No. Hadist: 877
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ حَجَّاجٍ وَقَيْسٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ إِذَا طَهُرَتْ قَبْلَ
الْمَغْرِبِ صَلَّتْ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَإِذَا طَهُرَتْ قَبْلَ الْفَجْرِ
صَلَّتْ الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ
عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ مِثْلَهُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي
زِيَادٍ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ مِثْلَهُ
Telah mengabarkan kepada
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Hajjaj dan Qais dari Atha' ia berkata: "Jika seorang wanita suci sebelum
maghrib, ia harus mengerjakan shalat Zhuhur dan Ashar. Dan jika ia suci sebelum
Fajar, ia harus mengerjakan shalat Maghrib dan Isya`". Telah mengabarkan kepada
kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ali bin Zaid dari Sa'id bin Al Musayyib meriwayatkan hadits serupa." Telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad dari Abu Bakar bin 'Ayyasy dari Yazid bin Abu Ziyad dari Miqsam dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu meriwayatkan hadits yang
serupa".
No. Hadist: 878
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ فِي الْحَائِضِ تُصَلِّي
الصَّلَاةَ الَّتِي طَهُرَتْ فِي وَقْتِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhamad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Al Hasan tentang seorang wanita yang mengalami haid, ia
harus mengerjakan shalat saat ia mendapatkan tanda-tanda bersih pada waktu
shalat tersebut."
No. Hadist: 879
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ عَطَاءٍ
وَطَاوُسٍ وَمُجَاهِدٍ قَالُوا إِذَا طَهُرَتْ الْحَائِضُ قَبْلَ الْفَجْرِ صَلَّتْ
الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ وَإِذَا طَهُرَتْ قَبْلَ غُرُوبِ الشَّمْسِ صَلَّتْ
الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Ibnu Abu Najih dari 'Atha`, Thawus dan Mujahid mereka berkata: "Apabila seorang wanita yang
mengalami haid telah suci sebelum fajar, ia harus mengerjakan shalat maghrib dan
isya`, dan apabila ia suci sebelum terbenam matahari, ia harus mengerjakan
shalat dhuhur dan ashr, apabila ia suci pada akhir malam, ia harus mengerjakan
shalat maghrib dan isya`".
No. Hadist: 880
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الْحَكَمِ فِي الْحَائِضِ إِذَا
رَأَتْ الطُّهْرَ آخِرَ النَّهَارِ صَلَّتْ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَإِذَا طَهُرَتْ
آخِرَ اللَّيْلِ صَلَّتْ الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ طَاوُسٍ مِثْلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari al Hakam Tentang seorang wanita yang mengalami haid
apabila ia melihat (tanda-tanda) kesucian pada akhir siang, ia harus mengerjakan
shalat dhuhur dan `ashr, dan apabila ia suci pada akhir malam, ia harus
mengerjakan shalat maghrib dan isya`". Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf dari
Sufyan dari Laits dari thawus dengan redaksi yang sama.
No. Hadist: 881
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
أَخْبَرَنَا أَبُو زَيْدٍ سَعِيدُ
بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُغِيرَةَ قَالَ كَانَ إِبْرَاهِيمُ
يَقُولُ إِذَا طَهُرَتْ عِنْدَ الْعَصْرِ صَلَّتْ الظُّهْرَ
وَالْعَصْرَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Zaid Sa'id bin
Ar Rabi', telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mughirah ia berkata: " Ibrahim berkata: 'Apabila seorang wanita (yang mengalami
haid) suci (dari haidnya) pada waktu ashr, ia harus mengerjakan shalat dhuhur
dan ashr".
No. Hadist: 882
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
أَخْبَرَنَا أَبُو زَيْدٍ قَالَ
قَالَ شُعْبَةُ سَأَلْتُ حَمَّادًا قَالَ إِذَا طَهُرَتْ فِي وَقْتِ صَلَاةٍ
صَلَّتْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Zaid ia berkata:
" Syu'bah pernah berkata: 'Aku pernah bertanya kepada
Hammad ', ia menjawab: 'Apabila ia suci waktu shalat, ia
harus mengerjakan shalat' ".
No. Hadist: 883
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ يُونُسَ وَحُمَيْدٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ إِذَا طَهُرَتْ فِي وَقْتِ
صَلَاةٍ صَلَّتْ تِلْكَ الصَّلَاةَ وَلَا تُصَلِّي غَيْرَهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Yunus dan Humaid dari Al Hasan ia berkata: "Apabila ia (wanita yang haid) suci
pada waktu shalat, ia harus mengerjakan shalat tersebut, dan jangan mengerjakan
shalat waktu lainnya".
No. Hadist: 884
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
Bab: Wanita mengalami suci atau haidh ketika shalat
قَالَ أَبُو مُحَمَّد قَرَأْتُ
عَلَى زَيْدِ بْنِ يَحْيَى عَنْ مَالِكٍ قَالَ سَأَلْتُهُ عَنْ الْمَرْأَةِ
تَطْهُرُ بَعْدَ الْعَصْرِ قَالَ تُصَلِّي الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ قُلْتُ فَإِنْ
كَانَ طُهْرُهَا قَرِيبًا مِنْ مَغِيبِ الشَّمْسِ قَالَ تُصَلِّي الْعَصْرَ وَلَا
تُصَلِّي الظُّهْرَ وَلَوْ أَنَّهَا لَمْ تَطْهُرْ حَتَّى تَغِيبَ الشَّمْسُ لَمْ
يَكُنْ عَلَيْهَا شَيْءٌ سُئِلَ عَبْد اللَّهِ تَأْخُذُ بِهِ قَالَ لَا
Abu Muhammad berkata: "Aku
pernah membaca riwayat Zaid bin Yahya dari Malik, ia berkata: 'Aku pernah bertanya kepadanya
tentang seorang wanita yang suci (dari haidnya) setelah ashr', ia menjawab: 'Ia
harus mengerjakan shalat dhuhur dan ashr', aku bertanya: 'Bagaimana jika sucinya
ketika hampir terbenam matahari? ', ia menjawab: 'Ia harus mengerjakan shalat
ashr (saja) tidak perlu shalat dhuhur, kalau sekiranya ia belum suci hingga
terbenam matahari, maka tidak ada kewajiban atasnya (shalat) ' ". Abdullah
pernah ditanya: "Apakah kamu mengambil pendapat itu?", ia menjawab: "Tidak".
No. Hadist: 885
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَشْعَثَ بْنِ أَبِي الشَّعْثَاءِ
الْمُحَارِبِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَتَبَتْ
إِلَيْهِ امْرَأَةٌ إِنِّي قَدْ اسْتُحِضْتُ مُنْذُ كَذَا وَكَذَا فَبَلَغَنِي
أَنَّ عَلِيًّا قَالَ تَغْتَسِلُ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ مَا
نَجِدُ لَهَا غَيْرَ مَا قَالَ عَلِيٌّ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Asy'ats bin Abu Sya'tsa` Al
Muharibi dari
Sa'id bin
Jubair dari
Ibnu
Abbas radliallahu
'anhu ia berkata: "Ada seorang wanita menulis kepadanya, aku mengalami
istihadhah sejak sekian dan sekian, dan pernah sampai berita
kepadaku bahwa
Ali radliallahu 'anhu pernah berkata: 'Ia (wanita
yang mengalami istihadhah) harus mandi setiap hendak shalat', Ibnu Abbas
radliallahu 'anhu: 'Kami tidak dapatkan selain seperti apa yang dikatakan Ali
radliallahu 'anhu' ".
No. Hadist: 886
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ حَدَّثَنِي
أَبُو سَلَمَةَ أَوْ عِكْرِمَةُ قَالَ كَانَتْ زَيْنَبُ تَعْتَكِفُ مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ تُرِيقُ الدَّمَ فَأَمَرَهَا أَنْ
تَغْتَسِلَ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir ia berkata: Telah menceritakan kepadaku
Abu
Salamah dan
'Ikrimah ia berkata: "Zainab pernah beri'tikaf bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan ia mengeluarkan darah, lalu beliau
memerintahkannya untuk mandi setiap kali hendak mengerjakan shalat".
No. Hadist: 887
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ أَنَّ
عَلِيًّا وَابْنَ مَسْعُودٍ كَانَا يَقُولَانِ الْمُسْتَحَاضَةُ تَغْتَسِلُ عِنْدَ
كُلِّ صَلَاةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir Bahwa Ali dan Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhuma keduanya pernah berkata:
"Wanita yang mengalami istihadhah ia harus mandi setiap hendak mengerjakan
shalat".
No. Hadist: 888
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ أَبِي رَبَاحٍ
يَقُولُ تَغْتَسِلُ بَيْنَ كُلِّ صَلَاتَيْنِ غُسْلًا وَاحِدًا وَتَغْتَسِلُ
لِلْفَجْرِ غُسْلًا وَاحِدًا قَالَ الْأَوْزَاعِيُّ وَكَانَ الزُّهْرِيُّ
وَمَكْحُولٌ يَقُولَانِ تَغْتَسِلُ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i ia berkata: "Aku pernah mendengar
'Atha` bin
Rabah berkata:
'Hendaknya ia mandi untuk setiap dua kali shalat dengan sekali mandi, dan untuk
shalat subuh juga sekali mandi', Al 'Auza'i pernah berkata:
'Az
Zuhri dan
Mak-hul, keduanya berkata: 'Ia harus mandi untuk setiap
kali hendak shalat' ".
No. Hadist: 889
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
وَوَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ عَنْ هِشَامٍ صَاحِبِ الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ
أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ قَالَ وَهْبٌ أُمَّ
حَبِيبَةَ بِنْتَ جَحْشٍ كَانَتْ تُهَرَاقُ الدَّمَ وَأَنَّهَا سَأَلَتْ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَاكَ فَأَمَرَهَا أَنْ تَغْتَسِلَ عِنْدَ
كُلِّ صَلَاةٍ وَتُصَلِّيَ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dan
Wahab bin
Jarir dari
Hisyam -pengarang Ad Dastawa`i-, dari
Yahya bin Abu
Katsir dari
Abu
Salamah
mengatakan: "Ummu Habibah binti Jahsy radliallahu 'anha pernah mengeluarkan
darah, ia bertanya hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
memerintahkannya untuk mandi setiap kali hendak mengerjakan shalat, barulah ia
boleh shalat".
No. Hadist: 890
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ
عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ قَالَ سَمِعْتُ
سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ يَقُولُ كَتَبَتْ امْرَأَةٌ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ وَابْنِ
الزُّبَيْرِ إِنِّي أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ وَإِنِّي أُذَكِّرُكُمَا اللَّهَ
إِلَّا أَفْتَيْتُمَانِي وَإِنِّي سَأَلْتُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالُوا كَانَ عَلِيٌّ
يَقُولُ تَغْتَسِلُ لِكُلِّ صَلَاةٍ فَقَرَأْتُ وَكَتَبْتُ الْجَوَابَ بِيَدِي مَا
أَجِدُ لَهَا إِلَّا مَا قَالَ عَلِيٌّ فَقِيلَ إِنَّ الْكُوفَةَ أَرْضٌ بَارِدَةٌ
فَقَالَ لَوْ شَاءَ اللَّهُ لَابْتَلَاهَا بِأَشَدَّ مِنْ ذَلِكَ أَخْبَرَنَا
حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ قَيْسٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ
قِيلَ لِابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّ أَرْضَهَا أَرْضٌ بَارِدَةٌ فَقَالَ تُؤَخِّرُ
الظُّهْرَ وَتُعَجِّلُ الْعَصْرَ وَتَغْتَسِلُ غُسْلًا وَتُؤَخِّرُ الْمَغْرِبَ
وَتُعَجِّلُ الْعِشَاءَ وَتَغْتَسِلُ غُسْلًا وَتَغْتَسِلُ لِلْفَجْرِ
غُسْلًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abdus Shamad bin
Abdul Warits
telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami
Abu
Bisyr ia berkata:
"Aku pernah mendengar Sa'id bin Jubair berkata: 'Ada seorang wanita menulis surat kepada Ibnu Abbas dan Ibnu Az Zubair radliallahu 'anhuma, 'Aku mengalami istihadhah
dan tidak segera suci, dan aku ungkapkan hal ini kepada kalian berdua agar
kalian memfatwakan kepadaku, sebenarnya aku telah bertanya hal ini, dan mereka
menjawab bahwa Ali radliallahu 'anhu berkata: 'Ia harus mandi untuk
setiap kali hendak mengerjakan shalat', aku membaca dan menulis jawaban itu
dengan tulisan tangan', tidak kudapatkan pendapat lain kecuali seperti apa yang
dikatakan oleh Ali radliallahu 'anhu'. Kemudian diberitakan bahwa kota Kufah itu
tanah yang sangat dingin. Ibnu Abbas berkata: 'Kalau Allah subhanallahu wa
ta'ala menghendaki, niscaya Ali akan menyiksa wanita ini dengan yang lebih dari
itu' ". Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Qais dari Mujahid ia berkata: "Diberitakan kepada
Ibnu
Abbas radliallahu
'anhu: 'Tanahnya adalah tanah yang sangat dingin', lalu ia berkata: 'Hendaknya
ia mengakhirkan shalat dhuhur dan menyegerakan shalat ashr dengan sekali mandi,
ia juga mengakhirkan shalat maghrib dan menyegerakan shalat isya` dengan sekali
mandi, dan ia harus mandi untuk shalat subuh' ".
No. Hadist: 891
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ
سَلَمَةَ أَنَّ ابْنَةَ جَحْشٍ كَانَتْ تَحْتَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ
وَكَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَكَانَتْ تَخْرُجُ مِنْ مِرْكَنِهَا وَإِنَّهُ لَعَالِيهِ
الدَّمُ فَتُصَلِّي
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Zainab binti Ummu Salamah Bahwa putri Jahsy saat menjadi isteri
Abdur Rahman bin 'Auf ia pernah mengalami istihadhah, ia pernah keluar dari
baskom pemandiannya sedang (warna) darahnya mengungguli (warna airnya), lalu ia
tetap mengerjakan shalat".
No. Hadist: 892
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا وَهْبُ بْنُ سَعِيدٍ
الدِّمَشْقِيُّ عَنْ شُعَيْبِ بْنِ إِسْحَقَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ
سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ وَيَحْيَى بْنَ أَبِي كَثِيرٍ يَقُولَانِ تُفْرِدُ لِكُلِّ
صَلَاةٍ اغْتِسَالَةً قَالَ الْأَوْزَاعِيُّ وَبَلَغَنِي عَنْ مَكْحُولٍ مِثْلُ
ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Wahab bin Sa'id Ad
Dimasyqi dari
Syu'aib bin
Ishaq telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i ia berkata: Aku pernah mendengar
Az
Zuhri dan
Yahya bin Abu
Katsir keduanya
berkata: "Dikhususkan untuk setiap shalat sekali mandi". Al 'Auza'I berkata:
"Dan telah sampai
kabar kepadaku
(riwayat) dari Mak-hul dengan redaksi yang sama."
No. Hadist: 893
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا وَهْبُ بْنُ سَعِيدٍ
عَنْ شُعَيْبٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ أَنَّ ابْنَ
عَبَّاسٍ كَانَ يَقُولُ لِكُلِّ صَلَاتَيْنِ اغْتِسَالَةٌ وَتُفْرِدُ لِصَلَاةِ
الصُّبْحِ اغْتِسَالَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Wahab bin
Sa'id dari
Syu'aib telah menceritakan kepada kami
Al
'Auza'i telah
mengabarkan kepadaku 'Atha` Bahwa Ibnu Abbas radliallahu 'anhu berkata: "Untuk setiap dua
waktu shalat (harus dilakukan dengan) sekali mandi, dan khusus untuk shalat
subuh dengan sekali mandi".
No. Hadist: 894
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ حَمَّادٍ الْكُوفِيِّ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ إِبْرَاهِيمَ
فَقَالَتْ إِنِّي أُسْتَحَاضُ فَقَالَ عَلَيْكِ بِالْمَاءِ فَانْضَحِيهِ فَإِنَّهُ
يَقْطَعُ الدَّمَ عَنْكِ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Hammad Al Kufi Bahwa seorang wanita pernah bertanya kepada
Ibrahim dengan berkata: 'aku mengalami istihadhah', ia
berkata: 'Kamu harus mandi, siramlah badanmu, karena itu menghentikan darah'
".
No. Hadist: 895
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا عَفَّانُ بْنُ
مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ دِينَارٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ
فِي الْمُطَلَّقَةِ الَّتِي ارْتِيبَ بِهَا تَرَبَّصُ سَنَةً فَإِنْ حَاضَتْ
وَإِلَّا تَرَبَّصَتْ بَعْدَ انْقِضَاءِ السَّنَةِ ثَلَاثَةَ أَشْهُرٍ فَإِنْ
حَاضَتْ وَإِلَّا فَقَدْ انْقَضَتْ عِدَّتُهَا
Telah mengabarkan kepada kami
'Affan bin
Muslim telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Dinar telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Al Hasan dalam (masalah) wanita yang di cerai, tetapi
diragukan kesuciannya, maka ia menunggu setahun siapa tahu mengalami haid, dan
jika belum juga haid, ia menunggu lagi tiga bulan setelah satu tahun siapa tahu
mengalami haid, dan jika belum juga haid, masa 'iddah nya dianggap
selesai.
No. Hadist: 896
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ قَالَ سُئِلَ مَالِكٌ عَنْ عِدَّةِ الْمُسْتَحَاضَةِ إِذَا طُلِّقَتْ
فَحَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ
قَالَ عِدَّتُهَا سَنَةٌ قَالَ أَبُو مُحَمَّد هُوَ قَوْلُ مَالِكٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Maslamah ia
berkata: "Malik pernah ditanya tentang 'iddah wanita yang mengalami istihadhah
apabila ia dicerai", telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyib Bahwa ia berkata: "'Iddah nya satu
tahun". Abu Muhammad berkata: "Itu pendapat Malik'.
No. Hadist: 897
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ قَالَ سُئِلَ
جَابِرُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ الْمَرْأَةِ تُطَلَّقُ وَهِيَ شَابَّةٌ فَتَرْتَفِعُ
حِيضَتُهَا مِنْ غَيْرِ كِبَرٍ قَالَ مِنْ غَيْرِ حَيْضٍ تَحَيَّضُ وَقَالَ طَاوُسٌ
ثَلَاثَةَ أَشْهُرٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami
'Amr bin
Dinar ia berkata:
" Jabir bin
Zaid pernah
ditanya tentang masa iddah wanita yang dicerai sedang dia masih belia, dan
mengalami peningkatan haid sebelum menjadi wanita tua, ia menjawab: 'masa
iddahnya dihitung semenjak masa haidnya berhenti', Thawus berkata: "Masa 'iddahnya tiga bulan".
No. Hadist: 898
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ إِذَا طَلَّقَ
الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ فَحَاضَتْ حَيْضَةً أَوْ حَيْضَتَيْنِ ثُمَّ ارْتَفَعَتْ
حَيْضَتُهَا إِنْ كَانَ ذَلِكَ مِنْ كِبَرٍ اعْتَدَّتْ ثَلَاثَةَ أَشْهُرٍ وَإِنْ
كَانَتْ شَابَّةً وَارْتَابَتْ اعْتَدَّتْ سَنَةً بَعْدَ الرِّيبَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Nashr bin
Ali telah
menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri ia berkata: "Apabila seorang laki-laki mencerai
isterinya, kemudian ia mengalami sekali atau dua kali haid, kemudian haidnya
terus meningkat, jika hal itu terjadi pada seorang wanita tua, ia menunggu
'iddah nya selama tiga bulan, dan jika ia adalah wanita belia dan ia ragu, maka
'iddah nya adalah setahun semenjak masa keraguannya".
No. Hadist: 899
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ
خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ
قَالَ الْمُسْتَحَاضَةُ وَالَّتِي لَا يَسْتَقِيمُ لَهَا حَيْضٌ فَتَحِيضُ فِي
شَهْرٍ مَرَّةً وَفِي الشَّهْرِ مَرَّتَيْنِ عِدَّتُهَا ثَلَاثَةُ
أَشْهُرٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah bin
Khayyath telah
menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Qatadah dari 'Ikrimah ia berkata: "Seorang wanita yang mengalami
istihadhah dan wanita yang tidak teratur haidnya, yang terkadang dalam sebulan
haidh sekali namun adakalanya dua kali, 'iddah nya tiga bulan".
No. Hadist: 900
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ
خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ حَمَّادٍ قَالَ تَعْتَدُّ
بِالْأَقْرَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah bin
Khayyath telah
menceritakan kepada kami Abu Daud dari Hisyam dari Hammad ia berkata: "wanita yang haidnya tidak teratur,
harus ber'iddah beberapa quru` (sesuai kebiasaannya berapa lama ia mengalami
haid) ".
No. Hadist: 901
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ
حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ
عِدَّةُ الْمُسْتَحَاضَةِ سَنَةٌ
Telah menceritakan kepada
kami Khalid bin
Makhlad telah
menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyib ia berkata: "'Iddah wanita yang mengalami
istihadhah adalah satu tahun".
No. Hadist: 902
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى
أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ عَنْ يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ الْمُسْتَحَاضَةُ
تَعْتَدُّ بِالْأَقْرَاءِ
Telah meneritakan kepada kami
Ishaq bin
Isa telah
mengabarkan kepada kami Husyaim dari Yunus dari Al Hasan ia berkata: "Wanita yang mengalami istihadhah, ia
harus ber'iddah beberapa quru` (sesuai kebiasaan masa haidnya)
".
No. Hadist: 903
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ بِالْأَقْرَاءِ قَالَ
أَبُو مُحَمَّد أَهْلُ الْحِجَازِ يَقُولُونَ الْأَقْرَاءُ الْأَطْهَارُ وَقَالَ
أَهْلُ الْعِرَاقِ هُوَ الْحَيْضُ قَالَ عَبْد اللَّهِ وَأَنَا أَقُولُ هُوَ
الْحَيْضُ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah telah menceritakan kepada kami
Abdul
A'la dari
Ma'mar dari Az Zuhri ia berkata: "(Berpedoman) dengan beberapa quru`
(berapa lama kebiasaan ia mengalami haid) ". Abu Muhammad berkata: "Kalangan
ulama` Hijaz berkata: 'Yang dimaksud dengan al aqra` adalah kesucian', sedangkan
kalangan ulama`Irak mereka berkata: 'ia (al aqra`) itu adalah haid', Abdullah
berkata: 'Aku berpendapat itu haid' ".
No. Hadist: 904
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ الْمُسْتَحَاضَةُ
تَعْتَدُّ بِالْأَقْرَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Al Hasan ia berkata: "Wanita yang mengalami istihadhah, ia
harus ber'iddah (dihitung) beberapa quru' (berdasarkan kebiasaan masa haidnya)
".
No. Hadist: 905
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ
عَنْ الْهِقْلِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ
عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ شَابَّةٌ تَحِيضُ فَانْقَطَعَ عَنْهَا
الْمَحِيضُ حِينَ طَلَّقَهَا فَلَمْ تَرَ دَمًا كَمْ تَعْتَدُّ قَالَ ثَلَاثَةَ
أَشْهُرٍ قَالَ وَسَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ فَحَاضَتْ
حَيْضَتَيْنِ ثُمَّ ارْتَفَعَتْ حَيْضَتُهَا كَمْ تَرَبَّصُ قَالَ عِدَّتُهَا
سَنَةٌ قَالَ وَسَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
تَحِيضُ تَمْكُثُ ثَلَاثَةَ أَشْهُرٍ ثُمَّ تَحِيضُ حَيْضَةً ثُمَّ يَتَأَخَّرُ
عَنْهَا الْحَيْضُ ثُمَّ تَمْكُثُ السَّبْعَةَ الْأَشْهُرَ وَالثَّمَانِيَةَ ثُمَّ
تَحِيضُ أُخْرَى تَسْتَعْجِلُ إِلَيْهَا مَرَّةً وَتَسْتَأْخِرُ أُخْرَى كَيْفَ
تَعْتَدُّ قَالَ إِذَا اخْتَلَفَتْ حِيضَتُهَا عَنْ أَقْرَائِهَا فَعِدَّتُهَا
سَنَةٌ قُلْتُ وَكَيْفَ إِنْ كَانَ طَلَّقَ وَهِيَ تَحِيضُ فِي كُلِّ سَنَةٍ
مَرَّةً كَمْ تَعْتَدُّ قَالَ إِنْ كَانَتْ تَحِيضُ أَقْرَاؤُهَا مَعْلُومَةٌ هِيَ
أَقْرَاؤُهَا فَإِنَّا نُرَى أَنْ تَعْتَدَّ أَقْرَاءَهَا
Telah menceritakan kepada
kami Musa bin
Khalid dari
Al Hiql bin
Ziyad dari
Al
'Auza'i ia
berkata: "Aku pernah berkata kepada Az Zuhri tentang seorang laki-laki yang mencerai isterinya
saat ia masih muda belia, ia mengalami haid lalu haidnya berhenti ketika
suaminya menceraikannya, ia tidak lagi melihat darah (keluar dari kemaluannya),
lalu berapa lama ia harus ber'iddah?", ia menjawab: "('iddah nya) selama tiga
bulan". Ia bertanya lagi kepada Az Zuhri tentang seorang laki-laki yang
menceraikan isterinya sedang ia baru mengalami haid dua kali, lalu haidnya
berhenti, berapa lamakah ia harus menunggu?, ia menjawab: "satu tahun". Ia
berkata: "Dan aku pernah bertanya kepada Az Zuhri tentang seorang laki-laki yang
menceraikan isterinya sedang ia mengalami haid, lalu ia (isteri) menunggu selama
tiga bulan, kemudian mengalami haid sekali lagi, kemudian haidnya terlambat,
selanjutnya ia menunggu (tidak mengalami haid) selama tujuh hingga delapan
bulan, lalu ia mengalami haid lagi kadang datang lebih cepat dan kadang
terlambat, lalu bagaimanakah 'iddah nya?", ia menjawab: "Apabila ada perbedaan
datangnya haid dengan kebiasaan haid yang dia alami, 'iddah nya adalah setahun",
aku bertanya lagi: Bagaimana jika ia menceraikan (isterinya) sedang ia mengalami
haid sekali dalam satu tahun, berapa lama 'iddah nya?", ia menjawab: "Jika masa
haid biasanya diketahui lamanya, yang digunakan adalah batasan masa haid yang
biasanya, karena kami berpendapat bahwa ia harus ber'iddah sepanjang masa haid
yang biasa ia alami".
No. Hadist: 906
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ
سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ الرَّجُلِ يَبْتَاعُ الْجَارِيَةَ لَمْ تَبْلُغْ
الْمَحِيضَ وَلَا تَحْمِلُ مِثْلُهَا بِكَمْ يَسْتَبْرِئُهَا قَالَ بِثَلَاثَةِ
أَشْهُرٍ وَقَالَ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ بِخَمْسَةٍ وَأَرْبَعِينَ
يَوْمًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Al
Mubarak telah
menceritakan kepada kami 'Umar bin Abdul Wahid dari Al 'Auza'i ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Az
Zuhri tentang
seorang laki-laki yang membeli seorang budak wanita yang belum mengalami masa
haid dan tidak hamil, berapa lamakah ia harus menunggunya (bisa ia gauli)?", ia
menjawab: "Selama tiga bulan". Dan Yahya bin Abu Katsir berkata: "Ia harus menunggunya selama
empat puluh lima hari".
No. Hadist: 907
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
Bab: Hari-hari haidh tidak menentu
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ فِي الْمُسْتَحَاضَةِ تَغْتَسِلُ عِنْدَ
كُلِّ صَلَاةٍ وَتُصَلِّي وَقَالَ حَمَّادٌ لَوْ أَنَّ مُسْتَحَاضَةً جَهِلَتْ
فَتَرَكَتْ الصَّلَاةَ أَشْهُرًا فَإِنَّهَا تَقْضِي تِلْكَ الصَّلَوَاتِ قِيلَ
لَهُ وَكَيْفَ تَقْضِيهَا قَالَ تَقْضِيهَا فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ إِنْ اسْتَطَاعَتْ
قِيلَ لِعَبْدِ اللَّهِ تَقُولُ بِهِ قَالَ إِي وَاللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Hisyam Ad
Dastawa`i dari
Hammad dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu, ia pernah berbicara tentang
masalah seorang wanita yang mengalami istihadhah: "Ia harus mandi untuk setiap
kali hendak shalat, barulah ia boleh shalat". Hammad pernah berkata: "Kalau
(ada) seorang waita yang mengalami istihadhah, tidak tahu (hukumnya) lalu ia
meninggalkan shalat beberapa bulan, ia harus mengqadha` shalat (yang telah ia
tinggalkan) tersebut". Kemudian dikatakan kepadanya: 'Bagaimana ia harus
mengqadha`nya (semuanya)? ', ia menjawab: 'Ia harus mengqadha` semuanya dalam
satu hari jika ia mampu', Kemudian dikatakan kepada Abdullah: 'Apakah kamu juga
berpendapat demikian? ', ia menjawab: 'Ya, Demi Allah subhanallahu wa ta'ala' ".
No. Hadist: 908
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ
حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ قَالَ سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ الْحَامِلِ تَرَى
الدَّمَ فَقَالَ تَدَعُ الصَّلَاةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin
Makhlad telah
menceritakan kepada kami telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Az
Zuhri tentang
seorang yang hamil dan melihat darah (keluar dari kemaluannya), ia menjawab: "
(wanita tersebut) harus meninggalkan shalat".
No. Hadist: 909
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ مُجَاهِدًا عَنْ امْرَأَتِي
رَأَتْ دَمًا وَأَنَا أُرَاهَا حَامِلًا قَالَ ذَلِكَ غَيْضُ الْأَرْحَامِ {
اللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنْثَى وَمَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ وَمَا
تَزْدَادُ } فَمَا غَاضَتْ مِنْ شَيْءٍ رَأَتْ مِثْلَهُ فِي الْحَمْلِ
Telah menghbarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Utsman bin Al
`Aswad ia
berkata: "Aku pernah bertanya kepada Mujahid tentang isteriku, ia melihat darah (keluar dari
kemaluannya) sedang aku berpendapat ia tengah hamil", ia menjawab: "Itu adalah
penyakit rahim. (Sebagaimana firman Allah: "(Allah subhanallahu wa ta'ala Maha
mengetahui apa yang dikandung oleh setiap wanita, dan kandungan rahim yang
kurang sempurna dan yang bertambah) -Qs. Ar Ra'ad: 8-, Maka segala keganjilan
sesuatu, akan dilihat pula oleh wanita dalam hal kehamilan."
No. Hadist: 910
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ عِكْرِمَةَ فِي هَذِهِ
الْآيَةِ { اللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنْثَى وَمَا تَغِيضُ
الْأَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ } قَالَ ذَلِكَ
الْحَيْضُ عَلَى الْحَبَلِ لَا تَحِيضُ يَوْمًا فِي الْحَبَلِ إِلَّا زَادَتْهُ
طَاهِرًا فِي حَبَلِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin
Salamah dari
'Ashim Al
`Ahwal dari
'Ikrimah tentang ayat ini: "(Allah subhanallahu wa ta'ala
maha mengetahui apa yang dikandung oleh setiap wanita, dan kandungan rahim yang
kurang sempurna dan bertambah dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya)
-Qs. Ar Ra'ad: 8): "Itu adalah haid pada masa kehamilan, tidaklah seorang wanita
mengalami haid sehari dalam masa kehamilan, kecuali akan menambah masa kesucian
pada kehamilannya."
No. Hadist: 911
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَمْرٌ لَا
يُخْتَلَفُ فِيهِ عِنْدَنَا عَنْ عَائِشَةَ الْمَرْأَةُ الْحُبْلَى إِذَا رَأَتْ
الدَّمَ أَنَّهَا لَا تُصَلِّي حَتَّى تَطْهُرَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id ia berkata: "Satu hal yang tidak kami perdebatkan
apa yang (dikatakan oleh) Aisyah radliallahu 'anha: "Seorang wanita yang sedang
hamil apabila ia melihat darah (keluar dari kemaluannya), dia tidak boleh shalat
hingga ia suci".
No. Hadist: 912
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ عِكْرِمَةَ { وَمَا
تَغِيضُ الْأَرْحَامُ } قَالَ هُوَ الْحَيْضُ عَلَى الْحَبَلِ { وَمَا تَزْدَادُ }
قَالَ فَلَهَا بِكُلِّ يَوْمٍ حَاضَتْ فِي حَمْلِهَا يَوْمًا تَزْدَادُ فِي
طُهْرِهَا حَتَّى تَسْتَكْمِلَ تِسْعَةَ أَشْهُرٍ طَاهِرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Tsabit bin Yazid telah menceritakan kepada kami
'Ashim dari 'Ikrimah (maksud kalimat dalam ayat): "WA MAA TAGHIIDHUL
`ARHAAMU" (dan kandungan rahim yang kurang sempurna) -Qs. Ar Ra'ad: 8-,
Maksudnya adalah haid saat hamil 'WAMAA TAZDAAD 'kandungan rahim yang
bertambah', ia berkata: "Maksudnya semakin bertambah sehari ia mengalami haid
dalam masa kehamilannya, semakin pula bertambah sehari masa sucinya, hingga
sempurna sembilan bulan masa sucinya".
No. Hadist: 913
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
ىأَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { وَمَا تَغِيضُ
الْأَرْحَامُ } قَالَ إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ وَهِيَ حَامِلٌ قَالَ يَكُونُ
ذَلِكَ نُقْصَانًا مِنْ الْوَلَدِ فَإِذَا زَادَتْ عَلَى تِسْعَةِ أَشْهُرٍ كَانَ
تَمَامًا لِمَا نَقَصَ مِنْ وَلَدِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Mujahid (maksud kalimat dalam ayat) "WA MAA TAGHIIDHUL
`ARHAAMU" (dan kandungani yang kurang sempurna) -Qs. Ar Ra'ad: 8-, ia berkata:
"(Ayat itu mengulas) jika seorang wanita mengalami haid sedang ia hamil", ia
berkata lagi: "Hal itu merupakan kekurang sempurnaan pada janin, maka jika (masa
kehamilan) melebihi sembilan bulan hal itu menjadi penyempurna bagi kekurangan
janin tersebut".
No. Hadist: 914
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
الْمُزَنِيِّ أَنَّهُ قَالَ امْرَأَتِي تَحِيضُ وَهِيَ حُبْلَى قَالَ أَبُو
مُحَمَّد سَمِعْتُ سُلَيْمَانَ بْنَ حَرْبٍ يَقُولُ امْرَأَتِي تَحِيضُ وَهِيَ
حُبْلَى
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad bin
Salamah dari
Humaid dari Bakar bin Abdullah Al
Muzani Bahwa ia
pernah berkata: "Isteriku mengalami haid sedang ia masih hamil". Abu Muhammad
berkata: "Aku pernah mendengar Sulaiman bin Harb berkata: "Isteriku mengalami
haid sedang ia masih hamil".
No. Hadist: 915
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ إِذَا رَأَتْ
الْحُبْلَى الدَّمَ فَلْتُمْسِكْ عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّهُ حَيْضٌ أَخْبَرَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ
عَائِشَةَ مِثْلُ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari yahya bin Sa'id dari Aisyah radliallahu 'anha Bahwa ia pernah berkata:
"Apabila seorang wanita yang sedang hamil melihat darah (keluar dari
kemaluannya), ia harus menahan (tidak mengerjakan) shalat, karena itu adalah
haid". Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami
Malik Bahwa telah sampai kepadanya riwayat Aisyah
radliallahu 'anha semisal itu".
No. Hadist: 916
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ
أَبَانَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ فِي الْحَامِلِ
تَرَى الدَّمَ إِنْ كَانَ الدَّمُ عَبِيطًا اغْتَسَلَتْ وَصَلَّتْ وَإِنْ كَانَتْ
تَرِيَّةً تَوَضَّأَتْ وَصَلَّتْ أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ عَنْ
الْأَوْزَاعِيِّ مِثْلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Isma'il bin
Aban telah
menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari Laits dari As Sya'bi Tentang seorang wanita hamil yang melihat darah
(keluar dari kemaluannya): "Jika darah tersebut segar, ia harus mandi dan
shalat, tetapi jika darah tersebut berbentuk bercak kuning kehitam-hitaman, ia
(hanya perlu) berwudhu dan boleh shalat". Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Mughirah dari
Al
'Auza'i dengan
redaksi yang sama.
No. Hadist: 917
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبَّادُ هُوَ ابْنُ الْعَوَّامِ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ
قَالَ إِنْ كَانَتْ تَرَاهُ كَمَا كَانَتْ تَرَاهُ قَبْلَ ذَلِكَ فِي أَقْرَائِهَا
تَرَكَتْ الصَّلَاةَ وَإِنْ كَانَ إِنَّمَا هُوَ فِي الْيَوْمِ أَوْ الْيَوْمَيْنِ
لَمْ تَدَعْ الصَّلَاةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami 'Abbad Ibnu Al 'Awwam, dari Hisyam dari Al Hasan ia berkata: "Jika ia melihat (darah) sama seperti
apa yang ia lihat sebelumnya dalam kebiasaan (masa haid), ia harus meninggalkan
shalat, akan tetapi jika itu (hanya terjadi) sehari atau dua hari, ia tidak
harus meninggalkan shalat"
No. Hadist: 918
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ هُوَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ
وَعَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ مَطَرٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَائِشَةَ
فِي الْحَامِلِ تَرَى الدَّمَ قَالَتْ لَا يَمْنَعُهَا ذَلِكَ مِنْ
صَلَاةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad Ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Al
Harits dan
'Abdah bin
Sulaiman dari
Sa'id dari Mathar dari 'Atha` dari Aisyah radliallahu 'anha tentang wanita yang hamil bila
melihat darah (keluar dari kemaluannya), ia (Aisyah radhiallahu 'nha) berkata:
"Hal itu tidak menghalanginya shalat".
No. Hadist: 919
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ مَطَرٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَائِشَةَ فِي الْحَامِلِ تَرَى
الدَّمَ قَالَتْ تَغْتَسِلُ وَتُصَلِّي قَالَ يَزِيدُ لَا تَغْتَسِلُ قَالَ عَبْد
اللَّهِ أَقُولُ بِقَوْلِ يَزِيدَ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
menceritakan kepada kami Hammam dari Mathar dari 'Atha` dari Aisyah radliallahu 'anha Tentang seorang yang hamil bila
ia melihat darah (keluar dari kemaluannya), ia ('Atha`) berkata: "Ia harus mandi
dan shalat", Yazid berkata: "Ia tidak perlu mandi", Abdullah berkata: "Aku
berkata (berpendapat) seperti pendapat Yazid".
No. Hadist: 920
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ فِي الْحَامِلِ
تَرَى الدَّمَ قَالَ هِيَ بِمَنْزِلَةِ الْمُسْتَحَاضَةِ غَيْرَ أَنَّهَا لَا
تَدَعُ الصَّلَاةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Yunus dari Al Hasan Tentang seorang wanita yang hamil bila melihat
darah (keluar dari kemaluannya), ia berkata: "Ia seperti wanita yang mengalami
istihadhah, hanya ia tidak meninggalkan shalat".
No. Hadist: 921
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي الْحَامِلِ تَرَى
الدَّمَ قَالَ تَغْسِلُ عَنْهَا الدَّمَ وَتَتَوَضَّأُ وَتُصَلِّي
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari Ibrahim tentang seorang wanita hamil yang melihat darah
(keluar dari kemaluannya), ia berkata: "Ia harus mencuci darah tersebut,
kemudian berwudhu dan shalat".
No. Hadist: 922
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ عَطَاءٍ وَالْحَكَمِ قَالَا إِذَا
رَأَتْ الْحَامِلُ الدَّمَ تَوَضَّأَتْ وَصَلَّتْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami
Hajjaj dari 'Atha` dan Al Hakam keduanya berkata: "Apabila seorang wanita hamil
melihat darah (keluar dari kemaluannya), ia harus berwudhu dan
shalat'.
No. Hadist: 923
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ جَامِعٍ هُوَ ابْنُ أَبِي رَاشِدٍ عَنْ عَطَاءٍ
فِي الْحَامِلِ تَرَى الدَّمَ قَالَ تَوَضَّأُ وَتُصَلِّي
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Jami' Ibnu Abu Rasyid, dari 'Atha` tentang seorang wanita hamil bila melihat darah
(keluar dari kemaluannya), ia harus berwudhu dan shalat".
No. Hadist: 924
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ هِيَ بِمَنْزِلَةِ
الْمُسْتَحَاضَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Yunus dari Al Hasan ia berkata: "Ia (wanita yang hamil bila melihat
darah keluar dari kemaluannya) berstatus seperti wanita yang mengalami
istihadhah".
No. Hadist: 925
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ لَا يَكُونُ
حَيْضٌ عَلَى حَمْلٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Walid Ath
Thayalisi dari
Jarir dari Mughirah dari Ibrahim ia berkata: "Tidak ada haid dalam masa
kehamilan".
No. Hadist: 926
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ فِي الْحَامِلِ تَرَى الدَّمَ قَالَ هِيَ بِمَنْزِلَةِ
الْمُسْتَحَاضَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Hisyam dari Al Hasan Tentang seorang wanita yang hamil bila melihat
darah (keluar dari kemaluannya) ia berkata: "Ia berstatus seperti wanita yang
mengalami istihadhah".
No. Hadist: 927
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ إِذَا رَأَتْ
الْحَامِلُ الدَّمَ لَمْ تَدَعْ الصَّلَاةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari Ibrahim: "Apabila seorang wanita hamil melihat darah
(keluar dari kemaluannya), ia tidak boleh meninggalkan shalat".
No. Hadist: 928
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ الْحَجَّاجِ عَنْ عَطَاءٍ وَالْحَكَمِ بْنِ عُتَيْبَةَ
أَنَّهُمَا قَالَا فِي الْحُبْلَى وَالَّتِي قَعَدَتْ عَنْ الْمَحِيضِ إِذَا رَأَتْ
الدَّمَ تَوَضَّأَتَا وَصَلَّتَا وَلَا تَغْتَسِلَانِ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad bin
Salamah dari
Al
Hajjaj dari
'Atha` dan Al Hakam bin 'Utbah Bahwa keduanya pernah berkata tentang
wanita hamil dan wanita yang berhenti haidnya: "Jika ia melihat darah (keluar
dari kemaluannya), keduanya harus berwudhu dan shalat dan tidak perlu mandi
(terlebih dahulu) ".
No. Hadist: 929
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ عَنْ
حَمَّادٍ عَنْ مَطَرٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ تَغْتَسِلَانِ وَتُصَلِّيَانِ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj dari Hammad dari Mathar dari 'Atha` ia berkata: "Keduanya harus mandi (hadats) dan
shalat".
No. Hadist: 930
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا زَيْدُ بْنُ يَحْيَى
الدِّمَشْقِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ رَاشِدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ
عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِنَّ الْحُبْلَى لَا تَحِيضُ
فَإِذَا رَأَتْ الدَّمَ فَلْتَغْتَسِلْ وَلْتُصَلِّ
Telah mengabarkan kepada kami
Zaid bin Yahya Ad
Dimasyqi dari
Muhammad bin
Rasyid dari
Sulaiman bin
Musa dari
'Atha` bin Abu
Rabah dari
Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Wanita hamil tidak
mengalami haid, apabila ia melihat darah (keluar dari kemaluannya), hendaknya ia
mandi dan shalat."
No. Hadist: 931
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفُضَيْلِ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ الْحَكَمِ عَنْ
الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي الْمَرْأَةِ إِذَا رَأَتْ الدَّمَ وَهِيَ
تَمَخَّضُ قَالَ هُوَ حَيْضٌ تَتْرُكُ الصَّلَاةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Hassan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Fudhail dari Al Hasan bin Al Hakam dari Al Hakam dari Ibrahim tentang wanita yang melihat darah (keluar dari
kemaluannya) saat melahirkan tiba, ia berkata: "Itu haid, ia harus meninggalkan
shalat".
No. Hadist: 932
Bab: Wanita hamil melihat darah
Bab: Wanita hamil melihat darah
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ فِي الْمَرْأَةِ الْحَامِلِ
إِذَا ضَرَبَهَا الطَّلْقُ وَرَأَتْ الدَّمَ عَلَى الْوَلَدِ فَلْتُمْسِكْ عَنْ
الصَّلَاةِ و قَالَ عَبْد اللَّهِ تُصَلِّي مَا لَمْ تَضَعْ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Hassan telah
menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Al Hasan tentang wanita hamil apabila mengejan dan melihat
darah pada bayi, (ia berkata): "Ia harus menahan shalat", Abdullah berkata:
"Namun Ia tetap shalat belum melahirkan".
No. Hadist: 933
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا أَبُو سُفْيَانَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ فِي النُّفَسَاءِ
كَطُهْرِ امْرَأَةٍ مِنْ نِسَائِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Abu Sufyan dari Ma'mar dari Qatadah Tentang para wanita yang sedang mengalami nifas,
(ia berkata): "Seperti sucinya wanita dewasa (dari haidnya) ".
No. Hadist: 934
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ فِي النُّفَسَاءِ تُمْسِكُ
عَنْ الصَّلَاةِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فَإِنْ رَأَتْ الطُّهْرَ فَذَاكَ وَإِنْ لَمْ
تَرَ الطُّهْرَ أَمْسَكَتْ عَنْ الصَّلَاةِ أَيَّامًا خَمْسًا سِتًّا فَإِنْ
طَهُرَتْ فَذَاكَ وَإِلَّا أَمْسَكَتْ عَنْ الصَّلَاةِ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ
الْخَمْسِينَ فَإِنْ طَهُرَتْ فَذَاكَ وَإِلَّا فَهِيَ مُسْتَحَاضَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Al Hasan tentang para wanita yang mengalami nifas,
hendaknya ia menahan (tidak mengerjakan) shalat selama empat puluh hari, jika ia
melihat tanda suci, itulah waktu sucinya, tetapi jika ia tidak melihat tanda
suci, ia harus menahan shalat beberapa hari (sekitar) lima atau enam hari, jika
kemudian ia melihat tanda suci, itulah waktu sucinya, tetapi jika tidak
(melihat), ia harus menghentikan shalat mulai hitungan tersebut hingga lima
puluh hari, dan jika ia melihat tanda suci, itulah waktu sucinya, dan jika tidak
(melihat), berarti ia mengalami istihadhah".
No. Hadist: 935
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ يُونُسَ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ أَنَّهُ كَانَ لَا يَقْرَبُ النُّفَسَاءَ
أَرْبَعِينَ يَوْمًا و قَالَ الْحَسَنُ النُّفَسَاءُ خَمْسَةٌ وَأَرْبَعُونَ إِلَى
خَمْسِينَ فَمَا زَادَ فَهِيَ مُسْتَحَاضَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Yunus bin 'Ubaid dari Al Hasan dari Utsman bin Abu Al 'Ash Bahwa ia tidak mendekati (menggauli)
isterinya yang sedang mengalami nifas, selama empat puluh hari. Dan Al Hasan
pernah berkata: "(Masa suci) para wanita yang mengalami nifas, adalah empat
puluh lima hari hingga lima puluh hari, dan yang lebih dari (hitungan) itu
berarti ia mengalami istihadhah".
No. Hadist: 936
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي
الْعَاصِ قَالَ وَقْتُ النُّفَسَاءِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فَإِنْ طَهُرَتْ وَإِلَّا
فَلَا تُجَاوِزْهُ حَتَّى تُصَلِّيَ
Telah mengabarkan kepada kami
ja'far bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Isma'il bin Muslim dari Al Hasan dari Utsman bin Abu Al 'Ash ia berkata: "Waktu (suci) para wanita
yang mengalami nifas, adalah empat puluh hari, jika ia suci (sebelum empat puluh
hari, itulah waktunya) dan jika tidak, ia tidak boleh melampauinya (waktu empat
puluh hari), dan ia harus shalat.
No. Hadist: 937
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ إِنْ كَانَ
لِلنُّفَسَاءِ عَادَةٌ وَإِلَّا جَلَسَتْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Asy'ats dari 'Atha` ia berkata: "Jika bagi para wanita yang mengalami
nifas ada kebiasaan waktu tertentu (maka itulah waktu sucinya), tetapi jika
tidak ada, ia harus duduk (tidak mengerjakan shalat) selama empat puluh hari".
No. Hadist: 938
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ النِّفَاسُ
حَيْضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Juraij dari 'Atha` ia berkata: "Nifas adalah haid".
No. Hadist: 939
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ
مَاهَكَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ تَنْتَظِرُ النُّفَسَاءُ أَرْبَعِينَ يَوْمًا
أَوْ نَحْوَهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid Ath
Thayalisi telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Yusuf bin Mahak dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Para wanita yang
mengalami nifas (mereka) harus menunggu (masa suci) selama empat puluh hari atau
kisarannya".
No. Hadist: 940
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى عَنْ أَبِي
سَهْلٍ الْبَصْرِيِّ عَنْ مُسَّةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَتْ
النُّفَسَاءُ تَجْلِسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً وَكَانَتْ إِحْدَانَا
تَطْلِي الْوَرْسَ عَلَى وَجْهِهَا مِنْ الْكَلَفِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah telah menceritakan kepada kami
Ali bin Abdul
A'la dari
Abu Sahl Al
Bashri dari
Mussah dari Ummu Salamah radliallahu 'anha ia berkata: "Dahulu para wanita
yang mengalami nifas pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (mereka)
duduk (tidak mengerjakan shalat) selama empat puluh hari atau empat puluh malam,
dan salah seorang dari kami (biasanya) mengolesi wajahnya dengan al waras
(tumbuhan berwarna kuning dan beraroma wangi) untuk menutupi bercak hitam di
wajahnya".
No. Hadist: 941
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ هِشَامٍ عَنْ جَلْدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ أَنَّ امْرَأَةً لِعَائِذِ
بْنِ عَمْرٍو نُفِسَتْ فَجَاءَتْ بَعْدَمَا مَضَتْ عِشْرُونَ لَيْلَةً فَدَخَلَتْ
فِي لِحَافِهِ فَقَالَ مَنْ هَذِهِ قَالَتْ أَنَا فُلَانَةُ إِنِّي قَدْ
تَطَهَّرْتُ فَرَكَضَهَا بِرِجْلِهِ فَقَالَ لَا تُغَرِّنِي عَنْ دِينِي حَتَّى
تَمْضِيَ أَرْبَعُونَ لَيْلَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Hisyam dari Jald dari Mu'awiyah bin Qurrah Bahwa isteri 'A`idz bin 'Amr mengalami
nifas, ia mendatangi (suaminya) ketika baru lewat dua puluh malam (masa
nifasnya), ia masuk ke dalam selimutnya. 'A`idz bertanya: "Ini siapa?", ia menjawab: "Aku
isterimu, aku sudah suci", lalu 'A`idz menendangnya dengan kakinya, lantas ia
berkata: "Jangan kamu cemarkan agamaku hingga kamu melewati (masa nifas) empat
puluh malam".
No. Hadist: 942
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ النُّفَسَاءُ تَجْلِسُ نَحْوًا مِنْ أَرْبَعِينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari yusuf bin Mahak dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Para wanita yang
mengalami nifas, ia harus duduk (tidak mengerjakan shalat) sekitar empat puluh
hari".
No. Hadist: 943
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ النُّفَسَاءُ تَنْتَظِرُ نَحْوًا مِنْ أَرْبَعِينَ
يَوْمًا
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Yusuf bin Mahak dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Para wanita yang
mengalami nifas, ia menunggu empat puluh hari".
No. Hadist: 944
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ
حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ الْحَسَنَ قَالَ فِي النُّفَسَاءِ
الَّتِي تَرَى الدَّمَ تَرَبَّصُ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ تُصَلِّي وَقَالَ
الشَّعْبِيُّ شَهْرَيْنِ ثُمَّ هِيَ بِمَنْزِلَةِ الْمُسْتَحَاضَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Musa bin
Khalid telah
menceritakan kepada kami Mu'tamir dari ayahnya Bahwa Al hasan pernah berkata tentang para wanita yang mengalami
nifas sedang ia melihat darah (keluar dari kemaluannya): "Ia harus menunggu
(masa sucinya) empat puluh malam, kemudian (ia boleh) shalat".
As
Sya'bi pernah
berkata: "(Wanita itu harus menunggu selama) dua bulan, kemudian (jika melebihi
batas itu) berarti ia mengalami istihadhah".
No. Hadist: 945
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ شُعَيْبٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
سُلَيْمَانَ الْأَفْطَسُ قَالَ سَمِعْتُ الْعَلَاءَ بْنَ الْحَارِثِ عَنْ مَكْحُولٍ
قَالَ الْمَرْأَةُ تَنْتَظِرُ مِنْ الْغُلَامِ ثَلَاثِينَ يَوْمًا وَمِنْ
الْجَارِيَةِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا يَعْنِي النُّفَسَاءَ قَالَ مَرْوَانُ هُوَ
قَوْلُ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ و قَالَ الْأَوْزَاعِيُّ هُمَا
سَوَاءٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Marwan bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Syu'aib telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin
Sulaiman Al `Afthas ia berkata: Aku pernah mendengar
Al 'Ala` bin Al
Harits dari
Makhul ia berkata: "Seorang wanita harus menunggu selama
tiga puluh hari (selepas melahirkan) anak laki-laki, dan menunggu selama empat
puluh hari (selepas melahirkan) anak perempuan, yaitu para wanita yang mengalami
nifas". Marwan mengatakan: "Itu juga pendapat Sa'id bin Abdul Aziz". Al 'Auza'i
pernah berkata: "Keduanya (laki-laki dan perempuan) adalah
sama".
No. Hadist: 946
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ
قَالَ إِذَا رَأَتْ الدَّمَ عِنْدَ الطَّلْقِ يَوْمًا أَوْ يَوْمَيْنِ فَهُوَ مِنْ
النِّفَاسِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah Ar Raqqasyi telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepadaku
Yunus dari Al Hasan ia berkata: "Apabila ia (wanita) melihat darah
(keluar dari kemaluannya) sehari atau dua hari setelah ia melahirkan, itu
termasuk darah nifas".
No. Hadist: 947
Bab: Waktu nifas dan komentar
Bab: Waktu nifas dan komentar
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ
عَطَاءٍ فِي الْحَامِلِ تَرَى الدَّمَ وَهِيَ تَطْلُقُ قَالَ تَصْنَعُ مَا تَصْنَعُ
الْمُسْتَحَاضَةُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak dari Ibnu Juraij dari 'Atha` tentang seorang wanita hamil yang melihat darah
(keluar dari kemaluannya) sedang ia (saat itu sedang) melahirkan, ia berkata:
"Ia harus melakukan seperti apa yang dilakukan oleh wanita yang mengalami
istihadhah".
No. Hadist: 948
Bab: Wanita junub kemudian haidh
Bab: Wanita junub kemudian haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي الْمَرْأَةِ
تُجْنِبُ ثُمَّ تَحِيضُ قَالَ تَغْتَسِلُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ مِثْلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Mughirah dari Ibrahim tentang seorang wanita yang junub kemudian haid,
ia berkata: "Wanita itu harus mandi". Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami sufyan dari Hisyam dari Al Hasan dengan redaksi yang sama.
No. Hadist: 949
Bab: Wanita junub kemudian haidh
Bab: Wanita junub kemudian haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ عَطَاءٍ
قَالَ الْحَيْضُ أَكْبَرُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al 'Ala`bin Al Musayyib dari 'Atha` ia berkata: "Haid itu lebih besar (dari pada
junub) ".
No. Hadist: 950
Bab: Wanita junub kemudian haidh
Bab: Wanita junub kemudian haidh
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي رَجُلٍ غَشِيَ امْرَأَتَهُ
فَحَاضَتْ فَقَالَ تَغْتَسِلُ أَحَبُّ إِلَيَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Syu'bah dari Mughirah dari Ibrahim Tentang seorang laki-laki yang menggauli
isterinya, kemudian ia mengalami haid, ia berkata: "(Jika) segera mandi itu
lebih aku sukai".
No. Hadist: 951
Bab: Wanita junub kemudian haidh
Bab: Wanita junub kemudian haidh
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ عَطَاءٍ وَالنَّخَعِيِّ قَالَا لِتَغْتَسِلْ مِنْ
الْجَنَابَةِ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ عَامِرٍ الْأَحْوَلِ عَنْ
الْحَسَنِ مِثْلَ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Hajjaj dari 'Atha` dan An Nakha'i Keduanya berkata: "Hendaknya (wanita yang junub
lalu haid), ia mandi karena junub". Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj dari Hammad dari 'Amir Al `Ahwal dari Al Hasan dengan riwayat yang semisal itu.
No. Hadist: 952
Bab: Wanita junub kemudian haidh
Bab: Wanita junub kemudian haidh
أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ
أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ
الْمُسَيَّبِ قَالَ سُئِلَ عَنْهَا حَمَّادٌ فَقَالَ قَالَ إِبْرَاهِيمُ
تَغْتَسِلُ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Mu'alla bin
`Asad telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami
Al 'Ala` bin Al
Musayyib ia
berkata: " Hammad ditanya tentang hal tersebut, maka ia menjawab: "
Ibrahim pernah mengatakan: '(Wanita yang mengalaminya)
harus mandi' ".
No. Hadist: 953
Bab: Wanita junub kemudian haidh
Bab: Wanita junub kemudian haidh
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
مُوسَى عَنْ ابْنِ فُضَيْلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سَالِمٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ
تَغْتَسِلُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin
Musa dari
Ibnu
Fudhail dari
Muhammad bin
Salim dari
As
Sya'bi ia
berkata: "(Wanita yang mengalaminya) harus mandi".
No. Hadist: 954
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ قَالَ سَمِعْتُ الْحَكَمَ بْنَ
عُتَيْبَةَ يَقُولُ كَانَ يُعْجِبُهُمْ فِي الْمَرْأَةِ الْحَائِضِ أَنْ تَوَضَّأَ
وُضُوءَهَا لِلصَّلَاةِ ثُمَّ تُسَبِّحَ اللَّهَ وَتُكَبِّرَهُ فِي وَقْتِ
الصَّلَاةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub ia berkata: "Aku pernah mendengar
Al Hakam bin
'Utaibah berkata:
'Mereka sangat takjub terhadap seorang wanita yang mengalami haid, ia berwudhu
sebagaimana wudhunya untuk shalat kemudian ia bertasbih serta bertakbir
kepada-Nya pada waktu shalat".
No. Hadist: 955
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي
قِلَابَةَ الْحَائِضُ تَتَوَضَّأُ عِنْدَ وَقْتِ كُلِّ صَلَاةٍ وَتَذْكُرُ اللَّهَ
فَقَالَ مَا وَجَدْتُ لِهَذَا أَصْلًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Sulaiman At Taimi ia berkata: Aku bertanya: kepada
Abu
Qilabah:
"(Bagaimana tentang) seorang wanita yang mengalami haid yang berwudhu pada
setiap waktu shalat, lalu ia berdzikir kepada Allah subhanallahu wa ta'ala?", ia
menjawab: "Aku sama sekali tidak pernah mendapatkan (dasar) untuk masalah
seperti ini".
No. Hadist: 956
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ
يَزِيدَ الصَّدَفِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ
أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ الْمَرْأَةَ الْحَائِضَ عِنْدَ أَوَانِ الصَّلَاةِ أَنْ
تَوَضَّأَ وَتَجْلِسَ بِفِنَاءِ مَسْجِدِهَا فَتَذْكُرَ اللَّهَ
وَتُسَبِّحَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Yazid telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub ia berkata: Telah menceritakan kepada
kami Khalid bin
Yazid Ash Shadafi
dari ayahnya dari 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani Bahwa ia memerintahkan wanita yang
mengalami haid ketika tiba waktu shalat untuk berwudhu dan duduk di teras
masjidnya sambil berdzikir dan bertasbih kepada Allah subhanallahu wa
ta'ala.
No. Hadist: 957
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
حَدَّثَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ فِي الْمَرْأَةِ الْحَائِضِ أَتَقْرَأُ قَالَ لَا
إِلَّا طَرَفَ الْآيَةِ وَلَكِنْ تَوَضَّأُ عِنْدَ وَقْتِ كُلِّ صَلَاةٍ ثُمَّ
تَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ وَتُسَبِّحُ وَتُكَبِّرُ وَتَدْعُو اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Abdul
Malik dari
'Atha` Tentang seorang wanita yang mengalami haid,
apakah ia (boleh) membaca (Al Qur`an)?, ia menjawab: "Tidak, kecuali (kalimat
pada) ujung ayat, akan tetapi ia dapat berwudhu pada setiap waktu shalat,
kemudian ia menghadap qiblat, bertasbih, bertakbir dan berdo`a kepada Allah
subhanallahu wa ta'ala".
No. Hadist: 958
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
Bab: Wanita haidh berwudhu" setiap waktu shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يَزِيدَ حَدَّثَنَا ضَمْرَةُ حَدَّثَنَا السَّيْبَانِيُّ وَهُوَ يَحْيَى بْنُ أَبِي
عَمْرٍو مِنْ أَهْلِ الرَّمْلَةِ حَدَّثَنَا مَكْحُولٌ قَالَ تُؤْمَرُ الْحَائِضُ
تَتَوَضَّأُ عِنْدَ مَوَاقِيتِ الصَّلَاةِ وَتَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ وَتَذْكُرُ
اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yazid telah
meneritakan kepada kami Dhamrah telah menceritakan kepada kami
As Saibani Yahya
bin Abu 'Amr dari
penduduk Ramlah-, telah menceritakan kepada kami Makhul ia berkata: "Seorang wanita yang mengalami haid
ia diperintahkan untuk berwudhu di setiap waktu shalat, kemudian menghadap
qiblat dan berdzikir kepada Allah subhanallahu wa ta'ala".
No. Hadist: 959
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِذَا سَمِعَ
الْحَائِضُ وَالْجُنُبُ السَّجْدَةَ يَغْتَسِلُ الْجُنُبُ وَيَسْجُدُ وَلَا تَقْضِي
الْحَائِضُ لِأَنَّهَا لَا تُصَلِّي
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Hammad dari Ibrahim ia berkata: "Apabila seorang wanita haid dan
junub mendengar (bacaan ayat) sajdah, hendaknya yang junub mandi dan bersujud,
sedang yang haid tidak perlu melakukannya, karena ia tidak wajib shalat (saat
itu) ".
No. Hadist: 960
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي الْحَائِضِ
تَسْمَعُ السَّجْدَةَ قَالَ لَا تَقْضِي
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Mughirah dari Ibrahim tentang wanita haid yang mendengar (bacaan ayat)
sajdah, ia berkata: "Ia tidak perlu melakukan (sujud) ".
No. Hadist: 961
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
وَجَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي مَعْشَرٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ
لَيْسَ عَلَيْهَا شَيْءٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dan
Ja'far bin
'Aun dari
Sa'id dari Abu Ma'syar dari Ibrahim ia berkata: "(Wanita haid yang mendengar ayat
sajdah) tidak ada keharusan apa-apa".
No. Hadist: 962
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
عُبَيْدَةُ بْنُ مُعَتِّبٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ
قَالَتْ كُنَّا نَحِيضُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَمَا يَأْمُرُ امْرَأَةً مِنَّا بِرَدِّ الصَّلَاةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada Kami
'Ubaidah bin
Mu'attib dari
Ibrahim dari Al `Aswad dari Aisyah raddhiallahu 'anha berkata: "Dahulu kami pernah
mengalami haid pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak
memerintahkan seorang (wanita pun) diantara kami untuk mengerjakan shalat (yang
tertinggal ketika masa haid) ".
No. Hadist: 963
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ مُعَاذَةَ أَنَّ
امْرَأَةً سَأَلَتْ عَائِشَةَ أَتَقْضِي إِحْدَانَا صَلَاةَ أَيَّامِ حَيْضِهَا
فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قَدْ كَانَتْ إِحْدَانَا تَحِيضُ عَلَى عَهْدِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا تُؤْمَرُ بِقَضَاءٍ
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ يَزِيدَ الرِّشْكِ عَنْ
مُعَاذَةَ قَالَ أَبُو النُّعْمَانِ كَأَنَّ حَمَّادًا فَرِقَ حَدِيثَ أَيُّوبَ
فَجَاءَ بِهَذَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Mu'adzah: Ada seorang wanita bertanya kepada
Aisyah radliallahu 'anha: "Apakah salah seorang dari
kami wajib mengqadha` shalatnya pada hari-hari haid?", ia menjawab: "Apakah kamu
orang Haruriyah?, sungguh salah seorang dari kami pernah mengalami haid pada
zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak memerintahkannya
untuk mengqadha` (shalatnya) ". Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Hammad dari Yazid Ar Rasyk dari Mu'adzah. Abu An Nu'man berkata: "Sepertinya Hammad
memisahkan antara hadits Ayyub dan lebih memilih hadits ini".
No. Hadist: 964
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ عَامِرٍ قَالَ
إِذَا سَمِعَتْ الْحَائِضُ السَّجْدَةَ فَلَا تَسْجُدْ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
'Atha` bin As
Sa`ib dari
'Amir ia berkata: "Apabila seorang wanita haid
mendengar (bacaan ayat) sajdah, tidak perlu sujud".
No. Hadist: 965
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ
قَالَ لَا تَسْجُدُ الْمَرْأَةُ الْحَائِضُ إِذَا سَمِعَتْ السَّجْدَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
Khalid Al
Hadzdza` dari
Abu
Qilabah ia
berkata: "Seorang wanita yang sedang haid tidak perlu sujud ketika mendengar
(bacaan ayat) sajdah".
No. Hadist: 966
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدٍ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ أَنَّهُ
كَانَ يَكْرَهُ لِلْحَائِضِ أَنْ تَسْجُدَ إِذَا سَمِعَتْ السَّجْدَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid dari Al Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim: ia membenci seorang wanita haid untuk sujud
ketika ia mendengar (bacaan ayat) sajdah.
No. Hadist: 967
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا يَعْلَى عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ عَوْنٍ عَنْ أَبِي غَالِبٍ عَجْلَانَ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
عَنْ النُّفَسَاءِ وَالْحَائِضِ هَلْ تَقْضِيَانِ الصَّلَاةَ إِذَا تَطَهَّرْنَ
قَالَ هُوَ ذَا أَزْوَاجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَوْ
فَعَلْنَ ذَلِكَ أَمَرْنَا نِسَاءَنَا بِذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la dari Muhammad bin 'Aun dari Abu Ghalib 'Ajlan ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Ibnu
Abbas radliallahu
'anhu tentang para wanita yang mengalami nifas dan haid, apakah mereka harus
mengqadha` shalat mereka jika telah suci?", ia menjawab: "Lihatlah para isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sekiranya mereka mengerjakan, niscaya kami
perintahkan isteri-isteri kami untuk (melakukan) hal itu".
No. Hadist: 968
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا خَالِدٌ عَنْ لَيْثٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ أَتَتْ امْرَأَةٌ إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ أَقْضِي مَا تَرَكْتُ
مِنْ صَلَوَاتِي فِي الْحَيْضِ عِنْدَ الطُّهْرِ فَقَالَتْ عَائِشَةُ
أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَكَانَتْ إِحْدَانَا تَحِيضُ وَتَطْهُرُ فَلَا يَأْمُرُنَا
بِالْقَضَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Khalid dari Laits dari Abdur Rahman bin Al Qasim dari ayahnya ia berkata: "Ada seorang wanita datang menemui
Aisyah radliallahu 'anha, ia bertanya: 'Apakah aku harus mengqadha` shalat yang
aku tinggalkan selama masa haid ketika suci nanti? ', Aisyah radliallahu 'anha menjawab: 'Apakah kamu kelompok
Haruriyah?, dahulu kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, salah
seorang dari kami mengalami haid dan (kemudian) suci, tetapi beliau tidak
memerintahkan kami untuk mengqadha`' ".
No. Hadist: 969
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ كَثِيرٍ أَبِي إِسْمَعِيلَ قَالَ قُلْتُ لِفَاطِمَةَ
يَعْنِي بِنْتَ عَلِيٍّ أَتَقْضِينَ صَلَاةَ أَيَّامِ حَيْضِكِ قَالَتْ
لَا
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Syarik dari Katsir bin Isma'il ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Fathimah radliallahu 'anha-yaitu putrinya Ali radliallahu
'anhu-, Apakah kamu mengqadha` shalat kamu (yang tidak kamu lakukan) pada hari
haid?", ia menjawab: "Tidak".
No. Hadist: 970
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
Bab: Wanita haidh meng-qadha" puasa dan tidak meng-qadha" shalat
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ
الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَزِيدَ الرِّشْكِ قَالَ سَمِعْتُ مُعَاذَةَ
عَنْ عَائِشَةَ سَأَلَتْهَا امْرَأَةٌ أَتَقْضِي الْحَائِضُ الصَّلَاةَ قَالَتْ
أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قَدْ حِضْنَ نِسَاءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُنَّ يَجْزِينَ قَالَ عَبْد اللَّهِ مَعْنَاهُ
أَنَّهُنَّ لَا يَقْضِينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin Ar
Rabi' telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid Ar Risyk ia berkata: Aku pernah mendengar
Mu'adzah dari Aisyah radliallahu 'anha Ada seorang wanita bertanya
kepadanya: "Apakah wanita haid harus mengqadha` shalat?", ia bertanya: "Apakah
kamu orang Haruriyah?, Sungguh para isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengalami haid, lalu beliau memerintahkan mereka untuk menunaikannya
saat suci". Abdullah berkata: "Yakni, mereka tidak perlu mengqadha`
shalat".
No. Hadist: 971
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ الْحَائِضُ
وَالْجُنُبُ يَذْكُرَانِ اللَّهَ وَيُسَمِّيَانِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Mughirah dari Ibrahim ia berkata: "Orang yang haid dan orang yang
sedang junub keduanya boleh berdzikir dan menyebut nama Allah subhanallahu wa
ta'ala".
No. Hadist: 972
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ بَلَغَنِي عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَسَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ أَنَّهُمَا قَالَا لَا يَقْرَأْ الْجُنُبُ وَالْحَائِضُ آيَةً تَامَّةً
يَقْرَأَانِ الْحَرْفَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan ia berkata: Telah sampai kabar
kepadaku dari
Ibrahim dan Sa'id bin Jubair, keduanya pernah berkata: "Wanita haid dan orang
yang junub tidak boleh membaca ayat (Al Qur`an) secara lengkap, tetapi keduanya
boleh membaca satu huruf".
No. Hadist: 973
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يَزِيدَ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ فِرَاسٍ عَنْ عَامِرٍ الْجُنُبُ
وَالْحَائِضُ لَا يَقْرَأَانِ الْقُرْآنَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Yazid
Al Bazzaz telah
menceritakan kepada kami Syarik dari Firas dari 'Amir: Orang yang junub dan yang haid tidak boleh
membaca Al Qur`an.
No. Hadist: 974
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ كَانَ عُمَرُ
يَكْرَهُ أَوْ يَنْهَى أَنْ يَقْرَأَ الْجُنُبُ قَالَ شُعْبَةُ وَجَدْتُ فِي
الْكِتَابِ وَالْحَائِضُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami
Al
Hakam dari
Ibrahim ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu membenci atau melarang seorang
yang junub membaca (Al Qur`an) ", Syu'bah berkata: "Dalam sebuah kitab aku
temukan: dan wanita yang mengalami haid".
No. Hadist: 975
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَرْبَعَةٌ
لَا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ عِنْدَ الْخَلَاءِ وَفِي الْحَمَّامِ وَالْجُنُبُ
وَالْحَائِضُ إِلَّا الْآيَةَ وَنَحْوَهَا لِلْجُنُبِ وَالْحَائِضِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Hisyam Ad
Dastawa`i dari
Hammad dari Ibrahim ia berkata: "Ada empat (orang) yang tidak boleh
membaca Al Qur`an: "Seseorang yang berada di khala` (tempat buang hajat), orang
yang sedang ada di kamar mandi, orang yang junub, dan wanita haid, kecuali satu
ayat atau sejenisnya, hal itu boleh bagi orang yang junub dan wanita yang sedang
haid".
No. Hadist: 976
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ عَطَاءٍ
وَحَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالُوا الْحَائِضُ
وَالْجُنُبُ يَسْتَفْتِحُونَ الْآيَةَ وَلَا يُتِمُّونَ آخِرَهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid Al `Ahmar dari Hajjaj dari 'Atha` dan Hammad dari Ibrahim dan Sa'id bin Jubair mereka berkata: "Wanita haid dan orang junub
boleh mengawalmulai bacaan ayat tetapi mereka tidak boleh menyelesaikan
akhirnya".
No. Hadist: 977
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ فِي
الْحَائِضِ قَالَ لَا تَقْرَأُ الْقُرْآنَ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj dari Hammad bin Salamah dari 'Ashim Al `Ahwal dari Abu Al 'Aliyah Tentang seorang wanita haid, ia berkata: "Ia
tidak boleh membaca Al Qur`an".
No. Hadist: 978
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى وَأَبُو نُعَيْمٍ قَالَا أَخْبَرَنَا السَّائِبُ بْنُ عُمَرَ عَنْ ابْنِ
أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَائِشَةَ كَانَتْ تَرْقِي أَسْمَاءَ وَهِيَ
عَارِكٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dan
Abu
Nu'aim keduanya
berkata: Telah mengabarkan kepada kami As Sa`ib bin Umar dari Ibnu Abu Mulaikah: Aisyah radliallahu 'anha pernah meruqyah Asma`
radliallahu 'anha, sedang ia (dalam keadaan) haid".
No. Hadist: 979
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا
هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ قَالَ الْجُنُبُ يَذْكُرُ اسْمَ اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami
Qatadah ia berkata: "Orang junub (dibolehkan) menyebut
nama Allah subhanallahu wa ta'ala".
No. Hadist: 980
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَيَّارٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ كَانَ يُقَالُ لَا
يَقْرَأُ الْجُنُبُ وَلَا الْحَائِضُ وَلَا يُقْرَأُ فِي الْحَمَّامِ وَحَالَانِ
لَا يَذْكُرُ الْعَبْدُ فِيهِمَا اللَّهَ عِنْدَ الْخَلَاءِ وَعِنْدَ الْجِمَاعِ
إِلَّا أَنَّ الرَّجُلَ إِذَا أَتَى أَهْلَهُ بَدَأَ فَسَمَّى اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sahl bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar dari Abu Wa`il ia berkata: "Pernah dikatakan bahwa orang junub
dan wanita yang sedang haid tidak boleh membaca (Al Qur`an) dan Al Qur`an tidak
boleh dibaca dalam kamar mandi, dan ada dua kondisi yang seorang hamba tidak
boleh menyebut nama Allah subhanallahu wa ta'ala: ketika berada di khala`
(tempat buang hajat) dan ketika sedang bersenggama, kecuali seorang laki-laki
yang hendak menggauli isterinya, maka ia memulai dengan menyebut nama Allah
subhanallahu wa ta'ala".
No. Hadist: 981
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ فِي الْمَرْأَةِ الْحَائِضِ تَقْرَأُ قَالَ لَا
إِلَّا طَرَفَ الْآيَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Abdul
Malik dari
'Atha` tentang seorang wanita yang sedang haid, apakah
ia (boleh) membaca (Al Qur`an)? ', ia menjawab: "Tidak boleh, kecuali ujung ayat
(saja) ".
No. Hadist: 982
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
Bab: Wanita haidh berzikir kepada Allah dan tidak membaca Alquran
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عَطَّافٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَرْبَعٌ لَا يَحْرُمْنَ عَلَى جُنُبٍ وَلَا حَائِضٍ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ
أَكْبَرُ سُئِلَ أَبُو مُحَمَّد عَبْد اللَّهِ يَقْرَأُ الْجُنُبُ آيَةً آيَةً
قَالَ لَا يُعْجِبُنِي
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Jurairi dari Abu 'Aththaf dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu ia berkata: "Empat (bacaan)
yang tidak diharamkan atas orang yang junub dan yang sedang haid: Subhanallahu
(Maha Suci Allah), Alhamdu lillahi (Segala Puji bagi Allah), Lailaaha illa Allah
(tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah), dan Allahu Akbar) (Allah
Maha Besar) ".
No. Hadist: 983
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ
عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ صُبَيْحٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ سُئِلَ
عَنْ الْحَائِضِ تَسْمَعُ السَّجْدَةَ قَالَ لَا تَسْجُدُ لِأَنَّهَا
صَلَاةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Abdur Rahim bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami
Al Hasan bin
Ubaidullah dari
Muslim bin
Shubaih dari
Ibnu
Abbas radliallahu
'anhu: Ia ditanya tentang wanita yang haid dan mendengar (bacaan ayat) sajdah,
ia berkata: "Ia tidak perlu sujud, karena hal itu terhitung shalat".
No. Hadist: 984
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَأَبِي الضُّحَى قَالَا لَا تَسْجُدُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Hafsh Ibnu Ghiyats, dari Al Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim dan Abu Adh Dhuha keduanya berkata: " (wanita haid) Tidak perlu
sujud".
No. Hadist: 985
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
وَسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَا لَيْسَ عَلَيْهَا ذَاكَ الصَّلَاةُ أَكْبَرُ مِنْ
ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hajjaj dari Hammad dari Ibrahim dan Sa'id bin Jubair keduanya berkata: 'Wanita tidak ada keharusan
sujud dalam ayat sajdah, sedang shalat lebih besar dari hal
itu".
No. Hadist: 986
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ
مُنِعَتْ خَيْرًا مِنْ ذَلِكَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Ibnu Juraij dari 'Atha` ia berkata: "Wanita haidh dilarang mengerjakan
suatu hal yang lebih baik dari sujud tilawah, yaitu shalat wajib".
No. Hadist: 987
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ لَا
تَسْجُدُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Ghundar dari `Asy'ats dari Al Hasan ia berkata: "Wanita haidh tidak perlu sujud
(tilawah) ".
No. Hadist: 988
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ حَدَّثَنَا
ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ فِي الْمَرْأَةِ تَرَى
الطُّهْرَ فَتَسْمَعُ السَّجْدَةَ قَالَ لَا تَسْجُدُ حَتَّى
تَغْتَسِلَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad telah menceritakan kepada kami
Ibnu Al
Mubarak dari
Yunus dari Az Zuhri Tentang seorang wanita yang melihat (tanda-tanda)
suci, kemudian ia mendengar (bacaan ayat) sajdah, ia berkata: "Tidak boleh sujud
hingga mandi (terlebih dahulu) ".
No. Hadist: 989
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
Bab: Wanita haidh mendengar ayat sajdah dan ia tidak bersujud
أَخْبَرَنَا أَبُو زَيْدٍ سَعِيدُ
بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ قَالَ سَمِعْتُ ذَرًّا عَنْ
وَائِلِ بْنِ مُهَانَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لِلنِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنَّكُنَّ أَكْثَرُ
أَهْلِ النَّارِ فَقَالَتْ امْرَأَةٌ لَيْسَتْ مِنْ عِلْيَةِ النِّسَاءِ لِمَ أَوْ
بِمَ أَوْ فِيمَ قَالَ إِنَّكُنَّ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ
قَالَ وَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ مَا مِنْ نَاقِصِي الدِّينِ وَالْعَقْلِ أَغْلَبَ
لِلرِّجَالِ ذَوِي الْأَمْرِ عَلَى أَمْرِهِمْ مِنْ النِّسَاءِ قَالَ رَجُلٌ
لِعَبْدِ اللَّهِ مَا نُقْصَانُ عَقْلِهَا قَالَ جُعِلَتْ شَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ
بِشَهَادَةِ رَجُلٍ قَالَ سُئِلَ مَا نُقْصَانُ دِينِهَا قَالَ تَمْكُثُ كَذَا
وَكَذَا مِنْ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لَا تُصَلِّي لِلَّهِ صَلَاةً
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Zaid Sa'id bin
Ar Rabi' telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam ia berkata: Aku pernah mendengar
Dzar (berkata) dari Wa'il bin Muhanah dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Bersedekahlah kalian (wahai para wanita), karena kalian yang
terbanyak dari penghuni neraka", lalu seorang wanita yang bukan dari kalangan
bangsawan bertanya: "Mengapa demikian?", atau "dengan penyebab apa?", atau
"lantaran apa?", beliau menjawab: "Karena kalian sering melaknat dan (sering)
tidak menghargai kebaikan suami", perawi berkata: "Abdullah berkata: 'Tidak ada
manusia yang kurang agama dan akalnya bisa menguasai laki-laki yang mewenangi
urusan daripada kaum wanita". Seorang laki-laki sontak bertanya kepada Abdullah:
"Apa kekurangan akal wanita?", ia menjawab: "Dijadikannya kesaksian dua orang
wanita sama dengan kesaksian satu orang laki-laki, lalu ia ditanya 'apa
kekurangan agama (pada) wanita?", ia menjawab: "Ia melewati beberapa hari (siang
dan malam) tanpa mengerjakan shalat apapun (baca; saat haidh) ".
No. Hadist: 990
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِذَا طَهُرَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ الْحَيْضِ
فَلْتَتَّبِعْ ثَوْبَهَا الَّذِي يَلِي جِلْدَهَا فَلْتَغْسِلْ مَا أَصَابَهُ مِنْ
الْأَذَى ثُمَّ تُصَلِّي فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i dari Abdur Rahman bin Al Qasim dari ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Apabila seorang
wanita suci dari haid, hendaknya ia sertakan pakaian yang langsung menyentuh
kulitnya, dan ia mencuci bagian yang terkena najis kemudian ia pergunakan
shalat."
No. Hadist: 991
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ يَكُونُ لِإِحْدَانَا الدِّرْعُ فِيهِ تَحِيضُ وَفِيهِ
تُجْنِبُ ثُمَّ تَرَى فِيهِ الْقَطْرَةَ مِنْ دَمِ حَيْضَتِهَا فَتَقْصَعُهُ
بِرِيقِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Ibnu Abu Najih dari 'Atha` dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Dahulu salah
seorang dari kami (para wanita) memiliki pakaian perang (yang ia kenakan) saat
haid dan junub, kemudian ia melihat dalam pakaian perangnya beberapa tetesan
darah haid, lalu ia bersihkan dengan ludahnya".
No. Hadist: 992
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْهُذَلِيُّ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أُمِّهِ عَنْ أُمِّ
سَلَمَةَ إِنَّ إِحْدَاكُنَّ تَسْبِقُهَا الْقَطْرَةُ مِنْ الدَّمِ فَإِذَا
أَصَابَتْ إِحْدَاكُنَّ ذَلِكَ فَلْتَقْصَعْهُ بِرِيقِهَا
Telah mengabarkan kepada aku
Sahl bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hudzali dari Al Hasan dari ibunya dari Ummu Salamah radliallahu 'anha: "Salah seorang dari kalian
(pasti pernah merasakan adanya) tetesan darah, jika tetesan itu mengenai
seseorang dari kalian, hendaknya ia bersihkan dengan ludahnya".
No. Hadist: 993
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ مُعَاذَةَ الْعَدَوِيَّةِ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِذَا غَسَلَتْ الْمَرْأَةُ الدَّمَ فَلَمْ يَذْهَبْ
فَلْتُغَيِّرْهُ بِصُفْرَةِ وَرْسٍ أَوْ زَعْفَرَانٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Tsabit bin Yazid telah menceritakan kepada kami
'Ashim dari Mu'adzah Al 'Adawiyah dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Apabila seorang
wanita mencuci darah dan tidak juga hilang, hendaknya ia menghilangkan dengan
kuning waras atau za'faran".
No. Hadist: 994
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ
الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَزِيدَ الرِّشْكِ قَالَ سَمِعْتُ مُعَاذَةَ
الْعَدَوِيَّةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَهَا امْرَأَةٌ الدَّمُ يَكُونُ فِي
الثَّوْبِ فَأَغْسِلُهُ فَلَا يَذْهَبُ فَأُقَطِّعُهُ قَالَتْ الْمَاءُ
طَهُورٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin Ar
rabi' telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid Ar Risyk ia berkata: Aku pernah mendengar
Mu'adzah Al
'Adawiyah dari
Aisyah radliallahu 'anha Seorang wanita berkata
kepadanya: "Bila darah mengenai pakaian, lalu aku mencucinya (tetapi) tidak juga
hilang, apakah harus aku potong?", ia menjawab: "Air itu suci, (tentu
menyucikan) ".
No. Hadist: 995
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ حَدَّثَنِي جَابِرُ
بْنُ صُبْحٍ قَالَ سَمِعْتُ خِلَاسَ بْنَ عَمْرٍو قَالَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو الْقَاسِمِ يَكُونُ
مَعِي فِي الشِّعَارِ الْوَاحِدِ وَأَنَا حَائِضٌ طَامِثٌ إِنْ أَصَابَهُ مِنِّي
شَيْءٌ غَسَلَ مَا أَصَابَهُ لَمْ يَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ وَصَلَّى فِيهِ ثُمَّ
يَعُودُ وَإِنْ أَصَابَهُ مِنِّي شَيْءٌ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ غَسَلَ مَكَانَهُ
لَمْ يَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ وَصَلَّى فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid Ath
Thayalisi telah
menceritakan kepada kami Yahya bin sa'id Al
Qaththan telah
menceritakan kepadaku Jabir bin Shubh ia berkata: Aku pernah mendengar
Khilas bin
'Amr ia berkata:
Aku pernah mendengar Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam - alias Abu AlQasim- pernah bersamaku dalam satu
pakaian dan (waktu itu) aku sedang haid, jika beliau terkena darah) dariku,
beliau membersihkannya (bagian yang terkena darah saja) dan tidak melebar ke
lainnya, lalu beliau shalat dengan pakaian itu, kemudian beliau mengulangi lagi,
dan jika terkena sesuatu dariku, beliau lakukan kembali seperti itu, mencuci
bagian yang terkena darah saja dan tidak melebar ke lainnya, lalu beliau shalat
dengan pakaian tersebut".
No. Hadist: 996
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِيمَا تَلْبَسُ
الْمَرْأَةُ مِنْ الثِّيَابِ وَهِيَ حَائِضٌ إِنْ أَصَابَهُ دَمٌ غَسَلَتْهُ
وَإِلَّا فَلَيْسَ عَلَيْهَا غَسْلُهُ وَإِنْ عَرِقَتْ فِيهِ فَإِنَّهُ يُجْزِئُهَا
أَنْ تَنْضَحَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Hisyam Ad
dastawa`i dari
Hammad dari Ibrahim tentang pakaian yang dikenakan wanita, sedang ia
sedang mengalami haid: "Jika darah mengenainya, ia harus mencucinya dan jika
tidak, ia tidak ada keharusan mencucinya, dan jika ia berkeringat padanya, ia
cukup memercikkan (air) padanya".
No. Hadist: 997
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ الْمَرْأَةُ الْحَائِضُ تُصَلِّي فِي
ثِيَابِهَا الَّتِي تَحِيضُ فِيهَا إِلَّا أَنْ يُصِيبَ شَيْئًا مِنْهَا دَمٌ
فَتَغْسِلَ مَوْضِعَ الدَّمِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Utsman dari Mujahid ia berkata: "Seorang wanita yang (suci dari)
haid, ia (boleh) shalat dengan bajunya sewaktu ia mengalami haid, kecuali jika
baju itu terkena darah, ia mencuci bagian yang terkena darah".
No. Hadist: 998
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ فَاطِمَةَ
بِنْتِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ دَمِ الْحَيْضِ يُصِيبُ الثَّوْبَ
قَالَ حُتِّيهِ ثُمَّ رُشِّيهِ بِالْمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Hisyam bin 'Urwah dari Fathimah binti Al Mundzir dari `Asma` binti Abu Bakar ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang darah haid yang mengenai
pakaian", beliau menjawab: "Keriklah, dan siramlah dengan air".
No. Hadist: 999
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هَانِئٍ
عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ طَهْمَانَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ
الْحَائِضُ لَا تَغْسِلُ ثَوْبَهَا إِذَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ دَمٌ
Telah menceritakan kepada
kami Mu'adz bin
Hani` dari
Ibrahim bin
Thahman dari
Mughirah dari Ibrahim ia berkata: "Seorang wanita yang haid, tidak ada
keharusan mencuci pakaiannya apabila tidak terkena darah".
No. Hadist: 1000
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ هُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ بِنْتُ الْمُنْذِرِ عَنْ
أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ سَمِعْتُ امْرَأَةً تَسْأَلُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ثَوْبِهَا إِذَا طَهُرَتْ مِنْ
مَحِيضِهَا كَيْفَ تَصْنَعُ بِهِ قَالَ إِنْ رَأَيْتِ فِيهِ دَمًا فَحُكِّيهِ ثُمَّ
اقْرُصِيهِ بِمَاءٍ ثُمَّ انْضَحِي فِي سَائِرِهِ فَصَلِّي فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah Ar Raqqasyi telah menceritakan kepada kami
Yazid bin
Zurai' telah
menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Ishaq, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku
Fathimah binti Al
Mundzir dari
`Asma` binti Abu
Bakar ia berkata:
"Aku pernah mendengar seorang wanita bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tentang pakaiannya, jika telah suci dari haidnya, apa yang
harus ia lakukan dengan pakaiannya tersebut?, beliau menjawab: 'Jika kamu
melihat darah padanya, keriklah kemudian bersihkanlah dengan air dan siramlah ke
seluruh bagian (yang terkena darah), dan shalatlah dengan (mengenakan) -nya'
".
No. Hadist: 1001
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا أَبُو عُبَيْدٍ
الْقَاسِمُ بْنُ سَلَّامٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ
سُفْيَانَ عَنْ ثَابِتٍ الْحَدَّادِ عَنْ عَدِيِّ بْنِ دِينَارٍ مَوْلَى أُمِّ
قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ قَالَتْ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ دَمِ الْحِيضَةِ يَكُونُ فِي الثَّوْبِ فَقَالَ
اغْسِلِيهِ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَحُكِّيهِ بِضِلَعٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Ubaid Al
Qasim bin Salam,
telah menceritakan kepada kami Abdur Raman bin Mahdi dari Sufyan dari Tsabit Al Haddad dari 'Adi bin Dinar -bekas budaknya Ummu Qais binti Mihshan-, dari
Ummu
Qais radliallahu
'anha ia berkata: "Aku pernah bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang
darah haid yang mengenai pakaian, beliau menjawab: "Cucilah dengan air dan sidr
(sejenis tumbuhan-tumbuhan beraroma wangi yang ditumbuk dan dikeringkan,
biasanya dipakai untuk campuran mencuci), dan keriklah dengan kayu (atau
sejenisnya) ".
No. Hadist: 1002
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ
الرَّبِيعِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْمُبَارَكِ قَالَ سَمِعْتُ كَرِيمَةَ قالَتْ
سَمِعْتُ عَائِشَةَ وَسَأَلَتْهَا امْرَأَةٌ فَقَالَتْ الْمَرْأَةُ يُصِيبُ
ثَوْبَهَا مِنْ دَمِ حِيضَتِهَا فَقَالَتْ لِتَغْسِلْهُ بِالْمَاءِ قَالَتْ
فَإِنَّا نَغْسِلُهُ فَيَبْقَى أَثَرُهُ قَالَتْ إِنَّ الْمَاءَ
طَهُورٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin Ar
Rabi' dari
Ali bin Al
Mubarak ia
berkata: "Aku pernah mendengar Karimah berkata: "Aku mendengar Aisyah radliallahu 'anha, ada seorang wanita
menyampaikan uneg-unegnya: 'Pakaiannya terkena darah haid', ia (Aisyah
radliallahu 'anha) menjawab: "Hendaknya ia mencucinya dengan air", ia berkata
lagi: "Ia telah mencucinya, namun masih tersisa bekasnya", Aisyah menjawab: "Air
itu suci (dan tentu mensucikan) ".
No. Hadist: 1003
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
Bab: Wanita haidh shalat dengan pakaiannya jika telah suci
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ كَانَتْ عَائِشَةُ تَرَى الشَّيْءَ
مِنْ الْمَحِيضِ فِي ثَوْبِهَا فَتَحُتُّهُ بِالْحَجَرِ أَوْ بِالْعُودِ أَوْ
بِالْقَرْنِ ثُمَّ تَرُشُّهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atha` ia berkata: " Aisyah radliallahu 'anha pernah melihat (sedikit darah)
di pakaiannya saat ia mengalami haid, ia menggosoknya dengan batu atau
(mengeriknya dengan) kayu atau tanduk, kemudian ia menyiramnya".
No. Hadist: 1004
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ عَنْ
عَبْدِ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ خُثَيْمٍ
قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ الْجُنُبِ يَعْرَقُ فِي الثَّوْبِ ثُمَّ
يَمْسَحُهُ بِهِ قَالَ لَا بَأْسَ بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim dari
Abdul Wahab Ats
Tsaqafi dari
Abdullah bin
Utsman bin Khutsaim ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Sa'id bin
Jubair, tentang
seorang yang junub jika ia berkeringat pada pakaiannya kemudian ia usap dengan
kain yang dikenakannya, ia menjawab: "Tidak mengapa".
No. Hadist: 1005
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ
مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُثْمَانَ
بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ أَنَّهُ كَانَ لَا يَرَى بِعَرَقِ
الْجُنُبِ فِي الثَّوْبِ بَأْسًا
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj bin
Minhal telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Abdullah bin Utsman bin
Khutsaim dari
Sa'id bin
Jubair: ia
memandang keringat orang yang junub sebagai 'tidak masalah".
No. Hadist: 1006
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ الشَّعْبِيِّ أَنَّهُ كَانَ لَا يَرَى
بِهِ بَأْسًا
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Asy Sya'bi: Ia menganggap hal itu sebagai tidak
masalah".
No. Hadist: 1007
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ مَا كُلُّ أَصْحَابِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا يَجِدُونَ ثَوْبَيْنِ فَقَالَ إِذَا
اغْتَسَلْتَ أَلَسْتَ تَلْبَسُهُ فَذَاكَ بِذَاكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Humaid dari Al Hasan ia berkata: "Tidak semua sahabat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memiliki dua buah baju", ia juga berkata: "Bukankah setelah
kamu mandi, baju itu tetap kamu kenakan?, (dijawab ya), begitu juga
sama".
No. Hadist: 1008
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الْقَاسِمِ
بْنِ مُحَمَّدٍ أَنَّ عَائِشَةَ سُئِلَتْ عَنْ الرَّجُلِ يُصِيبُ الْمَرْأَةَ ثُمَّ
يَلْبَسُ الثَّوْبَ فَيَعْرَقُ فِيهِ فَلَمْ تَرَ بِهِ بَأْسًا
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Yahya bin Sa'id dari Al Qasim bin Muhammad: " Aisyah radliallahu 'anha ditanya tentang seorang
laki-laki yang menggauli isterinya kemudian ia memakai bajunya dan berkeringat
saat mengenakannya, ia (Aisyah radliallahu 'anha) menganggap tidak mengapa dalam
masalah ini."
No. Hadist: 1009
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ لَا
بَأْسَ أَنْ يَعْرَقَ الْجُنُبُ وَالْحَائِضُ فِي الثَّوْبِ يُصَلَّى
فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim dari Ibnu Juraij dari 'Atha` ia berkata: "Tidak mengapa seorang yang junub
atau yang mengalami haid berkeringat (hingga membasahi badannya) kemudian ia
pergunakan untuk shalat."
No. Hadist: 1010
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي
الْجُنُبِ يَعْرَقُ فِي ثَوْبِهِ قَالَ لَا يَضُرُّهُ وَلَا يَنْضَحُهُ
بِالْمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Abu Al `Ahwash dari Abu Hamzah dari Ibrahim tentang seorang yang junub, (jika) ia berkeringat
di pakaiannya. Ia berkata: "Ia tidak mengapa dan tidak perlu menyirami
pakaiannya dengan air".
No. Hadist: 1011
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ هِشَامٍ عَنْ حَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي الْحَائِضِ إِذَا عَرِقَتْ فِي
ثِيَابِهَا فَإِنَّهُ يُجْزِئُهَا أَنْ تَنْضَحَهُ بِالْمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Hisyam dari Hammad dari Ibrahim tentang seorang wanita yang mengalami haid,
apabila ia berkeringat di pakaiannya: "Ia cukup menyirami dengan
air".
No. Hadist: 1012
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ كَانَ يَعْرَقُ فِي
الثَّوْبِ وَهُوَ جُنُبٌ ثُمَّ يُصَلِّي فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Salamah telah
menceritakan kepada kami Malik dari Nafi' dari Ibnu umar radliallahu 'anhu Ia pernah berkeringat di
bajunya saat ia tengah junub, (setelah bersuci) ia mengerjakan shalat dengan
baju tersebut."
No. Hadist: 1013
Bab: Peluh junub atau haidh
Bab: Peluh junub atau haidh
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ هِشَامٍ هُوَ ابْنُ حَسَّانَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَرَى بَأْسًا بِعَرَقِ الْحَائِضِ
وَالْجُنُبِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Yahya telah
menceritakan kepada kami Husyaim dari Hisyam Ibnu Hassan, dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu: "Ia tidak menganggap masalah
seorang yang junub atau haid bila berkeringat (di pakaian yang ia kenakan)
".
No. Hadist: 1014
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ
حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ قَالَ سَأَلَ رَجُلٌ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا يَحِلُّ لِي مِنْ
امْرَأَتِي وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ لِتَشُدَّ عَلَيْهَا إِزَارَهَا ثُمَّ شَأْنَكَ
بِأَعْلَاهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin
Makhlad telah
menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam ia berkata: "Seorang laki-laki pernah bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata: "Apa yang dihalalkan
bagiku terhadap isteriku saat ia sedang haid?", beliau menjawab: "Hendaklah kamu
kencangkan sarungnya, kemudian dibolehkan bagimu bagian
atasnya".
No. Hadist: 1015
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا
مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ قَالَ أَرْسَلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُمَرَ إِلَى عَائِشَةَ لِيَسْأَلَهَا هَلْ يُبَاشِرُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ فَقَالَتْ لِتَشُدَّ إِزَارَهَا عَلَى أَسْفَلِهَا ثُمَّ
يُبَاشِرُهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Khalid telah menceritakan kepada kami
Malik dari Nafi' ia berkata: "Abdullah bin Abdullah bin Umar
mengutus (seseorang) kepada Aisyah radliallahu 'anha untuk bertanya kepadanya:
'Apakah boleh seorang laki-laki mencumbui isterinya sedang ia mengalami haid? ',
ia menjawab: 'Hendaknya si (isteri) mengencangkan sarung bagian bawahnya,
kemudian suami dibolehkan mencumbuinya' ".
No. Hadist: 1016
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ حَمَّادٍ
عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ الْحَائِضُ يَأْتِيهَا زَوْجُهَا فِي مَرَاقِّهَا وَبَيْنَ
فَخِذَيْهَا فَإِذَا دَفَقَ غَسَلَتْ مَا أَصَابَهَا وَاغْتَسَلَ هُوَ
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Za`idah dari Al 'Ala` bin Al Musayyib dari Hammad dari Ibrahim ia berkata: "Seorang wanita yang haid, suaminya
boleh mendatanginya pada bagian bawah perutnya (pusar) dan antara dua pahanya,
apabila mani keluar, hendaknya ia (isteri) mencuci bagian yang terkena olehnya
(mani) dan ia (suami) harus mandi".
No. Hadist: 1017
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَدِيٍّ قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ الْكَرِيمِ عَنْ
الْحَائِضِ فَقَالَ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لَقَدْ عَلِمَتْ أُمُّ عِمْرَانَ أَنِّي
أَطْعُنُ فِي أَلْيَتِهَا يَعْنِي وَهِيَ حَائِضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin 'Adi ia berkata: "Aku bertanya kepada
Abdul
Karim tentang
seorang wanita yang haid", ia menjawab: Ibrahim pernah berkata; "Sungguh Ummu Imran mengetahui
bahwa aku mendatangi bagian atas kemaluannya, yaitu saat haid".
No. Hadist: 1018
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ قَالَ سَأَلَ رَجُلٌ عَطَاءً عَنْ
الْحَائِضِ فَلَمْ يَرَ بِمَا دُونَ الدَّمِ بَأْسًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal ia berkata: "Seorang laki-laki bertanya kepada
'Atha` tentang wanita yang haid, ia tidak menganggap
masalah (mencumbui) di selain tempat keluarnya darah
(kemaluan)."
No. Hadist: 1019
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ إِذَا حِضْتُ أَمَرَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَّزِرُ وَكَانَ يُبَاشِرُنِي
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Al `Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Jika aku mengalami
haid, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanku untuk memakai sarung,
kemudian beliau mencumbuiku".
No. Hadist: 1020
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي مَيْمُونُ بْنُ مِهْرَانَ قَالَ
سُئِلَتْ عَائِشَةُ مَا يَحِلُّ لِلرَّجُلِ مِنْ امْرَأَتِهِ وَهِيَ حَائِضٌ
قَالَتْ مَا فَوْقَ الْإِزَارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i telah menceritakan kepadaku
Maimun bin
Mihran ia
berkata: Aisyah radliallahu 'anha pernah ditanya: "Apa saja yang
dihalalkan bagi seorang laki-laki terhadap isterinya yang sedang haid?", ia
menjawab: "Apa saja yang berada di atas kain sarungnya."
No. Hadist: 1021
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
حَدَّثَنَا عُيَيْنَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جَوْشَنٍ عَنْ مَرْوَانَ
الْأَصْفَرِ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ مَا يَحِلُّ لِلرَّجُلِ مِنْ
امْرَأَتِهِ إِذَا كَانَتْ حَائِضًا قَالَتْ كُلُّ شَيْءٍ غَيْرُ الْجِمَاعِ قَالَ
قَلْتُ فَمَا يَحْرُمُ عَلَيْهِ مِنْهَا إِذَا كَانَا مُحْرِمَيْنِ قَالَتْ كُلُّ
شَيْءٍ غَيْرُ كَلَامِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
menceritakan kepada kami 'Uyainah bin Abdur Rahman bin
Jausyan dari
Marwan Al
`Ashfar dari
Masruq ia berkata: Aku bertanya kepada
Aisyah radliallahu 'anha: "Apa saja yang dihalalkan bagi
seorang laki-laki terhadap isterinya yang sedang haid?", ia menjawab: "Segala
sesuatu (boleh dilakukan) kecuali jima' (bersenggama) ", aku bertanya lagi: "
apa yang diharamkan atasnya dari isterinya tersebut, jika keduanya sedang
malaksanakan ihram?", ia menjawab: "Segala sesuatu kecuali mengajaknya bicara".
No. Hadist: 1022
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ جَلْدِ بْنِ أَيُّوبَ عَنْ رَجُلٍ عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ لِإِنْسَانٍ اجْتَنِبْ شِعَارَ الدَّمِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al Jald bin Ayyub dari seorang laki-laki dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata kepada orang-orang:
"Hindari pakaian yang menempel dengan darah (haid) ".
No. Hadist: 1023
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ إِذَا
كَفَّ الْأَذَى يَعْنِي الدَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il dari As Sya'bi ia berkata: "(Maksud dari ungkapan): 'Apabila
penyakit itu telah berhenti', adalah berhentinya darah' ".
No. Hadist: 1024
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ
عَدِيٍّ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ لَيْثٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ لَا بَأْسَ أَنْ
تُؤْتَى الْحَائِضُ بَيْنَ فَخِذَيْهَا وَفِي سُرَّتِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin
'Adi telah
menceritakan kepada kami Syarik dari Laits dari Mujahid ia berkata: "Tidak mengapa mencumbui wanita yang
sedang haid di bagian antara kedua selangkangannya atau di pusarnya (selain
senggama) ".
No. Hadist: 1025
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ لَيْثٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ يُقْبِلُ بِهِ
وَيُدْبِرُ إِلَّا الدُّبُرَ وَالْمَحِيضَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Al Hasan bin Shalih dari Laits dari Mujahid ia berkata: "Suami boleh mencumbui isteri (saat
haid) dari depan atau belakang kecuali dubur dan tempat keluarnya darah haid
(kemaluannya) ".
No. Hadist: 1026
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ
وَيَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ
أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي لِحَافٍ فَوَجَدْتُ مَا تَجِدُ النِّسَاءُ فَقُمْتُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَكِ أَنَفِسْتِ قُلْتُ وَجَدْتُ
مَا تَجِدُ النِّسَاءُ قَالَ ذَاكَ مَا كَتَبَ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ قَالَتْ
فَقُمْتُ فَأَصْلَحْتُ مِنْ شَأْنِي ثُمَّ رَجَعْتُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْخُلِي فِي اللِّحَافِ فَدَخَلْتُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la bin
'Ubaid dan
Yazid bin
Harun dari
Muhammad bin
'Amr dari
Abu
Salamah dari
Ummu
Salamah
radliallahu 'anha ia berkata: "Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam satu selimut. Tiba-tiba haidhku datang, kontan aku pergi dan
kupakai baju haidku. Beliau bertanya: 'Ada apa denganmu?, apakah kamu mengalami
nifas? ', aku menjawab: 'Aku dapatkan kebiasaan yang dialami oleh para wanita
wanita', beliau berkata: 'Itulah yang telah Allah subhanallahu wa ta'ala
tetapkan untuk puteri-puteri Nabi Adam 'alaihissalaam. Ia berkata: ' aku bangkit
dan aku bereskan kondisi tubuhku, lantas kutemui lagi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, beliau berkata: 'Masuklah ke dalam selimut', (Ummu Salamah
radliallahu 'anha berkata): 'Aku pun masuk' ".
No. Hadist: 1027
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ
عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتَوَائِيِّ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ زَيْنَبَ
بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ بَيْنَا أَنَا مَعَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُضْطَجِعَةٌ فِي الْخَمِيلَةِ إِذْ
حِضْتُ فَانْسَلَلْتُ فَأَخَذْتُ ثِيَابَ حِيضَتِي فَقَالَ أَنَفِسْتِ قُلْتُ
نَعَمْ قَالَتْ دَعَانِي فَاضْطَجَعْتُ مَعَهُ فِي الْخَمِيلَةِ قَالَتْ وَكَانَتْ
هِيَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْتَسِلَانِ مِنْ
الْإِنَاءِ الْوَاحِدِ مِنْ الْجَنَابَةِ وَكَانَ يُقَبِّلُهَا وَهُوَ
صَائِمٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Wahab bin
Jarir dari
Hisyam Ad
Dastawa`i dari
Yahya dari Abu Salamah dari Zainab binti Ummu Salamah dari Ummu Salamah radliallahu 'anha ia berkata: "Ketika aku
berbaring bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu selimut
tebal, tiba-tiba aku mengalami haid, kontan aku segera keluar perlahan dan aku
ambil baju haidku, beliau bertanya: 'Apakah kamu sedang nifas? ', aku menjawab:
'Ya', ia berkata: 'Beliau memanggilku dan aku pun kembali berbaring bersama
beliau dalam satu selimut tebal'. Ia (perawi) berkata: 'kemudian ia bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi junub dalam satu bak mandi, dan
beliau juga menciumnya padahal saat itu beliau tengah puasa' ".
No. Hadist: 1028
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادٍ عَنْ
مَيْمُونَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُبَاشِرُ الْمَرْأَةَ مِنْ نِسَائِهِ فَوْقَ الْإِزَارِ وَهِيَ
حَائِضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Khalid dari As Syaibani dari Abdullah bin Syaddad dari Maimunah radliallahu 'anha ia berkata: "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencumbui salah satu isterinya pada bagian
diatas kain sarung saat sedang haid".
No. Hadist: 1029
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ
الزَّهْرَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ
أَبِي مَيْسَرَةَ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ إِحْدَانَا إِذَا كَانَتْ
حَائِضًا أَنْ تَشُدَّ عَلَيْهَا إِزَارَهَا ثُمَّ يُبَاشِرُهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Bisyr bin Umar Az
Zahrani telah
menceritakan kepada kami Abu Al `Ahwash telah menceritakan kepada kami
Abu
Ishaq dari
Abu Maisarah 'Amr
bin Syurahbil,
dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyuruh salah seorang dari kami (para
isteri beliau) jika tengah haid untuk mengencangkan ikatan kain sarungnya
kemudian beliau mencumbuinya".
No. Hadist: 1030
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي مَيْسَرَةَ قَالَ قَالَتْ
أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ كُنْتُ أَتَّزِرُ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أَدْخُلُ مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لِحَافِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdus Shamad bin
Abdul Warits
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dari Abu Maisarah ia berkata: Ummul mu`minin (isteri Nabi) berkata: "Aku pernah mengenakan
kain sarung (penutup) dan saat itu aku sedang haid, kemudian bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke selimut beliau".
No. Hadist: 1031
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ قَالَ سُئِلَ
ابْنُ جُبَيْرٍ مَا لِلرَّجُلِ مِنْ امْرَأَتِهِ إِذَا كَانَتْ حَائِضًا قَالَ مَا
فَوْقَ الْإِزَارِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
Yazid bin Abu
Ziyad ia berkata:
Ibnu
Jubair pernah
ditanya: Apa yang dibolehkan bagi seorang laki-laki dari isterinya jika ia
mengalami haid?", ia menjawab: "Sesuatu yang berada diatas sarung (kain penutup)
".
No. Hadist: 1032
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ عَبِيدَةَ فِي
الْحَائِضِ قَالَ الْفِرَاشُ وَاحِدٌ وَاللُّحُفُ شَتَّى فَإِنْ كَانُوا لَا
يَجِدُونَ رَدَّ عَلَيْهَا مِنْ لِحَافِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhamad bin Sirin dari 'Abidah Tentang seorang wanita yang mengalami haid, ia
berkata: "Tempat tidur (yang digunakan) boleh satu, namun selimutnya harus
banyak (berbeda), dan jika tidak mereka dapati, seorang suami boleh mengulurkan
selimut kepada isterinya".
No. Hadist: 1033
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ شُرَيْحٍ قَالَ لَهُ
مَا فَوْقَ السَّرَرِ أَوْ السُّرَّةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhamad bin Sirin dari Syuraih ia berkata: "Suami boleh memperlakukan isterinya
yang tengah haid segala hal asalkan diatas pusar".
No. Hadist: 1034
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ
يَزِيدَ بْنِ بَابَنُوسَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَشَّحُنِي وَأَنَا حَائِضٌ وَيُصِيبُ مِنْ رَأْسِي
وَبَيْنِي وَبَيْنَهُ ثَوْبٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Abu Imran Al jauni dari Yazid bin Babanus dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencumbuiku, sedang aku mengalami haid, dan
beliau mencumbuiku dari bagian kepala, dan diantaraku dan beliau terhalangi
sehelai kain".
No. Hadist: 1035
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ
الْيَهُودَ كَانُوا إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ فِيهِمْ لَمْ يُؤَاكِلُوهَا وَلَمْ
يُشَارِبُوهَا وَأَخْرَجُوهَا مِنْ الْبَيْتِ وَلَمْ تَكُنْ مَعَهُمْ فِي
الْبُيُوتِ فَسُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ
فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى }
فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يُؤَاكِلُوهُنَّ وَأَنْ يُشَارِبُوهُنَّ وَأَنْ يَكُنَّ مَعَهُمْ فِي الْبُيُوتِ
وَأَنْ يَفْعَلُوا كُلَّ شَيْءٍ مَا خَلَا النِّكَاحَ فَقَالَتْ الْيَهُودُ مَا
يُرِيدُ هَذَا أَنْ يَدَعَ شَيْئًا مِنْ أَمْرِنَا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ فَجَاءَ
عَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ وَأُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَاهُ بِذَلِكَ وَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَفَلَا نَنْكِحُهُنَّ فِي الْمَحِيضِ فَتَمَعَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَمَعُّرًا شَدِيدًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ وَجَدَ
عَلَيْهِمَا فَقَامَا فَخَرَجَا فَاسْتَقْبَلَتْهُمَا هَدِيَّةُ لَبَنٍ فَبَعَثَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آثَارِهِمَا فَرَدَّهُمَا
فَسَقَاهُمَا فَعَلِمْنَا أَنَّهُ لَمْ يَغْضَبْ عَلَيْهِمَا
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu, Tradisi orang-orang yahudi,
apabila salah seorang isteri mereka mengalami haid, mereka tidak memperkenankan
makan bersama mereka, mereka tidak juga mencumbuinya bahkan mereka usir dari
rumah dan tidak memperkenankan tinggal bersama mereka. Kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ditanya tentang hal itu, maka turunlah ayat: "WA YAS`ALUUNAKA
'ANIL MAHIIDH, QUL HUWA `ADZA" (Dan mereka bertanya kepada kamu tentang haid,
katakanlah ia itu kotoran) -Qs. Al Baqarah: 222-, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan mereka (para sahabat) untuk makan bersama para isteri
mereka, mencumbui mereka serta memperkenankan tinggal bersama mereka di rumah,
dan boleh melakukan apa saja (bersama mereka) kecuali bersenggama. Seorang
wanita yahudi berkata: 'Ia tidak mau membiarkan suatu dari perihal kami kecuali
ia menyelisihi kami (tampil beda) '. 'Abbad bin Bisyr dan `Usaid bin Hudhair
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan keduanya mengabarkan
pernyataan itu, dan keduanya berkata: 'Wahai Rasulullah, apakah kami boleh
menyetubuhi mereka (isteri-isteri kami) dalam masa haid (mereka)? ', maka
berubahlah raut muka beliau dengan perubahan yang ketara, hingga kami mengira
kalau beliau marah kepada keduanya yang siapa tahu keduanya akan bangkit dan
pergi. Ternyata keduanya malah disuguhi minuman susu, beliau utus (seseorang)
dan mengajak keduanya kembali. Beliau memberi minuman keduanya, dan mereka sadar
bahwa beliau tidaklah marah kepada keduanya".
No. Hadist: 1036
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا أَبُو هِلَالٍ حَدَّثَنِي شَيْبَةُ بْنُ هِشَامٍ الرَّاسِبِيُّ قَالَ
سَأَلْتُ سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ الرَّجُلِ يُضَاجِعُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ فِي لِحَافٍ وَاحِدٍ فَقَالَ أَمَّا نَحْنُ آلَ عُمَرَ فَنَهْجُرُهُنَّ
إِذَا كُنَّ حُيَّضًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Abu Hilal ia berkata: Telah menceritakan kepadaku
Syaibah bin Hisyam
Ar Rasibiy ia
berkata: "Aku pernah bertanya kepada Salim bin Abdullah tentang seorang laki-laki yang mencumbui
isterinya saat haid dalam satu selimut", ia berkata: "Adapun kami keluarga Umar,
tidak mendekati mereka (isteri-isteri mereka) jika sedang mengalami haid".
No. Hadist: 1037
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ لَا بَأْسَ
بِفَضْلِ وَضُوءِ الْمَرْأَةِ مَا لَمْ تَكُنْ جُنُبًا أَوْ حَائِضًا
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Khalid dari
Muhamad bin
Ishaq dari
Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu ia berkata: "Tidak mengapa
(menggunakan) sisa air wudhu seorang wanita selama tidak junub atau haid".
No. Hadist: 1038
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ الْحَكَمِ قَالَ يَضَعُهُ
وَضْعًا يَعْنِي عَلَى الْفَرْجِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ghailan dari Al Hakam ia berkata: "Hendaknya suami meletakkan
penghalang di atas kemaluan (isterinya) ".
No. Hadist: 1039
Bab: Menggauli wanita haidh
Bab: Menggauli wanita haidh
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ حَبِيبٍ مَوْلَى
عُرْوَةَ عَنْ نُدْبَةَ مَوْلَاةِ مَيْمُونَةَ عَنْ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يُبَاشِرُ الْمَرْأَةَ مِنْ نِسَائِهِ وَهِيَ حَائِضٌ إِذَا كَانَ
عَلَيْهَا إِزَارٌ يَبْلُغُ أَنْصَافَ الْفَخِذَيْنِ أَوْ الرُّكْبَتَيْنِ
مُحْتَجِزَةً بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih ia
berkata: Telah menceritakan kepadaku Al Laits ia berkata: Telah menceritakan kepadaku
Ibnu
Syihab dari
Habib -bekas budaknya 'Urwah-, dari
Nudbah -bekas budaknya Maimunah-, dari
Maimunah radliallahu 'anha -isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam-: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencumbui
salah seorang isteri beliau sedang ia dalam keadaan haid, jika ia mengenakan
kain sarung (penutup), beliau (mencumbuinya) hingga pertengahan kedua paha atau
kedua lutut, dan beliau tidak melebihi batas tersebut".
No. Hadist: 1040
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ
حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَنَا حَائِضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin
Makhlad telah
menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Aku pernah
menyisiri rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang aku (dalam
keadaan) haid".
No. Hadist: 1041
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا
مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ
أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا
حَائِضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalid telah menceritakan kepada kami
Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Aku pernah
menyisiri rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang aku (dalam
keadaan) haid".
No. Hadist: 1042
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا
مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ قَالَ كُنَّ جَوَارِي ابْنِ عُمَرَ يَغْسِلْنَ رِجْلَيْهِ
وَهُنَّ حُيَّضٌ وَيُعْطِينَهُ الْخُمْرَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalid telah menceritakan kepada kami
Malik dari Nafi' ia berkata: "Para budak wanita
Ibnu
Umar radliallahu
'anhu mencuci kedua kakinya (Ibnu Umar), dan mereka sedang haid, dan mereka juga
memberinya tikar untuk shalat".
No. Hadist: 1043
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحِ بْنِ هَانِئٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أُوتَى بِالْإِنَاءِ فَأَضَعُ فَمِي
فَأَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٌ فَيَضَعُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَمَهُ عَلَى الْمَكَانِ الَّذِي وَضَعْتُ فَيَشْرَبُ وَأُوتَى
بِالْعَرْقِ فَأَنْتَهِسُ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى الْمَكَانِ الَّذِي وَضَعْتُ
فَيَنْتَهِسُ ثُمَّ يَأْمُرُنِي فَأَتَّزِرُ وَأَنَا حَائِضٌ وَكَانَ
يُبَاشِرُنِي
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al Miqdam bin Syuraih bin
Hani` dari
ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Aku pernah diberi
sebuah wadah air (minum) aku menempelkan di bibirku dan saat itu sedang haid,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menempelkan ke bibir beliau di bagian
yang aku tempelkan bibirku dan beliau meminumnya, kemudian aku diberi sepotong
daging, maka aku gigit, beliau menempelkan bibirnya dibagian gigitanku, kemudian
beliau menggigitnya, kemudian beliau memerintahkanku untuk mengenakan sarung
(penutup) dan aku dalam keadaan haid, beliau mencumbuiku".
No. Hadist: 1044
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ كَانَ
يُقَالُ الْحَائِضُ لَيْسَتْ الْحِيضَةُ فِي يَدِهَا تَغْسِلُ يَدَهَا وَتَعْجِنُ
وَتَنْبِذُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Mughirah dari Ibrahim ia berkata: "Pernah dikatakan: 'Wanita yang
sedang haid tidaklah mengalami haid di tangannya, ia dapat mencuci tangannya
kemudian membuat masakan kue dan minuman juice".
No. Hadist: 1045
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا أَبُو زَيْدٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ
الْحَائِضَ حِيضَتُهَا لَيْسَتْ فِي يَدِهَا وَكَانَ يَقُولُ الْحَائِضُ حُبُّ
الْحَيِّ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Zaid telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mughirah dari Ibrahim ia berkata: "Wanita yang haid tidaklah mengalami
haid di tangannya", ia juga pernah berkata: "Wanita haid adalah cinta yang
dinamis".
No. Hadist: 1046
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَمَّادٍ قَالَ سَأَلْتُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مُصَافَحَةِ
الْيَهُودِيِّ وَالنَّصْرَانِيِّ وَالْمَجُوسِيِّ وَالْحَائِضِ فَلَمْ يَرَ فِيهِ
وُضُوءًا
Telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Hammad ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Ibrahim tentang berjabat tangan dengan seorang (yang
beragama) yahudi, nashrani, majusi dan wanita yang haid, maka ia berpendapat
tidak harus berwudhu (setelah berjabat tangan) ".
No. Hadist: 1047
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ السُّدِّيُّ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ الْبَهِيِّ قَالَ حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ لِلْجَارِيَةِ
نَاوِلِينِي الْخُمْرَةَ قَالَتْ أَرَادَ أَنْ يَبْسُطَهَا وَيُصَلِّيَ عَلَيْهَا
فَقَالَتْ إِنَّهَا حَائِضٌ فَقَالَ إِنَّ حِيضَتَهَا لَيْسَ فِي
يَدِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid Ath
Thayalisi telah
menceritakan kepada kami Za`idah telah menceritakan kepada kami
Isma'il As
Suddi dari
Abdullah Al
Bahi ia berkata:
Telah menceritakan kepadaku Aisyah radliallahu 'anha: "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah berada di masjid, beliau berkata kepada seorang pembantu
perempuan: 'Ambilkan aku alas tikar untuk shalat', ia berkata: 'Beliau ingin
membentangkannya dan shalat di atasnya', ia berkata: 'Dia (pembantu itu) sedang
haid', beliau berkata: 'Haidnya tidak berada di tangannya' ".
No. Hadist: 1048
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ تَمِيمِ بْنِ
سَلَمَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخْرِجُ إِلَيَّ رَأْسَهُ مِنْ الْمَسْجِدِ
فَأَغْسِلُهُ يَعْنِي وَهُوَ مُعْتَكِفٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Maslamah telah
menceritakan kepada kami Fudhail bin 'Iyadh dari Sulaiman dari Tamim bin Maslamah dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjulurkan kepala beliau kepadaku sedang
beliau berada di masjid, aku mengeramasinya, ini tepatnya saat beliau
melaksanakan I'tikaf".
No. Hadist: 1049
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ
أَسَدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ كَانَ لَا
يَرَى بَأْسًا أَنْ تُوَضِّئَ الْحَائِضُ الْمَرِيضَ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Mu'alla bin
`Asad telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mugirah dari Ibrahim: "Ia (berpendapat) Tidak mengapa seorang wanita
yang sedang haid (membantu) membantu wudhu orang sakit".
No. Hadist: 1050
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ جَعْفَرِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَغْسِلُ رَأْسَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Ja'far bin Al
Harits dari
Manshur dari Ibrahim dari Al `Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Aku pernah
mengeramasi rambut Rasulullah shallallahu 'aliahi wa sallam sedang aku haid."
No. Hadist: 1051
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ
حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ تَمِيمِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ
قَالَتْ لَقَدْ كُنْتُ أَغْسِلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ وَهُوَ عَاكِفٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la bin
'Ubaid telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Tamim bin Salamah dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Sungguh aku dulu
pernah mengeramasi rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam padahal (saat
itu) aku haid dan beliau sedang beri'tikaf (di masjid) ".
No. Hadist: 1052
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ مُغِيرَةَ قَالَ أَرْسَلَ
أَبُو ظَبْيَانَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ يَسْأَلُهُ عَنْ الْحَائِضِ تُوَضِّئُ
الْمَرِيضَ قَالَ نَعَمْ وَتُسْنِدُهُ قَالَ لَا فَقُلْتُ لِلْمُغِيرَةِ سَمِعْتَهُ
مِنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ لَا قَالَ عَبْد اللَّهِ وَتُسْنِدُهُ يَعْنِي فِي
الصَّلَاةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid Ath
Thayalisi telah
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata: "Aku pernah mendengar
Mughirah berkata: 'Abu Dhabyan pernah mengutus (seseorang)
kepada Ibrahim untuk menanyakan perihal wanita yang haid, apakah
ia boleh (membantu) mewudhukan orang yang sakit? ', ia menjawab: 'Ya, boleh',
(ia bertanya lagi): 'Apakah ia juga boleh menopangnya (saat mengerjakan shalat)?
', ia menjawab: 'Tidak boleh', aku bertanya kepada Mughirah: 'Apakah kamu pernah
dengar hal ini (langsung) dari Ibrahim? ', ia menjawab: 'Tidak pernah'
".
No. Hadist: 1053
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سُلَيْمَانُ أَخْبَرَنِي عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ
عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا نَاوِلِينِي الْخُمْرَةَ قَالَتْ إِنِّي حَائِضٌ قَالَ
إِنَّهَا لَيْسَتْ فِي يَدِكِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, telah berkata Sulaiman telah mengabarkan kepadaku dari
Tsabit bin
'Ubaid dari
Al
Qasim dari
Aisyah radliallahu 'anha ia berkata: "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah berkata kepadanya: 'Ambilkan aku alas tikar (untuk
shalat) ', ia berkata: 'Maaf aku sedang haid', beliau berkata: 'Haid itu bukan
pada tanganmu' ".
No. Hadist: 1054
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ شِنْظِيرٍ عَنْ
الْحَسَنِ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ امْرَأَةٍ حَائِضٍ شَرِبَتْ مِنْ مَاءٍ
أَيُتَوَضَّأُ بِهِ فَضَحِكَ وَقَالَ نَعَمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Katsir bin Syinzhir dari Al Hasan: "Ia pernah ditanya perihal seorang wanita yang
haid, ia minum air (dari sebuah wadah), apakah boleh dipergunakannya untuk
berwudhu?, ia tertawa dan menjawab: 'Ya, boleh' ".
No. Hadist: 1055
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
الْحَجَّاجِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ
صَالِحٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ حَرَامِ بْنِ مُعَاوِيَةَ عَنْ
عَمِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مُؤَاكَلَةِ الْحَائِضِ قَالَ وَاكِلْهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin Al
Hajjaj telah
menceritakan kepada kami Abdur rahman bin Mahdi dari Mu'awiyah bin Shalih dari Al 'Ala` bin Al Harits dari Haram bin Mu'awiyah dari pamannya - Abdullah bin Sa'ad - radliallahu 'anhu ia berkata: "Aku
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang
(boleh-tidaknya) makan bersama dengan wanita yang haid", beliau bersabda:
"Ajaklah ia makan bersama".
No. Hadist: 1056
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ جَارِيَتَهُ أَنْ تُنَاوِلَهُ الْخُمْرَةَ
مِنْ الْمَسْجِدِ فَتَقُولُ إِنِّي حَائِضٌ فَيَقُولُ إِنَّ حِيضَتَكِ لَيْسَتْ فِي
كَفِّكِ فَتُنَاوِلُهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Uyainah dari
Ali bin
Mushir dari
'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu: "Bahwa ia pernah memerintahkan
kepada budak wanitanya untuk mengambilkan alas tikar untuk shalat dari masjid,
ia (budak wanitanya) berkata: 'Aku sedang haid', maka ia berkata: 'Haid kamu
bukan berada pada telapak tanganmu', dan ia mengambilkannya
untuknya".
No. Hadist: 1057
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ
الْحَارِثِ عَنْ حَرَامِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مُؤَاكَلَةِ الْحَائِضِ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَعْضَ أَهْلِي لَحَائِضٌ
وَإِنَّا لَمُتَعَشُّونَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ جَمِيعًا
Telah mengabarkan kepada kami
Marwan bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Al Haitsam bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Al 'Ala` bin Al
Harits dari
Haram bin
Hakim dari
pamannya ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang makan bersama dengan wanita yang
haid, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sebagian isteriku
juga haid, dan kami akan makan malam bersama insya Allah' ".
No. Hadist: 1058
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
Bab: Wanita haidh menyisiri suaminya
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّهَا كَانَتْ لَا تَرَى بَأْسًا أَنْ تَمَسَّ الْحَائِضُ
الْخُمْرَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sahl bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdur Rahman bin Al Qasim dari ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha: Ia beranggapan tidak mengapa
wanita haid menyentuh alas tikar (yang bisa digunakan untuk
shalat).
No. Hadist: 1059
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَيُونُسُ عَنْ
الْحَسَنِ وَعَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ مُحَمَّدٌ وَحَدَّثَنِي يَحْيَى
بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ فِي
الْحَائِضِ إِذَا طَهُرَتْ مِنْ الدَّمِ لَا يَقْرَبُهَا زَوْجُهَا حَتَّى
تَغْتَسِلَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ
الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ مِثْلَهُ سَوَاءً
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
Isa, telah
menceritakan kepada kami Husyaim, telah menceritakan kepada kami
Mughirah dari Ibrahim dan Yunus dari Al Hasan dan Abdul Malik dari 'Atha. Muhammad juga berkata; Telah menceritakan kepadaku
Yahya bin Sa'id Al
Qaththan dari
Utsman bin Al
`Aswad dari
Mujahid Tentang seorang wanita yang mengalami haid,
apabila ia telah suci dari darah: "Suaminya tidak boleh mendekatinya
(menggaulinya) hingga ia mandi." Telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin
Musa dari
Utsman bin Al
`Aswad dari
Mujahid dengan redaksi yang sama.
No. Hadist: 1060
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ
قَالَ سُئِلَ سُفْيَانُ أَيُجَامِعُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِذَا انْقَطَعَ عَنْهَا
الدَّمُ قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ فَقَالَ لَا فَقِيلَ أَرَأَيْتَ إِنْ تَرَكَتْ
الْغُسْلَ يَوْمَيْنِ أَوْ أَيَّامًا قَالَ تُسْتَتَابُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf ia berkata:
" Sufyan pernah ditanya, apakah seorang laki-laki boleh
menggauli isterinya jika darah (haidnya) Telah berhenti sebelum ia mandi?", ia
menjawab: "Tidak boleh", ditanyakan: "Bagaimana pendapatmu jika ia meninggalkan
mandi dua atau beberapa hari?", ia menjawab: "Hendaknya ia segera diminta untuk
bertaubat".
No. Hadist: 1061
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَمَّنْ حَدَّثَهُ عَنْ مُجَاهِدٍ { وَلَا
تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ } قَالَ حَتَّى يَنْقَطِعَ الدَّمُ { فَإِذَا
تَطَهَّرْنَ } قَالَ إِذَا اغْتَسَلْنَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari seseorang yang menceritakan
kepadanya dari
Mujahid: (Tentang ayat) "WA LAA TAQRABUUHUNNA HATTAA
YATHURNA" (Dan janganlah kalian dekati mereka (wanita yang sedang haid) hingga
ia suci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata: "(Maksudnya adalah) hingga darah
(haidnya) berhenti", dan "FAIDZAA TATHAHHARNA" (Dan apabila mereka telah suci)
-Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata: "(maksudnya adalah) jika mereka telah
mandi."
No. Hadist: 1062
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { حَتَّى
يَطْهُرْنَ } قَالَ إِذَا انْقَطَعَ الدَّمُ { فَإِذَا تَطَهَّرْنَ } قَالَ
اغْتَسَلْنَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Sufyan dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid "HATTAA YATHHURNA" (Hingga mereka suci) -Qs. Al
Baqarah: 222-, ia berkata (makksudnya adalah): "Jika darahnya benar-benar telah
berhenti", (sedang firman-Nya) "FA IDZAA TATHAHHARNA" (Dan apabila mereka telah
bersuci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata (maksudnya adalah): "(jika) mereka
telah mandi."
No. Hadist: 1063
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ مُجَاهِدًا عَنْ
امْرَأَةٍ رَأَتْ الطُّهْرَ أَيَحِلُّ لِزَوْجِهَا أَنْ يَأْتِيَهَا قَبْلَ أَنْ
تَغْتَسِلَ قَالَ لَا حَتَّى تَحِلَّ لَهَا الصَّلَاةُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Al `Aswad ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Mujahid tentang seorang wanita yang melihat (tanda-tanda)
suci, apakah halal bagi suaminya untuk menggaulinya sebelum ia mandi?", ia
menjawab: "Tidak boleh, hingga ia boleh melakukan shalat (yaitu setelah mandi)
".
No. Hadist: 1064
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ
أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ هُوَ ابْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ
بْنُ أَرْطَاةَ قَالَ سَأَلْتُ عَطَاءً وَمَيْمُونَ بْنَ مِهْرَانَ وَحَدَّثَنِي
حَمَّادٌ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا لَا يَغْشَاهَا حَتَّى تَغْتَسِلَ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Mu'alla bin
`Asad telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid Ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami
Al Hajjaj bin
`Arthah ia
berkata: "Aku pernah bertanya kepada 'Atha` dan Maimun bin Mihran, dan Hammad telah menceritakan kepadaku dari
Ibrahim, mereka berkata: "Ia (sang suami) tidak boleh
menggaulinya hingga ia (isteri) mandi (hadats) ".
No. Hadist: 1065
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ فِي الرَّجُلِ يَطَأُ امْرَأَتَهُ وَقَدْ رَأَتْ
الطُّهْرَ قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ قَالَ هِيَ حَائِضٌ مَا لَمْ تَغْتَسِلْ
وَعَلَيْهِ الْكَفَّارَةُ وَلَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا مَا لَمْ
تَغْتَسِلْ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Hisyam dari Al Hasan Tentang seorang laki-laki yang menggauli
isterinya dan ia (isterinya) benar-benar telah melihat (tanda-tanda) suci
sebelum ia mandi (hadats), ia berkata: "Ia masih berstatus haid selama belum
mandi dan suami berkewajiban membayar kaffarah dan ia (suami) hendaknya meruju'
isterinya selama ia belum mandi."
No. Hadist: 1066
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ
أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ لَا
يَغْشَاهَا زَوْجُهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Al Mu'alla bin
`Asad telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Al Hasan ia berkata: "Suaminya tidak boleh
menggaulinya".
No. Hadist: 1067
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يَزِيدَ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ قَالَ سَمِعْتُ يَزِيدَ بْنَ أَبِي
حَبِيبٍ يَقُولُ قَالَ أَبُو الْخَيْرِ مَرْثَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْيَزَنِيُّ
قَالَ سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ الْجُهَنِيَّ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنِّي لَا
أُجَامِعُ امْرَأَتِي فِي الْيَوْمِ الَّذِي تَطْهُرُ فِيهِ حَتَّى يَمُرَّ
يَوْمٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Yazid telah
menceritakan kapada kami Haiwah bin Syuraih ia berkata: "Aku pernah mendengar
Yazid bin Abu
Habib berkata:
Abul Khair Martsad
bin Abdullah Al Yazani berkata: Aku pernah mendengar
'Uqbah bin 'Amir
Al Juhani
berkata: 'Demi Allah subhanallahu wa ta'ala, aku tidak menggauli isteriku pada
hari ia suci hingga berlalu satu hari' ".
No. Hadist: 1068
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ فِي الْمَرْأَةِ تَرَى الطُّهْرَ
أَيَأْتِيهَا زَوْجُهَا قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ قَالَ لَا حَتَّى
تَغْتَسِلَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la bin
'Ubaid telah
menceritakan kepada kami Abdull Malik dari 'Atha` Tentang seorang wanita yang melihat (tanda-tanda)
suci, apakah suaminya boleh menggaulinya sebelum ia mandi (hadats)?", ia
menjawab: "Tidak boleh, hingga ia mandi."
No. Hadist: 1069
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ لَيْثِ بْنِ أَبِي سُلَيْمٍ عَنْ عَطَاءٍ فِي
الْمَرْأَةِ يَنْقَطِعُ عَنْهَا الدَّمُ قَالَ إِنْ أَدْرَكَهُ الشَّبَقُ غَسَلَتْ
فَرْجَهَا ثُمَّ أَتَاهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Laits bin Abu Sulaim dari 'Atha` Tentang seorang wanita yang darah (haidnya) Telah
berhenti, ia berkata: "Apabila ia (suami) sudah membuncah syahwatnya, hendaknya
ia (isteri) segera mencuci kemaluannya, kemudian ia (suami) boleh
mendatanginya".
No. Hadist: 1070
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
Bab: Menggauli wanita haidh jika telah suci dan belum mandi
أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي
الْمَغْرَاءِ قَالَ سَمِعْتُ شَرِيكًا وَسَأَلَهُ رَجُلٌ فَقَالَ الْمَرْأَةُ
يَنْقَطِعُ عَنْهَا الدَّمُ أَيَأْتِيهَا زَوْجُهَا قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ فَقَالَ
قَالَ عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ أَنَّهُ رَخَّصَ فِي ذَلِكَ لِلشَّبِقِ قَالَ
أَبُو مُحَمَّد أَخَافُ أَنْ يَكُونَ ذَا خَطَأً أَخَافُ أَنْ يَكُونَ مِنْ حَدِيثِ
لَيْثٍ لَا أَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ أَبُو مُحَمَّد
الشَّبِقُ الَّذِي يَشْتَهِي
Telah mengabarkan kepada kami
Farwah bin Abu Al
Maghra` ia
berkata: Aku pernah mendengar Syarik, ada seorang laki-laki bertanya kepadanya, ia
berkata: "Seorang wanita yang telah berhenti darahnya, apakah suaminya boleh
mendatanginya sebelum ia mandi?", ia berkata: Telah berkata
Abdul
Malik dari
'Atha`: 'Itu menjadi rukhshah sebab syahwat yang sudah
membuncah". Abu Muhammad berkata: "Aku hawatir hal itu suatu kesalahan, aku
hawatir itu pendapat Laits, aku tidak tahu hadits (seperti itu) dari Abdul
Malik", Abu Muhammad berkata: "Asysyabiq itu adalah orang yang sedang berhasrat
kuat".
No. Hadist: 1071
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
قَالَ زَعَمَ لَنَا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي حُرَّةَ وَاصِلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَنْ الْحَسَنِ قَالَ رَأَيْتُ نِسَاءً مِنْ نِسَاءِ الْمَدِينَةِ يُصَلِّينَ فِي
الْخِضَابِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa ia berkata:
Husyaim menceritakan kepada kami dari
Abu Hurrah Washil
bin Abdur Rahman,
dari Al
Hasan ia berkata:
"Aku pernah melihat para wanita penduduk Madinah shalat dalam keadaan rambut
disemir".
No. Hadist: 1072
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَمَّنْ سَمِعَ عَائِشَةَ سُئِلَتْ عَنْ
الْمَرْأَةِ تَمْسَحُ عَلَى الْخِضَابِ فَقَالَتْ لَأَنْ تُقْطَعَ يَدِي
بِالسَّكَاكِينِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Syu'bah dari Ibnu Abu Najih dari seseorang yang mendengar dari Aisyah radliallahu 'anha: Ia (Aisyah) ditanya tentang
seorang wanita yang mengoles (rambutnya) dengan semir, ia menjawab: "Kalau
tanganku dipotong dengan pisau, itu lebih aku sukai dibandingkan hal
itu."
No. Hadist: 1073
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ عَائِشَةَ تُصَلِّي
الْمَرْأَةُ فِي الْخِضَابِ قَالَتْ اسْلُتِيهِ وَرَغْمًا قَالَ أَبُو مُحَمَّد
أَبُو سَعِيدٍ هُوَ ابْنُ أَبِي الْعَنَبْسِ وَاسْمُ أَبِي الْعَنَبْسِ سَعِيدُ
بْنُ كَثِيرِ بْنِ عُبَيْدٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Ibnu
'Aun dari
Abu
Sa'id Bahwa ada
seorang wanita bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha, (bagaimana hukumnya) seorang
wanita shalat dan rambutnya ia semir?, ia menjawab: "Hapuslah dan buanglah ke
tanah". Abu Mauhammad berkata: "Abu Sa'id dia adalah Ibnu Abu Al 'Anbas, dan
nama Abu Al 'Anbas adalah Sa'id bin Katsir bin 'Ubaid".
No. Hadist: 1074
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
أَخْبَرَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا
أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
كُنَّ نِسَاؤُنَا يَخْتَضِبْنَ بِاللَّيْلِ فَإِذَا أَصْبَحْنَ فَتَحْنَهُ
فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ ثُمَّ يَخْتَضِبْنَ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَإِذَا كَانَ
عِنْدَ الظُّهْرِ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ فَأَحْسَنَّ خِضَابَهُ
وَلَا يَمْنَعُ مِنْ الصَّلَاةِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Affan telah menceritakan kepada kami
Abu
'Awanah dari
Qatadah dari Abu Mijlaz dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Isteri-isteri kami
menyemir rambut mereka di malam hari, apabila waktu subuh menghampiri mereka,
mereka membersihkannya, berwudhu, dan shalat, kemudian setelah shalat mereka
menyemir kembali rambut mereka, dan apabila waktu dhuhur tiba mereka
membersihkan semir tersebut dan berwudhu kemudian shalat, selanjutnya mereka
memperbagus semirannya, dan (hal itu) tidak menghalangi shalat".
No. Hadist: 1075
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ نِسَاءَ ابْنِ عُمَرَ كُنَّ
يَخْتَضِبْنَ وَهُنَّ حُيَّضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ayyub dari Nafi'; "Isteri-isteri Ibnu Umar radliallahu 'anhu mereka terbiasa menyemir rambut
mereka saat haid".
No. Hadist: 1076
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
Bab: Wanita haidh memakai khidhab (pacar)
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنَّ نِسَاؤُنَا إِذَا صَلَّيْنَ الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ
اخْتَضَبْنَ فَإِذَا أَصْبَحْنَ أَطْلَقْنَهُ وَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ وَإِذَا
صَلَّيْنَ الظُّهْرَ اخْتَضَبْنَ فَإِذَا أَرَدْنَ أَنْ يُصَلِّينَ الْعَصْرَ
أَطْلَقْنَهُ فَأَحْسَنَّ خِضَابَهُ وَلَا يَحْبِسُ عَنْ الصَّلَاةِ
Telah menceritakan kepada
kami Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Hisyam telah menceritakan kepada kami
Qatadah dari Abu Mijlaz dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Para isteri kami
apabila selesai shalat isya`, mereka menyemir rambut mereka, dan jika waktu
subuh tiba, mereka bersihkan, berwudhu dan kemudian shalat, dan apabila mereka
telah shalat dhuhur mereka menyemir kembali rambut mereka, jika mereka hendak
shalat ashr, mereka membersihkannya (dan begitu selanjutnya) mereka perbagus
cara penyemiran, dan mereka tidak terhalangi untuk shalat".
No. Hadist: 1077
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا مُغِيرَةُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ ح و أَخْبَرَنَا
إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ عَامِرٍ فِيمَنْ أَتَى أَهْلَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ قَالَا ذَنْبٌ أَتَاهُ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَيَتُوبُ إِلَيْهِ وَلَا
يَعُودُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي
زَائِدَةَ عَنْ الْمُثَنَّى عَنْ عَطَاءٍ مِثْلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami
Mughirah dari Ibrahim. (Dan dari Jalur yang lain;) Telah mengabarkan
kepada kami Isma'il bin Abu Khalid dari 'Amir Tentang seorang suami yang menggauli isterinya
sedang haid, keduanya berkata: "Dosa yang telah ia lakukan, (hendaknya
segeralah) ia meminta ampun kepada Allah subhanallahu wa ta'ala dan hendaknya
pula ia bertaubat serta tidak mengulanginya kembali". Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Za`idah dari Al Mutsanna dari 'Atha` dengan riwayat yang semisalnya".
No. Hadist: 1078
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
وَأَبُو النُّعْمَانِ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ
يَعْقُوبَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ قَالَ ذَنْبٌ أَتَاهُ وَلَيْسَ عَلَيْهِ كَفَّارَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa dan
Abu An
Nu'man keduanya
berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak dari Ya'qub bin Al Qa'qa' dari Muhammad bin Zaid dari Sa'id bin Jubair ia berkata: "Dosa telah ia kerjakan dan tidak ada
kaffarah atasnya".
No. Hadist: 1079
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ الَّذِي يَأْتِي
امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَعْتَذِرُ إِلَى اللَّهِ وَيَتُوبُ إِلَى
اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah bin Umar dari Abdur Raman bin Al Qasim dari ayahnya: Bahwa ia pernah ditanya tentang seorang yang
menggauli isterinya sedang ia haid, ia menjawab: "Hendaknya ia memohon ampun
kepada Allah subhanallahu wa ta'ala dan bertaubat kepada-Nya".
No. Hadist: 1080
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ تَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَيْءٌ يَعْنِي إِذَا وَقَعَ عَلَى امْرَأَتِهِ وَهِيَ
حَائِضٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Juraij dari 'Atha` ia berkata: "Hendaknya kamu memohon ampun kepada
Allah subhanallahu wa ta'ala dan tidak ada kewajiban apapun atas kamu, (yakni
apabila ia menggauli isterinya sedang ia haid) ".
No. Hadist: 1081
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْخَطَّابِ
الْعَنْبِرِيِّ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ سُئِلَ وَأَنَا أَسْمَعُ عَنْ
الرَّجُلِ يَأْتِي امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin
muhammad telah
menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadhdhal dari Malik bin Al Khaththab Al
'Anbari dari
Ibnu Abu
Mulaikah ia
berkata: "Ia ditanya sedang (waktu itu) mendengarnya, tentang seorang laki-laki
yang menggauli isterinya sedang haid, ia menjawab: "Hendaknya ia memohon ampun
kepada Allah subhanallahu wa ta'ala".
No. Hadist: 1082
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّ
رَجُلًا أَتَى أَبَا بَكْرٍ فَقَالَ رَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ كَأَنِّي أَبُولُ
دَمًا قَالَ تَأْتِي امْرَأَتَكَ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ نَعَمْ قَالَ اتَّقِ اللَّهَ
وَلَا تَعُدْ
Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah: Ada seorang laki-laki datang menemui
Abu
Bakar, ia
berkata: "Aku bermimpi seakan-akan aku kencing berupa darah", ia bertanya:
"Apakah kamu menggauli isterimu saat ia tengah haid?", ia menjawab: "Ya, benar",
ia berkata: "Takutlah kamu kepada Allah subhanallahu wa ta'ala, dan jangan kamu
ulangi."
No. Hadist: 1083
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
Bab: Suami menggauli isteri yang sedang haidh
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ فِي
الَّذِي يَقَعُ عَلَى امْرَأَتِهِ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin tentang seorang yang menggauli isterinya sedang
ia haid, ia berkata: "Hendaknya ia memohon ampun kepada Allah subhanallahu wa
ta'ala."
No. Hadist: 1084
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ
يَقُولُ فِي الَّذِي يُفْطِرُ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ قَالَ عَلَيْهِ عِتْقُ
رَقَبَةٍ أَوْ بَدَنَةٌ أَوْ عِشْرِينَ صَاعًا لِأَرْبَعِينَ مِسْكِينًا وَفِي
الَّذِي يَغْشَى امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ مِثْلُ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim ia berkata: "Aku pernah mendengar
Al
Hasan berkata
tentang seorang yang berbuka sehari pada bulan ramadhan (tanpa ada sebab) ia
berkata: 'Ia harus memerdekakan budak atau menyembelih seekor unta atau sedekah
dua puluh sha' (makanan pokok) untuk empat puluh orang, dan bagi orang yang
menggauli isterinya sedang ia tengah haid, maka serupa dengan itu (kaffarahnya).
No. Hadist: 1085
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ خُصَيْفٍ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الَّذِي يَأْتِي امْرَأَتَهُ
وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَتَصَدَّقُ بِنِصْفِ دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami syarik dari Khushaif dari Miqsam dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam (bersabda) tentang seorang menggauli isterinya sedang ia tengah haid:
"Ia harus bersedekah dengan setengah dinar".
No. Hadist: 1086
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ فِي الَّذِي يَأْتِي امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَتَصَدَّقُ
بِدِينَارٍ أَوْ نِصْفِ دِينَارٍ شَكَّ الْحَكَمُ
Telah menceritakan kepada
kami Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Abdul Hamid dari Miqsam dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu tentang seorang yang menggauli
isterinya sedang ia haid: "Ia harus bersedekah satu atau setengah dinar", Al
Hakam ragu kepastian setengah atau satu dinar dalam hal ini.
No. Hadist: 1087
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ فِي الَّذِي يَغْشَى امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ
أَوْ نِصْفِ دِينَارٍ قَالَ شُعْبَةُ أَمَّا حِفْظِي فَهُوَ مَرْفُوعٌ وَأَمَّا
فُلَانٌ وَفُلَانٌ فَقَالَا غَيْرُ مَرْفُوعٍ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ حَدِّثْنَا
بِحِفْظِكَ وَدَعْ مَا قَالَ فُلَانٌ وَفُلَانٌ فَقَالَ وَاللَّهِ مَا أُحِبُّ
أَنِّي عُمِّرْتُ فِي الدُّنْيَا عُمُرَ نُوحٍ وَأَنِّي حَدَّثْتُ بِهَذَا أَوْ
سَكَتُّ عَنْ هَذَا قَالَ أَبُو مُحَمَّد عَبْدُ الحَمِيدِ بْنُ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحمَنِ بْنِ زَيدِ بْنِ الخَطَّابِ وَكَانَ وَالِيَ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ
الْعَزِيزِ عَلَى الْكُوفَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Syu'bah dari Al Hakam dari Abdul Hamid dari Miqsam dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu tentang seorang yang menggauli
isterinya saat haid: "Ia harus bersedekah satu atau setengah dinar". Syu'bah
berkata: "Adapun hafalanku maka ia marfu', sedangkan si fulan dan si fulan
mereka menyampaikan yang tidak marfu' ". Dan sebagian orang berkata:
"Ceritakanlah kepada kami dan tinggalkanlah apa yang dikatakan fulan dan fulan",
maka ia berkata: "Demi Allah, aku tidak suka diberi umur panjang di dunia
seperti umurnya Nabi Nuh 'alaihissalam sedang aku menceritakan sebuah kasus dan
diam terhadap kasus lain". Abu Muhammad berkata: "Abdul hamid bin Zaid bin Abdur
Rahman bin Zaid bin Al Khaththab, ia adalah gubernur Kufah di zaman Umar bin
Abdul Aziz".
No. Hadist: 1088
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْ
رَجُلٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ إِذَا أَتَاهَا فِي دَمٍ فَدِينَارٌ وَإِذَا
أَتَاهَا وَقَدْ انْقَطَعَ الدَّمُ فَنِصْفُ دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Juraij dari Abdul Karim dari seorang laki-laki dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Apabila ia
menggaulinya sedang darah masih keluar, maka (kaffaratnya) satu dinar, dan jika
ia menggaulinya setelah darah berhenti (tetapi belum mandi), maka setengah
dinar".
No. Hadist: 1089
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ خُصَيْفٍ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الَّذِي يَقَعُ
عَلَى امْرَأَتِهِ وَهِيَ حَائِضٌ يَتَصَدَّقُ بِنِصْفِ دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Khushaif dari Miqsam dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: Telah bersabda Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang seorang yang menggauli isterinya sedang ia
tengah haid: "Ia harus bersedekah setengah dinar".
No. Hadist: 1090
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ
الْحَمِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ كَانَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
امْرَأَةٌ تَكْرَهُ الْجِمَاعَ فَكَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَهَا اعْتَلَّتْ
عَلَيْهِ بِالْحَيْضِ فَوَقَعَ عَلَيْهَا فَإِذَا هِيَ صَادِقَةٌ فَأَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَصَدَّقَ
بِخُمُسَيْ دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i dari Yazid bin Abu malik dari Abdul Hamid bin Zaid bin Al
Khaththab ia
berkata: "Umar bin Khaththab radliallahu 'anhu memiliki seorang isteri yang
tidak suka bersenggama, maka jika ia hendak menggaulinya ia berpura-pura sedang
haid, ia tetap menggaulinya dan ternyata ia jujur (waktu itu benar-benar haid),
maka ia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau memerintahkan
kepadanya untuk bersedekah dengan seperlima dinar".
No. Hadist: 1091
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ الرَّازِيِّ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
أَتَى الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَإِنْ كَانَ الدَّمُ عَبِيطًا
فَلْيَتَصَدَّقْ بِدِينَارٍ وَإِنْ كَانَتْ صُفْرَةً فَلْيَتَصَدَّقْ بِنِصْفِ
دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Abu Ja'far Ar
Razi dari
Abdul
Karim dari
Miqsam dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Apabila seorang laki-laki menggaauli isterinya sedang
ia tengah haid, jika darahnya segar, ia harus bersedekah dengar satu dinar, dan
jika (bentuknya) bercak kekuning-kuningan, ia harus bersedekah dengan setengah
dinar".
No. Hadist: 1092
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ هُوَ ابْنُ غِيَاثٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ الْحَكَمِ
عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ الَّذِي يَأْتِي
امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ أَوْ بِنِصْفِ دِينَارٍ و
قَالَ إِبْرَاهِيمُ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Hafsh Ibnu Ghiyats, dari Al A'masy dari Al hakam dari Miqsam dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu; Bahwa ia ditanya tentang
seorang yang menggauli isterinya sedang ia tengah haid, ia berkata: "Ia harus
bersedekah dengan satu dinar atau setengah dinar". Dan Ibrahim berkata: 'Ia
harus memohon ampun kepada Allah subhanallahu wa ta'ala".
No. Hadist: 1093
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ إِذَا وَقَعَ عَلَى امْرَأَتِهِ وَهِيَ حَائِضٌ فَعَلَيْهِ
أَنْ يَتَصَدَّقَ بِدِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
Ibnu Abu
Laila dari
'Atha` dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Apabila seorang
menggauli isterinya sedang ia haid, ia harus bersedekah dengan satu
dinar".
No. Hadist: 1094
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ فِي رَجُلٍ جَامَعَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ
حَائِضٌ قَالَ يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Abdul
Malik dari
'Atha`; Tentang seorang laki-laki yang menggauli
isterinya sedang ia tengah haid, ia berkata: "Ia harus bersedekah dengan satu
dinar".
No. Hadist: 1095
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ أَوْ نِصْفِ دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Ibnu Abu
Laila dari
Miqsam dari Ibnu Abbas radhilallahu 'anhu ia berkata: 'Ia harus
bersedekah dengan satu dinar atau setengah dinar".
No. Hadist: 1096
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا وَهْبُ بْنُ سَعِيدٍ
عَنْ شُعَيْبِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ فِي رَجُلٍ يَغْشَى امْرَأَتَهُ
وَهِيَ حَائِضٌ أَوْ رَأَتْ الطُّهْرَ وَلَمْ تَغْتَسِلْ قَالَ يَسْتَغْفِرُ
اللَّهَ وَيَتَصَدَّقُ بِخُمُسَيْ دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Wahab bin
Sa'id dari
Syu'aib bin
Ishaq dari
Al
'Auza'i Tentang
seorang laki-laki menggauli isterinya sedang ia tengah haid, atau ia melihat
(tanda-tanda) suci dan ia belum mandi (hadats), ia berkata: "Ia harus memohon
ampun kepada Allah subhanallahu wa ta'ala dan bersedekah dengan seperlima
dinar".
No. Hadist: 1097
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ
إِذَا وَقَعَ الرَّجُلُ عَلَى امْرَأَتِهِ وَهِيَ حَائِضٌ يَتَصَدَّقُ بِنِصْفِ
دِينَارٍ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ فَإِنَّ الْحَسَنَ يَقُولُ يُعْتِقُ
رَقَبَةً فَقَالَ مَا أَنْهَاكُمْ أَنْ تَقَرَّبُوا إِلَى اللَّهِ مَا
اسْتَطَعْتُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Uyainah dari
Ali bin
Mushir dari
Abdul
Malik dari
'Atha` ia berkata: "Apabila seorang laki-laki menggauli
isterinya sedang ia haid, ia harus bersedekah dengan setengah dinar, ada
seorang
laki-laki berkata
kepadanya: Al
Hasan pernah
berkata: "Ia harus memerdekakan budak", ia menjawab: "Aku tidak melarang kalian
mendekatkan diri kepada Allah subhanallahu wa ta'ala sesuai dengan kemampuan
kalian".
No. Hadist: 1098
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
Bab: Ulama yang mewajibkan kaffarat
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي الَّذِي
يَقَعُ عَلَى امْرَأَتِهِ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Ibnu Abu
Laila dari
'Atha` dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu Tentang seorang yang menggauli
isterinya sedang ia haid, ia berkata: "Ia harus bersedekah dengan satu
dinar".
No. Hadist: 1099
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ
خُثَيْمٍ عَنْ ابْنِ سَابِطٍ قَالَ سَأَلْتُ حَفْصَةَ بِنْتَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
هُوَ ابْنُ أَبِي بَكْرٍ قُلْتُ لَهَا إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَسْأَلَكِ عَنْ شَيْءٍ
وَأَنَا أَسْتَحْيِي أَنْ أَسْأَلَكِ عَنْهُ قَالَتْ سَلْ يَا ابْنَ أَخِي عَمَّا
بَدَا لَكَ قَالَ أَسْأَلُكِ عَنْ إِتْيَانِ النِّسَاءِ فِي أَدْبَارِهِنَّ
فَقَالَتْ حَدَّثَتْنِي أُمُّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَتْ الْأَنْصَارُ لَا تُجَبِّي
وَكَانَتْ الْمُهَاجِرُونَ تُجَبِّي فَتَزَوَّجَ رَجُلٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ
امْرَأَةً مِنْ الْأَنْصَارِ فَجَبَّاهَا فَأَبَتْ الْأَنْصَارِيَّةُ فَأَتَتْ
أُمَّ سَلَمَةَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهَا فَلَمَّا أَنْ جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَحْيَتْ الْأَنْصَارِيَّةُ وَخَرَجَتْ فَذَكَرَتْ
ذَلِكَ أُمُّ سَلَمَةَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
ادْعُوهَا لِي فَدُعِيَتْ لَهُ فَقَالَ لَهَا { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكَمْ فَأْتُوا
حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } سِمَامًا وَاحِدًا وَالسِّمَامُ السَّبِيلُ
الْوَاحِدُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin
Utsman bin Khutsaim dari Ibnu Sabith ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada
Hafshah binti
Abdur Rahman Ibnu Abu Bakar, aku berkata kepadanya: Aku ingin bertanya kepada
kamu perihal sesuatu yang sebenarnya aku malu menanyakannya kepadamu, ia
berkata: "Bertanyalah wahai keponakanku tentang hal yang mengganjal (di hatimu)
", ia bertanya: "Aku bertanya kepada kamu tentang menggauli isteri-isteri dari
dubur mereka?", maka ia menjawab: " Ummu Salamah radliallahu 'anha pernah menceritakan kepadaku,
ia berkata: "Dahulu orang-orang Anshar tidak pernah menggauli (isteri mereka)
dari arah belakang, sedang orang-orang muhajirin biasa menggauli (isteri mereka)
dari arah belakang, maka ada seorang laki-laki dari kaum muhajirin menikahi
seorang wanita dari kaum anshar, ia menggaulinya dari arah belakang, maka wanita
itu menolak, dan ia datang menemui Ummu Salamah radliallahu 'anha, ia
menceritakan hal tersebut, maka tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
datang, wanita anshar itu malu dan keluar, maka Ummu Salamah radliallahu 'anha
menceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata:
"Panggillah wanita tadi untuk menemuiku", maka dipanggillah ia untuk menemui
beliau, kemudian beliau berkata: "NISAA`UKUM HARTSUN LAKUM FA`TUU HARTSAKUM
`ANNA SYI`TUM" (Isteri-isteri kalian adalah sawah ladang kalian, maka datangilah
sawah ladangmu itu bagaimana saja kamu kehendaki) -Qs. Al Baqarah: 223-, yaitu
satu arah, maksud dari satu arah adalah dari arah mana saja kamu datangi asalkan
sasarannya satu, yaitu kemaluan."
No. Hadist: 1100
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ
الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ
عَنْ أَبَانَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ لَقَدْ عَرَضْتُ الْقُرْآنَ عَلَى
ابْنِ عَبَّاسٍ ثَلَاثَ عَرَضَاتٍ أَقِفُ عِنْدَ كُلِّ آيَةٍ أَسْأَلُهُ فِيمَ
أُنْزِلَتْ وَفِيمَ كَانَتْ فَقُلْتُ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ أَرَأَيْتَ قَوْلَ اللَّهِ
تَعَالَى { فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ اللَّهُ }
قَالَ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ أَنْ تَعْتَزِلُوهُنَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin Al
Mubarak telah
memberitakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq dari Aban bin Shalih dari Mujahid ia berkata: "Aku telah menunjukkan hafalan Al
Qur`an kepada Ibnu Abbas radliallahu 'anhu sebanyak tiga kali, aku berhenti di
setiap ayat dan aku menanyakan kepadanya tentang apa ayat tersebut turun? Dan
dan di mana ia diturunkan?, aku bertanya: "Wahai Ibnu Abbas radliallahu 'anhu, Bagaimana pendapatmu tentang
firman Allah subhanallahu wa ta'ala: "FAIDZAA TATHAHHARNA FA`TUHUNNA MIN HAITSU
`AMARAKUMULLAHU" (Maka apabila mereka telah suci, maka datangilah mereka dari
arah yang perintahkan kepada kalian) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia menjawab: "Di
tempat yang Ia perintahkan kepada kalian untuk dijauhi (ketika mereka sedang
haid, yaitu kemaluan) ".
No. Hadist: 1101
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ {
فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ اللَّهُ } قَالَ أُمِرُوا أَنْ يَأْتُوا مِنْ
حَيْثُ نُهُوا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Utsman bin Al Aswad dari Mujahid ketika menafsirkan ayat: '(Maka datangilah mereka
di tempat yang Allah subhanallahu wa ta'ala perintahkan kepada kalian) ' (Qs. Al
Baqarah: 222), ia berkata: "Mereka diperintahkan untuk mendatangi (isteri
mereka) di tempat yang mereka dilarang untuk melakukannya (disaat haid)
".
No. Hadist: 1102
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي رَزِينٍ { فَأْتُوهُنَّ
مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ اللَّهُ } قَالَ مِنْ قِبَلِ الطُّهْرِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Razin (ketika menafsirkan ayat): '(Maka datangilah
mereka di tempat yang Allah subhanallahu wa ta'ala perintahkan kepada kalian) '
(Qs. Al Baqarah: 222), ia berkata: "Dari arah sucinya (kemaluan) ".
No. Hadist: 1103
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يَزِيدَ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُهَاجِرٍ عَنْ
مُجَاهِدٍ { وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ } قَالَ
هُوَ وَاللَّهِ الْقُبُلُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Yazid
Al Bazzaz telah
menceritakan kepada kami Syarik dari Ibrahim bin Muhajir dari Mujahid (ketika menafsirkan ayat): '(Dan kalian
tinggalkan apa yang Allah subhanallahu wa ta'ala ciptakan untuk kalian dari
isteri-isteri kalian) ' (Qs. As Syu'ara`: 166), ia berkata: "Demi Allah, itu
adalah kemaluan."
No. Hadist: 1104
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ رَبَاحٍ عَنْ عِكْرِمَةَ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ
فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ إِنَّمَا هُوَ الْفَرْجُ
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin
Umar telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Rabah dari 'Ikrimah (Ketika menafsirkan ayat): '(Isteri-isteri kalian
(bagaikan) sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai
kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata: "Itu adalah
kemaluan".
No. Hadist: 1105
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَلِيٍّ الرِّفَاعِيُّ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ
كَانَتْ الْيَهُودُ لَا تَأْلُو مَا شَدَّدَتْ عَلَى الْمُسْلِمِينَ كَانُوا
يَقُولُونَ يَا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ إِنَّهُ وَاللَّهِ مَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ
تَأْتُوا نِسَاءَكُمْ إِلَّا مِنْ وَجْهٍ وَاحِدٍ قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ {
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } فَخَلَّى اللَّهُ
بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَبَيْنَ حَاجَتِهِمْ
Telah mengabarkan kepada
kalian Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Ali bin Ali Ar Rifa'i ia berkata: "Aku pernah mendengar
Al
Hasan berkata:
'Orang-orang Yahudi tidak menggubris apa yang ditegaskan oleh kaum muslimin,
mereka mengatakan: 'Wahai para sahabat Muhammad, sesungguhnya Demi Allah kalian
tidak boleh mendatangi isteri-isteri kalian kecuali dari satu arah saja.' Al
Hasan berkata: 'Maka Allah subhanallahu wa ta'ala menurunkan ayat:
'(Isteri-isteri kalian (bagaikan) sawah ladang kalian, maka datangilah sawah
ladang kalian sesuai kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223). Maka Allah
subhanallahu wa ta'ala membiarkan orang-orang mukmin (memenuhi) kebutuhan
mereka'."
No. Hadist: 1106
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ
ائْتِهَا مِنْ بَيْنِ يَدَيْهَا وَمِنْ خَلْفِهَا بَعْدَ أَنْ يَكُونَ فِي
الْمَأْتَى
Telah mengabarkan kepada kami
'Amru bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
'Atha bin As
Sa`ib dari
Sa'id bin
Jubair dari
Ibnu
Abbas (ketika
menafsirkan ayat): '(Maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian)
' (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata: "Datangilah ia dari arah depan dan arah
belakangnya selama masih di tempat kedatangan (kemaluan)."
No. Hadist: 1107
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ
خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ
كَانَ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ يَصْنَعُونَ فِي الْحَائِضِ نَحْوًا مِنْ صَنِيعِ
الْمَجُوسِ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَنَزَلَتْ { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا
النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ } فَلَمْ
يَزْدَدْ الْأَمْرُ فِيهِنَّ إِلَّا شِدَّةً
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah bin
Khayyath telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami
Khalid dari 'Ikrimah ia berkata: "Dahulu orang-orang jahiliyah berbuat
terhadap wanita haid seperti yang dilakukan oleh orang-orang Majusi, hal itu
kemudian disebutkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
turunlah ayat: '(Dan mereka bertanya tentang haid, katakanlah haid itu adalah
kotoran, maka jauhilah isteri-isteri kalian di saat haid dan janganlah kalian
dekati mereka hingga mereka suci) ' (Qs. Al Baqarah: 222), tidaklah urusan
tentang mereka itu kecuali semakin tegas."
No. Hadist: 1108
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا
مُؤَمَّلٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { قُلْ هُوَ
أَذًى } قَالَ هُوَ الدَّمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah telah menceritakan kepada kami
Mu`ammal dari Sufyan dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid ketika mentafsirkan firman Allah: '(katakanlah
haid itu adalah kotoran…) ' (Qs. Al Baqarah: 222), ia berkata, "Maksudnya adalah
darah."
No. Hadist: 1109
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الصَّلْتِ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ { قُلْ هُوَ
أَذًى } قَالَ قَذَرٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin As
Shalt telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Ma'mar dari Qatadah ketika mentafsirkan firman Allah: '(katakanlah
haid itu adalah kotoran…) ' (Qs. Al Baqarah: 222), ia berkata, "Maksudnya adalah
darah."
No. Hadist: 1110
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ
خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ لَيْثًا حَدَّثَ عَنْ عِيسَى
بْنِ قَيْسٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا
حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ إِنْ شِئْتَ فَاعْزِلْ وَإِنْ شِئْتَ فَلَا
تَعْزِلْ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah bin
Khayyath telah
menceritakan kepada kami Al Mu'tamir ia berkata: Aku pernah mendengar
Laits menceritakan dari 'Isa bin Qais dari Sa'id bin Musayyib firman Allah: '(Isteri-isteri kalian bagaikan
sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian)
', (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata: "Jika kamu berkehendak, maka jauhilah dia,
dan jika kamu kehendaki, maka jangan kamu jauhi dia."
No. Hadist: 1111
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ عَوْفٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ كَيْفَ شِئْتَ يَعْنِي
إِتْيَانَهَا فِي الْفَرْجِ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah telah menceritakan kepada kami
Abdul
Wahab dari
'Auf dari Al Hasan ia berkata: "Terserah kepadamu, yakni
mendatanginya pada kemaluan."
No. Hadist: 1112
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ الْيَهُودَ قَالُوا
لِلْمُسْلِمِينَ مَنْ أَتَى امْرَأَتَهُ وَهِيَ مُدْبِرَةٌ جَاءَ وَلَدُهُ أَحْوَلَ
فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ
أَنَّى شِئْتُمْ
}
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Yunus telah
menceritakan kepada kami Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah, bahwa orang-orang Yahudi mengatakan kepada kaum
muslimin: 'Barangsiapa menggauli isterinya dari arah belakang maka anaknya akan
lahir dengan juling matanya, ' maka Allah Subhanallahu wa Ta'ala menurunkan
ayat: '(Isteri-isteri kalian bagaikan sawah ladang kalian, maka datangilah sawah
ladang kalian sesuai dengan kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah:
223).
No. Hadist: 1113
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ عِكْرِمَةَ {
فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ يَأْتِي أَهْلَهُ كَيْفَ شَاءَ
قَائِمًا وَقَاعِدًا وَبَيْنَ يَدَيْهَا وَمِنْ خَلْفِهَا
Telah menceritakan kepada
kami 'Amru bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
Khalid Al
Hadzdza` dari
'Ikrimah firman Allah: '(Maka datangilah sawah ladang
kalian sesuai dengan kehendak kalian) ' (QS. Al Baqarah: 223), ia berkata:
"Suami boleh menggauli isterinya sesuai kehendaknya, berdiri, duduk, dari arah
depan atau dari arah belakang."
No. Hadist: 1114
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ
الْوَلِيدِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ { فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ اللَّهُ }
قَالَ فِي الْفَرْجِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Sa'id
Al Asyaj telah
menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari Ayahnya dari Yazid bin Al Walid dari Ibrahim firman Allah: '(Maka datangilah mereka dari arah
yang Allah subhanallahu wa ta'ala perintahkan kepada kalian) ' (Qs. Al Baqarah:
223), ia berkata: "Dari kemaluannya."
No. Hadist: 1115
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ مَنْ أَتَى
امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا فَهُوَ مِنْ الْمَرْأَةِ مِثْلُهُ مِنْ الرَّجُلِ ثُمَّ
تَلَا { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ
فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ
فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ اللَّهُ } أَنْ تَعْتَزِلُوهُنَّ فِي
الْمَحِيضِ الْفَرْجَ ثُمَّ تَلَا { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ
أَنَّى شِئْتُمْ } قَائِمَةً وَقَاعِدَةً وَمُقْبِلَةً وَمُدْبِرَةً فِي
الْفَرْجِ
Telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah
bin Musa dari
Utsman bin Al
Aswad dari
Mujahid ia berkata: "Barangsiapa menggauli isterinya pada
duburnya, maka ia termasuk wanita yang semisalnya dari kalangan laki-laki,
kemudian ia membaca ayat: '(Dan mereka bertanya kepada kamu tentang haid, maka
katakanlah ia itu kotoran, maka jauhilah wanita-wanita yang tengah haid, dan
jangan kalian dekati mereka hingga mereka suci, dan apabila mereka telah suci,
maka datangilah mereka dari arah yang Allah subhanallahu wa ta'ala perintahkan
kepada kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223), yakni hendaklah kalian jauhi kemaluan
mereka ketika sedang haid. Kemudian ia membaca ayat: '(Isteri-isteri kalian
bagaikan sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai
kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223), yaitu baik berdiri, duduk, dari arah
depan atau dari arah depan (tetapi tetap pada) kemaluannya."
No. Hadist: 1116
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ عَنْ
حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ حَكِيمٍ الْأَثْرَمِ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ
الْهُجَيْمِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوْ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا
فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى
مُحَمَّدٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim dari
Hammad bin
Salamah dari
Hakim Al
Atsar dari
Abu Tamimah Al
hujaimi dari
Abu
Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barangsiapa menggauli wanita yang tengah
haid atau (menggauli) dari duburnya, atau mendatangi dukun lalu ia membenarkan
apa yang dikatakannya, maka sungguh ia telah mengingkari apa yang telah
diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam."
No. Hadist: 1117
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا أَبُو هِلَالٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الشَّقَرِيِّ عَنْ أَبِي
الْقَعْقَاعِ الْجَرْمِيِّ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
فَقَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ آتِي امْرَأَتِي حَيْثُ شِئْتُ قَالَ نَعَمْ
قَالَ وَمِنْ أَيْنَ شِئْتُ قَالَ نَعَمْ قَالَ وَكَيْفَ شِئْتُ قَالَ نَعَمْ
فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّ هَذَا يُرِيدُ السُّوءَ
قَالَ لَا مَحَاشُّ النِّسَاءِ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ سُئِلَ عَبْد اللَّهِ تَقُولُ
بِهِ قَالَ نَعَمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Abu Hilal dari Abu Abdullah As Syaqari dari Abu Al Qa'qa' Al Jarmi ia berkata, "Seorang laki-laki datang
menemui Abdullah
bin Mas'ud dan
berkata: 'Wahai Abu 'Abdurrahman, apakah boleh aku menggauli isteriku dari arah
yang aku kehendaki? ' Abdullah bin Mas'ud menjawab: "Ya, boleh." Laki-laki itu
berkata lagi, "Sesuai kehendakku?" Abdullah bin Mas'ud menjawab: 'Ya." Lalu
seorang laki-laki berkata kepadanya: "Wahai Abu 'Abdurrahman, sesungguhnya orang
ini menginginkan kejelekan! " Abdullah bin Mas'ud berkata: 'Tidak boleh
sesukamu, dubur wanita haram atas kalian." Abdullah ditanya: "Apakah kamu juga
berkata demikian?" ia menjawab: "Ya."
No. Hadist: 1118
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ دَاوُدَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ
كَانَ يَكْرَهُ إِتْيَانَ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا وَيَعِيبُهُ عَيْبًا
شَدِيدًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Wuhaib dari Daud dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas, bahwa ia tidak menyukai sesorang laki-laki
mendatangi isterinya pada dubur dan mencelanya dengan celaan yang
sangat."
No. Hadist: 1119
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
حَدَّثَنَا الْمُعَلَّى بْنُ
أَسَدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي نَجِيحٍ
عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ { إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ
بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ الْعَالَمِينَ } قَالَ مَا نَزَى ذَكَرٌ عَلَى ذَكَرٍ
حَتَّى كَانَ قَوْمُ لُوطٍ
Telah menceritakan kepada
kami Al Mu'alla
bin Asad telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu
Najih dari
'Amru bin
Dinar firman
Allah: '(Sesungguhnya kalian benar-benar mengerjakan satu kekejian yang belum
pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kalian di alam ini) ' (Qs. Al Ankabut:
26), ia berkata: "Tidak pernah ada kemaluan laki-laki menindih (menggauli)
kemaluan laki-laki lainnya hingga ia menjadi (bagian dari) kaum Nabi
Luth."
No. Hadist: 1120
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ
مُخَلَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَتَى امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ
تَعَالَى إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Sufyan dari Suhail bin Abu Shalih dari Al Harits bin Al Mukhallad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Barangsiapa menggauli isterinya pada duburnya, maka Allah
subhanallahu wa ta'ala tidak akan melihatnya kelak pada hari
kiamat."
No. Hadist: 1121
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ
عِيسَى بْنِ حِطَّانَ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ سَلَّامٍ الْحَنَفِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ
طَلْقٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
أَحْدَثَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَنْصَرِفْ وَلْيَتَوَضَّأْ ثُمَّ يُصَلِّي
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَأْتُوا
النِّسَاءَ فِي أَدْبَارِهِنَّ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ
سُئِلَ عَبْد اللَّهِ عَلِيُّ بْنُ طَلْقٍ لَهُ صُحْبَةٌ قَالَ نَعَمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Yahya telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dari 'Ashim Al Ahwal dari 'Isa bin Hiththan dari Muslim bin sallam Al
Hanafi dari
Ali bin
Thalq ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Jika salah seorang
dari kalian berhadats saat shalat hendaklah ia pergi wudlu, kemudian shalatlah
kembali." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Janganlah
kalian menggauli para wanita pada dubur-dubur mereka, sesungguhnya Allah
subhanallahu wa ta'ala tidak pernah malu atas sebuah kebenaran." Abdullah
ditanya, "Apakah Ali bin Thalq memiliki isteri?" ia menjawab:
"Ya."
No. Hadist: 1122
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي الْحَارِثُ بْنُ يَعْقُوبَ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ يَسَارٍ أَبِي الْحُبَابِ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ مَا تَقُولُ فِي
الْجَوَارِي حِينَ أُحَمِّضُ بِهِنَّ قَالَ وَمَا التَّحْمِيضُ فَذَكَرْتُ
الدُّبُرَ فَقَالَ هَلْ يَفْعَلُ ذَاكَ أَحَدٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
Telah menghabarkan kepada
kami Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku
Al Harits bin
Ya'qub dari
Sa'id bin yasar
Abu Al Hubab ia
berkata, "Aku pernah bertanya kepada Ibnu Umar, "Apa yang kamu katakan tentang para budak wanita
yang aku gauli?" ia balik bertanya, "Apanya yang kamu gauli?" lalu aku sebutkan,
"Dubur." Ia lalu berkata: "Apakah ada seseorang dari kaum muslimin mengerjakan
hal itu?."
No. Hadist: 1123
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
إِسْحَقَ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُصَيْنٍ
الْأَنْصَارِيِّ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ رَجُلٌ مِنْ
قَوْمِي وَكَانَ مِنْ أَسْنَانِي حَدَّثَنِي هَرَمِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
تَذَاكَرْنَا شَأْنَ النِّسَاءِ فِي مَجْلِسِ بَنِي وَاقِفٍ وَمَا يُؤْتَى
مِنْهُنَّ فَقَالَ خُزَيْمَةُ بْنُ ثَابِتٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ لَا
يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ لَا تَأْتُوا النِّسَاءَ فِي أَعْجَازِهِنَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah Ar Raqqasyi telah menceritakan kepada kami
Yazid bin
Zurai' telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq telah menceritakan kepadaku
Ubaidullah bin
Abdullah bin Hushain Al Anshari telah menceritakan kepadaku
Abdul Malik bin
'Amru bin Qais
-seorang dari kaumku dan dari pengikutku-, telah menceritakan kepadaku
Harami bin
Abdullah ia
berkata, "Kami mengingat kejadian para wanita di majlis bani Waqif dan bagaimana
mereka digauli, lalu Khuzaimah bin Tsabit berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya
Allah subhanallahu wa ta'ala tidak pernah malu atas kebenaran, maka janganlah
kalian menggauli para wanita pada dubur-dubur mereka."
No. Hadist: 1124
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ
أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا خُصَيْفٌ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ
كَانُوا يَجْتَنِبُونَ النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَيَأْتُونَهُنَّ فِي
أَدْبَارِهِنَّ فَسَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ
أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى
يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ اللَّهُ } فِي
الْفَرْجِ وَلَا تَعْدُوهُ
Telah menghabarkan kepada
kami Al Mu'alla
bin Asad telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami
Khushaif dari Mujahid ia berkata, "Dahulu mereka menjauhi para wanita
di saat haid, dan menggauli mereka pada dubur-dubur mereka, lalu mereka bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal itu, maka Allah
subhanallahu wa ta'ala menurunkan ayat: '(Dan mereka bertanya kepada kamu
tentang haid, katakanlah ia itu kotor, maka jauhilah wanita yang tengah haid dan
jangan kalian dekati mereka hingga mereka suci, dan jika mereka telah suci, maka
datangilah mereka sesuai dengan yang Allah perintahkan) ' (Qs. Al Baqarah: 223),
yakni pada lubang kemaluannya dan janganlah kalian menyimpang
darinya."
No. Hadist: 1125
Bab: Menggauli isteri pada dubur
Bab: Menggauli isteri pada dubur
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يَزِيدَ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنِي ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي
أَبَانُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ طَاوُسٍ وَسَعِيدٍ وَمُجَاهِدٍ وَعَطَاءٍ أَنَّهُمْ
كَانُوا يُنْكِرُونَ إِتْيَانَ النِّسَاءِ فِي أَدْبَارِهِنَّ وَيَقُولُونَ هُوَ
الْكُفْرُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yazid telah
menceritakan kepada kami Yunus bin Bukair ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Ibnu
Ishaq ia berkata;
telah menceritakan kepadaku Aban bin Shalih dari Thawus dan Sa'id dan Mujahid dan 'Atha, bahwa mereka sangat mengingkari menggauli para
wanita pada dubur-dubur mereka, dan mereka mengatakan, "Itu adalah sebuah
kekufuran."
No. Hadist: 1126
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ عَطَاءٍ وَالزُّهْرِيِّ قَالَا الْغُسْلُ
مِنْ الْجَنَابَةِ وَالْحَيْضِ وَاحِدٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Al 'Auza'i dari 'Atha dan Az Zuhri keduanya berkata, "Mandi dari junub dan haid
(jika berbarengan) cukup satu kali."
No. Hadist: 1127
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ حُذَيْفَةَ
قَالَ لِامْرَأَتِهِ خَلِّلِي شَعْرَكِ بِالْمَاءِ قَبْلَ أَنْ تَخَلَّلَهُ نَارٌ
قَلِيلَةُ الْبُقْيَا عَلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Syarik dari Al A'masy dari Ibrahim dari Hudzaifah ia berkata kepada isterinya: "Hendaklah kamu
menyela-nyela rambutmu dengan air (ketika mandi hadats) sebelum ia disela-sela
dengan api neraka untuk selamanya."
No. Hadist: 1128
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ صَدَقَةَ بْنِ سَعِيدٍ الْحَنَفِيِّ حَدَّثَنِي جُمَيْعُ
بْنُ عُمَيْرٍ أَحَدُ بَنِي تَيْمِ اللَّهِ بْنِ ثَعْلَبَةَ قَالَ دَخَلْتُ مَعَ
أُمِّي وَخَالَتِي عَلَى عَائِشَةَ فَسَأَلَتْهَا إِحْدَاهُمَا كَيْفَ تَصْنَعِينَ
عِنْدَ الْغُسْلِ فَقَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَتَطَهَّرُ طُهُورَهُ لِلصَّلَاةِ وَيُفِيضُ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ وَنَحْنُ نُفِيضُ عَلَى رُءُوسِنَا خَمْسًا مِنْ أَجْلِ
الضَّفْرِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami Za`idah dari Shadaqah bin Sa'id Al
Hanafi ia
berkata; telah menceritakan kepadaku Jumai' bin 'Umair seorang dari Bani Tamimullah bin Tsa'labah, ia
berkata, "Pernah bersama ibu dan bibikku aku masuk menemui
Aisyah, lalu salah satu dari keduanya bertanya
kepadanya, "Apa yang kamu lakukan saat kamu mandi hadats?" Aisyah menjawab,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai dengan berwudlu seperti
wudlunya untuk shalat, lalu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya sebanyak
tiga kali, sedang kami menyiramkan ke atas kepala kami sebanyak lima kali agar
sampai pangkal rambut."
No. Hadist: 1129
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ زَاذِي عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ عَنْ الْمَرْأَةِ تَغْتَسِلُ تَنْقُضُ شَعْرَهَا
فَقَالَتْ بَخٍ وَإِنْ أَنْفَقَتْ فِيهِ أُوقِيَّةً إِنَّمَا يَكْفِيهَا أَنْ
تُفْرِغَ عَلَى رَأْسِهَا ثَلَاثًا
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Syu'bah dari Yazid bin Zadzi dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah, bahwa ia pernah bertanya kepada
Aisyah tentang seorang wanita yang mandi hadats, apakah
ia harus mengurai rambutnya? Aisyah lalu menjawab, "Waw…andai ia bersedekah
dengan satu uqiyah (empat puluh dirhamm)! Sesungguhnya cukup baginya menuangkan
ke atas kepalanya sebanyak tiga kali."
No. Hadist: 1130
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ فُضَيْلِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ تُخَلِّلُهُ
بِأَصَابِعِهَا
telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid dari Hajjaj dari Fudlail bin 'Amru dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah ia berkata: "Hendaknya ia (wanita yang mandi
hadats) menyela-nyela rambutnya dengan jari-jemarinya."
No. Hadist: 1131
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ
جَابِرٍ فِي الْحَائِضِ وَالْجُنُبِ يَصُبَّانِ الْمَاءَ صَبًّا وَلَا يَنْقُضَانِ
شُعُورَهُمَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ
عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ عَطَاءٍ مِثْلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid dari Hajjaj dari Abu Az Zubair dari Jabir tentang wanita yang haid dan orang yang junub,
keduanya harus menyiramkan air (ke rambutnya saat mandi hadats) dan tidak perlu
mengurai rambut mereka berdua." Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid dari Hajjaj dari 'Atha dengan riwayat yang semisalnya."
No. Hadist: 1132
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قَالَ إِبْرَاهِيمُ إِذَا بَلَّتْ أُصُولَهُ
وَأَطْرَافَهُ لَمْ تَنْقُضْهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Syu'bah dari Manshur ia berkata; Ibrahim berkata: "Apabila ia telah membasahi pangkal dan
ujung rambutnya maka ia tidak perlu mengurai rambutnya."
No. Hadist: 1133
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ
مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ
أَنَّ نِسَاءَ ابْنِ عُمَرَ وَأُمَّهَاتِ أَوْلَادِهِ كُنَّ إِذَا اغْتَسَلْنَ لَمْ
يَنْقُضْنَ عِقَصَهُنَّ مِنْ حَيْضٍ وَلَا جَنَابَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj bin
Minhal telah
menceritakan kepada kami Hammad dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi', bahwa para isteri dan Ummu walad Ibnu Umar, jika
mandi besar dari haid atau junub mereka tidak mengurai sanggul mereka."
No. Hadist: 1134
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أُمِّ مُحَمَّدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ
أَنَّهَا قَالَتْ لَا تَنْقُضْنَ عِقَصَكُنَّ مِنْ حَيْضٍ وَلَا مِنْ
جَنَابَةٍ
Telah menceritakan kepada
kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Ali bin Zaid dari Ummu Muhammad dari Ummu Salamah, bahwa ia pernah berkata: "Kalian tidak perlu
melepas sanggul kalian (ketika mandi hadats) untuk haid atau junub."
No. Hadist: 1135
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ
أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أُمِّ
سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ جَاءَتْ
امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي
أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِي أَوْ عُقَدَهُ قَالَ احْفِنِي عَلَى رَأْسِكِ ثَلَاثَ
حَفَنَاتٍ ثُمَّ اغْمِزِي عَلَى إِثْرِ كُلِّ حَفْنَةٍ غَمْزَةً
Telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah dari Usamah bin Zaid dari Sa'id bin Abu Sa'id Al
Maqburi dari
Ummu
Salamah isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Seorang wanita datang menemui
Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Aku telah mengencangkan ikatan
sanggulku?" beliau menjawab: "Guyurlah kepalamu sebanyak tiga kali guyuran, dan
sela-selalah rambutmu (dengan menekan) pada setiap guyuran."
No. Hadist: 1136
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ هَمَّامِ بْنِ
الْحَارِثِ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ قَالَ لِامْرَأَتِهِ اسْتَأْصِلِي الشَّعْرَ
لَا تَخَلَّلُهُ نَارٌ قَلِيلٌ بُقْيَاهَا عَلَيْهِ قَالَ مَنْصُورٌ يَعْنِي
الْجَنَابَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Walid telah
menceritakan kepada kami Za`idah dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam bin Al Harits dari Hudzaifah, bahwa ia pernah berkata kepada isterinya:
"Alirkan air ke akar rambut, semoga ia kelak tidak disela-sela dengan api
neraka." Manshur berkata, "Yakni ketika mandi junub."
No. Hadist: 1137
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ جَعْفَرِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ هَمَّامِ
بْنِ الْحَارِثِ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ قَالَ لِامْرَأَتِهِ اسْتَأْصِلِي
الشَّعْرَ بِالْمَاءِ لَا تَخَلَّلُهُ نَارٌ قَلِيلٌ بُقْيَاهَا
عَلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Ja'far bin Al
Harits dari
Manshur dari Ibrahim dari Hammam bin Al Harits dari Hudzaifah, bahwa ia pernah berkata kepada isterinya,
"Alirkanlah air sampai ke pangkal rambut, semoga ia kelak tidak disela-sela
dengan api neraka."
No. Hadist: 1138
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ
عَنْ جَابِرٍ قَالَ إِذَا اغْتَسَلَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ الْجَنَابَةِ فَلَا
تَنْقُضْ شَعْرَهَا وَلَكِنْ تَصُبُّ الْمَاءَ عَلَى أُصُولِهِ
وَتَبُلُّهُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amru bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
Ibnu Abu
Laila dari
Abu Az
Zubair dari
Jabir ia berkata, "Jika seorang wanita mandi junub,
maka ia tidak perlu mengurai rambutnya, tapi cukuplah ia menyiramkan air ke
pangkal rambut dan membasahinya."
No. Hadist: 1139
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ فِي الْمَرْأَةِ تُصِيبُهَا الْجَنَابَةُ
وَرَأْسُهَا مَعْقُوصٌ تَحُلُّهُ قَالَ لَا وَلَكِنْ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا
الْمَاءَ صَبًّا حَتَّى تُرَوِّيَ أُصُولَ الشَّعْرِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Abdul
Malik dari
'Atha tentang seorang wanita yang junub dan rambutnya
bersanggul, apakah ia harus membukanya? ia menjawab: " Tidak perlu, tetapi
cukuplah ia menyiramkan air ke atas kepalanya dengan sekali siraman hingga
membasahi pangkal rambut."
No. Hadist: 1140
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمِنْهَالِ حَدَّثَتْنِي حَبِيبَةُ بِنْتُ حَمَّادٍ حَدَّثَتْنِي عَمْرَةُ بِنْتُ
حَيَّانَ السَّهْمِيَّةُ قَالَتْ قَالَتْ لِي عَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ أَمَا
تَسْتَطِيعُ إِحْدَاكُنَّ إِذَا طَهُرَتْ مِنْ حَيْضِهَا أَنْ تُدَخِّنَ شَيْئًا
مِنْ قُسْطٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَشَيْئًا مِنْ آسٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَشَيْئًا
مِنْ نَوًى فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَشَيْئًا مِنْ مِلْحٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Al
Minhal telah
menceritakan kepadaku Habibah binti Hammad telah menceritakan kepadaku
'Amrah binti
Hayyan As Sahmiyyah ia berkata, " Aisyah Ummul Mukminin pernah berkata kepadaku, "Apakah
tidak bisa jika salah seorang dari kalian telah suci dari haidnya mengasapi
dengan batang kayu wangi, dan jika ia tidak mendapatinya maka dengan sedikit
dedaunan yang wangi, dan jika ia tidak mendapatinya maka dengan sedikit
garam?"
No. Hadist: 1141
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ مُعَاذَةَ الْعَدَوِيَّةِ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِذَا اغْتَسَلَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ الْحَيْضِ فَلْتُمِسَّ
أَثَرَ الدَّمِ بِطِيبٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Tsabit bin Yazid telah menceritakan kepada kami
'Ashim dari Mu'adzah Al 'Adawiyah dari Aisyah ia berkata, "Apabila seorang wanita mandi
(hadats) dari haid, maka hendaknya ia mengolesi bekas darahnya dengan minyak
wangi."
No. Hadist: 1142
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
Bab: Wanita haidh harus mandi jika diwajibkan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ أَنَّ نِسَاءَهُ وَأُمَّهَاتِ أَوْلَادِهِ كُنَّ يَغْتَسِلْنَ مِنْ
الْحِيضَةِ وَالْجَنَابَةِ وَلَا يَنْقُضْنَ شُعُورَهُنَّ وَلَكِنْ يُبَالِغْنَ فِي
بَلِّهَا
Telah mengabarkan kepadaku
Muhammad bin
'Uyainah dari
Ali bin
Mushir dari
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa para isteri dan ummu waladnya mandi dari
haid dan junub tidak dengan mengurai rambut-rambut mereka, tetapi mereka cukup
membasahinya dengan rata."
No. Hadist: 1143
Bab: Wanita haidh masuk masjid
Bab: Wanita haidh masuk masjid
أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ
أَسَدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ لَا
بَأْسَ أَنْ تَتَنَاوَلَ الْحَائِضُ مِنْ الْمَسْجِدِ الشَّيْءَ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Mu'alla bin
'Asad telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari Ibrahim ia berkata: "Tidak mengapa seorang wanita yang
tengah haid mengambil sesuatu dari masjid."
No. Hadist: 1144
Bab: Wanita haidh masuk masjid
Bab: Wanita haidh masuk masjid
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
عَنْ جَعْفَرِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ تَتَنَاوَلُ
الْحَائِضُ الشَّيْءَ مِنْ الْمَسْجِدِ وَلَا تَدْخُلُهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun dari
Ja'far bin Al
Harits dari
Manshur dari Ibrahim ia berkata, "Seorang wanita yang tengah haid
boleh mengambil sesuatu dari masjid, namun ia tidak boleh
memasukinya."
No. Hadist: 1145
Bab: Wanita haidh masuk masjid
Bab: Wanita haidh masuk masjid
أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا
هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ الْجُنُبُ يَأْخُذُ مِنْ الْمَسْجِدِ وَلَا يَضَعُ
فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Qatadah ia berkata, "Seorang yang junub boleh mengambil
sesuatu dari masjid, tetapi ia tidak boleh meletakkan (sesuatu) di
dalamnya."
No. Hadist: 1146
Bab: Orang junub melewati masjid
Bab: Orang junub melewati masjid
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ فِي الْحَائِضِ تَنَاوَلُ مِنْ الْمَسْجِدِ
الشَّيْءَ قَالَ نَعَمْ إِلَّا الْمُصْحَفَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Abdul
Malik dari
'Atha tentang seorang wanita yang tengah haid, (apakah
ia boleh) mengambil sesuatu dari masjid? ' ia menjawab: "Ya, kecuali Al-Qur'an."
No. Hadist: 1147
Bab: Orang junub melewati masjid
Bab: Orang junub melewati masjid
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ { وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ } قَالَ هُوَ
الْمُسَافِرُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami
Qatadah dari Abu Mijlaz dari Ibnu Abbas tentang firman-Nya: '((jangan pula hampiri
masjid) sedang ia dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja) ' (Qs. An
Nisa: 43), ia berkata: "Yaitu musafir."
No. Hadist: 1148
Bab: Orang junub melewati masjid
Bab: Orang junub melewati masjid
أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا
الْحَسَنُ بْنُ أَبِي جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا سَلْمٌ الْعَلَوِيُّ عَنْ أَنَسٍ { وَلَا
جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ } قَالَ الْجُنُبُ يَجْتَازُ بِالْمَسْجِدِ وَلَا
يَجْلِسُ فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim telah menceritakan kepada kami
Al Hasan bin Abu
Ja'far telah
menceritakan kepada kami Salm Al 'Alawi dari Anas ketika menafsirkan ayat: '(jangan pula hampiri
masjid) sedang ia dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja) ' (Qs. Al
An Nisa: 43), ia berkata, "Orang yang sedang junub boleh melewati masjid, tetapi
tidak boleh duduk (di dalamnya)."
No. Hadist: 1149
Bab: Orang junub melewati masjid
Bab: Orang junub melewati masjid
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ
الْمُبَارَكِ وَأَبُو نُعَيْمٍ عَنْ شَرِيكٍ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ الْجَزَرِيِّ
عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ قَالَ الْجُنُبُ يَمُرُّ فِي الْمَسْجِدِ وَلَا يَقْعُدُ
فِيهِ ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ { وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي
سَبِيلٍ
}
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin Al
Mubarak dan
Abu
Nu'aim dari
Syarik dari Abdul Karim Al Jazari dari Abu 'Ubaidah ia berkata, "Orang yang sedang junub boleh
melewati masjid, tetapi ia tidak boleh duduk di dalamnya." Kemudian ia membaca
ayat ini: '(jangan pula hampiri masjid) sedang ia dalam keadaan junub, kecuali
sekedar berlalu saja) ' (Qs. An Nisaa: 43).
No. Hadist: 1150
Bab: Orang junub melewati masjid
Bab: Orang junub melewati masjid
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ
الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ وَسَالِمٍ عَنْ
سَعِيدٍ قَالَا يَمُرُّ وَلَا يَقْعُدُ فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin Al
Mubarak telah
menceritakan kepada kami Syarik dari Simak dari 'Ikrimah dan Salim dari Sa'id keduanya berkata, "Orang yang junub boleh
melewati (masjid) tetapi ia tidak boleh duduk di dalamnya."
No. Hadist: 1151
Bab: Orang junub melewati masjid
Bab: Orang junub melewati masjid
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا
نَمْشِي فِي الْمَسْجِدِ وَنَحْنُ جُنُبٌ لَا نَرَى بِذَلِكَ بَأْسًا
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Ibnu Abu
Laila dari
Abu Az
Zubair dari
Jabir ia berkata: "Dahulu kami terbiasa berjalan di
masjid sedang kami tengah junub, dan kami tidak melihat itu sebagai masalah."
No. Hadist: 1152
Bab: Doa-doa perlindungan untuk wanita haidh
Bab: Doa-doa perlindungan untuk wanita haidh
أَخْبَرَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ فِي الْمَرْأَةِ الْحَائِضِ فِي
عُنُقِهَا التَّعْوِيذُ أَوْ الْكِتَابُ قَالَ إِنْ كَانَ فِي أَدِيمٍ
فَلْتَنْزِعْهُ وَإِنْ كَانَ فِي قَصَبَةٍ مُصَاغَةٍ مِنْ فِضَّةٍ فَلَا بَأْسَ
إِنْ شَاءَتْ وَضَعَتْ وَإِنْ شَاءَتْ لَمْ تَفْعَلْ قِيلَ لِعَبْدِ اللَّهِ
تَقُولُ بِهَذَا قَالَ نَعَمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la bin
Ubaid telah
menceritakan kepada kami Abdul Malik dari 'Atha tentang seorang wanita yang tengah haid dan di
lehernya dapat at ta'widz (semacam jimat dari tulisan-tulisan Al-Qur'an) atau
Al-Qur'an, ia berkata, "Jika ia berada pada kulit, maka ia harus melepasnya, dan
jika ia berada pada perhiasan dari perak, maka tidak mengapa. Jika mau ia dapat
melepasnya, dan jika mau ia tidak perlu melakukan hal itu." Ditanyakan kepada
Abdullah, "Apakah kamu juga mengatakan demikian?" ia menjawab:
"Ya."
No. Hadist: 1153
Bab: Wanita haidh jika telah suci dan tidak menemukan air
Bab: Wanita haidh jika telah suci dan tidak menemukan air
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يَزِيدَ حَدَّثَنَا ضَمْرَةُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَوْذَبٍ حَدَّثَنَا عَنْ
مَطَرٍ قَالَ سَأَلْتُ الْحَسَنَ وَعَطَاءً عَنْ الرَّجُلِ تَكُونُ مَعَهُ
امْرَأَتُهُ فِي سَفَرٍ فَتَحِيضُ ثُمَّ تَطْهُرُ وَلَا تَجِدُ الْمَاءَ قَالَا
تَتَيَمَّمُ وَتُصَلِّي قَالَ قُلْتُ لَهُمَا يَطَؤُهَا زَوْجُهَا قَالَا نَعَمْ
الصَّلَاةُ أَعْظَمُ مِنْ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yazid telah
menceritakan kepada kami Dlamrah berkata; Abdullah bin Syaudzab menceritakan kepada kami dari
Mathar ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada
Al
Hasan dan
'Atha tentang seorang laki-laki yang bepergian bersama
isterinya, kemudian isterinya mengalami haid lalu suci namun tidak mendapati
air." Keduanya menjawab, "Hendaknya ia bertayammum lalu shalat." Aku bertanya
lagi kepada keduanya, "Apakah suaminya boleh menggauli isterinya?" keduanya
menjawab, "Ya boleh, shalat lebih agung urusannya dibandingkan hal
itu."
No. Hadist: 1154
Bab: Wanita haidh jika telah suci dan tidak menemukan air
Bab: Wanita haidh jika telah suci dan tidak menemukan air
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ
الْمُغِيرَةِ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ فِي
الْمَرْأَةِ تَطْهُرُ وَلَا تَجِدُ الْمَاءَ قَالَ يُصِيبُهَا زَوْجُهَا إِذَا
تَيَمَّمَتْ سُئِلَ عَبْد اللَّهِ تَقُولُ بِهَذَا قَالَ إِي وَاللَّهِ
Telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Al
Mughirah dari
Ibnu Al
Mubarak dari
Ibnu
Juraij dari
'Atha tentang seorang wanita yang suci (dari haid)
tetapi ia tidak mendapatkan air, ia berkata, "Suaminya boleh menggaulinya jika
ia telah bertayammum." Abdullah ditanya, "Apakah kamu juga berpendapat
demikian?" ia menjawab, "Ya."
No. Hadist: 1155
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ حَدَّثَنَا
شَرِيكٌ عَنْ لَيْثٍ عَنْ طَاوُسٍ فِي اسْتِبْرَاءِ الْأَمَةِ إِنْ لَمْ تَكُنْ
تَحِيضُ قَالَ خَمْسَةً وَأَرْبَعِينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid telah menceritakan kepada kami
Syarik dari Laits dari Thawus tentang istibra` (masa untuk memastikan
kehamilan) seorang budak wanita jika ia tidak lagi mengalami haid, ia berkata,
"Empat puluh lima hari."
No. Hadist: 1156
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا
شَرِيكٌ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ ثَلَاثَةُ
أَشْهُرٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid telah mengabarkan kepada kami
Syarik dari Khalid Al Hadzdza` dari Abu Qilabah ia berkata, "Masa istibra` itu tiga bulan."
No. Hadist: 1157
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُبَارَكِ عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ
سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ الرَّجُلِ يَبْتَاعُ الْجَارِيَةَ لَمْ تَبْلُغْ
الْمَحِيضَ وَلَا تَحْمِلُ مِثْلُهَا كَمْ يَسْتَبْرِئُهَا قَالَ ثَلَاثَةَ
أَشْهُرٍ و قَالَ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ بِخَمْسَةٍ وَأَرْبَعِينَ
يَوْمًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Al
Mubarak dari
Umar bin Abdul
Wahid dari
Al
'Auza'i ia
berkata, "Aku pernah bertanya kepada Az Zuhri tentang seorang laki-laki yang membeli seorang
budak wanita yang belum mencapai usia haid dan hamil, berapa lamakah ia
memastikan tidak adanya kehamilan?" ia menjawab, "Tiga bulan."
Yahya bin Abu
Katsir berkata,
"Empat puluh lima hari."
No. Hadist: 1158
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
Bab: Hamba sahaya menunggu suci
أَخْبَرَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ
جَمِيلٍ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ بِشْرٍ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ
بِشَهْرٍ سُئِلَ عَبْد اللَّهِ بِأَيِّهِمَا تَقُولُ قَالَ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ
أَوْثَقُ وَشَهْرٌ يَكْفِي
Telah mengabarkan kepada kami
Al Haitsam bin
Jamil dari
Ibnu Al
Mubarak dari
Yahya bin
Bisyr dari
'Ikrimah ia berkata, "(Masa tunggunya adalah) satu bulan."
Abdullah ditanya, "Mana yang kamu pilih?" ia menjawab, "Yang tiga bulan lebih
terpercaya, dan satu bulan sudah cukup."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar