemudian
melempar kotoran hewan pada penghujung tahun. Sesungguhnya 'iddah itu empat
bulan sepuluh hari."
No. Hadist: 3484
Bab: Larangan bercelak bagi wanita yang
berkabung
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَعْدَانَ بْنِ عِيسَى بْنِ مَعْدَانَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَعْيَنَ قَالَ
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ
حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ مَوْلَى الْأَنْصَارِ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ قُرَيْشٍ جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ ابْنَتِي تُوُفِّيَ عَنْهَا
زَوْجُهَا وَقَدْ خِفْتُ عَلَى عَيْنِهَا وَهِيَ تُرِيدُ الْكُحْلَ فَقَالَ قَدْ
كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ تَرْمِي بِالْبَعْرَةِ عَلَى رَأْسِ الْحَوْلِ وَإِنَّمَا
هِيَ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَقُلْتُ لِزَيْنَبَ مَا رَأْسُ الْحَوْلِ
قَالَتْ كَانَتْ الْمَرْأَةُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا هَلَكَ زَوْجُهَا عَمَدَتْ
إِلَى شَرِّ بَيْتٍ لَهَا فَجَلَسَتْ فِيهِ حَتَّى إِذَا مَرَّتْ بِهَا سَنَةٌ
خَرَجَتْ فَرَمَتْ وَرَاءَهَا بِبَعْرَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ma'dan bin Isa bin Ma'dan ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu
A'yan
berkata; telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Mu'awiyah berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin
Sa'id dari
Humaid bin
Nafi' mantan
budak kaum Anshar dari Zainab binti Abu
Salamah dari
Ummu
Salamah,
bahwa seorang wanita Quraisy datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan berkata, "Sesungguhnya anak wanitaku ditinggal mati suaminya dan
aku mengkhawatirkan matanya, maka aku ia ingin memakai celak?" Beliau lalu
bersabda: "Sungguh, dahulu seseorang di antara kalian melempar kotoran hewan
pada penghujung tahun. Sesungguhnya masa 'iddah adalah empat bulan sepuluh
hari." Kemudian aku berkata kepada Zainab, "Apakah penghujung tahun itu? Ia
menjawab, "Di masa jahiliyah dulu seorang wanita jika suaminya meninggal maka ia
menuju rumahnya yang paling buruk dan tinggal di sana hingga berlalu satu tahun,
kemudian ia keluar dan melempar kotoran hewan di belakangnya."
No. Hadist: 3485
Bab: Larangan bercelak bagi wanita yang
berkabung
أَخْبَرَنَا يَحْيَى
بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ
عَنْ حُمَيْدِ بْنِ نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ أُمَّ سَلَمَةَ
وَأُمَّ حَبِيبَةَ أَتَكْتَحِلُ فِي عِدَّتِهَا مِنْ وَفَاةِ زَوْجِهَا فَقَالَتْ
أَتَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَتْهُ
عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ قَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا
تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا أَقَامَتْ سَنَةً ثُمَّ قَذَفَتْ خَلْفَهَا بِبَعْرَةٍ
ثُمَّ خَرَجَتْ وَإِنَّمَا هِيَ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا حَتَّى يَنْقَضِيَ
الْأَجَلُ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Habib bin 'Arabi berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Yahya bin Sa'id dari Humaid bin Nafi' dari Zainab, bahwa seorang wanita bertanya kepada
Ummu
Salamah dan
Ummu
Habibah,
"Apakah seorang wanita boleh memakai celak pada masa 'iddahnya karena kematian
suaminya? Maka ia menjawab, "Pernah seorang wanita datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya mengenai hal tersebut. Beliau kemudian
bersabda: "Pada masa jahiliyah dulu, jika salah seorang dari kalian ditinggal
mati suaminya, maka ia tinggal selama satu tahun kemudian melempar kotoran ke
belakangnya kemudian keluar. Sesungguhnya masa 'iddah adalah empat bulan sepuluh
hari hingga selesai masa 'iddah."
No. Hadist: 3486
Bab: Qusthul hindi dan minyakwangi azhfar
bagi wanita berkabung
أَخْبَرَنَا
الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ هُوَ الدُّورِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ
عَامِرٍ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ حَفْصَةَ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ رَخَّصَ لِلْمُتَوَفَّى
عَنْهَا عِنْدَ طُهْرِهَا فِي الْقُسْطِ وَالْأَظْفَارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Abbas bin
Muhammad
-yaitu Ad Duri- ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Al Aswad bin
'Amir dari
Zaidah dari Hisyam dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau memberikan keringanan bagi seorang wanita yang ditinggal mati untuk
mengenakan wewangian jika telah suci."
No. Hadist: 3487
Bab: Wasiat pemberian untuk wanita yang
ditinggal mati suaminya, dihapus oleh ayat warisan
أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا
بْنُ يَحْيَى السِّجْزِيُّ خَيَّاطُ السُّنَّةِ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ النَّحْوِيُّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ {
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ
مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِأَزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى
الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ }
نُسِخَ
ذَلِكَ بِآيَةِ الْمِيرَاثِ مِمَّا فُرِضَ لَهَا مِنْ الرُّبُعِ وَالثُّمُنِ
وَنَسَخَ أَجَلَ الْحَوْلِ أَنْ جُعِلَ أَجَلُهَا أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ
وَعَشْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin
Yahya As Sijzi Khayyath As Sunnah berkata; telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim
berkata; telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Husain bin
Waqid
berkata; telah memberitakan kepadaku ayahku ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yazid An
Nahwi dari
'Ikrimah dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah: '(Dan orang-orang yang
akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat
untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dan tidak
disuruh pindah (dari rumahnya) ' (Qs. Al Baqarah: 240), telah dihapus dengan
ayat mengenai ayat warisan di antara yang ditetapkan baginya dari seperempat dan
seperdelapan, dan Allah juga menghapus masa 'iddah satu tahun dan dijadikan
empat bulan sepuluh hari."
No. Hadist: 3488
Bab: Wasiat pemberian untuk wanita yang
ditinggal mati suaminya, dihapus oleh ayat warisan
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ فِي قَوْلِهِ
عَزَّ وَجَلَّ {
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ
مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِأَزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى
الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ }
قَالَ
نَسَخَتْهَا {
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ
مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ
أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
}
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu Al
Ahwash dari
Simak dari 'Ikrimah mengenai firman Allah 'azza wajalla: '(Dan
orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri,
hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun
lamanya dan tidak disuruh pindah (dari rumahnya) ' (Qs. Al Baqarah: 240).
'Ikrimah berkata, "Ayat tersebut dihapus oleh ayat: '(Orang-orang yang meninggal
dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)
menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari) ' (Qs. Al Baqarah:
234).
No. Hadist: 3489
Bab: Rukhsah bagi wanita yang telah
dithalak tiga untuk keluar dari rumahnya dalam masa
iddahnya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ
الْحَمِيدِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مَخْلَدٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ
جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَاصِمٍ أَنَّ
فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ أَخْبَرَتْهُ وَكَانَتْ عِنْدَ رَجُلٍ مِنْ بَنِي
مَخْزُومٍ أَنَّهُ طَلَّقَهَا ثَلَاثًا وَخَرَجَ إِلَى بَعْضِ الْمَغَازِي وَأَمَرَ
وَكِيلَهُ أَنْ يُعْطِيَهَا بَعْضَ النَّفَقَةِ فَتَقَالَّتْهَا فَانْطَلَقَتْ
إِلَى بَعْضِ نِسَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ عِنْدَهَا فَقَالَتْ يَا
رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ طَلَّقَهَا فُلَانٌ فَأَرْسَلَ
إِلَيْهَا بِبَعْضِ النَّفَقَةِ فَرَدَّتْهَا وَزَعَمَ أَنَّهُ شَيْءٌ تَطَوَّلَ
بِهِ قَالَ صَدَقَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَانْتَقِلِي إِلَى أُمِّ كُلْثُومٍ فَاعْتَدِّي عِنْدَهَا ثُمَّ قَالَ إِنَّ أُمَّ
كُلْثُومٍ امْرَأَةٌ يَكْثُرُ عُوَّادُهَا فَانْتَقِلِي إِلَى عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ
أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ أَعْمَى فَانْتَقَلَتْ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ
فَاعْتَدَّتْ عِنْدَهُ حَتَّى انْقَضَتْ عِدَّتُهَا ثُمَّ خَطَبَهَا أَبُو
الْجَهْمِ وَمُعَاوِيَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ فَجَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْتَأْمِرُهُ فِيهِمَا فَقَالَ أَمَّا أَبُو
الْجَهْمِ فَرَجُلٌ أَخَافُ عَلَيْكِ قَسْقَاسَتَهُ لِلْعَصَا وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ
فَرَجُلٌ أَمْلَقُ مِنْ الْمَالِ فَتَزَوَّجَتْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ بَعْدَ
ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdul Hamid
bin Muhammad
berkata; telah menceritakan kepada kami Makhlad berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu
Juraij dari
'Atha berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abdurrahman
bin 'Ashim
bahwa Fatimah
binti Qais
mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah menjadi isteri seorang laki-laki Bani
Makhzum, dan dia telah menceraikannya dengan tiga talak. Laki-laki itu kemudian
keluar kesebagian peperangan dan memerintahkan wakilnya agar memberikan nafkah
kepadanya, namun ia menolak pemberian itu. Setelah itu ia pergi menemui sebagian
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam masuk ia sedang bersama salah seorang isterinya. Isteri beliau
kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, ini Fatimah binti Qais, ia telah dicerai
oleh Fulan. Kemudian Fulan mengirimkan kepadanya sebagian nafkah, namun ia
menolak pemberian itu. Dan Fulan mengaku bahwa hal tersebut merupakan sesuatu
yang ia berikan sebagai kebaikan darinya. Beliau bersabda: "Ia benar". Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pindahlah kamu ke rumah Ummu Kultsum,
dan lakukanlah iddah di sana." Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Ummu
Kultsum banyak orang yang mengunjunginya, maka pindahlah kepada Abdullah Ibnu
Ummi Maktum, sesungguhnya ia adalah orang yang buta." Kemudian Fatimah pindah ke
rumah Abdullah dan ber'iddah di rumahnya hingga selesai 'iddahnya, lalu ia
dilamar Abu Al Jahm dan Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Maka ia pun datang menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta petunjuk mengenai keduanya.
Beliau bersabda: "Abu Al Jahm itu seorang laki-laki yang aku khawatir dirimu
terhadap pukulan tongkatnya. Adapun Mu'awiyah ia adalah laki-laki yang miskin
tidak memiliki harta. Maka menikahlah dengan Usamah bin Zaid."
No. Hadist: 3490
Bab: Rukhsah bagi wanita yang telah
dithalak tiga untuk keluar dari rumahnya dalam masa iddahnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ رَافِعٍ قَالَ حَدَّثَنَا حُجَيْنُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا كَانَتْ
تَحْتَ أَبِي عَمْرِو بْنِ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ فَطَلَّقَهَا آخِرَ ثَلَاثِ
تَطْلِيقَاتٍ فَزَعَمَتْ فَاطِمَةُ أَنَّهَا جَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَفْتَتْهُ فِي خُرُوجِهَا مِنْ بَيْتِهَا
فَأَمَرَهَا أَنْ تَنْتَقِلَ إِلَى ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ الْأَعْمَى فَأَبَى
مَرْوَانُ أَنْ يُصَدِّقَ فَاطِمَةَ فِي خُرُوجِ الْمُطَلَّقَةِ مِنْ بَيْتِهَا
قَالَ عُرْوَةُ أَنْكَرَتْ عَائِشَةُ ذَلِكَ عَلَى فَاطِمَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Rafi'
berkata; telah menceritakan kepada kami Hujain bin Al
Mutsanna
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin
Abdurrahman
dari Fatimah
binti Qais
ia mengabarkan kepadanya, bahwa dirinya pernah menjadi isteri Abu 'Amru bin
Hafsh bin Al Mughirah, kemudian ia mencerainya dengan talak ketiga. Kemudian
Fatimah mengaku bahwa ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan meminta fatwa untuk keluar dari rumahnya. Maka beliau memerintahkannya untuk
pindah ke rumah Ibnu Ummi Maktum, seorang laki-laki orang yang buta. Namun
Marwan menolak untuk mempercayai Fatimah mengenai keluarnya orang yang dicerai
dari rumahnya." 'Urwah berkata, "Aisyah mengingkari perbuatan Fatimah
tersebut."
No. Hadist: 3491
Bab: Rukhsah bagi wanita yang telah
dithalak tiga untuk keluar dari rumahnya dalam masa iddahnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا حَفْصٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ فَاطِمَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَوْجِي طَلَّقَنِي ثَلَاثًا
وَأَخَافُ أَنْ يُقْتَحَمَ عَلَيَّ فَأَمَرَهَا فَتَحَوَّلَتْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Al Mutsanna
berkata; telah menceritakan kepada kami Hafsh berkata; telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari ayahnya dari Fatimah berkata; aku berkata, "Wahai Rasulullah, suamiku
telah menceraiku dengan talak tiga, dan aku khawatir akan digauli." Kemudian
beliau memerintahkannya untuk pindah, maka ia pun pindah."
No. Hadist: 3492
Bab: Rukhsah bagi wanita yang telah
dithalak tiga untuk keluar dari rumahnya dalam masa iddahnya
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ مَاهَانَ بَصْرِيٌّ عَنْ هُشَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ وَحُصَيْنٌ
وَمُغِيرَةُ وَدَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ وَإِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ
وَذَكَرَ آخَرِينَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ
فَسَأَلْتُهَا عَنْ قَضَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَيْهَا فَقَالَتْ طَلَّقَهَا زَوْجُهَا الْبَتَّةَ فَخَاصَمَتْهُ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السُّكْنَى وَالنَّفَقَةِ قَالَتْ
فَلَمْ يَجْعَلْ لِي سُكْنَى وَلَا نَفَقَةً وَأَمَرَنِي أَنْ أَعْتَدَّ فِي بَيْتِ
ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin
Mahan Bashri
dari Husyaim berkata; telah menceritakan kepada kami
Sayyar dan Hushain Mughirah Daud bin Abu Hindun dan Isma'il bin Abu
Khalid dan
ia menyebutkan beberapa orang yang lain dari Asy Sya'bi berkata, "Aku menemui
Fatimah binti
Qais
bertanya kepadanya mengenai keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
terhadapnya. Kemudian ia berkata, bahwa suaminya telah menceraikannya dengan
talak tiga, lalu ia mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
perihal tempat tinggal dan nafkah. Ia berkata, "Beliau tidak memberiku tempat
tinggal dan nafkah. Dan beliau memerintahkanku untuk ber'iddah di rumah Ibnu
Ummi Maktum."
No. Hadist: 3493
Bab: Rukhsah bagi wanita yang telah
dithalak tiga untuk keluar dari rumahnya dalam masa iddahnya
أَخْبَرَنِي أَبُو
بَكْرِ بْنُ إِسْحَقَ الصَّاغَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوَّابِ قَالَ
حَدَّثَنَا عَمَّارٌ هُوَ ابْنُ رُزَيْقٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ قَالَتْ طَلَّقَنِي زَوْجِي فَأَرَدْتُ النُّقْلَةَ
فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ انْتَقِلِي
إِلَى بَيْتِ ابْنِ عَمِّكِ عَمْرِو بْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ فَاعْتَدِّي فِيهِ
فَحَصَبَهُ الْأَسْوَدُ وَقَالَ وَيْلَكَ لِمَ تُفْتِي بِمِثْلِ هَذَا قَالَ عُمَرُ
إِنْ جِئْتِ بِشَاهِدَيْنِ يَشْهَدَانِ أَنَّهُمَا سَمِعَاهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَّا لَمْ نَتْرُكْ كِتَابَ اللَّهِ
لِقَوْلِ امْرَأَةٍ {
لَا
تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ
بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ
}
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Bakr bin
Ishaq Ash Shaghani berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu Al
Jawwab
berkata; telah menceritakan kepada kami 'Ammar -yaitu Ibnu Ruzaiq- dari
Abu
Ishaq dari
Asy
Sya'bi dari
Fatimah binti
Qais ia
berkata, "Suamiku telah menceraiku, kemudian aku ingin pindah. Lalu aku datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda:
"Pindahlah ke rumah anak pamanmu, 'Amru bin Ummi Maktum, dan lakukanlah iddah di
sana." Kemudian Al Aswad melempar Asy Sya'bi dan berkata, "Celaka engkau! Kenapa
engkau berfatwa dengan hal ini?" Umar berkata, "Apabila engkau mendatangkan dua
saksi yang bisa bersaksi bahwa mereka mendengarnya dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dan jika tidak maka kami tidak akan meninggalkan Kitab Allah
demi perkataan seorang wanita: '(Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah
mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan
perbuatan keji yang terang) ' (Qs. Ath Thalaq: 1).
No. Hadist: 3494
Bab: Wanita yang ditinggal mati suaminya
keluar siang hari
أَخْبَرَنَا عَبْدُ
الْحَمِيدِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مَخْلَدٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ
جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ طُلِّقَتْ خَالَتُهُ
فَأَرَادَتْ أَنْ تَخْرُجَ إِلَى نَخْلٍ لَهَا فَلَقِيَتْ رَجُلًا فَنَهَاهَا
فَجَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اخْرُجِي
فَجُدِّي نَخْلَكِ لَعَلَّكِ أَنْ تَصَدَّقِي وَتَفْعَلِي مَعْرُوفًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abdul Hamid
bin Muhammad
berkata; telah menceritakan kepada kami Makhlad berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu
Juraij dari
Az
Zubair dari
Jabir ia berkata, bahwa bibinya telah dicerai kemudian
ia (bibinya) ingin keluar menuju kebun kurmanya, saat bertemu dengan seorang
laki-laki, laki-laki itu lalu melarangnya. Maka ia pun datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian
bersabda: "Kemungkinan engkau ingin bersedekah dan melakukan suatu
kebaikan."
No. Hadist: 3495
Bab: Nafkah wanita yang dithalak
bain
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَكَمِ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ
قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ قَالَ دَخَلْتُ
أَنَا وَأَبُو سَلَمَةَ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ قَالَتْ طَلَّقَنِي زَوْجِي
فَلَمْ يَجْعَلْ لِي سُكْنَى وَلَا نَفْقَةً قَالَتْ فَوَضَعَ لِي عَشْرَةَ
أَقْفِزَةٍ عِنْدَ ابْنِ عَمٍّ لَهُ خَمْسَةٌ شَعِيرٌ وَخَمْسَةٌ تَمْرٌ فَأَتَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ
صَدَقَ وَأَمَرَنِي أَنْ أَعْتَدَّ فِي بَيْتِ فُلَانٍ وَكَانَ زَوْجُهَا
طَلَّقَهَا طَلَاقًا بَائِنًا
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Abdullah bin Al Hakam berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin
Ja'far
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bakr bin Abu Al
Jahm
berkata; aku dan Abu Salamah menemui Fatimah binti Qais ia berkata, "Suamiku telah menceraiku dan
tidak memberikan kepadaku tempat tinggal dan nafkah. Kemudian ia memberiku
sepuluh qafiz yang ada pada anak pamannya, yaitu lima qafiz gandum dan lima
qafiz kurma. Kemudian aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan aku katakan hal tersebut kepada beliau. Beliau pun bersabda: 'Ia telah
benar'. Dan beliau memerintahkan aku agar melakukan iddah di rumah Fulan.'
Suaminya telah mencerainya dengan talak tiga."
No. Hadist: 3496
Bab: Nafkah wanita hamil yang dithalak
bain
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ كَثِيرِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي
عَنْ شُعَيْبٍ قَالَ قَالَ الزُّهْرِيُّ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ طَلَّقَ
ابْنَةَ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ وَأُمُّهَا حَمْنَةُ بِنْتُ قَيْسٍ الْبَتَّةَ
فَأَمَرَتْهَا خَالَتُهَا فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ بِالِانْتِقَالِ مِنْ بَيْتِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَسَمِعَ بِذَلِكَ مَرْوَانُ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا
فَأَمَرَهَا أَنْ تَرْجِعَ إِلَى مَسْكَنِهَا حَتَّى تَنْقَضِيَ عِدَّتُهَا
فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ تُخْبِرُهُ أَنَّ خَالَتَهَا فَاطِمَةَ أَفْتَتْهَا بِذَلِكَ
وَأَخْبَرَتْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَفْتَاهَا بِالِانْتِقَالِ حِينَ طَلَّقَهَا أَبُو عَمْرِو بْنُ حَفْصٍ
الْمَخْزُومِيُّ فَأَرْسَلَ مَرْوَانُ قَبِيصَةَ بْنَ ذُؤَيْبٍ إِلَى فَاطِمَةَ
فَسَأَلَهَا عَنْ ذَلِكَ فَزَعَمَتْ أَنَّهَا كَانَتْ تَحْتَ أَبِي عَمْرٍو لَمَّا
أَمَّرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِيَّ بْنَ أَبِي
طَالِبٍ عَلَى الْيَمَنِ خَرَجَ مَعَهُ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا بِتَطْلِيقَةٍ وَهِيَ
بَقِيَّةُ طَلَاقِهَا فَأَمَرَ لَهَا الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ
أَبِي رَبِيعَةَ بِنَفَقَتِهَا فَأَرْسَلَتْ إِلَى الْحَارِثِ وَعَيَّاشٍ
تَسْأَلُهُمَا النَّفَقَةَ الَّتِي أَمَرَ لَهَا بِهَا زَوْجُهَا فَقَالَا
وَاللَّهِ مَا لَهَا عَلَيْنَا نَفَقَةٌ إِلَّا أَنْ تَكُونَ حَامِلًا وَمَا لَهَا
أَنْ تَسْكُنَ فِي مَسْكَنِنَا إِلَّا بِإِذْنِنَا فَزَعَمَتْ فَاطِمَةُ أَنَّهَا
أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهُ
فَصَدَّقَهُمَا قَالَتْ فَقُلْتُ أَيْنَ أَنْتَقِلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ
انْتَقِلِي عِنْدَ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ وَهُوَ الْأَعْمَى الَّذِي عَاتَبَهُ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ فَانْتَقَلْتُ عِنْدَهُ فَكُنْتُ أَضَعُ
ثِيَابِي عِنْدَهُ حَتَّى أَنْكَحَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ زَعَمَتْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
Utsman bin Sa'id bin Katsir telah menceritakan kepada kami
ayahku dari Syu'aib berkata; Az Zuhri berkata; telah memberitakan kepadaku
'Ubaidullah
bin Abdullah bin 'Utbah bahwa Abdullah bin 'Amru bin Utsman menceraikan
anak Sa'id bin Zaid dengan talak tiga, sedang ibunya adalah Hamnah binti Qais.
Kemudian bibinya, Fatimah binti Qais, memerintahkan kepadanya untuk pindah
dari rumah Abdullah bin 'Amru, dan hal tersebut didengar oleh Marwan. Kemudian
Marwan mengirimkan utusan kepada wanita tersebut agar kembali ke tempatnya
hingga selesai 'iddahnya. Kemudian wanita itu ganti mengutus seseorang untuk
mengabarkan kepadanya, bahwa bibinya, Fatimah, telah memberinya fatwa untuk
pindah. Dan bibinya juga mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah berfatwa kepadanya untuk pindah ketika Abu 'Amru bin
Hafsh Al Makhzumi menceraikannya. Kemudian Marwan mengirimkan Qabishah bin
Dzuaib kepada Fatimah dan bertanya kepadanya mengenai hal tersebut. Fatimah
kemudian mengaku bahwa ia dahulu pernah menjadi isteri Abu 'Amru. Tatkala
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat Ali bin Abu Thalib sebagai
amir di Yaman, maka ia keluar bersamanya dan mengirimkan utusan kepadanya untuk
mencerainya dan itu adalah sisa cerainya. Kemudian memerintahkan Al Harits bin
Hisyam dan 'Ayyasy bin Abu Rabi'ah agar memberinya nafkah. Lalu Fatimah mengirim
utusan kepada Al Harits dan 'Ayyasy meminta nafkah kepada mereka berdua yang
diperintahkan oleh suaminya agar diberikan kepadanya. Kemudian mereka berdua
berkata, "Demi Allah, ia tidak punya nafkah atas kami kecuali apabila ia sedang
hamil. Dan ia tidak berhak tinggal di tempat tinggal kami kecuali dengan izin
kami." Kemudian Fatimah mengaku bahwa ia pernah datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan meceritakan hal tersebut, kemudian beliau
membenarkan mereka berdua." Fatimah berkata, "Kemudian aku katakan, 'Kemanakah
aku berpindah wahai Rasulullah? Kemudian beliau bersabda: 'Pindahlah di rumah
Ibnu Ummi Maktum, ia adalah orang yang buta yang Allah 'azza wajalla sebutkan
dalam Kitab-Nya.' Kemudian aku pindah ke rumah Ibnu Ummi Maktum, dan aku
meletakkan pakaian di rumahnya.' Hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menikahkannya dengan Usamah bin Zaid."
No. Hadist: 3497
Bab: Quru"
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ بُكَيْرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ الْأَشَجِّ عَنْ الْمُنْذِرِ بْنِ الْمُغِيرَةِ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ
الزُّبَيْرِ أَنَّ فَاطِمَةَ ابْنَةَ أَبِي حُبَيْشٍ حَدَّثَتْهُ أَنَّهَا أَتَتْ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَكَتْ إِلَيْهِ الدَّمَ
فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا ذَلِكَ
عِرْقٌ فَانْظُرِي إِذَا أَتَاكِ قُرْؤُكِ فَلَا تُصَلِّي فَإِذَا مَرَّ قُرْؤُكِ
فَلْتَطْهُرِي قَالَ ثُمَّ صَلِّي مَا بَيْنَ الْقُرْءِ إِلَى
الْقُرْءِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amru bin
Manshur
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata; telah menceritakan kepada kami
Al
Laits
berkata; telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib dari Bukair bin Abdullah bin Al
Asyaj dari
Al Mundzir
bin Al Mughirah dari 'Urwah bin Az Zubair bahwa Fatimah binti Abu
Hubaisy
menceritakan kepadanya, bahwa ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan mengeluhkan mengenai darah, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya ia hanyalah pembuluh darah, maka lihatlah,
apabila haidmu mendatangimu maka janganlah melakukan shalat, lalu jika haidmu
telah berlalu maka bersucilah lalu lakukan shalat di antara haid satu hingga
haid yang lain."
No. Hadist: 3498
Bab: Rujuk dihapus setelah thalak
tiga
حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا
بْنُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ النَّحْوِيُّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ
{
مَا
نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ
مِثْلِهَا }
وَقَالَ
{
وَإِذَا
بَدَّلْنَا آيَةً مَكَانَ آيَةٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ }
الْآيَةَ
وَقَالَ {
يَمْحُو
اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ }
فَأَوَّلُ
مَا نُسِخَ مِنْ الْقُرْآنِ الْقِبْلَةُ وَقَالَ { وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ
بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا
خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِلَى قَوْلِهِ إِنْ أَرَادُوا
إِصْلَاحًا }
وَذَلِكَ
بِأَنَّ الرَّجُلَ كَانَ إِذَا طَلَّقَ امْرَأَتَهُ فَهُوَ أَحَقُّ بِرَجْعَتِهَا
وَإِنْ طَلَّقَهَا ثَلَاثًا فَنَسَخَ ذَلِكَ وَقَالَ {
الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ فَإِمْسَاكٌ
بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ
}
Telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin
Yahya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Ali bin
Al Husain bin Waqid berkata; telah menceritakan kepadaku
ayahku ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yazid An
Nahwi dari
'Ikrimah dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah: '(ayat mana saja yang kami
nasakhkan atau kami jadikan lupa kepadanya maka kami datangkan yang lebih baik
daripadanya atau yang sebanding darinya) ' (Qs. Al Baqarah: 106), dan firman
Allah: '(Dan apabila kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai
penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya) ' (Qs. An
Nahl: 1o1), dan firman Allah: '(Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan
menetapkan (apa yang dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab
(Lauh mahfuzh)) ' (Qs. Ar Ra'd: 39). Yang pertama kali dinasakh dalam Al Qur'an
adalah tentang kiblat, dan firman: '(Wanita-wanita yang ditalak hendaklah
menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa
yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika
mereka (para suami) menghendaki ishlah) ' (Qs. Al Baqarah: 228). Hal itu karena
jika seorang laki-laki mencerai isterinya, maka ia lebih berhak untuk kembali
kepadanya walaupun telah mencerainya tiga kali, kemudian Allah menghapus hal
tersebut dan berfirman: '(Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu
boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik)
' (Qs. Al Baqarah: 229).
No. Hadist: 3499
Bab: Rujuk dihapus setelah thalak
tiga
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ يُونُسَ بْنَ جُبَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ قَالَ
طَلَّقْتُ امْرَأَتِي وَهِيَ حَائِضٌ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عُمَرُ فَذَكَرَ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مُرْهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا فَإِذَا طَهُرَتْ يَعْنِي فَإِنْ شَاءَ
فَلْيُطَلِّقْهَا قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ فَاحْتَسَبْتَ مِنْهَا فَقَالَ مَا
يَمْنَعُهَا أَرَأَيْتَ إِنْ عَجَزَ وَاسْتَحْمَقَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Al Mutsanna
ia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad berkata; telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Qatadah berkata; aku mendengar
Yunus bin
Jubair
berkata; aku mendengar Ibnu Umar berkata, "Aku telah mencerai isteriku ketika
sedang haid, kemudian Umar pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
menceritakan hal itu. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perintahkan dia untuk merujuknya kembali, jika isterinya telah suci, jika mau
ia boleh menceraikannya." Aku katakan kepada Ibnu Umar, "Apakah kamu
menghitungnya sebagai talak? ' Ibnu Umar menjawab, "Apa yang menghalanginya?
Bagaimana pendapatmu jika ia lemah atau bodoh?"
No. Hadist: 3500
Bab: Rujuk dihapus setelah thalak
tiga
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ
خَالِدٍ قَالَ أَنْبَأَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ عَنْ ابْنِ إِدْرِيسَ عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ إِسْحَقَ وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ ح و أَخْبَرَنَا زُهَيْرٌ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالُوا إِنَّ ابْنَ عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ فَذَكَرَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً
أُخْرَى فَإِذَا طَهُرَتْ فَإِنْ شَاءَ طَلَّقَهَا وَإِنْ شَاءَ أَمْسَكَهَا
فَإِنَّهُ الطَّلَاقُ الَّذِي أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ قَالَ تَعَالَى
{
فَطَلِّقُوهُنَّ
لِعِدَّتِهِنَّ
}
Telah mengabarkan kepada kami
Bisyr bin
Khalid ia
berkata; telah memberitakan kepada kami Yahya bin Adam dari Ibnu Abbas dari Muhammad bin Ishaq dan Yahya bin Sa'id dan 'Ubaidullah bin Abdullah bin
Umar dari
Nafi' dari Ibnu Umar. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah
mengabarkan kepada kami Zuhair dari Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar mereka berkata, "Sesungguhnya Ibnu Umar telah
mencerai isterinya ketika ia dalam keadaan haid, kemudian Umar radliallahu 'anhu
menyebutkan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau
pun bersabda: "Perintahkan agar dia merujuk isterinya hingga ia mengalami haid
yang lain, kemudian apabila telah suci, jika mau dia boleh mencerai dan jika mau
dia boleh meneruskan pernikahannya. Sesungguhnya itu adalah talak yang
diperintahkan Allah 'azza wajalla. Allah ta'ala berfirman: '(Hendaklah kamu
ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)) '
(Qs. Ath Thalaq: 1).
No. Hadist: 3501
Bab: Rujuk dihapus setelah thalak
tiga
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ
بْنُ حُجْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ
ابْنُ عُمَرَ إِذَا سُئِلَ عَنْ الرَّجُلِ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ
فَيَقُولُ أَمَّا إِنْ طَلَّقَهَا وَاحِدَةً أَوْ اثْنَتَيْنِ فَإِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ
يُمْسِكَهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ تَطْهُرَ ثُمَّ يُطَلِّقَهَا
قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا وَأَمَّا إِنْ طَلَّقَهَا ثَلَاثًا فَقَدْ عَصَيْتَ اللَّهَ
فِيمَا أَمَرَكَ بِهِ مِنْ طَلَاقِ امْرَأَتِكَ وَبَانَتْ مِنْكَ
امْرَأَتُكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ali bin
Hujr
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub dari Nafi' berkata, "Jika Ibnu Umar ditanya mengenai seorang laki-laki yang
mencerai isterinya saat dalam kondisi haid, maka ia berkata, "Jika ia
mencerainya dengan satu atau dua talak, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkannya untuk kembali kepadanya, kemudian menahannya hingga
mengalami haid satu kali kemudian suci kemudian ia menceraikannya sebelum
menggaulinya. Sedangkan jika ia mencerainya dengan talak tiga maka sungguh
engkau telah berbuat durhaka kepada Allah dalam menceraikan isterimu yang telah
Allah perintahkan kepadamu, dan isterimu telah dicerai secara bain (talak
tiga)."
No. Hadist: 3502
Bab: Rujuk dihapus setelah thalak
tiga
أَخْبَرَنَا يُوسُفُ
بْنُ عِيسَى مَرْوَزِيٌّ قَالَ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا
حَنْظَلَةُ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ فَأَمَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَرَاجَعَهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Yusuf bin
Marwazi
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Fadll bin Musa berkata; telah menceritakan kepada kami
Hanzhalah dari Salim dari Ibnu Umar, bahwa ia telah mencerai isterinya ketika dalam
keadaan hamil, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahakan
kepadanya untuk merujuknya, maka ia pun kembali merujuk
isterinya."
No. Hadist: 3503
Bab: Rujuk dihapus setelah thalak
tiga
أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِيهِ
ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يُسْأَلُ
عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ حَائِضًا فَقَالَ أَتَعْرِفُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
عُمَرَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ حَائِضًا فَأَتَى عُمَرُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ الْخَبَرَ فَأَمَرَهُ
أَنْ يُرَاجِعَهَا حَتَّى تَطْهُرَ وَلَمْ أَسْمَعْهُ يَزِيدُ عَلَى
هَذَا
Telah mengabarkan kepada kami
'Amru bin
Ali berkata;
telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim berkata; Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Ibnu
Thawus dari
ayahnya bahwa ia telah mendengar
Abdullah bin
Umar ditanya
mengenai seorang laki-laki yang mencerai isterinya ketika dalam keadaan haid.
Kemudian Ibnu Umar menjawab, "Apakah engkau mengetahui Abdullah bin Umar? Orang
yang bertanya itu berkata, "Ya." Ibnu Umar lalu berkata, 'Sesungguhnya ia telah
mencerai isterinya saat haid, kemudian Umar datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan mengabarkan berita tersebut, maka beliau memerintahkan
kepadanya agar merujuk isterinya hingga suci.' Dan aku tidak mendengar dia
menambahkan lebih dari ini."
No. Hadist: 3504
Bab: Rujuk dihapus setelah thalak
tiga
أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَنْبَأَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ ح وَأَنْبَأَنَا عَمْرُو
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَبُو سَعِيدٍ قَالَ
نُبِّئْتُ عَنْ يَحْيَى بْنِ زَكَرِيَّا عَنْ صَالِحِ بْنِ صَالِحٍ عَنْ سَلَمَةَ
بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ عَمْرٌو إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ طَلَّقَ حَفْصَةَ ثُمَّ
رَاجَعَهَا وَاللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Abdah bin
Abdullah
berkata; telah memberitakan kepada kami Yahya bin Adam. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
memberitakan kepada kami 'Amru bin Manshur berkata; telah menceritakan kepada kami
Sahl bin
Muhammad Abu Sa'id berkata; aku diberitahu dari
Yahya bin
Zakaria dari
Shalih bin
Shalih dari
Salamah bin
Khuhail dari
Sa'id bin
Jubair dari
Ibnu
Abbas dari
Ibnu
Umar, bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, … Dan 'Amru berkata, "Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencerai Hafshah kemudian kembali kepadanya.
Wallahua'lam."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar