BAB TAYAMMUM |
بَابُ اَلتَّيَمُّمِ
| |
Hadits No. 136 | ||
Dari Jabir Ibnu Abdullah bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Aku diberi lima hal yang belum pernah diberikan kepad seorang
pun sebelumku yaitu aku ditolong dengan rasa ketakutan (musuhku) sejauh
perjalanan sebulan; bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan
alat bersuci maka siapapun menemui waktu shalat hendaklah ia segera shalat."
Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم قَالَ: ( أُعْطِيتُ خَمْسًا
لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ
وَجُعِلَتْ لِي اَلْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ أَدْرَكَتْهُ
اَلصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ ) وَذَكَرَ
اَلْحَدِيث
| |
Hadits No. 137 | ||
Dan menurut Hadits Hudzaifah Radliyallaahu 'anhu yang
diriwayatkan oleh Muslim disebutkan: "Dan debunya dijadikan bagi kami sebagai
alat bersuci."
|
َوَفِي
حَدِيثِ حُذَيْفَةَ عِنْدَ مُسْلِمٍ: ( وَجُعِلَتْ تُرْبَتُهَا لَنَا طَهُورًا
إِذَا لَمْ نَجِدِ اَلْمَاءَ )
| |
Hadits No. 138 | ||
Menurut Ahmad dari Ali r.a: Dan dijadikan tanah bagiku
sebagai pembersih.
|
َوَعَنْ
عَلِيٍّ رضي الله عنه عِنْدَ أَحْمَدَ: ( وَجُعِلَ اَلتُّرَابُ لِي طَهُورًا
)
| |
Hadits No. 139 | ||
Ammar Ibnu Yassir Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah mengutusku untuk suatu keperluan lalu aku
junub dan tidak mendapatkan air maka aku bergulingan di atas tanah seperti yang
dilakukan binatang kemudian aku mendatangi Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
dan menceritakan hal itu padanya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "sesungguhnya engkau cukup degnan kedua belah tanganmu begini." Lalu
beliau menepuk tanah sekali kemudian mengusapkan tangan kirinya atas tangan
kanannya punggung kedua telapak tangan dan wajahnya. Muttafaq Alaihi dan
lafadznya menurut Muslim.
|
َوَعَنْ
عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( بَعَثَنِي اَلنَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم فِي حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ فَلَمْ أَجِدِ اَلْمَاءَ
فَتَمَرَّغْتُ فِي اَلصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ اَلدَّابَّةُ ثُمَّ أَتَيْتُ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ:
إِنَّمَا كَانَ
يَكْفِيكَ أَنْ تَقُولَ بِيَدَيْكَ هَكَذَا ثُمَّ
ضَرَبَ بِيَدَيْهِ اَلْأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ مَسَحَ اَلشِّمَالَ عَلَى
اَلْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ
لِمُسْلِم
ٍ
| |
Hadits No. 140 | ||
Dalam suatu riwayat Bukhari disebutkan: Beliau menepuk
tanah dengan kedua telapak tangannya dan meniupnya lalu mengusap wajah dan kedua
telapak tangannya.
|
َوَفِي
رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِيِّ: وَضَرَبَ بِكَفَّيْهِ اَلْأَرْضَ وَنَفَخَ فِيهِمَا
ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَكَفَّيْه
| |
Hadits No. 141 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tayammum itu dengan dua tepukan.
Tepukan untuk muka dan tepukan untuk kedua belah tangan hingga siku-siku."
Riwayat Daruquthni dan para Imam Hadits menganggapnya mauquf.
|
َوَعَنِ
اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم ( التَّيَمُّمُ
ضَرْبَتَانِ ضَرْبَةٌ لِلْوَجْهِ وَضَرْبَةٌ لِلْيَدَيْنِ إِلَى
اَلْمِرْفَقَيْنِ ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَصَحَّحَ
اَلْأَئِمَّةُ وَقْفَه
| |
Hadits No. 142 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tanah itu merupakan alat berwudlu bagi
orang Islam meskipun ia tidak menjumpai air hingga sepuluh tahun. Maka jika ia
telah mendapatkan air hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menggunakan air itu
untuk mengusap kulitnya." Diriwayatkan oleh al-Bazzar. Shahih menurut Ibnul
Qaththan dan mursal menurut Daruquthni.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
اَلصَّعِيدُ وُضُوءُ اَلْمُسْلِمِ وَإِنْ لَمْ يَجِدِ اَلْمَاءَ عَشْرَ سِنِينَ
فَإِذَا وَجَدَ اَلْمَاءَ فَلْيَتَّقِ اَللَّهَ وَلْيُمِسَّهُ
بَشَرَتَهُ ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلْقَطَّانِ و لَكِنْ صَوَّبَ اَلدَّارَقُطْنِيُّ إِرْسَالَه
ُ
| |
Hadits No. 143 | ||
Menurut riwayat Tirmidzi dari Abu Dzar ada hadits serupa
dengan hadits tersebut. Hadits tersebut shahih menurutnya.
|
َوَلِلتِّرْمِذِيِّ:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ نَحْوُهُ وَصَحَّحَه
| |
Hadits No. 144 | ||
Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada dua
orang laki-laki keluar bepergian lalu datanglah waktu shalat sedangkan mereka
tidak mempunyai air maka mereka bertayamum dengan tanah suci dan menunaikan
shalat. Kemudian mereka menjumpai air pada waktu itu juga. Lalu salah seorang
dari keduanya mengulangi shalat dan wudlu sedang yang lainnya tidak. Kemudian
mereka menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan menceritakan hal
itu kepadanya. Maka beliau bersabda kepada orang yang tidak mengulanginya:
"Engkau telah melakukan sesuai sunnah dan shalatmu sudah sah bagimu." Dan beliau
bersabda kepada yang lainnya: "Engkau mendapatkan pahala dua kali." Riwayat Abu
Dawud dan Nasa'i.
|
َوَعَنْ أَبِي
سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: ( خَرَجَ رَجُلَانِ فِي سَفَرٍ
فَحَضَرَتْ اَلصَّلَاةَ -وَلَيْسَ مَعَهُمَا مَاءٌ- فَتَيَمَّمَا صَعِيدًا طَيِّبًا
فَصَلَّيَا ثُمَّ وَجَدَا اَلْمَاءَ فِي اَلْوَقْتِ فَأَعَادَ أَحَدُهُمَا
اَلصَّلَاةَ وَالْوُضُوءَ وَلَمْ يُعِدِ اَلْآخَرُ ثُمَّ أَتَيَا رَسُولَ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم فَذَكَرَا ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ لِلَّذِي لَمْ يُعِدْ: أَصَبْتَ
اَلسُّنَّةَ وَأَجْزَأَتْكَ صَلَاتُكَ وَقَالَ لِلْآخَرِ: لَكَ اَلْأَجْرُ
مَرَّتَيْنِ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ و
النَّسَائِيّ
| |
Hadits No. 145 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu tentang firman Allah
(Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan) beliau mengatakan: "Apabila
seseorang mengalami luka-luka di jalan Allah atau terserang penyakit kudis lalu
ia junub tetapi dia takut akan mati jika dia mandi maka bolehlah baginya
bertayammum." Riwayat Daruquthni secara mauquf marfu' menurut al-Bazzar dan
shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim.
|
َوَعَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا فِي قَوْلِهِ تَعَالَى
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى
أَوْ عَلَى سَفَرٍ قَالَ: إِذَا
كَانَتْ بِالرَّجُلِ اَلْجِرَاحَةُ فِي سَبِيلِ اَللَّهِ وَالْقُرُوحُ فَيُجْنِبُ
فَيَخَافُ أَنْ يَمُوتَ إِنْ اِغْتَسَلَ: تَيَمَّمَ رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ
مَوْقُوفًا وَرَفَعَهُ اَلْبَزَّارُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَالْحَاكِم
| |
Hadits No. 146 | ||
Ali Radliyallaahu 'anhu berkata: Salah satu dari
pergelanganku retak. Lalu aku tanyakan pada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam dan beliau menyuruhku agar aku mengusap di atas pembalutnya. Diriwayatkan
oleh Ibnu Majah dengan sanad yang amat lemah.
|
َوَعَنْ
عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: ( اِنْكَسَرَتْ إِحْدَى زَنْدَيَّ فَسَأَلَتْ رَسُولَ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَأَمَرَنِي أَنْ أَمْسَحَ عَلَى اَلْجَبَائِرِ )
رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَه بِسَنَدٍ وَاهٍ جِدًّ
ا
| |
Hadits No. 147 | ||
Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu tentang seorang laki-laki
yang terluka pada kepalanya lalu mandi dan meninggal. (Nabi bersabda: "Cukup
baginya bertayammum dan membalut lukanya dengan kain kemudian mengusap di
atasnya dan membasuh seluruh tubuhnya." Riwayat Abu Dawud dengan sanad yang
lemah. Di dalamnya ada perbedaan pendapat tentang para perawinya.
|
َوَعَنْ
جَابِرٍ]بْنُ عَبْدِ اَللَّهِ]
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا فِي اَلرَّجُلِ اَلَّذِي شُجَّ فَاغْتَسَلَ فَمَاتَ -:
إِنَّمَا كَانَ
يَكْفِيهِ أَنْ يَتَيَمَّمَ وَيَعْصِبَ عَلَى جُرْحِهِ خِرْقَةً ثُمَّ يَمْسَحَ
عَلَيْهَا وَيَغْسِلَ سَائِرَ جَسَدِهِ رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ
بِسَنَدٍ فِيهِ ضَعْفٌ وَفِيهِ اِخْتِلَافٌ عَلَى رُوَاتِه
| |
Hadits No. 148 | ||
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Termasuk sunnah
Rasul adalah seseorang tidak menunaikan shalat dengan tayammum kecuali hanya
untuk sekali shalat saja kemudian dia bertayammum untuk shalat yang lain.
Riwayat Daruquthni dengan sanad yang amat lemah.
|
َوَعَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( مِنْ اَلسُّنَّةِ أَنْ لَا
يُصَلِّيَ اَلرَّجُلُ بِالتَّيَمُّمِ إِلَّا صَلَاةً وَاحِدَةً ثُمَّ يَتَيَمَّمُ
لِلصَّلَاةِ اَلْأُخْرَى ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادٍ ضَعِيفٍ جِدًّ
ا
| |
BAB HAIDL |
بَابُ اَلْحَيْضِ
| |
Hadits No. 149 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Fatimah binti Abu
Hubaisy sedang keluar darah penyakit (istihadlah). Maka bersabdalah Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepadanya: Sesungguhnya darah haid adalah darah
hitam yang telah dikenal. Jika memang darah itu yang keluar maka berhentilah
dari shalat namun jika darah yang lain berwudlulah dan shalatlah. Riwayat Abu
Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim. Abu Hatim
mengingkari hadits ini.
|
َعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( إِنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِي
حُبَيْشٍ كَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
إِنَّ دَمَ اَلْحَيْضِ
دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ فَإِذَا كَانَ ذَلِكَ فَأَمْسِكِي مِنَ اَلصَّلَاةِ فَإِذَا
كَانَ اَلْآخَرُ فَتَوَضَّئِي وَصَلِّي ) رَوَاهُ أَبُو
دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ وَاسْتَنْكَرَهُ
أَبُو حَاتِم
| |
Hadits No. 150 | ||
Dalam hadits Asma binti Umais menurut riwayat Abu Dawud:
Hendaklah dia duduk dalam suatu bejana air. Maka jika dia melihat warna kuning
di atas permukaan air hendaknya ia mandi sekali untuk Dhuhur dan Ashar mandi
sekali untuk Maghrib dan Isya' dan mandi sekali untuk shalat subuh dan berwudlu
antara waktu-waktu tersebut.
|
َوَفِي
حَدِيثِ أَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ عِنْدَ أَبِي دَاوُدَ: ( لِتَجْلِسْ فِي
مِرْكَنٍ فَإِذَا رَأَتْ صُفْرَةً فَوْقَ اَلْمَاءِ فَلْتَغْتَسِلْ لِلظُّهْرِ
وَالْعَصْرِ غُسْلاً وَاحِدًا وَتَغْتَسِلْ لِلْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ غُسْلاً
وَاحِدًا وَتَغْتَسِلْ لِلْفَجْرِ غُسْلاً وَتَتَوَضَّأْ فِيمَا بَيْنَ ذَلِكَ
)
| |
Hadits No. 151 | ||
Hamnah binti Jahsy berkata: Aku pernah mengeluarkan darah
penyakit (istihadlah) yang banyak sekali. Maka aku menghadap Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam untuk meminta fatwanya. Beliau bersabda: Itu hanya gangguan
dari setan. Maka anggaplah enam atau tujuh hari sebagai masa haidmu kemudian
mandilah. Jika engkau telah bersih shalatlah 24 atau 23 hari berpuasa dan
shalatlah karena hal itu cukup bagimu. Kerjakanlah seperti itu setiap bulan
sebagaimana wanita-wanita yang haid. Jika engkau kuat untuk mengakhirkan shalat
dhuhur dan mengawalkan shalat Ashar (maka kerjakanlah) kemudian engkau mandi
ketika suci dan engkau shalat Dhuhur dan Ashar dengan jamak. Kemudian engkau
mengakhirkan shalat maghrib dan mengawalkan shalat Isya' lalu engkau mandi pada
waktu subuh dan shalatlah. Beliau bersabda: Inilah dua hal yang paling aku
sukai. Diriwayatkan oleh Imam Lima kecuali Nasa'i. Shahih menurut Tirmidzi dan
hasan menurut Bukhari.
|
َوَعَنْ حَمْنَةَ بِنْتِ جَحْشٍ قَالَتْ: (
كُنْتُ أُسْتَحَاضُ حَيْضَةً كَبِيرَةً شَدِيدَةً فَأَتَيْتُ اَلنَّبِيَّ صلى الله
عليه وسلم أَسْتَفْتِيهِ فَقَالَ: إِنَّمَا
هِيَ رَكْضَةٌ مِنَ اَلشَّيْطَانِ فَتَحَيَّضِي سِتَّةَ أَيَّامٍ أَوْ سَبْعَةً
ثُمَّ اِغْتَسِلِي فَإِذَا اسْتَنْقَأْتِ فَصَلِّي أَرْبَعَةً وَعِشْرِينَ أَوْ
ثَلَاثَةً وَعِشْرِينَ وَصُومِي وَصَلِّي فَإِنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُكَ وَكَذَلِكَ
فَافْعَلِي كَمَا تَحِيضُ اَلنِّسَاءُ فَإِنْ قَوِيتِ عَلَى أَنْ تُؤَخِّرِي
اَلظُّهْرَ وَتُعَجِّلِي اَلْعَصْرَ ثُمَّ تَغْتَسِلِي حِينَ تَطْهُرِينَ
وَتُصَلِّينَ اَلظُّهْرَ وَالْعَصْرِ جَمِيعًا ثُمَّ تُؤَخِّرِينَ اَلْمَغْرِبَ
وَتُعَجِّلِينَ اَلْعِشَاءِ ثُمَّ تَغْتَسِلِينَ وَتَجْمَعِينَ بَيْنَ
اَلصَّلَاتَيْنِ فَافْعَلِي. وَتَغْتَسِلِينَ مَعَ اَلصُّبْحِ
وَتُصَلِّينَ. قَالَ: وَهُوَ أَعْجَبُ اَلْأَمْرَيْنِ إِلَيَّ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ إِلَّا
النَّسَائِيَّ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ اَلْبُخَارِيّ
| |
Hadits No. 152 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Ummu Habibah binti
Jahsy mengadukan pada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang darah
(istihadlah. Beliau bersabda: Berhentilah (dari shalat) selama masa haidmu
menghalangimu kemudian mandilah. Kemudian dia mandi untuk setiap kali shalat.
Diriwayatkan oleh Muslim.
|
َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهَا; ( أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ بِنْتَ جَحْشٍ شَكَتْ إِلَى رَسُولِ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم اَلدَّمَ فَقَالَ: اُمْكُثِي
قَدْرَ مَا كَانَتْ تَحْبِسُكِ حَيْضَتُكِ ثُمَّ اِغْتَسِلِي فَكَانَتْ تَغْتَسِلُ كُلَّ صَلَاةٍ )
رَوَاهُ مُسْلِم
| |
Hadits No. 153 | ||
Dalam suatu riwayat milik Bukhari: Dan berwudlulah setiap
kali shalat. Hadits tersebut juga menurut riwayat Abu Dawud dan lainnya dari
jalan yang lain.
|
َوَفِي
رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِيِّ: ( وَتَوَضَّئِي لِكُلِّ صَلَاةٍ ) وَهِيَ لِأَبِي
دَاوُدَ وَغَيْرِهِ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ.
| |
Hadits No. 154 | ||
Ummu Athiyyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Kami tidak
menganggap apa-apa terhadap cairah keruh dan warna kekuningan setelah suci.
Riwayat Bukhari dan Abu Dawud. Lafadznya milik Abu Dawud.
|
َوَعَنْ
أُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( كُنَّا لَا نَعُدُّ
اَلْكُدْرَةَ وَالصُّفْرَةَ بَعْدَ اَلطُّهْرِ شَيْئًا ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
وَأَبُو دَاوُدَ وَاللَّفْظُ لَه
| |
Hadits No. 155 | ||
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa orang yahudi jika ada
seorang perempuan di antara mereka yang haid mereka tidak mengajaknya makan
bersama. Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Kerjakanlah segala
sesuatu kecuali bersetubuh. Diriwayatkan oleh Muslim.
|
َوَعَنْ
أَنَسٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلْيَهُودَ كَانُوا إِذَا حَاضَتْ اَلْمَرْأَةُ لَمْ
يُؤَاكِلُوهَا فَقَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم اِصْنَعُوا
كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا اَلنِّكَاحَ ) رَوَاهُ مُسْلِم
| |
Hadits No. 156 | ||
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menyuruh kepadaku mengenakan kain dan aku
laksanakan lalu beliau menyentuhkan badannya kepadaku padahal aku sedang haid.
Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم يَأْمُرُنِي فَأَتَّزِرُ فَيُبَاشِرُنِي وَأَنَا حَائِضٌ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه
| |
Hadits No. 157 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu dari Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang orang yang mencampuri istrinya ketika dia
sedang haid. Beliau bersabda: Ia harus bersedakan satu atau setengah dinar.
Riwayat Imam Lima. Shahih menurut Hakim dan Ibnul Qaththan dan mauquf menurut
yang lainnya.
|
َوَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهُمَا عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم -فِي اَلَّذِي يَأْتِي اِمْرَأَتَهُ
وَهِيَ حَائِضٌ- قَالَ: (
يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ أَوْ نِصْفِ دِينَارٍ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ وَابْنُ اَلْقَطَّانِ وَرَجَّحَ غَيْرَهُمَا وَقْفَه
| |
Hadits No. 158 | ||
Dari Abu Said Al-Khudry bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: Bukankah wanita itu jika datang haid tidak boleh
shalat dan berpuasa. Muttafaq Alaihi dalam hadits yang panjang.
|
َوَعَنْ أَبِي
سَعِيدٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ
لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ؟ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ فِي حَدِيث
| |
Hadits No. 159 | ||
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Ketika kami telah tiba
di desa Sarif (terletak di antara Mekah dan Madinah) aku datang bulan. Maka Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Lakukanlah apa yang dilakukan oleh
orang haji namun engkau jangan berthawaf di Baitullah sampai engkau suci.
Muttafaq Alaihi dalam hadits yang panjang.
|
َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ: ( لَمَّا جِئْنَا سَرِفَ حِضْتُ فَقَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
اِفْعَلِي مَا يَفْعَلُ اَلْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لَا
تَطُوفِي بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِي ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ فِي حَدِيث
| |
Hadits No. 160 | ||
Dari Muadz Ibnu Jabal
Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam tentang apa yang dihalalkan bagi seorang laki-laki terhadap istrinya yang
sedang haid. Beliau menjawab: Apa yang ada di atas kain. Diriwayatkan dan
dianggap lemah oleh Abu Dawud.
|
َوَعَنْ مُعَاذٍ رضي الله عنه ( أَنَّهُ
سَأَلَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم مَا يَحِلُّ لِلرَّجُلِ مِنِ اِمْرَأَتِهِ
وَهِيَ حَائِضٌ؟ قَالَ: مَا فَوْقَ
اَلْإِزَارِ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَضَعَّفَه
| |
Hadits No. 161 | ||
Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu
berkata: Wanita-wanita yang sedang nifas pada masa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam meninggalkan shalat selama 40 hari semenjak darah nifasnya keluar.
Riwayat Imam Lima kecuali Nasa'i dan lafadznya dari Abu Dawud.
|
َوَعَنْ
أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( كَانَتِ اَلنُّفَسَاءُ تَقْعُدُ
فِي عَهْدِ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَعْدَ نِفَاسِهَا أَرْبَعِينَ )
رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ وَاللَّفْظُ لِأَبِي دَاوُد
| |
Hadits No. 162 | ||
Dalam lafadz lain menurut riwayat Abu Dawud: Dan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak menyuruh mereka mengqadla shalat yang mereka tinggalkan saat nifas. Hadits ini shahih menurut Hakim. |
َوَفِي
لَفْظٍ لَهُ ( وَلَمْ يَأْمُرْهَا اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِقَضَاءِ
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar