Translate

Senin, 12 September 2016

Sunan-Ad-Darimi:Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus



KITAB MUKADDIMAH

No. Hadist: 1
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُؤَاخَذُ الرَّجُلُ بِمَا عَمِلَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ مَنْ أَحْسَنَ فِي الْإِسْلَامِ لَمْ يُؤَاخَذْ بِمَا كَانَ عَمِلَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَمَنْ أَسَاءَ فِي الْإِسْلَامِ أُخِذَ بِالْأَوَّلِ وَالْآخِرِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Abdullah, ia berkata; Datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang laki-laki lalu berkata: Wahai Rasulullah apakah seseorang akan dihukum atas perbuatan jelek yang dilakukannya pada masa jahiliyah? Rasul pun menjawab: Barang siapa yang berkelakuan baik pada masa Islamnya, ia tidak dihukum atas perbuatan jeleknya dimasa jahiliyah, tetapi barang siapa yang berkelakuan tidak baik (jahat) pada masa Islamnya, dia dihukum (atas dosanya) baik yang lalu ataupun yang selanjutnya.
No. Hadist: 2
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus

أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ النَّضْرِ الرَّمْلِيُّ عَنْ مَسَرَّةَ بْنِ مَعْبَدٍ مِنْ بَنِي الْحَارِثِ بْنِ أَبِي الْحَرَامِ مِنْ لَخْمٍ عَنْ الْوَضِينِ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا أَهْلَ جَاهِلِيَّةٍ وَعِبَادَةِ أَوْثَانٍ فَكُنَّا نَقْتُلُ الْأَوْلَادَ وَكَانَتْ عِنْدِي ابْنَةٌ لِي فَلَمَّا أَجَابَتْ وَكَانَتْ مَسْرُورَةً بِدُعَائِي إِذَا دَعَوْتُهَا فَدَعَوْتُهَا يَوْمًا فَاتَّبَعَتْنِي فَمَرَرْتُ حَتَّى أَتَيْتُ بِئْرًا مِنْ أَهْلِي غَيْرَ بَعِيدٍ فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا فَرَدَّيْتُ بِهَا فِي الْبِئْرِ وَكَانَ آخِرَ عَهْدِي بِهَا أَنْ تَقُولَ يَا أَبَتَاهُ يَا أَبَتَاهُ فَبَكَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى وَكَفَ دَمْعُ عَيْنَيْهِ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ جُلَسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْزَنْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ كُفَّ فَإِنَّهُ يَسْأَلُ عَمَّا أَهَمَّهُ ثُمَّ قَالَ لَهُ أَعِدْ عَلَيَّ حَدِيثَكَ فَأَعَادَهُ فَبَكَى حَتَّى وَكَفَ الدَّمْعُ مِنْ عَيْنَيْهِ عَلَى لِحْيَتِهِ ثُمَّ قَالَ لَهُ إِنَّ اللَّهَ قَدْ وَضَعَ عَنْ الْجَاهِلِيَّةِ مَا عَمِلُوا فَاسْتَأْنِفْ عَمَلَكَ
Telah mengabarkan kepada kami Al Walid bin An Nadlr Ar Ramli dari Masarrah bin Ma'bad -dari Bani Al Harits bin Abu Al Haram dari Lakhmin- dari Al Wadliin Bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata: Hai Rasulullah, kami dahulu adalah orang-orang jahiliyah penyembah berhala dan kami membunuh anak-anak kami, ketika itu kami mempunyai anak yang senang apabila saya memanggilnya. Suatu hari saya pun memanggilnya dan dia langsung menyahut dan mengikuti saya. Ketika saya sampai di sebuah sumur keluarga, saya langsung memegang tangannya dan saya ceburkan dia ke sumur, itulah akhir kebersamaan saya dengannya. Dia memanggil 'wahai ayahku, wahai ayahku. ' Rasulullah pun menangis sampai air matanya bercucuran. Lalu seseeorang yang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada laki-laki tersebut: kamu telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedih. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada orang tersebut: biarkan dia karena dia bertanya tentang sesuatu yang penting yang dihadapinya, kemudian Rasul berkata kepada laki-laki tersebut: Ulangi lagi cerita kamu tadi, lalu dia pun mengulangi ceritanya dan Rasul menangis lagi sampai bercucuran air matanya, membasahi jenggotnya, lalu beliau bersabda: Allah subhanahu wata'ala telah menghapus dosa-dosa yang dilakukan pada masa jahiliyah oleh karena itu mulailah perbuatan kamu dengan lembaran baru yang bersih.
No. Hadist: 3
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus

أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُلَيْمَانَ الْمُؤَدِّبِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَوْلَايَ أَنَّ أَهْلَهُ بَعَثُوا مَعَهُ بِقَدَحٍ فِيهِ زُبْدٌ وَلَبَنٌ إِلَى آلِهَتِهِمْ قَالَ فَمَنَعَنِي أَنْ آكُلَ الزُّبْدَ لِمَخَافَتِهَا قَالَ فَجَاءَ كَلْبٌ فَأَكَلَ الزُّبْدَ وَشَرِبَ اللَّبَنَ ثُمَّ بَالَ عَلَى الصَّنَمِ وَهُوَ إِسَافٌ وَنَائِلَةُ قَالَ هَارُونُ كَانَ الرَّجُلُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا سَافَرَ حَمَلَ مَعَهُ أَرْبَعَةَ أَحْجَارٍ ثَلَاثَةً لِقِدْرِهِ وَالرَّابِعَ يَعْبُدُهُ وَيُرَبِّي كَلْبَهُ وَيَقْتُلُ وَلَدَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Harun bin Mu`awiyah dari Ibrahim bin sulaiman Al Mu`addib dari Al A'masy dari Mujahid, bekas budakku menceritakan kepadaku; bahwa keluarganya menitip sebuah wadah yang berisi keju dan susu untuk dipersembahkan kepada tuhan-tuhan mereka, ia berkata; keluargaku melarangku makan keju karena takut kepada tuhan-tuhan tersebut; lalu datanglah seekor anjing, memakan keju dan meminum susu serta kencing di atas patung-patung tersebut yaitu patung Iqaf dan nailah. Harun berkata: pada masa jahiliyah dulu apabila seorang laki-laki hendak bepergian dia akan mengikusertakan empat buah batu, tiga diantaranya untuk menopang/menegakan priuk (kuali/bejana) dan yang keempatnya untuk ia sembah, untuk melatih anjingnya, serta untuk membunuh anaknya.
No. Hadist: 4
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus

حَدَّثَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا رَيْحَانُ هُوَ ابْنُ سَعِيدٍ السَّامِيُّ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ هُوَ ابْنُ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ قَالَ كُنَّا فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا أَصَبْنَا حَجَرًا حَسَنًا عَبَدْنَاهُ وَإِنْ لَمْ نُصِبْ حَجَرًا جَمَعْنَا كُثْبَةً مِنْ رَمْلٍ ثُمَّ جِئْنَا بِالنَّاقَةِ الصَّفِيِّ فَتَفَاجُّ عَلَيْهَا فَنَحْلُبُهَا عَلَى الْكُثْبَةِ حَتَّى نَرْوِيَهَا ثُمَّ نَعْبُدُ تِلْكَ الْكُثْبَةَ مَا أَقَمْنَا بِذَلِكَ الْمَكَانِ قَالَ أَبُو مُحَمَّد الصَّفِيُّ الْكَثِيرَةُ الْأَلْبَانِ
Telah menceritakan kepada kami Mujahid bin Musa telah menceritakan kepada kami Raihan Ibnu Sa'id As Sami telah menceritakan kepada kami 'Abbad Ibnu Manshur dari Abu Raja`, ia berkata: kami dulu pada masa jahiliyah apabila menemukan batu yang bagus, kami pun menyembahnya dan apabila tidak mendapatkan yang bagus, kami pun mengumpulkan pasir. Kemudian kami mendatangkan onta yang shafi, ketika onta tersebut sudah mengangkanginya kamipun memeras susunya untuk menyirami tumpukan pasir yang kami kumpulkan, kemudian kami menyembah tumpukan pasir tersebut selama kami tinggal di tempat tersebut. Abu Muhammad berkata: onta shafi adalah onta yang banyak susunya.
No. Hadist: 5
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ قَالَ قَالَ كَعْبٌ نَجِدُهُ مَكْتُوبًا مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا فَظٌّ وَلَا غَلِيظٌ وَلَا صَخَّابٌ بِالْأَسْوَاقِ وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ وَأُمَّتُهُ الْحَمَّادُونَ يُكَبِّرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى كُلِّ نَجْدٍ وَيَحْمَدُونَهُ فِي كُلِّ مَنْزِلَةٍ وَيَتَأَزَّرُونَ عَلَى أَنْصَافِهِمْ وَيَتَوَضَّئُونَ عَلَى أَطْرَافِهِمْ مُنَادِيهِمْ يُنَادِي فِي جَوِّ السَّمَاءِ صَفُّهُمْ فِي الْقِتَالِ وَصَفُّهُمْ فِي الصَّلَاةِ سَوَاءٌ لَهُمْ بِاللَّيْلِ دَوِيٌّ كَدَوِيِّ النَّحْلِ وَمَوْلِدُهُ بِمَكَّةَ وَمُهَاجِرُهُ بِطَابَةَ وَمُلْكُهُ بِالشَّامِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Ar Rabi' telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Al A'masy dari Abu Shalih, ia berkata; Ka'ab berkata; kami mendapatinya tertulis: Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak kasar tutur katanya, tidak keras wataknya, tidak bersuara keras ketika di pasar, tidak membalas kejelekan dengan kejelekan, tetapi membalasnya dengan memaafkan dan mengampuni, umatnya adalah orang-orang yang selalu bertahmid (memuji Allah) bertakbir (mengagungkan Allah) disetiap tempat yang tinggi /pendakian, atau peperangan, mereka memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala di tiap-tiap rumah, mengenakan sarung pada bagian tengah mereka, berwudlu pada setiap anggota wudlu mereka, panggilan adzan mereka terdengar di langit, shaf mereka pada waktu perang seperti shaf mereka pada waktu shalat, suara mereka (ketika membaca Al Quran dan berdzikir) bagaikan gemuruh suara lebah, tempat kelahiran beliau di Makkah dan tempat hijrahnya di thaabah (Madinah) dan kerajaannya berada di Syam.
No. Hadist: 6
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي خَالِدٌ هُوَ ابْنُ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدٍ هُوَ ابْنُ أَبِي هِلَالٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ أُسَامَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ ابْنِ سَلَامٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ إِنَّا لَنَجِدُ صِفَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي سَمَّيْتُهُ الْمُتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ وَلَا صَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ مِثْلَهَا وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَتَجَاوَزُ وَلَنْ أَقْبِضَهُ حَتَّى نُقِيمَ الْمِلَّةَ الْمُتَعَوِّجَةَ بِأَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَفْتَحُ بِهِ أَعْيُنًا عُمْيًا وَآذَانًا صُمًّا وَقُلُوبًا غُلْفًا قَالَ عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ وَأَخْبَرَنِي أَبُو وَاقِدٍ اللَّيْثِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ كَعْبًا يَقُولُ مِثْلَ مَا قَالَ ابْنُ سَلَامٍ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku Khalid Ibnu Yazid dari Sa'id Ibnu Abu Hilal dari Hilal bin Usamah dari 'Atha' bin Yasar dari Ibnu Salam, bahwa ia berkata; kami mendapati sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 'Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan sebagai pemberi peringatan', yang menolong orang ummi, engkau adalah hambaKu RasulKu, Aku menamakannya Al Mutawakkil, tutur katanya tidak kasar dan perangainya tidak keras, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan, akan tetapi dengan memaafkannya sehingga kami meluruskan agama yang melenceng kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan persaksian tersebut kita dapat membuka mata yang buta, telinga-telinga yang pekak dan hati-hati yang tertutup. 'Atha` bin Yasar berkata; Abu waqid Al Laitsi memberitahukan kepada saya bahwa ia mendengar Ka'ab juga berkata seperti apa yang dikatakan Ibnu salam.
No. Hadist: 7
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

أَخْبَرَنَا زَيْدُ بْنُ عَوْفٍ قَالَ وَحَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ ذَكْوَانَ أَبِي صَالِحٍ عَنْ كَعْبٍ فِي السَّطْرِ الْأَوَّلِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ عَبْدِي الْمُخْتَارُ لَا فَظٌّ وَلَا غَلِيظٌ وَلَا صَخَّابٌ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ مَوْلِدُهُ بِمَكَّةَ وَهِجْرَتُهُ بِطَيْبَةَ وَمُلْكُهُ بِالشَّامِ وَفِي السَّطْرِ الثَّانِي مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ أُمَّتُهُ الْحَمَّادُونَ يَحْمَدُونَ اللَّهَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ يَحْمَدُونَ اللَّهَ فِي كُلِّ مَنْزِلَةٍ وَيُكَبِّرُونَ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ رُعَاةُ الشَّمْسِ يُصَلُّونَ الصَّلَاةَ إِذَا جَاءَ وَقْتُهَا وَلَوْ كَانُوا عَلَى رَأْسِ كُنَاسَةٍ وَيَأْتَزِرُونَ عَلَى أَوْسَاطِهِمْ وَيُوَضِّئُونَ أَطْرَافَهُمْ وَأَصْوَاتُهُمْ بِاللَّيْلِ فِي جَوِّ السَّمَاءِ كَأَصْوَاتِ النَّحْلِ
Telah mengabarkan kepada kami Zaid bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul malik bin Umair dari Dzakwan Abu Shalih dari Ka'ab bahwa pada alinea pertama tertulis; Muhammad adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan hambaKu yang terpilih, tutur katanya tidak kasar, perangainya tidak keras, tidak bersuara lantang di pasar, tidak membalas kejelekan dengan kejelekan akan tetapi membalasnya dengan pemberian maaf dan ampunan, tempat kelahirannya di Makkah dan tempat hijrahnya di Thaibah serta kerajaannya/kekuasaannya di Syam. Dan pada alenia kedua tertulis, Muhammad utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala umatnya adalah orang-orang yang selalu memuji Allah atas segala kemuliaan, para pemantau matahari (untuk mengetahui waktu shalat) menunaikan shalat saat tiba waktunya, meskipun mereka di saat berada pada tempat yang kotor, mengenakan sarung pada bagian tengah, membasuh wudlu pada seluruh anggota wudlu, dan suara mereka di malam hari terdengar di udara bagaikan gemuruh suara lebah (karena kegigihan ibadah dan tangisnya).
No. Hadist: 8
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا مَعْنُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ أَبِي فَرْوَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ سَأَلَ كَعْبَ الْأَحْبَارِ كَيْفَ تَجِدُ نَعْتَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ فَقَالَ كَعْبٌ نَجِدُهُ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ يُولَدُ بِمَكَّةَ وَيُهَاجِرُ إِلَى طَابَةَ وَيَكُونُ مُلْكُهُ بِالشَّامِ وَلَيْسَ بِفَحَّاشٍ وَلَا صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يُكَافِئُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ أُمَّتُهُ الْحَمَّادُونَ يَحْمَدُونَ اللَّهَ فِي كُلِّ سَرَّاءَ وَضَرَّاءَ وَيُكَبِّرُونَ اللَّهَ عَلَى كُلِّ نَجْدٍ يُوَضِّئُونَ أَطْرَافَهُمْ وَيَأْتَزِرُونَ فِي أَوْسَاطِهِمْ يُصَفُّونَ فِي صَلَوَاتِهِمْ كَمَا يُصَفُّونَ فِي قِتَالِهِمْ دَوِيُّهُمْ فِي مَسَاجِدِهِمْ كَدَوِيِّ النَّحْلِ يُسْمَعُ مُنَادِيهِمْ فِي جَوِّ السَّمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami Mujahid biun Musa telah menceritakan kepada kami Ma'n ibnu 'Isa telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih dari Abu Farwah dari Ibnu 'Abbas Radliyallahu'anhu, bahwa ia bertanya kepada Ka'ab Al Ahbar; Bagaimana kamu dapati sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kitab Taurat?, Ka'ab menjawab; kami dapati ia Muhammad bin Abdullah dilahirkan di Makkah, berhijrah ke Thaabah atau Madinah, kerajaannya akan ada di Syam, ia bukan orang keji, ia tidak bersuara keras di pasar, ia tidak membalas kejelekan dengan kejelekan tetapi memaafkan dan mengampuni, umatnya senantiasa memuji. Mereka memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala baik dalam keadaan senang atau susah, mereka selalu mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam setiap kemenangan, mereka membasuh anggota wudlu mereka, mengenakan kain sarung pada bagian tengah mereka, bereka berbaris dalam shalat seperti berbarisnya mereka dalam peperangan, suara mereka di masjid-masjid mereka seperti gemuruh suara lebah, terdengar suara mu`dzin mereka di angkasa.
No. Hadist: 9
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

أَخْبَرَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الْوَلِيدِ الْمِيثَمِيُّ حَدَّثَنَا بَحِيرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ الْحَضْرَمِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ إِلَيْكُمْ لَيْسَ بِوَهِنٍ وَلَا كَسِلٍ لِيَخْتِنَ قُلُوبًا غُلْفًا وَيَفْتَحَ أَعْيُنًا عُمْيًا وَيُسْمِعَ آذَانًا صُمًّا وَيُقِيمَ أَلْسِنَةً عُوجًا حَتَّى يُقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Haiwah bin Syuraih telah menceritakan kepada kami Baqiyyah bin Al Walid Al Maitami telah menceritakan kepada kami Buhair bin Sa'ad dari Khalid bin Ma'dan dari Jubair bin Nufair Al Hadlrami; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Telah datang kepada kalian seorang utusan yang tidak lemah dan juga tidak malas, (diutus untuk) menyadarkan hati-hati yang lalai, membuka mata yang tertutup, dan menjadikan telinga-telinga yang tuli mendengar, meluruskan lisan yang bengkok, sehingga dikatakan; tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Subhanahu wa Ta'ala saja.
No. Hadist: 10
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي قَيْسٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُ إِلَيْهِ حَاجَةٌ فَمَشَى مَعَهُ حَتَّى دَخَلَ قَالَ فَإِحْدَى رِجْلَيْهِ فِي الْبَيْتِ وَالْأُخْرَى خَارِجَهُ كَأَنَّهُ يُنَاجِي فَالْتَفَتَ فَقَالَ أَتَدْرِي مَنْ كُنْتُ أُكَلِّمُ إِنَّ هَذَا مَلَكٌ لَمْ أَرَهُ قَطُّ قَبْلَ يَوْمِي هَذَا اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ أَنْ يُسَلِّمَ عَلَيَّ قَالَ إِنَّا آتَيْنَاكَ أَوْ أَنْزَلْنَا الْقُرْآنَ فَصْلًا وَالسَّكِينَةَ صَبْرًا وَالْفُرْقَانَ وَصْلًا
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yazid Al Hizami telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman dari 'Amr bin Abu Qais dari 'Atha`, ia berkata; Salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai keperluan dengan beliau. Ia berjalan bersama beliau, sampai ketika sudah memasuki rumah dan salah satu kaki beliau berada di dalam dan yang lainnya di luar rumah, seakan-akan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bercakap-cakap dengan seorang laki-laki, setelah itu beliau menoleh dan berbicara kepada sahabat tersebut: Tahukah anda siapa yang aku ajak bicara? dia adalah malaikat yang aku belum pernah melihatnya sebelum ini, malaikat tersebut meminta izin Rabbnya agar dapat mengucapkan salam kepadaku. Allah berfirman: "Sesungguhnya kami mendatangimu atau menurunkan Al Qur'an sebagai pemutus perkara dan As Sakinah sebagai kesabaran dan Al Furqon sebagai pedoman.
No. Hadist: 11
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا رَيْحَانُ هُوَ ابْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ هُوَ ابْنُ مَنْصُورٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ عَطِيَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَبِيعَةَ الْجُرَشِيَّ يَقُولُ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقِيلَ لَهُ لِتَنَمْ عَيْنُكَ وَلْتَسْمَعْ أُذُنُكَ وَلْيَعْقِلْ قَلْبُكَ قَالَ فَنَامَتْ عَيْنَايَ وَسَمِعَتْ أُذُنَايَ وَعَقَلَ قَلْبِي قَالَ فَقِيلَ لِي سَيِّدٌ بَنَى دَارًا فَصَنَعَ مَأْدُبَةً وَأَرْسَلَ دَاعِيًا فَمَنْ أَجَابَ الدَّاعِيَ دَخَلَ الدَّارَ وَأَكَلَ مِنْ الْمَأْدُبَةِ وَرَضِيَ عَنْهُ السَّيِّدُ وَمَنْ لَمْ يُجِبْ الدَّاعِيَ لَمْ يَدْخُلْ الدَّارَ وَلَمْ يَطْعَمْ مِنْ الْمَأْدُبَةِ وَسَخِطَ عَلَيْهِ السَّيِّدُ قَالَ فَاللَّهُ السَّيِّدُ وَمُحَمَّدٌ الدَّاعِي وَالدَّارُ الْإِسْلَامُ وَالْمَأْدُبَةُ الْجَنَّةُ
Telah mengabarkan kepada kami Mujahid bin Musa telah menceritakan kepada kami Raihan Ibnu Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Abbad Ibnu Mansur dari Ayyub dari Abu Qilabah dari 'Athiyah bahwasanya ia mendengar Rabi'ah Al Jurasyi berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didatangkan lalu dikatakan kepada beliau, silahkan mata baginda tidur, telinga baginda mendengar, dan hati baginda berpikir. Beliau berkata: maka mata saya melihat, telinga saya mendengar, dan hati saya berpikir. Ia berkata; saya memperoleh informasi "Ada seorang Tuan yang membangun rumah, lalu menyediakan jamuan, kemudian ia mengutus seorang untuk mengundang ke jamuan, barang siapa yang menyambut seruan penyeru dan memasuki rumah lalu makan hidangan maka baginda tersebut akan ridla kepadanya. Sebaliknya barang siapa yang tidak menyambut seruan penyeru dan tidak masuk ke rumah serta tidak makan hidangan, maka Tuan akan marah kepadanya. Lalu ia berkata: Tuan tersebut adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, penyerunya adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, rumahnya adalah Islam, dan hidangannya adalah surga.
No. Hadist: 12
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus

أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مَيْمُونٍ التَّمِيمِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْبَطْحَاءِ وَمَعَهُ ابْنُ مَسْعُودٍ فَأَقْعَدَهُ وَخَطَّ عَلَيْهِ خَطًّا ثُمَّ قَالَ لَا تَبْرَحَنَّ فَإِنَّهُ سَيَنْتَهِي إِلَيْكَ رِجَالٌ فَلَا تُكَلِّمْهُمْ فَإِنَّهُمْ لَنْ يُكَلِّمُوكَ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ أَرَادَ ثُمَّ جَعَلُوا يَنْتَهُونَ إِلَى الْخَطِّ لَا يُجَاوِزُونَهُ ثُمَّ يَصْدُرُونَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ جَاءَ إِلَيَّ فَتَوَسَّدَ فَخِذِي وَكَانَ إِذَا نَامَ نَفَخَ فِي النَّوْمِ نَفْخًا فَبَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَسِّدٌ فَخِذِي رَاقِدٌ إِذْ أَتَانِي رِجَالٌ كَأَنَّهُمْ الْجِمَالُ عَلَيْهِمْ ثِيَابٌ بِيضٌ اللَّهُ أَعْلَمُ مَا بِهِمْ مِنْ الْجَمَالِ حَتَّى قَعَدَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ عِنْدَ رَأْسِهِ وَطَائِفَةٌ مِنْهُمْ عِنْدَ رِجْلَيْهِ فَقَالُوا بَيْنَهُمْ مَا رَأَيْنَا عَبْدًا أُوتِيَ مِثْلَ مَا أُوتِيَ هَذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عَيْنَيْهِ لَتَنَامَانِ وَإِنَّ قَلْبَهُ لَيَقْظَانُ اضْرِبُوا لَهُ مَثَلًا سَيِّدٌ بَنَى قَصْرًا ثُمَّ جَعَلَ مَأْدُبَةً فَدَعَا النَّاسَ إِلَى طَعَامِهِ وَشَرَابِهِ ثُمَّ ارْتَفَعُوا وَاسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ فَقَالَ لِي أَتَدْرِي مَنْ هَؤُلَاءِ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هُمْ الْمَلَائِكَةُ قَالَ وَهَلْ تَدْرِي مَا الْمَثَلُ الَّذِي ضَرَبُوهُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ الرَّحْمَنُ بَنَى الْجَنَّةَ فَدَعَا إِلَيْهَا عِبَادَهُ فَمَنْ أَجَابَهُ دَخَلَ جَنَّتَهُ وَمَنْ لَمْ يُجِبْهُ عَاقَبَهُ وَعَذَّبَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin 'Ali telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Ja'far bin Maimun At Tamimi dari Abu Utsman An Nahdi Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke Bathha` dan bersamanya Ibnu Mas'ud Radliyallahu'anhu, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju Bathaa bersama ibnu Mas'ud, lalu beliau mengajak duduk Ibnu Mas'ud dan membuat satu garis pembatas untuknya. Lalu berkata: Jangan sekali-kali kamu tinggalkan tempat ini, karena beberapa orang laki-laki akan menemuimu yang kamu tidak berbicara kepada mereka, dan mereka pun tidak akan berbicara kepadamu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan perjalanannya kemana saja beliau kehendaki. Kemudian sampailah orang-orang tersebut pada garis pembatas dan mereka tidak melewatinya, kemudian mereka pergi menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sampai ketika pada akhir malam beliau mendatangiku lalu tidur dengan menjadikan pahaku sebagai bantalnya, dan beliau apabila tidur terdengar hembusan nafasnya. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang tidur di pahaku datanglah para lelaki seperti dengan paras yang tampan memakai pakaian yang serba putih. Huuh, alangkah indahnya mereka! sehingga segolongan dari mereka duduk di sisi kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan segolongan yang lain di sisi kaminya lalu mereka saling berkata: kami belum pernah mendapatkan seorang hamba yang diberi anugerah seperti apa yang diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Orang ini matanya tertidur tapi hatinya dalam keadaan sadar, buatlah baginya suatu perumpamaan. Baiklah, dia seperti seorang tuan yang membangun sebuah istana, kemudian membuat hidangan lalu mengundang orang-orang untuk makan dan minum, kemudian orang-orang tersebut naik ke langit. Lalu terbangunlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika itu lalu beliau berkata kepadaku: tahukah kamu siapa mereka itu? lalu aku menjawab: Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Lalu beliau berkata: mereka adalah malaikat. Lalu beliau berkata lagi: tahukah anda apa yang diumpamakan? Aku katakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya yang lebih tahu beliau menjawab: Ar Rahman membangun surga, lalu menyeru (mengundang) hamba-hamba-Nya kepadanya, barang siapa yang menyambut maka dia akan masuk surga dan barang siapa yang menolak maka dia menghukum dan menyiksanya.
No. Hadist: 13
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا نُعَيْمُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ بَحِيرٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَمْرٍو السُّلَمِيُّ عَنْ عُتْبَةَ بْنِ عَبْدٍ السُّلَمِيِّ أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ رَجُلٌ كَيْفَ كَانَ أَوَّلُ شَأْنِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ كَانَتْ حَاضِنَتِي مِنْ بَنِي سَعْدِ بْنِ بَكْرٍ فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَابْنٌ لَهَا فِي بَهْمٍ لَنَا وَلَمْ نَأْخُذْ مَعَنَا زَادًا فَقُلْتُ يَا أَخِي اذْهَبْ فَأْتِنَا بِزَادٍ مِنْ عِنْدِ أُمِّنَا فَانْطَلَقَ أَخِي وَمَكَثْتُ عِنْدَ الْبَهْمِ فَأَقْبَلَ طَائِرَانِ أَبْيَضَانِ كَأَنَّهُمَا نَسْرَانِ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ أَهُوَ هُوَ قَالَ الْآخَرُ نَعَمْ فَأَقْبَلَا يَبْتَدِرَانِي فَأَخَذَانِي فَبَطَحَانِي لِلْقَفَا فَشَقَّا بَطْنِي ثُمَّ اسْتَخْرَجَا قَلْبِي فَشَقَّاهُ فَأَخْرَجَا مِنْهُ عَلَقَتَيْنِ سَوْدَاوَيْنِ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ ائْتِنِي بِمَاءِ ثَلْجٍ فَغَسَلَ بِهِ جَوْفِي ثُمَّ قَالَ ائْتِنِي بِمَاءِ بَرَدٍ فَغَسَلَ بِهِ قَلْبِي ثُمَّ قَالَ ائْتِنِي بِالسَّكِينَةِ فَذَرَّهُ فِي قَلْبِي ثُمَّ قَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ حُصْهُ فَحَاصَهُ وَخَتَمَ عَلَيْهِ بِخَاتَمِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ قَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ اجْعَلْهُ فِي كِفَّةٍ وَاجْعَلْ أَلْفًا مِنْ أُمَّتِهِ فِي كِفَّةٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا أَنَا أَنْظُرُ إِلَى الْأَلْفِ فَوْقِي أُشْفِقُ أَنْ يَخِرَّ عَلَيَّ بَعْضُهُمْ فَقَالَ لَوْ أَنَّ أُمَّتَهُ وُزِنَتْ بِهِ لَمَالَ بِهِمْ ثُمَّ انْطَلَقَا وَتَرَكَانِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفَرِقْتُ فَرَقًا شَدِيدًا ثُمَّ انْطَلَقْتُ إِلَى أُمِّي فَأَخْبَرْتُهَا بِالَّذِي لَقِيتُ فَأَشْفَقَتْ أَنْ يَكُونَ قَدْ الْتَبَسَ بِي فَقَالَتْ أُعِيذُكَ بِاللَّهِ فَرَحَلَتْ بَعِيرًا لَهَا فَجَعَلَتْنِي عَلَى الرَّحْلِ وَرَكِبَتْ خَلْفِي حَتَّى بُلْغَتِنَا إِلَى أُمِّي فَقَالَتْ أَدَّيْتُ أَمَانَتِي وَذِمَّتِي وَحَدَّثَتْهَا بِالَّذِي لَقِيتُ فَلَمْ يَرُعْهَا ذَلِكَ وَقَالَتْ إِنِّي رَأَيْتُ حِينَ خَرَجَ مِنِّي يَعْنِي نُورًا أَضَاءَتْ مِنْهُ قُصُورُ الشَّامِ
Telah mengabarkan kepada kami Nu'aim bin Hammad telah menceritakan kepada kami Baqiyyah dari Bahir dari Khalid bin Ma'dan telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin 'Amr As Sulami dari 'Utbah bin 'Abd As Sulami Bahwa ia menceritakan kepada mereka, dan ia termasuk dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: Bagaimanakah perihal awal hidup baginda ya Rasulullah? beliau menjawab: Ibu asuhku ketika itu adalah perempuan Bani Sa'd bin Bakr ketika itu saya dan seorang anak kecil lainnya dari kabilah tersebut sedang menggembala binatang ternak. Karena kami tidak membawa bekal maka saya meminta kepada teman saya tersebut: wahai saudaraku pulanglah dan mintalah bekal kepada ibu kita. Lalu saudaraku pergi dan tinggal saya sendiri menjaga binatang ternak. Tiba-tiba datanglah dua burung yang putih seperti burung elang, salah satunya mengatakan kepada yang lain, apakah betul-betul dia? jawab yang lain; ya! lalu keduanya mengelilingi saya dan menarik saya serta menelentangkan saya, lalu mereka membelah perut saya kemudian mengeluarkan hati saya, membelahnya dan mengeluarkan dua gumpalan hitam. Kemudian berkatalah salah satu diantara keduanya kepada temannya: berikan saya air salju lalu dia pergunakan mencuci perut saya. Kemudian berkata lagi: berikan saya air sejuk". Dan dia pergunakan mencuci hati saya. Kemudian dia berkata: berikan saya As Sakinah (ketenangan)! lalu dia menaburkannya dihati saya. Kemudian salah satunya berkata kepada temannya: jahitlah dia! lalu dijahitlah dan dia berikan tanda dengan khatam nubuwah (penutup para nabi). Kemudian berkata salah satu kepada temannya: letakkan dia pada salah satu timbangan dan letakkan seribu orang dari umatnya pada satu timbangan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ketika itu saya melihat seribu orang di atasku sehingga aku khawatir sebagian dari mereka jatuh menimpaku, lalu orang itu berkata lagi: seandainya umatnya ditimbang dengannya pasti akan lebih berat dia dari umatnya kemudian keduanya pergi meninggalkanku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: saya takut sekali kemudian saya berlari menuju ibu susuku dan saya beritahukan dia tentang apa yang baru saja terjadi padaku. Dia pun khawatir akan terjadi apa-apa terhadapku lalu dia berkata: aku meminta perlindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala untukmu. Lalu dia mempersiapkan tunggangannya untuk pergi dan menempatkanku di atas onta dan dia naik di belakangku hingga kami sampai menjumpai ibuku, lalu dia berkata kepada ibuku: aku telah melaksanakan amanat dan beban yang telah dibebankan kepadaku, lalu dia menceritakan apa yang terjadi padaku. Namun hal itu tidak membuatnya gusar, bahkan ibuku menjawab: Dahulu malah saya melihatnya ketika dia baru keluar dari rahimku, yaitu cahaya yang menyinari singgasana Syam.
No. Hadist: 14
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِمْرَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عُثْمَانَ الْقُرَشِيُّ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ عَلِمْتَ أَنَّكَ نَبِيٌّ حَتَّى اسْتَيْقَنْتَ فَقَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ أَتَانِي مَلَكَانِ وَأَنَا بِبَعْضِ بَطْحَاءِ مَكَّةَ فَوَقَعَ أَحَدُهُمَا عَلَى الْأَرْضِ وَكَانَ الْآخَرُ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ أَهُوَ هُوَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَزِنْهُ بِرَجُلٍ فَوُزِنْتُ بِهِ فَوَزَنْتُهُ ثُمَّ قَالَ فَزِنْهُ بِعَشَرَةٍ فَوُزِنْتُ بِهِمْ فَرَجَحْتُهُمْ ثُمَّ قَالَ زِنْهُ بِمِائَةٍ فَوُزِنْتُ بِهِمْ فَرَجَحْتُهُمْ ثُمَّ قَالَ زِنْهُ بِأَلْفٍ فَوُزِنْتُ بِهِمْ فَرَجَحْتُهُمْ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَنْتَثِرُونَ عَلَيَّ مِنْ خِفَّةِ الْمِيزَانِ قَالَ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ لَوْ وَزَنْتَهُ بِأُمَّتِهِ لَرَجَحَهَا
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Imran telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Utsman Al Qurasyi dari Utsman bin Urwah bin Az Zubair dari ayahnya dari Abu Dzar Al Ghifari Radliyallahu'anhu, ia berkata; saya bertanya wahai Rasulullah bagaimana bisa yakin bahwa kamu adalah nabi? nabi menjawab: wahai Abu Dzar dua malaikat datang kepadaku ketika aku sedang berada di suatu lembah di Makkah. Salah satunya turun ke bumi dan yang lainnya berada diantara langit dan bumi. Salah satunya mengatakan kepada temannya: apakah benar-benar dia? lalu temannya menjawab: ya! lalu berkata lagi: kalau begitu timbanglah dia dengan seseorang, maka saya ditimbang dengan sepuluh orang dan saya lebih berat dari pada mereka. Kemudian berkata lagi: "Timbanglah dia dengan seratus orang", maka saya pun ditimbang dan saya lebih berat daripada mereka. Lalu berkata lagi: "Kalau begitu timbanglah dengan seribu orang", lalu saya pun ditimbang dan saya lebih berat dari mereka. Ketika itu saya seakan-akan melihat mereka berdesak-desakkan karena sempitnya timbangan kemudian salah satu diantara dua malaikat itu berkata kepada temannya: kalaupun dia ditimbang dengan seluruh umatnya maka dia akan tetap lebih berat dari mereka.
No. Hadist: 15
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ خَلِيلٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَادِيهِمْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ
Telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Khalil telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanggil mereka; wahai manusia sesungguhnya saya adalah rahmat dan mendapatkan petunjuk.
No. Hadist: 16
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ طَرِيفٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَيَّانَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَأَقْبَلَ أَعْرَابِيٌّ فَلَمَّا دَنَا مِنْهُ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ إِلَى أَهْلِي قَالَ هَلْ لَكَ فِي خَيْرٍ قَالَ وَمَا هُوَ قَالَ تَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ وَمَنْ يَشْهَدُ عَلَى مَا تَقُولُ قَالَ هَذِهِ السَّلَمَةُ فَدَعَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ بِشَاطِئِ الْوَادِي فَأَقْبَلَتْ تَخُدُّ الْأَرْضَ خَدًّا حَتَّى قَامَتْ بَيْنَ يَدَيْهِ فَاسْتَشْهَدَهَا ثَلَاثًا فَشَهِدَتْ ثَلَاثًا أَنَّهُ كَمَا قَالَ ثُمَّ رَجَعَتْ إِلَى مَنْبَتِهَا وَرَجَعَ الْأَعْرَابِيُّ إِلَى قَوْمِهِ وَقَالَ إِنْ اتَّبَعُونِي أَتَيْتُكَ بِهِمْ وَإِلَّا رَجَعْتُ فَكُنْتُ مَعَكَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Tharif telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Abu Hayyan dari 'Atha` dari Ibnu Umar Radliyallahu'anhu, ia berkata; ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan kami bertemu seorang Arab badui dan setelah kami mendekatinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: engkau hendak kemana? Arab badui menjawab: aku hendak menemui keluargaku. Lalu Rasul berkata: apakah kamu mau sesuatu kebaikan? dia menjawab: apakah kebaikan itu? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: yaitu kamu bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bersaksi bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba dan RasulNya. Arab badui itu mengatakan: lalu siapa yang membuktikan kebenaran apa yang baginda katakan? Rasul menjawab: pohon Salamah itu, maka Rasul pun memanggilnya sementara pohon tersebut berada di tepi bukit, lalu pohon tersebut menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membelah bumi sampai pohon tersebut sampai di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasul memintanya untuk bersaksi tiga kali. Dia pun bersaksi tiga kali seperti apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian pohon tersebut pun kembali lagi ke tempat ia tumbuh. Arab badui itu kembali ke kaumnya seraya berucap; sekiranya mereka mengikuti saya, saya akan membawa mereka menemui baginda (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam), jika tidak saya akan kembali menemui baginda dan tinggal bersama baginda.
No. Hadist: 17
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ وَكَانَ لَا يَأْتِي الْبَرَازَ حَتَّى يَتَغَيَّبَ فَلَا يُرَى فَنَزَلْنَا بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ لَيْسَ فِيهَا شَجَرٌ وَلَا عَلَمٌ فَقَالَ يَا جَابِرُ اجْعَلْ فِي إِدَاوَتِكَ مَاءً ثُمَّ انْطَلِقْ بِنَا قَالَ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى لَا نُرَى فَإِذَا هُوَ بِشَجَرَتَيْنِ بَيْنَهُمَا أَرْبَعُ أَذْرُعٍ فَقَالَ يَا جَابِرُ انْطَلِقْ إِلَى هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَقُلْ يُقَلْ لَكِ الْحَقِي بِصَاحِبَتِكِ حَتَّى أَجْلِسَ خَلْفَكُمَا فَرَجَعَتْ إِلَيْهَا فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلْفَهُمَا ثُمَّ رَجَعَتَا إِلَى مَكَانِهِمَا فَرَكِبْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَسُولُ اللَّهِ بَيْنَنَا كَأَنَّمَا عَلَيْنَا الطَّيْرُ تُظِلُّنَا فَعَرَضَتْ لَهُ امْرَأَةٌ مَعَهَا صَبِيٌّ لَهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنِي هَذَا يَأْخُذُهُ الشَّيْطَانُ كُلَّ يَوْمٍ ثَلَاثَ مِرَارٍ قَالَ فَتَنَاوَلَ الصَّبِيَّ فَجَعَلَهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مُقَدَّمِ الرَّحْلِ ثُمَّ قَالَ اخْسَأْ عَدُوَّ اللَّهِ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَأْ عَدُوَّ اللَّهِ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا ثُمَّ دَفَعَهُ إِلَيْهَا فَلَمَّا قَضَيْنَا سَفَرَنَا مَرَرْنَا بِذَلِكَ الْمَكَانِ فَعَرَضَتْ لَنَا الْمَرْأَةُ مَعَهَا صَبِيُّهَا وَمَعَهَا كَبْشَانِ تَسُوقُهُمَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ اقْبَلْ مِنِّي هَدِيَّتِي فَوَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا عَادَ إِلَيْهِ بَعْدُ فَقَالَ خُذُوا مِنْهَا وَاحِدًا وَرُدُّوا عَلَيْهَا الْآخَرَ قَالَ ثُمَّ سِرْنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَنَا كَأَنَّمَا عَلَيْنَا الطَّيْرُ تُظِلُّنَا فَإِذَا جَمَلٌ نَادٌّ حَتَّى إِذَا كَانَ بَيْنَ سِمَاطَيْنِ خَرَّ سَاجِدًا فَحَبَسَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ عَلَيَّ النَّاسَ مَنْ صَاحِبُ الْجَمَلِ فَإِذَا فِتْيَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ قَالُوا هُوَ لَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَمَا شَأْنُهُ قَالُوا اسْتَنَيْنَا عَلَيْهِ مُنْذُ عِشْرِينَ سَنَةً وَكَانَتْ بِهِ شُحَيْمَةٌ فَأَرَدْنَا أَنْ نَنْحَرَهُ فَنَقْسِمَهُ بَيْنَ غِلْمَانِنَا فَانْفَلَتَ مِنَّا قَالَ بِيعُونِيهِ قَالُوا لَا بَلْ هُوَ لَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَمَّا لِي فَأَحْسِنُوا إِلَيْهِ حَتَّى يَأْتِيَهُ أَجَلُهُ قَالَ الْمُسْلِمُونَ عِنْدَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَحْنُ أَحَقُّ بِالسُّجُودِ لَكَ مِنْ الْبَهَائِمِ قَالَ لَا يَنْبَغِي لِشَيْءٍ أَنْ يَسْجُدَ لِشَيْءٍ وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ كَانَ النِّسَاءُ لِأَزْوَاجِهِنَّ
Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Isa bin Abdul Malik dari Abu Az Zubair dari Jabir Radliyallahu'anhu, ia berkata; saya keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu perjalanan dan beliau apabila hendak buang hajat selalu bersembunyi hingga tidak kelihatan. Ketika itu kami sedang berada pada tanah lapang yang luas yang tidak ada pepohonan atau pun tanda kehidupan lalu beliau berkata: wahai Jabir ambillah air dengan bejanamu, dan marilah kita teruskan perjalanan. Kata Jabir, kami terus melanjutkan perjalanan hingga tidak terlihat. Tiba-tiba ada dua pohon yang jarak antara keduanya empat hasta. Beliau bersabda: Tolong kamu dekati pohon itu, ajaklah bicara, niscaya dia menjawab, katakanlah padanya 'temuilah pohon sebelahmu hingga aku bisa duduk di belakang kamu berdua'. Pohon itu mendekati (temannya, pohon sebelahnya) dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di belakang keduanya, kemudian kedua pohon itu kembali ke tempat masing-masing. Selanjutnya kami menaiki tunggangan kami, dan seakan-akan di atas kami ada seekor burung yang menaungi kami, lalu seorang perempuan bersama bayinya mencegat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; wahai Rasulullah sesungguhnya anak saya ini selalu diganggu syaitan setiap hari tiga kali. Jabir berkata; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil bayi tersebut dan meletakannya di depan kendaraannya lalu beliau berkata; pergilah hai musuh Allah! saya adalah Rasulullah. Rasul mengucapkannya sebanyak tiga kali. Kemudian beliau mengembalikannya kepada perempuan tersebut. Tatkala kami kembali dari perjalanan, kami melewati jalan semula, dan seorang perempuan bersama anaknya telah mencegat kami bersama dua domba yang digiringnya. Kemudian ia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terimalah hadiah dari saya ini, demi Dzat yang mengutus baginda dengan benar sungguh syaitan itu tidak datang lagi. " Beliau berkata: ambilah satu dan kembalikan yang satunya kepadanya. Kemudian kami terus melanjutkan perjalanan dan burung seolah-olah memayungi kami, tiba-tiba ada unta melarikan diri, namun saat ia sampai pada dua rerimbunan pohon, ia langsung merunduk bersujud dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menangkapnya. Rasul bertanya kepada orang-orang: "Kemarilah hai orang-orang, siapa pemilik unta ini? Maka beberapa pemuda dari kaum Anshar menjawab; ia milik kami wahai Rasulullah, beliau bertanya: apa yang sedang dialaminya? Mereka menjawab; kami telah lelah mengurusnya selama dua puluh tahun dan ia telah mempunyai banyak lemak (sudah menjadi gemuk) maka kami ingin menyembelihnya serta ingin membagikannya diantara anak-anak kami, akan tetapi ia kabur dari kami. Beliau berkata: "baiklah, kalau begitu jual saja kepada saya. ". Mereka menjawab; "Ohh, nggak usah baginda, tetapi cukuplah unta itu sebagai (hadiah) untuk baginda. Nabi berujar; "Okelah, jika ia milik saya maka berlaku baiklah kepadanya, sampai tiba ajalnya. Pada saat itu kaum muslimin berkata; Wahai Rasulullah kami lebih berhak untuk bersujud kepada baginda dari binatang, beliau bersabda: Tidaklah berhak satu (makhluk) bersujud kepada makhluk (lainnya), kalau sekiranya hal itu boleh maka para wanita diperkenankan sujud kepada suami-suami mereka.
No. Hadist: 18
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

حَدَّثَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا الْأَجْلَحُ عَنْ الذَّيَّالِ بْنِ حَرْمَلَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَقْبَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى دُفِعْنَا إِلَى حَائِطٍ فِي بَنِي النَّجَّارِ فَإِذَا فِيهِ جَمَلٌ لَا يَدْخُلُ الْحَائِطَ أَحَدٌ إِلَّا شَدَّ عَلَيْهِ فَذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ فَدَعَاهُ فَجَاءَ وَاضِعًا مِشْفَرَهُ عَلَى الْأَرْضِ حَتَّى بَرَكَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ هَاتُوا خِطَامًا فَخَطَمَهُ وَدَفَعَهُ إِلَى صَاحِبِهِ ثُمَّ الْتَفَتَ فَقَالَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ إِلَّا يَعْلَمُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَّا عَاصِيَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
Telah menceritakan kepada kami Ya'la telah menceritakan kepada kami Al Ajlah dari Adz Dzayyal bin Harmalah dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; kami kembali dari bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sampai kami tiba di satu perkampungan Bani Najjar, tiba-tiba ada seekor unta yang menghalangi setiap orang yang hendak memasuki perkebunan tersebut. Hal itu dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau mendatanginya dan memanggil unta tersebut. Si unta datang dan meletakkan bibirnya di atas bumi hingga bertekuk lutut di hadapan beliau. Kemudian beliau bersabda: ambilkan seutas tali, selanjutnya beliau mengikatnya dengan tali tersebut dan mengembalikannya kepada pemiliknya. Kemudian beliau menengok ke belakang dan bersabda: Tidaklah seseorangpun diantara langit dan bumi melainkan dirinya mengetahui sesungguhnya saya adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali mereka yang durhaka; dari bangsa jin dan manusia.
No. Hadist: 19
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ فَرْقَدٍ السَّبَخِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ بِابْنٍ لَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنِي بِهِ جُنُونٌ وَإِنَّهُ يَأْخُذُهُ عِنْدَ غَدَائِنَا وَعَشَائِنَا فَيُخَبَّثُ عَلَيْنَا فَمَسَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدْرَهُ وَدَعَا فَثَعَّ ثَعَّةً وَخَرَجَ مِنْ جَوْفِهِ مِثْلُ الْجِرْوِ الْأَسْوَدِ فَسَعَى
Telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Minhal telah mencereitakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Farqad As Sabakhi dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu, Bahwa seorang wanita datang membawa anaknya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Ya Rasulullah, anak saya kemasukkan jin, jin tersebut selalu masuk pada waktu kami sedang makan siang dan makan malam kami, dan menjelek-jelekkan kami. "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mendoakannya. Kemudian ia muntah dan keluar dari mulutnya sesuatu (seperti anak anjing) hitam lalu pergi.
No. Hadist: 20
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ الْعَبْدِيُّ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ طَهْمَانَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُبْعَثَ إِنِّي لَأَعْرِفُهُ الْآنَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sa'id telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abu Bakr Al 'Abdi dari Ibrahim bin Thahman dari Simak dari Jabir bin Samurah Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Saya benar-benar mengetahui ada sebongkah batu di Makkah yang waktu dulu dia mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus. Sungguh saya benar-benar mengetahuinya sekarang".
No. Hadist: 21
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

حَدَّثَنَا فَرْوَةُ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ أَبِي ثَوْرٍ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ إِسْمَعِيلَ السُّدِّيِّ عَنْ عَبَّادٍ أَبِي يَزِيدَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَكَّةَ فَخَرَجْنَا مَعَهُ فِي بَعْضِ نَوَاحِيهَا فَمَرَرْنَا بَيْنَ الْجِبَالِ وَالشَّجَرِ فَلَمْ نَمُرَّ بِشَجَرَةٍ وَلَا جَبَلٍ إِلَّا قَالَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami Farwah telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Abu Tsaur Al Hamdani dari Isma'il As Suddi dari 'Abbad bin Abu Yazid dari Ali bin Abu Thalib Radliyallahu'anhu ia berkata; Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Makkah. Lalu kami keluar bersamanya maka kami tidak melewati satu pohon atau bukit pun melainkan ia mengucapkan; ASSALAMU 'ALAIKA YA RASULALLAH (keselamatan senantiasa atas baginda wahai Rasulullah).
No. Hadist: 22
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شِمْرِ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ مُزَيْنَةَ أَوْ جُهَيْنَةَ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَجْرَ فَإِذَا هُوَ بِقَرِيبٍ مِنْ مِائَةِ ذِئْبٍ قَدْ أَقْعَيْنَ وُفُودُ الذِّئَابِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرْضَخُوا لَهُمْ شَيْئًا مِنْ طَعَامِكُمْ وَتَأْمَنُونَ عَلَى مَا سِوَى ذَلِكَ فَشَكَوْا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَاجَةَ قَالَ فَآذِنُوهُنَّ قَالَ فَآذَنُوهُنَّ فَخَرَجْنَ وَلَهُنَّ عُوَاءٌ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Syimr bin 'Athiyah dari seseorang dari Muzainah atau Juhainah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh ternyata beliau berada di dekat seratus serigala yang semuanya sudah pada jongkok. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya berkata kepada mereka (para sahabat) " Tolong, lemparkanlah sedikit dari makanan kalian ke gerombolan mereka (serigala) maka makanan kalian yang lain akan aman. " Lalu mereka mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Rasul pun bersabda: Beritahukanlah kepada serigala-serigala itu. Maka para sahabat memberitahu gerombolan serigala bahwa mereka mempunyai keperluan sehingga harus lewat. Gerombolan serigala itu dengan sendirinya pergi dengan melolong.
No. Hadist: 23
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ جَاءَ جِبْرِيلُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ جَالِسٌ حَزِينٌ وَقَدْ تَخَضَّبَ بِالدَّمِ مِنْ فِعْلِ أَهْلِ مَكَّةَ مِنْ قُرَيْشٍ فَقَالَ جِبْرِيلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ تُحِبُّ أَنْ أُرِيَكَ آيَةً قَالَ نَعَمْ فَنَظَرَ إِلَى شَجَرَةٍ مِنْ وَرَائِهِ فَقَالَ ادْعُ بِهَا فَدَعَا بِهَا فَجَاءَتْ وَقَامَتْ بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ مُرْهَا فَلْتَرْجِعْ فَأَمَرَهَا فَرَجَعَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَسْبِي حَسْبِي
Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari Anas bin Malik ia berkata; Jibril datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang duduk sedih berlumuran darah disebabkan perlakuan orang-orang kafir Quraisy Makkah, lalu jibril berkata: wahai Rasulullah apakah baginda ingin saya perlihatkan tanda (kekuasaan Subhanahu wa Ta'ala) Rasul menjawab: 'ya': lalu beliau melihat sebuah pohon di belakangnya, jibril mengatakan: panggillah pohon tersebut, maka beliau memanggilnya dan pohon itu datang serta berdiri di hadapan beliau, kemudian Jibril berkata: "Perintahkan untuk kembali". Maka beliau memerintahkannya untuk kembali dan pohon itupun kembali (ke tempat asalnya) Rasulullah berkata: cukup-cukup.
No. Hadist: 24
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَتَى رَجُلٌ مِنْ بَنِي عَامِرٍ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُرِيكَ آيَةً قَالَ بَلَى قَالَ فَاذْهَبْ فَادْعُ تِلْكَ النَّخْلَةَ فَدَعَاهَا فَجَاءَتْ تَنْقُزُ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ قُلْ لَهَا تَرْجِعْ قَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْجِعِي فَرَجَعَتْ حَتَّى عَادَتْ إِلَى مَكَانِهَا فَقَالَ يَا بَنِي عَامِرٍ مَا رَأَيْتُ رَجُلًا كَالْيَوْمِ أَسْحَرَ مِنْهُ
Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Zhabyan dari Ibnu Abbas Radliyallahu' anhu ia berkata; Seseorang dari bani 'Amir mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan; Sudikah kamu saya perlihatkan kepada kamu satu tanda (kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala) dia menjawab: ya! Rasul berkata: pergi dan panggil pohon kurma itu, lalu ia memanggilnya dan kurma itu datang dengan melompat ke hadapan beliau, kemudian orang itu berkata; katakan padanya untuk kembali, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada pohon itu: kembalilah, maka pohon itu kembali sehingga sampai ke tempatnya, orang itu menyeru; wahai bani 'Amir saya tidak melihat seorang lelakipun yang lebih pandai menyihir daripada dirinya.
No. Hadist: 25
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ صَفْوَانَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَالًا فَطَلَبَ بِلَالٌ الْمَاءَ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ لَا وَاللَّهِ مَا وَجَدْتُ الْمَاءَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَلْ مِنْ شَنٍّ فَأَتَاهُ بِشَنٍّ فَبَسَطَ كَفَّيْهِ فِيهِ فَانْبَعَثَتْ تَحْتَ يَدَيْهِ عَيْنٌ قَالَ فَكَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يَشْرَبُ وَغَيْرُهُ يَتَوَضَّأُ
Telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Syuaib bin Shafwan dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Abu Al Dluha dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggil Bilal, dan Bilal mencari air kemudian datang dan berkata; tidak, demi Allah Subhanahu wa Ta'ala saya tidak mediate air, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: apakah kamu mempunyai wadah air?, lalu ia (Bilal) memberi beliau sebuah wadah air dan beliaupun membentangkan kedua tangan beliau di wadah itu, maka mengalirkan air dari kedua telapak tangan beliau, perawi berkata; Ibnu Mas'ud dan yang lainnya juga meminum dan berwudlu (dari air tersebut).
No. Hadist: 26
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ نُبَيْحٍ الْعَنَزِيِّ قَالَ قَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ غَزَوْنَا أَوْ سَافَرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ بِضْعَةَ عَشَرَ وَمِائَتَانِ فَحَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ فِي الْقَوْمِ مِنْ طَهُورٍ فَجَاءَ رَجُلٌ يَسْعَى بِإِدَاوَةٍ فِيهَا شَيْءٌ مِنْ مَاءٍ لَيْسَ فِي الْقَوْمِ مَاءٌ غَيْرُهُ فَصَبَّهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَدَحٍ ثُمَّ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ انْصَرَفَ وَتَرَكَ الْقَدَحَ فَرَكِبَ النَّاسُ ذَلِكَ الْقَدَحَ وَقَالُوا تَمَسَّحُوا تَمَسَّحُوا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكُمْ حِينَ سَمِعَهُمْ يَقُولُونَ ذَلِكَ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَفَّهُ فِي الْمَاءِ وَالْقَدَحِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ ثُمَّ قَالَ أَسْبِغُوا الطُّهُورَ فَوَالَّذِي هُوَ ابْتَلَانِي بِبَصَرِي لَقَدْ رَأَيْتُ الْعُيُونَ عُيُونَ الْمَاءِ تَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ فَلَمْ يَرْفَعْهَا حَتَّى تَوَضَّئُوا أَجْمَعُونَ
Telah mengabarkan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al Aswad bin Qais dari Nubaih Al 'Anazi ia berkata; Jabir bin Abdullah berkata; Kami pernah berperang atau mengadakan perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pada hari itu jumlah kami sebanyak dua ratus sekian orang. Lalu tibalah waktu shalat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah semua orang dalam keadaan suci?" Kemudian datang seseorang membawa jerigen kulit berisi air, dan tidak ada air lagi kecuali air tersebut. Kemudian Rasulullah menuangkannya ke dalam bejana (yang lebih besar) kemudian beliau berwudlu dengan sebaik-baik wudlu, lalu beliau berpaling meninggalkan bejana itu. Maka orang-orang berebut mendekati bejana tersebut, seraya mereka berkata; "Cukup kalian mengusap saja. " Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Maaf beri aku jalan". Rasul ucapkan demikian ketika beliau mendengar mereka berucap di atas. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan telapak tangannya di air tersebut seraya berucap: Dengan nama Allah Subhanahu wa Ta'ala, kemudian beliau berkata: Sempurnakan wudlu kalian. (Jabir Radliyallahu'anhu) berkata; Demi Dzat yang tidak mengaburkan penglihatan saya, saya melihat dengan jelas mata air yang keluar dari jari-jari beliau dan beliau tidak mengangkat tangan beliau sampai mereka semua berwudlu.
No. Hadist: 27
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ وَسَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ وَحُصَيْنٍ سَمِعَا سَالِمَ بْنَ أَبِي الْجَعْدِ يَقُولُ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَصَابَنَا عَطَشٌ فَجَهَشْنَا فَانْتَهَيْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَ يَدَهُ فِي تَوْرٍ فَجَعَلَ يَفُورُ كَأَنَّهُ عُيُونٌ مِنْ خَلَلِ أَصَابِعِهِ وَقَالَ اذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَشَرِبْنَا حَتَّى وَسِعَنَا وَكَفَانَا وَفِي حَدِيثِ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ فَقُلْنَا لِجَابِرٍ كَمْ كُنْتُمْ قَالَ كُنَّا أَلْفًا وَخَمْسَ مِائَةٍ وَلَوْ كُنَّا مِائَةَ أَلْفٍ لَكَفَانَا
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Walid Al Thayalitsi dan Sa'id bin Ar Rabi' keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amr bin Murrah dan Hushain keduanya mendengar Salim bin Abu Ja'd berkata; saya mendengar Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu berkata; kami merasa sangat kehausan dan kami berjalan dengan cepat sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memasukkan tangannya ke periuk kemudian air memancar dari jari-jemari beliau seperti mata air, dan beliau berkata: sebutlah nama Allah Subhanahu wa Ta'ala (maka kamipun menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala) dan kami minum sampai kami kenyang dan cukup, Dalam hadits Amru bin Murrah, kami bertanya kepada Jabir Radliyallahu'anhu; berapa jumlah kalian (waktu itu)? ia menjawab; kami berjumlah seribu lima ratus orang, kalaupun sekiranya kami (waktu itu) seratus ribu orang niscaya air itu cukup bagi kami.
No. Hadist: 28
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا الْجَعْدُ أَبُو عُثْمَانَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ شَكَا أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَطَشَ فَدَعَا بِعُسٍّ فَصُبَّ فِيهِ مَاءٌ وَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ فِيهِ قَالَ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَى الْمَاءِ يَنْبُعُ عُيُونًا مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ يَسْتَقُونَ حَتَّى اسْتَقَى النَّاسُ كُلُّهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah Ar Raqqasyi telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Al Ja'du Abu Utsman telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik Radliyallahu'anhu telah menceritakan kepada kami Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadu kepada beliau tentang rasa haus (yang mereka rasakan) lalu beliau meminta bejana yang besar dan dibagikan air ke dalamnya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya di bejana tersebut. Perawi berkata; aku melihat mata air yang memancar dari jari-jemari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, orang-orang mengambilnya untuk minum sehingga mereka semuanya dapat meminumnya.
No. Hadist: 29
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعَ عَبْدُ اللَّهِ بِخَسْفٍ فَقَالَ كُنَّا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعُدُّ الْآيَاتِ بَرَكَةً وَأَنْتُمْ تَعُدُّونَهَا تَخْوِيفًا إِنَّا بَيْنَمَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ مَعَنَا مَاءٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اطْلُبُوا مَنْ مَعَهُ فَضْلُ مَاءٍ فَأُتِيَ بِمَاءٍ فَصَبَّهُ فِي الْإِنَاءِ ثُمَّ وَضَعَ كَفَّهُ فِيهِ فَجَعَلَ الْمَاءُ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الطَّهُورِ الْمُبَارَكِ وَالْبَرَكَةُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى فَشَرِبْنَا و قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كُنَّا نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ
Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Mansur dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah ia berkata; Abdullah mendengar tentang gerhana bulan, lalu ia berkata; Kami para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menganggap tanda-tanda (kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala) Sebagai suatu keberkahan sementara kalian menganggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan. Sesungguhnya ketika kami berada bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami tidak memiliki air. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Mintalah kepada yang mempunyai kelebihan air. " Kemudian didatangkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun menuangkannya ke sebuah bejana, beliau meletakkan telapak tangan ke dalamnya maka terpancarlah air dari jari-jemari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau menyeru: Mari bersegera bersuci yang penuh keberkahan, dan keberkahan itu hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala, lalu kami meminumnya. Abdullah berkata; Bahkan dulu kami pernah mendengar tasbih suatu makanan padahal ia sedang disantap.
No. Hadist: 30
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوَّابِ عَنْ عَمَّارِ بْنِ رُزَيْقٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ زُلْزِلَتْ الْأَرْضُ عَلَى عَهْدِ عَبْدِ اللَّهِ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ فَقَالَ إِنَّا كُنَّا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ نَرَى الْآيَاتِ بَرَكَاتٍ وَأَنْتُمْ تَرَوْنَهَا تَخْوِيفًا بَيْنَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ إِذْ حَضَرَتْ الصَّلَاةُ وَلَيْسَ مَعَنَا مَاءٌ إِلَّا يَسِيرٌ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَاءٍ فِي صَحْفَةٍ وَوَضَعَ كَفَّهُ فِيهِ فَجَعَلَ الْمَاءُ يَنْبَجِسُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ ثُمَّ نَادَى حَيَّ عَلَى الْوَضُوءِ وَالْبَرَكَةُ مِنْ اللَّهِ فَأَقْبَلَ النَّاسُ فَتَوَضَّئُوا وَجَعَلْتُ لَا هَمَّ لِي إِلَّا مَا أُدْخِلُهُ بَطْنِي لِقَوْلِهِ وَالْبَرَكَةُ مِنْ اللَّهِ فَحَدَّثْتُ بِهِ سَالِمَ بْنَ أَبِي الْجَعْدِ فَقَالَ كَانُوا خَمْسَ عَشْرَةَ مِائَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Abu Al Jawwab dari 'Amar bin Ruzaiq dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah ia berkata; telah terjadi gempa pada masa Abdullah dan kejadian tersebut diberitahukan kepada Abdullah lalu beliau berkata: Kami para sahabat menganggap tanda-tanda (kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala) sebagai suatu keberkahan, sementara kalian menganggapnya sebagai hal yang menakutkan. Pernah ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan, tiba-tiba waktu shalat tiba, sementara kami tidak membawa air kecuali sedikit. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta air di bejana yang besar, dan beliau meletakkan telapak tangannya padanya. Secara mengejutkan air memancar diantara jari-jemarinya kemudian beliau menyeru: "Hai, Kemarilah untuk mengambil air wudhu dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala." Maka semuanya orang-orang mengambil wudhu sementara saya tidak mempunyai keinginan apa-apa kecuali saya hanya ingin meminumnya dan memasukkan air tersebut ke dalam perut saya karena beliau bersabda: keberkahan dari Allah. Aku ceritakan peristiwa itu kepada Salim bin Abu Al Ja'd, maka ia berkata; mereka (waktu itu) berjumlah lima belas orang.
No. Hadist: 31
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا مُعَاذُ بْنُ الْعَلَاءِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ إِلَى جِذْعٍ فَلَمَّا اتَّخَذَ الْمِنْبَرَ حَنَّ الْجِذْعُ حَتَّى أَتَاهُ فَمَسَحَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Al 'Ala` dari Nafi' dari Ibnu Umar Pada awal mulanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu berkhutbah dengan bersandar pada sebatang kayu. Setelah beliau menggunakan mimbar (dan kayu itu tak dipakai lagi), kayu itu merintih sehingga beliau mengelusnya.
No. Hadist: 32
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا تَمِيمُ بْنُ عَبْدِ الْمُؤْمِنِ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ حَيَّانَ حَدَّثَنِي ابْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ فَكَانَ يَشُقُّ عَلَيْهِ قِيَامُهُ فَأُتِيَ بِجِذْعِ نَخْلَةٍ فَحُفِرَ لَهُ وَأُقِيمَ إِلَى جَنْبِهِ قَائِمًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ فَطَالَ الْقِيَامُ عَلَيْهِ اسْتَنَدَ إِلَيْهِ فَاتَّكَأَ عَلَيْهِ فَبَصُرَ بِهِ رَجُلٌ كَانَ وَرَدَ الْمَدِينَةَ فَرَآهُ قَائِمًا إِلَى جَنْبِ ذَلِكَ الْجِذْعِ فَقَالَ لِمَنْ يَلِيهِ مِنْ النَّاسِ لَوْ أَعْلَمُ أَنَّ مُحَمَّدًا يَحْمَدُنِي فِي شَيْءٍ يَرْفُقُ بِهِ لَصَنَعْتُ لَهُ مَجْلِسًا يَقُومُ عَلَيْهِ فَإِنْ شَاءَ جَلَسَ مَا شَاءَ وَإِنْ شَاءَ قَامَ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ائْتُونِي بِهِ فَأَتَوْهُ بِهِ فَأُمِرَ أَنْ يَصْنَعَ لَهُ هَذِهِ الْمَرَاقِيَ الثَّلَاثَ أَوْ الْأَرْبَعَ هِيَ الْآنَ فِي مِنْبَرِ الْمَدِينَةِ فَوَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ رَاحَةً فَلَمَّا فَارَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجِذْعَ وَعَمَدَ إِلَى هَذِهِ الَّتِي صُنِعَتْ لَهُ جَزِعَ الْجِذْعُ فَحَنَّ كَمَا تَحِنُّ النَّاقَةُ حِينَ فَارَقَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَزَعَمَ ابْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ سَمِعَ حَنِينَ الْجِذْعِ رَجَعَ إِلَيْهِ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ اخْتَرْ أَنْ أَغْرِسَكَ فِي الْمَكَانِ الَّذِي كُنْتَ فِيهِ فَتَكُونَ كَمَا كُنْتَ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ أَغْرِسَكَ فِي الْجَنَّةِ فَتَشْرَبَ مِنْ أَنْهَارِهَا وَعُيُونِهَا فَيَحْسُنُ نَبْتُكَ وَتُثْمِرُ فَيَأْكُلَ أَوْلِيَاءُ اللَّهِ مِنْ ثَمَرَتِكَ وَنَخْلِكَ فَعَلْتُ فَزَعَمَ أَنَّهُ سَمِعَ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ لَهُ نَعَمْ قَدْ فَعَلْتُ مَرَّتَيْنِ فَسُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اخْتَارَ أَنْ أَغْرِسَهُ فِي الْجَنَّةِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Humaid telah menceritakan kepada kami Tamim bin 'Abdul Mukmin telah menceritakan kepada kami Shalih bin Hayyan telah menceritakan kepadaku Ibnu Buraidah dari ayahnya ia berkata; Pada awal mulanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila berkhutbah dengan berdiri, dan beliau lama sekali berdiri. Maka hal itu sangat memberatkan beliau. Kemudian didatangkan pelepah kurma, tanah dibuat kubangan, dan pohon kurma itu ditancapkannya di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau pergunakan saat berdiri. Jika nabi berkhutbah dan berdiri lama, beliau bersandar pada batang kurma tersebut. Seorang lelaki yang baru datang ke Madinah melihat kejadian ini, yaitu beliau sedang berdiri di samping batang kurma tersebut. Maka si lelaki itu menyampaikan uneg-unegnya kepada orang-orang di sekelilingnya; "Kalaulah saya tahu bahwa Muhammad akan memujiku karena kulakukan suatu hal yang meringankan bebannya niscaya aku membuatkannya suatu tempat duduk yang dapat beliau pergunakan untuk berdiri, apabila dia suka maka dia dapat duduk dan apabila dia suka dia bisa berdiri di tempat tersebut. " Lalu perihal tersebut disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun berkata: "Bawa orang tersebut ke hadapanku". Lalu orang tersebut didatangkan dan diperintahkannya untuk membuatkan tangga yang memiliki tiga atau empat tangga seperti yang sekarang ada pada mimbar Madinah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasakan kenyamanan dengan hal itu. Tatkala beliau meninggalkan batang pohon tersebut (yang dulu pernah digunakannya) dan bersandar pada mimbar yang dibuat untuknya, Maka batang pohon kurma itu merasa sedih dan merintih sebagaimana rintihan unta tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya. Ibnu Buraidhah berkeyakinan dari ayahnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika mendengarkan rintihan batang kurma tersebut beliau kembali meletakkan tangannya padanya dan berkata: "Pilihlah apakah kamu saya tanam kembali di tempat semula atau saya tanam (nanti) di surga sehingga kamu dapat menghisap dari sungai dan mata airnya yang membuat pertumbuhan kamu menjadi baik dan berbuah, dan sehingga para wali Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat memakan buah kamu (kurma) maka saya akan melakukannya. " Ayah Ibnu Buraidah berkeyakinan bahwa dia mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata kepada batang kurma tersebut: "Baik, telah kulakukan (Nabi mengulangi ucapannya dua kali. " Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di tanya dan beliau menjawab: batang tersebut memilih agar saya menanamnya di surga nanti.
No. Hadist: 33
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ كَثِيرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُومُ إِلَى جِذْعٍ قَبْلَ أَنْ يُجْعَلَ الْمِنْبَرُ فَلَمَّا جُعِلَ الْمِنْبَرُ حَنَّ ذَلِكَ الْجِذْعُ حَتَّى سَمِعْنَا حَنِينَهُ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَيْهِ فَسَكَنَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Sulaiman bin Katsir dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyib dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu berkata; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu berdiri dengan bersandar ke batang kurma sebelum dibuatkan mimbar. Ketika dibuatkan mimbar, batang kurma tersebut merintih sampai kami mendengar rintihannya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan beliau padanya dan ia pun diam.
No. Hadist: 34
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ حَفْصِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ إِلَى خَشَبَةٍ فَلَمَّا صُنِعَ الْمِنْبَرُ فَجَلَسَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَنَّتْ حَنِينَ الْعِشَارِ حَتَّى وَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَيْهَا فَسَكَنَتْ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Katsir dari Yahya bin Sa'id dari Hafs bin Ubaidullah dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah dengan bersandar pada batang kayu, maka tatkala telah dibuatkan mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atasnya, lalu batang kayu tersebut merintih seperti rintihan seekor unta betina, sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan beliau padanya dan ia pun diam.
No. Hadist: 35
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي كَرِبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَنَّتْ الْخَشَبَةُ حَنِينَ النَّاقَةِ الْخَلُوجِ
Telah mengabarkan kepada kami Farwah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakaria dari ayahnya dari Abu Ishaq dari Sa'id bin Abu Karb dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Batang kayu itu merintih bagaikan rintihan unta betina yang diambil anaknya.
No. Hadist: 36
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي إِلَى جِذْعٍ وَيَخْطُبُ إِلَيْهِ إِذْ كَانَ الْمَسْجِدُ عَرِيشًا فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ أَلَا نَجْعَلُ لَكَ عَرِيشًا تَقُومُ عَلَيْهِ يَرَاكَ النَّاسُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَتُسْمِعُ مِنْ خُطْبَتِكَ قَالَ نَعَمْ فَصَنَعَ لَهُ الثَّلَاثَ دَرَجَاتٍ هُنَّ اللَّوَاتِي عَلَى الْمِنْبَرِ فَلَمَّا صُنِعَ الْمِنْبَرُ وَوُضِعَ فِي مَوْضِعِهِ الَّذِي وَضَعَهُ فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَلَمَّا جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ الْمِنْبَرَ مَرَّ عَلَيْهِ فَلَمَّا جَاوَزَهُ خَارَ الْجِذْعُ حَتَّى تَصَدَّعَ وَانْشَقَّ فَرَجَعَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَسَحَهُ بِيَدِهِ حَتَّى سَكَنَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى الْمِنْبَرِ قَالَ فَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلَّى إِلَيْهِ فَلَمَّا هُدِمَ الْمَسْجِدُ أَخَذَ ذَلِكَ الْجِذْعَ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَلَمْ يَزَلْ عِنْدَهُ حَتَّى بَلِيَ وَأَكَلَتْهُ الْأَرَضَةُ وَعَادَ رُفَاتًا
Telah mengabarkan kepada kami Zakaria bin 'Adi dari Ubaidullah bin Amr dari Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil dari Ath Thufail bin Ubay bin Ka'ab dari ayahnya Radliyallahu'anhu ia berkata; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersandar pada batang kurma dan begitu juga ketika berkhutbah saat masjid masih belum memiliki tempat berteduh. Lalu seorang laki-laki dari sahabat beliau berkata kepadanya; "Sudikah baginda kami buatkan tempat berteduh (mimbar) dan diletakkanlah mimbar itu di tempat baginda bisa berdiri di atasnya dan orang-orang dapat melihat baginda pada (khutbah) hari jum`at dan mereka dapat mendengarkan kkhutbah baginda. Beliau menjawab: "Ya, boleh". Maka dibuatkanlah untuk beliau tiga anak tangga yang berada pada mimbar dan diletakkan di tempat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkannya (batang kurma). Tatkala beliau datang menuju mimbar, beliau melewati batang kurma itu, maka batang kurma itu menangis hingga terbanting dan terbelah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali kepadanya. Beliau mengusapnya dengan tangannya hingga pohon kurma itu tenang kembali dan nabi ke mimbar semula. Dan Nabi jika shalat, ia menghadap pohon itu. Tatkala masjid diruntuhkan Ubai bin Ka'ab mengambil batang kurma itu dan menyimpannya sampai lapuk serta dimakan rayap sampai hancur.
No. Hadist: 37
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ أَبِي الْوَدَّاكِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ إِلَى لِزْقِ جِذْعٍ فَأَتَاهُ رَجُلٌ رُومِيٌّ فَقَالَ أَصْنَعُ لَكَ مِنْبَرًا تَخْطُبُ عَلَيْهِ فَصَنَعَ لَهُ مِنْبَرًا هَذَا الَّذِي تَرَوْنَ قَالَ فَلَمَّا قَامَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ حَنَّ الْجِذْعُ حَنِينَ النَّاقَةِ إِلَى وَلَدِهَا فَنَزَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ فَسَكَنَ فَأُمِرَ بِهِ أَنْ يُحْفَرَ لَهُ وَيُدْفَنَ
Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Mujalid dari Abu Al Waddak dari Abu Sa'id ia berkata; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah dengan bersandar pada sebatang batang kurma, lalu seorang dari Romawi mendatangi beliau dan berkata; Saya akan buatkan mimbar dan baginda dapat berkhutbah di atas, maka dia pun membuatkan mimbar sebagaimana yang kalian lihat ini. Perawi berkata; maka tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri (di mimbar) berkkhutbah, batang kurma itu merintih bagaikan unta betina yang kehilangan anaknya. lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun mendekatinya serta memeluknya maka ia pun diam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membuat lubang dan menguburnya.
No. Hadist: 38
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الصَّعْقُ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ لَمَّا أَنْ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ جَعَلَ يُسْنِدُ ظَهْرَهُ إِلَى خَشَبَةٍ وَيُحَدِّثُ النَّاسَ فَكَثُرُوا حَوْلَهُ فَأَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُسْمِعَهُمْ فَقَالَ ابْنُوا لِي شَيْئًا أَرْتَفِعُ عَلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ عَرِيشٌ كَعَرِيشِ مُوسَى فَلَمَّا أَنْ بَنَوْا لَهُ قَالَ الْحَسَنُ حَنَّتْ وَاللَّهِ الْخَشَبَةُ قَالَ الْحَسَنُ سُبْحَانَ اللَّهِ هَلْ تُبْتَغَى قُلُوبُ قَوْمٍ سَمِعُوا قَالَ أَبُو مُحَمَّد يَعْنِي هَذَا
Telah mengabarkan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ash Sh'aq ia berkata; saya mendengar Al Hasan berkata; Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah beliau menyandarkan punggungnya pada sebatang pohon sambil memberikan wejangan kepada orang-orang. Lambat laun semakin banyaklah hadirin yang berada di sekeliling beliau. Hal ini menjadikan beliau berniat agar semua -tanpa terkecuali-mendengar ucapannya. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam sabdakan "Tolong, buatkan untukku mimbar yang tinggi sebagaimana yang dimiliki Musa! " Tatkala mereka membuatnya, Batang pohon itu demi Allah -kata Alhasan- merintih. Al Hasan berkata lagi; Maha suci Allah Subhanahu wa Ta'ala, apakah hati orang-orang yang mendengar itu masih bisa diharapkan (patuh)? Abu Muhammad berkata; maksudnya orang-orang yang mendengar (kisah) ini.
No. Hadist: 39
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ إِلَى جِذْعٍ قَبْلَ أَنْ يَتَّخِذَ الْمِنْبَرَ فَلَمَّا اتَّخَذَ الْمِنْبَرَ وَتَحَوَّلَ إِلَيْهِ حَنَّ الْجِذْعُ فَاحْتَضَنَهُ فَسَكَنَ وَقَالَ لَوْ لَمْ أَحْتَضِنْهُ لَحَنَّ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ بِمِثْلِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Amar bin Abu 'Amar dari Ibnu Abbas Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dulu pernah berkhutbah bersandar pada sebatang pohon sebelum beliau dibuatkan mimbar. Tatkala beliau dibuatkan mimbar dan beralih padanya, batang pohon itu merintih, hingga beliau memeluknya dan ia diam. Beliau tambahkan: "Kalau tidak aku peluk niscaya ia menangis sampai hari kiamat. " Telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu seperti hadits di atas.
No. Hadist: 40
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَنَّتْ الْخَشَبَةُ الَّتِي كَانَ يَقُومُ عِنْدَهَا فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهَا فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهَا فَسَكَنَتْ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Al Mas'udi dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'id ia berkata; Batang pohon yang dulu beliau jadikan untuk bersandar saat berdiri merintih, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri mendekatinya dan meletakkan tangan beliau padanya, sehingga pohon itu pun diam.
No. Hadist: 41
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَيُسْنِدُ ظَهْرَهُ إِلَى جِذْعٍ مَنْصُوبٍ فِي الْمَسْجِدِ فَيَخْطُبُ النَّاسَ فَجَاءَهُ رُومِيٌّ فَقَالَ أَلَا أَصْنَعُ لَكَ شَيْئًا تَقْعُدُ عَلَيْهِ وَكَأَنَّكَ قَائِمٌ فَصَنَعَ لَهُ مِنْبَرًا لَهُ دَرَجَتَانِ وَيَقْعُدُ عَلَى الثَّالِثَةِ فَلَمَّا قَعَدَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى ذَلِكَ الْمِنْبَرِ خَارَ الْجِذْعُ كَخُوَارِ الثَّوْرِ حَتَّى ارْتَجَّ الْمَسْجِدُ حُزْنًا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْمِنْبَرِ فَالْتَزَمَهُ وَهُوَ يَخُورُ فَلَمَّا الْتَزَمَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَكَنَ ثُمَّ قَالَ أَمَا وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ لَمْ أَلْتَزِمْهُ لَمَا زَالَ هَكَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ حُزْنًا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدُفِنَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Abu Thalhah telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dahulu pada hari jum`at berdiri (berkhutbah) dengan menyandarkan punggung beliau pada sebatang pohon yang tertancap di masjid, dan beliau berkhutbah (kepada) orang-orang. Lalu datanglah seorang dari Romawi, ia berkata; "Sudikah kiranya saya buatkan untuk baginda satu tempat yang baginda bisa duduk di atasnya dan terlihat baginda sedang berdiri?" Maka orang tersebut membuatkan untuk beliau sebuah mimbar dengan dua anak tangga, beliau duduk di atas tingkatan yang ke tiga. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas mimbar itu, batang pohon (tadi) merintih seperti rintihan sapi jantan sehingga gempar seisi masjid, karena sedih ditinggalkan Rasulullah Kontan turunlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari mimbar dan menghampirinya serta memeluknya sedang pohon itu masih merintih. Ketika beliau terus memeluknya ia pun diam. Kemudian beliau berkata; Demi Dzat yang jiwa saya berada di tangan-Nya, sekiranya saya tidak memeluknya ia tetap akan terus seperti ini sampai hari kiamat, karena sedih ditinggal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk dipendam, dan dilakukan.
No. Hadist: 42
Bab: Barakah makanan

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ أَبَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمُحَارِبِيُّ عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ أَيْمَنَ الْمَكِّيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ لِجَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ حَدِّثْنِي بِحَدِيثٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتَهُ مِنْهُ أَرْوِيهِ عَنْكَ فَقَالَ جَابِرٌ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ نَحْفُرُهُ فَلَبِثْنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ لَا نَطْعَمُ طَعَامًا وَلَا نَقْدِرُ عَلَيْهِ فَعَرَضَتْ فِي الْخَنْدَقِ كُدْيَةٌ فَجِئْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ كُدْيَةٌ قَدْ عَرَضَتْ فِي الْخَنْدَقِ فَرَشَشْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَطْنُهُ مَعْصُوبٌ بِحَجَرٍ فَأَخَذَ الْمِعْوَلَ أَوْ الْمِسْحَاةَ ثُمَّ سَمَّى ثَلَاثًا ثُمَّ ضَرَبَ فَعَادَتْ كَثِيبًا أَهْيَلَ فَلَمَّا رَأَيْتُ ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ايْذَنْ لِي قَالَ فَأَذِنَ لِي فَجِئْتُ امْرَأَتِي فَقُلْتُ ثَكِلَتْكِ أُمُّكِ فَقُلْتُ قَدْ رَأَيْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا لَا صَبْرَ لِي عَلَيْهِ فَهَلْ عِنْدَكِ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَتْ عِنْدِي صَاعٌ مِنْ شَعِيرٍ وَعَنَاقٌ قَالَ فَطَحَنَّا الشَّعِيرَ وَذَبَحْنَا الْعَنَاقَ وَسَلَخْتُهَا وَجَعَلْتُهَا فِي الْبُرْمَةِ وَعَجَنْتُ الشَّعِيرَ ثُمَّ رَجَعْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَبِثْتُ سَاعَةً ثُمَّ اسْتَأْذَنْتُهُ الثَّانِيَةَ فَأَذِنَ لِي فَجِئْتُ فَإِذَا الْعَجِينُ قَدْ أَمْكَنَ فَأَمَرْتُهَا بِالْخَبْزِ وَجَعَلْتُ الْقِدْرَ عَلَى الْأَثَاثِي قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّمَا هِيَ الْأَثَافِيُّ وَلَكِنْ هَكَذَا قَالَ ثُمَّ جِئْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ إِنَّ عِنْدَنَا طُعَيِّمًا لَنَا فَإِنْ رَأَيْتَ أَنْ تَقُومَ مَعِي أَنْتَ وَرَجُلٌ أَوْ رَجُلَانِ مَعَكَ فَقَالَ وَكَمْ هُوَ قُلْتُ صَاعٌ مِنْ شَعِيرٍ وَعَنَاقٌ فَقَالَ ارْجِعْ إِلَى أَهْلِكَ وَقُلْ لَهَا لَا تَنْزِعْ الْقِدْرَ مِنْ الْأَثَافِيِّ وَلَا تُخْرِجْ الْخُبْزَ مِنْ التَّنُّورِ حَتَّى آتِيَ ثُمَّ قَالَ لِلنَّاسِ قُومُوا إِلَى بَيْتِ جَابِرٍ قَالَ فَاسْتَحْيَيْتُ حَيَاءً لَا يَعْلَمُهُ إِلَّا اللَّهُ فَقُلْتُ لِامْرَأَتِي ثَكِلَتْكِ أُمُّكِ قَدْ جَاءَكِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ فَقَالَتْ أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَكَ كَمْ الطَّعَامُ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَتْ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَدْ أَخْبَرْتَهُ بِمَا كَانَ عِنْدَنَا قَالَ فَذَهَبَ عَنِّي بَعْضُ مَا كُنْتُ أَجِدُ وَقُلْتُ لَقَدْ صَدَقْتِ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ ثُمَّ قَالَ لِأَصْحَابِهِ لَا تَضَاغَطُوا ثُمَّ بَرَّكَ عَلَى التَّنُّورِ وَعَلَى الْبُرْمَةِ قَالَ فَجَعَلْنَا نَأْخُذُ مِنْ التَّنُّورِ الْخُبْزَ وَنَأْخُذُ اللَّحْمَ مِنْ الْبُرْمَةِ فَنُثَرِّدُ وَنَغْرِفُ لَهُمْ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَجْلِسْ عَلَى الصَّحْفَةِ سَبْعَةٌ أَوْ ثَمَانِيَةٌ فَإِذَا أَكَلُوا كَشَفْنَا عَنْ التَّنُّورِ وَكَشَفْنَا عَنْ الْبُرْمَةِ فَإِذَا هُمَا أَمْلَأُ مَا كَانَا فَلَمْ نَزَلْ نَفْعَلُ ذَلِكَ كُلَّمَا فَتَحْنَا التَّنُّورَ وَكَشَفْنَا عَنْ الْبُرْمَةِ وَجَدْنَاهُمَا أَمْلَأَ مَا كَانَا حَتَّى شَبِعَ الْمُسْلِمُونَ كُلُّهُمْ وَبَقِيَ طَائِفَةٌ مِنْ الطَّعَامِ فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ النَّاسَ قَدْ أَصَابَتْهُمْ مَخْمَصَةٌ فَكُلُوا وَأَطْعِمُوا فَلَمْ نَزَلْ يَوْمَنَا ذَلِكَ نَأْكُلُ وَنُطْعِمُ قَالَ وَأَخْبَرَنِي أَنَّهُمْ كَانُوا ثَمَانَ مِائَةٍ أَوْ قَالَ ثَلَاثَ مِائَةٍ قَالَ أَيْمَنُ لَا أَدْرِي أَيُّهُمَا قَالَ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Umar bin Abaan telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Muhammad Al Muharibi dari Abdul Wahid bin Aiman Al Makki dari ayahnya ia berkata; aku berkata kepada Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu; Riwayatkanlah kepadaku sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang kamu dengar dari beliau dan dapat saya riwayatkan dari kamu. Jabir berkata; Dahulu kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Khandaq dan kami sedang menggali parit. Selama tiga hari kami tidak makan dan tidak mampu untuk mendapatkan makanan. Kemudian dalam parit saya menemukan sebongkah tanah yang keras, maka saya pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanah keras ini telah menghalangi penggalian parit ini, padahal sudah kami siram dengan air". Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dengan perut yang diikat dengan batu lalu beliau mengambil cangkul kemudian membaca Bismillah sebanyak tiga kali. Beliau memukulnya lalu menjadikannya debu yang lembut. Ketika saya melihat kondisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang demikian itu, saya berkata kepada beliau; "Wahai Rasulullah izinkanlah saya pulang sebentar, lalu beliau mengizinkan saya (untuk pulang sebentar). " Kemudian saya datangi istri, aku berkata; "Keadaan betul-betul gawat". Dan saya berkata kepada istriku; "Saya telah menyaksikan keadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang membuat diri saya tidak dapat menahannya apakah kamu memiliki sesuatu untuk dimakan?" Ia menjawab; "Ada, sekedar satu sha` tepung yang masih kasar dan seekor anak kambing betina. " Jabir berkata: "Lalu kami menumbuk tepung yang masih kasar itu agar layak dikunyah dan kami sembelih anak kambing, kami kuliti dan kutaruh di periuk. Saya terus mengadon tepung kemudian saya kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan diam beberapa saat. Kemudian saya minta izin lagi untuk pulang kedua kalinya. Beliau mengizinkan saya, maka ketika saya menemui isteri saya ternyata adonan gandum telah siap, lalu saya memerintahkan isteri saya untuk membuat roti, dan saya letakkan periuk di atas batu pemasak. Abdurrahman mengatakan; maksudnya adalah di atas tungku/dapur. Kemudian Jabir berkata; kemudian saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. lagi, lalu saya katakan kepada beliau: "Saya punya makanan tak seberapa, aduhai sekiranya baginda mau ya Rasulullah, baginda bisa datang ke rumah saya bersama seseorang atau dua orang saja. " Beliau bertanya: "Memangnya berapa banyak makanannya?" Saya menjawab; "Sekedar satu sha`gandum dan seekor anak kambing. " Lalu Rasul berkata: "Begini saja, pulanglah kamu ke keluargamu dan katakan kepadanya agar jangan mengangkat periuk dari dapur dan jangan mengangkat roti dari panggangannya sampai saya datang. " Kemudian beliau berkata kepada para sahabat: "Marilah kita pergi ke rumah Jabir. " Jabir berkata: "Saya pun malu dengan malu sangat serius, yang tidak ada yang mengetahui kecuali Allah. "- (karena nabi mengajak sahabatnya, padahal jumlah masakan tak seberapa banyaknya) --- Saya katakan kepada isteri saya: "Wah,,, persoalan jadi gawat nich,,, Rasulullah datang dengan para keseluruhan sahabat-sahabatnya. " Isteri saya berkata: "Tadi apakah Rasul bertanya kepadamu berapa banyak makanan kita?". Saya jawab "Iya, telah kujelaskan "! lalu isteriku berkata: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu, yang jelas engkau telah melaporkan kepada beliau seberapa banyak makanan yang kita punya". Jabir berkata; "Perkataannya isteriku itu menjadikanku tenang dari segala yang saya khawatirkan. " Lalu saya katakan kepadanya: "Sungguh adinda benar. " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian datang dan masuk, lalu mengatakan kepada para sahabatnya "Awas, jangan kalian berdesak-desakkan ya! " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberkahi panggangan roti dan periuk. Jabir berkata: "Lalu kami mengambil roti dari panggangan dan daging dari periuk, lalu kami aduk dan kami sendokkan untuk mereka. " Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata "Hendaklah masing-masing tujuh atau delapan orang duduk berkumpul pada satu piring, " Ketika mereka sudah memakannya, kami buka lagi tutup panggangan dan periuk ternyata keduanya masih dalam keadaan penuh seperti semula. Dan keadaan tersebut berlangsung terus-menerus berlangsung sampai seluruh kaum muslimin kenyang dan makanan tersisa tinggal sebagian. Maka berkatalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kami: "Sesungguhnya orang-orang telah kenyang semua, kini makanlah kamu dan keluargamu! " Maka pada hari itu kami makan dengan roti dan daging tersebut berkali-kali. Jabir berkata; "Saya diberitahu bahwa jumlah para sahabat yang makan di rumah jabir sekitar delapan ratus orang atau tiga ratus orang. " Aiman berkata: saya tidak tahu mana yang benar dari diantara jumlah tersebut.
No. Hadist: 43
Bab: Barakah makanan

أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ هُوَ ابْنُ عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَمَرَ أَبُو طَلْحَةَ أُمَّ سُلَيْمٍ أَنْ تَجْعَلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا يَأْكُلُ مِنْهُ قَالَ ثُمَّ بَعَثَنِي أَبُو طَلْحَةَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ بَعَثَنِي إِلَيْكَ أَبُو طَلْحَةَ فَقَالَ لِلْقَوْمِ قُومُوا فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقَ الْقَوْمُ مَعَهُ فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا صَنَعْتُ طَعَامًا لِنَفْسِكَ خَاصَّةً فَقَالَ لَا عَلَيْكَ انْطَلِقْ قَالَ فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقَ الْقَوْمُ قَالَ فَجِيءَ بِالطَّعَامِ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ وَسَمَّى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ ائْذَنْ لِعَشَرَةٍ قَالَ فَأَذِنَ لَهُمْ فَقَالَ كُلُوا بِاسْمِ اللَّهِ فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا ثُمَّ قَامُوا ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ كَمَا صَنَعَ فِي الْمَرَّةِ الْأُولَى وَسَمَّى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ ائْذَنْ لِعَشَرَةٍ فَأَذِنَ لَهُمْ فَقَالَ كُلُوا بِاسْمِ اللَّهِ فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا ثُمَّ قَامُوا حَتَّى فَعَلَ ذَلِكَ بِثَمَانِينَ رَجُلًا قَالَ وَأَكَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَهْلُ الْبَيْتِ وَتَرَكُوا سُؤْرًا
Telah mengabarkan kepada kami Zakaria bin 'Adi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah Ibnu 'Amr dari Abdul Malik bin Umair dari Abdur Rahman bin Abu Laila dari Anas bin Malik ia berkata; Abu Thalhah memerintahkan kepada Ummu Sulaim agar ia membuatkan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makanan yang bisa beliau makan. Ia berkata; kemudian Abu Thalhah mengutusku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya temui beliau, kemudian saya berkata; Abu Thalhah mengutus saya kepada baginda, maka beliau menyeru; "Wahai kaum muslimin, ayo kita berangkat. " Dan beliau berangkat, maka berangkatlah para sahabat. Perawi berkata; maka didatangkanlah makanan tersebut lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan di atasnya dan mendoakan (keberkahan) makanan tersebut dan berkata; " Berikan kepada sepuluh orang. " Perawi berkata; maka makanan itu diberikan kepada mereka. Lalu beliau berkata: "Makanlah dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala". Lalu mereka makan sampai kenyang, kemudian mereka bangkit sehingga beliau dapat melakukan hal itu terhadap delapan puluh orang. Perawi berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan bersama pemilik rumah dan masih menyisakan semangkuk besar.
No. Hadist: 44
Bab: Barakah makanan

أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبَانُ هُوَ الْعَطَّارُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ أَنَّهُ طَبَخَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِدْرًا فَقَالَ لَهُ نَاوِلْنِي الذِّرَاعَ وَكَانَ يُعْجِبُهُ الذِّرَاعُ فَنَاوَلَهُ الذِّرَاعَ ثُمَّ قَالَ نَاوِلْنِي الذِّرَاعَ فَنَاوَلَهُ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ نَاوِلْنِي الذِّرَاعَ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَكَمْ لِلشَّاةِ مِنْ ذِرَاعٍ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ أَنْ لَوْ سَكَتَّ لَأُعْطِيتُ أَذْرُعًا مَا دَعَوْتُ بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abaan Al 'Athar telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Syahr bin Hausyab dari Abu Ubaid Bahwasanya ia memasak satu periuk untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau berkata kepadanya: "Berikan saya sampilnya" dan kesukaan beliau adalah daging bagian sampil. Ia pun memberi baginda nabi shallallahu 'alaihi wasallam bagian tulang hasta (sampil). Kemudian beliau berkata: "Tolong berikan saya daging tulang hasta" maka ia memberi beliau daging tulang hasta. " lalu beliau berkata lagi: "Berikan saya daging tulang belakang", maka saya berkata; "Wahai Nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala (memang) berapa tulang hasta yang dimiliki seekor kambing?" beliau menjawab: "Demi Dzat yang diriku berada dalam genggaman tangan-Nya, jika kamu diam niscaya kamu dapat menyediakan daging tulang hasta sebagaimana yang saya minta. "
No. Hadist: 45
Bab: Barakah makanan

أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ نُبَيْحٍ الْعَنَزِيِّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ لِيُقَاتِلَهُمْ فَقَالَ أَبِي عَبْدُ اللَّهِ يَا جَابِرُ لَا عَلَيْكَ أَنْ تَكُونَ فِي نَظَّارِي أَهْلِ الْمَدِينَةِ حَتَّى تَعْلَمَ إِلَى مَا يَصِيرُ أَمْرُنَا فَإِنِّي وَاللَّهِ لَوْلَا أَنِّي أَتْرُكُ بَنَاتٍ لِي بَعْدِي لَأَحْبَبْتُ أَنْ تُقْتَلَ بَيْنَ يَدَيَّ قَالَ فَبَيْنَمَا أَنَا فِي النَّظَّارِينَ إِذْ جَاءَتْ عَمَّتِي بِأَبِي وَخَالِي لِتَدْفِنَهُمَا فِي مَقَابِرِنَا فَلَحِقَ رَجُلٌ يُنَادِي إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَرُدُّوا الْقَتْلَى فَتَدْفِنُوهَا فِي مَضَاجِعِهَا حَيْثُ قُتِلَتْ فَرَدَدْنَاهُمَا فَدَفَنَّاهُمَا فِي مَضْجَعِهِمَا حَيْثُ قُتِلَا فَبَيْنَا أَنَا فِي خِلَافَةِ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ إِذْ جَاءَنِي رَجُلٌ فَقَالَ يَا جَابِرُ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ لَقَدْ أَثَارَ أَبَاكَ عُمَّالُ مُعَاوِيَةَ فَبَدَا فَخَرَجَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ فَانْطَلَقْتُ إِلَيْهِ فَوَجَدْتُهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي دَفَنْتُهُ لَمْ يَتَغَيَّرْ إِلَّا مَا لَمْ يَدَعْ الْقَتِيلَ قَالَ فَوَارَيْتُهُ وَتَرَكَ أَبِي عَلَيْهِ دَيْنًا مِنْ التَّمْرِ فَاشْتَدَّ عَلَيَّ بَعْضُ غُرَمَائِهِ فِي التَّقَاضِي فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبِي أُصِيبَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا وَإِنَّهُ تَرَكَ عَلَيْهِ دَيْنًا مِنْ التَّمْرِ وَإِنَّهُ قَدْ اشْتَدَّ عَلَيَّ بَعْضُ غُرَمَائِهِ فِي الطَّلَبِ فَأُحِبُّ أَنْ تُعِينَنِي عَلَيْهِ لَعَلَّهُ أَنْ يُنْظِرَنِي طَائِفَةً مِنْ تَمْرِهِ إِلَى هَذَا الصِّرَامِ الْمُقْبِلِ قَالَ نَعَمْ آتِيكَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ قَرِيبًا مِنْ وَسَطِ النَّهَارِ قَالَ فَجَاءَ وَمَعَهُ حَوَارِيُّوهُ قَالَ فَجَلَسُوا فِي الظِّلِّ وَسَلَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَأْذَنَ ثُمَّ دَخَلَ عَلَيْنَا قَالَ وَقَدْ قُلْتُ لِامْرَأَتِي إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَائِيَّ الْيَوْمَ وَسَطَ النَّهَارِ فَلَا يَرَيَنَّكِ وَلَا تُؤْذِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَيْءٍ وَلَا تُكَلِّمِيهِ فَفَرَشَتْ فِرَاشًا وَوِسَادَةً وَوَضَعَ رَأْسَهُ فَنَامَ فَقُلْتُ لِمَوْلًى لِي اذْبَحْ هَذِهِ الْعَنَاقَ وَهِيَ دَاجِنٌ سَمِينَةٌ فَالْوَحَى وَالْعَجَلَ افْرُغْ مِنْهَا قَبْلَ أَنْ يَسْتَيْقِظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَعَكَ فَلَمْ نَزَلْ فِيهَا حَتَّى فَرَغْنَا مِنْهَا وَهُوَ نَائِمٌ فَقُلْتُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ يَسْتَيْقِظُ يَدْعُو بِطَهُورِهِ وَأَنَا أَخَافُ إِذَا فَرَغَ أَنْ يَقُومَ فَلَا يَفْرُغَ مِنْ طُهُورِهِ حَتَّى يُوضَعَ الْعَنَاقُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ قَالَ يَا جَابِرُ ايْتِنِي بِطَهُورٍ قَالَ نَعَمْ فَلَمْ يَفْرُغْ مِنْ وُضُوئِهِ حَتَّى وُضِعَتْ الْعَنَاقُ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ فَنَظَرَ إِلَيَّ فَقَالَ كَأَنَّكَ قَدْ عَلِمْتَ حُبَّنَا اللَّحْمِ ادْعُ أَبَا بَكْرٍ ثُمَّ دَعَا حَوَارِيِّيهِ قَالَ فَجِيءَ بِالطَّعَامِ فَوُضِعَ قَالَ فَوَضَعَ يَدَهُ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ كُلُوا فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا وَفَضَلَ مِنْهَا لَحْمٌ كَثِيرٌ وَقَالَ وَاللَّهِ إِنَّ مَجْلِسَ بَنِي سَلَمَةَ لَيَنْظُرُونَ إِلَيْهِمْ هُوَ أَحَبُّ إِلَيْهِمْ مِنْ أَعْيُنِهِمْ مَا يَقْرَبُونَهُ مَخَافَةَ أَنْ يُؤْذُوهُ ثُمَّ قَامَ وَقَامَ أَصْحَابُهُ فَخَرَجُوا بَيْنَ يَدَيْهِ وَكَانَ يَقُولُ خَلُّوا ظَهْرِي لِلْمَلَائِكَةِ قَالَ فَاتَّبَعْتُهُمْ حَتَّى بَلَغْتُ سَقُفَّةَ الْبَابِ فَأَخْرَجَتْ امْرَأَتِي صَدْرَهَا وَكَانَتْ سَتِيرَةً فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلِّ عَلَيَّ وَعَلَى زَوْجِي قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكِ وَعَلَى زَوْجِكِ ثُمَّ قَالَ ادْعُوا لِي فُلَانًا لِلْغَرِيمِ الَّذِي اشْتَدَّ عَلَيَّ فِي الطَّلَبِ فَقَالَ أَنْسِ جَابِرًا طَائِفَةً مِنْ دَيْنِكَ الَّذِي عَلَى أَبِيهِ إِلَى هَذَا الصِّرَامِ الْمُقْبِلِ قَالَ مَا أَنَا بِفَاعِلٍ قَالَ وَاعْتَلَّ وَقَالَ إِنَّمَا هُوَ مَالُ يَتَامَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ جَابِرٌ قَالَ قُلْتُ أَنَا ذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ كِلْ لَهُ مِنْ الْعَجْوَةِ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى سَوْفَ يُوَفِّيهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا الشَّمْسُ قَدْ دَلَكَتْ قَالَ الصَّلَاةُ يَا أَبَا بَكْرٍ قَالَ فَانْدَفَعُوا إِلَى الْمَسْجِدِ فَقُلْتُ لِغَرِيمِي قَرِّبْ أَوْعِيَتَكَ فَكِلْتُ لَهُ مِنْ الْعَجْوَةِ فَوَفَّاهُ اللَّهُ وَفَضَلَ لَنَا مِنْ التَّمْرِ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَجِئْتُ أَسْعَى إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسْجِدِهِ كَأَنِّي شَرَارَةٌ فَوَجَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ صَلَّى فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي قَدْ كِلْتُ لِغَرِيمِي تَمْرَهُ فَوَفَّاهُ اللَّهُ وَفَضَلَ لَنَا مِنْ التَّمْرِ كَذَا وَكَذَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ فَجَاءَ يُهَرْوِلُ قَالَ سَلْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ غَرِيمِهِ وَتَمْرِهِ قَالَ مَا أَنَا بِسَائِلِهِ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ اللَّهَ سَوْفَ يُوَفِّيهِ إِذْ أَخْبَرْتَ أَنَّ اللَّهَ سَوْفَ يُوَفِّيهِ فَرَدَّدَ عَلَيْهِ وَرَدَّدَ عَلَيْهِ هَذِهِ الْكَلِمَةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ مَا أَنَا بِسَائِلِهِ وَكَانَ لَا يُرَاجَعُ بَعْدَ الْمَرَّةِ الثَّالِثَةِ فَقَالَ مَا فَعَلَ غَرِيمُكَ وَتَمْرُكَ قَالَ قُلْتُ وَفَّاهُ اللَّهُ وَفَضَلَ لَنَا مِنْ التَّمْرِ كَذَا وَكَذَا فَرَجَعْتُ إِلَى امْرَأَتِي فَقُلْتُ أَلَمْ أَكُنْ نَهَيْتُكِ أَنْ تُكَلِّمِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِي فَقَالَتْ تَظُنُّ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُورِدُ نَبِيَّهُ فِي بَيْتِي ثُمَّ يَخْرُجُ وَلَا أَسْأَلُهُ الصَّلَاةَ عَلَيَّ وَعَلَى زَوْجِي
Telah mengabarkan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al Aswad dari Nubaih Al 'Anazi dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar memerangi orang-orang musyrik. Ayah saya (Abdullah) berkata; "Jangan kamu ikut berangkat perang wahai Jabir, kamu cukup sebagai penduduk Madinah yang tugasnya memantau informasi keadaan pasukan muslimin. Sehingga kamu betul-betul mengetahui bagaimana nasib kita. Saya demi Allah Subhanahu wa Ta'ala, kalaulah bukan karena aku akan meninggalkan anak-anak perempuan sepeninggalku, niscaya saya sangat senang kalau kamu ikut terbunuh di depanku (mati syahid di medan perang). Jabir berkata; Ketika saya berada bersama orang-orang yang tugasnya memantau keadaan dan kepulangan para pasukan, Tiba-tiba bibi saya datang dengan membawa jenazah ayah dan paman saya untuk ia kuburkan keduanya di pemakaman keluarga kami. Lalu ia bertemu seseorang yang berteriak-teriak mengumandangkan; "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kalian untuk mengembalikan orang-orang yang wafat ke tempat ia terbunuh, dan kalian kubur di lokasi ia terbunuh. " Maka kami segera mengembalikan jenazah ayah dan pamanku di lokasi ia terbunuh. Kami kubur persis di lokasi keduanya terbantai. Kemudian hari, sewaktu saya (Jabir) berada pada masa kekhilafahan Mu'awiyah bin Abu Sufyan Radliyallahu'anhu, tiba-tiba datang seseorang utusan kepada saya. Ia berkata; "Wahai Jabir bin Abdullah, sungguh para tukang bangunan Mu'awiyah Radliyallahu'anhu saat membongkar pekuburan menemukan (jasad) ayah kamu hingga jasadnya kelihatan. Beberapa tukang bangunan itu ada yang pergi sehingga saya berkesempatan untuk melihat jasad ayahku. Uhh,, Uhh,,,, saya mendapatkan jasad ayahku masih sama persis seperti saya menguburnya, tidak berubah kecuali bekas-bekas orang yang terbunuh. Perawi (Jabir) berkata; maka saya pun menutupinya. Aku masih ingat bahwa ayahku meninggalkan hutang berupa kurma, beberapa orang yang meminjaminya memaksa saya untuk (segera) membayarnya. Lalu saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan saya ungkapkan segala uneg-unegku; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesungguhnya ayah saya meninggal pada satu peperangan, dan sungguh ia telah meninggalkan hutang berupa kurma, dan sungguh para pemilik piutang itu memaksa saya untuk (segera) melunasi hutang-hutang tersebut. Saya sangat senang jika baginda bersedia membantunya siapa tahu ia bersedia menangguhkan (tagihannya) sampai musim panen depan. Beliau berkata: "Baiklah saya akan berikan kepada kamu insya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lama lagi siang nanti. " Perawi (Jabir) berkata; "Beliau kemudian datang bersama para sahabat setia beliau. " Perawi (Jabir) berkata; mereka menanti di tempat berteduh dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi salam serta meminta izin, kemudian masuk ke rumah kami. Perawi (Jabir) berkata; "Saya telah mengatakan kepada isteri saya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan mengunjungi saya pada hari ini setelah lewat pertengahan hari, maka kamu jangan menampakkan diri, jangan menyinggung perasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan sesuatu (apapun) serta jangan pula berbicara kepada beliau. " Kemudian saya menggelar hamparan dan menyediakan bantal, lalu beliau meletakkan kepalanya dan tidur. Lalu saya memerintahkan hamba sahaya saya; "Sembelihlah anak kambing betina ini, ia adalah anak kambing yang jinak, banyak dagingnya dan tangkas. Tolong siapkan sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun, dan jika beliau bangun beliau pasti meminta air untuk bersuci, sedang saya merasa khawatir jika beliau bangun dan selesai bersuci sedangkan daging anak kambing belum tersedia di hadapan beliau. " Ketika beliau bangun dari tidurnya, maka beliau berkata: "Wahai Jabir sediakan saya air untuk bersuci, saya menjawab; "Ya, baiklah. " Maka sebelum beliau menyelesaikan wudlunya saya letakkan (masakan) daging anak kambing di hadapan beliau. Perawi (Jabir) berkata; "Beliau memandang saya lalu berkata; sepertinya kamu sudah tahu daging kesukaan kami, panggillah Abu Bakar Radliyallahu'anhu. Kemudian makanan didatangkan serta dihidangkan. Perawi (Jabir) berkata; Kemudian beliau berkata: Sebutlah nama Allah Subhanahu wa Ta'ala (Bismillah) dan makanlah. maka mereka makan sampai mereka kenyang dan tersisa daging yang banyak (dari hidangan tersebut). Perawi (Jabir) berkata; "Demi Allah Subhanahu wa Ta'ala, sesungguhnya majelis bani Salamah mempunyai penilaian terhadap diri mereka sendiri bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam lebih mereka cintai daripada mata mereka sendiri yang teramat sangat dekat dengan mereka, karena mereka sangat khawatir kalaulah mereka menyakitinya. Kemudian beliau bangkit berdiri dan begitu juga para sahabatnya, lalu mereka keluar dengan melewati beliau, dan beliau berujar "Biarkan saya serahkan kelapangan dada saya (urusan saya) pada malaikat. " Perawi (Jabir) berkata; Lalu saya mengantar kepulangan mereka sampai di papan dekat pintu, maka isteri saya menampakkan dirinya sedikit yang sebelumnya tertutup tabir dan berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, doakanlah untuk diri saya dan juga suami saya. " Beliau menjawab; "Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan shalawat-Nya atas dirimu dan suamimu. " Lalu beliau berkata: "Tolong panggilkan saya si fulan (ditujukan kepada orang yang menghutangi yang mendesak saya untuk segera melunasinya) ". Lalu beliau berkata: "Tangguhkan untuk Jabir Radliyallahu'anhu sebagian hutang yang engkau hutangkan kepada ayahnya hingga musim panen mendatang. " Dia berkata: "Saya tidak bisa melakukannya ya Rasulullah! " Beliau berkata: "Atau anda kurangi" dia berkata: "Harta ini adalah milik orang yatim ya Rasulullah. " lalu Rasul berkata: "Mana Jabir?" Jabir berkata: "Aku ya Rasulullah" Lalu Rasul berkata: "Timbanglah untuknya kurma 'ajuwa (satu jenis kurma yang tumbuh di 'Aliyah Madinah) karena Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti akan mencukupinya", kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya ke atas dan ternyata matahari telah tergelincir maka beliau berkata: "Mari kita shalat ya Abu Bakar Radliyallahu'anhu", Jabir Radliyallahu'anhu berkata: "Mereka pun semuanya pergi ke masjid" lalu saya berkata kepada penghutang: "Dekatkanlah bejanamu. " Lalu kutimbangkan untuknya kurma 'ajuwa. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mencukupkannya dan masih menyisakan kurma untuk kami sebagian. Jabir Radliyallahu'anhu berkata: "Maka aku bergegas menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di masjidnya ini, seakan-akan saya orang yang hina, lalu saya dapati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, kemudian saya berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Sesungguhnya saya sudah menakar kurmanya dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mencukupinya, dan tersisa untuk kami segini dan segini. " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Dimana Umar bin Khaththab Radliyallahu'anhu?" Perawi (Jabir) berkata; Umar datang sambil berlari kecil, maka beliau memerintahkan kepadanya, "Tolong tanyakan Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu tentang orang yang menghutangi (ayahnya) dan juga kurma miliknya. " Umar menjawab; "Saya tidak perlu menanyakannya dan saya merasa yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti akan memberikan kecukupan kepadanya, yaitu tatkala engkau memberitahukan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan kecukupan padanya. " Kemudian diulangi lagi pertanyaan itu kepadanya, maka Umar Radliyallahu'anhu mengulangi jawaban itu tiga kali, semua itu diucapkannya dengan kata; "Saya tidak perlu menanyakannya. " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengulangi lagi pertanyaannya setelah ketiga kalinya, maka beliau bertanya: "Bagaimana keadaan orang yang menghutangi kamu dan juga kurmamu?" Perawi berkata; Maka saya menjawab; Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan kecukupan kepadanya dan telah menyisakan kurma sebanyak begini dan begini. Kemudian saya pulang kepada isteriku dan berkata; "Bukankah saya telah melarang kamu untuk berbicara dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumah saya?" ia menjawab; Apakah kamu mengira bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mendatangkan Rasul-Nya di rumah saya ini, lalu pergi tanpa saya memohon kepada beliau untuk bershalawat (mendoakan kesejahteraan) atas diri saya dan suami??.
No. Hadist: 46
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَكِيمٍ حَدَّثَنِي الْحَكَمُ بْنُ أَبَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ إِنَّ اللَّهَ فَضَّلَ مُحَمَّدًا عَلَى الْأَنْبِيَاءِ وَعَلَى أَهْلِ السَّمَاءِ فَقَالُوا يَا ابْنَ عَبَّاسٍ بِمَ فَضَّلَهُ عَلَى أَهْلِ السَّمَاءِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ لِأَهْلِ السَّمَاءِ { وَمَنْ يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَهٌ مِنْ دُونِهِ فَذَلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ كَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ } الْآيَةَ وَقَالَ اللَّهُ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ } قَالُوا فَمَا فَضْلُهُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ } الْآيَةَ وَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ } فَأَرْسَلَهُ إِلَى الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Abu Hakim telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Abaan dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; " Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan keutamaan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam atas Nabi-nabi yang lainnya dan atas penghuni langit. " lalu mereka bertanya: "Wahai Ibnu Abbas, keutamaan apa yang diberikan kepada beliau atas penghuni langit?" Ibnu Abbas menjawab; "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman kepada penghuni langit: Dari Ibnu Abbas berkata: WAMAN YAQUL MINHUM INNII ILAAHUN MIN DUNIHI FADZALIJKA NAJZIIHI JAHANNAMA KADZALIKA NAJZII AZHA-ZHALIMIIN Dan barang siapa diantara mereka mengatakan, sesungguhnya aku adalah tuhan selain dari pada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka orang itu kami beri balasan dengan jahannam, dengan demikian kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zhalim. (Qs. Al Anbiya` /21: 29) Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu ke jalan yang lurus. ` (Qs. Al Fath /48: 1. 2) Lalu mereka bertanya, " Apa keutamaan beliau atas semua Nabi-nabi?" bin Abbas menjawab, "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman, `Kami tidak mengutus seorang Rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. ` (Qs. Ibraahiim /14: 4) dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman untuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, ` dan Kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya Sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. ` (Qs. As Saba` 34: 28), maka beliau telah diutus kepada bangsa jin dan manusia.
No. Hadist: 47
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ حَدَّثَنَا زَمْعَةُ عَنْ سَلَمَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَلَسَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْتَظِرُونَهُ فَخَرَجَ حَتَّى إِذَا دَنَا مِنْهُمْ سَمِعَهُمْ يَتَذَاكَرُونَ فَتَسَمَّعَ حَدِيثَهُمْ فَإِذَا بَعْضُهُمْ يَقُولُ عَجَبًا إِنَّ اللَّهَ اتَّخَذَ مِنْ خَلْقِهِ خَلِيلًا فَإِبْرَاهِيمُ خَلِيلُهُ وَقَالَ آخَرُ مَاذَا بِأَعْجَبَ مِنْ { وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا } وَقَالَ آخَرُ فَعِيسَى كَلِمَةُ اللَّهِ وَرُوحُهُ وَقَالَ آخَرُ وَآدَمُ اصْطَفَاهُ اللَّهُ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ فَسَلَّمَ وَقَالَ قَدْ سَمِعْتُ كَلَامَكُمْ وَعَجَبَكُمْ أَنَّ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلُ اللَّهِ وَهُوَ كَذَلِكَ وَمُوسَى نَجِيُّهُ وَهُوَ كَذَلِكَ وَعِيسَى رُوحُهُ وَكَلِمَتُهُ وَهُوَ كَذَلِكَ وَآدَمُ اصْطَفَاهُ اللَّهُ تَعَالَى وَهُوَ كَذَلِكَ أَلَا وَأَنَا حَبِيبُ اللَّهِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا حَامِلُ لِوَاءِ الْحَمْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَحْتَهُ آدَمُ فَمَنْ دُونَهُ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يُحَرِّكُ بِحَلَقِ الْجَنَّةِ وَلَا فَخْرَ فَيَفْتَحُ اللَّهُ فَيُدْخِلُنِيهَا وَمَعِي فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَكْرَمُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ عَلَى اللَّهِ وَلَا فَخْرَ
Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Zam'ah dari Salamah dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; Orang-orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk menunggu beliau. Kemudian beliau keluar dan tatkala dekat dengan mereka beliau mendengar mereka sedang menyebut-nyebut nama beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau mendengarkan percakapan mereka dengan baik, maka diantara mereka ada yang berkata; "Sungguh sangat mengherankan bahwasannya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan dari makhluk-Nya Sebagai sahabat karib-Nya, dan Ibrahim adalah sahabat karib Allah Subhanahu wa Ta'ala yang lain berkata; Mana yang lebih mengherankan dari ayat, WA KALLAMA ALLAHU MUSA TAKLIIMAA Dan Allah telah berbicara kepada Nabi Musa dengan langsung (Qs. An Nisaa`/4: 164) sementara yang lainnya lagi berkata; Sedangkan Isa adalah Kalimat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Ruh Nya, yang lainnya pun ikut berkata; Sementara Adam telah disucikan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lalu beliau keluar menemui mereka dan mengucapkan salam, lalu bersabda: "Saya telah mendengarkan percakapan kalian dan keheranan bahwa Ibrahim adalah sahabat karib Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan memang demikian, Musa orang yang diajak langsung berbicara dengan-Nya dan memang demikian, dan Isa adalah Ruh dan Kalimat-Nya dan memang demikian, dan Adam Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memilihnya dan memang demikian, ketahuilah bahwa saya adalah habibullah (manusia kecintaan Allah) dan tiada kesombongan, aku adalah pembawa panji pujian di hari kiamat yang membawai Adam dan para nabi sesudahnya dan tiada kesombongan, dan aku adalah orang pertama yang memberi dan yang diberi syafa`at pada hari kiamat dan tidak ada kesombongan, dan saya adalah orang pertama yang menggerakkan tali pintu surga dan tidak ada kesombongan, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan pintunya dan memasukkan saya ke dalamnya, saya masuk bersama orang-orang miskin dari kaum muslimin dan tidak ada kesombongan, serta saya adalah orang yang paling mulia dari orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang belakangan di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak ada kesombongan".
No. Hadist: 48
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ لَيْثٍ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوَّلُهُمْ خُرُوجًا وَأَنَا قَائِدُهُمْ إِذَا وَفَدُوا وَأَنَا خَطِيبُهُمْ إِذَا أَنْصَتُوا وَأَنَا مُسْتَشْفِعُكُمْ إِذَا حُبِسُوا وَأَنَا مُبَشِّرُهُمْ إِذَا أَيِسُوا الْكَرَامَةُ وَالْمَفَاتِيحُ يَوْمَئِذٍ بِيَدِي وَأَنَا أَكْرَمُ وَلَدِ آدَمَ عَلَى رَبِّي يَطُوفُ عَلَيَّ أَلْفُ خَادِمٍ كَأَنَّهُمْ بَيْضٌ مَكْنُونٌ أَوْ لُؤْلُؤٌ مَنْثُورٌ
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Sulaiman dari Mansur bin Abi Al Aswad dari Laits dari Ar Rabi' bin Anas dari Anas Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya adalah orang pertama kali yang bangkit dari kubur di hari berbangkit, saya adalah pemimpin mereka ketika mereka datang, saya adalah juru bicara mereka ketika mereka diam, saya adalah orang yang meminta syafa`at untuk mereka ketika mereka tertahan (di padang mahsyar), saya adalah orang yang memberikan kabar kepada mereka ketika mereka putus asa. Kemuliaan dan kunci-kunci pada hari itu di tangan saya, dan saya adalah anak Adam Alaihis salam yang paling mulia di sisi Tuhanku, berkeliling di samping saya seribu pelayan, seakan-akan mereka adalah permata yang putih atau mutiara yang bertaburan".
No. Hadist: 49
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

أخبرنا عبد الله بن عبد الحكم المصري حدثنا بكر بن مضر عن جعفر بن ربيعة عن صالح هو ابن عطاء بن خباب مولى بني الدئل عن عطاء بن أبي رباح عن جابر بن عبد الله أن النبي صلى الله عليه وسلم قال أنا قائد المرسلين ولا فخر وأنا خاتم النبيين ولا فخر وأنا أول شافع وأول مشفع ولا فخر
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Abdul Hakam Al Mishri telah menceritakan kepada kami Bakar bin Mudlar dari Ja'far bin Rabi'ah dari Shalih Ibnu 'Atha` bin Khabbab bekas budak dari bani Al Duil dari 'Atha` bin Abi Rabbah dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda: "Saya adalah pemimpin para Rasul, dan tidak ada kesombongan, saya adalah penutup para Nabi dan tidak ada kesombongan, saya adalah orang pertama yang akan memberi syafa`at dan orang pertama yang diberi syafa`at dan tidak ada kesombongan".
No. Hadist: 50
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

حدثنا محمد بن عباد حدثنا سفيان هو ابن عيينة عن ابن جدعان عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال أنا أول من يأخذ بحلقة باب الجنة فأقعقعها قال أنس كأني أنظر إلى يد رسول الله صلى الله عليه وسلم يحركها وصف لنا سفيان كذا وجمع أبو عبد الله أصابعه وحركها قال وقال له ثابت مسست يد رسول الله صلى الله عليه وسلم بيدك قال نعم قال فأعطنيها أقبلها
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami Sufyan Ibnu 'Uyainah dari Ibnu Jud'aan dari Anas Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dari Jabir bin Abdillah bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Saya adalah orang pertama yang memegang tali pintu surga dan saya pun menggerak-gerakkannya. Anas berkata; Seakan-akan saya melihat tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggerak-gerakkannya, dan Sufyan menyebut (kisah) demikian juga, dan Abu Abdullah menggenggamkan tangannya dan menggerakkannya, perawi berkata; Tsabit bertanya kepadanya; apakah kamu memegang tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangan kamu? Ia menjawab; Bahkan beliau memberikan tangannya kepada saya untuk saya cium.
No. Hadist: 51
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

أخبرنا أحمد بن عبد الله حدثنا حسين بن علي عن زائدة عن المختار بن فلفل عن أنس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أنا أول شافع في الجنة
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Al Mukhtar bin Fulful dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Saya adalah orang pertama di surga yang memberi syafa`at. "
No. Hadist: 52
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْهَادِ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنِّي لَأَوَّلُ النَّاسِ تَنْشَقُّ الْأَرْضُ عَنْ جُمْجُمَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَأُعْطَى لِوَاءَ الْحَمْدِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَآتِي بَابَ الْجَنَّةِ فَآخُذُ بِحَلْقَتِهَا فَيَقُولُونَ مَنْ هَذَا فَأَقُولُ أَنَا مُحَمَّدٌ فَيَفْتَحُونَ لِي فَأَدْخُلُ فَأَجِدُ الْجَبَّارَ مُسْتَقْبِلِي فَأَسْجُدُ لَهُ فَيَقُولُ ارْفَعْ رَأْسَكَ يَا مُحَمَّدُ وَتَكَلَّمْ يُسْمَعْ مِنْكَ وَقُلْ يُقْبَلْ مِنْكَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ أُمَّتِي أُمَّتِي يَا رَبِّ فَيَقُولُ اذْهَبْ إِلَى أُمَّتِكَ فَمَنْ وَجَدْتَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ شَعِيرٍ مِنْ الْإِيمَانِ فَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ فَأَذْهَبُ فَمَنْ وَجَدْتُ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَلِكَ أَدْخَلْتُهُمْ الْجَنَّةَ فَأَجِدُ الْجَبَّارَ مُسْتَقْبِلِي فَأَسْجُدُ لَهُ فَيَقُولُ ارْفَعْ رَأْسَكَ يَا مُحَمَّدُ وَتَكَلَّمْ يُسْمَعْ مِنْكَ وَقُلْ يُقْبَلْ مِنْكَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ أُمَّتِي أُمَّتِي يَا رَبِّ فَيَقُولُ اذْهَبْ إِلَى أُمَّتِكَ فَمَنْ وَجَدْتَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ الْإِيمَانِ فَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ فَأَذْهَبُ فَمَنْ وَجَدْتُ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَلِكَ أَدْخَلْتُهُمْ الْجَنَّةَ وَفُرِغَ مِنْ حِسَابِ النَّاسِ وَأُدْخِلَ مَنْ بَقِيَ مِنْ أُمَّتِي فِي النَّارِ مَعَ أَهْلِ النَّارِ فَيَقُولُ أَهْلُ النَّارِ مَا أَغْنَى عَنْكُمْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُونَ بِهِ شَيْئًا فَيَقُولُ الْجَبَّارُ فَبِعِزَّتِي لَأَعْتِقَنَّهُمْ مِنْ النَّارِ فَيُرْسِلُ إِلَيْهِمْ فَيَخْرُجُونَ مِنْ النَّارِ وَقَدْ امْتُحِشُوا فَيُدْخَلُونَ فِي نَهَرِ الْحَيَاةِ فَيَنْبُتُونَ فِيهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي غُثَاءِ السَّيْلِ وَيُكْتَبُ بَيْنَ أَعْيُنِهِمْ هَؤُلَاءِ عُتَقَاءُ اللَّهِ فَيُذْهَبُ بِهِمْ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ هَؤُلَاءِ الْجَهَنَّمِيُّونَ فَيَقُولُ الْجَبَّارُ بَلْ هَؤُلَاءِ عُتَقَاءُ الْجَبَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepada kami Al Laits telah menceritakan kepadaku Yazid Ibnu Abdullah bin Al Had dari `Amr bin Abu `Amr dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " Sesungguhnya saya adalah orang pertama yang bumi akan terbelah karena kemuliaanku pada hari kiamat (nanti) dan tidak ada kesombongan, saya orang pertama yang masuk surga pada hari kiamat dan tidak ada kesombongan, dan saya mendekati pintu surga serta memegang talinya, mereka (penjaga surga) bertanya siapakah orang ini? saya menjawab: Saya Muhammad kemudian mereka membukanya untuk saya, lalu saya masuk dan saya mendapatkan Yang Maha Kuasa di hadapan saya maka saya bersujud kepada-Nya. Lalu Dia berfirman: Angkat kepalamu wahai Muhammad, dan bicaralah niscaya akan didengar perkataanmu, memohonlah niscaya akan dikabulkan permohonanmu, berilah syafa'at niscaya kamu dapat memberi syafa'at. Maka saya mengangkat kepala saya dan berkata: Umat saya, umat saya wahai Tuhan saya. Dia berfirman: "Pergilah kepada umatmu dan barang siapa yang kamu dapati keimanan di hatinya sebesar biji gandum niscaya akan Kumasukkan ke dalam surga. Kemudian saya pergi dan siapa saja yang saya jumpai dalam hatinya sebesar biji tersebut, saya masukkan mereka kedalam surga. Lalu saya mendapatkan Yang Maha Kuasa di hadapan saya, maka saya sujud kepada-Nya. Dia berfirman: Angkatlah kepalamu dan berbicaralah niscaya akan didengar perkataanmu dan katakanlah niscaya akan didengar pula dan berilah syafa'at niscaya kamu dapat memberi syafa'at. Maka saya mengangkat kepala dan saya berkata umatku ya Tuhan kemudian Dia berfirman 'Pergilah kepada umatmu barang siapa yang kamu dapati di hatinya keimanan sebesar biji gandum maka masukkanlah ia ke surga kemudian saya pergi dan barang siapa yang saya dapati di hatinya keimanan sebesar biji tersebut saya masukkan mereka ke surga. ' Selesai sudah penghitungan amal perbuatan semua manusia, dan dimasukkan yang tersisa dari umat saya ke neraka bersama penghuni neraka, maka penghuni neraka berkata; Tidak berguna bagimu bahwa kamu dahulu telah menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kamu tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Maka Yang Maha Kuasa berfirman: Dengan keagungan-Ku, Aku akan membebaskan mereka dari api neraka. Kemudian diutus kepada mereka dan dikeluarkanlah mereka dari neraka dalam keadaan terpanggang, lalu mereka dimasukkan ke dalam sungai kehidupan, maka mereka tumbuh sebagaimana tumbuhnya sebuah biji di dalam buih yang mengalir, dan dituliskan pada kening mereka; mereka adalah orang-orang yang dibebaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian mereka digiring dan dimasukkan ke dalam surga. Maka penghuni surga berkata kepada mereka; "Mereka ini adalah penghuni neraka jahannam". Maka Yang Maha Kuasa berfirman: "Oh Bukan, mereka itu adalah orang-orang yang dibebaskan oleh Yang Maha Kuasa. "
No. Hadist: 53
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ عَنْ يُونُسَ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ ابْنِ غَنْمٍ قَالَ نَزَلَ جِبْرِيلُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَقَّ بَطْنَهُ ثُمَّ قَالَ جِبْرِيلُ قَلْبٌ وَكِيعٌ فِيهِ أُذُنَانِ سَمِيعَتَانِ وَعَيْنَانِ بَصِيرَتَانِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ الْمُقَفِّي الْحَاشِرُ خُلُقُكَ قَيِّمٌ وَلِسَانُكَ صَادِقٌ وَنَفْسُكَ مُطْمَئِنَّةٌ قَالَ أَبُو مُحَمَّد وَكِيعٌ يَعْنِي شَدِيدًا
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Mu`awiyah dari Yunus bin Maisarah dari Abu Idris Al Khaulani dari Ibnu Ghanm ia berkata; Jibril Alaihis salam turun kepada Rasulullah dan membelah perutnya, kemudian Jibril berkata 'Hati yang kokoh terdapat di sana dua telinga yang dapat mendengar dan dua mata yang dapat melihat, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah Al Muqaffa (yang dimuliakan) dan Al Hasyir (yang mengumpulkan), akhlakmu mulia, lidahmu dapat dipercaya dan jiwamu tenang. Abu Muhammad berkata arti kata waki' adalah yang kuat.
No. Hadist: 54
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ رُوَيْمٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ أَدْرَكَ بِيَ الْأَجَلَ الْمَرْحُومَ وَاخْتَصَرَ لِيَ اخْتِصَارًا فَنَحْنُ الْآخِرُونَ وَنَحْنُ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِنِّي قَائِلٌ قَوْلًا غَيْرَ فَخْرٍ إِبْرَاهِيمُ خَلِيلُ اللَّهِ وَمُوسَى صَفِيُّ اللَّهِ وَأَنَا حَبِيبُ اللَّهِ وَمَعِي لِوَاءُ الْحَمْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَنِي فِي أُمَّتِي وَأَجَارَهُمْ مِنْ ثَلَاثٍ لَا يَعُمُّهُمْ بِسَنَةٍ وَلَا يَسْتَأْصِلُهُمْ عَدُوٌّ وَلَا يَجْمَعُهُمْ عَلَى ضَلَالَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Mu`awiyah dari 'Urwah bin Ruwaim dari Amr bin Qais, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitahuku ajal kematianku yang dikasihani dan Dia memperpendek umurku. " Maka kita adalah orang-orang yang terakhir namun kita orang-orang pendahulu pada hari kiamat. Saya akan menyatakan sebuah pernyataan dan maaf ini tidak ada kesombongan, Ibrahim adalah sahabat karib Allah Subhanahu wa Ta'ala (khalilullah), Musa adalah pilihan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan saya adalah kekasih Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bersamaku bendera pujian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjanjikan untuk umat saya dan melindungi mereka dari tiga hal; tidak akan ditimpakan kepada mereka musim paceklik yang mahadahsyat, tidak akan dicerai-beraikan oleh musuh dan tidak akan dikumpulkan dalam kesesatan.
No. Hadist: 55
Bab: Makanan turun dari langit

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا أَرْطَاةُ بْنُ الْمُنْذِرِ عَنْ ضَمْرَةَ بْنِ حَبِيبٍ قَالَ سَمِعْتُ مَسْلَمَةَ السَّكُونِيَّ وَقَالَ غَيْرُ مُحَمَّدٍ سَلَمَةَ السَّكُونِيَّ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ أُتِيتَ بِطَعَامٍ مِنْ السَّمَاءِ قَالَ نَعَمْ أُتِيتُ بِطَعَامٍ قَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ هَلْ كَانَ فِيهِ مِنْ فَضْلٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا فُعِلَ بِهِ قَالِ رُفِعَ إِلَى السَّمَاءِ وَقَدْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنِّي غَيْرُ لَابِثٍ فِيكُمْ إِلَّا قَلِيلًا ثُمَّ تَلْبَثُونَ حَتَّى تَقُولُوا مَتَى مَتَى ثُمَّ تَأْتُونِي أَفْنَادًا يُفْنِي بَعْضُكُمْ بَعْضًا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلَازِلِ
Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Arthah bin Al Mundzir dari Dlamrah bin Habib ia berkata saya mendengar Maslamah As Sakuni -menurut ucapan selain Muhammad- Salamah As Sakuni ia berkata; Tatkala kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang berkata; " Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah kamu diberikan makanan dari langit? Beliau menjawab: Ya aku diberikan makanan. Ia bertanya kembali; "Wahai Nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala apakah makanan itu masih tersisa?" Beliau menjawab: "Ya. " Ia bertanya lagi, apa yang diperbuat padanya? Beliau menjawab: "Telah diangkat kembali ke langit, dan telah diwahyukan kepada saya bahwa saya tidak akan lama lagi tinggal bersamamu, kemudian kamu akan terus hidup sampai kamu berkata; "Kapan, kapan? Lalu kamu datang kepada saya berkelompok-kelompok yang satu sama lain saling menghancurkan, menjelang terjadinya kiamat akan ada kematian yang mengerikan, dan setelahnya datanglah tahun-tahun yang penuh dengan gempa.
No. Hadist: 56
Bab: Makanan turun dari langit

أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِقَصْعَةٍ مِنْ ثَرِيدٍ فَوُضِعَتْ بَيْنَ يَدَيْ الْقَوْمِ فَتَعَاقَبُوهَا إِلَى الظُّهْرِ مِنْ غُدْوَةٍ يَقُومُ قَوْمٌ وَيَجْلِسُ آخَرُونَ فَقَالَ رَجُلٌ لِسَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَمَا كَانَتْ تُمَدُّ فَقَالَ سَمُرَةُ مِنْ أَيِّ شَيْءٍ تَعْجَبُ مَا كَانَتْ تُمَدُّ إِلَّا مِنْ هَا هُنَا وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى السَّمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Abu Al 'Ala` dari Samurah bin Jundud bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberikan semangkuk besar yang berisi bubur daging, lalu mangkuk itu diletakkan ditengah-tengah kaum, maka mereka saling bergantian untuk melaksanakan shalat zhuhur karena makan siang, sebagian orang berdiri sebagian lagi duduk. Dan seseorang berkata kepada Samurah bin Jundab; apakah makanan ini datang begitu saja? Samurah menjawab; "Dengan hal apa kamu terheran-heran? Tidaklah didatangkan semangkuk makanan itu kecuali dari sana, sambil ia memberi isyarat dengan tangannya ke arah langit. "
No. Hadist: 57
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَشْعَثَ بْنِ سَوَّارٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةٍ إِضْحِيَانَ وَعَلَيْهِ حُلَّةٌ حَمْرَاءُ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَيْهِ وَإِلَى الْقَمَرِ قَالَ فَلَهُوَ كَانَ أَحْسَنَ فِي عَيْنِي مِنْ الْقَمَرِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sa'id telah mengabarkan kepada kami Abdur Rahman bin Muhammad dari Asy 'ats bin Shawwar dari Abu Ishaq dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam bulan purnama dan beliau memakai pakaian merah, lalu saya (bergantian) memandang beliau dan memandang bulan.
No. Hadist: 58
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي ثَابِتٍ الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ابْنُ أَخِي مُوسَى عَنْ عَمِّهِ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَجَ الثَّنِيَّتَيْنِ إِذَا تَكَلَّمَ رُئِيَ كَالنُّورِ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ ثَنَايَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Tsabit Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Ismail bin Ibrahim -anak saudaraku, Musa- dari Pamannya Musa bin 'Uqbah dari Kuraib dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai gigi seri yang renggang, apabila beliau berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar dari antara kedua gigi seri beliau itu.
No. Hadist: 59
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا مِسْعَرٌ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عُمَرَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَنْجَدَ وَلَا أَجْوَدَ وَلَا أَشْجَعَ وَلَا أَضْوَأَ وَأَوْضَأَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Mis'ar dari Abdul Malik bin 'Umair ia berkata; Ibnu Umar berkata; Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih cepat berperang, lebih bersih, lebih berani, dan lebih bersinar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
No. Hadist: 60
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ قُلْتُ لِلرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ صِفِي لَنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا بُنَيَّ لَوْ رَأَيْتَهُ رَأَيْتَ الشَّمْسَ طَالِعَةً
Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa telah menceritakan kepada kami Usamah bin Zaid dari Abu 'Ubaidah bin Muhammad bin 'Ammar bin Yasir ia berkata; Aku berkata kepada Ar Rubai' binti Mu'awwidz bin 'Afra`; Tolong, sifatkanlah kepada saya, (bagaimana) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia berkata; Wahai anakku kalau sekiranya kamu melihat beliau maka seakan kamu melihat matahari yang sedang terbit.
No. Hadist: 61
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَزْهَرَ اللَّوْنِ كَأَنَّ عَرَقَهُ اللُّؤْلُؤُ إِذَا مَشَى تَكَفَّأَ وَمَا مَسِسْتُ حَرِيرَةً وَلَا دِيبَاجَةً أَلْيَنَ مِنْ كَفِّهِ وَلَا شَمِمْتُ رَائِحَةً قَطُّ أَطْيَبُ مِنْ رَائِحَتِهِ مِسْكَةً وَلَا غَيْرَهَا
Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang berkulit terang seakan-akan keringatnya adalah permata, jika berjalan tegak, dan tidaklah saya menyentuh kain sutera atau kain wool yang lebih halus dari telapak tangan beliau, serta saya tidak pernah sekalipun mencium semerbak wewangian dari minyak misk atau yang lainnya yang lebih wangi dari wanginya beliau.
No. Hadist: 62
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ خَدَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا قَالَ لِي أُفٍّ قَطُّ وَلَا قَالَ لِي لِشَيْءٍ صَنَعْتُهُ لِمَ صَنَعْتَ كَذَا وَكَذَا أَوْ هَلَّا صَنَعْتَ كَذَا وَكَذَا وَقَالَ لَا وَاللَّهِ مَا مَسِسْتُ بِيَدِي دِيبَاجًا وَلَا حَرِيرًا أَلْيَنَ مِنْ يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا وَجَدْتُ رِيحًا قَطُّ أَوْ عَرْفًا كَانَ أَطْيَبَ مِنْ عَرْفِ أَوْ رِيحِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'man telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu ia bercerita; Dahulu saya membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau tidak pernah berkata: "Ah (dasar, Huss, dan bentakan semisal) kepada saya, atau beliau mengatakan atas apa saja yang saya lakukan: "Mengapa kamu kerjakan begini dan begini?", atau "Kamu harus mengerjakan begini dan begini?" Dan Anas berkata; Tidak, saya tidak pernah menyentuh kain wool kain sutera yang lebih halus dari tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan saya tidak pernah mencium wewangian dan keringat yang lebih wangi dari keringat atau wanginya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
No. Hadist: 63
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الرِّفَاعِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ حَبِيبِ بْنِ خُدْرَةَ قَالَ حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ بَنِي حُرَيْشٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ أَبِي حِينَ رَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاعِزَ بْنَ مَالِكٍ فَلَمَّا أَخَذَتْهُ الْحِجَارَةُ أُرْعِبْتُ فَضَمَّنِي إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَالَ عَلَيَّ مِنْ عَرَقِ إِبْطِهِ مِثْلُ رِيحِ الْمِسْكِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yazid Ar Rifa'i telah menceritakan kepada kami Abu Bakar dari Habib bin Khadrah telah menceritakan kepadaku seseorang dari Bani Huraisy ia berkata; Dahulu saya bersama ayah saya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merajam Ma'iz bin Malik, tatkala bebatuan sudah mengenainya, saya gemetar kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekap saya, lalu meneteslah keringat dari ketiak beliau yang baunya bagaikan (minyak wangi) misk.
No. Hadist: 64
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ سَأَلَهُ رَجُلٌ قَالَ أَرَأَيْتَ كَانَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ السَّيْفِ قَالَ لَا مِثْلَ الْقَمَرِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Abu Ishaq dari Barra` ia berkata; seseorang bertanya kepadanya; Apakah kamu melihat wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti sebilah pedang? Ia menjawab; "Tidak, wajah beliau bagaikan bulan. "
No. Hadist: 65
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْرَفُ بِاللَّيْلِ بِرِيحِ الطِّيبِ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Syariik dari Al A'masy dari Ibrahim ia berkata; " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam hari dikenali dengan bau wanginya. "
No. Hadist: 66
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ الْفَضْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْهَاشِمِيُّ أَخْبَرَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَسْلُكْ طَرِيقًا أَوْ لَا يَسْلُكُ طَرِيقًا فَيَتْبَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا عَرَفَ أَنَّهُ قَدْ سَلَكَهُ مِنْ طِيبِ عَرْفِهِ أَوْ قَالَ مِنْ رِيحِ عَرَقِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Malik bin isma'il telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Al Fadl bin AbdurRahman Al Hasyimi telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin 'Athiyah dari Abu Zubair dari Jabir Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak melewati satu jalan pun atau beliau melewati jalan melainkan beliau dikenal bahwa beliau (baru saja) melewati jalan tersebut dari wangi keringatnya atau ia berkata; dari keringat beliau yang harum.
No. Hadist: 67
Bab: Mayyit bisa bicara
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو اللَّيْثِيُّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ الْهَدِيَّةَ وَلَا يَقْبَلُ الصَّدَقَةَ فَأَهْدَتْ لَهُ امْرَأَةٌ مِنْ يَهُودِ خَيْبَرَ شَاةً مَصْلِيَّةً فَتَنَاوَلَ مِنْهَا وَتَنَاوَلَ مِنْهَا بِشْرُ بْنُ الْبَرَاءِ ثُمَّ رَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذِهِ تُخْبِرُنِي أَنَّهَا مَسْمُومَةٌ فَمَاتَ بِشْرُ بْنُ الْبَرَاءِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا حَمَلَكِ عَلَى مَا صَنَعْتِ فَقَالَتْ إِنْ كُنْتَ نَبِيًّا لَمْ يَضُرَّكَ شَيْءٌ وَإِنْ كُنْتَ مَلِكًا أَرَحْتُ النَّاسَ مِنْكَ فَقَالَ فِي مَرَضِهِ مَا زِلْتُ مِنْ الْأَكْلَةِ الَّتِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ فَهَذَا أَوَانُ انْقِطَاعِ أَبْهَرِي
Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Amr Al Laitsi dari Abu Salamah ia berkata; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersedia makan (menerima) hadiah dan tidak mau menerima sedekah, maka seorang wanita Yahudi Khaibar menghadiahkan kepada beliau shallallahu 'alaihi wasallam seekor kambing panggang dan beliau memakannya begitu juga Bisyr bin Barra`, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat tangan beliau dan berkata: Sesungguhnya kambing ini memberitahuku bahwasannya dirinya telah (dilumuri) racun. Maka Bisyr bin Al Barra` meninggal, Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang untuk menangkapnya, dan beliau bertanya: Apa yang menyebabkanmu melakukan perbuatan keji ini? Perempuan itu menjawab; "Apabila engkau benar-benar seorang Nabi niscaya tidak ada yang dapat mencelakakanmu, sebaliknya apabila engkau seorang raja niscaya saya telah membebaskan manusia darimu. " Beliau berkata di waktu sakitnya: Saya masih merasakan efek makanan yang saya makan ketika di Khaibar, dan ini adalah saat terputusnya tulang punggungku.
No. Hadist: 68
Bab: Mayyit bisa bicara
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ كَانَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ يُحَدِّثُ أَنَّ يَهُودِيَّةً مِنْ أَهْلِ خَيْبَرَ سَمَّتْ شَاةً مَصْلِيَّةً ثُمَّ أَهْدَتْهَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهَا الذِّرَاعَ فَأَكَلَ مِنْهَا وَأَكَلَ الرَّهْطُ مِنْ أَصْحَابِهِ مَعَهُ ثُمَّ قَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْفَعُوا أَيْدِيَكُمْ وَأَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْيَهُودِيَّةِ فَدَعَاهَا فَقَالَ لَهَا أَسَمَمْتِ هَذِهِ الشَّاةَ فَقَالَتْ نَعَمْ وَمَنْ أَخْبَرَكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْنِي هَذِهِ فِي يَدِيَ الذِّرَاعُ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ فَمَاذَا أَرَدْتِ إِلَى ذَلِكَ قَالَتْ قُلْتُ إِنْ كَانَ نَبِيًّا لَمْ يَضُرَّهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ نَبِيًّا اسْتَرَحْنَا مِنْهُ فَعَفَا عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يُعَاقِبْهَا وَتُوُفِّيَ بَعْضُ أَصْحَابِهِ الَّذِينَ أَكَلُوا مِنْ الشَّاةِ وَاحْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى كَاهِلِهِ مِنْ أَجْلِ الَّذِي أَكَلَ مِنْ الشَّاةِ حَجَمَهُ أَبُو هِنْدٍ مَوْلَى بَنِي بَيَاضَةَ بِالْقَرْنِ وَالشَّفْرَةِ وَهُوَ مِنْ بَنِي ثُمَامَةَ وَهُمْ حَيٌّ مِنْ الْأَنْصَارِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hakam bin Nafi' telah mengabarkan kepada kami Syu'aib bin Abu Hamzah dari Az Zuhri ia berkata; Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu menceritakan; Seorang wanita Yahudi penduduk Khaibar membubuhi racun pada daging kambing panggang dan menghadiahkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi mengambil daging tulang hastanya dan memakannya, dan sebagian sahabatnya juga ikut makan bersamanya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kontan berkata kepada mereka: " Angkatlah tangan kalian." Kemudian beliau mengutus seseorang untuk menangkap wanita Yahudi tadi dan menginterogasi: "Kamu melumuri kambing tadi dengan racun?" Ia menjawab; "Ya, benar. " Si wanita bertanya; "Siapa gerangan yang memberitahukan kepada baginda?" Nabi menjawab: "Yang memberitahuku adalah yang ada di tanganku ini, " -maksudnya tulang sampil--Perempuan itu berkata, "Betul, memang kububuhi racun, " beliau bertanya, " Apa maksudmu melakukan hal itu?" ia menjawab, "Aku hanya ingin membuktikan, jika seorang Nabi niscaya tidak mencelakainya dan jikalau bukan, kami terbebas darinya. " Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memaafkannya dengan tidak menghukumnya, sedang sebagian sahabat lain yang memakan daging kambing tersebut meninggal dunia. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbekam pada bagian atas punggung untuk menghilangkan racun yang dimakannya dari daging kambing tersebut. Beliau dibekam oleh Abu Hind, maula Bani Bayadhah, dengan tanduk dan parang, ia dari Bani Tsumamah yaitu daerah bagian dari kaum Anshar. "
No. Hadist: 69
Bab: Mayyit bisa bicara
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا فَتَحْنَا خَيْبَرَ أُهْدِيَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَاةٌ فِيهَا سُمٌّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْمَعُوا لِي مَنْ كَانَ هَا هُنَا مِنْ الْيَهُودِ فَجُمِعُوا لَهُ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي سَائِلُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَهَلْ أَنْتُمْ صَادِقِيَّ عَنْهُ قَالُوا نَعَمْ يَا أَبَا الْقَاسِمِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَبُوكُمْ قَالُوا أَبُونَا فُلَانٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَبْتُمْ بَلْ أَبُوكُمْ فُلَانٌ قَالُوا صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ فَقَالَ لَهُمْ هَلْ أَنْتُمْ صَادِقِيَّ عَنْ شَيْءٍ إِنْ سَأَلْتُكُمْ عَنْهُ فَقَالُوا نَعَمْ وَإِنْ كَذَبْنَاكَ عَرَفْتَ كَذِبَنَا كَمَا عَرَفْتَ فِي آبَائِنَا فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ أَهْلُ النَّارِ فَقَالُوا نَكُونُ فِيهَا يَسِيرًا ثُمَّ تَخْلُفُونَا فِيهَا قَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَئُوا فِيهَا وَاللَّهِ لَا نَخْلُفُكُمْ فِيهَا أَبَدًا ثُمَّ قَالَ لَهُمْ هَلْ أَنْتُمْ صَادِقِيَّ عَنْ شَيْءٍ إِنْ سَأَلْتُكُمْ عَنْهُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ هَلْ جَعَلْتُمْ فِي هَذِهِ الشَّاةِ سُمًّا قَالُوا نَعَمْ قَالَ مَا حَمَلَكُمْ عَلَى ذَلِكَ قَالُوا أَرَدْنَا إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا أَنْ نَسْتَرِيحَ مِنْكَ وَإِنْ كُنْتَ نَبِيًّا لَمْ يَضُرَّكَ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah Radliyallahu'anhu ia berkata; "Ketika kami menaklukan Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah seekor kambing beracun. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kontan berkata: ' Tolong kumpulkanlah orang-orang Yahudi yang ada di sini. ' Maka dikumpulkanlah mereka kepada beliau. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Saya akan bertanya kalian tentang sesuatu, apakah kalian akan menjawab dengan jujur? ', mereka menjawab; 'Ya, wahai Abu Qasim (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam). ' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapakah ayah kalian? ' Mereka menjawab; 'Ayah kami si fulan. ' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kalian bohong!, tetapi ayah kalian adalah si fulan. ' Mereka menjawab; 'Baginda benar. ' Lalu beliau berkata kepada mereka: 'Apakah kalian akan jujur jika saya tanya tentang sesuatu? ' Mereka menjawab; 'Ya, dan jika kami berbohong niscaya baginda mengetahuinya, sebagaimana baginda mengetahui ayah-ayah kami. ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: 'Siapakah penghuni neraka? ' Mereka menjawab; 'Kami berada di dalamnya sebentar dan kemudian baginda menggantikan kami di dalamnya. ' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: Terhinalah kalian di dalamnya, demi Allah Subhanahu wa Ta'ala kami tidak akan menggantikan kalian di dalamnya selamanya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: Apakah kalian akan berkata jujur terhadap pertanyaan yang akan ku tanyakan kepada kalian?, mereka menjawab; Ya. Beliau berkata: Apakah kalian membubuhi racun pada (daging) kambing tersebut? Mereka menjawab; Ya, beliau bertanya: apa yang menyebabkan kalian berbuat demikian? Mereka menjawab; Kami ingin terbebas jika baginda seorang pembohong dan jika baginda benar seorang Nabi maka (racun itu) tidak bakalan mencelakai baginda.
No. Hadist: 70
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ مَا سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ فَقَالَ لَا قَالَ أَبُو مُحَمَّد قَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ إِذَا لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ وَعَدَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Ibnu Al Munkadir dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah diminta sesuatu, lalu beliau menjawab tidak. Abu Muhammad berkata; Ibnu 'Uyainah berkata; Jika permintaan tak dipunyainya, niscaya beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjanjikan.
No. Hadist: 71
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِمْرَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ عَنْ زَمْعَةَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيِيًّا لَا يُسْأَلُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Imran telah menceritakan kepada kami Abu Daud Al Thayalitsi dari Zam'ah dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'ad Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang pemalu, dan tidaklah beliau diminta sesuatu melainkan akan memberinya.
No. Hadist: 72
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ الْعَرَبِ قَالَ زَحَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ حُنَيْنٍ وَفِي رِجْلِي نَعْلٌ كَثِيفَةٌ فَوَطِئْتُ بِهَا عَلَى رِجْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَفَحَنِي نَفْحَةً بِسَوْطٍ فِي يَدِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ أَوْجَعْتَنِي قَالَ فَبِتُّ لِنَفْسِي لَائِمًا أَقُولُ أَوْجَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَبِتُّ بِلَيْلَةٍ كَمَا يَعْلَمُ اللَّهُ فَلَمَّا أَصْبَحْنَا إِذَا رَجُلٌ يَقُولُ أَيْنَ فُلَانٌ قَالَ قُلْتُ هَذَا وَاللَّهِ الَّذِي كَانَ مِنِّي بِالْأَمْسِ قَالَ فَانْطَلَقْتُ وَأَنَا مُتَخَوِّفٌ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكَ وَطِئْتَ بِنَعْلِكَ عَلَى رِجْلِي بِالْأَمْسِ فَأَوْجَعْتَنِي فَنَفَحْتُكَ نَفْحَةً بِالسَّوْطِ فَهَذِهِ ثَمَانُونَ نَعْجَةً فَخُذْهَا بِهَا
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Muhammad dari Muhammad bin Ishaq telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Bakar dari seseorang dari Arab ia berkata; Saya berdesakan dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada peperangan Hunain dan saya mengenakan sandal besar, lalu saya menginjak kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau memukul saya dengan cemeti di tangannya sambil berkata: Bismillah kamu telah menyakiti saya. Perawi (laki-laki arab) berkata; di malam harinya saya bergumam sendiri; Saya telah menyakiti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian saya bermalam waktu itu yang hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahuinya. Pagi harinya, tiba-tiba seseorang bertanya; Mana si fulan?. Perawi (laki-laki arab) berkata; Saya berbisik; Demi Allah Subhanahu wa Ta'ala, orang inilah yang kemarin ada masalah dengan saya. Ia berkata; saya pergi dengan rasa takut. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada saya: sungguh kamu kemarin yang menginjak kaki saya dan membuat saya sakit, lalu saya pukul kamu dengan cemeti, maka ini ada delapan puluh domba betina, silahkan ambillah untukmu sebagai gantinya.
No. Hadist: 73
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَخِي الزُّهْرِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ إِنَّ جِبْرِيلَ قَالَ مَا فِي الْأَرْضِ أَهْلُ عَشَرَةِ أَبْيَاتٍ إِلَّا قَلَّبْتُهُمْ فَمَا وَجَدْتُ أَحَدًا أَشَدَّ إِنْفَاقًا لِهَذَا الْمَالِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Ibnu Akhi Az Zuhri dari Az Zuhri ia berkata; Jibril Aalaihissalam berkata: Tidaklah di muka bumi ini terdapat pemilik sepuluh gedung kecuali saya (Aalaihissalam) Telah membolak-balikkan mereka, maka saya tidak mendapat seorang pun yang lebih banyak berinfak selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
No. Hadist: 74
Bab: Ketawadhuan Rasulullah
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ الذِّكْرَ وَيُقِلُّ اللَّغْوَ وَيُطِيلُ الصَّلَاةَ وَيُقْصِرُ الْخُطْبَةَ وَلَا يَأْنَفُ وَلَا يَسْتَنْكِفُ أَنْ يَمْشِيَ مَعَ الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ فَيَقْضِيَ لَهُمَا حَاجَتَهُمَا
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid telah menceritakan kepada kami Al Fadl bin Musa telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Waqid dari Yahya bin 'Uqail dari Abdullah bin Abi Aufa ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu memperbanyak dzikir, mengurangi (menghindari) hal sia-sia, memperpanjang shalat, memendekkan khutbah, tidak berbuat kasar, tidak merasa malu berbicara dengan para janda dan orang miskin untuk menyelesaikan urusan mereka.
No. Hadist: 75
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ قَالَ الْعَبَّاسُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ لَأَعْلَمَنَّ مَا بَقَاءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِينَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي رَأَيْتُهُمْ قَدْ آذَوْكَ وَآذَاكَ غُبَارُهُمْ فَلَوْ اتَّخَذْتَ عَرِيشًا تُكَلِّمُهُمْ مِنْهُ فَقَالَ لَا أَزَالُ بَيْنَ أَظْهُرِهِمْ يَطَئُونَ عَقِبِي وَيُنَازِعُونِي رِدَائِي حَتَّى يَكُونَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي يُرِيحُنِي مِنْهُمْ قَالَ فَعَلِمْتُ أَنَّ بَقَاءَهُ فِينَا قَلِيلٌ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Ikrimah ia berkata; Abbas Radliyallahu'anhu berkata; Sungguh saya sangat mengetahui lamanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal bersama kami, perawi (Ikrimah) berkata; Wahai Rasulullah, saya melihat mereka telah menyakiti baginda dan sampai debu-debu mereka juga menyakiti baginda, bagaimana jika saya buatkan tempat berteduh yang baginda gunakan untuk berbicara dengan mereka? beliau menjawab: aku akan tetap akan berada di tengah-tengah mereka, sekalipun mereka menginjak-injak kakiku ini dan menarik selendangku hingga Allah Subhanahu wa Ta'ala yang membebaskan saya dari mereka. Perawi berkata; Maka kami tahu bahwa beliau akan tinggal bersama kami hanya sebentar.
No. Hadist: 76
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَحْجُبُكَ فَقَالَ لَا دَعُوهُمْ يَطَئُونَ عَقِبِي وَأَطَأُ أَعْقَابَهُمْ حَتَّى يُرِيحَنِي اللَّهُ مِنْهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah dari Al 'Auza'i dari Daud bin Ali ia berkata; Dikatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Bagaimana jika kami menutupi baginda? Beliau menjawab: Tidak usah, biarkan mereka menginjak tumitku dan aku menginjak tumit mereka hingga Allah Subhanahu wa Ta'ala yang membebaskan diri saya dari mereka.
No. Hadist: 77
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ أُنَيْسِ بْنِ أَبِي يَحْيَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ وَنَحْنُ فِي الْمَسْجِدِ عَاصِبًا رَأْسَهُ بِخِرْقَةٍ حَتَّى أَهْوَى نَحْوَ الْمِنْبَرِ فَاسْتَوَى عَلَيْهِ وَاتَّبَعْنَاهُ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَى الْحَوْضِ مِنْ مَقَامِي هَذَا ثُمَّ قَالَ إِنَّ عَبْدًا عُرِضَتْ عَلَيْهِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا فَاخْتَارَ الْآخِرَةَ قَالَ فَلَمْ يَفْطِنْ لَهَا أَحَدٌ غَيْرُ أَبِي بَكْرٍ فَذَرَفَتْ عَيْنَاهُ فَبَكَى ثُمَّ قَالَ بَلْ نَفْدِيكَ بِآبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَمْوَالِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ثُمَّ هَبَطَ فَمَا قَامَ عَلَيْهِ حَتَّى السَّاعَةِ
Telah mengabarkan kepada kami Zakaria bin 'Adi telah menceritakan kepada kami Hatim bin Ismail dari Unais bin Abu Yahya dari ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui kami di waktu sakit beliau yang menyebabkan kematian beliau. Kami berada di masjid (masjid Nabawi) sambil membalut kepalanya dengan sobekan kain, hingga beliau mendekati mimbar, dan duduk di atasnya. Kami terus mengikuti beliau. Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh saya melihat sebuah telaga dari tempat berdiri saya ini. " Kemudian beliau berkata: 'Sesungguhnya ada seorang hamba diperlihatkan kepadanya dunia dan perhiasannya, kemudian ia justru memilih akhirat. ' Perawi (Abu Sa'id alkhudzri) berkata: Ketika itu tidak ada seorang pun yang bisa memahami ucapan beliau selain Abu Bakar, maka berlinanglah kedua mata Abu Bakar lalu ia menangis dan berkata; Bahkan kami akan menebusmu dengan ayah-ayah kami, ibu-ibu kami, jiwa kami, dan harta kami, wahai Rasulullah! '. Perawi bercerita; Kemudian beliau turun dari mimbar itu dan tidak pernah berdiri di mimbar itu hingga ajal meninggal.
No. Hadist: 78
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ عُبَيْدٍ مَوْلَى الْحَكَمِ بْنِ أَبِي الْعَاصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي مُوَيْهِبَةَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ أُمِرْتُ أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأَهْلِ الْبَقِيعِ فَانْطَلِقْ مَعِي فَانْطَلَقْتُ مَعَهُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ فَلَمَّا وَقَفَ عَلَيْهِمْ قَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْمَقَابِرِ لِيُهْنِكُمْ مَا أَصْبَحْتُمْ فِيهِ مِمَّا أَصْبَحَ فِيهِ النَّاسُ أَقْبَلَتْ الْفِتَنُ كَقِطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يَتْبَعُ آخِرُهَا أَوَّلَهَا الْآخِرَةُ أَشَدُّ مِنْ الْأُولَى ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيَّ فَقَالَ يَا أَبَا مُوَيْهِبَةَ إِنِّي قَدْ أُوتِيتُ بِمَفَاتِيحِ خَزَائِنِ الدُّنْيَا وَالْخُلْدِ فِيهَا ثُمَّ الْجَنَّةُ فَخُيِّرْتُ بَيْنَ ذَلِكَ وَبَيْنَ لِقَاءِ رَبِّي قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي خُذْ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الدُّنْيَا وَالْخُلْدَ فِيهَا ثُمَّ الْجَنَّةَ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا أَبَا مُوَيْهِبَةَ لَقَدْ اخْتَرْتُ لِقَاءَ رَبِّي ثُمَّ اسْتَغْفَرَ لِأَهْلِ الْبَقِيعِ ثُمَّ انْصَرَفَ فَبُدِئَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَجَعِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami Khalifah bin Khayyat telah menceritakan kepada kami Bakar bin Suilaiman telah menceritakan kepada kami Ibnu Ishaq telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Umar bin Ali bin 'Adi dari 'Ubaid -bekas budak Al Hakam bin Abu Al 'Ash- dari Abdullah bin 'Amr dari Abu Muiwaihibah -bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku 'Sesungguhnya saya diperintah untuk memintakan ampun bagi penghuni pemakaman Baqi', lalu beliau berangkat bersamaku di tengah malam. Tatkala beliau sudah berdiri menghadap mereka (pemakaman) beliau mengucap: ASSALAMU 'ALAIKUM YAA AHLAL MAQAABIR (semoga kesejahteraan untuk kalian wahai penduduk pemakaman ini). Semoga keadaan kalian sekarang ini lebih selamat bagi kalian daripada keadaan yang dihadapi manusia sekarang. Kini telah menyebar fitnah bagaikan potongan malam yang gelap gulita, penghujungnya mengikuti permulaannya. Dan sungguh hari akhirat lebih sulit daripada kehidupan dunia. Lalu beliau berbalik menghadapku dan berkata: Wahai Abu Muwaihibah, telah diberikan kepadaku kunci-kunci gudang dunia dan keabadian di dalamnya. Kemudian aku diberi kebebasan memilih antara hal itu atau berjumpa dengan Tuhanku. Saya (Abu Muwaihibah) menjawab; Demi ayah serta ibuku sebagai tebusannya, wahai baginda, ambil saja kunci-kunci gudang kehidupan dunia dan keabadian di dalamnya, kemudian surga. Beliau menjawab: 'Tidak, demi Allah wahai Abu Muwaihibah, sesungguhnya saya telah memilih untuk berjumpa dengan Tuhanku. Kemudian beliau memohonkan ampunan untuk penghuni Baqi lalu pergi.
No. Hadist: 79
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ الْعَوَّامِ عَنْ هِلَالِ بْنِ خَبَّابٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةَ فَقَالَ قَدْ نُعِيَتْ إِلَيَّ نَفْسِي فَبَكَتْ فَقَالَ لَا تَبْكِي فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِي لِحَاقًا بِي فَضَحِكَتْ فَرَآهَا بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَ يَا فَاطِمَةُ رَأَيْنَاكِ بَكَيْتِ ثُمَّ ضَحِكْتِ قَالَتْ إِنَّهُ أَخْبَرَنِي أَنَّهُ قَدْ نُعِيَتْ إِلَيْهِ نَفْسُهُ فَبَكَيْتُ فَقَالَ لِي لَا تَبْكِي فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِي لَاحِقٌ بِي فَضَحِكْتُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَجَاءَ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً وَالْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Sulaiman dari 'Abbad bin Al 'Awwam dari Hilal bin Khabbab dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu Ketika turun ayat IDZAAJAA`A NASHRULLAHI WAL FATH (Apabila telah tiba kepadamu pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kemenangan) (Qs. An Nashr/110: 1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil Fatimah Radliyallahu'anha dan membisikkannya: Telah diberitahukan kepadaku tentang kematianku. Lalu Fatimah Radliyallahu'anha menangis, maka beliau berkata: 'Janganlah kamu menangis, sesungguhnya kamu adalah orang pertama yang berjumpa denganku, kemudian Fatimah Radliyallahu'anha tertawa. Para isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikannya dan mereka bertanya; Wahai Fatimah, mula-mula kami melihat kamu menangis, lalu kok terus tertawa,? Fatimah Radliyallahu'anha menjawab; Beliau memberitahukan kepadaku tentang kematiannya yang hampir tiba, maka saya menangis. Lalu beliau berkata kepadaku: Janganlah kamu menangis karena kamu adalah orang pertama yang berjumpa denganku, maka saya tertawa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila telah datang pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kemenangan maka datang penduduk Yaman, mereka memiliki hati yang mudah tersentuh, keimanan (yang kuat) milik orang Yaman, dan hikmah juga dimiliki orang Yaman.
No. Hadist: 80
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ابْنِ إِسْحَقَ عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ رَجَعَ إِلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ جَنَازَةٍ مِنْ الْبَقِيعِ فَوَجَدَنِي وَأَنَا أَجِدُ صُدَاعًا وَأَنَا أَقُولُ وَا رَأْسَاهُ قَالَ بَلْ أَنَا يَا عَائِشَةُ وَا رَأْسَاهُ قَالَ وَمَا ضَرَّكِ لَوْ مُتِّ قَبْلِي فَغَسَّلْتُكِ وَكَفَّنْتُكِ وَصَلَّيْتُ عَلَيْكِ وَدَفَنْتُكِ فَقُلْتُ لَكَأَنِّي بِكَ وَاللَّهِ لَوْ فَعَلْتَ ذَلِكَ لَرَجَعْتَ إِلَى بَيْتِي فَعَرَّسْتَ فِيهِ بِبَعْضِ نِسَائِكَ قَالَتْ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ بُدِئَ فِي وَجَعِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hakam bin Mubarak telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Ibnu Ishaq dari Ya'qub bin 'Utbah dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Aisyah Radliyallahu'anha ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, suatu hari pulang kepadaku dari (memakamkan) jenazah di Baqi'. lalu ia mendapati saya sedang sakit kepala dan mengaduh; 'Aduh kepalaku', Beliau berkata: ' Aduh kepalaku wahai Aisyah'. Beliau berkata lagi: 'Apa yang membuat kamu susah jika kamu wafat sebelum saya? ' Sungguh niscaya saya akan memandikanmu dan mengkafani kamu serta akan memakamkanmu. Lalu saya (Aisyah Radliyallahu'anha) berkata; sepertinya itu yang baginda harapkan, demi Allah Subhanahu wa Ta'ala jika baginda melakukan hal itu niscaya baginda akan pulang ke rumahku. Lalu baginda menggauli sebagian isteri baginda di sana. Aisyah Radliyallahu'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum kemudian beliau mulai terserang sakit yang menyebabkan beliau meninggal dunia.
No. Hadist: 81
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُخْتَارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ صُبُّوا عَلَيَّ سَبْعَ قِرَبٍ مِنْ سَبْعِ آبَارٍ شَتَّى حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى النَّاسِ فَأَعْهَدَ إِلَيْهِمْ قَالَتْ فَأَقْعَدْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ فَصَبَبْنَا عَلَيْهِ الْمَاءَ صَبًّا أَوْ شَنَنَّا عَلَيْهِ شَنًّا الشَّكُّ مِنْ قِبَلِ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ فَوَجَدَ رَاحَةً فَخَرَجَ فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَاسْتَغْفَرَ لِلشُّهَدَاءِ مِنْ أَصْحَابِ أُحُدٍ وَدَعَا لَهُمْ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ الْأَنْصَارَ عَيْبَتِي الَّتِي أَوَيْتُ إِلَيْهَا فَأَكْرِمُوا كَرِيمَهُمْ وَتَجَاوَزُوا عَنْ مُسِيئِهِمْ إِلَّا فِي حَدٍّ أَلَا إِنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ قَدْ خُيِّرَ بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَاخْتَارَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ وَظَنَّ أَنَّهُ يَعْنِي نَفْسَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكَ يَا أَبَا بَكْرٍ سُدُّوا هَذِهِ الْأَبْوَابَ الشَّوَارِعَ إِلَى الْمَسْجِدِ إِلَّا بَابَ أَبِي بَكْرٍ فَإِنِّي لَا أَعْلَمُ امْرَأً أَفْضَلَ عِنْدِي يَدًا فِي الصُّحْبَةِ مِنْ أَبِي بَكْرٍ
Telah mengabarkan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra` telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mukhtar dari Muhammad bin Ishaq dari Muhammad bin Ka'ab dari 'Urwah dari 'Aisyah Radliyallahu'anha ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika sakit beliau: " Siramkanlah kepadaku tujuh ember air dari tujuh sumur yang berbeda-beda, sehingga aku bisa keluar kepada orang-orang untuk memenuhi janji mereka" perawi berkata: "Maka kami dudukkan beliau pada bejana milik Hafsah Radliyallahu'anha, kami siramkan atau kami tuangkan air kepadanya -keraguan redaksi kami siramkan atau kami tuangkan ini dari Muhammad bin Ishaq-, maka beliau mendapatkan ketenangan, lalu beliau keluar dan menaiki mimbar; seraya bersabda: " Kaum Anshar adalah manusia kepercayaan dan penjaga rahasiaku, tempat aku berlindung, kecuali jika mereka benar-benar melanggar hukum. Ingatlah, ada seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala diberi kebebasan memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia memilih apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala " Lalu Abu Bakar Radliyallahu'anhu menangis, ia beranggapan bahwa ucapan nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu dialamatkan untuk dirinya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tunggu dulu wahai Abu Bakar, tutuplah pintu-pintu jalan yang menuju ke masjid (Nabawi) kecuali pintu Abu Bakar, karena aku tidak mengenal seorang pun yang lebih utama bagiku dalam persahabatan dan pembelaan daripada Abu Bakar Radliyallahu'anhu".
No. Hadist: 82
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أُوذِنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالصَّلَاةِ فِي مَرَضِهِ فَقَالَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أُغْمِيَ عَلَيْهِ فَلَمَّا سُرِّيَ عَنْهُ قَالَ هَلْ أَمَرْتُنَّ أَبَا بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَقُلْتُ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ فَلَوْ أَمَرْتَ عُمَرَ فَقَالَ أَنْتُنَّ صَوَاحِبُ يُوسُفَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَرُبَّ قَائِلٍ مُتَمَنٍّ وَيَأْبَى اللَّهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaiman dari Sulaiman bin Abdurrahman dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah Radliyallahu'anha ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Aallam mengizinkan untuk mengumandangkan adzan shalat, kemudian beliau bersabda: "Perintahkanlah Abu Bakar untuk mengimami orang-orang", lalu beliau jatuh pingsan. Ketika beliau siuman, beliau bertanya: "Apakah aku telah memerintahkan Abu Bakar Radliyallahu'anhu untuk mengimami orang-orang?. Lalu aku (perawi) berkata: "Bukankah Abu Bakar seorang yang lembut hingga mudah menangis, tidak sebaiknyakah baginda memerintahkan Umar saja?". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Ah,, Kamu ini seperti saudara-saudara Yusuf saja, perintahkan Abu Bakar untuk mengimami orang-orang, berapa banyak orang yang berangan-angan tetapi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dan orang-orang yang beriman tidak menginginkannya".
No. Hadist: 83
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ فَحُبِسَ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَلَيْلَتَهُ وَالْغَدَ حَتَّى دُفِنَ لَيْلَةَ الْأَرْبِعَاءِ وَقَالُوا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَمُتْ وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى فَقَامَ عُمَرُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَمُتْ وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى وَاللَّهِ لَا يَمُوتُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى يَقْطَعَ أَيْدِيَ أَقْوَامٍ وَأَلْسِنَتَهُمْ فَلَمْ يَزَلْ عُمَرُ يَتَكَلَّمُ حَتَّى أَزْبَدَ شِدْقَاهُ مِمَّا يُوعِدُ وَيَقُولُ فَقَامَ الْعَبَّاسُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ مَاتَ وَإِنَّهُ لَبَشَرٌ وَإِنَّهُ يَأْسُنُ كَمَا يَأْسُنُ الْبَشَرُ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ فَإِنَّهُ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْ أَنْ يُمِيتَهُ إِمَاتَتَيْنِ أَيُمِيتُ أَحَدَكُمْ إِمَاتَةً وَيُمِيتُهُ إِمَاتَتَيْنِ وَهُوَ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ فَإِنْ يَكُ كَمَا تَقُولُونَ فَلَيْسَ بِعَزِيزٍ عَلَى اللَّهِ أَنْ يَبْحَثَ عَنْهُ التُّرَابَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا مَاتَ حَتَّى تَرَكَ السَّبِيلَ نَهْجًا وَاضِحًا فَأَحَلَّ الْحَلَالَ وَحَرَّمَ الْحَرَامَ وَنَكَحَ وَطَلَّقَ وَحَارَبَ وَسَالَمَ مَا كَانَ رَاعِي غَنَمٍ يَتَّبِعُ بِهَا صَاحِبُهَا رُءُوسَ الْجِبَالِ يَخْبِطُ عَلَيْهَا الْعِضَاهَ بِمِخْبَطِهِ وَيَمْدُرُ حَوْضَهَا بِيَدِهِ بِأَنْصَبَ وَلَا أَدْأَبَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِيكُمْ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ قَالَ وَجَعَلَتْ أُمُّ أَيْمَنَ تَبْكِي فَقِيلَ لَهَا يَا أُمَّ أَيْمَنَ تَبْكِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ إِنِّي وَاللَّهِ مَا أَبْكِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَّا أَكُونَ أَعْلَمُ أَنَّهُ قَدْ ذَهَبَ إِلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَهُ مِنْ الدُّنْيَا وَلَكِنِّي أَبْكِي عَلَى خَبَرِ السَّمَاءِ انْقَطَعَ قَالَ حَمَّادٌ خَنَقَتْ الْعَبْرَةُ أَيُّوبَ حِينَ بَلَغَ هَا هُنَا
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Ikrimah ia berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada hari senin namun jasad beliau belum juga dimakamkan hari itu, malamnya, dan hari esoknya, sehingga dimakamkan pada malam rabu, mereka berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, hanya saja beliau naik (ke langit) dengan ruhnya sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan, Lalu Umar Radliyallahu'anhu berdiri seraya berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, akan tetapi beliau dinaikkan bersama ruhnya (ke langit) sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan. Demi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggal sampai ia memotong tangan-tangan serta lidah-lidah mereka. Umar Radliyallahu'anhu terus berkata (demikian) sampai berbusa kedua sudut mulutnya sebab ancaman dan perkataannya. Kemudian Abbas Radliyallahu'anhu berdiri seraya berkata: "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah meninggal dunia, karena beliau adalah manusia biasa, dan beliau berubah sebagaimana berubahnya manusia, maka makamkanlah sahabat kalian, sungguh beliau lebih mulia di sisi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala daripada ia diwafatkan dua kali, mungkinkah kalian diwafatkan sekali dan beliau diwafatkan dua kali padahal beliau lebih mulia di sisi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dari mereka? Wahai kaum, makamkanlah sahabat kalian, maka jika beliau seperti apa yang kalian katakan, niscaya tidak sulit bagi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala untuk mencarikan tanah pemakamannya. Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak meninggal sampai meninggalkan manhaj yang jelas, beliau menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, menikahkan dan menceraikan, berperang dan berdamai. Dan tidak ada seorang penggembala pun yang lebih lelah dan lebih capek mengikuti kambingnya sampai puncak-puncak gunung, ia jatuhkan pohon-pohon berduri dengan tongkatnya, ia perbaiki telaga airnya dengan tangannya, daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sekarang beliau ada diantara kalian, maka makamkanlah sahabat kalian ini". Ia berkata: "Dan Ummu Aiman Radliyallahu'anha pun menangis, lalu ditanyakan kepadanya, 'Wahai Ummu Aiman, apakah kamu menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' ia menjawab: 'Demi Allah, aku tidak menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketahuilah olehmu bahwa aku lebih tahu beliau telah pergi ke negeri yang lebih baik daripada dunia ini, namun aku menangis karena berita langit (wahyu) Telah terputus'. " Hammad Rahimahullah: "Ayyub menangis tersedu-sedu ketika ucapan Ummu Aiman sampai di sini.
No. Hadist: 84
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ سَعِيدٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي يَعِيشُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنِي مَكْحُولٌ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَصَابَ أَحَدَكُمْ مُصِيبَةٌ فَلْيَذْكُرْ مُصِيبَتَهُ بِي فَإِنَّهَا مِنْ أَعْظَمِ الْمَصَائِبِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdul Wahab bin Sa'id Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Syu'aib Ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Al 'Auza'i telah menceritakan kepadaku Ya'isy bin Al Walid telah menceritakan kepadaku Makhul Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Apabila salah seorang diantara kalian terkena musibah, maka bayangkanlah musibah yang menimpanya itu menimpaku, maka itu merupakan musibah yang paling besar".
No. Hadist: 85
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا فِطْرٌ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَصَابَ أَحَدَكُمْ مُصِيبَةٌ فَلْيَذْكُرْ مُصَابَهُ بِي فَإِنَّهَا مِنْ أَعْظَمِ الْمَصَائِبِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Fithr dari 'Atha` ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " Jika suatu musibah menimpa seseorang dari kalian maka bayangkanlah musibah itu menimpaku, maka hal itu adalah termasuk musibah yang terbesar".
No. Hadist: 86
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ مَا سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَذْكُرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطُّ إِلَّا بَكَى
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amr bin Muhammad dari ayahnya ia berkata: " Aku sama sekali tidak mendengar Ibnu Umar ingat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain ia menangis".
No. Hadist: 87
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ فَاطِمَةَ قَالَتْ يَا أَنَسُ كَيْفَ طَابَتْ أَنْفُسُكُمْ أَنْ تَحْثُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التُّرَابَ وَقَالَتْ يَا أَبَتَاهْ مِنْ رَبِّهِ مَا أَدْنَاهْ وَا أَبَتَاهْ جَنَّةُ الْفِرْدَوْسِ مَأْوَاهْ وَا أَبَتَاهْ إِلَى جِبْرِيلَ نَنْعَاهْ وَا أَبَتَاهْ أَجَابَ رَبًّا دَعَاهْ قَالَ حَمَّادٌ حِينَ حَدَّثَ ثَابِتٌ بَكَى و قَالَ ثَابِتٌ حِينَ حَدَّثَ أَنَسٌ بَكَى
Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu Bahwasannya Fatimah Radliyallahu'anha bertanya: " Wahai Anas, bagaimana dirimu senang menaburkan tanah pada (makam) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dan Fatimah seraya melantunkan uneg-unegnya: "Wahai ayahku yang alangkah dekatnya dengan Rabbnya, wahai ayahku yang surga firdaus adalah tempat kembalinya, wahai ayahku yang kepada Jibril 'Aalaihissalam kami memberitahukan kematiannya, wahai ayahku yang dia memenuhi Rabb(nya) ketika memanggilnya". Hammad Rahimahullah berkata: "Ketika Tsabit menyampaikan hadits ini, ia menangis". Tsabit berkata: "Anas Radliyallahu'anhu ketika menyampaikan hadits ini beliau menangis".
No. Hadist: 88
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ وَذَكَرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ شَهِدْتُهُ يَوْمَ دَخَلَ الْمَدِينَةَ فَمَا رَأَيْتُ يَوْمًا قَطُّ كَانَ أَحْسَنَ وَلَا أَضْوَأَ مِنْ يَوْمٍ دَخَلَ عَلَيْنَا فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَهِدْتُهُ يَوْمَ مَوْتِهِ فَمَا رَأَيْتُ يَوْمًا كَانَ أَقْبَحَ وَلَا أَظْلَمَ مِنْ يَوْمٍ مَاتَ فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad Salamah dari Tsabit dari Anas Radliyallahu'anhu ia mengenang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, " Aku menyaksikan beliau ketika memasuki Madinah, aku tidak pernah melihat hari yang lebih baik dan lebih cerah daripada hari saat kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke Madinah, dan aku juga menyaksikan hari wafatnya, maka aku tidak melihat satu hari yang lebih buruk dan lebih gelap daripada hari wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ".
No. Hadist: 89
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُطِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي عَبْدِ الْجَلِيلِ عَنْ أَبِي حَرِيزٍ الْأَزْدِيِّ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَجِدُكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَائِمًا عِنْدَ رَبِّكَ وَأَنْتَ مُحْمَارَّةٌ وَجْنَتَاكَ مُسْتَحْيٍ مِنْ رَبِّكَ مِمَّا أَحْدَثَتْ أُمَّتُكَ مِنْ بَعْدِكَ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muthi' telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Abu Abdul Jalil dari Abu Hariz Al Azdi ia berkata: "Abdullah bin Salam berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 'Wahai Rasulullah, kami melihat kamu berdiri di sisi Rabbmu, dan wajahmu memerah (menjadi agak merah) sedang keningmu malu terhadap Rabbmu akibat tindakan yang diada-adakan oleh umatmu setelah kamu (wafat) ".
No. Hadist: 90
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ كَثِيرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ شُرَيْحٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الْقُرَشِيِّ عَنْ أَبِي قُرَّةَ مَوْلَى أَبِي جَهْلٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ هَذِهِ السُّورَةَ لَمَّا أُنْزِلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَخْرُجُنَّ مِنْهَا أَفْوَاجًا كَمَا دَخَلُوهُ أَفْوَاجًا
Telah mengabarkan kepada kami Al Qasim bin Katsir ia berkata: "aku mendengar Abdurrahman bin Syuraih menceritakan dari Abu Al Aswad Al Qurasyi dari Abu Farwah -bekas budak Abu Jahl- dari Abu Hurairah Radliyallahu'anhu Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya ketika surat ini diturunkan "IDZAA JAA`A NASHRULLAHI WAL FATHU WA RAITANNASA YADKHULUNA FI DIINILLAHI AFWAAJAA" (Apabila telah datang pertolongan Allah Suhaanallahu wa Ta'ala dan kemenangan. Dan kamu melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong) -Qs. An Nashr: 1-2-. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Sungguh mereka akan keluar dari (agama) nya secara berbondong-bondong sebagaimana mereka masuk ke dalamnya juga secara berbondong-bondong".
No. Hadist: 91
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرٍ الْمِصْرِيُّ عَنْ سُلَيْمَانَ أَبِي أَيُّوبَ الْخُزَاعِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأُمَوِيِّ عَنْ مَعْرُوفِ بْنِ خَرَّبُوذَ الْمَكِّيِّ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ قَالَ دَخَلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْأَهْتَمِ عَلَى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ مَعَ الْعَامَّةِ فَلَمْ يُفْجَأْ عُمَرُ إِلَّا وَهُوَ بَيْنَ يَدَيْهِ يَتَكَلَّمُ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ غَنِيًّا عَنْ طَاعَتِهِمْ آمِنًا لِمَعْصِيَتِهِمْ وَالنَّاسُ يَوْمَئِذٍ فِي الْمَنَازِلِ وَالرَّأْيِ مُخْتَلِفُونَ فَالْعَرَبُ بِشَرِّ تِلْكَ الْمَنَازِلِ أَهْلُ الْحَجَرِ وَأَهْلُ الْوَبَرِ وَأَهْلُ الدَّبَرِ يُحْتَازُ دُونَهُمْ طَيِّبَاتُ الدُّنْيَا وَرَخَاءُ عَيْشِهَا لَا يَسْأَلُونَ اللَّهَ جَمَاعَةً وَلَا يَتْلُونَ لَهُ كِتَابًا مَيِّتُهُمْ فِي النَّارِ وَحَيُّهُمْ أَعْمَى نَجِسٌ مَعَ مَا لَا يُحْصَى مِنْ الْمَرْغُوبِ عَنْهُ وَالْمَزْهُودِ فِيهِ فَلَمَّا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَنْشُرَ عَلَيْهِمْ رَحْمَتَهُ بَعَثَ إِلَيْهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ { عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ } صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ فَلَمْ يَمْنَعْهُمْ ذَلِكَ أَنْ جَرَحُوهُ فِي جِسْمِهِ وَلَقَّبُوهُ فِي اسْمِهِ وَمَعَهُ كِتَابٌ مِنْ اللَّهِ نَاطِقٌ لَا يُقَدَّمُ إِلَّا بِأَمْرِهِ وَلَا يُرْحَلُ إِلَّا بِإِذْنِهِ فَلَمَّا أُمِرَ بِالْعَزْمَةِ وَحُمِلَ عَلَى الْجِهَادِ انْبَسَطَ لِأَمْرِ اللَّهِ لَوْثُهُ فَأَفْلَجَ اللَّهُ حُجَّتَهُ وَأَجَازَ كَلِمَتَهُ وَأَظْهَرَ دَعْوَتَهُ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا نَقِيًّا ثُمَّ قَامَ بَعْدَهُ أَبُو بَكْرٍ فَسَلَكَ سُنَّتَهُ وَأَخَذَ سَبِيلَهُ وَارْتَدَّتْ الْعَرَبُ أَوْ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ مِنْهُمْ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَ مِنْهُمْ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الَّذِي كَانَ قَابِلًا انْتَزَعَ السُّيُوفَ مِنْ أَغْمَادِهَا وَأَوْقَدَ النِّيرَانَ فِي شُعُلِهَا ثُمَّ رَكِبَ بِأَهْلِ الْحَقِّ أَهْلَ الْبَاطِلِ فَلَمْ يَبْرَحْ يُقَطِّعُ أَوْصَالَهُمْ وَيَسْقِي الْأَرْضَ دِمَاءَهُمْ حَتَّى أَدْخَلَهُمْ فِي الَّذِي خَرَجُوا مِنْهُ وَقَرَّرَهُمْ بِالَّذِي نَفَرُوا عَنْهُ وَقَدْ كَانَ أَصَابَ مِنْ مَالِ اللَّهِ بَكْرًا يَرْتَوِي عَلَيْهِ وَحَبَشِيَّةً أَرْضَعَتْ وَلَدًا لَهُ فَرَأَى ذَلِكَ عِنْدَ مَوْتِهِ غُصَّةً فِي حَلْقِهِ فَأَدَّى ذَلِكَ إِلَى الْخَلِيفَةِ مِنْ بَعْدِهِ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا نَقِيًّا عَلَى مِنْهَاجِ صَاحِبِهِ ثُمَّ قَامَ بَعْدَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَمَصَّرَ الْأَمْصَارَ وَخَلَطَ الشِّدَّةَ بِاللِّينِ وَحَسَرَ عَنْ ذِرَاعَيْهِ وَشَمَّرَ عَنْ سَاقَيْهِ وَأَعَدَّ لِلْأُمُورِ أَقْرَانَهَا وَلِلْحَرْبِ آلَتَهَا فَلَمَّا أَصَابَهُ قَيْنُ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَمَرَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَسْأَلُ النَّاسَ هَلْ يُثْبِتُونَ قَاتِلَهُ فَلَمَّا قِيلَ قَيْنُ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ اسْتَهَلَّ يَحْمَدُ رَبَّهُ أَنْ لَا يَكُونَ أَصَابَهُ ذُو حَقٍّ فِي الْفَيْءِ فَيَحْتَجَّ عَلَيْهِ بِأَنَّهُ إِنَّمَا اسْتَحَلَّ دَمَهُ بِمَا اسْتَحَلَّ مِنْ حَقِّهِ وَقَدْ كَانَ أَصَابَ مِنْ مَالِ اللَّهِ بِضْعَةً وَثَمَانِينَ أَلْفًا فَكَسَرَ لَهَا رِبَاعَهُ وَكَرِهَ بِهَا كَفَالَةَ أَوْلَادِهِ فَأَدَّاهَا إِلَى الْخَلِيفَةِ مِنْ بَعْدِهِ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا نَقِيًّا عَلَى مِنْهَاجِ صَاحِبَيْهِ ثُمَّ إِنَّكَ يَا عُمَرُ بُنَيُّ الدُّنْيَا وَلَّدَتْكَ مُلُوكُهَا وَأَلْقَمَتْكَ ثَدْيَيْهَا وَنَبَتَّ فِيهَا تَلْتَمِسُهَا مَظَانَّهَا فَلَمَّا وُلِّيتَهَا أَلْقَيْتَهَا حَيْثُ أَلْقَاهَا اللَّهُ هَجَرْتَهَا وَجَفَوْتَهَا وَقَذِرْتَهَا إِلَّا مَا تَزَوَّدْتَ مِنْهَا فَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَلَا بِكَ حَوْبَتَنَا وَكَشَفَ بِكَ كُرْبَتَنَا فَامْضِ وَلَا تَلْتَفِتْ فَإِنَّهُ لَا يَعِزُّ عَلَى الْحَقِّ شَيْءٌ وَلَا يَذِلُّ عَلَى الْبَاطِلِ شَيْءٌ أَقُولُ قَوْلِي وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَكَانَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ يَقُولُ فِي الشَّيْءِ قَالَ لِيَ ابْنُ الْأَهْتَمِ امْضِ وَلَا تَلْتَفِتْ
Telah mengabarkan kepadaku Abu Bakar Al Mishri dari Sulaiman Abu Ayyub Al Khuza'i dari Yahya bin Sa'id Al Umawi dari Ma'ruf bin Kharrabudz Al Makki dari Khalid bin Ma'dan ia berkata: " Abdullah bin Al Ahtam menemui 'Umar bin Abdul'aziz bersama masyarakat. Umar belum berbuat apa-apa, tiba-tiba Abdullah bin Al Ahtam Rahimahullah sudah berdiri di depannya dan langsung tampil berbicara, beliau memuji Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dan menyanjung-Nya, kemudian ia berkata: " Amma ba'd. Sesungguhnya Allah Subhaanallahu wa Ta'ala menciptakan manusia dan Dia tidak membutuhkan ketaatan mereka, Dia senantiasa aman dari kemaksiatan mereka. Saat itu manusia berada pada tingkatan dan cara pandang yang berbeda-beda, dan bangsa Arab berada pada tingkatan paling bejat. Penduduk kota, penduduk desa dan penduduk pegunungan terhalang dari kebaikan dunia dan kenikmatannya, secara umum mereka tidak kenal meminta kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, dan tidak membaca kitab-Nya, mereka yang mati berada di neraka dan mereka yang hidup dalam kondisi buta dari hidayah dan najis, pada mereka sekian banyak persoalan yang menjijikkan dan merisihkan yang jumlahnya tidak terhitung. Ketika Allah Subhaanallahu wa Ta'ala ingin menebarkan rahmat-Nya kepada mereka, Ia utus seorang Rasul dari mereka, yang beliau mempunyai sifat "'AZIIZUN 'ALAIHIM MA ANITTUM HARIISUN 'ALAIKUM BIL MU`MININA RAUFURRAHIIM" (Berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu`min) -Qs. At Taubah: 128. Semoga Allah Subhaanallahu wa Ta'ala melimpahkan shalawat, kesejahteraan, rahmat, dan keberkahan-Nya kepadanya. Namun dengan ke semua sifat baik beliau ini, tidak juga menghalangi mereka untuk melukai tubuhnya, menggelarinya gelar buruk pada namanya, padahal ia membawa kitab yang berbicara dari Allah, beliau tidak menyampaikan selain apa yang diperintah-Nya, ia tidak pergi kecuali seijin-Nya. Maka tatkala ia diperintah untuk memantapkan hati, memikul beban jihad, kekuatannya membentang demi melaksanakan perintah Allah Subhaanallahu wa Ta'ala sehingga Allah menampakkan hujjah-Nya dan melestarikan kalimat-Nya, serta menampakkan dakwahnya. Dan beliau meninggal dunia dalam keadaan bertakwa dan bersih. Kemudian Abu Bakar Radliyallahu'anhu menggantikan beliau dan mengikuti sunnahnya, mengambil jalannya, namun (sebagian orang) bangsa Arab murtad atau siapa saja diantara mereka yang berbuat demikian, maka Abu Bakar menolak menerima mereka setelah (wafatnya) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain orang-orang yang mau menerima dirinya menghunus pedang dari sarungnya dan menyalakan api agar tetap dengan suluhnya (menerima kebijakan perangnya), kemudian dengan para pembela kebenaran ia memberantas pemuja kebatilan. Beliau tiada henti melakukan peperangan dan menyirami bumi dengan darah mereka, hingga ia benar-benar mengembalikan mereka ke pangkuan agama yang mereka tinggalkan, dan memantapkan mereka kembali ke dalam ajaran yang mereka singkiri. Dan beliau dapatkan harta Allah (ghanimah) berupa unta-unta muda, yang beliau sampai puas karenanya, serta beliau dapatkan wanita Habasyah yang menyusukan anaknya, yang selanjutnya beliau duga saat kematiannya sebagai penyumbat tenggorokannya. Akhirnya beliau serahkan tugas ini kepada khalifah setelahnya, dan beliau meninggalkan dunia dalam keadaan takwa dan bersih dengan memegang teguh manhaj temannya (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam). Kemudian Umar bin Khattab menjadi khalifah setelahnya; ia membangun dan memakmurkan beberapa kota, ia menggabungkan ketegasan dengan kelembutan, ia singsingkan kain lengan dan kain betisnya (maksudnya bekerja keras semaksimal kemampuan), ia atur segala hal yang meruanglingkupi persoalan, dan ia persiapkan semua peralatan berperang, maka ketika budak Mughirah bin Syu`bah Radliyallahu'anhu menikamnya, beliau menyuruh Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu untuk bertanya kepada manusia, "Apakah orang-orang telah memastikan sang pembunuhnya?" Ketika ada berita bahwa pembunuhnya adalah "Budak Mughirah bin Syu`bah" ia berteriak keras memuji Tuhannya, karena yang menikamnya bukanlah orang yang mempunyai hak dalam fai` hingga ia dapat berdalih bahwa ia menghalalkan darahnya dengan alasan menghalalkan haknya. Telah Umar hasilkan sekitar delapan puluh ribu lebih harta Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, dan bahkan ia jual rumahnya karena beliau khawatir jangan-jangan sebagai tanggungan anak-anaknya. Kemudian ia serahkan harta-harta ini kepada khalifah yang setelahnya, dan ia (Umar Radliyallahu'anhu) meninggalkan dunia dalam keadaan bertakwa dan bersih sesuai dengan manhaj sahabatnya. Kemudian wahai Umar bin Abd Aziz, dunia telah melahirkan kerajaan untukmu dan memberi kedua putingnya kepadamu, dan kamu tumbuh di sana mencari tempat keberadaannya, ketika kamu diberi kekuasaan itu, justru malah kamu lemparkan ke tempat Allah Subhaanallahu wa Ta'ala lemparkan, kamu tinggalkan, kamu anggap hina, dan kamu anggap kotor kecuali yang kau ambil sebagai bekal. Segala puji bagi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, yang kerena sebab-Mu bersihlah dosa kami, tersingkaplah malapetaka kami, maka teruslah engkau berjalan, jangan menoleh, karena tidak ada sesuatu yang mengalahkan yang benar, dan tidak ada sesuatu yang takluk menghadapi kebatilan. Cukuplah aku mengucapkan perkataanku ini, aku memohon ampun kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala untukku dan untuk kaum mu`minin dan kaum mu`minat". Khalid bin Ma'dan Rahimahullah berkata: "Kemudian Umar bin Abdul Aziz berbicara suatu hal". Ibnu Haitsam berkata kepadaku: "Jalan terus dan jangan menoleh ke belakang. "
No. Hadist: 92
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ النُّكْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوْزَاءِ أَوْسُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قُحِطَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ قَحْطًا شَدِيدًا فَشَكَوْا إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ انْظُرُوا قَبْرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْعَلُوا مِنْهُ كِوًى إِلَى السَّمَاءِ حَتَّى لَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّمَاءِ سَقْفٌ قَالَ فَفَعَلُوا فَمُطِرْنَا مَطَرًا حَتَّى نَبَتَ الْعُشْبُ وَسَمِنَتْ الْإِبِلُ حَتَّى تَفَتَّقَتْ مِنْ الشَّحْمِ فَسُمِّيَ عَامَ الْفَتْقِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Zaid telah menceritakan kepada kami Umar bin Malik An Nukri telah menceritakan kepada kami Abu Al Jauza` Aus bin Abdullah, ia berkata: "Suatu hari penduduk Madinah dilanda kekeringan yang sangat hebat, dan saat itu mereka mengadu kepada Aisyah Radliyallahu'anha, kemudian ia berkata: "Pergilah ke kubur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, buatlah lubang ke arah langit dan jangan sampai ada atap diantaranya dengan langit. Kemudian Abu Al Jauza` melanjutkan kisahnya: " kemudian masyarakat Madinah melakukan apa yang diperintahkan Aisyah Radliyallahu'anha, setelah itu, turunlah hujan dan rerumputan pun tumbuh dan ternak-ternak menjadi sehat. Karenanya tahun tersebut disebut dengan tahun kemenangan".
No. Hadist: 93
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ لَمَّا كَانَ أَيَّامُ الْحَرَّةِ لَمْ يُؤَذَّنْ فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا وَلَمْ يُقَمْ وَلَمْ يَبْرَحْ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ مِنْ الْمَسْجِدِ وَكَانَ لَا يَعْرِفُ وَقْتَ الصَّلَاةِ إِلَّا بِهَمْهَمَةٍ يَسْمَعُهَا مِنْ قَبْرِ النَّبِيِّ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad dari Sa'id bin Abdul Aziz ia berkata: " Ketika terjadi musim kering yang dahsyat, tidak ada adzan di masjid Nabawi sebanyak tiga kali, dan tidak pula iqamah. Dan, Sa'id bin Al Musayyib tidak keluar dari masjid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia tidak mengetahui waktu shalat kecuali setelah mendengar suara-suara dari arah kubur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian ia menyebutkan maknanya.
No. Hadist: 94
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي خَالِدٌ هُوَ ابْنُ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدٍ هُوَ ابْنُ أَبِي هِلَالٍ عَنْ نُبَيْهِ بْنِ وَهْبٍ أَنَّ كَعْبًا دَخَلَ عَلَى عَائِشَةَ فَذَكَرُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَعْبٌ مَا مِنْ يَوْمٍ يَطْلُعُ إِلَّا نَزَلَ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ الْمَلَائِكَةِ حَتَّى يَحُفُّوا بِقَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضْرِبُونَ بِأَجْنِحَتِهِمْ وَيُصَلُّونَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا أَمْسَوْا عَرَجُوا وَهَبَطَ مِثْلُهُمْ فَصَنَعُوا مِثْلَ ذَلِكَ حَتَّى إِذَا انْشَقَّتْ عَنْهُ الْأَرْضُ خَرَجَ فِي سَبْعِينَ أَلْفًا مِنْ الْمَلَائِكَةِ يَزِفُّونَهُ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku, Al Laits telah menceritakan kepadaku, Khalid Ibnu Yazid, dari Sa`id Ibnu Abu Hilal dari Nubaih bin Wahb bahwasanya Ka'ab masuk mengunjungi Aisyah Radliyallahu'anha. Kemudian para sahabat menyebut-nyebut nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Ka'ab berkata: " Tiada satu hari pun (terlewati) kecuali turun seribu malaikat sehingga mengelilingi makam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka mengepakkan sayapnya dan bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sampai apabila sore hari tiba, mereka naik (ke atas langit,) dan turunlah malaikat semisal dan melakukan perbuatan semisal yang tadi, hingga apabila bumi ini terbelah, Beliau shallallahu 'alaihi wasallam keluar diiringi oleh tujuh puluh ribu malaikat".
No. Hadist: 95
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ مَعْدَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ عِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْفَجْرِ ثُمَّ وَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا فَقَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسَنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَالْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و قَالَ أَبُو عَاصِمٍ مَرَّةً وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim telah mengabarkan kepada kami Tsaur bin Yazid telah menceritakan kepadaku Khalid bin Ma'dan dari Abdur Rahman bin 'Amr dari 'Irbadl bin Sariah ia berkata; " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh bersama kami, kemudian beliau memberikan wejangan dengan wejangan yang sangat dalam hingga air mata (kami) bercucuran dan bergetarlah hati- hati (kami), kemudian seseorang bertanya; " wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seakan-akan wejangan ini adalah wejangan penutup (yang engkau berikan), maka berikanlah kami wasiat. Lalu Beliau berkata: " Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dan selalu mendengar dan ta'at (kepada para pemimpin), meskipun ia seorang budak dari Habasyah, sesungguhnya barang siapa diantara kalian yang hidup setelahku niscaya ia melihat perbedaan yang banyak, maka kalian harus mengikuti sunnahku dan sunnah khulafa`urrasyidin yang lurus, gigitlah dengan gigi geraham kalian (peganglah dengan teguh), berhati-hatilah dengan segala sesuatu yang baru (perkara bid`ah), karena sesuatu yang baru itu bid`ah". Abu 'Ashim berkata: "Hendaklah kalian berhati-hati terhadap perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena setiap bid`ah itu sesat".
No. Hadist: 96
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ كَانَ مَنْ مَضَى مِنْ عُلَمَائِنَا يَقُولُونَ الِاعْتِصَامُ بِالسُّنَّةِ نَجَاةٌ وَالْعِلْمُ يُقْبَضُ قَبْضًا سَرِيعًا فَنَعْشُ الْعِلْمِ ثَبَاتُ الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَفِي ذَهَابِ الْعِلْمِ ذَهَابُ ذَلِكَ كُلِّهِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Yunus bin Yazid dari Az Zuhri ia berkata: "Tak terlewat satu pun dari ulama-ulama kita melainkan mereka berkata: ' Berpegang teguh kepada sunnah merupakan kesuksesan, dan ilmu akan dicabut dengan cepat, penegakkan ilmu itu merupakan penegakkan agama dan dunia, dan dengan hilangnya ilmu maka hilanglah semua itu".
No. Hadist: 97
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي عَمْرٍو السَّيْبَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ أَوَّلَ الدِّينِ تَرْكًا السُّنَّةُ يَذْهَبُ الدِّينُ سُنَّةً سُنَّةً كَمَا يَذْهَبُ الْحَبْلُ قُوَّةً قُوَّةً
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Yahya bin Abu 'Amr As Saibani dari Abdullah bin Ad Dailami ia berkata: "Telah sampai (kabar) kepadaku bahwa yang paling pertama dari masalah agama yang ditinggalkan adalah sunnah, agama ini akan hilang sunnahnya satu persatu sebagaimana terputusnya seutas tali sedikit demi sedikit".
No. Hadist: 98
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ حَسَّانَ قَالَ مَا ابْتَدَعَ قَوْمٌ بِدْعَةً فِي دِينِهِمْ إِلَّا نَزَعَ اللَّهُ مِنْ سُنَّتِهِمْ مِثْلَهَا ثُمَّ لَا يُعِيدُهَا إِلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Hassan ia berkata: " Tidaklah suatu kaum membuat satu bid`ah dalam agama mereka melainkan Allah Subhaanallahu wa Ta'ala akan mencabut dari sunnah mereka seperti bagian bid`ah (yang mereka perbuat) kemudian Dia tidak mengembalikan lagi sunnah tersebut sampai hari kiamat".
No. Hadist: 99
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ مَا ابْتَدَعَ رَجُلٌ بِدْعَةً إِلَّا اسْتَحَلَّ السَّيْفَ
Telah mengabarkan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Kilabah ia berkata: " Tidaklah seorang berbuat bid`ah kecuali ia menghalalkan pedang ditebaskan".
No. Hadist: 100
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ إِنَّ أَهْلَ الْأَهْوَاءِ أَهْلُ الضَّلَالَةِ وَلَا أَرَى مَصِيرَهُمْ إِلَّا النَّارَ فَجَرِّبْهُمْ فَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْهُمْ يَنْتَحِلُ قَوْلًا أَوْ قَالَ حَدِيثًا فَيَتَنَاهَى بِهِ الْأَمْرُ دُونَ السَّيْفِ وَإِنَّ النِّفَاقَ كَانَ ضُرُوبًا ثُمَّ تَلَا { وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللَّهَ } { وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ } { وَمِنْهُمْ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ } فَاخْتَلَفَ قَوْلُهُمْ وَاجْتَمَعُوا فِي الشَّكِّ وَالتَّكْذِيبِ وَإِنَّ هَؤُلَاءِ اخْتَلَفَ قَوْلُهُمْ وَاجْتَمَعُوا فِي السَّيْفِ وَلَا أَرَى مَصِيرَهُمْ إِلَّا النَّارَ قَالَ حَمَّادٌ ثُمَّ قَالَ أَيُّوبُ عِنْدَ ذَا الْحَدِيثِ أَوْ عِنْدَ الْأَوَّلِ وَكَانَ وَاللَّهِ مِنْ الْفُقَهَاءِ ذَوِي الْأَلْبَابِ يَعْنِي أَبَا قِلَابَةَ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah ia berkata: " Sesungguhnya pemuja hawa nafsu adalah orang-orang yang sesat, dan aku tidak melihat akhir perjalanan yang mereka tempuh kecuali neraka. Ujilah mereka itu. Tidak ada seorang pun dari mereka yang menyitir perkataan atau berkata, hingga persoalannya tiada lain adalah pedang. Sesungguhnya kemunafikan sudah menjadi ciri khas mereka. Kemudian ia membaca ayat "WA MINHUM MAN 'AHADALLAHA' (Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala) -Qs. At Taubah: 75-, dan ayat "WA MINHUM MAN YALMIZUKA FIS SHADAQAAT' (Dan diantara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat) -Qs. At Taubah: 58-, dan ayat "WAMINHUMULLADZINA YU`DZUUNANABIYYA' (Dan diantara mereka 'orang-orang munafik' ada yang menyakiti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) -Qs. Attaubah: 116-,. Kemudian mereka berbeda pendapat dan berselisih, dan akhirnya mereka berkumpul dalam keraguan dan kedustaan,. Sesungguhnya mereka berbeda pendapat dan bersatu dalam gelayut pedang. Dan aku tidak melihat perjalanan mereka kecuali ke neraka". Hammad berkata: "Ayyub berkata tentang hadits ini atau hadits awal, demi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, ia termasuk salah seorang pakar fikih yang sangat cerdas, maksudku adalah Abu Qilabah".
No. Hadist: 101
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ وَحُذَيْفَةَ أَنَّهُمَا كَانَا جَالِسَيْنِ فَجَاءَ رَجُلٌ فَسَأَلَهُمَا عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ لِحُذَيْفَةَ لِأَيِّ شَيْءٍ تَرَى يَسْأَلُونِي عَنْ هَذَا قَالَ يَعْلَمُونَهُ ثُمَّ يَتْرُكُونَهُ فَأَقْبَلَ إِلَيْهِ ابْنُ مَسْعُودٍ فَقَالَ مَا سَأَلْتُمُونَا عَنْ شَيْءٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى نَعْلَمُهُ أَخْبَرْنَاكُمْ بِهِ أَوْ سُنَّةٍ مِنْ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرْنَاكُمْ بِهِ وَلَا طَاقَةَ لَنَا بِمَا أَحْدَثْتُمْ
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun dari Khalid bin Abdullah dari 'Atho` dari 'Amir dari Ibnu Mas'ud dan Hudzaifah, keduanya duduk-duduk lantas seseorang mendatangi keduanya dan bertanya sesuatu. Bertanyalah Ibnu mas'ud kepada Khudzaifah; "Menurutmu, untuk tujuan apa mereka bertanya tentang hal ini?" Ia menjawab: Mereka mengetahui tetapi kemudian mereka meninggalkannya. Setelah itu Ibnu Mas'ud menemuinya dan berkata: " Apa saja yang kalian tanyakan kepada kami tentang sesuatu (perkara) yang ada dalam kitab Allah dan sunnah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan kami tahu, niscaya kami kabarkan kepada kalian, tetapi tidak ada kemampuan bagi kami atas apa saja yang kalian ada-adakan (perbuatan bid`ah) ".
No. Hadist: 102
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ النَّزَّالِ بْنِ سَبْرَةَ قَالَ مَا خَطَبَ عَبْدُ اللَّهِ خُطْبَةً بِالْكُوفَةِ إِلَّا شَهِدْتُهَا فَسَمِعْتُهُ يَوْمًا وَسُئِلَ عَنْ رَجُلٍ يُطَلِّقُ امْرَأَتَهُ ثَمَانِيَةً وَأَشْبَاهِ ذَلِكَ قَالَ هُوَ كَمَا قَالَ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ كِتَابَهُ وَبَيَّنَ بَيَانَهُ فَمَنْ أَتَى الْأَمْرَ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَقَدْ بُيِّنَ لَهُ وَمَنْ خَالَفَ فَوَاللَّهِ مَا نُطِيقُ خِلَافَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Al Mas'udi dari Abdul Malik bin Maisarah dari An Nazzal bin Sabrah ia berkata: Tidaklah Abdullah menyampaikan satu khutbah pun di kota Kufah melainkan aku menghadirinya. Suatu hari aku pernah mendengar (ia berhutbah) dan ia ditanya tentang seseorang yang menthalaq (mencerai) isterinya sebanyak delapan kali atau yang seperti itu, maka ia menjawab: "Telah jatuh apa yang ia katakan", lalu ia berkata: "Allah telah menurunkan kitab-Nya dan memberikan penjelasan tentangnya, barang siapa yang melakukan suatu hal yang sesuai dengan yang (datang) dari-Nya, sungguh itu telah dijelaskan kepadanya, tetapi barang siapa yang menyalahi, demi Allah kami tidak mampu melayani tindakan salah kalian".
No. Hadist: 103
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّزَّالَ بْنَ سَبْرَةَ قَالَ شَهِدْتُ عَبْدَ اللَّهِ وَأَتَاهُ رَجُلٌ وَامْرَأَةٌ فِي تَحْرِيمٍ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَيَّنَ فَمَنْ أَتَى الْأَمْرَ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَقَدْ بُيِّنَ وَمَنْ خَالَفَ فَوَاللَّهِ مَا نُطِيقُ خِلَافَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Walid Ath Thayalitsi telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata: telah mengabarkan kepada kepadaku Abdul Malik bin maisarah ia berkata: aku mendengar An Nazzal bin Sabrah berkata: Aku pernah menyaksikan Abdullah ketika seorang lelaki dan wanita mendatanginya (untuk menanyakan) hal tentang pengharaman hubungan keduanya, maka ia menjawab: " Allah telah menurunkan kitab-Nya, barang siapa yang melakukan suatu hal yang sesuai dengan syareat-Nya, sungguh itu telah dijelaskan baginya, tetapi barang siapa yang menyalahi, demi Allah kami tidak mampu menanggung beban penyelewengan kalian".
No. Hadist: 104
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ أَنَّهُ كَانَ لَا يَقُولُ بِرَأْيِهِ إِلَّا شَيْئًا سَمِعَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh dari `Asy'ats dari Ibnu Sirin: "Bahwasanya ia tidak pernah berkata dengan pendapatnya kecuali sesuatu yang pernah ia dengar".
No. Hadist: 105
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَثَّامٌ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ مَا سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يَقُولُ بِرَأْيِهِ فِي شَيْءٍ قَطُّ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 'Atstsam dari Al A'masy ia berkata: " Aku sama sekali tidak pernah mendengar Ibrahim menjawab suatu hal dengan akalnya semata".
No. Hadist: 106
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ مَا قُلْتُ بِرَأْيِي مُنْذُ ثَلَاثُونَ سَنَةً قَالَ أَبُو هِلَالٍ مُنْذُ أَرْبَعِينَ سَنَةً
Telah mengabarkan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah ia berkata: " Aku tidak pernah berpendapat dengan pendapatku semata sejak tiga puluh tahun yang lalu. Abu Hilal berkata: "Bahkan sejak empat puluh tahun".
No. Hadist: 107
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ حَدَّثَنَا حَكَّامُ بْنُ سَلْمٍ عَنْ أَبِي خَيْثَمَةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ رُفَيْعٍ قَالَ سُئِلَ عَطَاءٌ عَنْ شَيْءٍ قَالَ لَا أَدْرِي قَالَ قِيلَ لَهُ أَلَا تَقُولُ فِيهَا بِرَأْيِكَ قَالَ إِنِّي أَسْتَحْيِي مِنْ اللَّهِ أَنْ يُدَانَ فِي الْأَرْضِ بِرَأْيِي
Telah menceritakan kepada kami Makhlad bin Malik telah menceritakan kepada kami Hakkam bin Salm dari Abu Khaitsamah dari Abdul Aziz bin Rufai' ia berkata: 'Atho` ditanya tentang suatu hal, lalu ia menjawab: 'Aku tidak tahu' kemudian seseorang berkata: 'mengapa kamu tidak jawab hal tersebut dengan pendapatmu (saja)? ', ia menjawab: ' Aku malu kepada Allah untuk menjadikan pendapatku sebagai pedoman di muka bumi'.".
No. Hadist: 108
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ أَخْبَرَنِي حَاتِمٌ هُوَ ابْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ عِيسَى عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ جَاءَهُ رَجُلٌ يَسْأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يَقُولُ فِيهِ كَذَا وَكَذَا قَالَ أَخْبِرْنِي أَنْتَ بِرَأْيِكَ فَقَالَ أَلَا تَعْجَبُونَ مِنْ هَذَا أَخْبَرْتُهُ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ وَيَسْأَلُنِي عَنْ رَأْيِي وَدِينِي عِنْدِي آثَرُ مِنْ ذَلِكَ وَاللَّهِ لَأَنْ أَتَعَنَّى بِعَنِيَّةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُخْبِرَكَ بِرَأْيِي
Telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Abaan ia berkata: telah mengabarkan kepadaku Hatim Ibnu Ismail, dari Isa dari As Sya'bi ia berkata: "Seseorang mendatanginya dan menanyakan sesuatu, lalu ia berkata: Ibnu Mas'ud dalam masalah ini mengatakan demikian dan demikian, Ia berkata: 'Berilah penjelasan dengan pendapatmu', maka ia berkata: ' Apakah kalian tidak heran dengan kejadian ini?, aku sampaikan pendapat Ibnu Mas'ud tetapi ia malah minta (penjelasan) dari pendapatku. Padahal agamaku bagiku adalah atsar (pendapat sahabat). Demi Allah, aku ditempeli tahi dan kencing unta adalah lebih aku sukai daripada memberitakan kepadamu dengan pendapatku'".
No. Hadist: 109
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ هُوَ ابْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ عِيسَى عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْمُقَايَسَةَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَئِنْ أَخَذْتُمْ بِالْمُقَايَسَةِ لَتُحِلُّنَّ الْحَرَامَ وَلَتُحَرِّمُنَّ الْحَلَالَ وَلَكِنْ مَا بَلَغَكُمْ عَنْ مَنْ حَفِظَ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاعْمَلُوا بِهِ
Telah mengabarkan kepada kmi Ismail bin Abaan telah menceritakan kepada kami Hatim dari Isa dari As Sya'bi ia berkata: " Berhati-hatilah kalian melakukan qiyas dengan semata-mata mengandalkan otak (rasio) semata, demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, jika kalian melakukannya maka kalian akan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, tetapi berita yang sampai kepada kalian dari para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang pandai agama, kerjakanlah".
No. Hadist: 110
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ إِنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ الْبَارِحَةَ ثَمَانِيًا قَالَ بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ فَيُرِيدُونَ أَنْ يُبِينُوا مِنْكَ امْرَأَتَكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ وَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ إِنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ مِائَةَ طَلْقَةٍ قَالَ بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ فَيُرِيدُونَ أَنْ يُبِينُوا مِنْكَ امْرَأَتَكَ قَالَ نَعَمْ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ مَنْ طَلَّقَ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ فَقَدْ بَيَّنَ اللَّهُ الطَّلَاقَ وَمَنْ لَبَّسَ عَلَى نَفْسِهِ وَكَّلْنَا بِهِ لَبْسَهُ وَاللَّهِ لَا تُلَبِّسُونَ عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَنَتَحَمَّلُهُ نَحْنُ هُوَ كَمَا تَقُولُونَ
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin 'Amir dari Ibnu 'Aun dari Muhammad bin Sirin dari Alqamah ia berkata: Seseorang menemui Abdullah, ia menyampaikan uneg-unegnya bahwa ia semalam telah menceraikan isterinya sebanyak delapan kali. Ia (Abdullah) bertanya: 'dengan satu ucapan? ', orang itu menjawab: 'dengan satu ucapan'. Abdullah bertanya: Terus mereka menginginkan agar kamu (menthalaq) ba`in isterimu'?, ia menjawab: 'Ya, benar'. Kemudian ('Alqamah) menceritakan lagi: " Dan juga pernah Abdullah didatangi seseorang dan menceritakan bahwa ia telah menceraikan isterinya seratus kali'. Abdullah bertanya: 'dengan satu ucapan? ', ia menjawab: 'ya, dengan satu ucapan'. Lalu Abdullah bertanya: 'terus mereka menginginkan agar kamu (menthalaq) ba`in isterimu? ', ia menjawab: 'ya, benar'. Maka Abdullah berkata: " Barang siapa yang menthalaq (isterinya) sesuai dengan cara yang telah Allah jelaskan, sungguh Allah telah menjelaskan thalaq. Sebaliknya barang siapa melakukan tindakan gegabah pada dirinya (tindakan ngawur yang tak ada keterangan), kami pasrahkan kengawuran atau gegabahannya kepadanya, demi Allah, Janganlah sekali-kali kalian melakukan tindakan gegabah diri kalian, sehingga kami merasa kepayahan sebagaimana uneg-uneg yang kalian sampaikan kepadaku ini'".
No. Hadist: 111
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الْقَاسِمِ قَالَ لَأَنْ يَعِيشَ الرَّجُلُ جَاهِلًا بَعْدَ أَنْ يَعْلَمَ حَقَّ اللَّهِ عَلَيْهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَقُولَ مَا لَا يَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritaklan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id dari Al Qasim ia berkata: Seseorang hidup dalam kebodohan setelah ia mengetahui hak Allah atasnya itu lebih baik baginya dari pada ia mengatakan apa yang tidak ia ketahui".
No. Hadist: 112
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ قَالَ سَمِعْتُ الْقَاسِمَ يُسْأَلُ قَالَ إِنَّا وَاللَّهِ مَا نَعْلَمُ كُلَّ مَا تَسْأَلُونَ عَنْهُ وَلَوْ عَلِمْنَا مَا كَتَمْنَاكُمْ وَلَا حَلَّ لَنَا أَنْ نَكْتُمَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub ia berkata: "Aku mendengar Al Qasim ditanya (suatu hal), maka ia berkata: "Demi Allah kami tidak mengetahui semua yang kalian tanyakan, dan sekiranya kami mengetahui pasti kami tidak akan menyembunyikannya, dan tidaklah berhak bagi kami untuk menyembunyikan dari kalian".
No. Hadist: 113
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ قَالَ سُئِلَ الْقَاسِمُ عَنْ شَيْءٍ قَدْ سَمَّاهُ فَقَالَ مَا أَضْطَرُّ إِلَى مَشُورَةٍ وَمَا أَنَا مِنْ ذَا فِي شَيْءٍ
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin 'Amir dari Ibnu 'Aun ia berkata: "Pernah Al Qasim ditanya tentang suatu hal yang ia ceritakan, maka ia menjawab: ' Aku tidak perlu untuk bermusyawarah, dan itu kuanggap tidak masalah".
No. Hadist: 114
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى قَالَ قُلْتُ لِلْقَاسِمِ مَا أَشَدَّ عَلَيَّ أَنْ تُسْأَلَ عَنْ الشَّيْءِ لَا يَكُونُ عِنْدَكَ وَقَدْ كَانَ أَبُوكَ إِمَامًا قَالَ إِنَّ أَشَدَّ مِنْ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ مَنْ عَقَلَ عَنْ اللَّهِ أَنْ أُفْتِيَ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَوْ أَرْوِيَ عَنْ غَيْرِ ثِقَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Sufyan bin 'Uyainah dari Yahya ia berkata: "Aku berkata kepada Al Qasim: 'Alangkah berat bagiku jika engkau ditanya tentang sesuatu dan engkau tidak mengetahuinya sementara ayahmu adalah seorang imam? '. Ia berkata: 'Yang lebih berat dari hal itu di sisi Allah dan orang-orang yang memahami Allah yaitu aku berfatwa tanpa dasar ilmu atau aku meriwayatkan (satu hadits) dari seorang yang tidak dipercaya'".
No. Hadist: 115
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ عَنْ الْعَوَّامِ عَنْ الْمُسَيَّبِ بْنِ رَافِعٍ قَالَ كَانُوا إِذَا نَزَلَتْ بِهِمْ قَضِيَّةٌ لَيْسَ فِيهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَثَرٌ اجْتَمَعُوا لَهَا وَأَجْمَعُوا فَالْحَقُّ فِيمَا رَأَوْا فَالْحَقُّ فِيمَا رَأَوْا أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يَزِيدُ عَنْ الْعَوَّامِ بِهَذَا
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Al 'Awwam dari Al Musayyab bin Rafi' ia berkata: "Dahulu mereka (para sahabat) jika mendapati masalah pada diri mereka yang tidak ada atsar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka segera berkumpul untuk membahasnya, lalu mereka bersepakat hingga kebenaran seperti apa yang mereka sepakati bersama, hingga kebenaran seperti apa yang mereka sepakati bersama". Abdullah mengabarkan kepada kami, Yazid mengabarkan kepada kami, dari Al 'Awwam, dengan redaksi yang serupa.
No. Hadist: 116
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ الْحِمْصِيُّ أَنَّ وَهْبَ بْنَ عَمْرٍو الْجُمَحِيَّ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَعْجَلُوا بِالْبَلِيَّةِ قَبْلَ نُزُولِهَا فَإِنَّكُمْ إِنْ لَا تَعْجَلُوهَا قَبْلَ نُزُولِهَا لَا يَنْفَكُّ الْمُسْلِمُونَ وَفِيهِمْ إِذَا هِيَ نَزَلَتْ مَنْ إِذَا قَالَ وُفِّقَ وَسُدِّدَ وَإِنَّكُمْ إِنْ تَعْجَلُوهَا تَخْتَلِفْ بِكُمْ الْأَهْوَاءُ فَتَأْخُذُوا هَكَذَا وَهَكَذَا وَأَشَارَ بَيْنَ يَدَيْهِ وَعَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan dan Muhammad bin Al Mubarak ia berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Al Himshi Bahwa Wahb bin 'Amr Al Jumahi telah menceritakan kepadanya: " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ' Jangan kalian tergesa-gesa meminta cobaan sebelum terjadi, karena jika kalian tidak tergesa-gesa meminta cobaan, kaum muslimin tidak akan terpecah belah, dan jikalah musibah itu terjadi, ada diantara mereka yang jika berbicara ia diberi petunjuk dan dituntun ke jalan yang benar, sebaliknya jika kalian tergesa-gesa meminta cobaan, kalian akan memiliki keinginan yang berbeda. Kemudian masing-masing kalian mengambil sikap yang demikian dan yang demikian". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat itu sambil memberi isyarat antara depan, ke kanan dan ke kiri. (Maksudnya; Sikap semrawut sebagaimana arah tak menentu yang beliau tunjukkan).
No. Hadist: 117
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ الْأَمْرِ يَحْدُثُ لَيْسَ فِي كِتَابٍ وَلَا سُنَّةٍ فَقَالَ يَنْظُرُ فِيهِ الْعَابِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah ia berkata: telah menceritakan kepadaku Abu Salamah: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika ditanya sesuatu yang akan terjadi namun tidak terdapat dalam kitab (Al Qur`an) dan sunnah, beliau menjawab: ' (hendaklah) para ahli ibadah dari kaum mu`minin membahas masalah tersebut'".
No. Hadist: 118
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ قَالَ قَالَ الْقَاسِمُ إِنَّكُمْ لَتَسْأَلُونَا عَنْ أَشْيَاءَ مَا كُنَّا نَسْأَلُ عَنْهَا وَتُنَقِّرُونَ عَنْ أَشْيَاءَ مَا كُنَّا نُنَقِّرُ عَنْهَا وَتَسْأَلُونَ عَنْ أَشْيَاءَ مَا أَدْرِي مَا هِيَ وَلَوْ عَلِمْنَاهَا مَا حَلَّ لَنَا أَنْ نَكْتُمَكُمُوهَا
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz dari Ibnu 'Aun ia berkata: Al Qasim berkata: " Kalian bertanya tentang beberapa hal yang dahulu kami tidak menanyakannya, dan kalian mencari-cari apa yang dahulu kami tidak mencari-carinya, serta kalian menanyakan beberapa hal yang aku sendiri tidak mengetahuinya, seandainya kami mengetahuinya maka tidaklah layak bagi kami untuk menyem bunyikannya.
No. Hadist: 119
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ هُوَ ابْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْأَشَجِّ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ إِنَّهُ سَيَأْتِي نَاسٌ يُجَادِلُونَكُمْ بِشُبُهَاتِ الْقُرْآنِ فَخُذُوهُمْ بِالسُّنَنِ فَإِنَّ أَصْحَابَ السُّنَنِ أَعْلَمُ بِكِتَابِ اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib dari Umar bin Al `Asyaj Bahwasanya Umar bin Khatthab berkata: " Akan datang orang-orang yang akan mendebat kalian dengan ayat-ayat Al Qur`an yang mutasyabih. Maka hadapilah dengan mereka dengan sunnah. Sesungguhnya orang-orang yang berpegang teguh pada sunnah lebih mengetahui isi Al Qur`an".
No. Hadist: 120
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا عَلِيٌّ هُوَ ابْنُ مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامٍ هُوَ ابْنُ عُرْوَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ مَا زَالَ أَمْرُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مُعْتَدِلًا لَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ حَتَّى نَشَأَ فِيهِمْ الْمُوَلَّدُونَ أَبْنَاءُ سَبَايَا الْأُمَمِ أَبْنَاءُ النِّسَاءِ الَّتِي سَبَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ مِنْ غَيْرِهِمْ فَقَالُوا فِيهِمْ بِالرَّأْيِ فَأَضَلُّوهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Uyainah telah menceritakan kepada kami Ali Ibnu Mushir, dari Hisyam Ibnu 'Urwah, dari Muhammad bin Abdur Rahman bin Naufal dari 'Urwah bin Az Zubair ia berkata: "Semula, Keadaan Bani Israil masih wajar tidak ada masalah (tetap berpegang teguh pada ajaran agama), hingga sampai masa-masa kelahiran anak-anak para perempuan tawanan, alias anak-anak wanita yang ditawan oleh Bani Israil dari (musuh mereka), lalu mereka berceramah pada urusan mereka (agama mereka) dengan akal mereka semata-mata, sehingga menyesatkan mereka (Bani Israil lainnya) ".
No. Hadist: 121
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ يَزِيدَ الْمِنْقَرِيُّ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ جَاءَ رَجُلٌ يَوْمًا إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَا أَدْرِي مَا هُوَ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ لَا تَسْأَلْ عَمَّا لَمْ يَكُنْ فَإِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَلْعَنُ مَنْ سَأَلَ عَمَّا لَمْ يَكُنْ
Telah mengabarkan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yazid Al Manqari telah menceritakan kepadaku ayahku ia berkata: "Pada suatu hari seseorang datang kepada Ibnu umar radliallahu 'anhu, ia menanyakan sesuatu tetapi aku tidak tahu hal apa itu. Kemudian Ibnu Umar radliallahu 'anhu berkata: "Janganlah kamu menanyakan sesuatu yang belum terjadi, karena aku pernah mendengar Umar bin Khtthab radliallahu 'anhu melaknat orang yang bertanya suatu hal yang belum terjadi".
No. Hadist: 122
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ بَلَغَنَا أَنَّ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيَّ كَانَ يَقُولُ إِذَا سُئِلَ عَنْ الْأَمْرِ أَكَانَ هَذَا فَإِنْ قَالُوا نَعَمْ قَدْ كَانَ حَدَّثَ فِيهِ بِالَّذِي يَعْلَمُ وَالَّذِي يَرَى وَإِنْ قَالُوا لَمْ يَكُنْ قَالَ فَذَرُوهُ حَتَّى يَكُونَ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hakam bin Nafi' telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata: " Telah sampai berita kepada kami bahwa Zaid bin Tsabit Al `Anshari radliallahu 'anhu, apabila ia ditanya sesuatu selalu berkata: ' Apakah hal ini sudah terjadi? ', apabila mereka menjawab: 'Ya', sungguh ia menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ia ketahui, tetapi jika mereka menjawab: 'belum terjadi', maka ia pasti mengatakan: 'tunggulah sampai benar-benar terjadi'".
No. Hadist: 123
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا أَبُو هِشَامٍ الْمَخْزُومِيُّ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سُئِلَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ هَلْ كَانَ هَذَا بَعْدُ قَالُوا لَا قَالَ دَعُونَا حَتَّى تَكُونَ فَإِذَا كَانَتْ تَجَشَّمْنَاهَا لَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Hisyam Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Daud dari 'Amir ia berkata: " 'Ammar bin Yasir radliallahu 'anhu jika ditanya tentang suatu masalah, maka ia berkata: ' Apakah hal ini sudah terjadi?, mereka menjawab: 'belum', ia berkata: 'biarkanlah sampai hal itu benar-benar terjadi. Apabila telah terjadi kami akan memberikan jawabannya kepada kalian".
No. Hadist: 124
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ طَاوُسٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ عَلَى الْمِنْبَرِ أُحَرِّجُ بِاللَّهِ عَلَى رَجُلٍ سَأَلَ عَمَّا لَمْ يَكُنْ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ بَيَّنَ مَا هُوَ كَائِنٌ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amr dari Thawus ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu berkata (ketika) di atas mimbar: ' Demi Allah aku sangat tidak suka dengan orang yang bertanya sesuatu yang belum terjadi, sebab Allah menjelaskan permasalahan yang terjadi'".
No. Hadist: 125
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ قَوْمًا كَانُوا خَيْرًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا سَأَلُوهُ إِلَّا عَنْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ مَسْأَلَةً حَتَّى قُبِضَ كُلُّهُنَّ فِي الْقُرْآنِ مِنْهُنَّ { يَسْأَلُونَكَ عَنْ الشَّهْرِ الْحَرَامِ } { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ } قَالَ مَا كَانُوا يَسْأَلُونَ إِلَّا عَمَّا يَنْفَعُهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari 'Atho` dari Sa'id dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: " Aku tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih baik dari pada para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka tidak pernah menanyakan (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) sampai beliau wafat kecuali tentang tiga belas masalah, semuanya ada dalam Al Qur`an. Diantara yang ditanyakan itu adalah: "YAS`ALUUNAKA ANISSYAHRIL HARAAM" (Mereka bertanya kepadamu tentang bulan-bulan haram) -Qs. Al Baqarah: 217-, dan "WA YAS`ALUNAKA ANIL MAHIDL" (Mereka bertanya kepada kamu tentang haidl) -Qs. Al Baqarah: 222-".
No. Hadist: 126
Bab: Dimakruhkan berfatwa
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ عُمَيْرِ بْنِ إِسْحَقَ قَالَ لَمَنْ أَدْرَكْتُ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرُ مِمَّنْ سَبَقَنِي مِنْهُمْ فَمَا رَأَيْتُ قَوْمًا أَيْسَرَ سِيرَةً وَلَا أَقَلَّ تَشْدِيدًا مِنْهُمْ
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari 'Umair bin Ishaq ia berkata: " Orang-orang yang sempat aku temui dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih banyak yang telah wafat mendahuluiku, aku tidak pernah dapati satu kaum yang lebih ringan perjalanan hidupnya dan lebih sederhana dalam suatu permasalahan dari pada mereka".
No. Hadist: 127
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنِي الْعَبَّاسُ بْنُ سُفْيَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عُبَادَةَ بْنَ نُسَيٍّ الْكِنْدِيَّ وَسُئِلَ عَنْ امْرَأَةٍ مَاتَتْ مَعَ قَوْمٍ لَيْسَ لَهَا وَلِيٌّ فَقَالَ أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا مَا كَانُوا يُشَدِّدُونَ تَشْدِيدَكُمْ وَلَا يَسْأَلُونَ مَسَائِلَكُمْ
Telah mengabarkan kepadaku Al 'Abbas bin Sufyan dari Zaid bin Hubab telah mengabarkan kepadaku Raja` bin Abu Salamah ia berkata: "Aku pernah mendengar 'Ubadah bin Nusai Al Kindi, ia ditanya tentang seorang wanita yang mati di suatu kaum dan tidak memiliki wali, maka ia berkata: ' Telah aku dapati beberapa kaum mereka tidak memiliki sikap keras sekeras kalian, mereka juga tidak menanyakan apa yang kalian tanyakan'".
No. Hadist: 128
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ سُفْيَانَ أَخْبَرَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ مُسْلِمٍ الْقُرَشِيِّ قَالَ كُنْتُ مَعَ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ بِمَرْجِ الدِّيبَاجِ فَرَأَيْتُ مِنْهُ خَلْوَةً فَسَأَلْتُهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لِي مَا تَصْنَعُ بِالْمَسَائِلِ قُلْتُ لَوْلَا الْمَسَائِلُ لَذَهَبَ الْعِلْمُ قَالَ لَا تَقُلْ ذَهَبَ الْعِلْمُ إِنَّهُ لَا يَذْهَبُ الْعِلْمُ مَا قُرِئَ الْقُرْآنُ وَلَكِنْ لَوْ قُلْتَ يَذْهَبُ الْفِقْهُ
Telah mengabarkan kepada kami Al 'Abbas bin Sufyan telah mengabarkan kepada kami Zaid bin Hubab telah mengabarkan kepadaku Raja` bin Abu Salamah telah menceritaan kepadaku Khalid bin Hazim dari Hisyam bin Muslim Al Qurasyi ia berkata: "Dahulu aku bersama Ibnu Muhairiz di hamparan sutra, aku melihatnya sedang sendirian lalu aku menanyakan sesuatu hal, maka ia menanyakan kepadaku: ' Apa yang akan kamu lakukan tentang permasalahan-permasalahan tersebut? 'Aku menjawab: 'Sekiranya tidak ada (pembahasan) masalah-masalah maka akan hilanglah ilmu. Ia pun berkata 'Kamu jangan mengatakan ilmu itu hilang, ilmu tidak akan hilang selama Al- Qur`an dibaca, akan tetapi yang paling tepat kau katakan telah hilang pemahaman terhadapnya'".
No. Hadist: 129
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ دَاوُدَ عَنْ الشَّعْبِيِّ أَنَّ عُمَرَ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا لَا نَدْرِي لَعَلَّنَا نَأْمُرُكُمْ بِأَشْيَاءَ لَا تَحِلُّ لَكُمْ وَلَعَلَّنَا نُحَرِّمُ عَلَيْكُمْ أَشْيَاءَ هِيَ لَكُمْ حَلَالٌ إِنَّ آخِرَ مَا نَزَلَ مِنْ الْقُرْآنِ آيَةُ الرِّبَا وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يُبَيِّنْهَا لَنَا حَتَّى مَاتَ فَدَعُوا مَا يَرِيبُكُمْ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Daud dari As Sya'bi, bahwasanya Umar radliallahhu 'anhu berkata; "Wahai manusia, kami tidak mengetahui mungkin saja kami memerintah kalian melakukan beberapa hal yang tidak halal bagi kalian, dan mungkin saja kami mengharamkan beberapa hal atas kalian padahal ia halal bagi kalian, sesungguhnya yang terakhir turun dari Al Qur`an adalah ayat (tentang) riba. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjelaskannya kepada kami hingga beliau wafat maka tinggalkanlah apa saja yang membuat kalian ragu dan berpeganglah pada sesuatau yang kalian tidak ragu (padanya)."
No. Hadist: 130
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ عَمِّهِ قَالَ خَرَجْتُ مِنْ عِنْدِ إِبْرَاهِيمَ فَاسْتَقْبَلَنِي حَمَّادٌ فَحَمَّلَنِي ثَمَانِيَةَ أَبْوَابٍ مَسَائِلَ فَسَأَلْتُهُ فَأَجَابَنِي عَنْ أَرْبَعٍ وَتَرَكَ أَرْبَعًا
Telah mengabarkan kepada kami Salm bin Junadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari pamannya ia berkata: "Aku baru saja pulang dari majlis Ibrahim, lalu Hammad menemuiku dan memberi tugas kepadaku delapan permasalahan. Hari selanjutnya kedelapan masalah itu kutanyakan kepadanya, lalu ia menjawab empat permasalahan dan meninggalkan empat permasalahan (lainnya) ".
No. Hadist: 131
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا قَبِيصَةُ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبْجَرَ عَنْ زُبَيْدٍ قَالَ مَا سَأَلْتُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ شَيْءٍ إِلَّا عَرَفْتُ الْكَرَاهِيَةَ فِي وَجْهِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Qabishah Telah mengabarkan kepada kami Sufiyan dari Abdul Malik bin Abjar dari Zubaid ia berkata: " Tidaklah aku bertanya kepada Ibrahim tentang satu hal kecuali aku melihat tanda ketidaksukaan di wajahnya".
No. Hadist: 132
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي زَائِدَةَ قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ أَنْ يَقُولَ إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ لَا عِلْمَ لِي بِهِ مِنْ الشَّعْبِيِّ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Mansur dari Umar bin Abu Zaidah ia berkata: " Aku tidak pernah melihat seorangpun lebih banyak mengatakan: 'aku tidak mempunyai ilmu tentang hal itu' -ketika ia ditanya tentang suatu permasalahan- dibandingkan dengan As Sya'bi ".
No. Hadist: 133
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَذْكُرُ قَالَ كَانَ الشَّعْبِيُّ إِذَا جَاءَهُ شَيْءٌ اتَّقَى وَكَانَ إِبْرَاهِيمُ يَقُولُ وَيَقُولُ وَيَقُولُ قَالَ أَبُو عَاصِمٍ كَانَ الشَّعْبِيُّ فِي هَذَا أَحْسَنَ حَالًا عِنْدَ ابْنِ عَوْنٍ مِنْ إِبْرَاهِيمَ
Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu 'Aun ia berkata aku mendengarnya mengatakan: 'Dahulu As Sya'bi jika datang kepadanya sesuatu masalah ia bicara secara hati-hati, sementara Ibrahim terus berkomentar, berkomentar, dan berkomentar'". Abu 'Ashim berkata: "Sikap As Sya'bi menurut Ibnu 'Aun, dalam hal permasalahan ini lebih bagus dibandingkan dengan sikap Ibrahim".
No. Hadist: 134
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَشِيرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ إِيَاسٍ قَالَ قُلْتُ لِسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ مَا لَكَ لَا تَقُولُ فِي الطَّلَاقِ شَيْئًا قَالَ مَا مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا قَدْ سَأَلْتُ عَنْهُ وَلَكِنِّي أَكْرَهُ أَنْ أُحِلَّ حَرَامًا أَوْ أُحَرِّمَ حَلَالًا
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Sa'id telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Basyir telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ja'far bin Iyas ia berkata: "Aku bertanya kepada Sa'id bin Jubair radliallahu 'anhu ' Apa yang membuat engkau tidak mengatakan (mengeluarkan pendapat hukum) tentang thalaq? ia menjawab tidak ada satu pun masalah tentang thalaq kecuali aku pernah menanyakannya, akan tetapi aku khawatir, aku menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal'".
No. Hadist: 135
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى يَقُولُ لَقَدْ أَدْرَكْتُ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ عِشْرِينَ وَمِائَةً مِنْ الْأَنْصَارِ وَمَا مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ يُحَدِّثُ بِحَدِيثٍ إِلَّا وَدَّ أَنَّ أَخَاهُ كَفَاهُ الْحَدِيثَ وَلَا يُسْأَلُ عَنْ فُتْيَا إِلَّا وَدَّ أَنَّ أَخَاهُ كَفَاهُ الْفُتْيَا
Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Atho`bin As Sa`ib ia berkata aku pernah mendengar Abdurrahman bin Abu Laila mengatakan: " Sungguh telah kudapati di masjid ini (Nabawi) seratus dua puluh orang dari kaum anshar, tidak ada seorang pun dari mereka yang menceritakan suatu hadits kecuali ia lebih senang jika saudaranya yang mengutarakan hadis, Dan tidaklah ia ditanya tentang satu fatwa hukum melainkan ia lebih senang jika saudaranya yang mengutarakan fatwa".
No. Hadist: 136
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ الصَّفَّارُ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ دَاوُدَ قَالَ سَأَلْتُ الشَّعْبِيَّ كَيْفَ كُنْتُمْ تَصْنَعُونَ إِذَا سُئِلْتُمْ قَالَ عَلَى الْخَبِيرِ وَقَعْتَ كَانَ إِذَا سُئِلَ الرَّجُلُ قَالَ لِصَاحِبِهِ أَفْتِهِمْ فَلَا يَزَالُ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى الْأَوَّلِ
Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Ya'qub As Shaffar telah menceritakan kepada kami Abu Bakar dari Daud ia berkata aku pernah bertannya kepada As Sya'bi: 'Apa yang kalian lakukan apabila kalian ditanya? '. Ia menjawab, 'Jawaban akan diberikan oleh orang yang benar-benar menguasai, apabila Ia ditanya maka ia akan mengatakan kepada sahabatnya yang lain: 'Berikanlah fatwa kepada mereka, kemudian sahabatnya tersebut juga akan mengatakan hal yang serupa kepada sahabat yang lain hingga akhirnya kembali kepada orang pertama".
No. Hadist: 137
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَجَّاجِ قَالَ سَمِعْتُ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ قَالَ إِنَّ الْعَالِمَ يَدْخُلُ فِيمَا بَيْنَ اللَّهِ وَبَيْنَ عِبَادِهِ فَلْيَطْلُبْ لِنَفْسِهِ الْمَخْرَجَ
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Al Hajjaj ia berkata: Aku mendengar Sufyan dari Ibnu Al Munkadir ia berkata " Seorang ulama (berada) diantara Allah dan para hambaNya, maka hendaklah ia meminta jalan keluar untuk dirinya".
No. Hadist: 138
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ قُدَامَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مِسْعَرٍ قَالَ أَخْرَجَ إِلَيَّ مَعْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ كِتَابًا فَحَلَفَ لِي بِاللَّهِ إِنَّهُ خَطُّ أَبِيهِ فَإِذَا فِيهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَالَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا كَانَ أَشَدَّ عَلَى الْمُتَنَطِّعِينَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا رَأَيْتُ أَحَدًا كَانَ أَشَدَّ عَلَيْهِمْ مِنْ أَبِي بَكْرٍ وَإِنِّي لَأَرَى عُمَرَ كَانَ أَشَدَّ خَوْفًا عَلَيْهِمْ أَوْ لَهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Qudamah telah mengabarkan kepada kami Abu Usamah dari Mis'ar ia berkata: Ma'an bin Abdur Rahman pernah menyodorkan kepadaku sebuah kitab dan ia bersumpah dengan kalimat, "Demi Allah, kitab tersebut adalah hasil tulisan Ayahnya. Ternyata dalam kitab tersebut terdapat tulisan ' Abdullah berkata; " Demi Dzat yang tidak ada Tuhan melainkan Dia, aku tidak pernah melihat orang yang sikapnya lebih keras terhadap orang-orang yang suka melampui batas daripada Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, selanjutnya tidak kulihat orang yang lebih keras sikapnya terhadap mereka daripada Abu Bakar radliallahu 'anhu. Dan aku lihat Umar termasuk orang yang paling khawatir terhadap mereka atau bencana yang akan menimpa mereka ".
No. Hadist: 139
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَمْعَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ حَاضِرٍ الْأَزْدِيِّ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَقُلْتُ أَوْصِنِي فَقَالَ نَعَمْ عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالِاسْتِقَامَةِ اتَّبِعْ وَلَا تَبْتَدِعْ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Zam'ah bin Shalih dari Utsman bin Hadlr Al Azdi ia berkata; " Aku pernah datang menemui Ibnu Abbas radliallahu 'anhu, kemudian aku berkata kepadanya: 'Berikanlah wasiat untukku'. Ia menjawab; Ya, akan aku berikan wasiat untukmu. Bertakwalah kepada Allah dan bersikaplah istiqomah di jalanNya. Ikutilah sunnah dan jangan membuat bid'ah".
No. Hadist: 140
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ عَلَى الطَّرِيقِ مَا كَانَ عَلَى الْأَثَرِ
Telah mengabarkan kepada kami Makhlad bin Khalid bin Malik telah mengabarkan kepada kami An Nadlir bin Syumail dari Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin ia berkata; " Orang-orang (kawanku) menganggap seseorang berada dalam kebenaran selama ia berada di atsar (menegakkan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) ".
No. Hadist: 141
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَزْهَرُ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا دَامَ عَلَى الْأَثَرِ فَهُوَ عَلَى الطَّرِيقِ
Telah mengabarkan kepada kami Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami Azhar dari Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin ia berkata; " Selama seseorang di rel atsar, berarti ia berada di atas jalur yang benar".
No. Hadist: 142
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ أَنْ يَذْهَبَ أَهْلُهُ أَلَا وَإِيَّاكُمْ وَالتَّنَطُّعَ وَالتَّعَمُّقَ وَالْبِدَعَ وَعَلَيْكُمْ بِالْعَتِيقِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Qilabah ia berkata; Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; " Pelajarilah ilmu sebelum ia dicabut. Dan, dicabutnya ilmu dengan cara ulama diwafatkan. Oleh karena itu, tinggalkanlah bid'ah, bersilat lidah dan sikap sering mengada-ada dan melampui batas hingga persoalan menjadi rumit. Dan, berpegang teguhlah kepada sesuatu yang kuno, yaitu sunnah dan atsar (ucapan sahabat) ".
No. Hadist: 143
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ وَأَبُو النُّعْمَانِ عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ أَنْ يُذْهَبَ بِأَصْحَابِهِ عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَتَى يُفْتَقَرُ إِلَيْهِ أَوْ يُفْتَقَرُ إِلَى مَا عِنْدَهُ إِنَّكُمْ سَتَجِدُونَ أَقْوَامًا يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ يَدْعُونَكُمْ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَقَدْ نَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ فَعَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ وَإِيَّاكُمْ وَالتَّبَدُّعَ وَإِيَّاكُمْ وَالتَّنَطُّعَ وَإِيَّاكُمْ وَالتَّعَمُّقَ وَعَلَيْكُمْ بِالْعَتِيقِ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb dan Abu An Nu'man dari Hamad bin Zaid dari Ayub dari Abu Qilabah ia berkata; Ibnu Mas'ud pernah berkata; " Hendaklah kalian mempelajari ilmu sebelum dicabut. Dan, dicabutnya ilmu dengan cara meninggalnya ulama. Hendaklah kalian menjadikan ilmu Sebagai perbekalan, sebab salah seorang diantara kalian tidak pernah tahu, kapan ia membutuhkannya. Sesungguhnya kalian akan menemui satu komunitas yang mengklaim diri mereka mengajak kalian kepada Al Qur`an, padahal mereka telah meletakkan Al Qur`an di belakang punggung mereka (meninggalkan ALqur`an). Karena itu, bekalilah kalian semua dengan ilmu. Tinggalkanlah bid'ah, bersilat lidah dan sikap sering mengada-adadan melampui batas hingga masalah menjadi rumit. Dan, berpegang teguhlah kepada sunnah dan atsar".
No. Hadist: 144
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَجُلًا يُقَالُ لَهُ صَبِيغٌ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَجَعَلَ يَسْأَلُ عَنْ مُتَشَابِهِ الْقُرْآنِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ عُمَرُ وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ عَرَاجِينَ النَّخْلِ فَقَالَ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ صَبِيغٌ فَأَخَذَ عُمَرُ عُرْجُونًا مِنْ تِلْكَ الْعَرَاجِينِ فَضَرَبَهُ وَقَالَ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ عُمَرُ فَجَعَلَ لَهُ ضَرْبًا حَتَّى دَمِيَ رَأْسُهُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ حَسْبُكَ قَدْ ذَهَبَ الَّذِي كُنْتُ أَجِدُ فِي رَأْسِي
Telah mengabarkan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Yazid bin Hazim dari Sulaiman bin Yasar: "Ada seseorang yang bernama Shabigh datang mengunjungi kota Madinah, ia bertanya tentang ayat-ayat mutasyabih dalam Al Qur`an, lalu Umar radliallahu 'anhu mengutus (seseorang) untuk memanggilnya, dan ia telah menyiapkan sepucuk pelepah kurma, selanjutnya ia bertanya: 'siapakah kamu? ' ia pun menjawab: 'aku Abdullah Shabigh' kemudian Umar radliallahu 'anhu mengambil pelepah kurma dan memukulkannya dan berkata: 'Aku hamba Allah yang bernama Umar'. Umar terus memukulnya hingga kepala Shabigh berdarah. Setelah itu, Shabigh berkata: 'Wahai amirul mu`minin, cukup. telah hilang apa yang semula berada dalam kepalaku (pertanyaan tentang ayat mutasyabih) ".
No. Hadist: 145
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ وَيَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَيْتُمْ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَاحْذَرُوهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Walid At Thayalisi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dan Yazid bin Ibrahim dari Abdullah bin Abu Mulaikah dari Al Qasim dari 'Aisyah radliallahu 'anha ia berkata; " Rasulullah sallallahu 'alai wa sallam membaca ayat: "HUWALLADZI `ANZALA ALAIKAL KITABA MINHU `AAYAATUN MUHKAMAATUN HUNNA UMMUL KITABI WA UKHARU MUTASYAABIHAAT" (Dialah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur`an) kepada kamu. Diantara (isi) nya ada ayat-ayat muhkamat itulah pokok-pokok isi Al Qur`an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat) -Qs. Ali Imran: 7-, Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Jika kalian menemukan orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, berhati-hatilah terhadap mereka".
No. Hadist: 146
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ سُئِلَ عَبْدُ اللَّهِ عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ إِنِّي لَأَكْرَهُ أَنْ أُحِلَّ لَكَ شَيْئًا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ أَوْ أُحَرِّمَ مَا أَحَلَّهُ اللَّهُ لَكَ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hafsh dari Al A'masy dari Syaqiq ia berkata: " Abdullah ditanya tentang satu hal, lalu ia berkata: ' Aku sangat membenci untuk menghalalkan sesuatu yang Allah haramkan atasmu, atau mengharamkan sesuatu yang Allah subhanallahu wa ta'ala halalkan bagimu".
No. Hadist: 147
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْفَزَارِيِّ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ لَأَنْ أَرُدَّهُ بِعِيِّهِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَكَلَّفَ لَهُ مَا لَا أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Uyainah dari Abu Ishaq Al Fazari dari Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin dari Humaid bin Abdur Rahman ia berkata: " Menjawab dengan jawaban tidak tahu, itu lebih kusukai dari pada aku harus memaksakan diri menjawab sesuatu yang aku tidak tahu".
No. Hadist: 148
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَجْلَانَ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ صَبِيغًا الْعِرَاقِيَّ جَعَلَ يَسْأَلُ عَنْ أَشْيَاءَ مِنْ الْقُرْآنِ فِي أَجْنَادِ الْمُسْلِمِينَ حَتَّى قَدِمَ مِصْرَ فَبَعَثَ بِهِ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَلَمَّا أَتَاهُ الرَّسُولُ بِالْكِتَابِ فَقَرَأَهُ فَقَالَ أَيْنَ الرَّجُلُ قَالَ فِي الرَّحْلِ قَالَ عُمَرُ أَبْصِرْ أَيَكُونُ ذَهَبَ فَتُصِيبَكَ مِنْهُ الْعُقُوبَةُ الْمُوجِعَةُ فَأَتَاهُ بِهِ فَقَالَ عُمَرُ تَسْأَلُ مُحْدَثَةً وَأَرْسَلَ عُمَرُ إِلَى رَطَائِبَ مِنْ جَرِيدٍ فَضَرَبَهُ بِهَا حَتَّى تَرَكَ ظَهْرَهُ دَبِرَةً ثُمَّ تَرَكَهُ حَتَّى بَرَأَ ثُمَّ عَادَ لَهُ ثُمَّ تَرَكَهُ حَتَّى بَرَأَ فَدَعَا بِهِ لِيَعُودَ لَهُ قَالَ فَقَالَ صَبِيغٌ إِنْ كُنْتَ تُرِيدُ قَتْلِي فَاقْتُلْنِي قَتْلًا جَمِيلًا وَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ أَنْ تُدَاوِيَنِي فَقَدْ وَاللَّهِ بَرَأْتُ فَأَذِنَ لَهُ إِلَى أَرْضِهِ وَكَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ أَنْ لَا يُجَالِسَهُ أَحَدٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَى الرَّجُلِ فَكَتَبَ أَبُو مُوسَى إِلَى عُمَرَ أَنْ قَدْ حَسُنَتْ تَوْبَتُهُ فَكَتَبَ عُمَرُ أَنْ ائْذَنْ لِلنَّاسِ بِمُجَالَسَتِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Al Laits telah mengabarkan kepadaku Ibnu 'Ajlan dari Nafi' -bekas budaknya Abdullah-, (ia berkata): "Shabigh Al 'Iraqi bertanya beberapa hal berkenaan dengan Al Qur`an (yaitu ayat-ayat mutasyabih) kepada para tentara muslim hingga ia mendatangi Mesir, kemudian 'Amr bin Al 'Ash radliallahu 'anhu mengirimnya kepada Umar bin Khatthab radliallahu 'anhu. Tatkala utusan Amru bin `ash menyampaikan surat kepada Umar, dan Umar membacanya, ia berkata: ' Mana yang namanya Shabigh? ' ia (utusan) menjawab: 'ia masih di tempat persinggahannya', Umar radliallahu 'anhu berkata: 'Tolong awasi dia, jika ia kabur maka hukuman berat justru segera menimpa kamu. Tatkala Shabigh datang, Umar berkata: ' Kamu telah bertanya hal baru yang diada-adakan, kemudian Umar membawa Shabigh ke pelepah kurma. Umar memukuli orang tersebut dengan pelepah kurma sampai punggungnya terluka. Ketika lukanya pulih, Umar kembali lagi memukul, dan ketika mulai pulih, Umar pun kembali memukulnya, ketika mulai pulih Umar memanggilnya untuk segera menghadapnya. Kemudian Shabigh berkata: 'Jika kamu hendak membunuhku, bunuh saja aku dengan cara baik-baik, tetapi jika kamu ingin mengobatiku maka demi Allah aku telah sembuh (tidak mempertanyakan lagi perihal ayat-ayat mutasyabih dalam Al Qur`an). Lalu ia mengizinkannya untuk kembali ke negaranya dan mengirim surat kepada Abu Musa Al `Asy'ari yang isinya tertulis: 'Agar tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang mengajaknya berkawan'. Hal itu membuat orang tersebut menderita, lalu Abu Musa Al `Asy'ari radliallahu 'anhu mengirim surat kepada Umar radliallahu 'anhu: 'Taubatnya sudah membaik', lalu Umar radliallahu 'anhu membalas surat: 'Izinkanlah ia bergaul dengan orang-orang'".
No. Hadist: 149
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ عَامِرًا يَقُولُ اسْتَفْتَى رَجُلٌ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقَالَ يَا أَبَا الْمُنْذِرِ مَا تَقُولُ فِي كَذَا وَكَذَا قَالَ يَا بُنَيَّ أَكَانَ الَّذِي سَأَلْتَنِي عَنْهُ قَالَ لَا قَالَ أَمَّا لَا فَأَجِّلْنِي حَتَّى يَكُونَ فَنُعَالِجَ أَنْفُسَنَا حَتَّى نُخْبِرَكَ
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abu Khalid ia berkata: "Aku mendengar 'Amir berkata: 'Seseorang telah meminta fatwa kepada Ubbay bin Ka'ab radliallahu 'anhu, dengan bertanya: 'Wahai Abu Al Mundzir, bagaimana pendapatmu tentang hal ini dan ini? '. Lalu ia menjawab: ' Apakah yang kamu tanyakan itu sudah terjadi? ', ia menjawab: 'belum terjadi'. Lalu ia berkata lagi: 'Kalau memang belum, tunggulah sampai benar-benar terjadi, maka kami akan berusaha dan mengabarkan kepadamu'".
No. Hadist: 150
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ فَأَخْبَرَنَا عَنْ فِرَاسٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ كُنْتُ أَمْشِي مَعَ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ فَقَالَ فَتًى مَا تَقُولُ يَا عَمَّاهُ فِي كَذَا وَكَذَا قَالَ يَا ابْنَ أَخِي أَكَانَ هَذَا قَالَ لَا قَالَ فَأَعْفِنَا حَتَّى يَكُونَ
Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah telah mengabarkan kepada kami dari Firas dari 'Amir dari Masruq ia berkata: "Aku pernah berjalan bersama Ubay bin Ka'ab lalu, lalu seorang pemuda bertanya: 'Wahai paman bagaimana pendapatmu tentang permasalahan in? ', ia menjawab: ' Apakah hal itu sudah terjadi? ', ia (pemuda) menjawab: 'Belum terjadi', ia berkata: 'Kalau demikian tunggulah sampai benar-benar terjadi'".
No. Hadist: 151
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ كَانَ إِبْرَاهِيمُ إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُجِبْ فِيهِ إِلَّا جَوَابَ الَّذِي سُئِلَ عَنْهُ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al `A'masy ia berkata: " Ibrahim apabila ditanya tentang sesuatu ia tidak menjawabnya melainkan sebatas permasalahan yang ditanyakan (saja) ".
No. Hadist: 152
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْرَؤُكُمْ عَلَى الْفُتْيَا أَجْرَؤُكُمْ عَلَى النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Musa telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Sa'id bin Abu Ayyub dari 'Ubaidullah bin Abu Ja'far ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ' Siapa yang paling tergesa-gesa dalam mengeluarkan fatwa, ialah yang paling cepat menuju ke neraka'".
No. Hadist: 153
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ عَبْدَةَ بْنِ أَبِي لُبَابَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَنْ أَحْدَثَ رَأْيًا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ تَمْضِ بِهِ سُنَّةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَدْرِ عَلَى مَا هُوَ مِنْهُ إِذَا لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari 'Abdah bin Abu Lubabah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: " Barang siapa yang mengada-adakan pendapat selain dari Kitab Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia tidak tahu bagaimana kondisinya ketika bertemu Allah kelak".
No. Hadist: 154
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي بَكْرُ بْنُ عَمْرٍو الْمَعَافِرِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ مُسْلِمِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أُفْتِيَ بِفُتْيَا مِنْ غَيْرِ ثَبْتٍ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى مَنْ أَفْتَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Yazid telah mencweritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku Bakar bin 'Amru Al Mu'afiri dari Abu Utsman Muslim bin Yasar, dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: " Barang siapa yang berfatwa tanpa dasar, dosa (akibat dilaksanakan fatwa tersebut) di tanggung oleh pemberi fatwa".
No. Hadist: 155
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَنْ أَفْتَى بِفُتْيَا يُعَمَّى عَلَيْهَا فَإِثْمُهَا عَلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Sinan dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: " Barang siapa berfatwa tidak diketahui dasarnya, dosanya dilimpahkan kepadanya".
No. Hadist: 156
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْوَلِيدِ عَنْ وُهَيْبٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ أَنَّهُ كَانَ لَا يُفْتِي فِي الْفَرْجِ بِشَيْءٍ فِيهِ اخْتِلَافٌ
Telah mengabarkan kepada kami Al Husain bin mansur telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Al Walid dari Wuhaib dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin Bahwasanya ia tidak pernah berfatwa tentang permasalahan farji (kemaluan) yang masih ada perbedaan pendapat pada masalah tersebut".
No. Hadist: 157
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا الصَّلْتُ بْنُ رَاشِدٍ قَالَ سَأَلْتُ طَاوُسًا عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لِي كَانَ هَذَا قُلْتُ نَعَمْ قَالَ آللَّهِ قُلْتُ آللَّهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ أَصْحَابَنَا أَخْبَرُونَا عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّهُ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا تَعْجَلُوا بِالْبَلَاءِ قَبْلَ نُزُولِهِ فَيُذْهَبُ بِكُمْ هَا هُنَا وَهَا هُنَا فَإِنَّكُمْ إِنْ لَمْ تَعْجَلُوا بِالْبَلَاءِ قَبْلَ نُزُولِهِ لَمْ يَنْفَكَّ الْمُسْلِمُونَ أَنْ يَكُونَ فِيهِمْ مَنْ إِذَا سُئِلَ سَدَّدَ وَإِذَا قَالَ وُفِّقَ
Telah mengabarkan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami As Shalt bin Rasyid ia berkata: "Aku bertanya kepada Thawus tentang satu masalah, lalu ia bertanya: 'apakah masalah itu sudah terjadi? ' Aku menjawab: 'ya, sudah', ia berkata: 'Demi Allah subhanallahu wa ta'ala', ia berkata: ' Ya, demi Allah ta'ala'. Kemudian ia berkata lagi: ' Para sahabat kami telah mengabarkan kepada kami dari Mu'adz bin Jabal radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata: 'Wahai manusia, janganlah kalian tergesa-gesa mendatangkan musibah sebelum ia terjadi, karena ia melenyapkan eksistensi kalian di sana dan di sini. Dan jika kalian tidak tergesa-gesa mendatangkan musibah, maka kaum muslimin tidak bakalan terpecah belah, disana senantiasa ada orang yang jika ditanya ia akan memberi petunjuk, dan jika berkata ia mendapatkan bimbingan (dari Allah) '".
No. Hadist: 158
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَأَلْتُهُ عَنْ رَجُلٍ أَدْرَكَهُ رَمَضَانَانِ فَقَالَ أَكَانَ أَوْ لَمْ يَكُنْ قَالَ لَمْ يَكُنْ بَعْدُ فَقَالَ اتْرُكْ بَلِيَّتَهُ حَتَّى تَنْزِلَ قَالَ فَدَلَسْنَا لَهُ رَجُلًا فَقَالَ قَدْ كَانَ فَقَالَ يُطْعِمُ عَنْ الْأَوَّلِ مِنْهُمَا ثَلَاثِينَ مِسْكِينًا لِكُلِّ يَوْمٍ مِسْكِينٌ
Telah mengabarkan kepada kami Bisyr bin Al Hakam telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari 'Amr bin Maimun dari ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu: "Aku pernah bertanya kepadanya (Ibnu Abbas radliallahu 'anhu) tentang seseorang yang mendapati dua bulan ramadlan, lalu ia berkata: ' Apakah sudah terjadi atau belum? ', ia menjawab: 'belum terjadi'. Kemudian ia berkata: 'Tinggalkanlah sampai hal itu terjadi', ia berkata: 'kami menyiasati dengan pura-pura (menghadirkan) seseorang, lalu ia berkata: 'sudah pernah terjadi', maka (Ibnu Abbas) mnjawab: 'Ia harus memberi makan untuk (bulan ramadlan) yang pertama sebanyak tiga puluh orang miskin, setiap harinya satu orang miskin'".
No. Hadist: 159
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِمْرَانَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا الْعُمَرِيُّ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ جُرَيْجٍ قَالَ كُنْتُ أَجْلِسُ بِمَكَّةَ إِلَى ابْنِ عُمَرَ يَوْمًا وَإِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ يَوْمًا فَمَا يَقُولُ ابْنُ عُمَرَ فِيمَا يُسْأَلُ لَا عِلْمَ لِي أَكْثَرُ مِمَّا يُفْتِي بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Imran telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Al 'Umari dari 'Ubaid bin Juraij ia berkata: "Dahulu sewaktu di Makkah aku selalu duduk di (kajian ilmu) Ibnu Umar radliallahu 'anhu sehari dan di (kajian) Ibnu Abbas di hari lainnya. Dan Ibnu Umar ketika ditanya lebih banyak menjawab dengan jawaban: ' Aku tidak tahu' dibandingkan berfatwa dalam masalah tersebut".
No. Hadist: 160
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ تَعَلَّمُوا فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَتَى يُخْتَلُّ إِلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa`il ia berkata: " Abdullah berkata: ' Hendaklah kalian belajar, karena salah seorang diantara kalian tidak tahu kapan ia diperselisihkan'".
No. Hadist: 161
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ حَدَّثَنَا مَيْمُونُ بْنُ مِهْرَانَ قَالَ كَانَ أَبُو بَكْرٍ إِذَا وَرَدَ عَلَيْهِ الْخَصْمُ نَظَرَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ وَجَدَ فِيهِ مَا يَقْضِي بَيْنَهُمْ قَضَى بِهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي الْكِتَابِ وَعَلِمَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ الْأَمْرِ سُنَّةً قَضَى بِهِ فَإِنْ أَعْيَاهُ خَرَجَ فَسَأَلَ الْمُسْلِمِينَ فَقَالَ أَتَانِي كَذَا وَكَذَا فَهَلْ عَلِمْتُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى فِي ذَلِكَ بِقَضَاءٍ فَرُبَّمَا اجْتَمَعَ إِلَيْهِ النَّفَرُ كُلُّهُمْ يَذْكُرُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ قَضَاءً فَيَقُولُ أَبُو بَكْرٍ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِينَا مَنْ يَحْفَظُ عَلَى نَبِيِّنَا فَإِنْ أَعْيَاهُ أَنْ يَجِدَ فِيهِ سُنَّةً مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمَعَ رُءُوسَ النَّاسِ وَخِيَارَهُمْ فَاسْتَشَارَهُمْ فَإِنْ أَجْمَعَ رَأْيُهُمْ عَلَى أَمْرٍ قَضَى بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin As Shalt telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Ja'far bin Burqan telah menceritakan kepada kami Maimun bin Mihran ia berkata: "Dahulu Abu Bakar radliallahu 'anhu apabila mendapat suatu masalah (percekcokan) ia langsung mencarinya dalam Kitabullah subhanallahu wa ta'ala, jika beliau mendapatkan penjelasannya ia putuskan masalah itu dengannya, tetapi jika tidak didapati dalam Kitabullah dan ia mengetahui suatu sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah tersebut, ia putuskan dengannya, tetapi jika ia tidak menemukannya, ia segera keluar dan menanyakannya kepada kaum muslimin, kemudian berkata: 'aku mendapat masalah ini dan ini, apakah kalian pernah mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memutuskan dalam masalah ini dengan suatu keputusan hukum?, biasanya setelah beberapa orang berkumpul, masing-masing dari mereka menyampaikan suatu keputusan hukum dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, biasanya Abu Bakar radliallahu 'anhu berkata: 'Segala puji bagi Allahyang telah menjadikan pada kaum kami yang dapat menghapal sunnah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Jika tidak ia dapatkan dalam sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia mengumpulkan pembesar dan orang pilihan dari para sahabat untuk diajak bermusyawarah, jika telah sepakat (pendapat mereka) maka dengan dasar keputusan bulat tersebut ia memberikan keputusan hukum".
No. Hadist: 162
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى وَعَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ قَالَ كَانَ عَلَى امْرَأَتِي اعْتِكَافُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ فَسَأَلْتُ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَعِنْدَهُ ابْنُ شِهَابٍ قَالَ قُلْتُ عَلَيْهَا صِيَامٌ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ لَا يَكُونُ اعْتِكَافٌ إِلَّا بِصِيَامٍ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ أَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا قَالَ فَعَنْ أَبِي بَكْرٍ قَالَ لَا قَالَ فَعَنْ عُمَرَ قَالَ لَا قَالَ فَعَنْ عُثْمَانَ قَالَ لَا قَالَ عُمَرُ مَا أَرَى عَلَيْهَا صِيَامًا فَخَرَجْتُ فَوَجَدْتُ طَاوُسًا وَعَطَاءَ بْنَ أَبِي رَبَاحٍ فَسَأَلْتُهُمَا فَقَالَ طَاوُسٌ كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَا يَرَى عَلَيْهَا صِيَامًا إِلَّا أَنْ تَجْعَلَهُ عَلَى نَفْسِهَا قَالَ وَقَالَ عَطَاءٌ ذَلِكَ رَأْيِي
Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Musa dan 'Amru bin Zurarah dari Abdul Aziz bin Muhammad dari Abu Suhail ia berkata; "Dahulu, isteriku pernah bernadzar untuk beri'tikaf di Masjidil Haram selama tiga hari. Kemudian, aku bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz rahimahullahu yang saat itu sedang bersama Syihab. Aku bertanya: 'Apakah ia juga wajib berpuasa? ', Ibnu Syihab menjawab: 'Tidak ada i'itikaf kecuali dilakukan sambil berpuasa'. Saat itu, Umar bin Abdul Aziz rahimahullahu terus bertanya: 'Adakah keterangan yang demikian berasal dari Nabi salallahu 'alihi wa sallam? ' Ia menjawab: 'tidak'. Kemudian, Umar bin Abdul Aziz rahimahullahu bertanya: 'Adakah keterangan dari Abu Bakar radliallahu 'anhu? ' ia menjawab: 'tidak ada', ia bertanya: 'adakah keterangan dari Umar radliallahu 'anhu? ', ia menjawab: 'tidak ada juga' ia bertanya: 'adakah keterangan dari Utsman radliallahu 'anhu? ', ia menjawab: 'tidak ada'. Umar rahimahullahu berkata: 'Menurutku tidak wajib bagi wanita itu untuk berpuasa', Lalu aku keluar dan bertemu Thawus dan 'Atho` bin Abu Rabbah, aku bertanya kepada keduanya. Thawus menjawab: 'Dahulu Ibnu Abbas radliallahu 'anhu (pernah berfatwa) bahwa wanita tersebut tidak wajib puasa, kecuali jika ia bernadzar untuk berpuasa'. Kemudian `Atha` berkata: 'Begitu juga pendapatku'".
No. Hadist: 163
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ قَالَ لَمَّا قَدِمَ أَبُو سَلَمَةَ الْبَصْرَةَ أَتَيْتُهُ أَنَا وَالْحَسَنُ فَقَالَ لِلْحَسَنِ أَنْتَ الْحَسَنُ مَا كَانَ أَحَدٌ بِالْبَصْرَةِ أَحَبَّ إِلَيَّ لِقَاءً مِنْكَ وَذَلِكَ أَنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُفْتِي بِرَأْيِكَ فَلَا تُفْتِ بِرَأْيِكَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ سُنَّةٌ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ كِتَابٌ مُنْزَلٌ
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abu 'Aqil telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Jurairi dari Abu Nadlrah ia berkata: "Sewaktu Abu Salamah datang ke kota Bashrah, aku dan Al Hasan menemuinya, lalu ia berkata kepada Al Hasan: 'Apakah kamu Al Hasan? ', Tidak ada seorang pun yang di kota ini yang lebih ingin aku temui melebihimu', hal itu karena telah sampai kabar kepadaku, bahwa kamu telah berfatwa dengan akalmu. Janganlah kamu berfatwa dengan pendapatmu, kecuali berdasarkan sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, atau dari Kitab yang telah diturunkan (Al Qur`an) '".
No. Hadist: 164
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عِصْمَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عُقْبَةَ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ لَقِيَهُ فِي الطَّوَافِ فَقَالَ لَهُ يَا أَبَا الشَّعْثَاءِ إِنَّكَ مِنْ فُقَهَاءِ الْبَصْرَةِ فَلَا تُفْتِ إِلَّا بِقُرْآنٍ نَاطِقٍ أَوْ سُنَّةٍ مَاضِيَةٍ فَإِنَّكَ إِنْ فَعَلْتَ غَيْرَ ذَلِكَ هَلَكْتَ وَأَهْلَكْتَ
Telah mengabarkan kepada kami 'Ishmah bin Al Fadlal telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab dari Yazid bin 'Uqbah telah menceritakan kepada kami Al Dlahhak dari Jabir bin Zaid: Ibnu Umar bertemu dengannya ketika sedang melakukan thawaf, Kemudian ia (Ibnu Umar radliallahu 'anhu) berkata kepadanya: 'Wahai Abu Sya'tsa`, kamu salah satu dari ahli fikih kota Bashrah, maka janganlah kamu berfatwa kecuali berdasarkan Al Qur`an dan sunnah, karena jika kamu tidak berbuat demikian niscaya kamu akan celaka dan mencelakakan orang lain".
No. Hadist: 165
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ حُرَيْثِ بْنِ ظُهَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ أَتَى عَلَيْنَا زَمَانٌ لَسْنَا نَقْضِي وَلَسْنَا هُنَالِكَ وَإِنَّ اللَّهَ قَدْ قَدَّرَ مِنْ الْأَمْرِ أَنْ قَدْ بَلَغْنَا مَا تَرَوْنَ فَمَنْ عَرَضَ لَهُ قَضَاءٌ بَعْدَ الْيَوْمِ فَلْيَقْضِ فِيهِ بِمَا فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَإِنْ جَاءَهُ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَلْيَقْضِ بِمَا قَضَى بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنْ جَاءَهُ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَقْضِ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْيَقْضِ بِمَا قَضَى بِهِ الصَّالِحُونَ وَلَا يَقُلْ إِنِّي أَخَافُ وَإِنِّي أُرَى فَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَالْحَلَالَ بَيِّنٌ وَبَيْنَ ذَلِكَ أُمُورٌ مُشْتَبِهَةٌ فَدَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Al A'masy dari 'Umarah bin 'Umair dari Huraits bin Zhuhair dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata: " Akan datang kepada kami satu zaman, kami bukan orang-orang yang memutuskan dan kami pun waktu itu tidak ada di situ, Dan sesungguhnya Allah sudah mentakdirkan sesuatu yang belum kalian lihat (belum terjadi). Maka barang siapa yang mendapatkan masalah setelah hari ini, hendaklah ia memutuskan sesuai dengan Kitab Allah subhanallahu wa ta'ala, jika masalahnya tidak ada dalam Al Qur`an, hendaklah ia memutuskan sesuai dengan apa yang telah diputuskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Tetapi jika ia datang kepadanya masalah yang tidak ada dalam Al Qur`an dan keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hendaklah ia memutuskan dengan apa yang telah diputuskan oleh orang-orang yang shalih, dan jangan ia katakan: 'Aku takut', atau berkata: 'Menurutku'. Sesungguhnya perkara yang haram telah jelas dan yang halal itu telah jelas dan diantara keduanya adalah perkara yang mutasyabih (samar-samar). Maka tinggalkan apa yang kalian ragu dan berpegang teguhlah pada sesuatu yang kalian tidak ragu padanya".
No. Hadist: 166
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي يَزِيدَ قَالَ كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ إِذَا سُئِلَ عَنْ الْأَمْرِ فَكَانَ فِي الْقُرْآنِ أَخْبَرَ بِهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي الْقُرْآنِ وَكَانَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَ بِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَعَنْ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ قَالَ فِيهِ بِرَأْيِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari 'Ubaidullah bin Abu Yazid ia berkata: "Dahulu Ibnu Abbas radliallahu 'anhu apabila ditanya tentang suatu hal dan hal itu terdapat dalam Al Qur`an maka ia mengabarkannya. Jika tidak ada dalam Al Qur`an ia beri penjelasan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika tidak ada dalam Sunnah rasul, ia beri penjelasan dari Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma, tetapi jika tidak ada penjelasan dari keduanya, ia memutuskan dengan pendapatnya sendiri".
No. Hadist: 167
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ شُرَيْحٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَيْهِ إِنْ جَاءَكَ شَيْءٌ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَاقْضِ بِهِ وَلَا تَلْفِتْكَ عَنْهُ الرِّجَالُ فَإِنْ جَاءَكَ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَانْظُرْ سُنَّةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاقْضِ بِهَا فَإِنْ جَاءَكَ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَكُنْ فِيهِ سُنَّةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْظُرْ مَا اجْتَمَعَ عَلَيْهِ النَّاسُ فَخُذْ بِهِ فَإِنْ جَاءَكَ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَكُنْ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَتَكَلَّمْ فِيهِ أَحَدٌ قَبْلَكَ فَاخْتَرْ أَيَّ الْأَمْرَيْنِ شِئْتَ إِنْ شِئْتَ أَنْ تَجْتَهِدَ رَأْيَكَ ثُمَّ تَقَدَّمَ فَتَقَدَّمْ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ تَأَخَّرَ فَتَأَخَّرْ وَلَا أَرَى التَّأَخُّرَ إِلَّا خَيْرًا لَكَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Uyainah dari Ali bin Mushir dari Abu Ishaq dari As Sya'bi dari Syuraih: " Umar bin Khatthab radliallahu 'anhu pernah menulis surat kepadanya,: ' Jika datang kepadamu permasalahan dan ada dalam Kitab Allah subhanallahu wa ta'ala, putuskanlah dengannya, dan jangan berpaling kepada pendapat kebanyakan orang, Dan jika datang masalah kepadamu dan tidak kamu dapati dalam Al Qur`an, maka lihatlah dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan putuskanlah dengannya, Dan jika datang kepada kamu masalah yang tidak ada dalam Al Qur`an dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka lihatlah ijma' orang-orang (para ulama`), dan jika datang masalah kepadamu yang tidak kamu dapatkan dalam Al Qur`an, sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, serta tidak seorang pun sebelum kamu mengatakan hal itu, maka pilihlah diantara dua hal, jika kamu berkehendak untuk berijtihad dengan pendapatmu, maka putuskanlah, dan jika kamu menghendaki untuk menunda, maka tundalah. Dan aku tidak melihat sikap menunda kecuali itu lebih baik bagimu".
No. Hadist: 168
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ ابْنِ أَخِي الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنْ نَاسٍ مِنْ أَهْلِ حِمْصٍ مِنْ أَصْحَابِ مُعَاذٍ عَنْ مُعَاذٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَعَثَهُ إِلَى الْيَمَنِ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ عَرَضَ لَكَ قَضَاءٌ كَيْفَ تَقْضِي قَالَ أَقْضِي بِكِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَبِسُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ قَالَ أَجْتَهِدُ رَأْيِي وَلَا آلُو قَالَ فَضَرَبَ صَدْرَهُ ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَفَّقَ رَسُولَ رَسُولِ اللَّهِ لِمَا يُرْضِي رَسُولَ اللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin 'Ubaidillah Al Tsaqafi dari 'Amr bin Al Harits -sepupu Al Mughirah bin Syu'bah-, dari beberapa orang sahabat Mu'adz dari penduduk Himsh, dai Mu'adz; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengutusnya ke negara Yaman, beliau berkata: 'Jika ada satu permasalahan disodorkan kepadamu, bagaimanakah kamu memutuskannya? ', ia menjawab: 'Kuputuskan dengan Kitabullah subhanallah wa ta'ala', beliau bertanya: 'Maka bagaimana jika tidak ada dalam Kitabullah subahanallahu wa ta'ala? ', ia menjawab: 'kuputuskan dengan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam', beliau bertanya: 'Bagaimana jika tidak ada dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ', ia menjawab: 'Aku akan berijtihad dengan pendapatku tidak lebih'. Ia berkata: 'Waktu itu beliau menepuk dadanya, kemudian beliau berkata: 'Segala puji bagi Allah yang memberi taufik kepada utusan RasulNya dengan sesuatu yang disenangi oleh RasulNya'".
No. Hadist: 169
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ حُرَيْثِ بْنِ ظُهَيْرٍ قَالَ أَحْسَبُهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ قَالَ قَدْ أَتَى عَلَيْنَا زَمَانٌ وَمَا نُسْأَلُ وَمَا نَحْنُ هُنَاكَ وَإِنَّ اللَّهَ قَدَّرَ أَنْ بَلَغْتُ مَا تَرَوْنَ فَإِذَا سُئِلْتُمْ عَنْ شَيْءٍ فَانْظُرُوا فِي كِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوهُ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَفِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوهُ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ فَمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ فَاجْتَهِدْ رَأْيَكَ وَلَا تَقُلْ إِنِّي أَخَافُ وَأَخْشَى فَإِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ وَالْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَ ذَلِكَ أُمُورٌ مُشْتَبِهَةٌ فَدَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ عَنْ أَبِي عَوَانَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ نَحْوَهُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بِنَحْوِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari 'Umarah bin 'Umair dari Huraits bin Zhuhair ia berkata: "Aku yakin, Abdullah pernah berkata: 'Sungguh telah datang kepada kita suatu zaman yang kita belum pernah ditanya tentangnya, dan kita belum pernah mengalaminya. Dan Allah telah mentakdirkan agar aku menyampaikan bagaimana seharusnya kalian memandang. Begini, jika kalian ditanya sesuatu, lihatlah dalam Kitabullah subhanallahu wa ta'ala, tetapi jika kalian tidak dapatkan dalam Kitabullah maka lihatlah dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian jika kalian tidak dapatkan dalam sunnah, pakailah apa yang telah menjadi kesepakatan kaum muslimin, dan jika kamu tidak dapati dalam ijma', maka berijtihadlah dengan pendapatmu, dan jangan katakan: 'sungguh aku takut. Karena perkara yang halal itu telah jelas dan yang haram telah jelas, dan diantara hal itu kesemuanya adalah perihal mutasyabih (samar-samar), maka tinggalkanlah sesuatu yang kamu ragu kepada sesuatu yang kamu tidak ragu padanya. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad dari Abu 'Awanah dari Sulaiman darti 'Umarah bin 'Umair dari Abdur Rahman bin Yazid dari Abdullah begitu juga redaksinya. Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Al Qasim bin Abdur Rahman dari ayahnya dari Abdullah demikian juga redaksinya".
No. Hadist: 170
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ سَتُحْدِثُونَ وَيُحْدَثُ لَكُمْ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مُحْدَثَةً فَعَلَيْكُمْ بِالْأَمْرِ الْأَوَّلِ قَالَ حَفْصٌ كُنْتُ أُسْنِدُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ ثُمَّ دَخَلَنِي مِنْهُ شَكٌّ
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Mu'awiyah dari Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami Al A'masy ia berkata: Abdullah berkata: 'Wahai sekalian manusia, kamu akan mengada-adakan hal-hal yang baru, dan ada orang yang mengadakan hal baru untuk kalian (ikuti), maka jika kalian melihat hal yang baru (dalam agama), maka hendaklah kalian berpegang pada sesuatu yang dipegang oleh generasi awal'". Hafsh berkata: "Aku meriwayatkan dari Habib dari Abu Abdur Rahman kemudian setelah itu aku ragu".
No. Hadist: 171
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ لِأَبِي مَسْعُودٍ أَلَمْ أُنْبَأْ أَوْ أُنْبِئْتُ أَنَّكَ تُفْتِي وَلَسْتَ بِأَمِيرٍ وَلِّ حَارَّهَا مَنْ تَوَلَّى قَارَّهَا
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin As Shalt telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Ibnu 'Aun dari Muhammad ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu berkata kepada Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu: ' Bukankah aku telah memberitahukan atau diberitahu -Perawi ragu kepastian redaksi memberitahu atau diberitahu-- bahwa kamu berfatwa padahal kamu (waktu itu) bukan seorang pemimpin?, Heih,,, berikanlah resiko keburukan itu kepada orang yang telah menikmati kemanisannya. Ket:
No. Hadist: 172
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ إِنَّ الَّذِي يُفْتِي النَّاسَ فِي كُلِّ مَا يُسْتَفْتَى لَمَجْنُونٌ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Ibnu Mas'ud ia berkata: " Orang yang selalu berfatwa dalam setiap permasalahan yang ditanyakan (kepadanya) adalah orang gila".
No. Hadist: 173
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ إِنَّمَا يُفْتِي النَّاسَ ثَلَاثَةٌ رَجُلٌ إِمَامٌ أَوْ وَالٍ وَرَجُلٌ يَعْلَمُ نَاسِخَ الْقُرْآنِ مِنْ الْمَنْسُوخِ قَالُوا يَا حُذَيْفَةُ وَمَنْ ذَاكَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أَوْ أَحْمَقُ مُتَكَلِّفٌ
Telah menhabarkan kepada kami Sa'id bin 'Amir dari Hisyam dari Muhammad dari Hudzaifah ia berkata: " Ada tiga golongan manusia yang memberikan fatwa (yaitu): Seorang imam, atau wali (yang mengatur urusan kaum muslimin) atau seorang yang mengetahui nasikh dan mansukh dalam Al Qur`an, mereka bertanya: 'Wahai Hudzaifah, lalu siapakah gerangan dia itu? ', Itu Umar bin Khatthab radliallahu 'anhu, Atau orang bodoh yang memaksakan diri'".
No. Hadist: 174
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ حُذَيْفَةُ إِنَّمَا يُفْتِي النَّاسَ أَحَدُ ثَلَاثَةٍ رَجُلٌ عَلِمَ نَاسِخَ الْقُرْآنِ مِنْ مَنْسُوخِهِ قَالُوا وَمَنْ ذَاكَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ وَأَمِيرٌ لَا يَجِدُ بُدًّا أَوْ أَحْمَقُ مُتَكَلِّفٌ ثُمَّ قَالَ مُحَمَّدٌ فَلَسْتُ بِوَاحِدٍ مِنْ هَذَيْنِ وَأَرْجُو أَنْ لَا أَكُونَ الثَّالِثَ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Sa'id telah mengabarkan kepada kami Abu `Usamah dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad dari Abu 'Ubaidah bin Hudzaifah ia berkata: " Hudzaifah berkata: 'Orang yang berfatwa kepada orang lain adalah salah satu dari tiga golongan: Seorang yang mengetahui nasikh dan mansukh dalam Al Qur`an', mereka bertanya: 'Siapakah ia gerangan? ', Umar bin Khatthab radliallahu 'anhu menyambung: 'atau seorang pemimpin yang tidak takut, atau orang bodoh yang memaksakan diri'". Kemudian Muhammad berkata: "Aku bukanlah satu dari dua kriteria (pertama) dan aku berharap tidak menjadi bagian yang ke tiga".
No. Hadist: 175
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ مَنْ عَلِمَ مِنْكُمْ عِلْمًا فَلْيَقُلْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ لِمَا لَا يَعْلَمُ اللَّهُ أَعْلَمُ فَإِنَّ الْعَالِمَ إِذَا سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ قَالَ اللَّهُ أَعْلَمُ وَقَدْ قَالَ اللَّهُ لِرَسُولِهِ { قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ }
Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari Abdullah ia berkata: " Barang siapa diantara kalian yang memiliki suatu ilmu, hendaklah ia mengatakannya, dan barang siapa yang tidak memiliki ilmu, katakanlah dalam permasalahan yang ia tidak tahu: 'ALLAHU A'LAM' (Allah lebih mengetahuinya), karena seorang ulama itu adalah seorang yang jika ditanya tentang sesuatu yang tidak diketahuinya ia akan mengatakan: ' Allahu a'lam 'dan sungguh Allah telah berfirman kepada RasulNya: "QUL MAA AS`ALUKUM `'LAIHI MIN ``AJRIN WA MAA ANA MINAL MUTAKALLIFIN" (Katakanlah wahai Muhammad: 'Aku tidak meminta upah sedikitpun dari kalian atas da'wahku, dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang memaksakan diri') -Qs. Shaad: 86-".
No. Hadist: 176
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ أَنَّ أَبَا مُوسَى قَالَ فِي خُطْبَتِهِ مَنْ عَلِمَ عِلْمًا فَلْيُعَلِّمْهُ النَّاسَ وَإِيَّاهُ أَنْ يَقُولَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ فَيَمْرُقَ مِنْ الدِّينِ وَيَكُونَ مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami Humaid dari Abu Raja` dari Abu Al Muhallab: " Abu Musa radliallahu 'anhu berkata dalam khutbahnya: ' Barang siapa yang mengetahui suatu ilmu, hendaklah ia mengajarkannya kepada manusia, dan berhati-hatilah seseorang yang mengatakan sesuatu yang ia tidak memiliki ilmu tentangnya, ia akan melenceng dari agama dan menjadi orang-orang yang memaksakan diri'".
No. Hadist: 177
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ وَزَاذَانَ قَالَا قَالَ عَلِيٌّ وَا بَرْدَهَا عَلَى الْكَبِدِ إِذَا سُئِلْتُ عَمَّا لَا أَعْلَمُ أَنْ أَقُولَ اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun dari Khalid bin Abdullah dari 'Atho` bin As Sa`ib dari Abu Al Bakhtari dan Zaadzan keduanya berkata: " 'Ali berkata: ' Alangkah sejuknya hati ini, jika aku ditanya tentang sesuatu yang tidak aku ketahui, kemudian aku mengatakan: Allahu a'lam'".
No. Hadist: 178
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ يَا بَرْدَهَا عَلَى الْكَبِدِ أَنْ تَقُولَ لِمَا لَا تَعْلَمُ اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Syarik dari 'Atho` bin As Sa`ib dari Abu Al Bakhtari dari 'Ali ia berkata: " Duhai sejuknya hati ini, ketika kamu mengatakan dalam hal yang tidak kamu ketahui: 'Allahu a'lam'".
No. Hadist: 179
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا عُمَيْرُ بْنُ عَرْفَجَةَ حَدَّثَنَا رَزِينٌ أَبُو النُّعْمَانِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ إِذَا سُئِلْتُمْ عَمَّا لَا تَعْلَمُونَ فَاهْرُبُوا قَالُوا وَكَيْفَ الْهَرَبُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ تَقُولُونَ اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami 'Umair bin 'Arfajah telah menceritakan kepada kami Razin Abu An Nu'man dari 'Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu ia berkata: " Apabila kalian ditanya tentang sesuatu yang tidak kalian ketahui maka menghindarlah'. Mereka bertanya: 'Bagaimana cara menghindarnya wahai amirul mu`minin? ', ia menjawab: 'Dengan kalian mengatakan: Allahu a'lam '".
No. Hadist: 180
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ عَزْرَةَ التَّمِيمِيِّ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ وَا بَرْدَهَا عَلَى الْكَبِدِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالُوا وَمَا ذَلِكَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ أَنْ يُسْأَلَ الرَّجُلُ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَيَقُولُ اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Humaid telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mansur dari Muslim Al Bathin dari 'Azrah At Tamimi ia berkata: " Ali radliallahu 'anhu berkata: ' Alangkah sejuknya hati ini', --beliau mengulangi ucapannya sebanyak tiga kali--, mereka bertanya: 'Apakah hal itu wahai amirul mu`minin? ', ia menjawab: '(ketika) seorang ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui lalu ia mengucapkan: Allahu a'lam '".
No. Hadist: 181
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي بِهَا فَلَمَّا أَدْبَرَ الرَّجُلُ قَالَ ابْنُ عُمَرَ نِعْمَ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Farwah bin Abu Al Maghra` telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu: "Bahwasanya seorang telah bertanya kepadanya tentang satu masalah, lalu ia berkata: ' Aku tidak mempunyai ilmu tentang hal itu, lalu setelah orang tersebut pergi, Ibnu Umar radliallahu 'anhu berkata: 'Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu Umar radliallahu 'anhu, ia ditanya tentang satu hal yang tidak ia ketahui lalu ia katakan: 'aku tidak memiliki ilmu dalam hal itu'".
No. Hadist: 182
Bab: Bab
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ لَا أَدْرِي نِصْفُ الْعِلْمِ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari As Sya'bi ia berkata: "(kalimat): ' Aku tidak tahu' adalah setengah ilmu".
No. Hadist: 183
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ الْعُمَرِيُّ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى ابْنَ عُمَرَ يَسْأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي ثُمَّ الْتَفَتَ بَعْدَ أَنْ قَفَّا الرَّجُلُ فَقَالَ نِعْمَ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي يَعْنِي ابْنُ عُمَرَ نَفْسَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami Abdullah Al 'Umari dari Nafi': " Seorang lelaki datang kepada Ibnu Umar radliallahu 'anhu bertanya sesuatu, lalu ia (Ibnu Umar radliallahu 'anhu) berkata: 'Aku tidak tahu', Setelah si penanya berpaling, (Ibnu Umar) menoleh dan berkata dalam hati: 'Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu Umar radliallahu 'anhu, ia ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui, lalu ia katakan: 'Aku tidak tahu'.
No. Hadist: 184
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُغِيرَةَ قَالَ كَانَ عَامِرٌ إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ يَقُولُ لَا أَدْرِي فَإِنْ رُدُّوا عَلَيْهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ كُنْتُ حَلَفْتُ لَكَ بِاللَّهِ إِنْ كَانَ لِي بِهِ عِلْمٌ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Humaid telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah ia berkata: "Dahulu 'Amir jika ditanya tentang sesuatu, ia selalu akan menjawab: 'Aku tidak tahu', tetapi jika mereka memaksa untuk menjawabnya, ia berkata: 'Jika aku mau, maka aku akan bersumpah demi Allah bahwa aku memang tidak tahu'".
No. Hadist: 185
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصٍ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا أُبَالِي سُئِلْتُ عَمَّا أَعْلَمُ أَوْ مَا لَا أَعْلَمُ لِأَنِّي إِذَا سُئِلْتُ عَمَّا أَعْلَمُ قُلْتُ مَا أَعْلَمُ وَإِذَا سُئِلْتُ عَمَّا لَا أَعْلَمُ قُلْتُ لَا أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami Harun bin Mu'awiyah dari Hafsh dari Asy'ats dari Ibnu Sirin rahimahullahu ia berkata: " Aku tidak peduli, aku ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, karena aku jika ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui, aku katakan: 'aku tidak tahu', dan jika aku ditanya tentang sesuatu yang tidak aku ketahui, aku katakan: 'Aku tidak tahu'".
No. Hadist: 186
Bab: Bab
حَدَّثَنَا هَارُونُ عَنْ حَفْصٍ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ مَا سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يَقُولُ قَطُّ حَلَالٌ وَلَا حَرَامٌ إِنَّمَا كَانَ يَقُولُ كَانُوا يَكْرَهُونَ وَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ
Telah mengabarkan kepada kami Harun dari Hafsh dari Al A'masy ia berkata: "Aku tidak pernah sama sekali mendengar Ibrahim rahimahullahu berkata: 'ini halal, dan ini haram, hanya ia mengatakan: ' Mereka tidak menyukainya atau mereka menyukainya'".
No. Hadist: 187
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ وَيَتَّخِذُهَا النَّاسُ سُنَّةً فَإِذَا غُيِّرَتْ قَالُوا غُيِّرَتْ السُّنَّةُ قَالُوا وَمَتَى ذَلِكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ إِذَا كَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ
Telah mengabarkan kepada kami Ya'la telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq ia berkata: " Abdullah pernah berkata: ' Bagaimana sikap kalian jika ditimpa kekacauan, yang tua menjadi pikun, yang kecil tiba-tiba menjadi dewasa, dan manusia menjadikan kekacauan itu sebagai sunnah, dan tiba-tiba telah diubah, mereka katakan: 'sunnah telah diubah! ', mereka bertanya: 'kapan hal itu terjadi wahai Abu Abdur Rahman? ', ia menjawab: 'Ketika telah banyak orang yang bisa membaca, namun sedikit yang ahli fikih (paham maknanya). Banyak orang yang duduk di pemerintahan, namun sedikit yang amanah. Dan dunia dicari dengan ilmu akhirat'".
No. Hadist: 188
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ إِذَا تُرِكَ مِنْهَا شَيْءٌ قِيلَ تُرِكَتْ السُّنَّةُ قَالُوا وَمَتَى ذَاكَ قَالَ إِذَا ذَهَبَتْ عُلَمَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ جُهَلَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ وَتُفُقِّهَ لِغَيْرِ الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun dari Khalid bin Abdullah dari Yazid bin Abu Ziyad dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah ia berkata: " Bagaimana sikap kalian jika ditimpa ketidakberesan, yang tua menjadi pikun dan yang kecil menjadi dewasa. Dan jika ketidakberesan itu ditinggal, akan dikatakan: 'sunnah telah ditinggalkan', mereka bertanya: 'Kapan hal itu terjadi? ', ia menjawab: 'Jika telah pergi para ulama` kalian, dan semakin banyak orang-orang bodoh dari kalian, jika semakin banyak orang yang pandai membaca tetapi sedikit yang ahli fikih, dan semakin banyak para pemimpin kalian tetapi sedikit yang amanah, serta dunia sudah dicari dengan amalan akhirat dan ia diperdalam tetapi bukan untuk (kepentingan) agama'".
No. Hadist: 189
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ أُنْبِئْتُ أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ وَيْلٌ لِلْمُتَفَقِّهِينَ لِغَيْرِ الْعِبَادَةِ وَالْمُسْتَحِلِّينَ لِلْحُرُمَاتِ بِالشُّبُهَاتِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al `Auza'i ia berkata: "Aku pernah diberitahu bahwa pernah dikatakan: ' Celakalah orang yang memahami agama tetapi tidak (menjadikannya sebagai petunjuk dalam) beribadah. Celaka pula orang yang menghalalkan hal-hal yang haram dengan alasan (masih) syubhat '".
No. Hadist: 190
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَالِحُ بْنُ سُهَيْلٍ مَوْلَى يَحْيَى بْنِ أَبِي زَائِدَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ عَامٌ إِلَّا وَهُوَ شَرٌّ مِنْ الَّذِي كَانَ قَبْلَهُ أَمَا إِنِّي لَسْتُ أَعْنِي عَامًا أَخْصَبَ مِنْ عَامٍ وَلَا أَمِيرًا خَيْرًا مِنْ أَمِيرٍ وَلَكِنْ عُلَمَاؤُكُمْ وَخِيَارُكُمْ وَفُقَهَاؤُكُمْ يَذْهَبُونَ ثُمَّ لَا تَجِدُونَ مِنْهُمْ خَلَفًا وَيَجِيءُ قَوْمٌ يَقِيسُونَ الْأُمُورَ بِرَأْيِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami Shalih bin Suhail -bekas budak Yahya bin Abu Za`idah-, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Mujalid dari As Sya'bi dari Masruq dari Abdullah ia berkata: " Tidaklah akan datang satu tahun, kecuali tahun tersebut lebih jelek dari sebelumnya, Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa suatu tahun lebih baik dari pada tahun lainnya, dan seorang amir (pemimpin) lebih baik dari amir lainnya. Akan tetapi ulama`-ulama`, orang-orang pilihan, dan para ahli fikih kalian telah banyak yang wafat, kemudian kalian tidak mendapatkan ganti mereka, hingga datang orang-orang yang menggunakan qiyas (analogi dalam masalah agama) berdasarkan akal semata".
No. Hadist: 191
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ قَالَ سَمِعْتُ دَاوُدَ بْنَ أَبِي هِنْدٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ أَوَّلُ مَنْ قَاسَ إِبْلِيسُ وَمَا عُبِدَتْ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ إِلَّا بِالْمَقَايِيسِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami Yahya bin sulaim ia berkata: "Aku pernah mendengar Daud bin Hindun dari Ibnu Sirin rahimahullahu, ia berkata: ' Yang pertama-tama menggunakan qiyas adalah iblis, dan tidaklah matahari dan bulan disembah melainkan karena alasan qiyas'".
No. Hadist: 192
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ ابْنِ شَوْذَبٍ عَنْ مَطَرٍ عَنْ الْحَسَنِ أَنَّهُ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ } قَالَ قَاسَ إِبْلِيسُ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ قَاسَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Ibnu Syaudzab dari Mathar dari Al Hasan: " ia membaca ayat ini: "KHALAQTANII MIN NAARIN WA KHALAQTAHU MIN THIIN" (Engkau ciptakan aku dengan api dan Engkau ciptakan ia dengan tanah) -Qs. Al A'raf: 7-, ia berkata: ' Iblis telah melakukan qiyas, dan dialah yang pertama kali melakukan qiyas'".
No. Hadist: 193
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ أَنَّهُ قَالَ إِنِّي أَخَافُ أَوْ أَخْشَى أَنْ أَقِيسَ فَتَزِلَّ قَدَمِي
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari Masruq bahwa ia berkata: " Aku takut atau khawatir melakukan qiyas lalu tergelincirlah kakiku".
No. Hadist: 194
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ وَاللَّهِ لَئِنْ أَخَذْتُمْ بِالْمَقَايِيسِ لَتُحَرِّمُنَّ الْحَلَالَ وَلَتُحِلُّنَّ الْحَرَامَ
Telah mengabarkan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al `Ahmar dari Isma'il dari As Sya'bi ia berkata: " Demi Allah jika kalian menggunakan qiyas niscaya kalian akan mengharamkan yang halal dan akan menghalalkan yang haram".
No. Hadist: 195
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ عَامِرٍ أَنَّهُ قَالَ كَانَ يَقُولُ مَا أَبْغَضَ إِلَيَّ أَرَأَيْتَ أَرَأَيْتَ يَسْأَلُ الرَّجُلُ صَاحِبَهُ فَيَقُولُ أَرَأَيْتَ وَكَانَ لَا يُقَايِسُ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Bisyr telah menceritakan kepada kami ayahku dari Isma'il dari 'Amir Bahwasanya ia berkata: " Suatu hal yang paling membangkitkan kemarahanku adalah jika seseorang bertanya; menurut anda bagaimana, menurut anda bagaimana. Seorang bertanya kepada temannya: 'menurut anda bagaimana'. Dan Amir tidak melakukan qiyas'".
No. Hadist: 196
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ الزِّبْرِقَانِ قَالَ نَهَانِي أَبُو وَائِلٍ أَنْ أُجَالِسَ أَصْحَابَ أَرَأَيْتَ
Telah mengabarkan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Az Zibriqan ia berkata: " Abu Wa`il melarangku untuk duduk-duduk bersama orang yang (sering menanyakan) dengan ucapan 'bagaimana menurut anda".
No. Hadist: 197
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ لَوْ أَنَّ هَؤُلَاءِ كَانُوا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنَزَلَتْ عَامَّةُ الْقُرْآنِ يَسْأَلُونَكَ يَسْأَلُونَكَ
Telah mengabarkan kepada kami Shadaqah bin Al Fadl telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Isma'il dari As Sya'bi ia berkata: " Sekiranya mereka itu berada pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya kebanyakan ayat Al Qur`an yang turun adalah YAS`ALUUNAKA, YAS`ALUUNAKA (mereka bertanya kepadamu) ".
No. Hadist: 198
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ طَلْحَةَ عَنْ مَيْمُونٍ أَبِي حَمْزَةَ قَالَ قَالَ لِي إِبْرَاهِيمُ يَا أَبَا حَمْزَةَ وَاللَّهِ لَقَدْ تَكَلَّمْتُ وَلَوْ وَجَدْتُ بُدًّا مَا تَكَلَّمْتُ وَإِنَّ زَمَانًا أَكُونُ فِيهِ فَقِيهَ أَهْلِ الْكُوفَةِ زَمَانُ سُوءٍ
Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin `Abaan telah mengabarkan kepadaku Muhammad Ibnu Thalhah, dari Maimun Abu Hamzah ia berkata: " Ibrahim berkata kepadaku: 'Wahai Abu Hamzah, demi Allah, aku telah berkata (berfatwa), sekiranya ada yang menggantikan, aku tidak mau berkata (berfatwa), sesungguhnya zaman saat aku menjadi seorang ahli fikih kota Kufah adalah zaman yang tidak baik".
No. Hadist: 199
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ لَيْثٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ إِيَّاكَ وَالْمُكَايَلَةَ يَعْنِي فِي الْكَلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Laits dari Mujahid ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu berkata: ' Berhati-hatilah dengan mengqiyaskan sesuatu" Yaitu dalam perkataan.
No. Hadist: 200
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْهُذَلِيُّ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ شَهِدْتُ شُرَيْحًا وَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ مُرَادٍ فَقَالَ يَا أَبَا أُمَيَّةَ مَا دِيَةُ الْأَصَابِعِ قَالَ عَشْرٌ عَشْرٌ قَالَ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ أَسَوَاءٌ هَاتَانِ جَمَعَ بَيْنَ الْخِنْصِرِ وَالْإِبْهَامِ فَقَالَ شُرَيْحٌ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ أَسَوَاءٌ أُذُنُكَ وَيَدُكَ فَإِنَّ الْأُذُنَ يُوَارِيهَا الشَّعْرُ وَالْكُمَّةُ وَالْعِمَامَةُ فِيهَا نِصْفُ الدِّيَةِ وَفِي الْيَدِ نِصْفُ الدِّيَةِ وَيْحَكَ إِنَّ السُّنَّةَ سَبَقَتْ قِيَاسَكُمْ فَاتَّبِعْ وَلَا تَبْتَدِعْ فَإِنَّكَ لَنْ تَضِلَّ مَا أَخَذْتَ بِالْأَثَرِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ لِي الشَّعْبِيُّ يَا هُذَلِيُّ لَوْ أَنَّ أَحْنَفَكُمْ قُتِلَ وَهَذَا الصَّبِيُّ فِي مَهْدِهِ أَكَانَ دِيَتُهُمَا سَوَاءً قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَأَيْنَ الْقِيَاسُ
Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj Al Bashri telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hudzali dari As Sya'bi: "Aku pernah menyaksikan Syuraih, lalu seseorang dari Murad mendatanginya, ia bertanya: 'Wahai Abu `Umayyah, apa diyat nya jari-jemari itu? ', ia menjawab: 'Sepuluh, sepuluh', laki-laki itu berkata: 'Subhanallah, apakah kedua jari ini disamakan, bagaimana mungkin antara kelingking dengan ibu jari disamakan diatnya? '. Saat itu Syuraih menjawab: 'Bukankah sama antara telinga dan tanganmu?, bukankah telinga dikelilingi rambut, topi, dan surban. Dengan posisinya yang demikian, apakah terus diatnya setengah dan diat tangan juga setengah?. Sayang sekali, sunnah telah lebih dulu memberikan keputusan hukum dibandingkan qiyas yang kamu lakukan. Ikutilah sunnah dan janganlah kamu membuat bid`ah. Sungguh kamu tidak akan tersesat jika mengikuti atsar. Abu Bakar berkata; 'As Sya'bi bertanya kepadaku: 'Wahai Hudzali, jika seorang yang pincang diantara kalian dibunuh, kemudian ada seorang bayi dibunuh, apakah diat nya sama?. Saat itu aku menjawab: 'ya, sama'. Kemudian, ia (As Sya'bi) berkata: 'Jika demikian mengapa dalam masalah ini qiyas tidak berlaku? '".
No. Hadist: 201
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ قَالَ قَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ يُفْتَحُ الْقُرْآنُ عَلَى النَّاسِ حَتَّى يَقْرَأَهُ الْمَرْأَةُ وَالصَّبِيُّ وَالرَّجُلُ فَيَقُولُ الرَّجُلُ قَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ فَلَمْ أُتَّبَعُ وَاللَّهِ لَأَقُومَنَّ بِهِ فِيهِمْ لَعَلِّي أُتَّبَعُ فَيَقُومُ بِهِ فِيهِمْ فَلَا يُتَّبَعُ فَيَقُولُ قَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ فَلَمْ أُتَّبَعْ وَقَدْ قُمْتُ بِهِ فِيهِمْ فَلَمْ أُتَّبَعْ لَأَخْتَصِرَنَّ فِي بَيْتِي مَسْجِدًا لَعَلِّي أُتَّبَعْ فَيَخْتَصِرُ فِي بَيْتِهِ مَسْجِدًا فَلَا يُتَّبَعُ فَيَقُولُ قَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ فَلَمْ أُتَّبَعْ وَقُمْتُ بِهِ فِيهِمْ فَلَمْ أُتَّبَعْ وَقَدْ اخْتَصَرْتُ فِي بَيْتِي مَسْجِدًا فَلَمْ أُتَّبَعْ وَاللَّهِ لَآتِيَنَّهُمْ بِحَدِيثٍ لَا يَجِدُونَهُ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَسْمَعُوهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ لَعَلِّي أُتَّبَعُ قَالَ مُعَاذٌ فَإِيَّاكُمْ وَمَا جَاءَ بِهِ فَإِنَّ مَا جَاءَ بِهِ ضَلَالَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Rabi'ah bin Yazid ia berkata: Mu'adz bin Jabal pernah berkata: 'Al Qur`an senantiasa terbuka untuk manusia, hingga wanita, anak-anak, dan orang dewasa dapat membacanya'. Lalu seorang laki-laki berkata: 'Aku telah membaca Al Quran, tetapi belum juga aku diikuti, demi Allah aku akan tetap berdiri tegak di tengah-tengah mereka, mudah-mudahan aku diikuti. Lalu ia pun berdiri dengan Al Qur`an di tengah-tengah mereka, tetapi belum juga ia diikuti, Kemudian ia berkata: 'Sungguh aku telah membaca Al Qur`an tetapi belum juga aku diikuti, dan aku telah berdiri di tengah-tengah mereka namun belum juga diikuti, maka aku akan membuat masjid di rumahku semoga aku bisa diikuti, Kemudian ia membuat masjid di rumahnya, tetapi ia belum juga diikuti. Kemudian ia berkata: 'Aku telah membaca Al Qur`an tetapi belum juga aku diikuti, aku juga telah berdiri ditengah-tengah mereka tetapi belum juga diikuti, lalu aku juga sudah membuat masjid di rumah tetapi belum juga aku diikuti, demi Allah aku akan memberi suatu pernyataan kepada mereka yang tidak mereka dapatkan dalam Al Qur`an, dan belum pernah mereka dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, semoga aku bisa diikuti. Muadz radliallahu 'anhu berkata: 'Berhati-hatilah dengan apa yang dibawa orang ini, karena apa yang ia bawa itu sesat' ".
No. Hadist: 202
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ هُوَ ابْنُ مِغْوَلٍ قَالَ قَالَ لِيَ الشَّعْبِيُّ مَا حَدَّثُوكَ هَؤُلَاءِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخُذْ بِهِ وَمَا قَالُوهُ بِرَأْيِهِمْ فَأَلْقِهِ فِي الْحُشِّ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Malik Ibnu Mighwal, ia berkata: As Sya'bi telah berkata kepadaku: "Apa yang mereka ceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka ambilah, dan apa yang mereka katakan (berdasarkan) pendapat mereka maka lemparkanlah ke WC".
No. Hadist: 203
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنِي الْعَبَّاسُ بْنُ سُفْيَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَةَ بْنَ أَبِي لُبَابَةَ يَقُولُ قَدْ رَضِيتُ مِنْ أَهْلِ زَمَانِي هَؤُلَاءِ أَنْ لَا يَسْأَلُونِي وَلَا أَسْأَلُهُمْ إِنَّمَا يَقُولُ أَحَدُهُمْ أَرَأَيْتَ أَرَأَيْتَ
Telah mengabarkan kepada kami Al 'Abbas bin Sufyan dari Zaid bin hubab, telah mengabarkan kepada kami Raja` bin Abu Salamah ia berkata: Aku mendengar 'Abdah bin Abu Lubabah berkata: 'Sungguh aku senang (jika) masyarakat pada zamanku, mereka tidak bertanya kepadaku dan aku juga tidak bertanya kepada mereka, (Aku sangat tidak suka) karena mereka selalu bertanya: 'Bagaimana menurut pendapatmu, bagaimana menurut pendapatmu".
No. Hadist: 204
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هَذِهِ سُبُلٌ عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ ثُمَّ تَلَا { وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ }
Telah mengabarkan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Bahdalah dari Abu Wa`il dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata: "Pada suatu hari Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus untuk kami, kemudian beliau bersabda: 'Ini adalah jalan Allah', kemudian beliau membuat garis-garis di sebelah kanan dan kirinya, seraya bersabda: 'Ini adalah jalan-jalan lain (yang tersedia), disetiap jalan tersebut ada syaitan yang mengajak untuk mengikutinya (jalan tersebut).lalu beliau membaca ayat: "(Inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah jalan tersebut. Dan, janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lain. Jika kalian mengikuti jalan-jalan tersebut, niscaya kalian semua akan terpisah dari jalanNya).
No. Hadist: 205
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا وَرْقَاءُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ } قَالَ الْبِدَعَ وَالشُّبُهَاتِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Warqa` dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid: "Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan itu, ia menafsirkan: 'Yaitu bid`ah dan syubhat-syubhat' ".
No. Hadist: 206
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنَّا نَجْلِسُ عَلَى بَابِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَبْلَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ فَإِذَا خَرَجَ مَشَيْنَا مَعَهُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَجَاءَنَا أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ فَقَالَ أَخَرَجَ إِلَيْكُمْ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ بَعْدُ قُلْنَا لَا فَجَلَسَ مَعَنَا حَتَّى خَرَجَ فَلَمَّا خَرَجَ قُمْنَا إِلَيْهِ جَمِيعًا فَقَالَ لَهُ أَبُو مُوسَى يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنِّي رَأَيْتُ فِي الْمَسْجِدِ آنِفًا أَمْرًا أَنْكَرْتُهُ وَلَمْ أَرَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ إِلَّا خَيْرًا قَالَ فَمَا هُوَ فَقَالَ إِنْ عِشْتَ فَسَتَرَاهُ قَالَ رَأَيْتُ فِي الْمَسْجِدِ قَوْمًا حِلَقًا جُلُوسًا يَنْتَظِرُونَ الصَّلَاةَ فِي كُلِّ حَلْقَةٍ رَجُلٌ وَفِي أَيْدِيهِمْ حَصًى فَيَقُولُ كَبِّرُوا مِائَةً فَيُكَبِّرُونَ مِائَةً فَيَقُولُ هَلِّلُوا مِائَةً فَيُهَلِّلُونَ مِائَةً وَيَقُولُ سَبِّحُوا مِائَةً فَيُسَبِّحُونَ مِائَةً قَالَ فَمَاذَا قُلْتَ لَهُمْ قَالَ مَا قُلْتُ لَهُمْ شَيْئًا انْتِظَارَ رَأْيِكَ وَانْتِظَارَ أَمْرِكَ قَالَ أَفَلَا أَمَرْتَهُمْ أَنْ يَعُدُّوا سَيِّئَاتِهِمْ وَضَمِنْتَ لَهُمْ أَنْ لَا يَضِيعَ مِنْ حَسَنَاتِهِمْ ثُمَّ مَضَى وَمَضَيْنَا مَعَهُ حَتَّى أَتَى حَلْقَةً مِنْ تِلْكَ الْحِلَقِ فَوَقَفَ عَلَيْهِمْ فَقَالَ مَا هَذَا الَّذِي أَرَاكُمْ تَصْنَعُونَ قَالُوا يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَصًى نَعُدُّ بِهِ التَّكْبِيرَ وَالتَّهْلِيلَ وَالتَّسْبِيحَ قَالَ فَعُدُّوا سَيِّئَاتِكُمْ فَأَنَا ضَامِنٌ أَنْ لَا يَضِيعَ مِنْ حَسَنَاتِكُمْ شَيْءٌ وَيْحَكُمْ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ مَا أَسْرَعَ هَلَكَتَكُمْ هَؤُلَاءِ صَحَابَةُ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَافِرُونَ وَهَذِهِ ثِيَابُهُ لَمْ تَبْلَ وَآنِيَتُهُ لَمْ تُكْسَرْ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّكُمْ لَعَلَى مِلَّةٍ هِيَ أَهْدَى مِنْ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ أَوْ مُفْتَتِحُو بَابِ ضَلَالَةٍ قَالُوا وَاللَّهِ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَا أَرَدْنَا إِلَّا الْخَيْرَ قَالَ وَكَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيبَهُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا أَنَّ قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ وَايْمُ اللَّهِ مَا أَدْرِي لَعَلَّ أَكْثَرَهُمْ مِنْكُمْ ثُمَّ تَوَلَّى عَنْهُمْ فَقَالَ عَمْرُو بْنُ سَلَمَةَ رَأَيْنَا عَامَّةَ أُولَئِكَ الْحِلَقِ يُطَاعِنُونَا يَوْمَ النَّهْرَوَانِ مَعَ الْخَوَارِجِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hakam bin Al Mubarak telah memberitakan kepada kami 'Amr bin Yahya ia berkata: "Aku mendengar ayahku menceritakan dari ayahnya, ia berkata: 'Dahulu kami pernah duduk di depan pintu Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu sebelum shalat subuh, ketika ia keluar kami berjalan bersamanya menuju masjid. Kemudian Abu Musa Al 'Asy'ari radliallahu 'anhu datang menemui kami dan bertanya: 'Apakah Abu Abdur Rahman telah datang menemui kalian? ', kami menjawab: 'belum', lalu beliau duduk bersama kami hingga (Abu Abdur Rahman) datang. Tatkala ia datang, kami semua berdiri dan menghampirinya, Abu Musa berkata kepadanya: 'Wahai Abu Abdur Rahman, baru saja di masjid aku melihat satu kejadian baru yang tidak aku sukai. Setahuku, Alhamdulillah, sekali pun itu diniyati kebaikan. Ia bertanya: 'apakah itu gerangan? ', 'Jika kamu masih hidup kamu akan melihatnya', Kata Abu Musa. Abu Musa melanjutkan: 'Aku melihat di masjid, sekelompok orang yang (duduk) melingkar sambil menunggu shalat, setiap lingkaran ada seorang (pemandu) nya dan tangan-tangan mereka membawa kerikil, lalu si (pemandu) berkata: 'ucapkanlah takbir seratus kali' dan mereka bertakbir seratus kali, 'dan ucapkanlah tahlil seratus kali' lalu mereka bertahlil seratus kali, 'dan ucapkanlah tasbih seratus kali' lalu mereka mengucapkan tasbih seratus kali. Abu Abdurrahman bertanya: 'Lantas apa yang telah kau katakan kepada mereka? ' Abu Musa menjawab: 'Aku belum berkata apa pun kepada mereka, karena aku menunggu pendapatmu atau perintahmu'. Abu Abdurrahman berkata: 'Tidak sebaiknyakah kamu perintahkan saja mereka untuk menghitung dosa-dosa mereka, serta kamu jamin bahwa kebaikan mereka tidak akan hilang?. Kemudian Abu Abdurrahman beranjak dan kami pun beranjak bersamanya, hingga ia sampai di lokasi jama'ah dzikir yang diceritakannya. Ia berdiri di hadapan mereka, dan berkata: 'Apa yang sedang kalian lakukan? ', mereka menjawab: 'Wahai Abu Abdur Rahman, ini adalah batu-batu kerikil untuk menghitung takbir, tahlil dan tasbih'. Ia berkata: 'Hendaklah kalian menghitung dosa-dosa kalian (saja), aku menjamin amal kebaikan kalian tidak akan hilang, celakalah kalian umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, alangkah cepatnya masa kehancuran kalian, padahal mereka para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masih banyak, dan baju mereka belum basah, juga periuknya belum pecah, demi Dzat yang jiwaku berada di genggaman tangannya, sesungguhnya kalian seakan-akan memiliki agama yang lebih baik dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, atau kalian sengaja hendak membuka pintu kesesatan?, mereka menjawab: 'Demi Allah wahai Abu Abdur rahman kami tidak menginginkan kecuali kebaikan'. Abu Abdurrahman menjawab: 'Berapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tetapi ia tidak dapat mencapainya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan kepada kami bahwa ada satu kaum yang membaca Al Qur`an namun tidak melampaui tenggorokan mereka, demi Allah, aku tidak tahu siapa tahu mayoritas mereka adalah dari kalian", Abu Abdurrahman lantas berpaling dari mereka. 'Amr bin Salamah berkata: 'Kami melihat kebanyakan dari yang berada di kelompok jama'ah dzikir tersebut dihari selanjutnya mencaci-maki kami pada hari (perang) Nahrawan bersama orang-orang khawarij ' ".
No. Hadist: 207
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ اتَّبِعُوا وَلَا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Ya'la telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Habib dari Abu Abdur Rahman ia berkata: " Abdullah berkata: 'Ikutilah (sunnah) dan jangan berbuat bid`ah, sungguh kalian sudah tercukupi (dengan penjelasan dalam agama) ".
No. Hadist: 208
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ أَفْضَلَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim ia berkata: "Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari Jabir bin Abdullah Al Anshari radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah subhanallahu wa ta'ala berkhutbah (di depan kami) lalu beliau memuji Allah dan mengagungkanNya, kemudian beliau bersabda: 'Sesungguhnya petunjuk yang terbaik adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan seburuk-buruk perkara adalah hal baru yang diada-adakan dan setiap bid`ah adalah sesat' ".
No. Hadist: 209
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْفَزَارِيِّ عَنْ أَسْلَمَ الْمِنْقَرِيِّ عَنْ بِلَادِ بْنِ عِصْمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ وَكَانَ إِذَا كَانَ عَشِيَّةَ الْخَمِيسِ لِلَيْلَةِ الْجُمُعَةِ قَامَ فَقَالَ إِنَّ أَصْدَقَ الْقَوْلِ قَوْلُ اللَّهِ وَإِنَّ أَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالشَّقِيُّ مَنْ شَقِيَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ وَإِنَّ شَرَّ الرَّوَايَا رَوَايَا الْكَذِبِ وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مَا هُوَ آتٍ قَرِيبٌ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Uyainah dari Abu Ishak Al Fazari dari Aslam Al Minqari dari Bilad bin 'Ishmah ia berkata: "Aku mendengar Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata -Dan ini kebiasaan beliau jika hari kamis malam jum'at--: 'Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah perkataan Allah, petunjuk yang paling baik adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kesengsaraan telah ditentukan sejak di rahim ibu, sejelek-jelek periwayatan adalah periwayatan yang bohong, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara bid`ah, dan segala yang aku sebutkan ini sudah dekat waktu kedatangannya) ".
No. Hadist: 210
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْفَزَارِيِّ عَنْ لَيْثٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا أَخَذَ رَجُلٌ بِبِدْعَةٍ فَرَاجَعَ سُنَّةً
Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin 'Uyainah dari Abu Ishak Al Fazari dari Laits dari Ayyub dari Ibnu Sirin ia berkata: "Seseorang yang mengambil bid`ah, tak bakalan kembali kepada sunnah."
No. Hadist: 211
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ عَنْ ثَوْبَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu `Asma` dari Tsauban dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda: "Hanyasanya yang aku takutkan dari umatku adalah pemimpin yang menyesatkan".
No. Hadist: 212
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَبُو الْوَلِيدِ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ حَيَّةَ بِنْتِ أَبِي حَيَّةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَيْنَا رَجُلٌ بِالظَّهِيرَةِ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مِنْ أَيْنَ أَقْبَلْتَ قَالَ أَقْبَلْتُ أَنَا وَصَاحِبٌ لِي فِي بُغَاءٍ لَنَا فَانْطَلَقَ صَاحِبِي يَبْغِي وَدَخَلْتُ أَنَا أَسْتَظِلُّ بِالظِّلِّ وَأَشْرَبُ مِنْ الشَّرَابِ فَقُمْتُ إِلَى لُبَيْنَةٍ حَامِضَةٍ رُبَّمَا قَالَتْ فَقُمْتُ إِلَى ضَيْحَةٍ حَامِضَةٍ فَسَقَيْتُهُ مِنْهَا فَشَرِبَ وَشَرِبْتُ قَالَتْ وَتَوَسَّمْتُهُ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مَنْ أَنْتَ فَقَالَ أَنَا أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ أَنْتَ أَبُو بَكْرٍ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي سَمِعْتُ بِهِ قَالَ نَعَمْ قَالَتْ فَذَكَرْتُ غَزْوَنَا خَثْعَمًا وَغَزْوَةَ بَعْضِنَا بَعْضًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَمَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْأُلْفَةِ وَأَطْنَابِ الْفَسَاطِيطِ وَشَبَّكَ ابْنُ عَوْنٍ أَصَابِعَهُ وَوَصَفَهُ لَنَا مُعَاذٌ وَشَبَّكَ أَحْمَدُ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ حَتَّى مَتَى تَرَى أَمْرَ النَّاسِ هَذَا قَالَ مَا اسْتَقَامَتْ الْأَئِمَّةُ قُلْتُ مَا الْأَئِمَّةُ قَالَ أَمَا رَأَيْتِ السَّيِّدَ يَكُونُ فِي الْحِوَاءِ فَيَتَّبِعُونَهُ وَيُطِيعُونَهُ فَمَا اسْتَقَامَ أُولَئِكَ
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdullah Abu Al Walid Al Harawi telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz dari Ibnu 'Aun dari 'Amr bin Sa'id dari Abu Zur'ah bin 'Amr bin Jarir dari Hayyah binti Abu Hayyah ia berkata: "Seorang laki-laki datang menemui kami pada siang hari, lalu aku bertanya: 'Wahai hamba Allah, kamu datang dari arah mana?" Ia menjawab: aku datang bersama sahabatku untuk membereskan keperluan kami, lalu sahabatku pergi untuk satu keperluan, maka aku masuk kesini untuk berteduh dan minum. Lalu aku bangkit mengambil susu yang asam (difermentasi). Mungkin ia berkata dengan redaksi: "QUMTU ILAA DLAIHATIN HAAMIDLAH"-Perawi ragu kepastian redaksi kalimatnya-- lalu aku suguhkan dan ia pun meminumnya dan aku juga minum. Ia berkata: "Dan aku mencoba menyeledikinya, aku bertanya: 'Wahai hamba Allah siapakah kamu gerangan? ', ia menjawab: 'Aku Abu Bakar ', aku bertanya lagi: 'kamu Abu Bakar sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah aku dengar? ', ia menjawab: 'Ya, benar'. Hayyah bin Abi Hayyah berkata: 'Kemudian kuceritakan kembali peperangan kami alias perang Khats'am, dan peperangan lainnya yang terjadi diantara kami sewaktu zaman jahiliyah dahulu, dan kemudian Allah datang (untuk memancangkan) tali-tali tenda, dan Abu 'Aun mengaitkan jari-jemarinya satu sama lain, dan Mu'adz memperagakan itu pada kami, dan Ahmad pun mengaitkan juga (jari-jemarinya). Kemudian aku bertanya: 'Wahai hamba Allah (kira-kira) sampai kapan kamu dapat lihat kondisi manusia (yang bagus) seperti ini? ', ia menjawab: 'Selama para pemimpin (mereka) tetap istiqamah. Aku bertanya: 'Lho kenapa kok pemimpin? ' ia menjawab: 'Tidakkah kamu lihat bahwa seorang tuan (pemimpin) itu selalu ditengah-tengah perkumpulan rerumahan, lalu orang-orang mengikuti dan menaatinya, dan itu pun terkadang orang-orang tidak mau istiqamah?".
No. Hadist: 213
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَخٍ لِعَدِيِّ بْنِ أَرْطَاةَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin As Shalt telah menceritakan kepada kami Ibarahim bin Sa'ad dari ayahnya dari saudara 'Adi bin `Arthah dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang paling aku takutkan dari kalian adalah para pemimpin yang menyesatkan".
No. Hadist: 214
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ بَيَانٍ أَبِي بِشْرٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى امْرَأَةٍ مِنْ أَحْمَسَ يُقَالُ لَهَا زَيْنَبُ قَالَ فَرَآهَا لَا تَتَكَلَّمُ فَقَالَ مَا لَهَا لَا تَتَكَلَّمُ قَالُوا نَوَتْ حَجَّةً مُصْمِتَةً فَقَالَ لَهَا تَكَلَّمِي فَإِنَّ هَذَا لَا يَحِلُّ هَذَا مِنْ عَمَلِ الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ فَتَكَلَّمَتْ فَقَالَتْ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا امْرُؤٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ قَالَتْ مِنْ أَيِّ الْمُهَاجِرِينَ قَالَ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَتْ فَمِنْ أَيِّ قُرَيْشٍ أَنْتَ قَالَ إِنَّكِ لَسَئُولٌ أَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَتْ مَا بَقَاؤُنَا عَلَى هَذَا الْأَمْرِ الصَّالِحِ الَّذِي جَاءَ اللَّهُ بِهِ بَعْدَ الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ بَقَاؤُكُمْ عَلَيْهِ مَا اسْتَقَامَتْ بِكُمْ أَئِمَّتُكُمْ قَالَتْ وَمَا الْأَئِمَّةُ قَالَ أَمَا كَانَ لِقَوْمِكِ رُؤَسَاءُ وَأَشْرَافٌ يَأْمُرُونَهُمْ فَيُطِيعُونَهُمْ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَهُمْ مِثْلُ أُولَئِكَ عَلَى النَّاسِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Bayan bin Bisyr dari Qais bin Abu Hazim ia berkata: " Abu Bakar menemui seorang wanita dari Ahmas yang dikenal dengan Zainab. Qais berkata: 'Beliau melihatnya diam tidak berkata-kata', lalu beliau bertanya: 'Mengapa ia tidak bicara? ' mereka menjawab: 'ia berniat (bernadzar) untuk menunaikan haji dengan tidak bercakap-cakap', lalu beliau berkata kepadanya: 'bicaralah', karena hal ini tidak boleh, ini merupakan perbuatan orang-orang jahiliyah. Ia meriwayatkan: 'kemudian wanita itu berbicara', selanjutnya wanita itu bertanya: 'siapa kamu? ' ia menjawab: 'aku seorang dari kaum Muhajirin, wanita itu bertanya lagi: 'Dari Muhajirin yang mana? ', beliau menjawab: 'Dari suku Quraisy', wanita itu masih bertanya lagi: 'Dari suku Quraisy yang mana? ', beliau berkata: 'Sungguh kamu orang yang banyak bertanya; aku adalah Abu Bakar. Wanita itu berkata: 'Sampai kapan kita akan merasakan kehidupan yang sangat baik ini sesuai dengan apa yang Allah tunjukkan, setelah (kami melalui zaman) jahiliyah? ', beliau menjawab: Kehidupan kalian akan tetap seperti ini selama para pemimpin kalian istiqamah. Wanita itu bertanya: 'Apa peran para pemimpin? ', beliau menjawab: 'Bukankah dulu kalian memiliki para pemimpin dan orang-orang yang dimuliakan lalu mereka memerintah dan kalian pun mentaati mereka? ', ia menjawab: 'Ya, benar', beliau berkata: 'Demikianlah peran para pemimpin atas manusia' ".
No. Hadist: 215
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ وَاصِلٍ عَنْ امْرَأَةٍ يُقَالُ لَهَا عَائِذَةُ قَالَتْ رَأَيْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ يُوصِي الرِّجَالَ وَالنِّسَاءَ وَيَقُولُ مَنْ أَدْرَكَ مِنْكُنَّ مِنْ امْرَأَةٍ أَوْ رَجُلٍ فَالسَّمْتَ الْأَوَّلَ فَإِنَّكُمْ عَلَى الْفِطْرَةِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ السَّمْتُ الطَّرِيقُ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Mahdi dari Sufyan dari Washil dari seorang wanita -yang dikenal (dengan nama) A`idzah -, ia berkata: "Aku pernah melihat Ibnu Mas'ud memberi wasiat kepada orang laki-laki dan perempuan, ia berkata: 'Siapa saja dari laki-laki atau perempuan hendaklah ia berpegang pada Assamtu yang pertama, pastilah kita akan berada dalam dijalan fitrah' ". Abdullah mengatakan: "Yang dimaksud dengan AsSamtu adalah jalan".
No. Hadist: 216
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ أَخْبَرَنَا عَلِيٌّ هُوَ ابْنُ مُسْهِرٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ زِيَادِ بْنِ حُدَيْرٍ قَالَ قَالَ لِي عُمَرُ هَلْ تَعْرِفُ مَا يَهْدِمُ الْإِسْلَامَ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Uyainah telah mengabarkan kepada kami 'Ali Ibnu Mushir, dari Abu Ishak dari As Sya'bi dari Ziyad bin Hudair ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu telah berkata kepadaku: 'Apakah kamu tahu apa yang dapat menghancurkan Islam itu? ', perawi berkata: 'aku menjawab: aku tidak tahu', ia (Umar radliallahu 'anhu) berkata: 'Yang dapat menghancurkan Islam adalah tergelincirnya seorang ulama`, perdebatan orang munafik berdasarkan Al Qur`an, dan hukum para pemimpin yang menyesatkan' ".
No. Hadist: 217
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا هَارُونُ عَنْ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ عَنْ لَيْثٍ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ لَا تُجَالِسُوا أَصْحَابَ الْخُصُومَاتِ فَإِنَّهُمْ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami Harun dari Hafsh bin Ghiyats dari Laits dari Al Hakam dari Muhammad bin 'Ali ia berkata: "Janganlah kalian duduk-duduk bersama orang yang menyulut permusuhan, karena mereka bersilat lidah dalam permasalahan ayat Allah".
No. Hadist: 218
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مُبَارَكٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ سُنَّتُكُمْ وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ بَيْنَهُمَا بَيْنَ الْغَالِي وَالْجَافِي فَاصْبِرُوا عَلَيْهَا رَحِمَكُمْ اللَّهُ فَإِنَّ أَهْلَ السُّنَّةِ كَانُوا أَقَلَّ النَّاسِ فِيمَا مَضَى وَهُمْ أَقَلُّ النَّاسِ فِيمَا بَقِيَ الَّذِينَ لَمْ يَذْهَبُوا مَعَ أَهْلِ الْإِتْرَافِ فِي إِتْرَافِهِمْ وَلَا مَعَ أَهْلِ الْبِدَعِ فِي بِدَعِهِمْ وَصَبَرُوا عَلَى سُنَّتِهِمْ حَتَّى لَقُوا رَبَّهُمْ فَكَذَلِكُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَكُونُوا
Telah mengabarkan kepada kami Al Husain bin Mansur telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Mubarak dari Al Hasan ia berkata: " Demi Dzat yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, sunnah kalian adalah diantara dua hal, yaitu antara orang yang terlalu berlebih-lebihan dan orang yang tidak acuh atau meremehkan (sunnah), Maka hendaklah kalian bersabar atasnya (menjaga dan menegakkan sunnah) mudah-mudahan Allah merahmati kalian, karena orang yang berpegang teguh kepada sunnah zaman dahulu lebih sedikit jumlahnya, dan yang tersisa dari mereka juga sedikit, yaitu mereka yang tidak hanyut bersama orang-orang yang hanyut dalam kemewahan hidup, dan tidak ikut bersama pengikut bid`ah, dan mereka selalu bersabar (menjaga dan menegakkan) sunnah sampai mereka wafat, semoga kalian semua termasuk orang yang demikian".
No. Hadist: 219
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ وَمَالِكِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ الْقَصْدُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الِاجْتِهَادِ فِي الْبِدْعَةِ
Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Khalid telah menceritakan kepada kami 'Isa bin Yunus dari Al A'masy dari 'Umarah dan Malik bin Harits dari Abdur Rahman bin Yazid dari Abdullah ia berkata: "Pertengahan, sederhana, (tidak berlebih-lebihan dan tidak meremehkan) dalam menjalankan sunnah lebih baik dari pada bersungguh-sungguh dalam melakukan bid`ah".
No. Hadist: 220
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا مَنْصُورُ بْنُ سَلَمَةَ الْخُزَاعِيُّ عَنْ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ لَقَدْ أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا لَوْ لَمْ يُجَاوِزْ أَحَدُهُمْ ظُفْرًا لَمَا جَاوَزْتُهُ كَفَى إِزْرَاءً عَلَى قَوْمٍ أَنْ تُخَالَفَ أَفْعَالُهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Mansur bin Salamah Al Khuza'i dari Syarik dari Abu Hamzah dari Ibrahim ia berkata: "Sungguh telah aku dapati beberapa kaum yang sekiranya salah satu dari mereka tidak melampaui seujung kuku, niscaya aku tidak juga akan melampauinya. Cukuplah dianggap menghina suatu kaum jika perbuatan mereka diselisihi".
No. Hadist: 221
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ { أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ } قَالَ أُولُو الْعِلْمِ وَالْفِقْهِ وَطَاعَةُ الرَّسُولِ اتِّبَاعُ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Telah mengabarkan kepada kami Ya'la telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari 'Atha`: "`ATHII'ULLAHA WA `ATHII'UR RASUULA WA `ULIL `AMRI MINKUM" (Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam serta taatlah kepada pemimpin diantara kalian) ia berkata: '(Ulul `amri yaitu) yang mempunyai ilmu dan fikih, dan yang dimaksud taat kepada Rasul adalah mengikuti Al Qur`an dan sunnah' ".
No. Hadist: 222
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَدْهَمَ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ شُبْرُمَةَ عَنْ شَيْءٍ وَكَانَتْ عِنْدِي مَسْأَلَةٌ شَدِيدَةٌ فَقُلْتُ رَحِمَكَ اللَّهُ انْظُرْ فِيهَا قَالَ إِذَا وَضَحَ لِيَ الطَّرِيقُ وَوَجَدْتُ الْأَثَرَ لَمْ أَحْبَسْ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Adham ia berkata: "Pernah aku bertanya kepada Ibnu Syubrumah tentang suatu hal yang ketika itu aku mempunyai masalah yang sangat berat. aku berkata: 'Mohon selidiki permasalahan itu, semoga Allah merahmatimu', ia menjawab: 'Apabila jelas jalan bagiku dan aku telah menemukan atsar, aku tidak akan menyembunyikannya' ".
No. Hadist: 223
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ رَجُلٍ يُقَالُ لَهُ سُلَيْمَانُ بْنُ جَابِرٍ مِنْ أَهْلِ هَجَرَ قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْفَرَائِضَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ فَإِنِّي امْرُؤٌ مَقْبُوضٌ وَالْعِلْمُ سَيُقْبَضُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ حَتَّى يَخْتَلِفَ اثْنَانِ فِي فَرِيضَةٍ لَا يَجِدَانِ أَحَدًا يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Al Haitsam telah menceritakan kepada kami 'Auf dari seseorang -ia dikenal dengan sebutan Sulaiman bin Jabir dari penduduk Hajar-, ia berkata: " Ibnu Mas'ud pernah berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: Hendaklah kalian belajar ilmu, dan ajarkanlah kepada manusia, pelajarilah ilmu fara`idl dan ajarkanlah kepada manusia, pelajarilah Al Qur`an dan ajarkanlah kepada manusia, karena aku seorang yang akan dipanggil (wafat), dan ilmu senantiasa akan berkurang sedangkan kekacauan akan muncul hingga ada dua orang yang akan berselisih pendapat tentang (wajib atau tidaknya) suatu kewajiban, dan keduanya tidak mendapatkan orang yang dapat memutuskan antara keduanya".
No. Hadist: 224
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَبِي خَلِيفَةَ قَالَ سَمِعْتُ زِيَادَ بْنَ مِخْرَاقٍ ذَكَرَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ وَأَبَا مُوسَى إِلَى الْيَمَنِ قَالَ تَسَانَدَا وَتَطَاوَعَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا فَقَدِمَا الْيَمَنَ فَخَطَبَ النَّاسَ مُعَاذٌ فَحَضَّهُمْ عَلَى الْإِسْلَامِ وَأَمَرَهُمْ بِالتَّفَقُّهِ وَالْقُرْآنِ وَقَالَ إِذَا فَعَلْتُمْ ذَلِكَ فَاسْأَلُونِي أُخْبِرْكُمْ عَنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمَكَثُوا مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَمْكُثُوا فَقَالُوا لِمُعَاذٍ قَدْ كُنْتَ أَمَرْتَنَا إِذَا نَحْنُ تَفَقَّهْنَا وَقَرَأْنَا أَنْ نَسْأَلَكَ فَتُخْبِرَنَا بِأَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَ لَهُمْ مُعَاذٌ إِذَا ذُكِرَ الرَّجُلُ بِخَيْرٍ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِذَا ذُكِرَ بِشَرٍّ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Khalifah ia berkata: Aku pernah mendengar Ziyad bin Mikhraq menyebutkan dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Mu'adz bin Jabal dan Abu Musa radliallahu 'anhuma ke negara Yaman, beliau berkata: 'Hendaknya kalian saling bersandar, dan saling membantu, dan hendaknya kalian berdua memberikan (kepada mereka) kabar gembira dan janganlah kalian berdua membuat (mereka) lari (dari ajaran Islam), kemudian keduanya datang ke Yaman, lalu Mu'adz memberikan khutbah kepada orang-orang, mengajak mereka untuk masuk Islam, dan memerintahkan kepada mereka untuk memperdalam isi Al Qur`an, dan ia juga berkata: 'Jika kalian sudah lakukan itu semua maka tanyalah kepadaku, akan kukabarkan kepada kalian tentang penghuni surga dan penghuni neraka, mereka (para penghuni surga dan neraka) berada di dalamnya tergantung seberapa lama Allah menghendaki, kemudian mereka berkata kepada Mu'adz: 'Sungguh kamu telah memerintahkan kami, jika kami sudah memperdalam Islam dan telah membaca (mempelajari) Al Qur`an agar kami menanyakanmu (tentang penghuni surga dan neraka), maka kabarkanlah kepada kami tentang penghuni surga dan neraka', kemudian Mu'adz berkata kepada mereka: 'Jika seorang dikenal baik, ia penghuni surga, dan jika seorang dikenal jelek, ia penghuni neraka' ".
No. Hadist: 225
Bab: Meneladani para 'ulama
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ أَبِي سَعِيدٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَكْرَمُ قَالَ أَتْقَاهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَيُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ نَبِيُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقُهُوا
Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Qatthan dari Ubaidullah ia berkata: Aku pernah mendengar Sa'id bin Abu Sa'id menceritakan dari ayahnya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata: "Dikatakan, wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Siapakah orang yang paling mulia itu?, beliau menjawab: 'orang yang paling bertaqwa diantara mereka', mereka kembali bertanya: 'Bukan itu yang kami maksud', lalu beliau menjawab: 'Yusuf bin Ya'qub Nabi dan seorang anak dari Nabi serta anak dari kekasih Allah ('alaihissalam), mereka berkata lagi: 'bukan itu yang kami tanyakan, beliau bertanya: 'Apakah yang kalian maksud dari kalangan orang Arab? ' beliau melanjutkan: 'Yang terbaik pada zaman jahiliyah adalah yang terbaik dalam Islam jika mereka mendalami agama' ".
No. Hadist: 226
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ هُوَ ابْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُسَامَةَ بْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ الْوَهَّابِ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Al Had dari Abdul Wahab dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdur Rahman dari Mu'awiyah radliallahu 'anhu ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang Allah inginkan menjadi orang baik, Allah jadikan dirinya paham agama".
No. Hadist: 227
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Sulaiman dari Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Hindun dari ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang Allah inginkan menjadi baik, Allah jadikan dirinya paham agama' ".
No. Hadist: 228
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ جَبَلَةَ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Jabalah bin 'Athiyah dari Ibnu Muhairiz dari Mu'awiyah ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang Allah subanallahu wa ta'ala inginkan menjadi baik, Allah jadikan dirinya paham agama' ".
No. Hadist: 229
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الزَّهْرَانِيُّ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ شَهِدَ خُطْبَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي وَاللَّهِ لَا أَدْرِي لَعَلِّي لَا أَلْقَاكُمْ بَعْدَ يَوْمِي هَذَا بِمَكَانِي هَذَا فَرَحِمَ اللَّهُ مَنْ سَمِعَ مَقَالَتِي الْيَوْمَ فَوَعَاهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ وَلَا فِقْهَ لَهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ أَمْوَالَكُمْ وَدِمَاءَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ هَذَا الْيَوْمِ فِي هَذَا الشَّهْرِ فِي هَذَا الْبَلَدِ وَاعْلَمُوا أَنَّ الْقُلُوبَ لَا تُغِلُّ عَلَى ثَلَاثٍ إِخْلَاصِ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةِ أُولِي الْأَمْرِ وَعَلَى لُزُومِ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِينَ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Daud Az Zahrani telah mengabarkan kepada kami Isma'il Ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Abu 'Amr dari Abdur Rahman bin Al Huwairits dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari ayahnya Bahwasanya ia menghadiri hutbah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Arafah ketika haji wada', beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, demi Allah, aku tidak tahu mungkin aku tidak akan bertemu kalian lagi setelah hari ini, dan di tempat ini, Allah akan merahmati orang yang mendengarkan perkataanku serta mau menjaganya, mungkin saja ada seorang yang membawa ilmu fikih tetapi ia tidak punya pemahaman, dan mungkin saja ada orang yang menyampaikan ilmu fikih kepada orang yang lebih memahaminya. Ketauhilah bahwa harta-harta, dan darah-darah kalian terjaga kehormatannya atas kalian, sebagaimana kehormatan hari, bulan dan tanah ini. Dan ketahuilah, bahwa hati seorang muslim tidak akan dengki dengan tiga hal: ikhlas dalam beramal hanya untuk Allah, saling memberi nasehat dengan para pemimpin, dan senantiasa berada dalam barisan orang-orang muslim. Karena doa mereka akan menjaga dari belakang kalian".
No. Hadist: 230
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْخَيْفِ مِنْ مِنًى فَقَالَ نَضَّرَ اللَّهُ عَبْدًا سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا ثُمَّ أَدَّاهَا إِلَى مَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَا فِقْهَ لَهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ الْمُؤْمِنِ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَطَاعَةُ ذَوِي الْأَمْرِ وَلُزُومُ الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تَكُونُ مِنْ وَرَائِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Ishak, dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari ayahnya ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di (masjid) khaif di Mina seraya bersabda: 'Semoga Allah memperbagus rupa seseorang yang mendengarkan perkataanku lantas menjaganya, kemudian menyampaikannya kepada orang yang tidak mendengarnya (dariku), berapa banyak orang yang membawa ilmu fikih tetapi ia tidak punya pemahaman, dan berapa banyak ada orang yang menyampaikan ilmu fikih kepada orang yang lebih memahaminya, ada tiga hal yang hati seorang mu`min tidak hasad padanya: ikhlas beramal hanya untuk Allah, taat kepada para pemimpin, dan senantiasa berada dalam barisan kaum muslimin, karena doa mereka menyokong dari belakang mereka".
No. Hadist: 231
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا عِصْمَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عُمَرَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ خَرَجَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ مِنْ عِنْدِ مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ بِنِصْفِ النَّهَارِ قَالَ فَقُلْتُ مَا خَرَجَ هَذِهِ السَّاعَةَ مِنْ عِنْدِ مَرْوَانَ إِلَّا وَقَدْ سَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ فَأَتَيْتُهُ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ نَعَمْ سَأَلَنِي عَنْ حَدِيثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ فَأَدَّاهُ إِلَى مَنْ هُوَ أَحْفَظُ مِنْهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ لَا يَعْتَقِدُ قَلْبُ مُسْلِمٍ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ قَالَ قُلْتُ مَا هُنَّ قَالَ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَالنَّصِيحَةُ لِوُلَاةِ الْأَمْرِ وَلُزُومُ الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا نِيَّتَهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ قَالَ وَسَأَلْتُهُ عَنْ صَلَاةِ الْوُسْطَى قَالَ هِيَ الظُّهْرُ
Telah mengabarkan kepada kami 'Ishmah bin Al fadl telah menceritakan kepada kami Harami bin 'Umarah dari Syu'bah dari Umar bin Sulaiman dari Abdur Rahman bin `Abaan bin Utsman dari ayahnya ia berkata: "Di pertengahan hari Zaid bin Tsabit keluar (setelah menemui) Marwan bin Hakam, -perawi berkata: aku berkata: 'Dia (Zaid bin Tsabit) tidak akan keluar dari tempat Marwan pada waktu seperti ini kecuali ia telah menanyakan kepadanya tentang sesuatu (yang penting) ', lalu aku menemuinya dan bertanya kepadanya, ia pun menjawab: 'Ya, benar ia (Marwan) Telah menanyakan kepadaku tentang satu hadis yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 'Semoga Allah membaguskan rupa seseorang yang mendengarkan hadis dari kami lalu ia menjaganya (menghafalnya) dan menyampaikannya kepada orang yang lebih hafal darinya, berapa banyak orang yang membawa ilmu fikih tetapi ia bukan ahli fikih, dan mungkin saja ada orang yang menyampaikan ilmu fikih kepada orang yang lebih paham (tentang fikih), Tidaklah (hati) seorang muslim meyakini tiga hal ini melainkan ia akan masuk ke surga, aku bertanya: 'Apa saja itu? ', beliau menjawab: 'Ikhlas dalam beramal hanya untuk Allah, memberi nasehat kepada para pemimpin, dan senantiasa bersama dengan jama`ah (kaum muslimin), karena doa mereka akan menyokong mereka dari belakang. Dan barang siapa yang akhirat sebagai tujuannya, Allah memberinya rasa cukup dalam hatinya, dan Ia akan mengumpulkan dunia untuknya, serta dunia akan mendatanginya dengan keinginan yang sangat besar. Sebaliknya barang siapa yang dunia menjadi tujuannya, Allah akan memisahkan apa yang dikumpulkannya dari dirinya, dan menjadikan kefakiran ada di depan kedua matanya (sangat dekat dengannya), dan dunia tidak menghampirinya kecuali bagian yang telah ditetapkan untuknya. Ia (perawi) ' berkata: 'lalu aku bertanya tentang shalat wushtha? ', ia (Zaid bin Tsabit) menjawab: 'Itu shalat zhuhur' ".
No. Hadist: 232
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ الْقُرَشِيُّ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زُبَيْدٍ الْيَامِيِّ عَنْ أَبِي الْعَجْلَانِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ ثَلَاثٌ لَا يَغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَالنَّصِيحَةُ لِكُلِّ مُسْلِمٍ وَلُزُومُ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِينَ فَإِنَّ دُعَاءَهُمْ يُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Musa telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Muhammad Al Qurasyi telah mengabarkan kepada kami Isra`il dari Abdur Rahman bin Zubaid Al Yaami dari Abu Al 'Ajlan dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhutbah (dihadapan) kami: 'Semoga Allah membaguskan rupa orang yang mendengarkan hadis kami kemudian ia menyampaikannya seperti apa yang ia dengar, berapa banyak orang yang disampaikan sebuah (hadis) namun ia justru lebih memahaminya dari pada orang yang mendengar langsung (dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam). Dan ada tiga hal yang hati seorang muslim tidak akan hasad padasnya: Ikhlas beramal untuk Allah, menasehati setiap muslim, dan senantiasa berada dalam barisan kaum muslimin, karena doa mereka akan menjaga mereka dari arah belakang".
No. Hadist: 233
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Isa telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku, hendaknya ia persiapkan tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 234
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Isa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul A'laa dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku, hendaknya ia persiapkan tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 235
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَدَّثَ عَنِّي كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abdullah dari 'Amr bin Abdullah bin 'Urwah dari Abdullah bin 'Urwah dari Abdullah bin Az Zubair dari Az Zubair bahwasanya ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang menyampaikan satu hadis dariku, padahal dia berbohong, hendaklah ia persiapkan tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 236
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنِي الصَّبَّاحُ بْنُ مُحَارِبٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَعْلَى بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Humaid telah menceritakan kepadaku As Shabbah bin Muharib dari Umar bin Abdullah bin Ya'laa bin Murrah dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku, hendaklah ia persiapkan tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 237
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَتَّابٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ لَوْلَا أَنِّي أَخْشَى أَنْ أُخْطِئَ لَحَدَّثْتُكُمْ بِأَشْيَاءَ سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَاكَ أَنِّي سَمِعْتُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Asad bin Musa telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Attab ia berkata: "Aku pernah mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata: ' Kalau aku tidak hawatir akan salah, sungguh akan aku ceritakan banyak hal yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (atau yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabdakan), hal itu karena aku pernah mendengar beliau bersabda: 'Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah ia siapkan tempat duduknya dari api neraka' ".
No. Hadist: 238
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا أَبُو دَاوُدَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَعَنْ حَمَّادِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ وَعَنْ التَّيْمِيِّ وَعَنْ عَتَّابٍ مَوْلَى ابْنِ هُرْمُزَ سَمِعُوا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah telah mengabarkan kepada kami Abu Daud dari Syu'bah dari Abdul Aziz, dan dari Hammad bin Abu Sulaiman dari At taimi dari 'Attab -bekas budak Ibnu Hurmuz-, mereka telah mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barang siapa yang berbohong atasku dengan sengaja, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 239
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَدِيثِ عَنِّي فَمَنْ قَالَ عَلَيَّ فَلَا يَقُلْ إِلَّا حَقًّا أَوْ إِلَّا صِدْقًا وَمَنْ قَالَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Ishak, dari Ma'bad bin Ka'ab dari Abu Qatadah ia berkata: 'Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dari atas mimbar: 'Wahai manusia sekalian, hendaklah kalian berhati-hati terhadap berlebihan menyampaikan hadis dariku, karena barang siapa berkata atas namaku, maka ia tidak boleh berkata kecuali yang benar dan jujur, dan barang siapa yang berkata dengan sengaja atas namaku apa yang tidak pernah aku katakan, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api neraka' ".
No. Hadist: 240
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ بِشْرٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami Harun bin Mu'awiyah dari Ibrahim bin Sulaiman dari 'Ashim Al Ahwal dari Muhammad bin Bisyr dari Anas radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api neraka' ".
No. Hadist: 241
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ قَبْضُ الْعِلْمِ قَبْضُ الْعُلَمَاءِ فَإِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Abdullah bin 'Amr ia berkata: "Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Allah tidak akan mencabut ilmu dari manusia secara langsung, akan tetapi dicabutnya ilmu itu dengan diwafatkannya para ulama`, sehingga ketika tidak tersisa seorang ulama` pun, manusia akan menjadikan orang-orang yang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya dan mereka berfatwa tanpa dasar ilmu, mereka itu sesat dan menyesatkan' ".
No. Hadist: 242
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ أَخْبَرَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ الْحَجَّاجِ عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ الْقَاسِمِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ خُذُوا الْعِلْمَ قَبْلَ أَنْ يَذْهَبَ قَالُوا وَكَيْفَ يَذْهَبُ الْعِلْمُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَفِينَا كِتَابُ اللَّهِ قَالَ فَغَضِبَ لَا يُغْضِبُهُ اللَّهُ ثُمَّ قَالَ ثَكِلَتْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ أَوَلَمْ تَكُنِ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمْ شَيْئًا إِنَّ ذَهَابَ الْعِلْمِ أَنْ يَذْهَبَ حَمَلَتُهُ إِنَّ ذَهَابَ الْعِلْمِ أَنْ يَذْهَبَ حَمَلَتُهُ
Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari Al Hajjaj dari 'Auf bin Malik dari Al Qasim Abu Abdur Rahman -bekas budak Abdur Rahman bin Yazid-, dari Abu Umamah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ambilah ilmu sebelum ia hilang', mereka bertanya: 'Bagaimana ilmu bisa hilang wahai Nabi Allah, sedang Al Qur`an masih berada bersama kami? ', perawi berkata: 'lalu beliau marah', seraya berkata: 'TSAKILATKUM UMMAHATUKUM, Bukankah Taurat dan Injil ada bersama Bani Isra`il tetapi keduanya tidak memberikan manfaat bagi mereka? ', sesungguhnya hilangnya ilmu itu dengan wafatnya para pemegangnya, sesungguhnya hilangnya ilmu itu dengan wafatnya para pemegangnya' ".
No. Hadist: 243
Bab: Ilmu musnah
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا هِلَالٌ هُوَ ابْنُ خَبَّابٍ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ قُلْتُ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ مَا عَلَامَةُ هَلَاكِ النَّاسِ قَالَ إِذَا هَلَكَ عُلَمَاؤُهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Abu An Anu'man telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Yazid telah menceritakan kepada kami Hilal Ibnu Khabbab, ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada Sa'id bin Jubair: Wahai Abu Abdullah, apa saja tanda kehancuran manusia?, lalu ia menjawab: 'Jika ulama` mereka telah rusak' ".
No. Hadist: 244
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا مَسْعُودُ بْنُ سَعْدٍ الْجُعْفِيُّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رُبَيِّعَةَ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا بَقِيَ الْأَوَّلُ حَتَّى يَتَعَلَّمَ أَوْ يُعَلِّمَ الْآخِرَ فَإِنْ هَلَكَ الْأَوَّلُ قَبْلَ أَنْ يُعَلِّمَ أَوْ يَتَعَلَّمَ الْآخِرُ هَلَكَ النَّاسُ
Telah mengabarkan kepada kami Malik bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Mas'ud bin Sa'ad Al Ju'fi dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Abdullah bin Rabi'ah dari Salman ia berkata: "Manusia akan tetap dalam keadaan baik-baik saja, selama ada generasi awal hingga ia belajar atau mengajar generasi yang selanjutnya, apabila generasi awal tiada sebelum ia belajar atau mengajar generasi selanjutnya maka manusia akan hancur lebur".
No. Hadist: 245
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ حَدَّثَنَا أَبُو كُدَيْنَةَ عَنْ قَابُوسَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا ذَهَابُ الْعِلْمِ قُلْنَا لَا قَالَ ذَهَابُ الْعُلَمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin As Shalt telah menceritakan kepada kami Abu Kudainah dari Qabus dari ayahnya dari Ibnu Abbas radliallau 'anhu ia berkata: "Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan hilangnya ilmu itu?, kami menjawab: '(kami) tidak tahu', ia berkata: 'Meninggalnya para ulama`' ".
No. Hadist: 246
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَسْعَدَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ حُذَيْفَةُ أَتَدْرِي كَيْفَ يُنْقَصُ الْعِلْمُ قَالَ قُلْتُ كَمَا يُنْفَضُ الثَّوْبُ وَكَمَا يَقْسُو الدِّرْهَمُ قَالَ لَا وَإِنَّ ذَلِكَ لَمِنْهُ قَبْضُ الْعِلْمِ قَبْضُ الْعُلَمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin As'ad telah menceritakan kepada kami Abu bakar dari 'Ashim dari Abu wa`il ia berkata: " Hudzaifah pernah berkata: 'Apakah kamu tahu bagaimana cara ilmu itu berkurang? ' aku menjawab: 'Seperti berkurangnya baju, dan seperti berkurangnya dirham'. Lalu ia berkata: 'tidak demikian', sesungguhnya itu bagian darinya, tetapi hilangnya ilmu dengan sebab wafatnya para ulama`' ".
No. Hadist: 247
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ مَا لِي أَرَى عُلَمَاءَكُمْ يَذْهَبُونَ وَجُهَّالَكُمْ لَا يَتَعَلَّمُونَ فَتَعَلَّمُوا قَبْلَ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ فَإِنَّ رَفْعَ الْعِلْمِ ذَهَابُ الْعُلَمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin As Shalt dari Mansur bin Abu Al `Aswad dari Hushain dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: " Mengapa aku melihat para ulama` kalian wafat sedang orang-orang bodoh diantara kalian tidak (mau) belajar?, hendaklah kalian belajar sebelum ilmu itu diangkat, karena pengangkatan ilmu itu dengan kepergian (wafat) -nya para ulama`".
No. Hadist: 248
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَسَدٍ أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عَبْثَرٌ عَنْ بُرْدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ النَّاسُ عَالِمٌ وَمُتَعَلِّمٌ وَلَا خَيْرَ فِيمَا بَعْدَ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Asad Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami 'Abtsar dari Burd dari Sulaiman bin Musa dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: "Manusia itu (terbagi menjadi dua) golongan, yang berilmu serta pelajar (pemburu ilmu), sungguh tidak ada kebaikan pada golongan yang ketiga".
No. Hadist: 249
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَسَدٍ أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عَبْثَرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ مُعَلِّمُ الْخَيْرِ وَالْمُتَعَلِّمُ فِي الْأَجْرِ سَوَاءٌ وَلَيْسَ لِسَائِرِ النَّاسِ بَعْدُ خَيْرٌ
Telah menghabarakan kepada kami Ahmad bin Asad Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami 'Abtsar dari Al A'masy dari Salim dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: "Orang yang mengajari kebaikan dan yang belajar terhadapnya mempunyai pahala sama, dan tidak ada lagi kebaikan setelah dua hal tersebut".
No. Hadist: 250
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا قَبِيصَةُ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ اغْدُ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا وَلَا تَكُنِ الرَّابِعَ فَتَهْلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami Qabishah telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Al Hasan dari Abdullah bin mas'ud radliallahu 'anhu ia berkata: "Siapkanlah diri kamu (untuk menjadi) seorang ulama`, seorang pelajar, atau seorang pendengar setia, dan janganlah kamu menjadi (bagian) dari yang keempat, niscaya kamu akan celaka".
No. Hadist: 251
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رُبَيِّعَةَ قَالَ قَالَ سَلْمَانُ لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا بَقِيَ الْأَوَّلُ حَتَّى يَتَعَلَّمَ الْآخِرُ فَإِذَا هَلَكَ الْأَوَّلُ قَبْلَ أَنْ يَتَعَلَّمَ الْآخِرُ هَلَكَ النَّاسُ
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Khalid dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Abdullah bin Rabi'ah ia berkata: " Salman berkata: 'Manusia akan tetap dalam keadaan baik-baik saja selama masih ada generasi awal, hingga generasi berikutnya belajar (darinya), jika generasi awal telah hilang sebelum generasi akhir belajar, hancurlah manusia".
No. Hadist: 252
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ وَعُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَا أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ الْأَحْنَفِ قَالَ قَالَ عُمَرُ تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا
Telah mengabarkan kepada kami Wahab bin Jarir dan Utsman bin Umar keduanya berkata: "telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Al Ahnaf ia berkata: " Umar telah berkata: 'Hendaklah kalian belajar sebelum kalian tidak bisa berbuat apa-apa".
No. Hadist: 253
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنِي صَفْوَانُ بْنُ رُسْتُمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ قَالَ تَطَاوَلَ النَّاسُ فِي الْبِنَاءِ فِي زَمَنِ عُمَرَ فَقَالَ عُمَرُ يَا مَعْشَرَ الْعُرَيْبِ الْأَرْضَ الْأَرْضَ إِنَّهُ لَا إِسْلَامَ إِلَّا بِجَمَاعَةٍ وَلَا جَمَاعَةَ إِلَّا بِإِمَارَةٍ وَلَا إِمَارَةَ إِلَّا بِطَاعَةٍ فَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى الْفِقْهِ كَانَ حَيَاةً لَهُ وَلَهُمْ وَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى غَيْرِ فِقْهٍ كَانَ هَلَاكًا لَهُ وَلَهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Baqiyyah telah menceritajkan kepadaku Shafwan bin Rustum dari Abdur Rahman bin Maisarah dari Tamim Ad Dari radliallahu 'anhu ia berkata: "Orang-orang berlomba-lomba mempertinggi bangunan pada zaman Umar, lalu Umar berkata: 'Wahai masyarakat Arab ingatlah, ingatlah, sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan adanya kepemimpinan, dan tidak ada (gunanya) kepemimpinan kecuali dengan ketaatan. Barangsiapa yang dihormati kaumnya karena ilmu, hal demikian membawa kebaikan untuk kehidupan dirinya dan masyarakatnya, dan barangsiapa yang dihormati oleh kaumnya bukan karena ilmu, maka ia hancur (begitu juga dengan) kaumnya' ".
No. Hadist: 254
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ الْمُهَاصِرَ بْنَ حَبِيبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى إِنِّي لَسْتُ كُلَّ كَلَامِ الْحَكِيمِ أَتَقَبَّلُ وَلَكِنِّي أَتَقَبَّلُ هَمَّهُ وَهَوَاهُ فَإِنْ كَانَ هَمُّهُ وَهَوَاهُ فِي طَاعَتِي جَعَلْتُ صَمْتَهُ حَمْدًا لِي وَوَقَارًا وَإِنْ لَمْ يَتَكَلَّمْ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami Baqiyyah telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Abdullah Bahwasanya Al Muhashir bin Habib telah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah berfirman': 'Tidak semua perkataan orang yang bijak Aku terima, tetapi Aku hanya menerima berdasarkan niat dan keinginannya, jika niat dan keinginannya semata dalam ketaatan kepada-Ku, maka Aku jadikan diamnya itu sebagai pujian, meski ia tidak sedang memuji' ".
No. Hadist: 255
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ حَجَّاجِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ لَيْثِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ يَرْفَعُ الْحَدِيثَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ أَبُثُّ الْعِلْمَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ حَتَّى يَعْلَمَهُ الرَّجُلُ وَالْمَرْأَةُ وَالْعَبْدُ وَالْحُرُّ وَالصَّغِيرُ وَالْكَبِيرُ فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ بِهِمْ أَخَذْتُهُمْ بِحَقِّي عَلَيْهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami Makhlad bin Malik dari Hajjaj bin Muhammad dari Laits bin sa'ad dari Mu'awiyah bin Shalih dari Abu Az Zahiriyyah ia telah memarfu'kan hadis ini: " Allah telah berfirman: 'Aku tebarkan ilmu pada akhir zaman, sehingga laki-laki, wanita, budak, orang merdeka, anak kecil, serta orang dewasa mengetahuinya, jika Aku telah lakukan hal itu, niscaya Aku akan mengambil hakKu dari mereka' ".
No. Hadist: 256
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ مَنْ طَلَبَ شَيْئًا مِنْ هَذَا الْعِلْمِ فَأَرَادَ بِهِ مَا عِنْدَ اللَّهِ يُدْرِكْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَمَنْ أَرَادَ بِهِ الدُّنْيَا فَذَاكَ وَاللَّهِ حَظُّهُ مِنْهُ
Telah mengabarkan kepada kami Makhlad bin Malik telah menceritakan kepada kami Makhlad bin Husain dari Hisyam dari Al Hasan ia berkata: "Barangsiapa yang mencari sesuatu dari ilmu ini kemudian dengannya ia mengharapkan apa yang ada di sisi Allah, ia mendapatkannya. Sebaliknya barangsiapa yang niatnya sekedar menginginkan dunia, (dunia itu saja) bagiannya, demi Allah, bagiannya hanya itu saja".
No. Hadist: 257
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عِيسَى قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ لَا تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ لِثَلَاثٍ لِتُمَارُوا بِهِ السُّفَهَاءَ وَتُجَادِلُوا بِهِ الْعُلَمَاءَ وَلِتَصْرِفُوا بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْكُمْ وَابْتَغُوا بِقَوْلِكُمْ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَإِنَّهُ يَدُومُ وَيَبْقَى وَيَنْفَدُ مَا سِوَاهُ
Telah mengabarkan kepada kammi Ya'la telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Aun dari Ibrahim bin isa ia berkata: " Ibnu Mas'ud telah berkata: 'Janganlah kalian mencari ilmu untuk tiga hal: Untuk menghina orang bodoh, mendebat para ulama`, serta untuk mencari perhatian orang-orang. Dan carilah dengan perkataan kalian apa yang ada di sisi Allah, sebab hal itu terus berlanjut dan tersisa, serta menepis selainnya' ".
No. Hadist: 258
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ كُونُوا يَنَابِيعَ الْعِلْمِ مَصَابِيحَ الْهُدَى أَحْلَاسَ الْبُيُوتِ سُرُجَ اللَّيْلِ جُدُدَ الْقُلُوبِ خُلْقَانَ الثِّيَابِ تُعْرَفُونَ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ وَتَخْفَوْنَ عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ_
Dan dengan sanad ini (sama dengan hadits sebelumnya), ia (Ibnu Mas'ud) berkata: "Jadilah kalian sumber pengetahuan, lentera petunjuk yang selalu menerangi rumah, cahaya malam hari, hatinya senantiasa suci, berbaju apa adanya, (sehingga) kalian dikenal oleh penghuni langit, dan tidak dikenal oleh penghuni bumi".
No. Hadist: 259
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَارَةَ بْنِ حَزْمٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَطْلُبُ هَذَا الْعِلْمَ أَحَدٌ لَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الدُّنْيَا إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Telah mengabarkan kepaada kami Abu Ashim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Umarah bin Hazm telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdur Rahman ia berkata; "Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam bersabda; 'Tidaklah seseorang menuntut ilmu ini dan ia tidak menghendaki kecuali dunia, melainkan Allah mengharamkan aroma surga baginya".
No. Hadist: 260
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِلشَّعْبِيِّ أَفْتِنِي أَيُّهَا الْعَالِمُ فَقَالَ الْعَالِمُ مَنْ يَخَافُ اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami Mujahid bin Musa telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dari Malik bun Mighwal ia berkata; "Seorang laki-laki berkata kepada As Sya'bi; 'wahai orang alim, berikanlah untukku….' Seketika itu, As Sya'bi menjawab; 'Ingat, yang disebut orang alim adalah orang yang takut kepada Allah ' ".
No. Hadist: 261
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ مَزْيَدٍ عَنْ أَوْفَى بْنِ دَلْهَمٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ تُعْرَفُوا بِهِ وَاعْمَلُوا بِهِ تَكُونُوا مِنْ أَهْلِهِ فَإِنَّهُ سَيَأْتِي بَعْدَ هَذَا زَمَانٌ لَا يَعْرِفُ فِيهِ تِسْعَةُ عُشَرَائِهِمْ الْمَعْرُوفَ وَلَا يَنْجُو مِنْهُ إِلَّا كُلُّ نُوَمَةٍ فَأُولَئِكَ أَئِمَّةُ الْهُدَى وَمَصَابِيحُ الْعِلْمِ لَيْسُوا بِالْمَسَايِيحِ وَلَا الْمَذَايِيعِ الْبُذْرِ قَالَ أَبُو مُحَمَّد نُوَمَةٌ غَافِلٌ عَنْ الشَّرِّ الْمَذَايِيعُ الْبُذْرِ كَثِيرُ الْكَلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar menceritakan kepada kami Umar bin Yazid dari Aufa bin Dahlan, bahwasanya telah disampaikan kabar dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; " Pelajarilah ilmu, kamu akan mengenalnya, dan amalkanlah ilmu kalian, kalian menjadi ahlinya. Akan datang satu jaman yang ketika itu sembilan persepuluh kebaikan sudah tidak dikenali lagi. Tidak ada yang selamat kecuali sekelompok kecil. Mereka adalah para pemimpin yang tercerahkan dan menjadi cahaya ilmu, mereka bukanlah orang yang selalu berbuat buruk dan mengadu domba, dan mereka juga bukan orang yang hanya pandai bicara ".
No. Hadist: 262
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ قَالَ قَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ بَعْدَ أَنْ تَعْلَمُوا فَلَنْ يَأْجُرَكُمْ اللَّهُ بِالْعِلْمِ حَتَّى تَعْمَلُوا
Telah mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abdul Aziz dari Yazid bin Jabir ia berkata; " Muadz bin Jabal berkata; 'Kerjakanlah sesuatu semaksimalkemampuan kalian setelah kalian mempelajari ilmu. Kalian tidak diberikan ganjaran oleh Allah atas ilmu kalian hingga kalian mengamalkannya' ".
No. Hadist: 263
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ خَالِدِ بْنِ حَازِمٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مَزْيَدٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ يُحَدِّثُ عَنْ سَعْدٍ أَنَّهُ أَتَى ابْنَ مُنَبِّهٍ فَسَأَلَهُ عَنْ الْحَسَنِ وَقَالَ لَهُ كَيْفَ عَقْلُهُ فَأَخْبَرَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّا لَنَتَحَدَّثُ أَوْ نَجِدُ فِي الْكُتُبِ أَنَّهُ مَا آتَى اللَّهُ عَبْدًا عِلْمًا فَعَمِلَ بِهِ عَلَى سَبِيلِ الْهُدَى فَيَسْلُبَهُ عَقْلَهُ حَتَّى يَقْبِضَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Khalid bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Mazid ia berkata; "Aku pernah mendengar Abdur Rahman bin Yazid bin Jabir menyampaikan yang ia dapatkan dari Sa'ad; 'bahwasanya Ibnu Munabih pernah mendatangi Sa'ad dan bertanya tentang Al Hasan, ia bertanya kepadanya, 'Bagaimana pemikirannya? '. Kemudian ia memberitahukannya, lalu ia berkata; 'Kami hanya bercerita dengan dasar hadis atau apa yang kami temukan dalam Al qur`an. Sesungguhnya Allah tidak bakalan mencabut ilmu yang diberikan-Nya kepada seseorang yang ilmu tersebut diamalkannya dengan baik, hingga ia meninggal dunia' ".
No. Hadist: 264
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ عَنْ ابْنِ الْقَاسِمِ بْنِ قَيْسٍ حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ سَيْفٍ الْحِمْصِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو كَبْشَةَ السَّلُولِيُّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَالِمًا لَا يَنْتَفِعُ بِعِلْمِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Aban dari Ibnu Al Qasim bin Qois ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Yunus bin Saif Al Himshi ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Abu Kabsyah As Saluli ia berkata: " Aku pernah mendengar Abu Darda ` radliallahu 'anhu berkata: 'Orang terjelek tempatnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang yang memiki ilmu, namun ia tidak mengamalkannya".
No. Hadist: 265
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو قُدَامَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ مَنْ يَزْدَدْ عِلْمًا يَزْدَدْ وَجَعًا وَقَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ مَا أَخَافُ عَلَى نَفْسِي أَنْ يُقَالَ لِي مَا عَلِمْتَ وَلَكِنْ أَخَافُ أَنْ يُقَالَ لِي مَاذَا عَمِلْتَ
Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Abu Qudamah dari Malik bin Dinar ia berkata: " Abu Darda ` radliallahu 'anhu pernah berkata: 'Barang siapa yang bertambah ilmunya, bertambah pula bebannya. Dan Abu Darda` radliallahu 'anhu berkata: 'Aku tidak takut akan pernyataan atasku: Apa yang telah kamu ketahui? Namun yang aku takutkan adalah pernyataan atasku: Apa yang telah kamu kerjakan?".
No. Hadist: 266
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ جُرَيْجٍ يَذْكُرُ عَمَّنْ حَدَّثَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ تَدَارُسُ الْعِلْمِ سَاعَةً مِنْ اللَّيْلِ خَيْرٌ مِنْ إِحْيَائِهَا و قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ إِنِّي لَأُجَزِّئُ اللَّيْلَ ثَلَاثَةَ أَجْزَاءٍ فَثُلُثٌ أَنَامُ وَثُلُثٌ أَقُومُ وَثُلُثٌ أَتَذَكَّرُ أَحَادِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menghabarka kepada kami Harun bin Mu'awiyah dari Hafsh bin Ghiats ia berkata: Aku telah mendengar Ibnu Juraij menerangkan apa yang telah diceritakan padanya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: " Mempelajari ilmu dalam satu malam lebih baik dibandingkan dengan menghidupkannya (Memperbanyak ibadah) ". Abu Hurairah radliallahu 'anhu pernah berkata: "Sungguh aku membagi malamku menjadi tiga bagian, sepertiga waktu malam untuk tidur, sepertiga untuk beribadah, dan sepertiga lagi untuk mempelajari hadis Rasulullah salallhu 'alaihi wa sallam ".
No. Hadist: 267
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ مَنْ ابْتَغَى شَيْئًا مِنْ الْعِلْمِ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ آتَاهُ اللَّهُ مِنْهُ مَا يَكْفِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Arafah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al Hasan bin 'Amr dari Ibrahim ia berkata: "Barang siapa yang mencari ilmu dengan tujuan mengharapkan dengannya wajah Allah, akan mencukupi kebutuhannya".
No. Hadist: 268
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ قَالَ سَأَلْتُ الشَّعْبِيَّ عَنْ حَدِيثٍ فَحَدَّثَنِيهِ فَقُلْتُ إِنَّهُ يُرْفَعُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا عَلَى مَنْ دُونَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إِلَيْنَا فَإِنْ كَانَ فِيهِ زِيَادَةٌ أَوْ نُقْصَانٌ كَانَ عَلَى مَنْ دُونَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Yazid telah menceritakan kepada kami 'Ashim ia berkata: "Aku bertanya kepada As Sya'bi tentang satu hadis lalu ia menceritakannya kepadaku, aku bertanya kepadanya: "(Apakah hadis itu dihukumi marfu' kepada Nabi sallallahu 'alai wa sallam? ia menjawab: "Tidak, yang tidak marfu' kepada Nabi sallallahu 'alai wa sallam lebih aku sukai, maka jika ada penambahan atau pengurangan hal itu bukan dari Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam".
No. Hadist: 269
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمُحَاقَلَةِ وَالْمُزَابَنَةِ فَقِيلَ لَهُ أَمَا تَحْفَظُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا غَيْرَ هَذَا قَالَ بَلَى وَلَكِنْ أَقُولُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ عَلْقَمَةُ أَحَبُّ إِلَيَّ
Telah mengabarkan kepada kami Ishak bin Isa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Abu Hasym dari Ibrahim ia berkat: "Rasulullah sallallhu 'alai wa sallam melarang muhaaqalah dan muzaabanah 'Kemudian ada seseorang bertanya kepadanya: 'Tidaklah anda menyimpan hadis lain dari Rasululah sallallhu 'alai wa sallam? Ia menjawab: ' Ya ada, tetapi aku lebih suka mengutip: ' Abdullah berkata: 'Al Qamah berkata' 'Suatu hal yang paling kusukai.....".
No. Hadist: 270
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ أَبُو الدَّرْدَاءِ إِذَا حَدَّثَ بِحَدِيثٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ هَذَا أَوْ نَحْوَهُ أَوْ شِبْهَهُ أَوْ شَكْلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Al 'Auza'i dari Isma'il bin Ubaidullah ia berkata: " Abu Darda` radliallahu 'anhu apabila menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam ia berkata: 'Ini dan yang serupa dengannya, yang mirip dengannya atau seredaksi dengannya' ".
No. Hadist: 271
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ قَالَ كَانَ أَبُو الدَّرْدَاءِ إِذَا حَدَّثَ حَدِيثًا قَالَ اللَّهُمَّ إِلَّا هَكَذَا أَوْ كَشَكْلِهِ
Telah mengabarkan kepada kami `Asad bin Musa telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Rabi'ah bin Yazid ia berkata: " Abu Darda` apabila menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam ia berkata: 'Ya Allah semoga yang seperti demikian atau yang seperti redaksinya' ".
No. Hadist: 272
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ مُسْلِمٍ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ كُنْتُ لَا تَفُوتُنِي عَشِيَّةُ خَمِيسٍ إِلَّا آتِي فِيهَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ فَمَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ لِشَيْءٍ قَطُّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ حَتَّى كَانَتْ ذَاتَ عَشِيَّةٍ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَاغْرَوْرَقَتَا عَيْنَاهُ وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ فَأَنَا رَأَيْتُهُ مَحْلُولَةً أَزْرَارُهُ وَقَالَ أَوْ مِثْلُهُ أَوْ نَحْوُهُ أَوْ شَبِيهٌ بِهِ
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muslim Abu Abdullah dari Ibrahim At Taimi dari ayahnya dari 'Amr bin Maimun ia berkata: "Aku tidak pernah luput pada setiap kamis sore melainkan selalu mengunjungi Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu, aku tidak pernah mendengarnya ia mengatakan dengan redaksi "Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda", hingga pada satu sore ia berkata: 'Rasulullah sallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda' maka kedua matanya berlinang air mata, dan keluarlah otot lehernya, aku pun melihatnya kancing celananya terlepas. Lantas Ia berkata: 'Atau semisalnya, menyerupainya, atau yang sepadan dengannya' ".
No. Hadist: 273
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا أَشْعَثُ عَنْ الشَّعْبِيِّ وَابْنِ سِيرِينَ أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ إِذَا حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأَيَّامِ تَرَبَّدَ وَجْهُهُ وَقَالَ هَكَذَا أَوْ نَحْوَهُ هَكَذَا أَوْ نَحْوَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepadakami Asy'ats dari As Sya'bi dan Ibnu Sirin: " Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu apabila menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam beberapa hari, maka berubahlah rona wajahnya, setelah itu ia berkata: 'Seperti ini atau yang menyerupainya, seperti ini atau yang menyerupainya".
No. Hadist: 274
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا تَوْبَةُ الْعَنْبَرِيُّ قَالَ قَالَ لِي الشَّعْبِيُّ أَرَأَيْتَ فُلَانًا الَّذِي يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ قَعَدْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ سَنَتَيْنِ أَوْ سَنَةً وَنِصْفًا فَمَا سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا إِلَّا هَذَا الْحَدِيثَ
Telah mengabarkan kepada kami Sahl bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Taubah Al 'Anbari ia berkata: As Sya'bi telah berkata kepadaku: 'Bagaimana pendapatmu mengenai si fulan yang berkata: Rasulullah salllallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Rasulullah sallallahu 'alaihi a sallam bersabda? ', Ia menjawab: 'Aku pernah bersama Ibnu Umar radliallahu 'anhu selama dua tahun atau setahun setengah, dan selama itu aku tidak pernah mendengarnya menyampaikan hadis kecuali hadis ini' ".
No. Hadist: 275
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي السَّفَرِ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ جَالَسْتُ ابْنَ عُمَرَ سَنَةً فَلَمْ أَسْمَعْهُ يَذْكُرُ حَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami `Asad bin Musa telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu As Safar dari As Sya'bi ia berkata: "Aku bergaul bersama Ibnu Umar radliallahu 'anhu selama satu tahun, maka aku tidak pernah mendengar ia menyebutkan satu haditspun dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam".
No. Hadist: 276
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا عَاصِمُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ثَابِتِ بْنِ قُطْبَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُحَدِّثُنَا فِي الشَّهْرِ بِالْحَدِيثَيْنِ أَوْ الثَّلَاثَةِ
Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Abu Bakar dari Abu Hashin dari As Sya'bi dari Tsabit bin Quthbah Al Anshari ia berkata: " Abdullah dalam satu bulan hanya menyampaikan dua atau tiga hadis Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami".
No. Hadist: 277
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ مَرَّ بِنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ فَقُلْنَا حَدِّثْنَا بِبَعْضِ مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَأَتَحَلَّلُ
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Abdul Malik bin Ubaid ia berkata: " Anas bin Malik pernah melewati kami, lalu kami berkata: 'Ceritakanlah kepada kami sebagian apa yang kamu dengar dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam', ia pun berkata: 'Aku berlepas diri darinya' ".
No. Hadist: 278
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ كَانَ أَنَسٌ قَلِيلَ الْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ إِذَا حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَوْ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb ia berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ibnu 'Aun dari Muhammad ia berkata: " Anas radliallahu 'anhu (termasuk) orang yang sedikit menyampaikan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, dan jika ia menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam ia (selalu) berkata: 'Atau seperti yang dikatakan Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam' ".
No. Hadist: 279
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ كَانَ أَنَسٌ إِذَا حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا قَالَ أَوْ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub dari Muhammad ia berkata: " Anas radliallahu 'anhu apabila menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam ia (selalu) berkata: 'Atau seperti yang dikatakan Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam".
No. Hadist: 280
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ حَدَّثَنِي السَّائِبُ بْنُ يَزِيدَ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ سَعْدٍ إِلَى مَكَّةَ فَمَا سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ حَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id ia berkata: telah menceritakan kepadaku As Sa`ib bin Yazid ia berkata: "Aku pergi ke Makkah bersama Sa'ad, maka aku tidak pernah mendengarnya bercerita tentang hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam hingga kami kembali ke Madinah".
No. Hadist: 281
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا بَيَانٌ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ قَرَظَةَ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ عُمَرَ شَيَّعَ الْأَنْصَارَ حِينَ خَرَجُوا مِنْ الْمَدِينَةِ فَقَالَ أَتَدْرُونَ لِمَ شَيَّعْتُكُمْ قُلْنَا لِحَقِّ الْأَنْصَارِ قَالَ إِنَّكُمْ تَأْتُونَ قَوْمًا تَهْتَزُّ أَلْسِنَتُهُمْ بِالْقُرْآنِ اهْتِزَازَ النَّخْلِ فَلَا تَصُدُّوهُمْ بِالْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا شَرِيكُكُمْ قَالَ فَمَا حَدَّثْتُ بِشَيْءٍ وَقَدْ سَمِعْتُ كَمَا سَمِعَ أَصْحَابِي
Telah mengabarkan kepada kami Sahl bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Bayan dari As Sya'bi dari Qarazhah bin Ka'ab: " Umar mengantarkan kaum Anshar ketika keluar dari kota Madinah, lalu ia berkata: 'Tahukah kalian mengapa aku mengantar kalian? ', kami menjawab: 'karena hak orang-orang Anshar', ia berkata: 'Kalian datang kepada satu kaum yang lidah mereka bergetar bagaikan bergoyangnya pohon kurma, maka janganlah kalian halangi mereka untuk menyampaikan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam padahal aku masih menyertai kalian. Qaradhah berkata: 'Maka aku tidak menceritakan hadis dari rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedikitpun, padahal aku mendengarnya sebagaimana sahabat-sahabatku juga mendengar (hadis-hadis itu) ' ".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar