Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika wudhu
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ
قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ وَهُوَ جَدُّ عَمْرِو بْنِ
يَحْيَى الْمَازِنِيِّ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تُرِيَنِي كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ
بْنِ عَاصِمٍ نَعَمْ فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدِهِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ
مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ
وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ إِلَى
الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ
بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا
حَتَّى رَجَعَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ ثُمَّ غَسَلَ
رِجْلَيْهِ
No.
Hadist: 29. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari 'Amru bin Yahya Al
Mazini dari bapaknya, dia berkata kepada Abdullah Zaid bin Ashim dan dia adalah
kakek 'Amru bin Yahya Al Mazini, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam; "Apakah kamu bisa memperlihatkan kepadaku, bagaimana
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu?" Abdullah bin Zaid bin 'Ashim
berkata; "Ya." maka dia meminta air wudlu, lalu menuangkannya di atas tangannya,
dan mencuci kedua tangannya dua kali dua kali. kemudian dia berkumur-kumur dan
beristintsar sebanyak tiga kali. Kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian dia membasuh kedua tangannya hingga ke siku dua kali-dua kali. Lalu mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, ke depan dan ke belakang, dia memulai dari depan kepala lalu meneruskannya ke tengkuknya dan mengembalikannya ke tempat dia memulainya kemudian dia membasuh kedua kakinya.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِي أَنْفِهِ مَاءً ثُمَّ لِيَنْثِرْ وَمَنْ
اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ
No.
Hadist: 30. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al
A'raj dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila salah satu dari kalian berwudlu, maka hendaklah ia memasukkan air ke
hidungnya kemudian istintsar. Dan barangsiapa yang beristinja` dengan batu maka hendaklah dengan bilangan ganjil."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَنْ تَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْثِرْ وَمَنْ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ
No.
Hadist: 31. Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abu
Idris Al Khaulani dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa berwudlu hendaklah beristintsar dan barangsiapa
beristijmar maka hendaklah dengan bilangan ganjil."
Penjelasan tentang seorang laki-laki yang berwudlu dan mengeluarkan air dari dalam hidung
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ طَحْلَاءَ عَنْ عُثْمَانَ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ يَتَوَضَّأُ بِالْمَاءِ لِمَا تَحْتَ إِزَارِهِ
32.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Muhammad bin Thahla` dari
Utsman bin Abdurrahman, bahwa bapaknya menceritakan kepadanya, bahwasanya dia
mendengar, bahwa Umar bin Al Khatthab berwudlu dengan air yang dipergunakan
untuk beristinja`.
Wudhu orang yang tidur jika ingin shalat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا اسْتَيْقَظَ
أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهَا فِي
وَضُوئِهِ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
33.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj
dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila
salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka cucilah tangannya sebelum
dia memasukkannya ke dalam air wudlu, karena salah seorang dari kalian tidak
tahu di mana tangannya bermalam."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ
قَالَ إِذَا نَامَ أَحَدُكُمْ مُضْطَجِعًا فَلْيَتَوَضَّأْ
34.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam, Umar bin Al Khatthab berkata; "Jika salah seorang dari kalian tidur dengan berbaring terlentang maka hendaklah dia berwudlu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ أَنَّ تَفْسِيرَ هَذِهِ الْآيَةِ
{ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا
وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ } أَنَّ
ذَلِكَ إِذَا قُمْتُمْ مِنْ الْمَضَاجِعِ يَعْنِي النَّوْمَ
35.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam, tentang tafsir ayat:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mendirikan shalat maka
basuhlah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian hingga ke siku, dan usaplah
kepala dan kaki kalian hingga kedua mata kaki" yang demikian itu adalah
apabila kalian telah bangun dari tidur.
Dalam pandangan kami bahwa tidak ada wudlu karena mimisan
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَنَامُ جَالِسًا
ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ
36.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku, dari Malik dari Nafi', bahwa
Ibnu Umar pernah tidur dengan duduk kemudian dia shalat dan tidak berwudlu.
Masalah kesucian untuk wudhu
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ سَلَمَةَ مِنْ
آلِ بَنِي الْأَزْرَقِ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ وَهُوَ مِنْ بَنِي
عَبْدِ الدَّارِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ وَنَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيلَ مِنْ الْمَاءِ فَإِنْ
تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا أَفَنَتَوَضَّأُ بِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ
مَيْتَتُهُ
37.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Shafwan bin
Sulaim dari Sa'id bin Salamah kalangan bani Al Arzaq, dari Al Mughirah bin Abu
Burdah kalangan Bani Abdud Dar, bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata;
seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata;
"Wahai Rasulullah, kami berlayar di laut sedangkan kami hanya membawa air
sedikit. Jika kami berwudlu dengannya maka kami akan
kehausan, apakah kami boleh berwudlu dengannya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Air laut itu suci, halal bangkainya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ
عَنْ حُمَيْدَةَ بِنْتِ عُبَيْدِ بْنِ رِفَاعَةَ عَنْ خَالَتِهَا كَبْشَةَ بِنْتِ
كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَكَانَتْ تَحْتَ ابْنِ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ
أَنَّهَا أَخْبَرَتْهَا أَنَّ أَبَا قَتَادَةَ دَخَلَ عَلَيْهَا فَسَكَبَتْ لَهُ
وَضُوءًا فَجَاءَتْ هِرَّةٌ لِتَشْرَبَ مِنْهُ فَأَصْغَى لَهَا الْإِنَاءَ حَتَّى
شَرِبَتْ قَالَتْ كَبْشَةُ فَرَآنِي أَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ أَتَعْجَبِينَ يَا
ابْنَةَ أَخِي قَالَتْ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّمَا هِيَ مِنْ
الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ أَوْ الطَّوَّافَاتِ
38.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin
Abdullah bin Abu Thalhah dari Humaidah binti Ubaid bin Rifa'ah dari bibinya -
Kabsyah binti Ka'ab bin Malik - dan dia dibawah asuhan Abu Qatadah Al Anshari,
dia mengabarkan kepadanya bahwa Abu Qatadah mengunjunginya, Kabsyah pun
menuangkan air wudlu kepadanya, tiba-tiba datang seekor kucing yang minum dari
air wudlunya, maka dia mendekatkan bejana sehingga kucing itu meminumnya.
Kabsyah berkata; Lalu dia melihatku yang sedang memperhatikannya dan berkata; "Apakah kamu heran Wahai putri saudaraku?" Dia berkata; lalu saya menjawab, "Ya." Abu Qatadah menerangkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kucing itu tidak najis, karena dia adalah hewan yang berada di sekitar kita."
Tidak mengapa (binatang buas) minum dalam kolam (dan sah untuk wudlu) selama pada mulutnya tidak ada najis
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ حَاطِبٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ خَرَجَ فِي رَكْبٍ فِيهِمْ عَمْرُو
بْنُ الْعَاصِ حَتَّى وَرَدُوا حَوْضًا فَقَالَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ لِصَاحِبِ
الْحَوْضِ يَا صَاحِبَ الْحَوْضِ هَلْ تَرِدُ حَوْضَكَ السِّبَاعُ فَقَالَ عُمَرُ
بْنُ الْخَطَّابِ يَا صَاحِبَ الْحَوْضِ لَا تُخْبِرْنَا فَإِنَّا نَرِدُ عَلَى
السِّبَاعِ وَتَرِدُ عَلَيْنَا
39.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Said
dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi dari Yahya bin Abdurrahman bin
Hathib, bahwa Umar bin Al Khathab pernah keluar bersama rombongan di dalamnya
ada 'Amru bin Al Ash, ketika mereka sampai pada sebuah telaga, 'Amru bin Al
Ash berkata kepada pemilik telaga itu; "Wahai penjaga telaga, apakah ada
binatang buas yang minum dari telagamu?" maka Umar bin Al Khatthab menyela;
"Wahai penjaga telaga, jangan kau kabari kami, kami minum dari air yang telah
diminum oleh binatang buas dan binatang buas juga minum dari air yang telah kami
minum."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ
يَقُولُ إِنْ كَانَ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ فِي زَمَانِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَتَوَضَّئُونَ جَمِيعًا
40.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi';
Bahwasanya Abdullah bin Umar berkata; "kaum laki-laki dan wanita di masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu
bersamaan."
Hal-hal
yang tidak diwajibkan ketika wudhu
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عُمَارَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ أُمِّ وَلَدٍ لِإِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
عَوْفٍ أَنَّهَا سَأَلَتْ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي امْرَأَةٌ أُطِيلُ ذَيْلِي وَأَمْشِي فِي
الْمَكَانِ الْقَذِرِ قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطَهِّرُهُ مَا بَعْدَهُ
41.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Muhammad
bin Umarah dari Muhammad bin Ibrahim dari Ibunya Ibrahim bin Abdurrahman bin
Auf, bahwa dia bertanya kepada Ummu Salamah istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam; "saya seorang wanita yang panjang bajunya dan berjalan di tempat
yang kotor." Maka Ummu Salamah menjawab; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "tempat yang dilewati sesudahnya yang akan
mensucikannya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ رَأَى رَبِيعَةَ بْنَ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ
يَقْلِسُ مِرَارًا وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ فَلَا يَنْصَرِفُ وَلَا يَتَوَضَّأُ
حَتَّى يُصَلِّيَ
42.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik, bahwa dia melihat
Rabi'ah bin Abu Abdurrahman muntah berulang kali ketika sedang berada di dalam
masjid, tetapi dia tidak beranjak keluar dan tidak berwudlu sampai dia
melaksanakan shalat.
(Imam Malik) ditanya tentang seorang laki-laki yang mengeluarkan makanan dari dalam perut, apakah ia
harus wudlu?
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ حَنَّطَ
ابْنًا لِسَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ وَحَمَلَهُ ثُمَّ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَصَلَّى وَلَمْ
يَتَوَضَّأْ
43.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi';
Bahwasanya Abdullah bin Umar memberi wewangian kepada jenazah anak Sa'id bin
Zaid dan dia mengusungnya juga, kemudian dia masuk masjid dan shalat tanpa
berwudlu.
Meninggalkan wudhu karena makanan yang terpanggang api
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَكَلَ كَتِفَ شَاةٍ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
44.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atho` bin
Yasar dari Abdullah bin Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyantap
paha kambing kemudian beliau shalat dan tidak berwudlu.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ
مَوْلَى بَنِي حَارِثَةَ عَنْ سُوَيْدِ بْنِ النُّعْمَانِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ
أَنَّهُ خَرَجَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ
خَيْبَرَ حَتَّى إِذَا كَانُوا بِالصَّهْبَاءِ وَهِيَ مِنْ أَدْنَى خَيْبَرَ نَزَلَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ دَعَا
بِالْأَزْوَادِ فَلَمْ يُؤْتَ إِلَّا بِالسَّوِيقِ فَأَمَرَ بِهِ فَثُرِّيَ
فَأَكَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَكَلْنَا ثُمَّ
قَامَ إِلَى الْمَغْرِبِ فَمَضْمَضَ وَمَضْمَضْنَا ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ
يَتَوَضَّأْ
45.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Said
dari Busyair bin Yasar mantan budak Bani Haritsah, dari Suwaid bin An Nu'man,
bahwasanya dia mengabarinya, dia pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pada Perang Khaibar, ketika mereka berada di Shahba`, suatu
tempat di tepian Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah dan
shalat ashar, lalu beliau meminta perbekalan, tetapi tidak ada yang didapatkan
kecuali sawiq, maka beliau menyuruh untuk mencampurnya dengan air. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakannya, dan kami juga memakannya. Setelah itu beliau bangkit ke arah barat dan berkumur-kumur, dan kami pun berkumur-kumur, kemudian shalat tanpa berwudlu.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ وَعَنْ صَفْوَانَ بْنِ
سُلَيْمٍ أَنَّهُمَا أَخْبَرَاهُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ
التَّيْمِيِّ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْهُدَيْرِ أَنَّهُ
تَعَشَّى مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ
يَتَوَضَّأْ
46.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Muhammad bin Al
Munkadir dan dari Shafwan bin Sulaim keduanya mengabarinya dari Muhammad bin
Ibrahim bin Al Harits At Taimi dari Rabi'ah bin Abdullah bin Al Hudair, bahwa
dia makan siang bersama Umar bin Khathab kemudian shalat dan tidak berwudlu.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ضَمْرَةَ بْنِ سَعِيدٍ الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبَانَ
بْنِ عُثْمَانَ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ أَكَلَ خُبْزًا وَلَحْمًا ثُمَّ
مَضْمَضَ وَغَسَلَ يَدَيْهِ وَمَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ
يَتَوَضَّأْ
47.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Dlamrah bin Said
Al Mazini dari Aban bin Utsman, bahwa Utsman bin 'Affan makan roti dan daging,
lalu berkumur-kumur, mencuci kedua tangannya, mengusap wajahnya, kemudian shalat
dan tidak berwudlu
Ali
bin Abu Thalib dan Abdullah bin Abbas tidak berwudlu dari makanan yang tersentuh
api
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ
بْنَ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ الرَّجُلِ يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُصِيبُ
طَعَامًا قَدْ مَسَّتْهُ النَّارُ أَيَتَوَضَّأُ قَالَ رَأَيْتُ أَبِي يَفْعَلُ
ذَلِكَ وَلَا يَتَوَضَّأُ
48.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Said,
bahwa dia bertanya pada Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah tentang seorang
laki-laki yang telah berwudlu untuk shalat, lalu dia makan makanan yang
tersentuh oleh api, apakah dia berwudlu lagi?" (Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah)
menjawab; "Saya melihat bapakku melakukan itu dan ia tidak
berwudlu."
و
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي نُعَيْمٍ وَهْبِ بْنِ كَيْسَانَ أَنَّهُ
سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ يَقُولُ رَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ
الصِّدِّيقَ أَكَلَ لَحْمًا ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
49.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abu Nu'aim
Wahab bin Kaisan dia mendengar Jabir bin Abdullah Al Anshari berkata; "Saya
melihat Abu Bakar As Shiddiq makan daging kemudian shalat dan tidak
berwudlu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دُعِيَ لِطَعَامٍ فَقُرِّبَ إِلَيْهِ خُبْزٌ
وَلَحْمٌ فَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ تَوَضَّأَ وَصَلَّى ثُمَّ أُتِيَ بِفَضْلِ ذَلِكَ
الطَّعَامِ فَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
50.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Muhammad bin Al
Munkadir, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diundang untuk makan,
lalu disuguhkan kepada beliau roti dan daging, maka beliau memakannya lalu
berwudlu dan shalat, kemudian diberikan kepadanya sisa makanan itu dan beliau
memakannya lalu shalat dan tidak berwudlu.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
يَزِيدَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَدِمَ مِنْ الْعِرَاقِ
فَدَخَلَ عَلَيْهِ أَبُو طَلْحَةَ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَقَرَّبَ لَهُمَا
طَعَامًا قَدْ مَسَّتْهُ النَّارُ فَأَكَلُوا مِنْهُ فَقَامَ أَنَسٌ فَتَوَضَّأَ
فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ مَا هَذَا يَا أَنَسُ أَعِرَاقِيَّةٌ
فَقَالَ أَنَسٌ لَيْتَنِي لَمْ أَفْعَلْ وَقَامَ أَبُو طَلْحَةَ وَأُبَيُّ بْنُ
كَعْبٍ فَصَلَّيَا وَلَمْ يَتَوَضَّآَ
51.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Musa bin Uqbah
dari Abdurrahman bin Yazid Al Anshari, bahwa Anas bin Malik datang dari Irak,
maka Abu Thalhah dan Ubai bin Ka'ab mengunjunginya, Anas pun menyuguhkan makanan
yang dimasak oleh api, dan mereka semuanya memakan makanan tersebut. Lalu Anas
bangkit dan berwudlu, maka Abu Thalhah dan Ubai bin Ka'ab bertanya kepadanya;
"Apa ini hai Anas, apakah ini kebiasaan Irak?" Anas bin Malik berkata;
"seandainya aku tidak melakukannya." lalu Abu Thalhah dan Ubai bin Ka'ab bangkit
dan keduanya shalat dengan tidak berwudlu
Himpunan
pengetahuan masalah wudhu
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ الْاسْتِطَابَةِ فَقَالَ
أَوَلَا يَجِدُ أَحَدُكُمْ ثَلَاثَةَ أَحْجَارٍ
52.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari
bapaknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang
istithabah (membersihkan diri dari najis setelah buang air kecil maupun besar),
maka beliau bersabda; "Apakah kalian tidak mendapatkan tiga
batu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ
إِلَى الْمَقْبُرَةِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنِّي قَدْ رَأَيْتُ
إِخْوَانَنَا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَا بِإِخْوَانِكَ قَالَ بَلْ
أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ وَأَنَا
فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ
يَأْتِي بَعْدَكَ مِنْ أُمَّتِكَ قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لِرَجُلٍ خَيْلٌ
غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ فِي خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا
مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَلَا يُذَادَنَّ
رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا
هَلُمَّ أَلَا هَلُمَّ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ
فَأَقُولُ فَسُحْقًا فَسُحْقًا فَسُحْقًا
53.
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Al 'Ala` bin
Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar menuju pekuburan lalu beliau membaca; "(Keselamatan bagi
kalian, Wahai para penghuni kubur orang-orang mukmin. Jika Allah berkehendak,
kami akan menyusul kalian.) Sungguh saya ingin melihat saudara-saudara
kami." Maka para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah, bukankah kami adalah
saudara anda." Beliau menjawab: "bahkan kalian adalah sahabat-sahabatku,
tetapi saudara-saudaraku adalah yang akan datang nanti, pada saat aku menunggu
mereka di tepi telaga" mereka berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana engkau
bisa mengenal orang yang datang sepeninggalmu dari umatmu?" Rasulullah menjawab:
"bagaimana pendapatmu jika ada seorang lelaki yang memiliki kuda putih
cemerlang di antara kuda hitam yang pekat, bukankah dia mengetahuinya?"
mereka menjawab; "Ya benar wahai Rasulullah." Beliau bersabda:
"Sesungguhnya mereka datang pada Hari Kiamat dengan putih bersinar karena
wudlu, saya yang akan menyambut mereka di telaga. Maka jangan sampai ada yang
terusir dari telagaku, sebagaimana unta tersesat yang terusir, saya memanggil
mereka; 'Ayolah ke sini, ayolah ke sini! ayolah kesini! " tiba-tiba ada yang
menegur; 'Sesungguhnya mereka telah mengganti (agamanya) sepeninggalmu' maka
saya berkata; 'Menjauhlah, menjauhlah, menjauhlah'."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حُمْرَانَ
مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ جَلَسَ عَلَى
الْمَقَاعِدِ فَجَاءَ الْمُؤَذِّنُ فَآذَنَهُ بِصَلَاةِ الْعَصْرِ فَدَعَا بِمَاءٍ
فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَوْلَا أَنَّهُ
فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُكُمُوهُ ثُمَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ امْرِئٍ يَتَوَضَّأُ
فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ
وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الْأُخْرَى حَتَّى يُصَلِّيَهَا قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك
أُرَاهُ يُرِيدُ هَذِهِ الْآيَةَ } أَقِمْ
الصَّلَاةَ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ
يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ {
54.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari
Humran budak Utsman bin Affan, Utsman bin 'Affan duduk di bangku, lalu datang
seorang muadzdzin, dia hendak menyeru untuk shalat ashar. Maka dia meminta air
kemudian berwudlu, setelah itu berkata; "Demi Allah, saya akan menceritakan
kepada kalian, yang jika seandainya ini tidak ada dalam kitab Allah niscaya saya
tidak akan menceritakannya." Lalu dia berkata; saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang berwudlu dengan
baik, lalu dia shalat, melainkan akan diampuni dosa-dosa yang telah dia lakukan
antara shalat tersebut sampai dia mengerjakan shalat yang lain, " Yahya
berkata; Malik berkata; Menurutku yang dia maksud adalah makna ayat ini; "Dan
Dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian
permulaan daripada malam. Perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ الصُّنَابِحِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ فَتَمَضْمَضَ خَرَجَتْ
الْخَطَايَا مِنْ فِيهِ وَإِذَا اسْتَنْثَرَ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ أَنْفِهِ
فَإِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ وَجْهِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ
تَحْتِ أَشْفَارِ عَيْنَيْهِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ
يَدَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِ يَدَيْهِ فَإِذَا مَسَحَ
بِرَأْسِهِ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ رَأْسِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ أُذُنَيْهِ
فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ رِجْلَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ
مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِ رِجْلَيْهِ قَالَ ثُمَّ كَانَ مَشْيُهُ إِلَى الْمَسْجِدِ
وَصَلَاتُهُ نَافِلَةً لَهُ
55.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atho` bin Yasar
dari Abdullah Shunabihi; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila seorang hamba mukmin berwudlu, lalu dia berkumur-kumur maka keluar
dosa-dosa dari mulutnya. Apabila dia menyemburkan air yang telah dimasukkan ke
hidung, maka dosa-dosa keluar dari hidungnya, jika dia membasuh wajahnya, maka
dosa-dosa keluar dari wajahnya hingga keluar dari kedua kelopak matanya. Jika
dia membasuh kedua tangannya, maka dosa-dosa keluar dari kedua tangannya hingga
keluar dari kuku-kukunya, jika dia mengusap kepalanya, dosa-dosa keluar dari
kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya. Jika dia membasuh kedua kakinya,
maka dosa-dosa keluar dari kedua kakinya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya."
Beliau bersabda: "Adapun perjalanan dia ke masjid dan shalatnya adalah
tambahan baginya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ أَوْ الْمُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَتْ مِنْ
وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ
آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَتْ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ
خَطِيئَةٍ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ
فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ
الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنْ
الذُّنُوبِ
56.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya
dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudlu, kemudian dia membasuh
wajahnya niscaya keluar setiap kesalahan dari wajahnya yang dia lihat dengan
kedua matanya, bersamaan cucuran atau tetesan akhir air wudlu. Jika dia membasuh
kedua tangannya, dosa-dosa yang dilakukan keluar bersama cucuran atau tetesan
akhir air wudlu. Jika dia membasuh kedua kakinya, maka dosa-dosa yang
dilangkahkan oleh keduanya keluar bersama cucuran atau tetesan akhir air wudlu,
hingga dia keluar dalam keadaan bersih dari
dosa-dosa."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَانَتْ صَلَاةُ الْعَصْرِ فَالْتَمَسَ النَّاسُ وَضُوءًا
فَلَمْ يَجِدُوهُ فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِوَضُوءٍ فِي إِنَاءٍ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي ذَلِكَ الْإِنَاءِ يَدَهُ ثُمَّ أَمَرَ النَّاسَ يَتَوَضَّئُونَ مِنْهُ قَالَ
أَنَسٌ فَرَأَيْتُ الْمَاءَ يَنْبُعُ مِنْ تَحْتِ أَصَابِعِهِ فَتَوَضَّأَ النَّاسُ
حَتَّى تَوَضَّئُوا مِنْ عِنْدِ آخِرِهِمْ
57.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah
dari Anas bin Malik berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ketika masuk waktu shalat ashar dan orang-orang mencari air wudlu namun
mereka tidak mendapatkannya. Lalu diberikan kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam air wudlu dalam bejana. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meletakkan tangannya ke dalam bejana itu, kemudian menyuruh orang-orang berwudlu
dari bejana tersebut. Anas berkata; "Saya melihat air yang terpancar dari
bawah jari jemari beliau, lalu orang-orang berwudlu darinya, hingga yang paling
akhir dari mereka masih bisa berwudlu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمَدَنِيِّ
الْمُجْمِرِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ
وُضُوءَهُ ثُمَّ خَرَجَ عَامِدًا إِلَى الصَّلَاةِ فَإِنَّهُ فِي صَلَاةٍ مَا دَامَ
يَعْمِدُ إِلَى الصَّلَاةِ وَإِنَّهُ يُكْتَبُ لَهُ بِإِحْدَى خُطْوَتَيْهِ
حَسَنَةٌ وَيُمْحَى عَنْهُ بِالْأُخْرَى سَيِّئَةٌ فَإِذَا سَمِعَ أَحَدُكُمْ
الْإِقَامَةَ فَلَا يَسْعَ فَإِنَّ أَعْظَمَكُمْ أَجْرًا أَبْعَدُكُمْ دَارًا
قَالُوا لِمَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ مِنْ أَجْلِ كَثْرَةِ
الْخُطَا
58.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nu'aim bin Abdullah Al Madani Al
Mujmir, bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata; "Barangsiapa menyempurnakan
wudlunya, lalu sengaja keluar untuk shalat, maka dia terhitung dalam shalat
selagi dia terkonsentrasi untuk shalat. Sesungguhnya telah ditulis baginya, dari
setiap langkahnya satu kebaikan dan dihapus dengannya satu kejelekan. Jika salah
seorang dari kalian mendengar iqamah, namun tidak pergi, maka orang yang paling
banyak pahalanya adalah orang yang paling jauh rumahnya, " mereka bertanya;
"Kenapa Wahai Abu Hurairah?" dia menjawab; "Karena banyaknya
langkah."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ سَعِيدَ بْنَ
الْمُسَيَّبِ يُسْأَلُ عَنْ الْوُضُوءِ مِنْ الْغَائِطِ بِالْمَاءِ فَقَالَ سَعِيدٌ
إِنَّمَا ذَلِكَ وُضُوءُ النِّسَاءِ
59.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id; bahwa dia
mendengar Sa'id bin Musayyab ditanya tentang berwudlu dengan air setelah buang
air besar, maka Sa'id menjawab; "Sesungguhnya yang demikian itu adalah wudlunya
para wanita."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
شَرِبَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْسِلْهُ سَبْعَ
مَرَّاتٍ
60.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada
anjing yang menjilat bejana salah seorang dari kalian maka cucilah tujuh
kali."
Mengusap kepala dan kedua telinga
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَأْخُذُ
الْمَاءَ بِأُصْبُعَيْهِ لِأُذُنَيْهِ
61.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar mengambil air dengan dua jarinya untuk kedua telinganya.
Jabir bin
Abdullah al Anshari ditanya
tentang mengusap imamah
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ أَنَّ أَبَاهُ عُرْوَةَ بْنَ
الزُّبَيْرِ كَانَ يَنْزِعُ الْعِمَامَةَ وَيَمْسَحُ رَأْسَهُ
بِالْمَاءِ
62.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah; bahwa bapaknya - Urwah bin Az Zubair - melepas surbannya dan mengusap kepalanya dengan air.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّهُ رَأَى صَفِيَّةَ بِنْتَ أَبِي
عُبَيْدٍ امْرَأَةَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ تَنْزِعُ خِمَارَهَا وَتَمْسَحُ
عَلَى رَأْسِهَا بِالْمَاءِ وَنَافِعٌ يَوْمَئِذٍ صَغِيرٌ
63.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa dia melihat Shafiyyah
binti Abu Ubaid -istri Abdullah bin Umar- melepas kerudungnya dan membasuh
kepalanya dengan air, dan Nafi' ketika itu masih kecil.
Mengusap sepasang khuff
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبَّادِ بْنِ زِيَادٍ مِنْ وَلَدِ
الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَهَبَ لِحَاجَتِهِ فِي
غَزْوَةِ تَبُوكَ قَالَ الْمُغِيرَةُ فَذَهَبْتُ مَعَهُ بِمَاءٍ فَجَاءَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَكَبْتُ عَلَيْهِ الْمَاءَ فَغَسَلَ
وَجْهَهُ ثُمَّ ذَهَبَ يُخْرِجُ يَدَيْهِ مِنْ كُمَّيْ جُبَّتِهِ فَلَمْ يَسْتَطِعْ
مِنْ ضِيقِ كُمَّيْ الْجُبَّةِ فَأَخْرَجَهُمَا مِنْ تَحْتِ الْجُبَّةِ فَغَسَلَ
يَدَيْهِ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَمَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ يَؤُمُّهُمْ
وَقَدْ صَلَّى بِهِمْ رَكْعَةً فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الرَّكْعَةَ الَّتِي بَقِيَتْ عَلَيْهِمْ فَفَزِعَ النَّاسُ فَلَمَّا
قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
أَحْسَنْتُمْ
64.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abbad bin
Ziyad anak Mughirah bin Syu'bah, dari bapaknya dari Mughirah bin Syu'bah; bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi karena keperluan pada Perang
Tabuk. Mughirah berkata; "Saya pergi bersamanya dengan membawa air, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, maka saya menuangkan air itu kepada beliau, beliau membasuh wajahnya kemudian mengeluarkan kedua tangannya dari lengan jubahnya, namun beliau tidak bisa karena sempitnya lengan jubah tersebut, maka mengeluarkannya dari bawah jubah, hingga bisa membasuh kedua tangannya, mengusap kepala dan dua khufnya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bergegas datang namun Abdurrahman bin Auf
telah mengimami orang-orang dan telah menyelesaikan satu raka'at bersamanya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan raka'at yang tersisa, dan tatkala telah selesai beliau bersabda: "Bagus."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ أَنَّهُمَا
أَخْبَرَاهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَدِمَ الْكُوفَةَ عَلَى سَعْدِ بْنِ
أَبِي وَقَّاصٍ وَهُوَ أَمِيرُهَا فَرَآهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَمْسَحُ
عَلَى الْخُفَّيْنِ فَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ سَعْدٌ سَلْ أَبَاكَ
إِذَا قَدِمْتَ عَلَيْهِ فَقَدِمَ عَبْدُ اللَّهِ فَنَسِيَ أَنْ يَسْأَلَ عُمَرَ
عَنْ ذَلِكَ حَتَّى قَدِمَ سَعْدٌ فَقَالَ أَسَأَلْتَ أَبَاكَ فَقَالَ لَا
فَسَأَلَهُ عَبْدُ اللَّهِ فَقَالَ عُمَرُ إِذَا أَدْخَلْتَ رِجْلَيْكَ فِي
الْخُفَّيْنِ وَهُمَا طَاهِرَتَانِ فَامْسَحْ عَلَيْهِمَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
وَإِنْ جَاءَ أَحَدُنَا مِنْ الْغَائِطِ فَقَالَ عُمَرُ نَعَمْ وَإِنْ جَاءَ
أَحَدُكُمْ مِنْ الْغَائِطِ
65.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dan Abdullah bin Dinar
keduanya mengabarinya; bahwa Abdullah bin Umar datang ke Kufah untuk menemui
Sa'd bin Abu Waqqas, Amir Kufah. Kemudian Abdullah bin
Umar melihatnya mengusap dua khufnya dan dia mengingkarinya. Maka Sa'd berkata; "Tanyalah pada ayahmu, jika kamu telah sampai kepadanya, " Tatkala dia sampai, dia lupa bertanya pada Umar tentang hal itu, hingga Sa'd datang dan bertanya; "Apakah engkau sudah bertanya pada bapakmu?" dia menjawab; "Belum." Abdullah bertanya kepada (bapaknya), maka (Umar bin Khattab) menjawab; "Apabila kalian memasukkan kedua kaki dalam keadaan suci, maka cukuplah dengan mengusap keduanya" Abdullah
berkata; "Meskipun salah satu diantara kita baru saja buang air besar?" Umar berkata; "Ya, meskipun dia sehabis buang air besar."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ بَالَ فِي
السُّوقِ ثُمَّ تَوَضَّأَ فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَمَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ
دُعِيَ لِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا حِينَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَمَسَحَ عَلَى
خُفَّيْهِ ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا
66.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi'; bahwa Abdullah bin Umar
pernah buang air kecil di pasar, kemudian dia berwudlu, membasuh wajah dan kedua
tangannya, mengusap kepalanya, kemudian dia diminta untuk menshalati jenazah
ketika masuk masjid. Maka dia hanya mengusap dua khufnya, lalu menshalati jenazah tersebut.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ رُقَيْشٍ
أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَتَى قُبَا فَبَالَ ثُمَّ أُتِيَ
بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ
وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَمَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ ثُمَّ جَاءَ الْمَسْجِدَ
فَصَلَّى
67.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sa'id bin Abdurrahman bin Ruqaisy
berkata; "Saya melihat Anas bin Malik datang ke Quba`, dia buang air kecil,
kemudian diberikan kepadanya air wudlu, maka dia berwudlu dengan membasuh wajah
dan kedua tangannya hingga ke siku-siku, mengusap kepala dan khufnya kemudian
datang ke masjid dan shalat."
Beberapa
yang perlu diperhatikan ketika mengusap sepasang khuff
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ أَنَّهُ رَأَى أَبَاهُ يَمْسَحُ
عَلَى الْخُفَّيْنِ قَالَ وَكَانَ لَا يَزِيدُ إِذَا مَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ
عَلَى أَنْ يَمْسَحَ ظُهُورَهُمَا وَلَا يَمْسَحُ بُطُونَهُمَا
68.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah, bahwa dia melihat
bapaknya mengusap dua khufnya. Kemudian Hisyam berkata; "Dia tidak melebihkan
ketika membasuh keduanya, dia hanya membasuh bagian atasnya dan membiarkan
bagian bawahnya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ سَأَلَ ابْنَ شِهَابٍ عَنْ الْمَسْحِ عَلَى
الْخُفَّيْنِ كَيْفَ هُوَ فَأَدْخَلَ ابْنُ شِهَابٍ إِحْدَى يَدَيْهِ تَحْتَ
الْخُفِّ وَالْأُخْرَى فَوْقَهُ ثُمَّ أَمَرَّهُمَا
69.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik, dia bertanya kepada Ibnu Syihab tentang
membasuh dua khuf, bagaimana caranya? Maka Ibnu Syihab meletakkan satu tangannya
di bawahnya dan yang lain di atasnya, kemudian dia menyapukan keduanya
Mimisan
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا
رَعَفَ انْصَرَفَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ رَجَعَ فَبَنَى وَلَمْ يَتَكَلَّمْ
70.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' bahwa jika Abdullah bin
Umar mimisan, dia keluar, lalu berwudlu kemudian kembali dan melanjutkan
shalatnya dengan tidak berbicara sedikitpun.
Abdullah bin
Abbas mengalami mimisan kemudian keluar (dari shalat) dan membasuhnya
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قُسَيْطٍ
اللَّيْثِيِّ أَنَّهُ رَأَى سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ رَعَفَ وَهُوَ يُصَلِّي
فَأَتَى حُجْرَةَ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأُتِيَ بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ رَجَعَ فَبَنَى عَلَى مَا قَدْ
صَلَّى
71.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Abdullah bin Qusaith Al Laitsi, dia melihat Sa'id bin Musayyab mimisan ketika sedang shalat. Kemudian ia mendatangi ruangan Ummu Salamah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka diberikan kepadanya air wudlu, kemudian dia berwudlu dan kembali melanjutkan shalatnya.
Yang perlu diperhatikan ketika mimisan
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَرْمَلَةَ الْأَسْلَمِيِّ
أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَرْعُفُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ
الدَّمُ حَتَّى تَخْتَضِبَ أَصَابِعُهُ مِنْ الدَّمِ الَّذِي يَخْرُجُ مِنْ
أَنْفِهِ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ
72.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdurrahman bin Harmalah Al Aslami
berkata; "Saya melihat Sa'id bin Musayyab mimisan, darah keluar dari
hidungnya, hingga tangannya berlumuran darah yang keluar dari hidungnya, namun
dia tetap shalat dan tidak berwudlu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْمُجَبَّرِ أَنَّهُ رَأَى
سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَخْرُجُ مِنْ أَنْفِهِ الدَّمُ حَتَّى تَخْتَضِبَ
أَصَابِعُهُ ثُمَّ يَفْتِلُهُ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ
73.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdurrahman bin Al Mujabbar
dia melihat Salim bin Abdullah mimisan hingga tangannya berlumuran darah. Dia menyumbatnya, lalu shalat tanpa berwudlu.
Yang perlu diperhatikan ketika banyak darah karena luka dan mimisan
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ الْمِسْوَرَ
بْنَ مَخْرَمَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ مِنْ
اللَّيْلَةِ الَّتِي طُعِنَ فِيهَا فَأَيْقَظَ عُمَرَ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ فَقَالَ
عُمَرُ نَعَمْ وَلَا حَظَّ فِي الْإِسْلَامِ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلَاةَ فَصَلَّى
عُمَرُ وَجُرْحُهُ يَثْعَبُ دَمًا
74.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari
bapaknya; bahwa Al Miswar bin Makhramah mengabarinya, dia menemui Umar bin
Khatthab di malam ketika ditikam, kemudian membangunkan Umar untuk shalat subuh,
lalu dia berkata; "Ya. Tidak ada bagian dalam Islam bagi siapa saja yang meninggalkan shalat, " lalu Umar shalat dan lukanya masih mengeluarkan darah.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ
قَالَ مَا تَرَوْنَ فِيمَنْ غَلَبَهُ الدَّمُ مِنْ رُعَافٍ فَلَمْ يَنْقَطِعْ
عَنْهُ قَالَ مَالِك قَالَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ ثُمَّ قَالَ سَعِيدُ بْنُ
الْمُسَيَّبِ أَرَى أَنْ يُومِئَ بِرَأْسِهِ إِيمَاءً قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك
وَذَلِكَ أَحَبُّ مَا سَمِعْتُ إِلَيَّ فِي ذَلِكَ
75.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa Sa'id bin
Musayyab bertanya; "Apa pendapatmu tentang seseorang yang berlumuran darah
karena mimisan dan terus mengalir darinya, " Malik berkata, Yahya bin Sa'id
berkata; Sa'id bin Musayyab berkata; "Saya berpendapat; hendaknya dia berisyarat
dengan kepalanya." Yahya berkata, Malik berkata; "Itulah sebaik-baik pendapat yang aku dengar dalam permasalahan ini."
Wudhu karena madzi
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ أَنَّ عَلِيَّ
بْنَ أَبِي طَالِبٍ أَمَرَهُ أَنْ يَسْأَلَ لَهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الرَّجُلِ إِذَا دَنَا مِنْ أَهْلِهِ فَخَرَجَ مِنْهُ
الْمَذْيُ مَاذَا عَلَيْهِ قَالَ عَلِيٌّ فَإِنَّ عِنْدِي ابْنَةَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَسْتَحِي أَنْ أَسْأَلَهُ قَالَ
الْمِقْدَادُ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
ذَلِكَ فَقَالَ إِذَا وَجَدَ ذَلِكَ أَحَدُكُمْ فَلْيَنْضَحْ فَرْجَهُ بِالْمَاءِ
وَلْيَتَوَضَّأْ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ
76.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abu Nadlr mantan budak Umar
bin 'Ubaidullah, dari Sulaiman bin Yasar dari Al Miqdad bin Al Aswad; bahwa Ali
bin Abu Thalib menyuruhnya untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang laki-laki yang mendekati istrinya, lalu keluar air madzi
darinya. Apa yang harus dilakukannya? Ali berkata; "Karena istriku adalah anak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka saya malu bertanya kepada beliau."
Miqdad
berkata; Lalu saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal itu, beliau menjawab; "Jika salah satu dari kalian mendapatkan hal itu, maka percikilah kemaluannya dengan air lalu berwudlulah sebagaimana wudlu untuk shalat."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ قَالَ إِنِّي لَأَجِدُهُ يَنْحَدِرُ مِنِّي مِثْلَ الْخُرَيْزَةِ
فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ أَحَدُكُمْ فَلْيَغْسِلْ ذَكَرَهُ وَلْيَتَوَضَّأْ وُضُوءَهُ
لِلصَّلَاةِ يَعْنِي الْمَذْيَ
77.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari bapaknya bahwa
Umar bin Al Khattab berkata; "Aku mendapatinya seperti butiran-butiran kristal,
maka jika salah satu dari kalian mengalami hal itu, hendaklah dia membasuh
kemaluannya dan berwudlulah seperti wudlu untuk shalat, " -dan yang dimaksud
adalah madzi-.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ جُنْدُبٍ مَوْلَى عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَيَّاشٍ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ عَنْ
الْمَذْيِ فَقَالَ إِذَا وَجَدْتَهُ فَاغْسِلْ فَرْجَكَ وَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ
لِلصَّلَاةِ
78.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Jundub mantan
budak Abdullah bin 'Ayyasy, bahwa dia berkata; Saya bertanya pada Abdullah
bin Umar tentang madzi, maka dia menjawab; 'Apabila kamu mendapatinya maka
cucilah kemaluanmu, berwudlulah sebagaimana wudlu kamu untuk
shalat."
Rukhsah tidak berwudhu karena madzi
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ
أَنَّهُ سَمِعَهُ وَرَجُلٌ يَسْأَلُهُ فَقَالَ إِنِّي لَأَجِدُ الْبَلَلَ وَأَنَا
أُصَلِّي أَفَأَنْصَرِفُ فَقَالَ لَهُ سَعِيدٌ لَوْ سَالَ عَلَى فَخِذِي مَا
انْصَرَفْتُ حَتَّى أَقْضِيَ صَلَاتِي
79.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id bin
Musayyab dia mendengar; bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya padanya, lalu
dia berkata; "Saya mendapati pada diriku sesuatu yang basah ketika aku sedang
shalat, apakah aku harus batalkan?" Sa'id berkata; "Meskipun mengalir di atas pahaku, aku tidak akan membatalkan hingga selesai shalatku."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ الصَّلْتِ بْنِ زُيَيْدٍ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ
سُلَيْمَانَ بْنَ يَسَارٍ عَنْ الْبَلَلِ أَجِدُهُ فَقَالَ انْضَحْ مَا تَحْتَ
ثَوْبِكَ بِالْمَاءِ وَالْهُ عَنْهُ
80.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ash shalt bin Zubaid dia berkata;
Saya bertanya kepada Sulaiman bin Yasar tentang sesuatu yang basah yang saya
dapatkan, maka dia berkata; "Percikilah apa yang ada di balik bajumu dengan
air dan berpalinglah darinya."
Berwudhu
karena menyentuh kemaluan
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ أَنَّهُ سَمِعَ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ يَقُولُ دَخَلْتُ
عَلَى مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ فَتَذَاكَرْنَا مَا يَكُونُ مِنْهُ الْوُضُوءُ
فَقَالَ مَرْوَانُ وَمِنْ مَسِّ الذَّكَرِ الْوُضُوءُ فَقَالَ عُرْوَةُ مَا
عَلِمْتُ هَذَا فَقَالَ مَرْوَانُ بْنُ الْحَكَمِ أَخْبَرَتْنِي بُسْرَةُ بِنْتُ
صَفْوَانَ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ إِذَا مَسَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ
81.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakr bin
Muhammad bin 'Amr Bin Hazm, dia telah mendengar Urwah bin Zubair berkata; Saya
menemui Marwan bin Al Hakam, maka kami saling tukar pengetahuan tentang
permasalahan wudlu. Marwan berkata; "Menyentuh kemaluan wajib berwudlu, "
Urwah berkata; "aku tidak tahu itu." Maka Marwan bin Al Hakam berkata; telah
mengabarkan kepadaku Busrah binti Shafwan, dia telah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian
menyentuh kemaluannya maka berwudlulah! "
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي
وَقَّاصٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ
أُمْسِكُ الْمُصْحَفَ عَلَى سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ فَاحْتَكَكْتُ فَقَالَ
سَعْدٌ لَعَلَّكَ مَسِسْتَ ذَكَرَكَ قَالَ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ قُمْ
فَتَوَضَّأْ فَقُمْتُ فَتَوَضَّأْتُ ثُمَّ رَجَعْتُ
82.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Isma'il bin Muhammad bin Sa'd bin
Abu Waqash dari Mush'ab bin Sa'd bin Abu Waqash dia berkata; Saya memegang
mushaf di depan Sa'd bin Waqash, lalu saya terlihat olehnya menggaruk-garuk,
maka Sa'd berkata; "mungkin saja kamu telah menyentuh kemaluanmu?" (Mush'ab)
berkata; saya menjawab; "Ya. '" Maka dia berkata; "Berdirilah dan berwudlu, "
lalu saya berdiri dan berwudlu, kemudian kembali lagi.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ
يَقُولُ إِذَا مَسَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ فَقَدْ وَجَبَ عَلَيْهِ
الْوُضُوءُ
83.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar
berkata; "Apabila salah seorang dari kalian menyentuh kemaluannya, maka wajib
baginya berwudlu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ كَانَ
يَقُولُ مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَقَدْ وَجَبَ عَلَيْهِ الْوُضُوءُ
84.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya
berkata; "Barangsiapa menyentuh kemaluannya maka wajib
berwudlu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ أَبِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَغْتَسِلُ ثُمَّ
يَتَوَضَّأُ فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَتِ أَمَا يَجْزِيكَ الْغُسْلُ مِنْ الْوُضُوءِ
قَالَ بَلَى وَلَكِنِّي أَحْيَانًا أَمَسُّ ذَكَرِي فَأَتَوَضَّأُ
85.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah
sesungguhnya dia berkata; Saya melihat bapakku Abdullah bin Umar mandi kemudian
berwudlu, lalu saya bertanya kepadanya; "Wahai ayahku, bukankah mandi cukup
dengan tidak berwudlu?" dia menjawab; "Ya, hanya saja saya terkadang
menyentuh kemaluanku, maka saya berwudlu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ
قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فِي سَفَرٍ فَرَأَيْتُهُ بَعْدَ أَنْ
طَلَعَتْ الشَّمْسُ تَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قَالَ فَقُلْتُ لَهُ إِنَّ هَذِهِ
لَصَلَاةٌ مَا كُنْتَ تُصَلِّيهَا قَالَ إِنِّي بَعْدَ أَنْ تَوَضَّأْتُ لِصَلَاةِ
الصُّبْحِ مَسِسْتُ فَرْجِي ثُمَّ نَسِيتُ أَنْ أَتَوَضَّأَ فَتَوَضَّأْتُ وَعُدْتُ
لِصَلَاتِي
86.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Salim bin Abdullah, dia
berkata; Saya bersama Abdullah bin Umar dalam sebuah perjalanan. Saya melihatnya
berwudlu setelah terbitnya matahari lalu dia shalat, (Salim) berkata; saya
bertanya; "Bukankah engkau telah mengerjakannya?" Dia menjawab; "Setelah saya
berwudlu untuk shalat subuh, saya menyentuh kemaluanku. Saya lupa tidak berwudlu
lagi, maka saya berwudlu dan mengulangi shalatku."
Berwudhu karena suami mencium isterinya
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ
أَبِيهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ قُبْلَةُ الرَّجُلِ
امْرَأَتَهُ وَجَسُّهَا بِيَدِهِ مِنْ الْمُلَامَسَةِ فَمَنْ قَبَّلَ امْرَأَتَهُ
أَوْ جَسَّهَا بِيَدِهِ فَعَلَيْهِ الْوُضُوءُ
87.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin
Abdullah dari bapaknya, - Abdullah bin Umar - dia pernah berkata; "Ciuman dan
rabaan tangan laki-laki pada istrinya termasuk mulamasah. Barangsiapa yang mencium istrinya atau merabanya, wajib baginya berwudlu."
Abdullah
bin Mas'ud mengatakan bahwa laki-laki yang mencium isterinya mengharuskan
wudlu
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مِنْ قُبْلَةِ
الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ الْوُضُوءُ
88.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab bahwa dia berkata;
"Wajib berwudlu bagi seorang laki-laki yang mencium
istrinya."
Yang
perlu diperhatikan ketika mandi janabat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ
الْمُؤْمِنِينَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ بِغَسْلِ يَدَيْهِ ثُمَّ تَوَضَّأَ كَمَا
يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ
بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غَرَفَاتٍ بِيَدَيْهِ
ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
89.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya
dari Aisyah, Ummul Mukminin; bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mandi dari junub, beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya.
Berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat. Memasukkan jari-jarinya ke dalam air
dan menyelah-nyelahinya ke pangkal rambut, lalu beliau menuangkan air di atas
kepalanya tiga gayung dengan kedua tangannya, kemudian meratakan air ke seluruh
kulitnya.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ
عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَغْتَسِلُ مِنْ إِنَاءٍ هُوَ الْفَرَقُ مِنْ
الْجَنَابَةِ
90.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair
dari Aisyah, Ummu Mukminin; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi
junub dari bejana Al Faraq.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا
اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدِهِ الْيُمْنَى
فَغَسَلَهَا ثُمَّ غَسَلَ فَرْجَهُ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ
وَجْهَهُ وَنَضَحَ فِي عَيْنَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى ثُمَّ الْيُسْرَى
ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثُمَّ اغْتَسَلَ وَأَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ
91.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar
apabila mandi dari junub, memulai dengan menuangkan air di atas tangan kanannya.
Dia membasuhnya, lalu membasuh kemaluannya. Dia berkumur-kumur lalu memasukkan
dan menyemburkan air yang dia masukkan ke dalam hidungnya. Membasuh wajahnya dan
memercikkan air ke kedua matanya, membasuh tangan kanannya lalu kirinya,
kemudian dia membasuh kepalanya. Dia mandi dan meratakan air ke seluruh
tubuhnya.
Diwajibkan mandi jika dua kemaluan bertemu
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ
عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ وَعُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَعَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا يَقُولُونَ إِذَا مَسَّ الْخِتَانُ
الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ
92.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin
Musayyab bahwa Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan dan Aisyah istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Apabila dua khitan saling bersentuhan
maka wajib mandi."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ
عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يُوجِبُ
الْغُسْلَ فَقَالَتْ هَلْ تَدْرِي مَا مَثَلُكَ يَا أَبَا سَلَمَةَ مَثَلُ
الْفَرُّوجِ يَسْمَعُ الدِّيَكَةَ تَصْرُخُ فَيَصْرُخُ مَعَهَا إِذَا جَاوَزَ
الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ
93.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Nadlr mantan budak Umar bin
Ubaidullah, dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf dia berkata; Saya bertanya
kepada Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal yang
mewajibkan mandi, maka dia menjawab; "Wahai Abu Salamah, apakah kamu tahu
permisalan dirimu? yaitu seperti ayam jantan yang mendengar ayam betina berkokok
kemudian dia ikut berkokok. Apabila kemaluan telah menembus kemaluan, maka dia wajib mandi'."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ
أَنَّ أَبَا مُوسَى الْأَشْعَرِيَّ أَتَى عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهَا لَقَدْ شَقَّ عَلَيَّ اخْتِلَافُ
أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَمْرٍ إِنِّي
لَأُعْظِمُ أَنْ أَسْتَقْبِلَكِ بِهِ فَقَالَتْ مَا هُوَ مَا كُنْتَ سَائِلًا
عَنْهُ أُمَّكَ فَسَلْنِي عَنْهُ فَقَالَ الرَّجُلُ يُصِيبُ أَهْلَهُ ثُمَّ
يُكْسِلُ وَلَا يُنْزِلُ فَقَالَتْ إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ
وَجَبَ الْغُسْلُ فَقَالَ أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ لَا أَسْأَلُ عَنْ هَذَا
أَحَدًا بَعْدَكِ أَبَدًا
94.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id bin
Musayyab, bahwa Abu Musa Al Asy'ari datang kepada Aisyah, istri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan berkata kepadanya; "Sungguh telah menyulitkan diriku
perbedaan para sahabat tentang suatu permasalahan. Jika bukan karenanya aku merasa berat untuk meminta fatwa kepadamu" lalu Aisyah bertanya; "Apa itu? Apa saja yang hendak kamu tanyakan pada ibumu, maka tanyakanlah." Lalu (Abu Musa) berkata; "Seorang laki-laki mendatangi istrinya, lalu dia mencabut kemaluannya dan tidak mengeluarkan mani." Aisyah menjawab; "Apabila kemaluan telah menembus kemaluan, maka wajib mandi." Abu Musa Al
Asy'ari berkata; "Kalau begitu, saya tidak akan bertanya lagi kepada siapapun."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ
مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّ مَحْمُودَ بْنَ لَبِيدٍ الْأَنْصَارِيَّ
سَأَلَ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ عَنْ الرَّجُلِ يُصِيبُ أَهْلَهُ ثُمَّ يُكْسِلُ وَلَا
يُنْزِلُ فَقَالَ زَيْدٌ يَغْتَسِلُ فَقَالَ لَهُ مَحْمُودٌ إِنَّ أُبَيَّ بْنَ
كَعْبٍ كَانَ لَا يَرَى الْغُسْلَ فَقَالَ لَهُ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ إِنَّ أُبَيَّ
بْنَ كَعْبٍ نَزَعَ عَنْ ذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ
95.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Abdullah bin
Ka'ab mantan budak Usman bin Affan, bahwa Mahmud bin Labid Al Anshari bertanya
kepada Zaid bin Tsabit tentang seorang laki-laki yang mendatangi istrinya
kemudian dia mencabut kemaluannya tanpa mengeluarkan mani, maka Zaid menjawab;
"Dia harus mandi." lalu Mahmud berkata; "Sesungguhnya Ubai bin Ka`ab tidak
berpendapat demikian, " maka Zaid bin Tsabit menyanggah; "Ubai bin Ka'ab telah
mengklarifikasi pendapatnya sebelum meninggal."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ
يَقُولُ إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ
96.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar berkata; "Apabila kemaluan telah menembus kemaluan maka wajib mandi."
Orang yang junub berwudhu jika ingin tidur, atau makan sebelum mandi
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ ذَكَرَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ يُصِيبُهُ جَنَابَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ
لَهُ رَسُولُ اللَّهِ تَوَضَّأْ وَاغْسِلْ ذَكَرَكَ ثُمَّ نَمْ
97.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin
Umar berkata; Umar bin Khatthab pernah mengadu kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bahwa dia pada suatu malam junub, lalu beliau bersabda:
"Berwudlulah dan cuci kemaluanmu kemudian tidurlah."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا كَانَتْ تَقُولُ
إِذَا أَصَابَ أَحَدُكُمْ الْمَرْأَةَ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَبْلَ أَنْ
يَغْتَسِلَ فَلَا يَنَمْ حَتَّى يَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ
98.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari
Aisyah -istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- berkata; "Apabila kalian
menggauli istri kalian, kemudian hendak tidur sebelum mandi, maka jangan tidur
hingga berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا
أَرَادَ أَنْ يَنَامَ أَوْ يَطْعَمَ وَهُوَ جُنُبٌ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ
إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ طَعِمَ أَوْ نَامَ
99.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa apabila Abdullah bin
Umar hendak tidur atau makan, sedang dia junub, dia membasuh wajah dan kedua
tangannya hingga ke siku-sikunya. Mengusap kepalanya kemudian makan atau tidur.
Orang
yang junub mengulangi shalat dan mandinya jika telah
shalat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي حَكِيمٍ أَنَّ عَطَاءَ بْنَ
يَسَارٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَبَّرَ فِي صَلَاةٍ مِنْ الصَّلَوَاتِ ثُمَّ أَشَارَ إِلَيْهِمْ بِيَدِهِ أَنْ
امْكُثُوا فَذَهَبَ ثُمَّ رَجَعَ وَعَلَى جِلْدِهِ أَثَرُ الْمَاءِ
100.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Isma'il bin Abu Hakim, bahwa
'Atho` bin Yasar mengabarinya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir
dalam shalat, kemudian beliau berisyarat kepada orang-orang dengan tangannya:
"Diamlah di tempat! " lalu beliau pergi kemudian kembali lagi, sedang pada
kulitnya terlihat bekas air.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ زُيَيْدِ
بْنِ الصَّلْتِ أَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ إِلَى
الْجُرُفِ فَنَظَرَ فَإِذَا هُوَ قَدْ احْتَلَمَ وَصَلَّى وَلَمْ يَغْتَسِلْ
فَقَالَ وَاللَّهِ مَا أَرَانِي إِلَّا احْتَلَمْتُ وَمَا شَعَرْتُ وَصَلَّيْتُ
وَمَا اغْتَسَلْتُ قَالَ فَاغْتَسَلَ وَغَسَلَ مَا رَأَى فِي ثَوْبِهِ وَنَضَحَ مَا
لَمْ يَرَ وَأَذَّنَ أَوْ أَقَامَ ثُمَّ صَلَّى بَعْدَ ارْتِفَاعِ الضُّحَى
مُتَمَكِّنًا
101.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari
Zubaid bin As Shalt dia berkata, "Saya berangkat bersama Umar bin Katthab ke
Jurf." Tiba-tiba dia sadar bahwa dirinya telah mimpi basah dan shalat dalam
keadaan belum mandi. Dia lalu berkata, "Demi Allah, saya tidak tahu kalau
saya telah mimpi basah, namun saya tidak sadar, sehingga shalat dan belum
mandi." Perawi berkata, "Kemudian ia mandi mandi dan mencuci apa yang
terlihat pada pakaiannya dan memercikkan pada sesuatu yang ang tidak terlihat.
Setelah itu ia adzan atau iqamat, lantas shalat tatkala waktu
dluha."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي حَكِيمٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ
يَسَارٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ غَدَا إِلَى أَرْضِهِ بِالْجُرُفِ فَوَجَدَ
فِي ثَوْبِهِ احْتِلَامًا فَقَالَ لَقَدْ ابْتُلِيتُ بِالْاحْتِلَامِ مُنْذُ
وُلِّيتُ أَمْرَ النَّاسِ فَاغْتَسَلَ وَغَسَلَ مَا رَأَى فِي ثَوْبِهِ مِنْ
الْاحْتِلَامِ ثُمَّ صَلَّى بَعْدَ أَنْ طَلَعَتْ الشَّمْسُ
102.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Isma'il bin Abu Hakim dari Sulaiman
bin Yasar bahwa Umar bin Khatthab pergi ke ladangnya di wilayah Juruf pada
waktu pagi hari. Lalu ia mendapatkan pada bajunya bekas mimpi basah, maka ia pun
berkata, "Saya telah dicoba dengan mimpi basah, sejak saya menjabat
kepemimpinan." Kemudian dia mandi dan mencuci bekas mimpi basah pada bajunya
yang terlihat, kemudian shalat setelah terbit
matahari."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ صَلَّى بِالنَّاسِ الصُّبْحَ ثُمَّ غَدَا إِلَى
أَرْضِهِ بِالْجُرُفِ فَوَجَدَ فِي ثَوْبِهِ احْتِلَامًا فَقَالَ إِنَّا لَمَّا
أَصَبْنَا الْوَدَكَ لَانَتْ الْعُرُوقُ فَاغْتَسَلَ وَغَسَلَ الْاحْتِلَامَ مِنْ
ثَوْبِهِ وَعَادَ لِصَلَاتِهِ
103.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sulaiman bin
Yasar bahwa Umar bin Khatthab pernah shalat subuh bersama para sahabat, kemudian
pagi menjelang siang ia berangkat ke ladangnya di daerah Juruf, lalu ia
mendapati bekas mimpi basah pada bajunya. Maka ia pun berkata; "Tatkala kami
banyak lemak, maka akan mudah berkeringat." Umar kemudian mandi dan mencuci
bekas mimpi basah pada bajunya, setelah itu mengulangi
shalatnya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَاطِبٍ أَنَّهُ اعْتَمَرَ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
فِي رَكْبٍ فِيهِمْ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ وَأَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ عَرَّسَ
بِبَعْضِ الطَّرِيقِ قَرِيبًا مِنْ بَعْضِ الْمِيَاهِ فَاحْتَلَمَ عُمَرُ وَقَدْ
كَادَ أَنْ يُصْبِحَ فَلَمْ يَجِدْ مَعَ الرَّكْبِ مَاءً فَرَكِبَ حَتَّى جَاءَ
الْمَاءَ فَجَعَلَ يَغْسِلُ مَا رَأَى مِنْ ذَلِكَ الْاحْتِلَامِ حَتَّى أَسْفَرَ
فَقَالَ لَهُ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ أَصْبَحْتَ وَمَعَنَا ثِيَابٌ فَدَعْ ثَوْبَكَ
يُغْسَلُ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَاعَجَبًا لَكَ يَا عَمْرُو بْنَ
الْعَاصِ لَئِنْ كُنْتَ تَجِدُ ثِيَابًا أَفَكُلُّ النَّاسِ يَجِدُ ثِيَابًا
وَاللَّهِ لَوْ فَعَلْتُهَا لَكَانَتْ سُنَّةً بَلْ أَغْسِلُ مَا رَأَيْتُ
وَأَنْضِحُ مَا لَمْ أَرَ
104.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari
Yahya bin Abdurrahman bin Hathib bahwa ia pernah berumrah bersama Umar bin Al
Khattab dalam sebuah rombongan kendaraan yang di dalamnya terdapat Amru bin Al
'Ash. Umar berhenti untuk beristirahat di sebuah jalan yang dekat dengan telaga.
Dia mengalami mimpi basah. Ketika hampir subuh, dia bersama rombongan tidak
mendapatkan air. Dia terus berjalan hingga mendapatkan air, lalu dia mencuci
bekas mimpi basah yang terlihat sampai hilang. Amru bin Al 'Ash berkata; "Kamu
telah pergi sepagi ini, padahal kami masih memiliki persediaan baju.
Tanggalkanlah bajumu untuk kami cuci." Umar bin Al Khattab berkata; "Alangkah
mengherankan kamu ini wahai Amru bin Al 'Ash. Kalau engkau membawa banyak baju,
apa orang lain juga sepertimu? Demi Allah, jika aku melakukannya, itu adalah
sunnah. Tapi cukup bagiku mencuci yang kelihatan dan memerciki apa yang tidak
kelihatan."
Wanita
wajib mandi jika bermimpi melihat air seperti yang dilihat
laki-laki
حَدَّثَنِي
عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ أُمَّ
سُلَيْمٍ قَالَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَرْأَةُ
تَرَى فِي الْمَنَامِ مِثْلَ مَا يَرَى الرَّجُلُ أَتَغْتَسِلُ فَقَالَ لَهَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ فَلْتَغْتَسِلْ
فَقَالَتْ لَهَا عَائِشَةُ أُفٍّ لَكِ وَهَلْ تَرَى ذَلِكَ الْمَرْأَةُ فَقَالَ
لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرِبَتْ يَمِينُكِ
وَمِنْ أَيْنَ يَكُونُ الشَّبَهُ
105.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair
berkata, "Ummu Sulaim bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tentang seorang wanita yang bermimpi dalam tidurnya layaknya mimpi seorang
laki-laki. Apakah dia harus mandi? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Ya, dia harus mandi." Aisyah berkata pada Ummu Sulaim; "Payah
kamu, mungkinkah seorang wanita bermimpi semacam itu?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata pada Aisyah: "Semoga kamu beruntung, kalau begitu dari
mana datangnya keserupaan?"
حَدَّثَنِي
عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي
سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهَا قَالَتْ جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِي طَلْحَةَ الْأَنْصَارِيِّ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ
غُسْلٍ إِذَا هِيَ احْتَلَمَتْ فَقَالَ نَعَمْ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ
106.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari
Zainab binti Abu Salamah dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dia berkata, "Ummu Sulaim, isteri Abu Thalhah Al Anshari menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; 'Wahai Rasulullah, Allah
tidak malu dari yang haq, apakah seorang wanita wajib mandi jika mimpi basah? '
Maka beliau menjawab: "Ya. Jika dia melihat
air."
Himpunan pengetahuan mandi janabat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ
لَا بَأْسَ أَنْ يُغْتَسَلَ بِفَضْلِ الْمَرْأَةِ مَا لَمْ تَكُنْ حَائِضًا أَوْ
جُنُبًا
107.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' berkata, " Abdullah bin
Umar berkata; "Tidak masalah mandi dengan air sisa mandi wanita selagi wanita itu tidak haid atau junub."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ
يَعْرَقُ فِي الثَّوْبِ وَهُوَ جُنُبٌ ثُمَّ يُصَلِّي فِيهِ
108.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' berkata, "Abdullah bin Umar
mengeluarkan keringat yang membasahi bajunya sedangkan dia dalam keadaan junub.
Lalu ia shalat dengan baju tersebut."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ
يَغْسِلُ جَوَارِيهِ رِجْلَيْهِ وَيُعْطِينَهُ الْخُمْرَةَ وَهُنَّ
حُيَّضٌ
109.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa para budak wanita
Abdullah bin 'Umar mencuci kedua kakinya dan memberinya wewangian, padahal
mereka dalam keadaan haid.
Tayammum
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ حَتَّى إِذَا كُنَّا
بِالْبَيْدَاءِ أَوْ بِذَاتِ الْجَيْشِ انْقَطَعَ عِقْدٌ لِي فَأَقَامَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْتِمَاسِهِ وَأَقَامَ النَّاسُ
مَعَهُ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَأَتَى النَّاسُ إِلَى
أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ فَقَالُوا أَلَا تَرَى مَا صَنَعَتْ عَائِشَةُ أَقَامَتْ
بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِالنَّاسِ وَلَيْسُوا
عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ قَالَتْ عَائِشَةُ فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ
وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعٌ رَأْسَهُ عَلَى
فَخِذِي قَدْ نَامَ فَقَالَ حَبَسْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَالنَّاسَ وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ قَالَتْ
عَائِشَةُ فَعَاتَبَنِي أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ
وَجَعَلَ يَطْعُنُ بِيَدِهِ فِي خَاصِرَتِي فَلَا يَمْنَعُنِي مِنْ التَّحَرُّكِ
إِلَّا مَكَانُ رَأْسِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
فَخِذِي فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى
أَصْبَحَ عَلَى غَيْرِ مَاءٍ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى آيَةَ
التَّيَمُّمِ فَتَيَمَّمُوا فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ مَا هِيَ بِأَوَّلِ
بَرَكَتِكُمْ يَا آلَ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ فَبَعَثْنَا الْبَعِيرَ الَّذِي كُنْتُ
عَلَيْهِ فَوَجَدْنَا الْعِقْدَ تَحْتَهُ
110.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abdurrahman bin Al Qasim dari
Bapaknya dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan. Ketika kami berada di Baida`atau Dzatul Jaisy, kalungku terputus dan jatuh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah untuk mencarinya dan orang-orang mengikuti beliau. Sementara beliau dan mereka tidak membawa air. Mereka kemudian menemui Abu Bakar As Shiddiq dan menuturkan; "Tidakkah engkau tahu apa yang telah terjadi pada Aisyah? Dia singgah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat, sedangkan mereka tidak berada di tempat air dan juga tidak membawanya." Aisyah berkata; "Abu Bakar datang ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur dengan meletakkan kepalanya di atas pahaku. Abu Bakar berkata; "Kamu telah menghambat perjalanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat, padahal mereka tidak berada di tempat air dan tidak juga membawanya!
' Abu Bakar mencelaku
dan mengatakan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah untuk mengatakannya. Dia menyodok pinggangku dengan tangannya, dan tidak ada yang mencegahku bergerak kecuali posisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang tidur di atas pahaku. Sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih terlelap tidur hingga pagi tanpa air, lalu Allah Tabaraka Wa Ta'ala menurunkan ayat tayamum, hingga mereka pun melakukan tayamum. Usaid bin Khudlair berkata, "Wahai keluarga Abu Bakar, tidaklah ia kecuali berkah pertama yang Allah berikan kepada kalian." 'Aisyah berkata,
"Kemudian kami membangunkan unta yang kami naiki, ternyata kami menemukan kalung itu di bawahnya."
Yang perlu diperhatikan dalam masalah tayammum
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّهُ أَقْبَلَ هُوَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عُمَرَ مِنْ الْجُرُفِ حَتَّى إِذَا كَانَا بِالْمِرْبَدِ نَزَلَ عَبْدُ اللَّهِ
فَتَيَمَّمَ صَعِيدًا طَيِّبًا فَمَسَحَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ
ثُمَّ صَلَّى
111.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' Bahwasanya ia dan
Abdullah bin Umar kembali dari Juruf. Ketika mereka sampai di Mirbad, Abdullah singgah dan bertayamum dengan tanah yang suci. Dia mengusap wajah dan kedua-tangannya sampai pada sikunya, kemudian shalat."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ
يَتَيَمَّمُ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ
112.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar bertayamum hingga ke siku-sikunya.
Tayammum untuk orang yang junub
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَرْمَلَةَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ
سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ عَنْ الرَّجُلِ الْجُنُبِ يَتَيَمَّمُ ثُمَّ يُدْرِكُ
الْمَاءَ فَقَالَ سَعِيدٌ إِذَا أَدْرَكَ الْمَاءَ فَعَلَيْهِ الْغُسْلُ لِمَا
يُسْتَقْبَلُ
113.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abdurrahman bin Harmalah
berkata, "Seorang laki-laki bertanya kepada Sa'id bin Musayyab tentang seorang
junub yang bertayamum lalu mendapatkan air. Sa'id menjawab; "Apabila dia telah mendapatkan air, maka dia wajib mandi untuk shalat yang berikutnya."
Yang
dihalalkan bagi suami terhadap isterinya jika haidh
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا يَحِلُّ لِي مِنْ
امْرَأَتِي وَهِيَ حَائِضٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِتَشُدَّ عَلَيْهَا إِزَارَهَا ثُمَّ شَأْنَكَ بِأَعْلَاهَا
114.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Zaid bin Aslam berkata,
"Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
"Saat isteriku haid, apa yang boleh aku lakukan?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: "Suruh dia mengikat sarungnya, setelah itu
terserah kamu dengan bagian atasnya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ
عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ
مُضْطَجِعَةً مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ثَوْبٍ
وَاحِدٍ وَأَنَّهَا قَدْ وَثَبَتْ وَثْبَةً شَدِيدَةً فَقَالَ لَهَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَكِ لَعَلَّكِ نَفِسْتِ يَعْنِي
الْحَيْضَةَ فَقَالَتْ نَعَمْ قَالَ شُدِّي عَلَى نَفْسِكِ إِزَارَكِ ثُمَّ عُودِي
إِلَى مَضْجَعِكِ
115.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Rabi'ah bin Abdurrahman berkata,
"Aisyah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbaring bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu kain. Tiba-tiba dia melompat
dengan cepat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya: "Ada
apa denganmu? Apakah kamu haid?" 'Aisyah menjawab, "Benar." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Kencangkan ikatan sarungmu,
kemudian kembalilah ke tempat tidurmu."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ أَرْسَلَ إِلَى عَائِشَةَ يَسْأَلُهَا هَلْ يُبَاشِرُ الرَّجُلُ
امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَقَالَتْ لِتَشُدَّ إِزَارَهَا عَلَى أَسْفَلِهَا
ثُمَّ يُبَاشِرُهَا إِنْ شَاءَ
116.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' berkata, " Ubaidullah bin
Abdullah bin Umar mengutus seseorang kepada Aisyah untuk bertanya, 'Apakah
seorang laki-laki boleh menggauli isterinya ketika sedang haid?" Aisyah
menjawab, "Hendaklah ia (istri) mengencangkan sarung di bagian bawah, kemudian
dia (suami) boleh menggauli sekehendaknya."
Kesucian wanita haidh
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ أَبِي عَلْقَمَةَ عَنْ أُمِّهِ مَوْلَاةِ
عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ النِّسَاءُ يَبْعَثْنَ
إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ بِالدِّرَجَةِ فِيهَا الْكُرْسُفُ فِيهِ
الصُّفْرَةُ مِنْ دَمِ الْحَيْضَةِ يَسْأَلْنَهَا عَنْ الصَّلَاةِ فَتَقُولُ
لَهُنَّ لَا تَعْجَلْنَ حَتَّى تَرَيْنَ الْقَصَّةَ الْبَيْضَاءَ تُرِيدُ بِذَلِكَ
الطُّهْرَ مِنْ الْحَيْضَةِ
117.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari 'Alqamah bin Abu 'Alqamah dari
Ibunya mantan budak Aisyah Umul Mukminin, ia berkata; "Para wanita
mengirimkan sebuah kotak kepada 'Aisyah Ummul Mukminin, dalam kotak tersebut
terdapat kapas yang telah bercampur dengan cairan kuning dari darah haid.
Mereka bertanya bagaimana dengan hukum shalat yang dilakukannya?" Maka 'Aisyah pun berkata kepada mereka, "Jangan terburu-buru hingga kalian melihat cairan putih." maksudnya adalah suci dari haid.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ عَمَّتِهِ عَنْ
ابْنَةِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّهُ بَلَغَهَا أَنَّ نِسَاءً كُنَّ يَدْعُونَ
بِالْمَصَابِيحِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ يَنْظُرْنَ إِلَى الطُّهْرِ فَكَانَتْ
تَعِيبُ ذَلِكَ عَلَيْهِنَّ وَتَقُولُ مَا كَانَ النِّسَاءُ يَصْنَعْنَ
هَذَا
118.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Bibinya
dari Anak perempuan Zaid bin Tsabit telah sampai kepadanya, bahwa para wanita
meminta lampu di penghujung malam untuk melihat masa suci. Anak wanita Zaid mencela mereka dengan mengatakan; "Kenapa para wanita melakukan hal ini."
Himpunan pengetahuan masalah haidh
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ سَأَلَ ابْنَ شِهَابٍ عَنْ الْمَرْأَةِ الْحَامِلِ
تَرَى الدَّمَ قَالَ تَكُفُّ عَنْ الصَّلَاةِ قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك وَذَلِكَ
الْأَمْرُ عِنْدَنَا
119.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dia bertanya kepada Ibnu Syihab tentang seorang wanita hamil yang melihat darah haid. Ibnu Syihab menjawab; "Hendaklah ia meninggalkan shalatnya."
Yahya berkata; Malik berkata, "Itulah pendapat kami."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ كُنْتُ
أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا
حَائِضٌ
120.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari
Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Saya pernah
merapikan rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal saat itu saya
sedang haid."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ فَاطِمَةَ
بِنْتِ الْمُنْذِرِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ
الصِّدِّيقِ أَنَّهَا قَالَتْ سَأَلَتْ امْرَأَةٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ أَرَأَيْتَ إِحْدَانَا إِذَا أَصَابَ ثَوْبَهَا
الدَّمُ مِنْ الْحَيْضَةِ كَيْفَ تَصْنَعُ فِيهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَصَابَ ثَوْبَ إِحْدَاكُنَّ الدَّمُ مِنْ
الْحَيْضَةِ فَلْتَقْرُصْهُ ثُمَّ لِتَنْضِحْهُ بِالْمَاءِ ثُمَّ لِتُصَلِّ
فِيهِ
121.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari
Fathimah binti Al Mundzir bin Az Zubair dari Asma binti Abu Bakar As Shiddiq dia
berkata; "Ada seorang wanita yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, ia mengatakan, "Bagaimana pendapatmu jika salah seorang di antara kami
bajunya terkena darah haid, apa yang harus dia lakukan?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; "Apabila salah satu dari kalian bajunya terkena darah haid, maka garuklah dahulu dan perciki dengan air, lalu dia boleh shalat dengannya."
Istihadhah
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ قَالَتْ
فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَا أَطْهُرُ
أَفَأَدَعُ الصَّلَاةَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّمَا ذَلِكِ عِرْقٌ وَلَيْسَتْ بِالْحَيْضَةِ فَإِذَا أَقْبَلَتْ
الْحَيْضَةُ فَاتْرُكِي الصَّلَاةَ فَإِذَا ذَهَبَ قَدْرُهَا فَاغْسِلِي الدَّمَ
عَنْكِ وَصَلِّي
122.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya
dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Fathimah
binti Hubaisy bertanya, "Wahai Rasulullah, aku belum suci, apakah aku boleh
meninggalkan shalat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
'Itu adalah darah biasa dan bukan haid. Jika telah datang haid maka
tinggalkan shalat. Dan jika masa haid telah habis maka laksanakanlah shalat,
bersihkanlah darahmu dan kerjakan shalat."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أُمِّ
سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً
كَانَتْ تُهَرَاقُ الدِّمَاءَ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَاسْتَفْتَتْ لَهَا أُمُّ سَلَمَةَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِتَنْظُرْ إِلَى عَدَدِ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامِ
الَّتِي كَانَتْ تَحِيضُهُنَّ مِنْ الشَّهْرِ قَبْلَ أَنْ يُصِيبَهَا الَّذِي
أَصَابَهَا فَلْتَتْرُكْ الصَّلَاةَ قَدْرَ ذَلِكَ مِنْ الشَّهْرِ فَإِذَا
خَلَّفَتْ ذَلِكَ فَلْتَغْتَسِلْ ثُمَّ لِتَسْتَثْفِرْ بِثَوْبٍ ثُمَّ
لِتُصَلِّي
123.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Sulaiman bin Yasar dari
Umu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ada seorang wanita yang terus menerus mengucurkan
darah. Ummu Salamah lalu meminta fatwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau menjawab: "Hendaklah mereka memperhatikan berapa hari mereka biasa
mengalami haid dalam sebulan, sebelum apa yang ia alami sekarang ini. Hendaklah
ia meninggalkan jumlah hari yang biasa mengamali haid dalam bulan itu, setelah
itu hendaklah ia mandi, mengganti pakaian dan mengerjakan
shalat."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ زَيْنَبَ
بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ أَنَّهَا رَأَتْ زَيْنَبَ بِنْتَ جَحْشٍ الَّتِي كَانَتْ
تَحْتَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَكَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَكَانَتْ تَغْتَسِلُ
وَتُصَلِّي
124.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari
Zainab binti Abu Salamah Bahwasanya ia pernah melihat Zainab binti Jahsy, isteri
Abdurrahman bin Auf, yang mengeluarkan darah istihadlah tetap melaksanakan
shalat."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
أَنَّ الْقَعْقَاعَ بْنَ حَكِيمٍ وَزَيْدَ بْنَ أَسْلَمَ أَرْسَلَاهُ إِلَى سَعِيدِ
بْنِ الْمُسَيَّبِ يَسْأَلُهُ كَيْفَ تَغْتَسِلُ الْمُسْتَحَاضَةُ فَقَالَ
تَغْتَسِلُ مِنْ طُهْرٍ إِلَى طُهْرٍ وَتَتَوَضَّأُ لِكُلِّ صَلَاةٍ فَإِنْ
غَلَبَهَا الدَّمُ اسْتَثْفَرَتْ
125.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Sumayya mantan budak Abu Bakar bin
Abdurrahman, bahwa Al Qa'qa' bin Hakim dan Zaid bin Aslam mengutusnya kepada
Sa'id bin Musayyab untuk bertanya 'Bagaimana cara seorang wanita istihadlah
mandi? ' Sa'id bin Musayyab menjawab; "Dia mandi dari suci ke suci lagi, dan
tetap berwudlu dalam setiap shalat. Jika darah banyak keluar, hendaklah ia
menyumbatnya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ
لَيْسَ عَلَى الْمُسْتَحَاضَةِ إِلَّا أَنْ تَغْتَسِلَ غُسْلًا وَاحِدًا ثُمَّ
تَتَوَضَّأُ بَعْدَ ذَلِكَ لِكُلِّ صَلَاةٍ قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك الْأَمْرُ
عِنْدَنَا أَنَّ الْمُسْتَحَاضَةَ إِذَا صَلَّتْ أَنَّ لِزَوْجِهَا أَنْ يُصِيبَهَا
وَكَذَلِكَ النُّفَسَاءُ إِذَا بَلَغَتْ أَقْصَى مَا يُمْسِكُ النِّسَاءَ الدَّمُ
فَإِنْ رَأَتْ الدَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّهُ يُصِيبُهَا زَوْجُهَا وَإِنَّمَا
هِيَ بِمَنْزِلَةِ الْمُسْتَحَاضَةِ قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك الْأَمْرُ
عِنْدَنَا فِي الْمُسْتَحَاضَةِ عَلَى حَدِيثِ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ
وَهُوَ أَحَبُّ مَا سَمِعْتُ إِلَيَّ فِي ذَلِكَ
126.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari
berkata; "Seorang wanita yang istihadlah tidak wajib mandi kecuali hanya
sekali, setelah itu ia harus berwudlu untuk setiap shalat (yang akan dikerjakan)
." Yahya berkata; Malik berkata, "Menurut pendapat kami, jika seorang
yang istihadlah telah shalat, maka boleh bagi suaminya untuk menggaulinya.
Begitu juga para wanita nifas, jika telah sampai puncak di mana wanita telah
terhenti darah nifasnya, lalu keluar darah setelah itu, boleh bagi suaminya
untuk menggaulinya. Dan hukumnya seperti wanita yang istihadlah." Yahya
berkata; Malik berkata, "Pendapat kami tentang wanita istihadlah adalah
sebagaimana disebutkan hadits Hisyam bin Urwah, dari bapaknya. Itulah
sebaik-baik apa yang telah kami dengar."
Kencing anak kecil
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ أُتِيَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَبِيٍّ فَبَالَ عَلَى
ثَوْبِهِ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَاءٍ
فَأَتْبَعَهُ إِيَّاهُ
127.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari
Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Seorang bayi
diserahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu bayi tersebut kencing di baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu meminta air mengusapnya dengan air tersebut."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ أَنَّهَا
أَتَتْ بِابْنٍ لَهَا صَغِيرٍ لَمْ يَأْكُلْ الطَّعَامَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَجْلَسَهُ فِي حَجْرِهِ فَبَالَ عَلَى
ثَوْبِهِ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَاءٍ
فَنَضَحَهُ وَلَمْ يَغْسِلْهُ
128.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari Ummu Qais binti Mihshan Bahwasanya ia pernah
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa bayinya
yang belum mengkonsumsi makanan. Lalu ia meletakkan bayinya di pangkuan beliau, sehingga kecingnya mengenai baju beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian meminta air dan memercikkannya tanpa mencucinya."
Kencing sambil berdiri
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ قَالَ دَخَلَ أَعْرَابِيٌّ
الْمَسْجِدَ فَكَشَفَ عَنْ فَرْجِهِ لِيَبُولَ فَصَاحَ النَّاسُ بِهِ حَتَّى عَلَا
الصَّوْتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتْرُكُوهُ
فَتَرَكُوهُ فَبَالَ ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِذَنُوبٍ مِنْ مَاءٍ فَصُبَّ عَلَى ذَلِكَ الْمَكَانِ
129.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Yahya bin Sa'id dia berkata; "Ada seorang Badui masuk ke dalam masjid, badui itu kemudian membuka celananya untuk kencing. Seketika itu orang-orang berteriak karena marah hingga suara menjadi gaduh, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Biarkanlah dia!
" para sahabat lalu membiarkannya. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh untuk mengambil setimba air lalu menuangkanya di tempat bekas kencingnya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَبُولُ قَائِمًا
130.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdullah bin Dinar dia berkata; "Aku pernah melihat Abdullah bin Umar buang air kecil dengan berdiri."
Siwak
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ السَّبَّاقِ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي جُمُعَةٍ مِنْ الْجُمَعِ يَا
مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ عِيدًا فَاغْتَسِلُوا
وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ طِيبٌ فَلَا يَضُرُّهُ أَنْ يَمَسَّ مِنْهُ وَعَلَيْكُمْ
بِالسِّوَاكِ
131.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Ibnu As Sabaq
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu jum'at bersabda:
"Wahai kaum muslimin! Sesungguhnya Allah telah menjadikan hari ini sebagai hari raya, maka hendaklah kalian mandi. Barangsiapa memiliki wewangian, maka tidaklah mengapa jika kalian mengenakannya. Dan hendaklah kalian bersiwak."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْلَا
أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ
132.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya
tidak memberatkan umatku, sungguh akan aku perintahkan mereka untuk
bersiwak."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَوْفٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ لَوْلَا أَنْ يَشُقَّ عَلَى
أُمَّتِهِ لَأَمَرَهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوءٍ
133.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin
Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah dia berkata; "Sekiranya tidak akan
memberatkan umatnya, sungguh beliau akan memerintahkan mereka untuk bersiwak
setiap kali berwudlu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar