KITAB
MUKADDIMAH
No. Hadist: 1
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ
عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَيُؤَاخَذُ الرَّجُلُ بِمَا عَمِلَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ
مَنْ أَحْسَنَ فِي الْإِسْلَامِ لَمْ يُؤَاخَذْ بِمَا كَانَ عَمِلَ فِي
الْجَاهِلِيَّةِ وَمَنْ أَسَاءَ فِي الْإِسْلَامِ أُخِذَ بِالْأَوَّلِ
وَالْآخِرِ
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
Yusuf dari
Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Abdullah, ia berkata; Datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seorang laki-laki lalu berkata: Wahai Rasulullah apakah
seseorang akan dihukum atas perbuatan jelek yang dilakukannya pada masa
jahiliyah? Rasul pun menjawab: Barang siapa yang berkelakuan baik pada masa
Islamnya, ia tidak dihukum atas perbuatan jeleknya dimasa jahiliyah, tetapi
barang siapa yang berkelakuan tidak baik (jahat) pada masa Islamnya, dia dihukum
(atas dosanya) baik yang lalu ataupun yang selanjutnya.
No. Hadist: 2
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ
النَّضْرِ الرَّمْلِيُّ عَنْ مَسَرَّةَ بْنِ مَعْبَدٍ مِنْ بَنِي الْحَارِثِ بْنِ
أَبِي الْحَرَامِ مِنْ لَخْمٍ عَنْ الْوَضِينِ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا
أَهْلَ جَاهِلِيَّةٍ وَعِبَادَةِ أَوْثَانٍ فَكُنَّا نَقْتُلُ الْأَوْلَادَ
وَكَانَتْ عِنْدِي ابْنَةٌ لِي فَلَمَّا أَجَابَتْ وَكَانَتْ مَسْرُورَةً
بِدُعَائِي إِذَا دَعَوْتُهَا فَدَعَوْتُهَا يَوْمًا فَاتَّبَعَتْنِي فَمَرَرْتُ
حَتَّى أَتَيْتُ بِئْرًا مِنْ أَهْلِي غَيْرَ بَعِيدٍ فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا
فَرَدَّيْتُ بِهَا فِي الْبِئْرِ وَكَانَ آخِرَ عَهْدِي بِهَا أَنْ تَقُولَ يَا
أَبَتَاهُ يَا أَبَتَاهُ فَبَكَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَتَّى وَكَفَ دَمْعُ عَيْنَيْهِ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ جُلَسَاءِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْزَنْتَ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ كُفَّ فَإِنَّهُ يَسْأَلُ عَمَّا
أَهَمَّهُ ثُمَّ قَالَ لَهُ أَعِدْ عَلَيَّ حَدِيثَكَ فَأَعَادَهُ فَبَكَى حَتَّى
وَكَفَ الدَّمْعُ مِنْ عَيْنَيْهِ عَلَى لِحْيَتِهِ ثُمَّ قَالَ لَهُ إِنَّ اللَّهَ
قَدْ وَضَعَ عَنْ الْجَاهِلِيَّةِ مَا عَمِلُوا فَاسْتَأْنِفْ عَمَلَكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Walid bin An
Nadlr Ar Ramli
dari Masarrah bin
Ma'bad -dari Bani
Al Harits bin Abu Al Haram dari Lakhmin- dari Al Wadliin Bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata: Hai Rasulullah, kami dahulu adalah
orang-orang jahiliyah penyembah berhala dan kami membunuh anak-anak kami, ketika
itu kami mempunyai anak yang senang apabila saya memanggilnya. Suatu hari saya
pun memanggilnya dan dia langsung menyahut dan mengikuti saya. Ketika saya
sampai di sebuah sumur keluarga, saya langsung memegang tangannya dan saya
ceburkan dia ke sumur, itulah akhir kebersamaan saya dengannya. Dia memanggil
'wahai ayahku, wahai ayahku. ' Rasulullah pun menangis sampai air matanya
bercucuran. Lalu seseeorang yang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada laki-laki tersebut: kamu telah membuat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedih. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata kepada orang tersebut: biarkan dia karena dia bertanya tentang
sesuatu yang penting yang dihadapinya, kemudian Rasul berkata kepada laki-laki
tersebut: Ulangi lagi cerita kamu tadi, lalu dia pun mengulangi ceritanya dan
Rasul menangis lagi sampai bercucuran air matanya, membasahi jenggotnya, lalu
beliau bersabda: Allah subhanahu wata'ala telah menghapus dosa-dosa yang
dilakukan pada masa jahiliyah oleh karena itu mulailah perbuatan kamu dengan
lembaran baru yang bersih.
No. Hadist: 3
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ
مُعَاوِيَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُلَيْمَانَ الْمُؤَدِّبِ عَنْ الْأَعْمَشِ
عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَوْلَايَ أَنَّ أَهْلَهُ بَعَثُوا مَعَهُ
بِقَدَحٍ فِيهِ زُبْدٌ وَلَبَنٌ إِلَى آلِهَتِهِمْ قَالَ فَمَنَعَنِي أَنْ آكُلَ
الزُّبْدَ لِمَخَافَتِهَا قَالَ فَجَاءَ كَلْبٌ فَأَكَلَ الزُّبْدَ وَشَرِبَ
اللَّبَنَ ثُمَّ بَالَ عَلَى الصَّنَمِ وَهُوَ إِسَافٌ وَنَائِلَةُ قَالَ هَارُونُ
كَانَ الرَّجُلُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا سَافَرَ حَمَلَ مَعَهُ أَرْبَعَةَ
أَحْجَارٍ ثَلَاثَةً لِقِدْرِهِ وَالرَّابِعَ يَعْبُدُهُ وَيُرَبِّي كَلْبَهُ
وَيَقْتُلُ وَلَدَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Harun bin
Mu`awiyah dari
Ibrahim bin
sulaiman Al Mu`addib dari Al A'masy dari Mujahid, bekas budakku menceritakan kepadaku; bahwa keluarganya menitip
sebuah wadah yang berisi keju dan susu untuk dipersembahkan kepada tuhan-tuhan
mereka, ia berkata; keluargaku melarangku makan keju karena takut kepada
tuhan-tuhan tersebut; lalu datanglah seekor anjing, memakan keju dan meminum
susu serta kencing di atas patung-patung tersebut yaitu patung Iqaf dan nailah.
Harun berkata: pada masa jahiliyah dulu apabila seorang laki-laki hendak
bepergian dia akan mengikusertakan empat buah batu, tiga diantaranya untuk
menopang/menegakan priuk (kuali/bejana) dan yang keempatnya untuk ia sembah,
untuk melatih anjingnya, serta untuk membunuh anaknya.
No. Hadist: 4
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
Bab: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus
حَدَّثَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا رَيْحَانُ هُوَ ابْنُ سَعِيدٍ السَّامِيُّ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ هُوَ
ابْنُ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ قَالَ كُنَّا فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا
أَصَبْنَا حَجَرًا حَسَنًا عَبَدْنَاهُ وَإِنْ لَمْ نُصِبْ حَجَرًا جَمَعْنَا
كُثْبَةً مِنْ رَمْلٍ ثُمَّ جِئْنَا بِالنَّاقَةِ الصَّفِيِّ فَتَفَاجُّ عَلَيْهَا
فَنَحْلُبُهَا عَلَى الْكُثْبَةِ حَتَّى نَرْوِيَهَا ثُمَّ نَعْبُدُ تِلْكَ
الْكُثْبَةَ مَا أَقَمْنَا بِذَلِكَ الْمَكَانِ قَالَ أَبُو مُحَمَّد الصَّفِيُّ
الْكَثِيرَةُ الْأَلْبَانِ
Telah menceritakan kepada
kami Mujahid bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Raihan Ibnu Sa'id As Sami telah menceritakan kepada kami
'Abbad Ibnu
Manshur dari
Abu
Raja`, ia
berkata: kami dulu pada masa jahiliyah apabila menemukan batu yang bagus, kami
pun menyembahnya dan apabila tidak mendapatkan yang bagus, kami pun mengumpulkan
pasir. Kemudian kami mendatangkan onta yang shafi, ketika onta tersebut sudah
mengangkanginya kamipun memeras susunya untuk menyirami tumpukan pasir yang kami
kumpulkan, kemudian kami menyembah tumpukan pasir tersebut selama kami tinggal
di tempat tersebut. Abu Muhammad berkata: onta shafi adalah onta yang banyak
susunya.
No. Hadist: 5
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ
الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ
قَالَ قَالَ كَعْبٌ نَجِدُهُ مَكْتُوبًا مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا فَظٌّ وَلَا غَلِيظٌ وَلَا صَخَّابٌ بِالْأَسْوَاقِ وَلَا
يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ وَأُمَّتُهُ
الْحَمَّادُونَ يُكَبِّرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى كُلِّ نَجْدٍ
وَيَحْمَدُونَهُ فِي كُلِّ مَنْزِلَةٍ وَيَتَأَزَّرُونَ عَلَى أَنْصَافِهِمْ
وَيَتَوَضَّئُونَ عَلَى أَطْرَافِهِمْ مُنَادِيهِمْ يُنَادِي فِي جَوِّ السَّمَاءِ
صَفُّهُمْ فِي الْقِتَالِ وَصَفُّهُمْ فِي الصَّلَاةِ سَوَاءٌ لَهُمْ بِاللَّيْلِ
دَوِيٌّ كَدَوِيِّ النَّحْلِ وَمَوْلِدُهُ بِمَكَّةَ وَمُهَاجِرُهُ بِطَابَةَ
وَمُلْكُهُ بِالشَّامِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hasan bin Ar
Rabi' telah
menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Al A'masy dari Abu Shalih, ia berkata; Ka'ab berkata; kami mendapatinya tertulis: Muhammad
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak kasar tutur katanya, tidak
keras wataknya, tidak bersuara keras ketika di pasar, tidak membalas kejelekan
dengan kejelekan, tetapi membalasnya dengan memaafkan dan mengampuni, umatnya
adalah orang-orang yang selalu bertahmid (memuji Allah) bertakbir (mengagungkan
Allah) disetiap tempat yang tinggi /pendakian, atau peperangan, mereka memuji
Allah Subhanahu wa Ta'ala di tiap-tiap rumah, mengenakan sarung pada bagian
tengah mereka, berwudlu pada setiap anggota wudlu mereka, panggilan adzan mereka
terdengar di langit, shaf mereka pada waktu perang seperti shaf mereka pada
waktu shalat, suara mereka (ketika membaca Al Quran dan berdzikir) bagaikan
gemuruh suara lebah, tempat kelahiran beliau di Makkah dan tempat hijrahnya di
thaabah (Madinah) dan kerajaannya berada di Syam.
No. Hadist: 6
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي خَالِدٌ هُوَ ابْنُ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدٍ
هُوَ ابْنُ أَبِي هِلَالٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ أُسَامَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ
عَنْ ابْنِ سَلَامٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ إِنَّا لَنَجِدُ صِفَةَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا
وَنَذِيرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي سَمَّيْتُهُ
الْمُتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ وَلَا صَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ وَلَا
يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ مِثْلَهَا وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَتَجَاوَزُ وَلَنْ
أَقْبِضَهُ حَتَّى نُقِيمَ الْمِلَّةَ الْمُتَعَوِّجَةَ بِأَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَفْتَحُ بِهِ أَعْيُنًا عُمْيًا وَآذَانًا صُمًّا
وَقُلُوبًا غُلْفًا قَالَ عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ وَأَخْبَرَنِي أَبُو وَاقِدٍ
اللَّيْثِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ كَعْبًا يَقُولُ مِثْلَ مَا قَالَ ابْنُ
سَلَامٍ
Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku
Khalid Ibnu
Yazid dari
Sa'id Ibnu Abu
Hilal dari
Hilal bin
Usamah dari
'Atha' bin
Yasar dari
Ibnu
Salam, bahwa ia
berkata; kami mendapati sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
'Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan
sebagai pemberi peringatan', yang menolong orang ummi, engkau adalah hambaKu
RasulKu, Aku menamakannya Al Mutawakkil, tutur katanya tidak kasar dan
perangainya tidak keras, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas
kejelekan dengan kejelekan, akan tetapi dengan memaafkannya sehingga kami
meluruskan agama yang melenceng kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan yang
berhak disembah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan persaksian tersebut
kita dapat membuka mata yang buta, telinga-telinga yang pekak dan hati-hati yang
tertutup. 'Atha`
bin Yasar
berkata; Abu waqid
Al Laitsi
memberitahukan kepada saya bahwa ia mendengar Ka'ab juga berkata seperti apa yang dikatakan Ibnu
salam.
No. Hadist: 7
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
أَخْبَرَنَا زَيْدُ بْنُ عَوْفٍ
قَالَ وَحَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ
ذَكْوَانَ أَبِي صَالِحٍ عَنْ كَعْبٍ فِي السَّطْرِ الْأَوَّلِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللَّهِ عَبْدِي الْمُخْتَارُ لَا فَظٌّ وَلَا غَلِيظٌ وَلَا صَخَّابٌ فِي
الْأَسْوَاقِ وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو
وَيَغْفِرُ مَوْلِدُهُ بِمَكَّةَ وَهِجْرَتُهُ بِطَيْبَةَ وَمُلْكُهُ بِالشَّامِ
وَفِي السَّطْرِ الثَّانِي مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ أُمَّتُهُ الْحَمَّادُونَ
يَحْمَدُونَ اللَّهَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ يَحْمَدُونَ اللَّهَ فِي كُلِّ
مَنْزِلَةٍ وَيُكَبِّرُونَ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ رُعَاةُ الشَّمْسِ يُصَلُّونَ
الصَّلَاةَ إِذَا جَاءَ وَقْتُهَا وَلَوْ كَانُوا عَلَى رَأْسِ كُنَاسَةٍ
وَيَأْتَزِرُونَ عَلَى أَوْسَاطِهِمْ وَيُوَضِّئُونَ أَطْرَافَهُمْ وَأَصْوَاتُهُمْ
بِاللَّيْلِ فِي جَوِّ السَّمَاءِ كَأَصْوَاتِ النَّحْلِ
Telah mengabarkan kepada kami
Zaid bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul malik bin Umair dari Dzakwan Abu Shalih dari Ka'ab bahwa pada alinea pertama tertulis; Muhammad
adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan hambaKu yang terpilih, tutur
katanya tidak kasar, perangainya tidak keras, tidak bersuara lantang di pasar,
tidak membalas kejelekan dengan kejelekan akan tetapi membalasnya dengan
pemberian maaf dan ampunan, tempat kelahirannya di Makkah dan tempat hijrahnya
di Thaibah serta kerajaannya/kekuasaannya di Syam. Dan pada alenia kedua
tertulis, Muhammad utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala umatnya adalah orang-orang
yang selalu memuji Allah atas segala kemuliaan, para pemantau matahari (untuk
mengetahui waktu shalat) menunaikan shalat saat tiba waktunya, meskipun mereka
di saat berada pada tempat yang kotor, mengenakan sarung pada bagian tengah,
membasuh wudlu pada seluruh anggota wudlu, dan suara mereka di malam hari
terdengar di udara bagaikan gemuruh suara lebah (karena kegigihan ibadah dan
tangisnya).
No. Hadist: 8
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا مَعْنُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ أَبِي
فَرْوَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ سَأَلَ كَعْبَ الْأَحْبَارِ كَيْفَ تَجِدُ
نَعْتَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ
فَقَالَ كَعْبٌ نَجِدُهُ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ يُولَدُ بِمَكَّةَ
وَيُهَاجِرُ إِلَى طَابَةَ وَيَكُونُ مُلْكُهُ بِالشَّامِ وَلَيْسَ بِفَحَّاشٍ
وَلَا صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يُكَافِئُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ
وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ أُمَّتُهُ الْحَمَّادُونَ يَحْمَدُونَ اللَّهَ فِي
كُلِّ سَرَّاءَ وَضَرَّاءَ وَيُكَبِّرُونَ اللَّهَ عَلَى كُلِّ نَجْدٍ يُوَضِّئُونَ
أَطْرَافَهُمْ وَيَأْتَزِرُونَ فِي أَوْسَاطِهِمْ يُصَفُّونَ فِي صَلَوَاتِهِمْ
كَمَا يُصَفُّونَ فِي قِتَالِهِمْ دَوِيُّهُمْ فِي مَسَاجِدِهِمْ كَدَوِيِّ
النَّحْلِ يُسْمَعُ مُنَادِيهِمْ فِي جَوِّ السَّمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Mujahid biun
Musa telah
menceritakan kepada kami Ma'n ibnu 'Isa telah menceritakan kepada kami
Mu'awiyah bin
Shalih dari
Abu
Farwah dari
Ibnu
'Abbas
Radliyallahu'anhu, bahwa ia bertanya kepada Ka'ab Al Ahbar; Bagaimana kamu
dapati sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kitab Taurat?,
Ka'ab menjawab; kami dapati ia Muhammad bin Abdullah
dilahirkan di Makkah, berhijrah ke Thaabah atau Madinah, kerajaannya akan ada di
Syam, ia bukan orang keji, ia tidak bersuara keras di pasar, ia tidak membalas
kejelekan dengan kejelekan tetapi memaafkan dan mengampuni, umatnya senantiasa
memuji. Mereka memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala baik dalam keadaan senang atau
susah, mereka selalu mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam setiap
kemenangan, mereka membasuh anggota wudlu mereka, mengenakan kain sarung pada
bagian tengah mereka, bereka berbaris dalam shalat seperti berbarisnya mereka
dalam peperangan, suara mereka di masjid-masjid mereka seperti gemuruh suara
lebah, terdengar suara mu`dzin mereka di angkasa.
No. Hadist: 9
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
أَخْبَرَنَا حَيْوَةُ بْنُ
شُرَيْحٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الْوَلِيدِ الْمِيثَمِيُّ حَدَّثَنَا بَحِيرُ
بْنُ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ
الْحَضْرَمِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ إِلَيْكُمْ لَيْسَ بِوَهِنٍ وَلَا كَسِلٍ لِيَخْتِنَ
قُلُوبًا غُلْفًا وَيَفْتَحَ أَعْيُنًا عُمْيًا وَيُسْمِعَ آذَانًا صُمًّا
وَيُقِيمَ أَلْسِنَةً عُوجًا حَتَّى يُقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَحْدَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Haiwah bin
Syuraih telah
menceritakan kepada kami Baqiyyah bin Al Walid Al
Maitami telah
menceritakan kepada kami Buhair bin Sa'ad dari Khalid bin Ma'dan dari Jubair bin Nufair Al
Hadlrami;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Telah datang kepada kalian
seorang utusan yang tidak lemah dan juga tidak malas, (diutus untuk) menyadarkan
hati-hati yang lalai, membuka mata yang tertutup, dan menjadikan telinga-telinga
yang tuli mendengar, meluruskan lisan yang bengkok, sehingga dikatakan; tiada
tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Subhanahu wa Ta'ala saja.
No. Hadist: 10
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يَزِيدَ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَمْرِو بْنِ
أَبِي قَيْسٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُ إِلَيْهِ حَاجَةٌ فَمَشَى مَعَهُ حَتَّى دَخَلَ
قَالَ فَإِحْدَى رِجْلَيْهِ فِي الْبَيْتِ وَالْأُخْرَى خَارِجَهُ كَأَنَّهُ
يُنَاجِي فَالْتَفَتَ فَقَالَ أَتَدْرِي مَنْ كُنْتُ أُكَلِّمُ إِنَّ هَذَا مَلَكٌ
لَمْ أَرَهُ قَطُّ قَبْلَ يَوْمِي هَذَا اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ أَنْ يُسَلِّمَ
عَلَيَّ قَالَ إِنَّا آتَيْنَاكَ أَوْ أَنْزَلْنَا الْقُرْآنَ فَصْلًا
وَالسَّكِينَةَ صَبْرًا وَالْفُرْقَانَ وَصْلًا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Yazid
Al Hizami telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman dari 'Amr bin Abu Qais dari 'Atha`, ia berkata; Salah seorang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai keperluan dengan beliau. Ia berjalan
bersama beliau, sampai ketika sudah memasuki rumah dan salah satu kaki beliau
berada di dalam dan yang lainnya di luar rumah, seakan-akan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bercakap-cakap dengan seorang laki-laki, setelah
itu beliau menoleh dan berbicara kepada sahabat tersebut: Tahukah anda siapa
yang aku ajak bicara? dia adalah malaikat yang aku belum pernah melihatnya
sebelum ini, malaikat tersebut meminta izin Rabbnya agar dapat mengucapkan salam
kepadaku. Allah berfirman: "Sesungguhnya kami mendatangimu atau menurunkan Al
Qur'an sebagai pemutus perkara dan As Sakinah sebagai kesabaran dan Al Furqon
sebagai pedoman.
No. Hadist: 11
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا رَيْحَانُ هُوَ ابْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ هُوَ ابْنُ مَنْصُورٍ
عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ عَطِيَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَبِيعَةَ
الْجُرَشِيَّ يَقُولُ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقِيلَ
لَهُ لِتَنَمْ عَيْنُكَ وَلْتَسْمَعْ أُذُنُكَ وَلْيَعْقِلْ قَلْبُكَ قَالَ
فَنَامَتْ عَيْنَايَ وَسَمِعَتْ أُذُنَايَ وَعَقَلَ قَلْبِي قَالَ فَقِيلَ لِي
سَيِّدٌ بَنَى دَارًا فَصَنَعَ مَأْدُبَةً وَأَرْسَلَ دَاعِيًا فَمَنْ أَجَابَ
الدَّاعِيَ دَخَلَ الدَّارَ وَأَكَلَ مِنْ الْمَأْدُبَةِ وَرَضِيَ عَنْهُ
السَّيِّدُ وَمَنْ لَمْ يُجِبْ الدَّاعِيَ لَمْ يَدْخُلْ الدَّارَ وَلَمْ يَطْعَمْ
مِنْ الْمَأْدُبَةِ وَسَخِطَ عَلَيْهِ السَّيِّدُ قَالَ فَاللَّهُ السَّيِّدُ
وَمُحَمَّدٌ الدَّاعِي وَالدَّارُ الْإِسْلَامُ وَالْمَأْدُبَةُ
الْجَنَّةُ
Telah mengabarkan kepada kami
Mujahid bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Raihan Ibnu Sa'id telah menceritakan kepada kami
'Abbad Ibnu
Mansur dari
Ayyub dari Abu Qilabah dari 'Athiyah bahwasanya ia mendengar Rabi'ah Al Jurasyi berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam didatangkan lalu dikatakan kepada beliau, silahkan mata baginda tidur,
telinga baginda mendengar, dan hati baginda berpikir. Beliau berkata: maka mata
saya melihat, telinga saya mendengar, dan hati saya berpikir. Ia berkata; saya
memperoleh informasi "Ada seorang Tuan yang membangun rumah, lalu menyediakan
jamuan, kemudian ia mengutus seorang untuk mengundang ke jamuan, barang siapa
yang menyambut seruan penyeru dan memasuki rumah lalu makan hidangan maka
baginda tersebut akan ridla kepadanya. Sebaliknya barang siapa yang tidak
menyambut seruan penyeru dan tidak masuk ke rumah serta tidak makan hidangan,
maka Tuan akan marah kepadanya. Lalu ia berkata: Tuan tersebut adalah Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, penyerunya adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
rumahnya adalah Islam, dan hidangannya adalah surga.
No. Hadist: 12
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
Bab: Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ
عَلِيٍّ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مَيْمُونٍ التَّمِيمِيِّ
عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْبَطْحَاءِ وَمَعَهُ ابْنُ مَسْعُودٍ فَأَقْعَدَهُ
وَخَطَّ عَلَيْهِ خَطًّا ثُمَّ قَالَ لَا تَبْرَحَنَّ فَإِنَّهُ سَيَنْتَهِي
إِلَيْكَ رِجَالٌ فَلَا تُكَلِّمْهُمْ فَإِنَّهُمْ لَنْ يُكَلِّمُوكَ فَمَضَى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ أَرَادَ ثُمَّ جَعَلُوا
يَنْتَهُونَ إِلَى الْخَطِّ لَا يُجَاوِزُونَهُ ثُمَّ يَصْدُرُونَ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ جَاءَ
إِلَيَّ فَتَوَسَّدَ فَخِذِي وَكَانَ إِذَا نَامَ نَفَخَ فِي النَّوْمِ نَفْخًا
فَبَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَسِّدٌ فَخِذِي
رَاقِدٌ إِذْ أَتَانِي رِجَالٌ كَأَنَّهُمْ الْجِمَالُ عَلَيْهِمْ ثِيَابٌ بِيضٌ
اللَّهُ أَعْلَمُ مَا بِهِمْ مِنْ الْجَمَالِ حَتَّى قَعَدَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ
عِنْدَ رَأْسِهِ وَطَائِفَةٌ مِنْهُمْ عِنْدَ رِجْلَيْهِ فَقَالُوا بَيْنَهُمْ مَا
رَأَيْنَا عَبْدًا أُوتِيَ مِثْلَ مَا أُوتِيَ هَذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عَيْنَيْهِ لَتَنَامَانِ وَإِنَّ قَلْبَهُ لَيَقْظَانُ
اضْرِبُوا لَهُ مَثَلًا سَيِّدٌ بَنَى قَصْرًا ثُمَّ جَعَلَ مَأْدُبَةً فَدَعَا
النَّاسَ إِلَى طَعَامِهِ وَشَرَابِهِ ثُمَّ ارْتَفَعُوا وَاسْتَيْقَظَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ فَقَالَ لِي أَتَدْرِي
مَنْ هَؤُلَاءِ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هُمْ الْمَلَائِكَةُ
قَالَ وَهَلْ تَدْرِي مَا الْمَثَلُ الَّذِي ضَرَبُوهُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ قَالَ الرَّحْمَنُ بَنَى الْجَنَّةَ فَدَعَا إِلَيْهَا عِبَادَهُ فَمَنْ
أَجَابَهُ دَخَلَ جَنَّتَهُ وَمَنْ لَمْ يُجِبْهُ عَاقَبَهُ
وَعَذَّبَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hasan bin
'Ali telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Ja'far bin Maimun At
Tamimi dari
Abu Utsman An
Nahdi Bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke Bathha` dan bersamanya Ibnu
Mas'ud Radliyallahu'anhu, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi
menuju Bathaa bersama ibnu Mas'ud, lalu beliau mengajak duduk Ibnu Mas'ud dan
membuat satu garis pembatas untuknya. Lalu berkata: Jangan sekali-kali kamu
tinggalkan tempat ini, karena beberapa orang laki-laki akan menemuimu yang kamu
tidak berbicara kepada mereka, dan mereka pun tidak akan berbicara kepadamu.
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan perjalanannya kemana
saja beliau kehendaki. Kemudian sampailah orang-orang tersebut pada garis
pembatas dan mereka tidak melewatinya, kemudian mereka pergi menuju Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Sampai ketika pada akhir malam beliau mendatangiku
lalu tidur dengan menjadikan pahaku sebagai bantalnya, dan beliau apabila tidur
terdengar hembusan nafasnya. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sedang tidur di pahaku datanglah para lelaki seperti dengan paras yang tampan
memakai pakaian yang serba putih. Huuh, alangkah indahnya mereka! sehingga
segolongan dari mereka duduk di sisi kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan segolongan yang lain di sisi kaminya lalu mereka saling berkata:
kami belum pernah mendapatkan seorang hamba yang diberi anugerah seperti apa
yang diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Orang ini matanya
tertidur tapi hatinya dalam keadaan sadar, buatlah baginya suatu perumpamaan.
Baiklah, dia seperti seorang tuan yang membangun sebuah istana, kemudian membuat
hidangan lalu mengundang orang-orang untuk makan dan minum, kemudian orang-orang
tersebut naik ke langit. Lalu terbangunlah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ketika itu lalu beliau berkata kepadaku: tahukah kamu siapa mereka itu?
lalu aku menjawab: Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Lalu
beliau berkata: mereka adalah malaikat. Lalu beliau berkata lagi: tahukah anda
apa yang diumpamakan? Aku katakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya yang
lebih tahu beliau menjawab: Ar Rahman membangun surga, lalu menyeru (mengundang)
hamba-hamba-Nya kepadanya, barang siapa yang menyambut maka dia akan masuk surga
dan barang siapa yang menolak maka dia menghukum dan menyiksanya.
No. Hadist: 13
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا نُعَيْمُ بْنُ
حَمَّادٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ بَحِيرٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَمْرٍو السُّلَمِيُّ عَنْ عُتْبَةَ بْنِ
عَبْدٍ السُّلَمِيِّ أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ رَجُلٌ كَيْفَ كَانَ أَوَّلُ شَأْنِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ كَانَتْ حَاضِنَتِي مِنْ بَنِي سَعْدِ بْنِ بَكْرٍ فَانْطَلَقْتُ أَنَا
وَابْنٌ لَهَا فِي بَهْمٍ لَنَا وَلَمْ نَأْخُذْ مَعَنَا زَادًا فَقُلْتُ يَا أَخِي
اذْهَبْ فَأْتِنَا بِزَادٍ مِنْ عِنْدِ أُمِّنَا فَانْطَلَقَ أَخِي وَمَكَثْتُ
عِنْدَ الْبَهْمِ فَأَقْبَلَ طَائِرَانِ أَبْيَضَانِ كَأَنَّهُمَا نَسْرَانِ
فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ أَهُوَ هُوَ قَالَ الْآخَرُ نَعَمْ فَأَقْبَلَا
يَبْتَدِرَانِي فَأَخَذَانِي فَبَطَحَانِي لِلْقَفَا فَشَقَّا بَطْنِي ثُمَّ
اسْتَخْرَجَا قَلْبِي فَشَقَّاهُ فَأَخْرَجَا مِنْهُ عَلَقَتَيْنِ سَوْدَاوَيْنِ
فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ ائْتِنِي بِمَاءِ ثَلْجٍ فَغَسَلَ بِهِ جَوْفِي
ثُمَّ قَالَ ائْتِنِي بِمَاءِ بَرَدٍ فَغَسَلَ بِهِ قَلْبِي ثُمَّ قَالَ ائْتِنِي
بِالسَّكِينَةِ فَذَرَّهُ فِي قَلْبِي ثُمَّ قَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ حُصْهُ
فَحَاصَهُ وَخَتَمَ عَلَيْهِ بِخَاتَمِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ قَالَ أَحَدُهُمَا
لِصَاحِبِهِ اجْعَلْهُ فِي كِفَّةٍ وَاجْعَلْ أَلْفًا مِنْ أُمَّتِهِ فِي كِفَّةٍ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا أَنَا أَنْظُرُ
إِلَى الْأَلْفِ فَوْقِي أُشْفِقُ أَنْ يَخِرَّ عَلَيَّ بَعْضُهُمْ فَقَالَ لَوْ
أَنَّ أُمَّتَهُ وُزِنَتْ بِهِ لَمَالَ بِهِمْ ثُمَّ انْطَلَقَا وَتَرَكَانِي قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفَرِقْتُ فَرَقًا شَدِيدًا
ثُمَّ انْطَلَقْتُ إِلَى أُمِّي فَأَخْبَرْتُهَا بِالَّذِي لَقِيتُ فَأَشْفَقَتْ
أَنْ يَكُونَ قَدْ الْتَبَسَ بِي فَقَالَتْ أُعِيذُكَ بِاللَّهِ فَرَحَلَتْ
بَعِيرًا لَهَا فَجَعَلَتْنِي عَلَى الرَّحْلِ وَرَكِبَتْ خَلْفِي حَتَّى
بُلْغَتِنَا إِلَى أُمِّي فَقَالَتْ أَدَّيْتُ أَمَانَتِي وَذِمَّتِي
وَحَدَّثَتْهَا بِالَّذِي لَقِيتُ فَلَمْ يَرُعْهَا ذَلِكَ وَقَالَتْ إِنِّي
رَأَيْتُ حِينَ خَرَجَ مِنِّي يَعْنِي نُورًا أَضَاءَتْ مِنْهُ قُصُورُ
الشَّامِ
Telah mengabarkan kepada kami
Nu'aim bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Baqiyyah dari Bahir dari Khalid bin Ma'dan telah menceritakan kepada kami
'Abdur Rahman bin
'Amr As Sulami
dari 'Utbah bin
'Abd As Sulami
Bahwa ia menceritakan kepada mereka, dan ia termasuk dari sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam: Bagaimanakah perihal awal hidup baginda ya
Rasulullah? beliau menjawab: Ibu asuhku ketika itu adalah perempuan Bani Sa'd
bin Bakr ketika itu saya dan seorang anak kecil lainnya dari kabilah tersebut
sedang menggembala binatang ternak. Karena kami tidak membawa bekal maka saya
meminta kepada teman saya tersebut: wahai saudaraku pulanglah dan mintalah bekal
kepada ibu kita. Lalu saudaraku pergi dan tinggal saya sendiri menjaga binatang
ternak. Tiba-tiba datanglah dua burung yang putih seperti burung elang, salah
satunya mengatakan kepada yang lain, apakah betul-betul dia? jawab yang lain;
ya! lalu keduanya mengelilingi saya dan menarik saya serta menelentangkan saya,
lalu mereka membelah perut saya kemudian mengeluarkan hati saya, membelahnya dan
mengeluarkan dua gumpalan hitam. Kemudian berkatalah salah satu diantara
keduanya kepada temannya: berikan saya air salju lalu dia pergunakan mencuci
perut saya. Kemudian berkata lagi: berikan saya air sejuk". Dan dia pergunakan
mencuci hati saya. Kemudian dia berkata: berikan saya As Sakinah (ketenangan)!
lalu dia menaburkannya dihati saya. Kemudian salah satunya berkata kepada
temannya: jahitlah dia! lalu dijahitlah dan dia berikan tanda dengan khatam
nubuwah (penutup para nabi). Kemudian berkata salah satu kepada temannya:
letakkan dia pada salah satu timbangan dan letakkan seribu orang dari umatnya
pada satu timbangan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ketika itu saya melihat seribu orang di atasku sehingga aku khawatir sebagian
dari mereka jatuh menimpaku, lalu orang itu berkata lagi: seandainya umatnya
ditimbang dengannya pasti akan lebih berat dia dari umatnya kemudian keduanya
pergi meninggalkanku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: saya
takut sekali kemudian saya berlari menuju ibu susuku dan saya beritahukan dia
tentang apa yang baru saja terjadi padaku. Dia pun khawatir akan terjadi apa-apa
terhadapku lalu dia berkata: aku meminta perlindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala
untukmu. Lalu dia mempersiapkan tunggangannya untuk pergi dan menempatkanku di
atas onta dan dia naik di belakangku hingga kami sampai menjumpai ibuku, lalu
dia berkata kepada ibuku: aku telah melaksanakan amanat dan beban yang telah
dibebankan kepadaku, lalu dia menceritakan apa yang terjadi padaku. Namun hal
itu tidak membuatnya gusar, bahkan ibuku menjawab: Dahulu malah saya melihatnya
ketika dia baru keluar dari rahimku, yaitu cahaya yang menyinari singgasana
Syam.
No. Hadist: 14
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عِمْرَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عُثْمَانَ
الْقُرَشِيُّ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ عَلِمْتَ
أَنَّكَ نَبِيٌّ حَتَّى اسْتَيْقَنْتَ فَقَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ أَتَانِي مَلَكَانِ
وَأَنَا بِبَعْضِ بَطْحَاءِ مَكَّةَ فَوَقَعَ أَحَدُهُمَا عَلَى الْأَرْضِ وَكَانَ
الْآخَرُ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ أَهُوَ
هُوَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَزِنْهُ بِرَجُلٍ فَوُزِنْتُ بِهِ فَوَزَنْتُهُ ثُمَّ
قَالَ فَزِنْهُ بِعَشَرَةٍ فَوُزِنْتُ بِهِمْ فَرَجَحْتُهُمْ ثُمَّ قَالَ زِنْهُ
بِمِائَةٍ فَوُزِنْتُ بِهِمْ فَرَجَحْتُهُمْ ثُمَّ قَالَ زِنْهُ بِأَلْفٍ
فَوُزِنْتُ بِهِمْ فَرَجَحْتُهُمْ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَنْتَثِرُونَ
عَلَيَّ مِنْ خِفَّةِ الْمِيزَانِ قَالَ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ لَوْ
وَزَنْتَهُ بِأُمَّتِهِ لَرَجَحَهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Imran telah
menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami
Ja'far bin Utsman
Al Qurasyi dari
Utsman bin Urwah
bin Az Zubair
dari ayahnya dari Abu Dzar Al Ghifari Radliyallahu'anhu, ia berkata; saya
bertanya wahai Rasulullah bagaimana bisa yakin bahwa kamu adalah nabi? nabi
menjawab: wahai Abu Dzar dua malaikat datang kepadaku ketika aku sedang berada
di suatu lembah di Makkah. Salah satunya turun ke bumi dan yang lainnya berada
diantara langit dan bumi. Salah satunya mengatakan kepada temannya: apakah
benar-benar dia? lalu temannya menjawab: ya! lalu berkata lagi: kalau begitu
timbanglah dia dengan seseorang, maka saya ditimbang dengan sepuluh orang dan
saya lebih berat dari pada mereka. Kemudian berkata lagi: "Timbanglah dia dengan
seratus orang", maka saya pun ditimbang dan saya lebih berat daripada mereka.
Lalu berkata lagi: "Kalau begitu timbanglah dengan seribu orang", lalu saya pun
ditimbang dan saya lebih berat dari mereka. Ketika itu saya seakan-akan melihat
mereka berdesak-desakkan karena sempitnya timbangan kemudian salah satu diantara
dua malaikat itu berkata kepada temannya: kalaupun dia ditimbang dengan seluruh
umatnya maka dia akan tetap lebih berat dari mereka.
No. Hadist: 15
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ
خَلِيلٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي
صَالِحٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَادِيهِمْ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Ismail bin
Khalil telah
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir telah menceritakan kepada kami
Al
A'masy dari
Abu
Shalih, ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanggil mereka; wahai
manusia sesungguhnya saya adalah rahmat dan mendapatkan petunjuk.
No. Hadist: 16
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
طَرِيفٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَيَّانَ عَنْ
عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَأَقْبَلَ أَعْرَابِيٌّ فَلَمَّا دَنَا مِنْهُ
قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ تُرِيدُ
قَالَ إِلَى أَهْلِي قَالَ هَلْ لَكَ فِي خَيْرٍ قَالَ وَمَا هُوَ قَالَ تَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ وَمَنْ يَشْهَدُ عَلَى مَا تَقُولُ قَالَ هَذِهِ
السَّلَمَةُ فَدَعَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ
بِشَاطِئِ الْوَادِي فَأَقْبَلَتْ تَخُدُّ الْأَرْضَ خَدًّا حَتَّى قَامَتْ بَيْنَ
يَدَيْهِ فَاسْتَشْهَدَهَا ثَلَاثًا فَشَهِدَتْ ثَلَاثًا أَنَّهُ كَمَا قَالَ ثُمَّ
رَجَعَتْ إِلَى مَنْبَتِهَا وَرَجَعَ الْأَعْرَابِيُّ إِلَى قَوْمِهِ وَقَالَ إِنْ
اتَّبَعُونِي أَتَيْتُكَ بِهِمْ وَإِلَّا رَجَعْتُ فَكُنْتُ مَعَكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Tharif telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami
Abu
Hayyan dari
'Atha` dari Ibnu Umar Radliyallahu'anhu, ia berkata; ketika kami sedang
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan kami
bertemu seorang Arab badui dan setelah kami mendekatinya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepadanya: engkau hendak kemana? Arab badui menjawab:
aku hendak menemui keluargaku. Lalu Rasul berkata: apakah kamu mau sesuatu
kebaikan? dia menjawab: apakah kebaikan itu? Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: yaitu kamu bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bersaksi bahwa Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam adalah hamba dan RasulNya. Arab badui itu mengatakan: lalu
siapa yang membuktikan kebenaran apa yang baginda katakan? Rasul menjawab: pohon
Salamah itu, maka Rasul pun memanggilnya sementara pohon tersebut berada di tepi
bukit, lalu pohon tersebut menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dengan membelah bumi sampai pohon tersebut sampai di hadapan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Rasul memintanya untuk bersaksi tiga kali. Dia pun
bersaksi tiga kali seperti apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian pohon tersebut pun kembali lagi ke tempat ia tumbuh. Arab
badui itu kembali ke kaumnya seraya berucap; sekiranya mereka mengikuti saya,
saya akan membawa mereka menemui baginda (Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam), jika tidak saya akan kembali menemui baginda dan tinggal bersama
baginda.
No. Hadist: 17
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ
جَابِرٍ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
سَفَرٍ وَكَانَ لَا يَأْتِي الْبَرَازَ حَتَّى يَتَغَيَّبَ فَلَا يُرَى فَنَزَلْنَا
بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ لَيْسَ فِيهَا شَجَرٌ وَلَا عَلَمٌ فَقَالَ يَا جَابِرُ
اجْعَلْ فِي إِدَاوَتِكَ مَاءً ثُمَّ انْطَلِقْ بِنَا قَالَ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى
لَا نُرَى فَإِذَا هُوَ بِشَجَرَتَيْنِ بَيْنَهُمَا أَرْبَعُ أَذْرُعٍ فَقَالَ يَا
جَابِرُ انْطَلِقْ إِلَى هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَقُلْ يُقَلْ لَكِ الْحَقِي
بِصَاحِبَتِكِ حَتَّى أَجْلِسَ خَلْفَكُمَا فَرَجَعَتْ إِلَيْهَا فَجَلَسَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلْفَهُمَا ثُمَّ رَجَعَتَا إِلَى
مَكَانِهِمَا فَرَكِبْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَرَسُولُ اللَّهِ بَيْنَنَا كَأَنَّمَا عَلَيْنَا الطَّيْرُ تُظِلُّنَا فَعَرَضَتْ
لَهُ امْرَأَةٌ مَعَهَا صَبِيٌّ لَهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنِي
هَذَا يَأْخُذُهُ الشَّيْطَانُ كُلَّ يَوْمٍ ثَلَاثَ مِرَارٍ قَالَ فَتَنَاوَلَ
الصَّبِيَّ فَجَعَلَهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مُقَدَّمِ الرَّحْلِ ثُمَّ قَالَ اخْسَأْ
عَدُوَّ اللَّهِ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَأْ
عَدُوَّ اللَّهِ أَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا
ثُمَّ دَفَعَهُ إِلَيْهَا فَلَمَّا قَضَيْنَا سَفَرَنَا مَرَرْنَا بِذَلِكَ
الْمَكَانِ فَعَرَضَتْ لَنَا الْمَرْأَةُ مَعَهَا صَبِيُّهَا وَمَعَهَا كَبْشَانِ
تَسُوقُهُمَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ اقْبَلْ مِنِّي هَدِيَّتِي فَوَالَّذِي
بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا عَادَ إِلَيْهِ بَعْدُ فَقَالَ خُذُوا مِنْهَا وَاحِدًا
وَرُدُّوا عَلَيْهَا الْآخَرَ قَالَ ثُمَّ سِرْنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَنَا كَأَنَّمَا عَلَيْنَا الطَّيْرُ تُظِلُّنَا
فَإِذَا جَمَلٌ نَادٌّ حَتَّى إِذَا كَانَ بَيْنَ سِمَاطَيْنِ خَرَّ سَاجِدًا
فَحَبَسَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ عَلَيَّ
النَّاسَ مَنْ صَاحِبُ الْجَمَلِ فَإِذَا فِتْيَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ قَالُوا هُوَ
لَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَمَا شَأْنُهُ قَالُوا اسْتَنَيْنَا عَلَيْهِ
مُنْذُ عِشْرِينَ سَنَةً وَكَانَتْ بِهِ شُحَيْمَةٌ فَأَرَدْنَا أَنْ نَنْحَرَهُ
فَنَقْسِمَهُ بَيْنَ غِلْمَانِنَا فَانْفَلَتَ مِنَّا قَالَ بِيعُونِيهِ قَالُوا
لَا بَلْ هُوَ لَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَمَّا لِي فَأَحْسِنُوا إِلَيْهِ
حَتَّى يَأْتِيَهُ أَجَلُهُ قَالَ الْمُسْلِمُونَ عِنْدَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ نَحْنُ أَحَقُّ بِالسُّجُودِ لَكَ مِنْ الْبَهَائِمِ قَالَ لَا يَنْبَغِي
لِشَيْءٍ أَنْ يَسْجُدَ لِشَيْءٍ وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ كَانَ النِّسَاءُ
لِأَزْوَاجِهِنَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Musa dari
Isa bin Abdul
Malik dari
Abu Az
Zubair dari
Jabir Radliyallahu'anhu, ia berkata; saya keluar
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu perjalanan dan beliau
apabila hendak buang hajat selalu bersembunyi hingga tidak kelihatan. Ketika itu
kami sedang berada pada tanah lapang yang luas yang tidak ada pepohonan atau pun
tanda kehidupan lalu beliau berkata: wahai Jabir ambillah air dengan bejanamu,
dan marilah kita teruskan perjalanan. Kata Jabir, kami terus melanjutkan
perjalanan hingga tidak terlihat. Tiba-tiba ada dua pohon yang jarak antara
keduanya empat hasta. Beliau bersabda: Tolong kamu dekati pohon itu, ajaklah
bicara, niscaya dia menjawab, katakanlah padanya 'temuilah pohon sebelahmu
hingga aku bisa duduk di belakang kamu berdua'. Pohon itu mendekati (temannya,
pohon sebelahnya) dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di belakang
keduanya, kemudian kedua pohon itu kembali ke tempat masing-masing. Selanjutnya
kami menaiki tunggangan kami, dan seakan-akan di atas kami ada seekor burung
yang menaungi kami, lalu seorang perempuan bersama bayinya mencegat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; wahai Rasulullah sesungguhnya anak
saya ini selalu diganggu syaitan setiap hari tiga kali. Jabir berkata; lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil bayi tersebut dan meletakannya
di depan kendaraannya lalu beliau berkata; pergilah hai musuh Allah! saya adalah
Rasulullah. Rasul mengucapkannya sebanyak tiga kali. Kemudian beliau
mengembalikannya kepada perempuan tersebut. Tatkala kami kembali dari
perjalanan, kami melewati jalan semula, dan seorang perempuan bersama anaknya
telah mencegat kami bersama dua domba yang digiringnya. Kemudian ia berkata;
"Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terimalah hadiah dari saya ini,
demi Dzat yang mengutus baginda dengan benar sungguh syaitan itu tidak datang
lagi. " Beliau berkata: ambilah satu dan kembalikan yang satunya kepadanya.
Kemudian kami terus melanjutkan perjalanan dan burung seolah-olah memayungi
kami, tiba-tiba ada unta melarikan diri, namun saat ia sampai pada dua
rerimbunan pohon, ia langsung merunduk bersujud dan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menangkapnya. Rasul bertanya kepada orang-orang: "Kemarilah hai
orang-orang, siapa pemilik unta ini? Maka beberapa pemuda dari kaum Anshar
menjawab; ia milik kami wahai Rasulullah, beliau bertanya: apa yang sedang
dialaminya? Mereka menjawab; kami telah lelah mengurusnya selama dua puluh tahun
dan ia telah mempunyai banyak lemak (sudah menjadi gemuk) maka kami ingin
menyembelihnya serta ingin membagikannya diantara anak-anak kami, akan tetapi ia
kabur dari kami. Beliau berkata: "baiklah, kalau begitu jual saja kepada saya.
". Mereka menjawab; "Ohh, nggak usah baginda, tetapi cukuplah unta itu sebagai
(hadiah) untuk baginda. Nabi berujar; "Okelah, jika ia milik saya maka berlaku
baiklah kepadanya, sampai tiba ajalnya. Pada saat itu kaum muslimin berkata;
Wahai Rasulullah kami lebih berhak untuk bersujud kepada baginda dari binatang,
beliau bersabda: Tidaklah berhak satu (makhluk) bersujud kepada makhluk
(lainnya), kalau sekiranya hal itu boleh maka para wanita diperkenankan sujud
kepada suami-suami mereka.
No. Hadist: 18
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
حَدَّثَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
الْأَجْلَحُ عَنْ الذَّيَّالِ بْنِ حَرْمَلَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ أَقْبَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى
دُفِعْنَا إِلَى حَائِطٍ فِي بَنِي النَّجَّارِ فَإِذَا فِيهِ جَمَلٌ لَا يَدْخُلُ
الْحَائِطَ أَحَدٌ إِلَّا شَدَّ عَلَيْهِ فَذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ فَدَعَاهُ فَجَاءَ وَاضِعًا مِشْفَرَهُ عَلَى
الْأَرْضِ حَتَّى بَرَكَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ هَاتُوا خِطَامًا فَخَطَمَهُ
وَدَفَعَهُ إِلَى صَاحِبِهِ ثُمَّ الْتَفَتَ فَقَالَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى
الْأَرْضِ إِلَّا يَعْلَمُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَّا عَاصِيَ الْجِنِّ
وَالْإِنْسِ
Telah menceritakan kepada
kami Ya'la telah menceritakan kepada kami
Al
Ajlah dari
Adz Dzayyal bin
Harmalah dari
Jabir bin
Abdullah
Radliyallahu'anhu ia berkata; kami kembali dari bepergian bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Sampai kami tiba di satu perkampungan Bani Najjar,
tiba-tiba ada seekor unta yang menghalangi setiap orang yang hendak memasuki
perkebunan tersebut. Hal itu dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka beliau mendatanginya dan memanggil unta tersebut. Si unta datang
dan meletakkan bibirnya di atas bumi hingga bertekuk lutut di hadapan beliau.
Kemudian beliau bersabda: ambilkan seutas tali, selanjutnya beliau mengikatnya
dengan tali tersebut dan mengembalikannya kepada pemiliknya. Kemudian beliau
menengok ke belakang dan bersabda: Tidaklah seseorangpun diantara langit dan
bumi melainkan dirinya mengetahui sesungguhnya saya adalah utusan Allah
Subhanahu wa Ta'ala kecuali mereka yang durhaka; dari bangsa jin dan manusia.
No. Hadist: 19
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ
مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ فَرْقَدٍ السَّبَخِيِّ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ بِابْنٍ لَهَا
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ ابْنِي بِهِ جُنُونٌ وَإِنَّهُ يَأْخُذُهُ عِنْدَ غَدَائِنَا
وَعَشَائِنَا فَيُخَبَّثُ عَلَيْنَا فَمَسَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدْرَهُ وَدَعَا فَثَعَّ ثَعَّةً وَخَرَجَ مِنْ جَوْفِهِ
مِثْلُ الْجِرْوِ الْأَسْوَدِ فَسَعَى
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hajjaj bin
Minhal telah
mencereitakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Farqad As Sabakhi dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu, Bahwa seorang wanita datang
membawa anaknya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Ya
Rasulullah, anak saya kemasukkan jin, jin tersebut selalu masuk pada waktu kami
sedang makan siang dan makan malam kami, dan menjelek-jelekkan kami. "Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mendoakannya. Kemudian ia muntah dan
keluar dari mulutnya sesuatu (seperti anak anjing) hitam lalu pergi.
No. Hadist: 20
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ الْعَبْدِيُّ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ
طَهْمَانَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ
يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُبْعَثَ إِنِّي لَأَعْرِفُهُ الْآنَ
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
Sa'id telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Abu Bakr Al
'Abdi dari
Ibrahim bin
Thahman dari
Simak dari Jabir bin Samurah Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Saya benar-benar mengetahui ada
sebongkah batu di Makkah yang waktu dulu dia mengucapkan salam kepadaku sebelum
aku diutus. Sungguh saya benar-benar mengetahuinya sekarang".
No. Hadist: 21
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
حَدَّثَنَا فَرْوَةُ حَدَّثَنَا
الْوَلِيدُ بْنُ أَبِي ثَوْرٍ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ إِسْمَعِيلَ السُّدِّيِّ عَنْ
عَبَّادٍ أَبِي يَزِيدَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كُنَّا مَعَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَكَّةَ فَخَرَجْنَا مَعَهُ فِي
بَعْضِ نَوَاحِيهَا فَمَرَرْنَا بَيْنَ الْجِبَالِ وَالشَّجَرِ فَلَمْ نَمُرَّ
بِشَجَرَةٍ وَلَا جَبَلٍ إِلَّا قَالَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ
Telah menceritakan kepada
kami Farwah telah menceritakan kepada kami
Al Walid bin Abu
Tsaur Al Hamdani
dari Isma'il As
Suddi dari
'Abbad bin Abu
Yazid dari
Ali bin Abu
Thalib
Radliyallahu'anhu ia berkata; Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di
Makkah. Lalu kami keluar bersamanya maka kami tidak melewati satu pohon atau
bukit pun melainkan ia mengucapkan; ASSALAMU 'ALAIKA YA RASULALLAH (keselamatan
senantiasa atas baginda wahai Rasulullah).
No. Hadist: 22
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شِمْرِ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ
رَجُلٍ مِنْ مُزَيْنَةَ أَوْ جُهَيْنَةَ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَجْرَ فَإِذَا هُوَ بِقَرِيبٍ مِنْ مِائَةِ ذِئْبٍ
قَدْ أَقْعَيْنَ وُفُودُ الذِّئَابِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرْضَخُوا لَهُمْ شَيْئًا مِنْ طَعَامِكُمْ وَتَأْمَنُونَ
عَلَى مَا سِوَى ذَلِكَ فَشَكَوْا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْحَاجَةَ قَالَ فَآذِنُوهُنَّ قَالَ فَآذَنُوهُنَّ فَخَرَجْنَ
وَلَهُنَّ عُوَاءٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Syimr bin 'Athiyah dari seseorang dari Muzainah atau Juhainah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh ternyata beliau berada di
dekat seratus serigala yang semuanya sudah pada jongkok. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam hanya berkata kepada mereka (para sahabat) " Tolong,
lemparkanlah sedikit dari makanan kalian ke gerombolan mereka (serigala) maka
makanan kalian yang lain akan aman. " Lalu mereka mengadu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Rasul pun bersabda:
Beritahukanlah kepada serigala-serigala itu. Maka para sahabat memberitahu
gerombolan serigala bahwa mereka mempunyai keperluan sehingga harus lewat.
Gerombolan serigala itu dengan sendirinya pergi dengan melolong.
No. Hadist: 23
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي
سُفْيَانَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ جَاءَ جِبْرِيلُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ جَالِسٌ حَزِينٌ وَقَدْ تَخَضَّبَ
بِالدَّمِ مِنْ فِعْلِ أَهْلِ مَكَّةَ مِنْ قُرَيْشٍ فَقَالَ جِبْرِيلُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ هَلْ تُحِبُّ أَنْ أُرِيَكَ آيَةً قَالَ نَعَمْ فَنَظَرَ إِلَى شَجَرَةٍ
مِنْ وَرَائِهِ فَقَالَ ادْعُ بِهَا فَدَعَا بِهَا فَجَاءَتْ وَقَامَتْ بَيْنَ
يَدَيْهِ فَقَالَ مُرْهَا فَلْتَرْجِعْ فَأَمَرَهَا فَرَجَعَتْ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَسْبِي حَسْبِي
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami
Al
A'masy dari
Abu
Sufyan dari
Anas bin
Malik ia berkata;
Jibril datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau
sedang duduk sedih berlumuran darah disebabkan perlakuan orang-orang kafir
Quraisy Makkah, lalu jibril berkata: wahai Rasulullah apakah baginda ingin saya
perlihatkan tanda (kekuasaan Subhanahu wa Ta'ala) Rasul menjawab: 'ya': lalu
beliau melihat sebuah pohon di belakangnya, jibril mengatakan: panggillah pohon
tersebut, maka beliau memanggilnya dan pohon itu datang serta berdiri di hadapan
beliau, kemudian Jibril berkata: "Perintahkan untuk kembali". Maka beliau
memerintahkannya untuk kembali dan pohon itupun kembali (ke tempat asalnya)
Rasulullah berkata: cukup-cukup.
No. Hadist: 24
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Pepohonan beriman, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
ظَبْيَانَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَتَى رَجُلٌ مِنْ بَنِي عَامِرٍ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُرِيكَ آيَةً قَالَ بَلَى قَالَ فَاذْهَبْ فَادْعُ
تِلْكَ النَّخْلَةَ فَدَعَاهَا فَجَاءَتْ تَنْقُزُ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ قُلْ
لَهَا تَرْجِعْ قَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ارْجِعِي فَرَجَعَتْ حَتَّى عَادَتْ إِلَى مَكَانِهَا فَقَالَ يَا بَنِي عَامِرٍ
مَا رَأَيْتُ رَجُلًا كَالْيَوْمِ أَسْحَرَ مِنْهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Jarir dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Zhabyan dari Ibnu Abbas Radliyallahu' anhu ia berkata; Seseorang dari
bani 'Amir mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan; Sudikah kamu saya perlihatkan kepada
kamu satu tanda (kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala) dia menjawab: ya! Rasul
berkata: pergi dan panggil pohon kurma itu, lalu ia memanggilnya dan kurma itu
datang dengan melompat ke hadapan beliau, kemudian orang itu berkata; katakan
padanya untuk kembali, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepada pohon itu: kembalilah, maka pohon itu kembali sehingga sampai ke
tempatnya, orang itu menyeru; wahai bani 'Amir saya tidak melihat seorang
lelakipun yang lebih pandai menyihir daripada dirinya.
No. Hadist: 25
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ صَفْوَانَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ
عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَالًا فَطَلَبَ بِلَالٌ الْمَاءَ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ لَا
وَاللَّهِ مَا وَجَدْتُ الْمَاءَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَهَلْ مِنْ شَنٍّ فَأَتَاهُ بِشَنٍّ فَبَسَطَ كَفَّيْهِ فِيهِ
فَانْبَعَثَتْ تَحْتَ يَدَيْهِ عَيْنٌ قَالَ فَكَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يَشْرَبُ
وَغَيْرُهُ يَتَوَضَّأُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ismail bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Syuaib bin Shafwan dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Abu Al Dluha dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memanggil Bilal, dan Bilal mencari air kemudian datang dan
berkata; tidak, demi Allah Subhanahu wa Ta'ala saya tidak mediate air, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: apakah kamu mempunyai wadah air?, lalu ia
(Bilal) memberi beliau sebuah wadah air dan beliaupun membentangkan kedua tangan
beliau di wadah itu, maka mengalirkan air dari kedua telapak tangan beliau,
perawi berkata; Ibnu Mas'ud dan yang lainnya juga meminum dan berwudlu (dari air
tersebut).
No. Hadist: 26
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانَ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ نُبَيْحٍ
الْعَنَزِيِّ قَالَ قَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ غَزَوْنَا أَوْ سَافَرْنَا
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ
بِضْعَةَ عَشَرَ وَمِائَتَانِ فَحَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ فِي الْقَوْمِ مِنْ طَهُورٍ فَجَاءَ رَجُلٌ
يَسْعَى بِإِدَاوَةٍ فِيهَا شَيْءٌ مِنْ مَاءٍ لَيْسَ فِي الْقَوْمِ مَاءٌ غَيْرُهُ
فَصَبَّهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَدَحٍ ثُمَّ
تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ انْصَرَفَ وَتَرَكَ الْقَدَحَ فَرَكِبَ
النَّاسُ ذَلِكَ الْقَدَحَ وَقَالُوا تَمَسَّحُوا تَمَسَّحُوا فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكُمْ حِينَ سَمِعَهُمْ
يَقُولُونَ ذَلِكَ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَفَّهُ فِي الْمَاءِ وَالْقَدَحِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ ثُمَّ قَالَ أَسْبِغُوا
الطُّهُورَ فَوَالَّذِي هُوَ ابْتَلَانِي بِبَصَرِي لَقَدْ رَأَيْتُ الْعُيُونَ
عُيُونَ الْمَاءِ تَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ فَلَمْ يَرْفَعْهَا حَتَّى
تَوَضَّئُوا أَجْمَعُونَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al Aswad bin Qais dari Nubaih Al 'Anazi ia berkata; Jabir bin Abdullah berkata; Kami pernah berperang atau mengadakan
perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pada hari itu jumlah
kami sebanyak dua ratus sekian orang. Lalu tibalah waktu shalat. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah semua orang dalam keadaan suci?"
Kemudian datang seseorang membawa jerigen kulit berisi air, dan tidak ada air
lagi kecuali air tersebut. Kemudian Rasulullah menuangkannya ke dalam bejana
(yang lebih besar) kemudian beliau berwudlu dengan sebaik-baik wudlu, lalu
beliau berpaling meninggalkan bejana itu. Maka orang-orang berebut mendekati
bejana tersebut, seraya mereka berkata; "Cukup kalian mengusap saja. " Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Maaf beri aku jalan". Rasul
ucapkan demikian ketika beliau mendengar mereka berucap di atas. Selanjutnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan telapak tangannya di air
tersebut seraya berucap: Dengan nama Allah Subhanahu wa Ta'ala, kemudian beliau
berkata: Sempurnakan wudlu kalian. (Jabir Radliyallahu'anhu) berkata; Demi Dzat
yang tidak mengaburkan penglihatan saya, saya melihat dengan jelas mata air yang
keluar dari jari-jari beliau dan beliau tidak mengangkat tangan beliau sampai
mereka semua berwudlu.
No. Hadist: 27
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ وَسَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ وَحُصَيْنٍ سَمِعَا سَالِمَ بْنَ أَبِي الْجَعْدِ يَقُولُ
سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَصَابَنَا عَطَشٌ فَجَهَشْنَا
فَانْتَهَيْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَ
يَدَهُ فِي تَوْرٍ فَجَعَلَ يَفُورُ كَأَنَّهُ عُيُونٌ مِنْ خَلَلِ أَصَابِعِهِ
وَقَالَ اذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَشَرِبْنَا حَتَّى وَسِعَنَا وَكَفَانَا وَفِي
حَدِيثِ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ فَقُلْنَا لِجَابِرٍ كَمْ كُنْتُمْ قَالَ كُنَّا
أَلْفًا وَخَمْسَ مِائَةٍ وَلَوْ كُنَّا مِائَةَ أَلْفٍ لَكَفَانَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid Al
Thayalitsi dan
Sa'id bin Ar
Rabi' keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amr bin Murrah dan Hushain keduanya mendengar Salim bin Abu Ja'd berkata; saya mendengar
Jabir bin
Abdullah
Radliyallahu'anhu berkata; kami merasa sangat kehausan dan kami berjalan dengan
cepat sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
memasukkan tangannya ke periuk kemudian air memancar dari jari-jemari beliau
seperti mata air, dan beliau berkata: sebutlah nama Allah Subhanahu wa Ta'ala
(maka kamipun menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala) dan kami minum sampai
kami kenyang dan cukup, Dalam hadits Amru bin Murrah, kami bertanya kepada Jabir
Radliyallahu'anhu; berapa jumlah kalian (waktu itu)? ia menjawab; kami berjumlah
seribu lima ratus orang, kalaupun sekiranya kami (waktu itu) seratus ribu orang
niscaya air itu cukup bagi kami.
No. Hadist: 28
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا الْجَعْدُ
أَبُو عُثْمَانَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ قَالَ شَكَا أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَطَشَ فَدَعَا
بِعُسٍّ فَصُبَّ فِيهِ مَاءٌ وَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَدَهُ فِيهِ قَالَ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَى الْمَاءِ يَنْبُعُ
عُيُونًا مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالنَّاسُ يَسْتَقُونَ حَتَّى اسْتَقَى النَّاسُ كُلُّهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah Ar Raqqasyi telah menceritakan kepada kami
Ja'far bin
Sulaiman telah
menceritakan kepada kami Al Ja'du Abu Utsman telah menceritakan kepada kami
Anas bin
Malik
Radliyallahu'anhu telah menceritakan kepada kami Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Para sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadu kepada beliau tentang rasa haus
(yang mereka rasakan) lalu beliau meminta bejana yang besar dan dibagikan air ke
dalamnya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya di
bejana tersebut. Perawi berkata; aku melihat mata air yang memancar dari
jari-jemari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, orang-orang mengambilnya
untuk minum sehingga mereka semuanya dapat meminumnya.
No. Hadist: 29
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعَ عَبْدُ اللَّهِ بِخَسْفٍ فَقَالَ كُنَّا أَصْحَابَ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعُدُّ الْآيَاتِ بَرَكَةً
وَأَنْتُمْ تَعُدُّونَهَا تَخْوِيفًا إِنَّا بَيْنَمَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ مَعَنَا مَاءٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اطْلُبُوا مَنْ مَعَهُ فَضْلُ مَاءٍ فَأُتِيَ
بِمَاءٍ فَصَبَّهُ فِي الْإِنَاءِ ثُمَّ وَضَعَ كَفَّهُ فِيهِ فَجَعَلَ الْمَاءُ
يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ ثُمَّ قَالَ حَيَّ عَلَى الطَّهُورِ الْمُبَارَكِ
وَالْبَرَكَةُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى فَشَرِبْنَا و قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كُنَّا
نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ وَهُوَ يُؤْكَلُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah bin
Musa dari
Israil dari Mansur dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah ia berkata; Abdullah mendengar tentang gerhana
bulan, lalu ia berkata; Kami para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam menganggap tanda-tanda (kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala) Sebagai
suatu keberkahan sementara kalian menganggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan.
Sesungguhnya ketika kami berada bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kami tidak memiliki air. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
"Mintalah kepada yang mempunyai kelebihan air. " Kemudian didatangkan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun menuangkannya ke sebuah
bejana, beliau meletakkan telapak tangan ke dalamnya maka terpancarlah air dari
jari-jemari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau menyeru: Mari
bersegera bersuci yang penuh keberkahan, dan keberkahan itu hanya milik Allah
Subhanahu wa Ta'ala, lalu kami meminumnya. Abdullah berkata; Bahkan dulu kami
pernah mendengar tasbih suatu makanan padahal ia sedang disantap.
No. Hadist: 30
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Air memancar, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوَّابِ عَنْ عَمَّارِ بْنِ رُزَيْقٍ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
زُلْزِلَتْ الْأَرْضُ عَلَى عَهْدِ عَبْدِ اللَّهِ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ فَقَالَ
إِنَّا كُنَّا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ نَرَى الْآيَاتِ بَرَكَاتٍ وَأَنْتُمْ
تَرَوْنَهَا تَخْوِيفًا بَيْنَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ إِذْ حَضَرَتْ الصَّلَاةُ وَلَيْسَ مَعَنَا مَاءٌ
إِلَّا يَسِيرٌ فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَاءٍ
فِي صَحْفَةٍ وَوَضَعَ كَفَّهُ فِيهِ فَجَعَلَ الْمَاءُ يَنْبَجِسُ مِنْ بَيْنِ
أَصَابِعِهِ ثُمَّ نَادَى حَيَّ عَلَى الْوَضُوءِ وَالْبَرَكَةُ مِنْ اللَّهِ
فَأَقْبَلَ النَّاسُ فَتَوَضَّئُوا وَجَعَلْتُ لَا هَمَّ لِي إِلَّا مَا أُدْخِلُهُ
بَطْنِي لِقَوْلِهِ وَالْبَرَكَةُ مِنْ اللَّهِ فَحَدَّثْتُ بِهِ سَالِمَ بْنَ
أَبِي الْجَعْدِ فَقَالَ كَانُوا خَمْسَ عَشْرَةَ مِائَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami
Abu Al
Jawwab dari
'Amar bin
Ruzaiq dari
Al
A'masy dari
Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah ia berkata; telah terjadi gempa pada masa
Abdullah dan kejadian tersebut diberitahukan kepada Abdullah lalu beliau
berkata: Kami para sahabat menganggap tanda-tanda (kebesaran Allah Subhanahu wa
Ta'ala) sebagai suatu keberkahan, sementara kalian menganggapnya sebagai hal
yang menakutkan. Pernah ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan, tiba-tiba waktu shalat tiba, sementara
kami tidak membawa air kecuali sedikit. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meminta air di bejana yang besar, dan beliau meletakkan telapak
tangannya padanya. Secara mengejutkan air memancar diantara jari-jemarinya
kemudian beliau menyeru: "Hai, Kemarilah untuk mengambil air wudhu dan
keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala." Maka semuanya orang-orang mengambil
wudhu sementara saya tidak mempunyai keinginan apa-apa kecuali saya hanya ingin
meminumnya dan memasukkan air tersebut ke dalam perut saya karena beliau
bersabda: keberkahan dari Allah. Aku ceritakan peristiwa itu kepada
Salim bin Abu Al
Ja'd, maka ia
berkata; mereka (waktu itu) berjumlah lima belas orang.
No. Hadist: 31
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ
أَخْبَرَنَا مُعَاذُ بْنُ الْعَلَاءِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ إِلَى جِذْعٍ فَلَمَّا
اتَّخَذَ الْمِنْبَرَ حَنَّ الْجِذْعُ حَتَّى أَتَاهُ فَمَسَحَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin
Umar telah
mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Al 'Ala` dari Nafi' dari Ibnu Umar Pada awal mulanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam selalu berkhutbah dengan bersandar pada sebatang kayu. Setelah beliau
menggunakan mimbar (dan kayu itu tak dipakai lagi), kayu itu merintih sehingga
beliau mengelusnya.
No. Hadist: 32
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا تَمِيمُ بْنُ عَبْدِ الْمُؤْمِنِ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ
حَيَّانَ حَدَّثَنِي ابْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ فَكَانَ
يَشُقُّ عَلَيْهِ قِيَامُهُ فَأُتِيَ بِجِذْعِ نَخْلَةٍ فَحُفِرَ لَهُ وَأُقِيمَ
إِلَى جَنْبِهِ قَائِمًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ فَطَالَ الْقِيَامُ
عَلَيْهِ اسْتَنَدَ إِلَيْهِ فَاتَّكَأَ عَلَيْهِ فَبَصُرَ بِهِ رَجُلٌ كَانَ
وَرَدَ الْمَدِينَةَ فَرَآهُ قَائِمًا إِلَى جَنْبِ ذَلِكَ الْجِذْعِ فَقَالَ
لِمَنْ يَلِيهِ مِنْ النَّاسِ لَوْ أَعْلَمُ أَنَّ مُحَمَّدًا يَحْمَدُنِي فِي
شَيْءٍ يَرْفُقُ بِهِ لَصَنَعْتُ لَهُ مَجْلِسًا يَقُومُ عَلَيْهِ فَإِنْ شَاءَ
جَلَسَ مَا شَاءَ وَإِنْ شَاءَ قَامَ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ائْتُونِي بِهِ فَأَتَوْهُ بِهِ فَأُمِرَ أَنْ يَصْنَعَ
لَهُ هَذِهِ الْمَرَاقِيَ الثَّلَاثَ أَوْ الْأَرْبَعَ هِيَ الْآنَ فِي مِنْبَرِ
الْمَدِينَةِ فَوَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ
رَاحَةً فَلَمَّا فَارَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجِذْعَ
وَعَمَدَ إِلَى هَذِهِ الَّتِي صُنِعَتْ لَهُ جَزِعَ الْجِذْعُ فَحَنَّ كَمَا
تَحِنُّ النَّاقَةُ حِينَ فَارَقَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَزَعَمَ ابْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حِينَ سَمِعَ حَنِينَ الْجِذْعِ رَجَعَ إِلَيْهِ فَوَضَعَ يَدَهُ
عَلَيْهِ وَقَالَ اخْتَرْ أَنْ أَغْرِسَكَ فِي الْمَكَانِ الَّذِي كُنْتَ فِيهِ
فَتَكُونَ كَمَا كُنْتَ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ أَغْرِسَكَ فِي الْجَنَّةِ فَتَشْرَبَ
مِنْ أَنْهَارِهَا وَعُيُونِهَا فَيَحْسُنُ نَبْتُكَ وَتُثْمِرُ فَيَأْكُلَ
أَوْلِيَاءُ اللَّهِ مِنْ ثَمَرَتِكَ وَنَخْلِكَ فَعَلْتُ فَزَعَمَ أَنَّهُ سَمِعَ
مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ لَهُ نَعَمْ
قَدْ فَعَلْتُ مَرَّتَيْنِ فَسُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ اخْتَارَ أَنْ أَغْرِسَهُ فِي الْجَنَّةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Tamim bin 'Abdul Mukmin telah menceritakan kepada kami
Shalih bin
Hayyan telah
menceritakan kepadaku Ibnu Buraidah dari ayahnya ia berkata; Pada awal mulanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam apabila berkhutbah dengan berdiri, dan beliau lama sekali
berdiri. Maka hal itu sangat memberatkan beliau. Kemudian didatangkan pelepah
kurma, tanah dibuat kubangan, dan pohon kurma itu ditancapkannya di samping Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau pergunakan saat berdiri. Jika nabi
berkhutbah dan berdiri lama, beliau bersandar pada batang kurma tersebut.
Seorang lelaki yang baru datang ke Madinah melihat kejadian ini, yaitu beliau
sedang berdiri di samping batang kurma tersebut. Maka si lelaki itu menyampaikan
uneg-unegnya kepada orang-orang di sekelilingnya; "Kalaulah saya tahu bahwa
Muhammad akan memujiku karena kulakukan suatu hal yang meringankan bebannya
niscaya aku membuatkannya suatu tempat duduk yang dapat beliau pergunakan untuk
berdiri, apabila dia suka maka dia dapat duduk dan apabila dia suka dia bisa
berdiri di tempat tersebut. " Lalu perihal tersebut disampaikan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun berkata: "Bawa orang
tersebut ke hadapanku". Lalu orang tersebut didatangkan dan diperintahkannya
untuk membuatkan tangga yang memiliki tiga atau empat tangga seperti yang
sekarang ada pada mimbar Madinah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
merasakan kenyamanan dengan hal itu. Tatkala beliau meninggalkan batang pohon
tersebut (yang dulu pernah digunakannya) dan bersandar pada mimbar yang dibuat
untuknya, Maka batang pohon kurma itu merasa sedih dan merintih sebagaimana
rintihan unta tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya.
Ibnu Buraidhah berkeyakinan dari ayahnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
ketika mendengarkan rintihan batang kurma tersebut beliau kembali meletakkan
tangannya padanya dan berkata: "Pilihlah apakah kamu saya tanam kembali di
tempat semula atau saya tanam (nanti) di surga sehingga kamu dapat menghisap
dari sungai dan mata airnya yang membuat pertumbuhan kamu menjadi baik dan
berbuah, dan sehingga para wali Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat memakan buah
kamu (kurma) maka saya akan melakukannya. " Ayah Ibnu Buraidah berkeyakinan
bahwa dia mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata
kepada batang kurma tersebut: "Baik, telah kulakukan (Nabi mengulangi ucapannya
dua kali. " Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di tanya dan beliau menjawab:
batang tersebut memilih agar saya menanamnya di surga nanti.
No. Hadist: 33
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
كَثِيرٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ كَثِيرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيَّبِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُومُ إِلَى جِذْعٍ قَبْلَ
أَنْ يُجْعَلَ الْمِنْبَرُ فَلَمَّا جُعِلَ الْمِنْبَرُ حَنَّ ذَلِكَ الْجِذْعُ
حَتَّى سَمِعْنَا حَنِينَهُ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَيْهِ فَسَكَنَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Katsir dari
Sulaiman bin
Katsir dari
Az
Zuhri dari
Sa'id bin Al
Musayyib dari
Jabir bin
Abdullah
Radliyallahu'anhu berkata; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu
berdiri dengan bersandar ke batang kurma sebelum dibuatkan mimbar. Ketika
dibuatkan mimbar, batang kurma tersebut merintih sampai kami mendengar
rintihannya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan
beliau padanya dan ia pun diam.
No. Hadist: 34
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ حَفْصِ بْنِ
عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ إِلَى خَشَبَةٍ فَلَمَّا صُنِعَ الْمِنْبَرُ
فَجَلَسَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَنَّتْ
حَنِينَ الْعِشَارِ حَتَّى وَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَيْهَا فَسَكَنَتْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Katsir telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Katsir dari Yahya bin Sa'id dari Hafs bin Ubaidullah dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Dahulu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah dengan bersandar pada batang kayu, maka
tatkala telah dibuatkan mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di
atasnya, lalu batang kayu tersebut merintih seperti rintihan seekor unta betina,
sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan beliau
padanya dan ia pun diam.
No. Hadist: 35
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي
كَرِبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَنَّتْ الْخَشَبَةُ حَنِينَ
النَّاقَةِ الْخَلُوجِ
Telah mengabarkan kepada kami
Farwah telah menceritakan kepada kami
Yahya bin
Zakaria dari
ayahnya dari Abu Ishaq dari Sa'id bin Abu Karb dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Batang kayu itu
merintih bagaikan rintihan unta betina yang diambil anaknya.
No. Hadist: 36
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ
عَدِيٍّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ
بْنِ عَقِيلٍ عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي إِلَى جِذْعٍ
وَيَخْطُبُ إِلَيْهِ إِذْ كَانَ الْمَسْجِدُ عَرِيشًا فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ
أَصْحَابِهِ أَلَا نَجْعَلُ لَكَ عَرِيشًا تَقُومُ عَلَيْهِ يَرَاكَ النَّاسُ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَتُسْمِعُ مِنْ خُطْبَتِكَ قَالَ نَعَمْ فَصَنَعَ لَهُ
الثَّلَاثَ دَرَجَاتٍ هُنَّ اللَّوَاتِي عَلَى الْمِنْبَرِ فَلَمَّا صُنِعَ
الْمِنْبَرُ وَوُضِعَ فِي مَوْضِعِهِ الَّذِي وَضَعَهُ فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَلَمَّا جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ الْمِنْبَرَ مَرَّ عَلَيْهِ فَلَمَّا جَاوَزَهُ
خَارَ الْجِذْعُ حَتَّى تَصَدَّعَ وَانْشَقَّ فَرَجَعَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَسَحَهُ بِيَدِهِ حَتَّى سَكَنَ ثُمَّ رَجَعَ
إِلَى الْمِنْبَرِ قَالَ فَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلَّى إِلَيْهِ فَلَمَّا هُدِمَ
الْمَسْجِدُ أَخَذَ ذَلِكَ الْجِذْعَ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَلَمْ يَزَلْ عِنْدَهُ
حَتَّى بَلِيَ وَأَكَلَتْهُ الْأَرَضَةُ وَعَادَ رُفَاتًا
Telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin
'Adi dari
Ubaidullah bin
Amr dari
Abdullah bin
Muhammad bin 'Aqil dari Ath Thufail bin Ubay bin
Ka'ab dari
ayahnya Radliyallahu'anhu ia berkata; Dahulu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersandar pada batang kurma dan begitu juga
ketika berkhutbah saat masjid masih belum memiliki tempat berteduh. Lalu seorang
laki-laki dari sahabat beliau berkata kepadanya; "Sudikah baginda kami buatkan
tempat berteduh (mimbar) dan diletakkanlah mimbar itu di tempat baginda bisa
berdiri di atasnya dan orang-orang dapat melihat baginda pada (khutbah) hari
jum`at dan mereka dapat mendengarkan kkhutbah baginda. Beliau menjawab: "Ya,
boleh". Maka dibuatkanlah untuk beliau tiga anak tangga yang berada pada mimbar
dan diletakkan di tempat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkannya (batang
kurma). Tatkala beliau datang menuju mimbar, beliau melewati batang kurma itu,
maka batang kurma itu menangis hingga terbanting dan terbelah. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kembali kepadanya. Beliau mengusapnya dengan
tangannya hingga pohon kurma itu tenang kembali dan nabi ke mimbar semula. Dan
Nabi jika shalat, ia menghadap pohon itu. Tatkala masjid diruntuhkan Ubai bin
Ka'ab mengambil batang kurma itu dan menyimpannya sampai lapuk serta dimakan
rayap sampai hancur.
No. Hadist: 37
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ أَبِي الْوَدَّاكِ عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَخْطُبُ إِلَى لِزْقِ جِذْعٍ فَأَتَاهُ رَجُلٌ رُومِيٌّ فَقَالَ أَصْنَعُ لَكَ
مِنْبَرًا تَخْطُبُ عَلَيْهِ فَصَنَعَ لَهُ مِنْبَرًا هَذَا الَّذِي تَرَوْنَ قَالَ
فَلَمَّا قَامَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ
حَنَّ الْجِذْعُ حَنِينَ النَّاقَةِ إِلَى وَلَدِهَا فَنَزَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ فَسَكَنَ فَأُمِرَ
بِهِ أَنْ يُحْفَرَ لَهُ وَيُدْفَنَ
Telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah
bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Mujalid dari Abu Al Waddak dari Abu Sa'id ia berkata; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkhutbah dengan bersandar pada sebatang batang kurma, lalu seorang
dari Romawi mendatangi beliau dan berkata; Saya akan buatkan mimbar dan baginda
dapat berkhutbah di atas, maka dia pun membuatkan mimbar sebagaimana yang kalian
lihat ini. Perawi berkata; maka tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berdiri (di mimbar) berkkhutbah, batang kurma itu merintih bagaikan unta betina
yang kehilangan anaknya. lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun
mendekatinya serta memeluknya maka ia pun diam, lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan untuk membuat lubang dan menguburnya.
No. Hadist: 38
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الصَّعْقُ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ لَمَّا أَنْ
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ جَعَلَ يُسْنِدُ
ظَهْرَهُ إِلَى خَشَبَةٍ وَيُحَدِّثُ النَّاسَ فَكَثُرُوا حَوْلَهُ فَأَرَادَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُسْمِعَهُمْ فَقَالَ ابْنُوا
لِي شَيْئًا أَرْتَفِعُ عَلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ عَرِيشٌ
كَعَرِيشِ مُوسَى فَلَمَّا أَنْ بَنَوْا لَهُ قَالَ الْحَسَنُ حَنَّتْ وَاللَّهِ
الْخَشَبَةُ قَالَ الْحَسَنُ سُبْحَانَ اللَّهِ هَلْ تُبْتَغَى قُلُوبُ قَوْمٍ
سَمِعُوا قَالَ أَبُو مُحَمَّد يَعْنِي هَذَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Ash Sh'aq ia berkata; saya mendengar
Al
Hasan berkata;
Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah beliau menyandarkan
punggungnya pada sebatang pohon sambil memberikan wejangan kepada orang-orang.
Lambat laun semakin banyaklah hadirin yang berada di sekeliling beliau. Hal ini
menjadikan beliau berniat agar semua -tanpa terkecuali-mendengar ucapannya. Maka
beliau shallallahu 'alaihi wasallam sabdakan "Tolong, buatkan untukku mimbar
yang tinggi sebagaimana yang dimiliki Musa! " Tatkala mereka membuatnya, Batang
pohon itu demi Allah -kata Alhasan- merintih. Al Hasan berkata lagi; Maha suci
Allah Subhanahu wa Ta'ala, apakah hati orang-orang yang mendengar itu masih bisa
diharapkan (patuh)? Abu Muhammad berkata; maksudnya orang-orang yang mendengar
(kisah) ini.
No. Hadist: 39
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ
مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَخْطُبُ إِلَى جِذْعٍ قَبْلَ أَنْ يَتَّخِذَ الْمِنْبَرَ فَلَمَّا اتَّخَذَ
الْمِنْبَرَ وَتَحَوَّلَ إِلَيْهِ حَنَّ الْجِذْعُ فَاحْتَضَنَهُ فَسَكَنَ وَقَالَ
لَوْ لَمْ أَحْتَضِنْهُ لَحَنَّ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ
بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ
بِمِثْلِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj bin
Minhal telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Amar bin Abu 'Amar dari Ibnu Abbas Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dulu
pernah berkhutbah bersandar pada sebatang pohon sebelum beliau dibuatkan mimbar.
Tatkala beliau dibuatkan mimbar dan beralih padanya, batang pohon itu merintih,
hingga beliau memeluknya dan ia diam. Beliau tambahkan: "Kalau tidak aku peluk
niscaya ia menangis sampai hari kiamat. " Telah mengabarkan kepada kami
Al Hajjaj bin
Minhal telah
menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu seperti hadits di atas.
No. Hadist: 40
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يَزِيدَ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ
قَالَ حَنَّتْ الْخَشَبَةُ الَّتِي كَانَ يَقُومُ عِنْدَهَا فَقَامَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهَا فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهَا
فَسَكَنَتْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Yazid telah
menceritakan kepada kami Al Mas'udi dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'id ia berkata; Batang pohon yang dulu beliau jadikan
untuk bersandar saat berdiri merintih, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri mendekatinya dan meletakkan tangan beliau padanya, sehingga
pohon itu pun diam.
No. Hadist: 41
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ
بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ
مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ فَيُسْنِدُ ظَهْرَهُ إِلَى جِذْعٍ مَنْصُوبٍ فِي الْمَسْجِدِ
فَيَخْطُبُ النَّاسَ فَجَاءَهُ رُومِيٌّ فَقَالَ أَلَا أَصْنَعُ لَكَ شَيْئًا
تَقْعُدُ عَلَيْهِ وَكَأَنَّكَ قَائِمٌ فَصَنَعَ لَهُ مِنْبَرًا لَهُ دَرَجَتَانِ
وَيَقْعُدُ عَلَى الثَّالِثَةِ فَلَمَّا قَعَدَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى ذَلِكَ الْمِنْبَرِ خَارَ الْجِذْعُ كَخُوَارِ الثَّوْرِ
حَتَّى ارْتَجَّ الْمَسْجِدُ حُزْنًا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ الْمِنْبَرِ فَالْتَزَمَهُ وَهُوَ يَخُورُ فَلَمَّا الْتَزَمَهُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَكَنَ ثُمَّ قَالَ أَمَا
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ لَمْ أَلْتَزِمْهُ لَمَا زَالَ هَكَذَا
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ حُزْنًا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَدُفِنَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ahmad
bin Abu Khalaf
telah menceritakan kepada kami Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami
'Ikrimah bin
'Ammar telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Abu Thalhah telah menceritakan kepada kami
Anas bin
Malik Bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dahulu pada hari jum`at berdiri (berkhutbah) dengan
menyandarkan punggung beliau pada sebatang pohon yang tertancap di masjid, dan
beliau berkhutbah (kepada) orang-orang. Lalu datanglah seorang dari Romawi, ia
berkata; "Sudikah kiranya saya buatkan untuk baginda satu tempat yang baginda
bisa duduk di atasnya dan terlihat baginda sedang berdiri?" Maka orang tersebut
membuatkan untuk beliau sebuah mimbar dengan dua anak tangga, beliau duduk di
atas tingkatan yang ke tiga. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk di
atas mimbar itu, batang pohon (tadi) merintih seperti rintihan sapi jantan
sehingga gempar seisi masjid, karena sedih ditinggalkan Rasulullah Kontan
turunlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari mimbar dan menghampirinya
serta memeluknya sedang pohon itu masih merintih. Ketika beliau terus memeluknya
ia pun diam. Kemudian beliau berkata; Demi Dzat yang jiwa saya berada di
tangan-Nya, sekiranya saya tidak memeluknya ia tetap akan terus seperti ini
sampai hari kiamat, karena sedih ditinggal Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk
dipendam, dan dilakukan.
No. Hadist: 42
Bab: Barakah makanan
Bab: Barakah makanan
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عُمَرَ بْنِ أَبَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمُحَارِبِيُّ
عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ أَيْمَنَ الْمَكِّيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ
لِجَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ حَدِّثْنِي بِحَدِيثٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتَهُ مِنْهُ أَرْوِيهِ عَنْكَ فَقَالَ جَابِرٌ
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ
نَحْفُرُهُ فَلَبِثْنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ لَا نَطْعَمُ طَعَامًا وَلَا نَقْدِرُ
عَلَيْهِ فَعَرَضَتْ فِي الْخَنْدَقِ كُدْيَةٌ فَجِئْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ كُدْيَةٌ
قَدْ عَرَضَتْ فِي الْخَنْدَقِ فَرَشَشْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ فَقَامَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَطْنُهُ مَعْصُوبٌ بِحَجَرٍ فَأَخَذَ
الْمِعْوَلَ أَوْ الْمِسْحَاةَ ثُمَّ سَمَّى ثَلَاثًا ثُمَّ ضَرَبَ فَعَادَتْ
كَثِيبًا أَهْيَلَ فَلَمَّا رَأَيْتُ ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ايْذَنْ لِي قَالَ فَأَذِنَ لِي
فَجِئْتُ امْرَأَتِي فَقُلْتُ ثَكِلَتْكِ أُمُّكِ فَقُلْتُ قَدْ رَأَيْتُ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا لَا صَبْرَ لِي
عَلَيْهِ فَهَلْ عِنْدَكِ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَتْ عِنْدِي صَاعٌ مِنْ شَعِيرٍ
وَعَنَاقٌ قَالَ فَطَحَنَّا الشَّعِيرَ وَذَبَحْنَا الْعَنَاقَ وَسَلَخْتُهَا
وَجَعَلْتُهَا فِي الْبُرْمَةِ وَعَجَنْتُ الشَّعِيرَ ثُمَّ رَجَعْتُ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَبِثْتُ سَاعَةً ثُمَّ
اسْتَأْذَنْتُهُ الثَّانِيَةَ فَأَذِنَ لِي فَجِئْتُ فَإِذَا الْعَجِينُ قَدْ
أَمْكَنَ فَأَمَرْتُهَا بِالْخَبْزِ وَجَعَلْتُ الْقِدْرَ عَلَى الْأَثَاثِي قَالَ
أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّمَا هِيَ الْأَثَافِيُّ وَلَكِنْ هَكَذَا قَالَ
ثُمَّ جِئْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ إِنَّ
عِنْدَنَا طُعَيِّمًا لَنَا فَإِنْ رَأَيْتَ أَنْ تَقُومَ مَعِي أَنْتَ وَرَجُلٌ
أَوْ رَجُلَانِ مَعَكَ فَقَالَ وَكَمْ هُوَ قُلْتُ صَاعٌ مِنْ شَعِيرٍ وَعَنَاقٌ
فَقَالَ ارْجِعْ إِلَى أَهْلِكَ وَقُلْ لَهَا لَا تَنْزِعْ الْقِدْرَ مِنْ
الْأَثَافِيِّ وَلَا تُخْرِجْ الْخُبْزَ مِنْ التَّنُّورِ حَتَّى آتِيَ ثُمَّ قَالَ
لِلنَّاسِ قُومُوا إِلَى بَيْتِ جَابِرٍ قَالَ فَاسْتَحْيَيْتُ حَيَاءً لَا
يَعْلَمُهُ إِلَّا اللَّهُ فَقُلْتُ لِامْرَأَتِي ثَكِلَتْكِ أُمُّكِ قَدْ جَاءَكِ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ
فَقَالَتْ أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَكَ كَمْ
الطَّعَامُ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَتْ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَدْ
أَخْبَرْتَهُ بِمَا كَانَ عِنْدَنَا قَالَ فَذَهَبَ عَنِّي بَعْضُ مَا كُنْتُ
أَجِدُ وَقُلْتُ لَقَدْ صَدَقْتِ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَدَخَلَ ثُمَّ قَالَ لِأَصْحَابِهِ لَا تَضَاغَطُوا ثُمَّ بَرَّكَ عَلَى
التَّنُّورِ وَعَلَى الْبُرْمَةِ قَالَ فَجَعَلْنَا نَأْخُذُ مِنْ التَّنُّورِ
الْخُبْزَ وَنَأْخُذُ اللَّحْمَ مِنْ الْبُرْمَةِ فَنُثَرِّدُ وَنَغْرِفُ لَهُمْ
وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَجْلِسْ عَلَى
الصَّحْفَةِ سَبْعَةٌ أَوْ ثَمَانِيَةٌ فَإِذَا أَكَلُوا كَشَفْنَا عَنْ
التَّنُّورِ وَكَشَفْنَا عَنْ الْبُرْمَةِ فَإِذَا هُمَا أَمْلَأُ مَا كَانَا
فَلَمْ نَزَلْ نَفْعَلُ ذَلِكَ كُلَّمَا فَتَحْنَا التَّنُّورَ وَكَشَفْنَا عَنْ
الْبُرْمَةِ وَجَدْنَاهُمَا أَمْلَأَ مَا كَانَا حَتَّى شَبِعَ الْمُسْلِمُونَ
كُلُّهُمْ وَبَقِيَ طَائِفَةٌ مِنْ الطَّعَامِ فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ النَّاسَ قَدْ أَصَابَتْهُمْ مَخْمَصَةٌ
فَكُلُوا وَأَطْعِمُوا فَلَمْ نَزَلْ يَوْمَنَا ذَلِكَ نَأْكُلُ وَنُطْعِمُ قَالَ
وَأَخْبَرَنِي أَنَّهُمْ كَانُوا ثَمَانَ مِائَةٍ أَوْ قَالَ ثَلَاثَ مِائَةٍ قَالَ
أَيْمَنُ لَا أَدْرِي أَيُّهُمَا قَالَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Umar
bin Abaan telah
menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Muhammad Al
Muharibi dari
Abdul Wahid bin
Aiman Al Makki
dari ayahnya ia berkata; aku berkata kepada Jabir bin Abdullah
Radliyallahu'anhu; Riwayatkanlah kepadaku sebuah hadits dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang kamu dengar dari beliau dan dapat saya
riwayatkan dari kamu. Jabir berkata; Dahulu kami bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Khandaq dan kami sedang menggali parit.
Selama tiga hari kami tidak makan dan tidak mampu untuk mendapatkan makanan.
Kemudian dalam parit saya menemukan sebongkah tanah yang keras, maka saya pun
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya berkata; "Wahai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanah keras ini telah menghalangi
penggalian parit ini, padahal sudah kami siram dengan air". Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dengan perut yang diikat dengan batu lalu
beliau mengambil cangkul kemudian membaca Bismillah sebanyak tiga kali. Beliau
memukulnya lalu menjadikannya debu yang lembut. Ketika saya melihat kondisi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang demikian itu, saya berkata kepada
beliau; "Wahai Rasulullah izinkanlah saya pulang sebentar, lalu beliau
mengizinkan saya (untuk pulang sebentar). " Kemudian saya datangi istri, aku
berkata; "Keadaan betul-betul gawat". Dan saya berkata kepada istriku; "Saya
telah menyaksikan keadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang membuat
diri saya tidak dapat menahannya apakah kamu memiliki sesuatu untuk dimakan?" Ia
menjawab; "Ada, sekedar satu sha` tepung yang masih kasar dan seekor anak
kambing betina. " Jabir berkata: "Lalu kami menumbuk tepung yang masih kasar itu
agar layak dikunyah dan kami sembelih anak kambing, kami kuliti dan kutaruh di
periuk. Saya terus mengadon tepung kemudian saya kembali menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan diam beberapa saat. Kemudian saya minta izin
lagi untuk pulang kedua kalinya. Beliau mengizinkan saya, maka ketika saya
menemui isteri saya ternyata adonan gandum telah siap, lalu saya memerintahkan
isteri saya untuk membuat roti, dan saya letakkan periuk di atas batu pemasak.
Abdurrahman mengatakan; maksudnya adalah di atas tungku/dapur. Kemudian Jabir
berkata; kemudian saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. lagi, lalu
saya katakan kepada beliau: "Saya punya makanan tak seberapa, aduhai sekiranya
baginda mau ya Rasulullah, baginda bisa datang ke rumah saya bersama seseorang
atau dua orang saja. " Beliau bertanya: "Memangnya berapa banyak makanannya?"
Saya menjawab; "Sekedar satu sha`gandum dan seekor anak kambing. " Lalu Rasul
berkata: "Begini saja, pulanglah kamu ke keluargamu dan katakan kepadanya agar
jangan mengangkat periuk dari dapur dan jangan mengangkat roti dari
panggangannya sampai saya datang. " Kemudian beliau berkata kepada para sahabat:
"Marilah kita pergi ke rumah Jabir. " Jabir berkata: "Saya pun malu dengan malu
sangat serius, yang tidak ada yang mengetahui kecuali Allah. "- (karena nabi
mengajak sahabatnya, padahal jumlah masakan tak seberapa banyaknya) --- Saya
katakan kepada isteri saya: "Wah,,, persoalan jadi gawat nich,,, Rasulullah
datang dengan para keseluruhan sahabat-sahabatnya. " Isteri saya berkata: "Tadi
apakah Rasul bertanya kepadamu berapa banyak makanan kita?". Saya jawab "Iya,
telah kujelaskan "! lalu isteriku berkata: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu,
yang jelas engkau telah melaporkan kepada beliau seberapa banyak makanan yang
kita punya". Jabir berkata; "Perkataannya isteriku itu menjadikanku tenang dari
segala yang saya khawatirkan. " Lalu saya katakan kepadanya: "Sungguh adinda
benar. " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian datang dan masuk, lalu
mengatakan kepada para sahabatnya "Awas, jangan kalian berdesak-desakkan ya! "
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberkahi panggangan roti dan
periuk. Jabir berkata: "Lalu kami mengambil roti dari panggangan dan daging dari
periuk, lalu kami aduk dan kami sendokkan untuk mereka. " Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata "Hendaklah masing-masing tujuh atau delapan
orang duduk berkumpul pada satu piring, " Ketika mereka sudah memakannya, kami
buka lagi tutup panggangan dan periuk ternyata keduanya masih dalam keadaan
penuh seperti semula. Dan keadaan tersebut berlangsung terus-menerus berlangsung
sampai seluruh kaum muslimin kenyang dan makanan tersisa tinggal sebagian. Maka
berkatalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kami: "Sesungguhnya
orang-orang telah kenyang semua, kini makanlah kamu dan keluargamu! " Maka pada
hari itu kami makan dengan roti dan daging tersebut berkali-kali. Jabir berkata;
"Saya diberitahu bahwa jumlah para sahabat yang makan di rumah jabir sekitar
delapan ratus orang atau tiga ratus orang. " Aiman berkata: saya tidak tahu mana
yang benar dari diantara jumlah tersebut.
No. Hadist: 43
Bab: Barakah makanan
Bab: Barakah makanan
أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ
عَدِيٍّ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ هُوَ ابْنُ عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ
بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ أَمَرَ أَبُو طَلْحَةَ أُمَّ سُلَيْمٍ أَنْ تَجْعَلَ لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا يَأْكُلُ مِنْهُ قَالَ ثُمَّ
بَعَثَنِي أَبُو طَلْحَةَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ بَعَثَنِي إِلَيْكَ أَبُو طَلْحَةَ فَقَالَ لِلْقَوْمِ
قُومُوا فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقَ الْقَوْمُ مَعَهُ فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا صَنَعْتُ طَعَامًا لِنَفْسِكَ خَاصَّةً فَقَالَ لَا
عَلَيْكَ انْطَلِقْ قَالَ فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقَ الْقَوْمُ قَالَ فَجِيءَ
بِالطَّعَامِ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ
وَسَمَّى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ ائْذَنْ لِعَشَرَةٍ قَالَ فَأَذِنَ لَهُمْ فَقَالَ
كُلُوا بِاسْمِ اللَّهِ فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا ثُمَّ قَامُوا ثُمَّ وَضَعَ
يَدَهُ كَمَا صَنَعَ فِي الْمَرَّةِ الْأُولَى وَسَمَّى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ
ائْذَنْ لِعَشَرَةٍ فَأَذِنَ لَهُمْ فَقَالَ كُلُوا بِاسْمِ اللَّهِ فَأَكَلُوا
حَتَّى شَبِعُوا ثُمَّ قَامُوا حَتَّى فَعَلَ ذَلِكَ بِثَمَانِينَ رَجُلًا قَالَ
وَأَكَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَهْلُ الْبَيْتِ
وَتَرَكُوا سُؤْرًا
Telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin
'Adi telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah Ibnu 'Amr dari Abdul Malik bin Umair dari Abdur Rahman bin Abu Laila dari Anas bin Malik ia berkata; Abu Thalhah memerintahkan kepada Ummu
Sulaim agar ia membuatkan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makanan
yang bisa beliau makan. Ia berkata; kemudian Abu Thalhah mengutusku kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya temui beliau, kemudian saya
berkata; Abu Thalhah mengutus saya kepada baginda, maka beliau menyeru; "Wahai
kaum muslimin, ayo kita berangkat. " Dan beliau berangkat, maka berangkatlah
para sahabat. Perawi berkata; maka didatangkanlah makanan tersebut lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan di atasnya dan
mendoakan (keberkahan) makanan tersebut dan berkata; " Berikan kepada sepuluh
orang. " Perawi berkata; maka makanan itu diberikan kepada mereka. Lalu beliau
berkata: "Makanlah dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala". Lalu mereka
makan sampai kenyang, kemudian mereka bangkit sehingga beliau dapat melakukan
hal itu terhadap delapan puluh orang. Perawi berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam makan bersama pemilik rumah dan masih menyisakan semangkuk
besar.
No. Hadist: 44
Bab: Barakah makanan
Bab: Barakah makanan
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبَانُ هُوَ الْعَطَّارُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ
شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ أَنَّهُ طَبَخَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِدْرًا فَقَالَ لَهُ نَاوِلْنِي الذِّرَاعَ وَكَانَ
يُعْجِبُهُ الذِّرَاعُ فَنَاوَلَهُ الذِّرَاعَ ثُمَّ قَالَ نَاوِلْنِي الذِّرَاعَ
فَنَاوَلَهُ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ نَاوِلْنِي الذِّرَاعَ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ
اللَّهِ وَكَمْ لِلشَّاةِ مِنْ ذِرَاعٍ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ أَنْ
لَوْ سَكَتَّ لَأُعْطِيتُ أَذْرُعًا مَا دَعَوْتُ بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Abaan Al 'Athar telah menceritakan kepada kami
Qatadah dari Syahr bin Hausyab dari Abu Ubaid Bahwasanya ia memasak satu periuk untuk Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau berkata kepadanya: "Berikan saya
sampilnya" dan kesukaan beliau adalah daging bagian sampil. Ia pun memberi
baginda nabi shallallahu 'alaihi wasallam bagian tulang hasta (sampil). Kemudian
beliau berkata: "Tolong berikan saya daging tulang hasta" maka ia memberi beliau
daging tulang hasta. " lalu beliau berkata lagi: "Berikan saya daging tulang
belakang", maka saya berkata; "Wahai Nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala (memang)
berapa tulang hasta yang dimiliki seekor kambing?" beliau menjawab: "Demi Dzat
yang diriku berada dalam genggaman tangan-Nya, jika kamu diam niscaya kamu dapat
menyediakan daging tulang hasta sebagaimana yang saya minta. "
No. Hadist: 45
Bab: Barakah makanan
Bab: Barakah makanan
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ نُبَيْحٍ الْعَنَزِيِّ عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ لِيُقَاتِلَهُمْ فَقَالَ أَبِي عَبْدُ اللَّهِ يَا
جَابِرُ لَا عَلَيْكَ أَنْ تَكُونَ فِي نَظَّارِي أَهْلِ الْمَدِينَةِ حَتَّى
تَعْلَمَ إِلَى مَا يَصِيرُ أَمْرُنَا فَإِنِّي وَاللَّهِ لَوْلَا أَنِّي أَتْرُكُ
بَنَاتٍ لِي بَعْدِي لَأَحْبَبْتُ أَنْ تُقْتَلَ بَيْنَ يَدَيَّ قَالَ فَبَيْنَمَا
أَنَا فِي النَّظَّارِينَ إِذْ جَاءَتْ عَمَّتِي بِأَبِي وَخَالِي لِتَدْفِنَهُمَا
فِي مَقَابِرِنَا فَلَحِقَ رَجُلٌ يُنَادِي إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَرُدُّوا الْقَتْلَى فَتَدْفِنُوهَا فِي
مَضَاجِعِهَا حَيْثُ قُتِلَتْ فَرَدَدْنَاهُمَا فَدَفَنَّاهُمَا فِي مَضْجَعِهِمَا
حَيْثُ قُتِلَا فَبَيْنَا أَنَا فِي خِلَافَةِ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ
إِذْ جَاءَنِي رَجُلٌ فَقَالَ يَا جَابِرُ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ لَقَدْ أَثَارَ
أَبَاكَ عُمَّالُ مُعَاوِيَةَ فَبَدَا فَخَرَجَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ فَانْطَلَقْتُ
إِلَيْهِ فَوَجَدْتُهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي دَفَنْتُهُ لَمْ يَتَغَيَّرْ إِلَّا
مَا لَمْ يَدَعْ الْقَتِيلَ قَالَ فَوَارَيْتُهُ وَتَرَكَ أَبِي عَلَيْهِ دَيْنًا
مِنْ التَّمْرِ فَاشْتَدَّ عَلَيَّ بَعْضُ غُرَمَائِهِ فِي التَّقَاضِي فَأَتَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّ أَبِي أُصِيبَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا وَإِنَّهُ تَرَكَ عَلَيْهِ دَيْنًا مِنْ
التَّمْرِ وَإِنَّهُ قَدْ اشْتَدَّ عَلَيَّ بَعْضُ غُرَمَائِهِ فِي الطَّلَبِ
فَأُحِبُّ أَنْ تُعِينَنِي عَلَيْهِ لَعَلَّهُ أَنْ يُنْظِرَنِي طَائِفَةً مِنْ
تَمْرِهِ إِلَى هَذَا الصِّرَامِ الْمُقْبِلِ قَالَ نَعَمْ آتِيكَ إِنْ شَاءَ
اللَّهُ قَرِيبًا مِنْ وَسَطِ النَّهَارِ قَالَ فَجَاءَ وَمَعَهُ حَوَارِيُّوهُ
قَالَ فَجَلَسُوا فِي الظِّلِّ وَسَلَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَاسْتَأْذَنَ ثُمَّ دَخَلَ عَلَيْنَا قَالَ وَقَدْ قُلْتُ لِامْرَأَتِي
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَائِيَّ الْيَوْمَ
وَسَطَ النَّهَارِ فَلَا يَرَيَنَّكِ وَلَا تُؤْذِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَيْءٍ وَلَا تُكَلِّمِيهِ فَفَرَشَتْ فِرَاشًا وَوِسَادَةً
وَوَضَعَ رَأْسَهُ فَنَامَ فَقُلْتُ لِمَوْلًى لِي اذْبَحْ هَذِهِ الْعَنَاقَ
وَهِيَ دَاجِنٌ سَمِينَةٌ فَالْوَحَى وَالْعَجَلَ افْرُغْ مِنْهَا قَبْلَ أَنْ
يَسْتَيْقِظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَعَكَ
فَلَمْ نَزَلْ فِيهَا حَتَّى فَرَغْنَا مِنْهَا وَهُوَ نَائِمٌ فَقُلْتُ إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ يَسْتَيْقِظُ يَدْعُو
بِطَهُورِهِ وَأَنَا أَخَافُ إِذَا فَرَغَ أَنْ يَقُومَ فَلَا يَفْرُغَ مِنْ
طُهُورِهِ حَتَّى يُوضَعَ الْعَنَاقُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ قَالَ
يَا جَابِرُ ايْتِنِي بِطَهُورٍ قَالَ نَعَمْ فَلَمْ يَفْرُغْ مِنْ وُضُوئِهِ
حَتَّى وُضِعَتْ الْعَنَاقُ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ فَنَظَرَ إِلَيَّ فَقَالَ
كَأَنَّكَ قَدْ عَلِمْتَ حُبَّنَا اللَّحْمِ ادْعُ أَبَا بَكْرٍ ثُمَّ دَعَا
حَوَارِيِّيهِ قَالَ فَجِيءَ بِالطَّعَامِ فَوُضِعَ قَالَ فَوَضَعَ يَدَهُ وَقَالَ
بِسْمِ اللَّهِ كُلُوا فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا وَفَضَلَ مِنْهَا لَحْمٌ كَثِيرٌ
وَقَالَ وَاللَّهِ إِنَّ مَجْلِسَ بَنِي سَلَمَةَ لَيَنْظُرُونَ إِلَيْهِمْ هُوَ
أَحَبُّ إِلَيْهِمْ مِنْ أَعْيُنِهِمْ مَا يَقْرَبُونَهُ مَخَافَةَ أَنْ يُؤْذُوهُ
ثُمَّ قَامَ وَقَامَ أَصْحَابُهُ فَخَرَجُوا بَيْنَ يَدَيْهِ وَكَانَ يَقُولُ
خَلُّوا ظَهْرِي لِلْمَلَائِكَةِ قَالَ فَاتَّبَعْتُهُمْ حَتَّى بَلَغْتُ سَقُفَّةَ
الْبَابِ فَأَخْرَجَتْ امْرَأَتِي صَدْرَهَا وَكَانَتْ سَتِيرَةً فَقَالَتْ يَا
رَسُولَ اللَّهِ صَلِّ عَلَيَّ وَعَلَى زَوْجِي قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكِ
وَعَلَى زَوْجِكِ ثُمَّ قَالَ ادْعُوا لِي فُلَانًا لِلْغَرِيمِ الَّذِي اشْتَدَّ
عَلَيَّ فِي الطَّلَبِ فَقَالَ أَنْسِ جَابِرًا طَائِفَةً مِنْ دَيْنِكَ الَّذِي
عَلَى أَبِيهِ إِلَى هَذَا الصِّرَامِ الْمُقْبِلِ قَالَ مَا أَنَا بِفَاعِلٍ قَالَ
وَاعْتَلَّ وَقَالَ إِنَّمَا هُوَ مَالُ يَتَامَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ جَابِرٌ قَالَ قُلْتُ أَنَا ذَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ كِلْ لَهُ مِنْ الْعَجْوَةِ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى سَوْفَ
يُوَفِّيهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا الشَّمْسُ قَدْ دَلَكَتْ
قَالَ الصَّلَاةُ يَا أَبَا بَكْرٍ قَالَ فَانْدَفَعُوا إِلَى الْمَسْجِدِ فَقُلْتُ
لِغَرِيمِي قَرِّبْ أَوْعِيَتَكَ فَكِلْتُ لَهُ مِنْ الْعَجْوَةِ فَوَفَّاهُ
اللَّهُ وَفَضَلَ لَنَا مِنْ التَّمْرِ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَجِئْتُ أَسْعَى إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسْجِدِهِ كَأَنِّي
شَرَارَةٌ فَوَجَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ
صَلَّى فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي قَدْ كِلْتُ لِغَرِيمِي تَمْرَهُ
فَوَفَّاهُ اللَّهُ وَفَضَلَ لَنَا مِنْ التَّمْرِ كَذَا وَكَذَا فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ
فَجَاءَ يُهَرْوِلُ قَالَ سَلْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ غَرِيمِهِ
وَتَمْرِهِ قَالَ مَا أَنَا بِسَائِلِهِ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ اللَّهَ سَوْفَ
يُوَفِّيهِ إِذْ أَخْبَرْتَ أَنَّ اللَّهَ سَوْفَ يُوَفِّيهِ فَرَدَّدَ عَلَيْهِ
وَرَدَّدَ عَلَيْهِ هَذِهِ الْكَلِمَةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ مَا
أَنَا بِسَائِلِهِ وَكَانَ لَا يُرَاجَعُ بَعْدَ الْمَرَّةِ الثَّالِثَةِ فَقَالَ
مَا فَعَلَ غَرِيمُكَ وَتَمْرُكَ قَالَ قُلْتُ وَفَّاهُ اللَّهُ وَفَضَلَ لَنَا
مِنْ التَّمْرِ كَذَا وَكَذَا فَرَجَعْتُ إِلَى امْرَأَتِي فَقُلْتُ أَلَمْ أَكُنْ
نَهَيْتُكِ أَنْ تُكَلِّمِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
بَيْتِي فَقَالَتْ تَظُنُّ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُورِدُ نَبِيَّهُ فِي بَيْتِي
ثُمَّ يَخْرُجُ وَلَا أَسْأَلُهُ الصَّلَاةَ عَلَيَّ وَعَلَى زَوْجِي
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al Aswad dari Nubaih Al 'Anazi dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam keluar memerangi orang-orang musyrik. Ayah saya
(Abdullah) berkata; "Jangan kamu ikut berangkat perang wahai Jabir, kamu cukup
sebagai penduduk Madinah yang tugasnya memantau informasi keadaan pasukan
muslimin. Sehingga kamu betul-betul mengetahui bagaimana nasib kita. Saya demi
Allah Subhanahu wa Ta'ala, kalaulah bukan karena aku akan meninggalkan anak-anak
perempuan sepeninggalku, niscaya saya sangat senang kalau kamu ikut terbunuh di
depanku (mati syahid di medan perang). Jabir berkata; Ketika saya berada bersama
orang-orang yang tugasnya memantau keadaan dan kepulangan para pasukan,
Tiba-tiba bibi saya datang dengan membawa jenazah ayah dan paman saya untuk ia
kuburkan keduanya di pemakaman keluarga kami. Lalu ia bertemu seseorang yang
berteriak-teriak mengumandangkan; "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan kalian untuk mengembalikan orang-orang yang wafat ke
tempat ia terbunuh, dan kalian kubur di lokasi ia terbunuh. " Maka kami segera
mengembalikan jenazah ayah dan pamanku di lokasi ia terbunuh. Kami kubur persis
di lokasi keduanya terbantai. Kemudian hari, sewaktu saya (Jabir) berada pada
masa kekhilafahan Mu'awiyah bin Abu Sufyan Radliyallahu'anhu, tiba-tiba datang
seseorang utusan kepada saya. Ia berkata; "Wahai Jabir bin Abdullah, sungguh
para tukang bangunan Mu'awiyah Radliyallahu'anhu saat membongkar pekuburan
menemukan (jasad) ayah kamu hingga jasadnya kelihatan. Beberapa tukang bangunan
itu ada yang pergi sehingga saya berkesempatan untuk melihat jasad ayahku. Uhh,,
Uhh,,,, saya mendapatkan jasad ayahku masih sama persis seperti saya
menguburnya, tidak berubah kecuali bekas-bekas orang yang terbunuh. Perawi
(Jabir) berkata; maka saya pun menutupinya. Aku masih ingat bahwa ayahku
meninggalkan hutang berupa kurma, beberapa orang yang meminjaminya memaksa saya
untuk (segera) membayarnya. Lalu saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Dan saya ungkapkan segala uneg-unegku; "Wahai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sesungguhnya ayah saya meninggal pada satu peperangan, dan
sungguh ia telah meninggalkan hutang berupa kurma, dan sungguh para pemilik
piutang itu memaksa saya untuk (segera) melunasi hutang-hutang tersebut. Saya
sangat senang jika baginda bersedia membantunya siapa tahu ia bersedia
menangguhkan (tagihannya) sampai musim panen depan. Beliau berkata: "Baiklah
saya akan berikan kepada kamu insya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lama lagi
siang nanti. " Perawi (Jabir) berkata; "Beliau kemudian datang bersama para
sahabat setia beliau. " Perawi (Jabir) berkata; mereka menanti di tempat
berteduh dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi salam serta meminta
izin, kemudian masuk ke rumah kami. Perawi (Jabir) berkata; "Saya telah
mengatakan kepada isteri saya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan
mengunjungi saya pada hari ini setelah lewat pertengahan hari, maka kamu jangan
menampakkan diri, jangan menyinggung perasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan sesuatu (apapun) serta jangan pula berbicara kepada beliau. "
Kemudian saya menggelar hamparan dan menyediakan bantal, lalu beliau meletakkan
kepalanya dan tidur. Lalu saya memerintahkan hamba sahaya saya; "Sembelihlah
anak kambing betina ini, ia adalah anak kambing yang jinak, banyak dagingnya dan
tangkas. Tolong siapkan sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun,
dan jika beliau bangun beliau pasti meminta air untuk bersuci, sedang saya
merasa khawatir jika beliau bangun dan selesai bersuci sedangkan daging anak
kambing belum tersedia di hadapan beliau. " Ketika beliau bangun dari tidurnya,
maka beliau berkata: "Wahai Jabir sediakan saya air untuk bersuci, saya
menjawab; "Ya, baiklah. " Maka sebelum beliau menyelesaikan wudlunya saya
letakkan (masakan) daging anak kambing di hadapan beliau. Perawi (Jabir)
berkata; "Beliau memandang saya lalu berkata; sepertinya kamu sudah tahu daging
kesukaan kami, panggillah Abu Bakar Radliyallahu'anhu. Kemudian makanan
didatangkan serta dihidangkan. Perawi (Jabir) berkata; Kemudian beliau berkata:
Sebutlah nama Allah Subhanahu wa Ta'ala (Bismillah) dan makanlah. maka mereka
makan sampai mereka kenyang dan tersisa daging yang banyak (dari hidangan
tersebut). Perawi (Jabir) berkata; "Demi Allah Subhanahu wa Ta'ala, sesungguhnya
majelis bani Salamah mempunyai penilaian terhadap diri mereka sendiri bahwa nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lebih mereka cintai daripada mata mereka sendiri
yang teramat sangat dekat dengan mereka, karena mereka sangat khawatir kalaulah
mereka menyakitinya. Kemudian beliau bangkit berdiri dan begitu juga para
sahabatnya, lalu mereka keluar dengan melewati beliau, dan beliau berujar
"Biarkan saya serahkan kelapangan dada saya (urusan saya) pada malaikat. "
Perawi (Jabir) berkata; Lalu saya mengantar kepulangan mereka sampai di papan
dekat pintu, maka isteri saya menampakkan dirinya sedikit yang sebelumnya
tertutup tabir dan berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
doakanlah untuk diri saya dan juga suami saya. " Beliau menjawab; "Semoga Allah
Subhanahu wa Ta'ala memberikan shalawat-Nya atas dirimu dan suamimu. " Lalu
beliau berkata: "Tolong panggilkan saya si fulan (ditujukan kepada orang yang
menghutangi yang mendesak saya untuk segera melunasinya) ". Lalu beliau berkata:
"Tangguhkan untuk Jabir Radliyallahu'anhu sebagian hutang yang engkau hutangkan
kepada ayahnya hingga musim panen mendatang. " Dia berkata: "Saya tidak bisa
melakukannya ya Rasulullah! " Beliau berkata: "Atau anda kurangi" dia berkata:
"Harta ini adalah milik orang yatim ya Rasulullah. " lalu Rasul berkata: "Mana
Jabir?" Jabir berkata: "Aku ya Rasulullah" Lalu Rasul berkata: "Timbanglah
untuknya kurma 'ajuwa (satu jenis kurma yang tumbuh di 'Aliyah Madinah) karena
Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti akan mencukupinya", kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya ke atas dan ternyata matahari
telah tergelincir maka beliau berkata: "Mari kita shalat ya Abu Bakar
Radliyallahu'anhu", Jabir Radliyallahu'anhu berkata: "Mereka pun semuanya pergi
ke masjid" lalu saya berkata kepada penghutang: "Dekatkanlah bejanamu. " Lalu
kutimbangkan untuknya kurma 'ajuwa. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala
mencukupkannya dan masih menyisakan kurma untuk kami sebagian. Jabir
Radliyallahu'anhu berkata: "Maka aku bergegas menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di masjidnya ini, seakan-akan saya orang yang hina, lalu saya
dapati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, kemudian saya
berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Sesungguhnya saya sudah
menakar kurmanya dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mencukupinya, dan tersisa untuk
kami segini dan segini. " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: "Dimana Umar bin Khaththab Radliyallahu'anhu?" Perawi (Jabir) berkata;
Umar datang sambil berlari kecil, maka beliau memerintahkan kepadanya, "Tolong
tanyakan Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu tentang orang yang menghutangi
(ayahnya) dan juga kurma miliknya. " Umar menjawab; "Saya tidak perlu
menanyakannya dan saya merasa yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti akan
memberikan kecukupan kepadanya, yaitu tatkala engkau memberitahukan bahwa Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan kecukupan padanya. " Kemudian diulangi lagi
pertanyaan itu kepadanya, maka Umar Radliyallahu'anhu mengulangi jawaban itu
tiga kali, semua itu diucapkannya dengan kata; "Saya tidak perlu menanyakannya.
" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengulangi lagi pertanyaannya
setelah ketiga kalinya, maka beliau bertanya: "Bagaimana keadaan orang yang
menghutangi kamu dan juga kurmamu?" Perawi berkata; Maka saya menjawab; Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan kecukupan kepadanya dan telah menyisakan
kurma sebanyak begini dan begini. Kemudian saya pulang kepada isteriku dan
berkata; "Bukankah saya telah melarang kamu untuk berbicara dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di rumah saya?" ia menjawab; Apakah kamu mengira
bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mendatangkan Rasul-Nya di rumah saya ini,
lalu pergi tanpa saya memohon kepada beliau untuk bershalawat (mendoakan
kesejahteraan) atas diri saya dan suami??.
No. Hadist: 46
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَكِيمٍ حَدَّثَنِي الْحَكَمُ بْنُ
أَبَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ إِنَّ اللَّهَ فَضَّلَ
مُحَمَّدًا عَلَى الْأَنْبِيَاءِ وَعَلَى أَهْلِ السَّمَاءِ فَقَالُوا يَا ابْنَ
عَبَّاسٍ بِمَ فَضَّلَهُ عَلَى أَهْلِ السَّمَاءِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ
لِأَهْلِ السَّمَاءِ { وَمَنْ يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّي إِلَهٌ مِنْ دُونِهِ فَذَلِكَ
نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ كَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ } الْآيَةَ وَقَالَ اللَّهُ
لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا
مُبِينًا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ }
قَالُوا فَمَا فَضْلُهُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ {
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ }
الْآيَةَ وَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ { وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ } فَأَرْسَلَهُ إِلَى
الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Yazid bin Abu Hakim telah menceritakan kepadaku
Al Hakam bin
Abaan dari
'Ikrimah dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; " Sesungguhnya
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan keutamaan kepada Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam atas Nabi-nabi yang lainnya dan atas penghuni langit. " lalu
mereka bertanya: "Wahai Ibnu Abbas, keutamaan apa yang diberikan kepada beliau
atas penghuni langit?" Ibnu Abbas menjawab; "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah berfirman kepada penghuni langit: Dari Ibnu Abbas berkata: WAMAN
YAQUL MINHUM INNII ILAAHUN MIN DUNIHI FADZALIJKA NAJZIIHI JAHANNAMA KADZALIKA
NAJZII AZHA-ZHALIMIIN Dan barang siapa diantara mereka mengatakan, sesungguhnya
aku adalah tuhan selain dari pada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka orang itu kami
beri balasan dengan jahannam, dengan demikian kami memberikan pembalasan kepada
orang-orang zhalim. (Qs. Al Anbiya` /21: 29) Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala
terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan
nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu ke jalan yang lurus. ` (Qs. Al Fath /48: 1.
2) Lalu mereka bertanya, " Apa keutamaan beliau atas semua Nabi-nabi?" bin Abbas
menjawab, "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman, `Kami tidak
mengutus seorang Rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat
memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. ` (Qs. Ibraahiim /14: 4) dan
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman untuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, ` dan Kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia
seluruhnya Sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. ` (Qs. As
Saba` 34: 28), maka beliau telah diutus kepada bangsa jin dan manusia.
No. Hadist: 47
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
عَبْدِ الْمَجِيدِ حَدَّثَنَا زَمْعَةُ عَنْ سَلَمَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ جَلَسَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَنْتَظِرُونَهُ فَخَرَجَ حَتَّى إِذَا دَنَا مِنْهُمْ سَمِعَهُمْ
يَتَذَاكَرُونَ فَتَسَمَّعَ حَدِيثَهُمْ فَإِذَا بَعْضُهُمْ يَقُولُ عَجَبًا إِنَّ
اللَّهَ اتَّخَذَ مِنْ خَلْقِهِ خَلِيلًا فَإِبْرَاهِيمُ خَلِيلُهُ وَقَالَ آخَرُ
مَاذَا بِأَعْجَبَ مِنْ { وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا } وَقَالَ آخَرُ
فَعِيسَى كَلِمَةُ اللَّهِ وَرُوحُهُ وَقَالَ آخَرُ وَآدَمُ اصْطَفَاهُ اللَّهُ
فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ فَسَلَّمَ وَقَالَ قَدْ سَمِعْتُ كَلَامَكُمْ وَعَجَبَكُمْ
أَنَّ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلُ اللَّهِ وَهُوَ كَذَلِكَ وَمُوسَى نَجِيُّهُ وَهُوَ
كَذَلِكَ وَعِيسَى رُوحُهُ وَكَلِمَتُهُ وَهُوَ كَذَلِكَ وَآدَمُ اصْطَفَاهُ
اللَّهُ تَعَالَى وَهُوَ كَذَلِكَ أَلَا وَأَنَا حَبِيبُ اللَّهِ وَلَا فَخْرَ
وَأَنَا حَامِلُ لِوَاءِ الْحَمْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَحْتَهُ آدَمُ فَمَنْ
دُونَهُ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يُحَرِّكُ بِحَلَقِ الْجَنَّةِ
وَلَا فَخْرَ فَيَفْتَحُ اللَّهُ فَيُدْخِلُنِيهَا وَمَعِي فُقَرَاءُ
الْمُؤْمِنِينَ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَكْرَمُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ عَلَى
اللَّهِ وَلَا فَخْرَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin
Abdul Majid telah
menceritakan kepada kami Zam'ah dari Salamah dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; Orang-orang dari
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk menunggu beliau. Kemudian beliau
keluar dan tatkala dekat dengan mereka beliau mendengar mereka sedang
menyebut-nyebut nama beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau
mendengarkan percakapan mereka dengan baik, maka diantara mereka ada yang
berkata; "Sungguh sangat mengherankan bahwasannya Allah Subhanahu wa Ta'ala
menjadikan dari makhluk-Nya Sebagai sahabat karib-Nya, dan Ibrahim adalah
sahabat karib Allah Subhanahu wa Ta'ala yang lain berkata; Mana yang lebih
mengherankan dari ayat, WA KALLAMA ALLAHU MUSA TAKLIIMAA Dan Allah telah
berbicara kepada Nabi Musa dengan langsung (Qs. An Nisaa`/4: 164) sementara yang
lainnya lagi berkata; Sedangkan Isa adalah Kalimat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
Ruh Nya, yang lainnya pun ikut berkata; Sementara Adam telah disucikan Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Lalu beliau keluar menemui mereka dan mengucapkan salam,
lalu bersabda: "Saya telah mendengarkan percakapan kalian dan keheranan bahwa
Ibrahim adalah sahabat karib Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan memang demikian,
Musa orang yang diajak langsung berbicara dengan-Nya dan memang demikian, dan
Isa adalah Ruh dan Kalimat-Nya dan memang demikian, dan Adam Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah memilihnya dan memang demikian, ketahuilah bahwa saya adalah
habibullah (manusia kecintaan Allah) dan tiada kesombongan, aku adalah pembawa
panji pujian di hari kiamat yang membawai Adam dan para nabi sesudahnya dan
tiada kesombongan, dan aku adalah orang pertama yang memberi dan yang diberi
syafa`at pada hari kiamat dan tidak ada kesombongan, dan saya adalah orang
pertama yang menggerakkan tali pintu surga dan tidak ada kesombongan, kemudian
Allah Subhanahu wa Ta'ala membukakan pintunya dan memasukkan saya ke dalamnya,
saya masuk bersama orang-orang miskin dari kaum muslimin dan tidak ada
kesombongan, serta saya adalah orang yang paling mulia dari orang-orang
terdahulu dan orang-orang yang datang belakangan di sisi Allah Subhanahu wa
Ta'ala dan tidak ada kesombongan".
No. Hadist: 48
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ
سُلَيْمَانَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ لَيْثٍ عَنْ الرَّبِيعِ
بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَا أَوَّلُهُمْ خُرُوجًا وَأَنَا قَائِدُهُمْ إِذَا وَفَدُوا وَأَنَا
خَطِيبُهُمْ إِذَا أَنْصَتُوا وَأَنَا مُسْتَشْفِعُكُمْ إِذَا حُبِسُوا وَأَنَا
مُبَشِّرُهُمْ إِذَا أَيِسُوا الْكَرَامَةُ وَالْمَفَاتِيحُ يَوْمَئِذٍ بِيَدِي
وَأَنَا أَكْرَمُ وَلَدِ آدَمَ عَلَى رَبِّي يَطُوفُ عَلَيَّ أَلْفُ خَادِمٍ
كَأَنَّهُمْ بَيْضٌ مَكْنُونٌ أَوْ لُؤْلُؤٌ مَنْثُورٌ
Telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin
Sulaiman dari
Mansur bin Abi Al
Aswad dari
Laits dari Ar Rabi' bin Anas dari Anas Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya adalah orang pertama kali yang
bangkit dari kubur di hari berbangkit, saya adalah pemimpin mereka ketika mereka
datang, saya adalah juru bicara mereka ketika mereka diam, saya adalah orang
yang meminta syafa`at untuk mereka ketika mereka tertahan (di padang mahsyar),
saya adalah orang yang memberikan kabar kepada mereka ketika mereka putus asa.
Kemuliaan dan kunci-kunci pada hari itu di tangan saya, dan saya adalah anak
Adam Alaihis salam yang paling mulia di sisi Tuhanku, berkeliling di samping
saya seribu pelayan, seakan-akan mereka adalah permata yang putih atau mutiara
yang bertaburan".
No. Hadist: 49
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
أخبرنا عبد الله بن عبد الحكم
المصري حدثنا بكر بن مضر عن جعفر بن ربيعة عن صالح هو ابن عطاء بن خباب مولى بني
الدئل عن عطاء بن أبي رباح عن جابر بن عبد الله أن النبي صلى الله عليه وسلم قال
أنا قائد المرسلين ولا فخر وأنا خاتم النبيين ولا فخر وأنا أول شافع وأول مشفع ولا
فخر
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Abdul
Hakam Al Mishri
telah menceritakan kepada kami Bakar bin Mudlar dari Ja'far bin Rabi'ah dari Shalih Ibnu 'Atha` bin
Khabbab bekas
budak dari bani Al Duil dari 'Atha` bin Abi Rabbah dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu Bahwasannya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. bersabda: "Saya adalah pemimpin para Rasul, dan tidak ada
kesombongan, saya adalah penutup para Nabi dan tidak ada kesombongan, saya
adalah orang pertama yang akan memberi syafa`at dan orang pertama yang diberi
syafa`at dan tidak ada kesombongan".
No. Hadist: 50
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
حدثنا محمد بن عباد حدثنا سفيان هو
ابن عيينة عن ابن جدعان عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال أنا أول من يأخذ
بحلقة باب الجنة فأقعقعها قال أنس كأني أنظر إلى يد رسول الله صلى الله عليه وسلم
يحركها وصف لنا سفيان كذا وجمع أبو عبد الله أصابعه وحركها قال وقال له ثابت مسست
يد رسول الله صلى الله عليه وسلم بيدك قال نعم قال فأعطنيها أقبلها
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
'Abbad telah
menceritakan kepada kami Sufyan Ibnu 'Uyainah dari Ibnu Jud'aan dari Anas Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Dari Jabir bin Abdillah bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Saya adalah orang pertama yang memegang tali pintu surga dan saya pun
menggerak-gerakkannya. Anas berkata; Seakan-akan saya melihat tangan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menggerak-gerakkannya, dan Sufyan menyebut (kisah)
demikian juga, dan Abu Abdullah menggenggamkan tangannya dan menggerakkannya,
perawi berkata; Tsabit bertanya kepadanya; apakah kamu memegang tangan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangan kamu? Ia menjawab; Bahkan
beliau memberikan tangannya kepada saya untuk saya cium.
No. Hadist: 51
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
أخبرنا أحمد بن عبد الله حدثنا
حسين بن علي عن زائدة عن المختار بن فلفل عن أنس قال قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم أنا أول شافع في الجنة
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Abdullah telah
menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Al Mukhtar bin Fulful dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: " Saya adalah orang pertama di surga yang memberi syafa`at. "
No. Hadist: 52
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الْهَادِ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنِّي لَأَوَّلُ
النَّاسِ تَنْشَقُّ الْأَرْضُ عَنْ جُمْجُمَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ
وَأُعْطَى لِوَاءَ الْحَمْدِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَآتِي بَابَ الْجَنَّةِ فَآخُذُ بِحَلْقَتِهَا
فَيَقُولُونَ مَنْ هَذَا فَأَقُولُ أَنَا مُحَمَّدٌ فَيَفْتَحُونَ لِي فَأَدْخُلُ
فَأَجِدُ الْجَبَّارَ مُسْتَقْبِلِي فَأَسْجُدُ لَهُ فَيَقُولُ ارْفَعْ رَأْسَكَ
يَا مُحَمَّدُ وَتَكَلَّمْ يُسْمَعْ مِنْكَ وَقُلْ يُقْبَلْ مِنْكَ وَاشْفَعْ
تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ أُمَّتِي أُمَّتِي يَا رَبِّ فَيَقُولُ
اذْهَبْ إِلَى أُمَّتِكَ فَمَنْ وَجَدْتَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ
شَعِيرٍ مِنْ الْإِيمَانِ فَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ فَأَذْهَبُ فَمَنْ وَجَدْتُ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَلِكَ أَدْخَلْتُهُمْ الْجَنَّةَ فَأَجِدُ الْجَبَّارَ
مُسْتَقْبِلِي فَأَسْجُدُ لَهُ فَيَقُولُ ارْفَعْ رَأْسَكَ يَا مُحَمَّدُ
وَتَكَلَّمْ يُسْمَعْ مِنْكَ وَقُلْ يُقْبَلْ مِنْكَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ
فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ أُمَّتِي أُمَّتِي يَا رَبِّ فَيَقُولُ اذْهَبْ إِلَى
أُمَّتِكَ فَمَنْ وَجَدْتَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ
الْإِيمَانِ فَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ فَأَذْهَبُ فَمَنْ وَجَدْتُ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالَ ذَلِكَ أَدْخَلْتُهُمْ الْجَنَّةَ وَفُرِغَ مِنْ حِسَابِ النَّاسِ
وَأُدْخِلَ مَنْ بَقِيَ مِنْ أُمَّتِي فِي النَّارِ مَعَ أَهْلِ النَّارِ فَيَقُولُ
أَهْلُ النَّارِ مَا أَغْنَى عَنْكُمْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ اللَّهَ
وَلَا تُشْرِكُونَ بِهِ شَيْئًا فَيَقُولُ الْجَبَّارُ فَبِعِزَّتِي
لَأَعْتِقَنَّهُمْ مِنْ النَّارِ فَيُرْسِلُ إِلَيْهِمْ فَيَخْرُجُونَ مِنْ
النَّارِ وَقَدْ امْتُحِشُوا فَيُدْخَلُونَ فِي نَهَرِ الْحَيَاةِ فَيَنْبُتُونَ
فِيهِ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي غُثَاءِ السَّيْلِ وَيُكْتَبُ بَيْنَ
أَعْيُنِهِمْ هَؤُلَاءِ عُتَقَاءُ اللَّهِ فَيُذْهَبُ بِهِمْ فَيَدْخُلُونَ
الْجَنَّةَ فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ هَؤُلَاءِ الْجَهَنَّمِيُّونَ
فَيَقُولُ الْجَبَّارُ بَلْ هَؤُلَاءِ عُتَقَاءُ الْجَبَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepada kami Al Laits telah menceritakan kepadaku
Yazid Ibnu
Abdullah bin Al Had dari `Amr bin Abu `Amr dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu ia berkata; Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " Sesungguhnya saya adalah orang
pertama yang bumi akan terbelah karena kemuliaanku pada hari kiamat (nanti) dan
tidak ada kesombongan, saya orang pertama yang masuk surga pada hari kiamat dan
tidak ada kesombongan, dan saya mendekati pintu surga serta memegang talinya,
mereka (penjaga surga) bertanya siapakah orang ini? saya menjawab: Saya Muhammad
kemudian mereka membukanya untuk saya, lalu saya masuk dan saya mendapatkan Yang
Maha Kuasa di hadapan saya maka saya bersujud kepada-Nya. Lalu Dia berfirman:
Angkat kepalamu wahai Muhammad, dan bicaralah niscaya akan didengar perkataanmu,
memohonlah niscaya akan dikabulkan permohonanmu, berilah syafa'at niscaya kamu
dapat memberi syafa'at. Maka saya mengangkat kepala saya dan berkata: Umat saya,
umat saya wahai Tuhan saya. Dia berfirman: "Pergilah kepada umatmu dan barang
siapa yang kamu dapati keimanan di hatinya sebesar biji gandum niscaya akan
Kumasukkan ke dalam surga. Kemudian saya pergi dan siapa saja yang saya jumpai
dalam hatinya sebesar biji tersebut, saya masukkan mereka kedalam surga. Lalu
saya mendapatkan Yang Maha Kuasa di hadapan saya, maka saya sujud kepada-Nya.
Dia berfirman: Angkatlah kepalamu dan berbicaralah niscaya akan didengar
perkataanmu dan katakanlah niscaya akan didengar pula dan berilah syafa'at
niscaya kamu dapat memberi syafa'at. Maka saya mengangkat kepala dan saya
berkata umatku ya Tuhan kemudian Dia berfirman 'Pergilah kepada umatmu barang
siapa yang kamu dapati di hatinya keimanan sebesar biji gandum maka masukkanlah
ia ke surga kemudian saya pergi dan barang siapa yang saya dapati di hatinya
keimanan sebesar biji tersebut saya masukkan mereka ke surga. ' Selesai sudah
penghitungan amal perbuatan semua manusia, dan dimasukkan yang tersisa dari umat
saya ke neraka bersama penghuni neraka, maka penghuni neraka berkata; Tidak
berguna bagimu bahwa kamu dahulu telah menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
kamu tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Maka Yang Maha Kuasa berfirman:
Dengan keagungan-Ku, Aku akan membebaskan mereka dari api neraka. Kemudian
diutus kepada mereka dan dikeluarkanlah mereka dari neraka dalam keadaan
terpanggang, lalu mereka dimasukkan ke dalam sungai kehidupan, maka mereka
tumbuh sebagaimana tumbuhnya sebuah biji di dalam buih yang mengalir, dan
dituliskan pada kening mereka; mereka adalah orang-orang yang dibebaskan Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian mereka digiring dan dimasukkan ke dalam surga.
Maka penghuni surga berkata kepada mereka; "Mereka ini adalah penghuni neraka
jahannam". Maka Yang Maha Kuasa berfirman: "Oh Bukan, mereka itu adalah
orang-orang yang dibebaskan oleh Yang Maha Kuasa. "
No. Hadist: 53
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ عَنْ يُونُسَ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ
الْخَوْلَانِيِّ عَنْ ابْنِ غَنْمٍ قَالَ نَزَلَ جِبْرِيلُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَقَّ بَطْنَهُ ثُمَّ قَالَ جِبْرِيلُ قَلْبٌ
وَكِيعٌ فِيهِ أُذُنَانِ سَمِيعَتَانِ وَعَيْنَانِ بَصِيرَتَانِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللَّهِ الْمُقَفِّي الْحَاشِرُ خُلُقُكَ قَيِّمٌ وَلِسَانُكَ صَادِقٌ وَنَفْسُكَ
مُطْمَئِنَّةٌ قَالَ أَبُو مُحَمَّد وَكِيعٌ يَعْنِي شَدِيدًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Mu`awiyah dari Yunus bin Maisarah dari Abu Idris Al Khaulani dari Ibnu Ghanm ia berkata; Jibril Alaihis salam turun kepada
Rasulullah dan membelah perutnya, kemudian Jibril berkata 'Hati yang kokoh
terdapat di sana dua telinga yang dapat mendengar dan dua mata yang dapat
melihat, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah Al Muqaffa (yang
dimuliakan) dan Al Hasyir (yang mengumpulkan), akhlakmu mulia, lidahmu dapat
dipercaya dan jiwamu tenang. Abu Muhammad berkata arti kata waki' adalah yang
kuat.
No. Hadist: 54
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
Bab: Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ رُوَيْمٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ
قَيْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ
اللَّهَ أَدْرَكَ بِيَ الْأَجَلَ الْمَرْحُومَ وَاخْتَصَرَ لِيَ اخْتِصَارًا
فَنَحْنُ الْآخِرُونَ وَنَحْنُ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِنِّي قَائِلٌ
قَوْلًا غَيْرَ فَخْرٍ إِبْرَاهِيمُ خَلِيلُ اللَّهِ وَمُوسَى صَفِيُّ اللَّهِ
وَأَنَا حَبِيبُ اللَّهِ وَمَعِي لِوَاءُ الْحَمْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِنَّ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَنِي فِي أُمَّتِي وَأَجَارَهُمْ مِنْ ثَلَاثٍ لَا
يَعُمُّهُمْ بِسَنَةٍ وَلَا يَسْتَأْصِلُهُمْ عَدُوٌّ وَلَا يَجْمَعُهُمْ عَلَى
ضَلَالَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Mu`awiyah dari 'Urwah bin Ruwaim dari Amr bin Qais, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitahuku ajal kematianku yang
dikasihani dan Dia memperpendek umurku. " Maka kita adalah orang-orang yang
terakhir namun kita orang-orang pendahulu pada hari kiamat. Saya akan menyatakan
sebuah pernyataan dan maaf ini tidak ada kesombongan, Ibrahim adalah sahabat
karib Allah Subhanahu wa Ta'ala (khalilullah), Musa adalah pilihan Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan saya adalah kekasih Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
bersamaku bendera pujian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa
Ta'ala telah menjanjikan untuk umat saya dan melindungi mereka dari tiga hal;
tidak akan ditimpakan kepada mereka musim paceklik yang mahadahsyat, tidak akan
dicerai-beraikan oleh musuh dan tidak akan dikumpulkan dalam kesesatan.
No. Hadist: 55
Bab: Makanan turun dari langit
Bab: Makanan turun dari langit
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا أَرْطَاةُ بْنُ
الْمُنْذِرِ عَنْ ضَمْرَةَ بْنِ حَبِيبٍ قَالَ سَمِعْتُ مَسْلَمَةَ السَّكُونِيَّ
وَقَالَ غَيْرُ مُحَمَّدٍ سَلَمَةَ السَّكُونِيَّ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ
اللَّهِ هَلْ أُتِيتَ بِطَعَامٍ مِنْ السَّمَاءِ قَالَ نَعَمْ أُتِيتُ بِطَعَامٍ
قَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ هَلْ كَانَ فِيهِ مِنْ فَضْلٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا
فُعِلَ بِهِ قَالِ رُفِعَ إِلَى السَّمَاءِ وَقَدْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنِّي غَيْرُ
لَابِثٍ فِيكُمْ إِلَّا قَلِيلًا ثُمَّ تَلْبَثُونَ حَتَّى تَقُولُوا مَتَى مَتَى
ثُمَّ تَأْتُونِي أَفْنَادًا يُفْنِي بَعْضُكُمْ بَعْضًا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ
مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلَازِلِ
Telah meceritakan kepada kami
Muhammad bin Al
Mubarak telah
menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Arthah bin Al
Mundzir dari
Dlamrah bin
Habib ia berkata
saya mendengar Maslamah As Sakuni -menurut ucapan selain Muhammad-
Salamah As
Sakuni ia
berkata; Tatkala kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
seseorang berkata; " Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah kamu
diberikan makanan dari langit? Beliau menjawab: Ya aku diberikan makanan. Ia
bertanya kembali; "Wahai Nabi Allah Subhanahu wa Ta'ala apakah makanan itu masih
tersisa?" Beliau menjawab: "Ya. " Ia bertanya lagi, apa yang diperbuat padanya?
Beliau menjawab: "Telah diangkat kembali ke langit, dan telah diwahyukan kepada
saya bahwa saya tidak akan lama lagi tinggal bersamamu, kemudian kamu akan terus
hidup sampai kamu berkata; "Kapan, kapan? Lalu kamu datang kepada saya
berkelompok-kelompok yang satu sama lain saling menghancurkan, menjelang
terjadinya kiamat akan ada kematian yang mengerikan, dan setelahnya datanglah
tahun-tahun yang penuh dengan gempa.
No. Hadist: 56
Bab: Makanan turun dari langit
Bab: Makanan turun dari langit
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ
عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِقَصْعَةٍ مِنْ ثَرِيدٍ فَوُضِعَتْ بَيْنَ
يَدَيْ الْقَوْمِ فَتَعَاقَبُوهَا إِلَى الظُّهْرِ مِنْ غُدْوَةٍ يَقُومُ قَوْمٌ
وَيَجْلِسُ آخَرُونَ فَقَالَ رَجُلٌ لِسَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَمَا كَانَتْ
تُمَدُّ فَقَالَ سَمُرَةُ مِنْ أَيِّ شَيْءٍ تَعْجَبُ مَا كَانَتْ تُمَدُّ إِلَّا
مِنْ هَا هُنَا وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى السَّمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman At
Taimi dari
Abu Al
'Ala` dari
Samurah bin
Jundud bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberikan semangkuk besar yang berisi
bubur daging, lalu mangkuk itu diletakkan ditengah-tengah kaum, maka mereka
saling bergantian untuk melaksanakan shalat zhuhur karena makan siang, sebagian
orang berdiri sebagian lagi duduk. Dan seseorang berkata kepada Samurah bin
Jundab; apakah makanan ini datang begitu saja? Samurah menjawab; "Dengan hal apa
kamu terheran-heran? Tidaklah didatangkan semangkuk makanan itu kecuali dari
sana, sambil ia memberi isyarat dengan tangannya ke arah langit. "
No. Hadist: 57
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَشْعَثَ بْنِ سَوَّارٍ عَنْ
أَبِي إِسْحَقَ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةٍ إِضْحِيَانَ وَعَلَيْهِ حُلَّةٌ حَمْرَاءُ
فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَيْهِ وَإِلَى الْقَمَرِ قَالَ فَلَهُوَ كَانَ أَحْسَنَ فِي
عَيْنِي مِنْ الْقَمَرِ
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
Sa'id telah
mengabarkan kepada kami Abdur Rahman bin Muhammad dari Asy 'ats bin Shawwar dari Abu Ishaq dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pada malam bulan purnama dan beliau memakai pakaian merah, lalu
saya (bergantian) memandang beliau dan memandang bulan.
No. Hadist: 58
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي ثَابِتٍ الزُّهْرِيُّ
حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ابْنُ أَخِي مُوسَى عَنْ عَمِّهِ مُوسَى
بْنِ عُقْبَةَ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَجَ الثَّنِيَّتَيْنِ إِذَا تَكَلَّمَ
رُئِيَ كَالنُّورِ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ ثَنَايَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin Al
Mundzir telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Tsabit Az
Zuhri telah
menceritakan kepadaku Ismail bin Ibrahim -anak saudaraku, Musa- dari Pamannya
Musa bin
'Uqbah dari
Kuraib dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai gigi seri yang renggang, apabila beliau
berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar dari antara kedua gigi seri
beliau itu.
No. Hadist: 59
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ
غَيْلَانَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا مِسْعَرٌ عَنْ عَبْدِ
الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عُمَرَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَنْجَدَ
وَلَا أَجْوَدَ وَلَا أَشْجَعَ وَلَا أَضْوَأَ وَأَوْضَأَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Mahmud bin
Ghailan telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami
Mis'ar dari Abdul Malik bin 'Umair ia berkata; Ibnu Umar berkata; Saya tidak pernah melihat seseorang yang
lebih cepat berperang, lebih bersih, lebih berani, dan lebih bersinar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
No. Hadist: 60
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا
أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمَّارِ بْنِ
يَاسِرٍ قَالَ قُلْتُ لِلرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ صِفِي لَنَا
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا بُنَيَّ لَوْ
رَأَيْتَهُ رَأَيْتَ الشَّمْسَ طَالِعَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin Al
Mundzir Al Hizami
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa telah menceritakan kepada kami
Usamah bin
Zaid dari
Abu 'Ubaidah bin
Muhammad bin 'Ammar bin Yasir ia berkata; Aku berkata kepada
Ar Rubai' binti
Mu'awwidz bin 'Afra`; Tolong, sifatkanlah kepada saya, (bagaimana)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia berkata; Wahai anakku kalau
sekiranya kamu melihat beliau maka seakan kamu melihat matahari yang sedang
terbit.
No. Hadist: 61
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا حَجَّاجُ بْنُ
مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ
قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَزْهَرَ اللَّوْنِ
كَأَنَّ عَرَقَهُ اللُّؤْلُؤُ إِذَا مَشَى تَكَفَّأَ وَمَا مَسِسْتُ حَرِيرَةً
وَلَا دِيبَاجَةً أَلْيَنَ مِنْ كَفِّهِ وَلَا شَمِمْتُ رَائِحَةً قَطُّ أَطْيَبُ
مِنْ رَائِحَتِهِ مِسْكَةً وَلَا غَيْرَهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj bin
Minhal telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengabarkan kepada kami
Tsabit dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam adalah seorang yang berkulit terang seakan-akan keringatnya adalah
permata, jika berjalan tegak, dan tidaklah saya menyentuh kain sutera atau kain
wool yang lebih halus dari telapak tangan beliau, serta saya tidak pernah
sekalipun mencium semerbak wewangian dari minyak misk atau yang lainnya yang
lebih wangi dari wanginya beliau.
No. Hadist: 62
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
خَدَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا قَالَ لِي أُفٍّ
قَطُّ وَلَا قَالَ لِي لِشَيْءٍ صَنَعْتُهُ لِمَ صَنَعْتَ كَذَا وَكَذَا أَوْ
هَلَّا صَنَعْتَ كَذَا وَكَذَا وَقَالَ لَا وَاللَّهِ مَا مَسِسْتُ بِيَدِي
دِيبَاجًا وَلَا حَرِيرًا أَلْيَنَ مِنْ يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا وَجَدْتُ رِيحًا قَطُّ أَوْ عَرْفًا كَانَ أَطْيَبَ مِنْ
عَرْفِ أَوْ رِيحِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'man telah
mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu ia bercerita; Dahulu saya
membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau tidak pernah
berkata: "Ah (dasar, Huss, dan bentakan semisal) kepada saya, atau beliau
mengatakan atas apa saja yang saya lakukan: "Mengapa kamu kerjakan begini dan
begini?", atau "Kamu harus mengerjakan begini dan begini?" Dan Anas berkata;
Tidak, saya tidak pernah menyentuh kain wool kain sutera yang lebih halus dari
tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan saya tidak pernah mencium
wewangian dan keringat yang lebih wangi dari keringat atau wanginya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam.
No. Hadist: 63
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يَزِيدَ الرِّفَاعِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ حَبِيبِ بْنِ خُدْرَةَ قَالَ
حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ بَنِي حُرَيْشٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ أَبِي حِينَ رَجَمَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاعِزَ بْنَ مَالِكٍ فَلَمَّا
أَخَذَتْهُ الْحِجَارَةُ أُرْعِبْتُ فَضَمَّنِي إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَالَ عَلَيَّ مِنْ عَرَقِ إِبْطِهِ مِثْلُ رِيحِ
الْمِسْكِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Yazid
Ar Rifa'i telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar dari Habib bin Khadrah telah menceritakan kepadaku
seseorang dari
Bani Huraisy ia
berkata; Dahulu saya bersama ayah saya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam merajam Ma'iz bin Malik, tatkala bebatuan sudah mengenainya, saya
gemetar kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekap saya, lalu
meneteslah keringat dari ketiak beliau yang baunya bagaikan (minyak wangi) misk.
No. Hadist: 64
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ سَأَلَهُ رَجُلٌ
قَالَ أَرَأَيْتَ كَانَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مِثْلَ السَّيْفِ قَالَ لَا مِثْلَ الْقَمَرِ
Telah menceritakan kepada
kami Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Zuhair dari Abu Ishaq dari Barra` ia berkata; seseorang bertanya kepadanya; Apakah
kamu melihat wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti sebilah
pedang? Ia menjawab; "Tidak, wajah beliau bagaikan bulan. "
No. Hadist: 65
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْرَفُ بِاللَّيْلِ بِرِيحِ
الطِّيبِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
mengabarkan kepada kami Syariik dari Al A'masy dari Ibrahim ia berkata; " Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada malam hari dikenali dengan bau wanginya. "
No. Hadist: 66
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
Bab: Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam
أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ
إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ الْفَضْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
الْهَاشِمِيُّ أَخْبَرَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَسْلُكْ
طَرِيقًا أَوْ لَا يَسْلُكُ طَرِيقًا فَيَتْبَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا عَرَفَ أَنَّهُ
قَدْ سَلَكَهُ مِنْ طِيبِ عَرْفِهِ أَوْ قَالَ مِنْ رِيحِ عَرَقِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Malik bin
isma'il telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Al Fadl bin AbdurRahman Al
Hasyimi telah
mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin 'Athiyah dari Abu Zubair dari Jabir Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tidak melewati satu jalan pun atau beliau melewati jalan melainkan beliau
dikenal bahwa beliau (baru saja) melewati jalan tersebut dari wangi keringatnya
atau ia berkata; dari keringat beliau yang harum.
No. Hadist: 67
Bab: Mayyit bisa bicara
Bab: Mayyit bisa bicara
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو اللَّيْثِيُّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ الْهَدِيَّةَ وَلَا
يَقْبَلُ الصَّدَقَةَ فَأَهْدَتْ لَهُ امْرَأَةٌ مِنْ يَهُودِ خَيْبَرَ شَاةً
مَصْلِيَّةً فَتَنَاوَلَ مِنْهَا وَتَنَاوَلَ مِنْهَا بِشْرُ بْنُ الْبَرَاءِ ثُمَّ
رَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ
هَذِهِ تُخْبِرُنِي أَنَّهَا مَسْمُومَةٌ فَمَاتَ بِشْرُ بْنُ الْبَرَاءِ
فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا حَمَلَكِ
عَلَى مَا صَنَعْتِ فَقَالَتْ إِنْ كُنْتَ نَبِيًّا لَمْ يَضُرَّكَ شَيْءٌ وَإِنْ
كُنْتَ مَلِكًا أَرَحْتُ النَّاسَ مِنْكَ فَقَالَ فِي مَرَضِهِ مَا زِلْتُ مِنْ
الْأَكْلَةِ الَّتِي أَكَلْتُ بِخَيْبَرَ فَهَذَا أَوَانُ انْقِطَاعِ
أَبْهَرِي
Telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Amr Al
Laitsi dari
Abu
Salamah ia
berkata; Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersedia makan
(menerima) hadiah dan tidak mau menerima sedekah, maka seorang wanita Yahudi
Khaibar menghadiahkan kepada beliau shallallahu 'alaihi wasallam seekor kambing
panggang dan beliau memakannya begitu juga Bisyr bin Barra`, kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat tangan beliau dan berkata: Sesungguhnya
kambing ini memberitahuku bahwasannya dirinya telah (dilumuri) racun. Maka Bisyr
bin Al Barra` meninggal, Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus
seseorang untuk menangkapnya, dan beliau bertanya: Apa yang menyebabkanmu
melakukan perbuatan keji ini? Perempuan itu menjawab; "Apabila engkau
benar-benar seorang Nabi niscaya tidak ada yang dapat mencelakakanmu, sebaliknya
apabila engkau seorang raja niscaya saya telah membebaskan manusia darimu. "
Beliau berkata di waktu sakitnya: Saya masih merasakan efek makanan yang saya
makan ketika di Khaibar, dan ini adalah saat terputusnya tulang punggungku.
No. Hadist: 68
Bab: Mayyit bisa bicara
Bab: Mayyit bisa bicara
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ
نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ كَانَ
جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ يُحَدِّثُ أَنَّ يَهُودِيَّةً مِنْ أَهْلِ خَيْبَرَ
سَمَّتْ شَاةً مَصْلِيَّةً ثُمَّ أَهْدَتْهَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَخَذَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهَا
الذِّرَاعَ فَأَكَلَ مِنْهَا وَأَكَلَ الرَّهْطُ مِنْ أَصْحَابِهِ مَعَهُ ثُمَّ
قَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْفَعُوا أَيْدِيَكُمْ
وَأَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْيَهُودِيَّةِ
فَدَعَاهَا فَقَالَ لَهَا أَسَمَمْتِ هَذِهِ الشَّاةَ فَقَالَتْ نَعَمْ وَمَنْ
أَخْبَرَكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْنِي
هَذِهِ فِي يَدِيَ الذِّرَاعُ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ فَمَاذَا أَرَدْتِ إِلَى ذَلِكَ
قَالَتْ قُلْتُ إِنْ كَانَ نَبِيًّا لَمْ يَضُرَّهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ نَبِيًّا
اسْتَرَحْنَا مِنْهُ فَعَفَا عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَلَمْ يُعَاقِبْهَا وَتُوُفِّيَ بَعْضُ أَصْحَابِهِ الَّذِينَ أَكَلُوا
مِنْ الشَّاةِ وَاحْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
كَاهِلِهِ مِنْ أَجْلِ الَّذِي أَكَلَ مِنْ الشَّاةِ حَجَمَهُ أَبُو هِنْدٍ مَوْلَى
بَنِي بَيَاضَةَ بِالْقَرْنِ وَالشَّفْرَةِ وَهُوَ مِنْ بَنِي ثُمَامَةَ وَهُمْ
حَيٌّ مِنْ الْأَنْصَارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin
Nafi' telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib bin Abu Hamzah dari Az Zuhri ia berkata; Jabir bin Abdullah Radliyallahu'anhu menceritakan; Seorang wanita
Yahudi penduduk Khaibar membubuhi racun pada daging kambing panggang dan
menghadiahkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi mengambil daging
tulang hastanya dan memakannya, dan sebagian sahabatnya juga ikut makan
bersamanya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kontan berkata kepada mereka: "
Angkatlah tangan kalian." Kemudian beliau mengutus seseorang untuk menangkap
wanita Yahudi tadi dan menginterogasi: "Kamu melumuri kambing tadi dengan
racun?" Ia menjawab; "Ya, benar. " Si wanita bertanya; "Siapa gerangan yang
memberitahukan kepada baginda?" Nabi menjawab: "Yang memberitahuku adalah yang
ada di tanganku ini, " -maksudnya tulang sampil--Perempuan itu berkata, "Betul,
memang kububuhi racun, " beliau bertanya, " Apa maksudmu melakukan hal itu?" ia
menjawab, "Aku hanya ingin membuktikan, jika seorang Nabi niscaya tidak
mencelakainya dan jikalau bukan, kami terbebas darinya. " Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memaafkannya dengan tidak menghukumnya, sedang
sebagian sahabat lain yang memakan daging kambing tersebut meninggal dunia. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berbekam pada bagian atas punggung untuk
menghilangkan racun yang dimakannya dari daging kambing tersebut. Beliau dibekam
oleh Abu Hind, maula Bani Bayadhah, dengan tanduk dan parang, ia dari Bani
Tsumamah yaitu daerah bagian dari kaum Anshar. "
No. Hadist: 69
Bab: Mayyit bisa bicara
Bab: Mayyit bisa bicara
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ
الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا فَتَحْنَا خَيْبَرَ أُهْدِيَتْ
لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَاةٌ فِيهَا سُمٌّ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْمَعُوا لِي مَنْ كَانَ هَا
هُنَا مِنْ الْيَهُودِ فَجُمِعُوا لَهُ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي سَائِلُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَهَلْ أَنْتُمْ
صَادِقِيَّ عَنْهُ قَالُوا نَعَمْ يَا أَبَا الْقَاسِمِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَبُوكُمْ قَالُوا أَبُونَا
فُلَانٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَبْتُمْ
بَلْ أَبُوكُمْ فُلَانٌ قَالُوا صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ فَقَالَ لَهُمْ هَلْ أَنْتُمْ
صَادِقِيَّ عَنْ شَيْءٍ إِنْ سَأَلْتُكُمْ عَنْهُ فَقَالُوا نَعَمْ وَإِنْ
كَذَبْنَاكَ عَرَفْتَ كَذِبَنَا كَمَا عَرَفْتَ فِي آبَائِنَا فَقَالَ لَهُمْ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ أَهْلُ النَّارِ
فَقَالُوا نَكُونُ فِيهَا يَسِيرًا ثُمَّ تَخْلُفُونَا فِيهَا قَالَ لَهُمْ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَئُوا فِيهَا وَاللَّهِ لَا
نَخْلُفُكُمْ فِيهَا أَبَدًا ثُمَّ قَالَ لَهُمْ هَلْ أَنْتُمْ صَادِقِيَّ عَنْ
شَيْءٍ إِنْ سَأَلْتُكُمْ عَنْهُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ هَلْ جَعَلْتُمْ فِي هَذِهِ
الشَّاةِ سُمًّا قَالُوا نَعَمْ قَالَ مَا حَمَلَكُمْ عَلَى ذَلِكَ قَالُوا
أَرَدْنَا إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا أَنْ نَسْتَرِيحَ مِنْكَ وَإِنْ كُنْتَ نَبِيًّا
لَمْ يَضُرَّكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku
Sa'id bin Abu
Sa'id Al Maqburi
dari Abu
Hurairah
Radliyallahu'anhu ia berkata; "Ketika kami menaklukan Khaibar, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah seekor kambing beracun. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kontan berkata: ' Tolong kumpulkanlah orang-orang
Yahudi yang ada di sini. ' Maka dikumpulkanlah mereka kepada beliau. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Saya akan bertanya kalian
tentang sesuatu, apakah kalian akan menjawab dengan jujur? ', mereka menjawab;
'Ya, wahai Abu Qasim (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam). ' Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapakah ayah kalian? '
Mereka menjawab; 'Ayah kami si fulan. ' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Kalian bohong!, tetapi ayah kalian adalah si fulan. ' Mereka
menjawab; 'Baginda benar. ' Lalu beliau berkata kepada mereka: 'Apakah kalian
akan jujur jika saya tanya tentang sesuatu? ' Mereka menjawab; 'Ya, dan jika
kami berbohong niscaya baginda mengetahuinya, sebagaimana baginda mengetahui
ayah-ayah kami. ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada
mereka: 'Siapakah penghuni neraka? ' Mereka menjawab; 'Kami berada di dalamnya
sebentar dan kemudian baginda menggantikan kami di dalamnya. ' Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: Terhinalah kalian di
dalamnya, demi Allah Subhanahu wa Ta'ala kami tidak akan menggantikan kalian di
dalamnya selamanya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada
mereka: Apakah kalian akan berkata jujur terhadap pertanyaan yang akan ku
tanyakan kepada kalian?, mereka menjawab; Ya. Beliau berkata: Apakah kalian
membubuhi racun pada (daging) kambing tersebut? Mereka menjawab; Ya, beliau
bertanya: apa yang menyebabkan kalian berbuat demikian? Mereka menjawab; Kami
ingin terbebas jika baginda seorang pembohong dan jika baginda benar seorang
Nabi maka (racun itu) tidak bakalan mencelakai baginda.
No. Hadist: 70
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ مَا سُئِلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ فَقَالَ لَا قَالَ
أَبُو مُحَمَّد قَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ إِذَا لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ
وَعَدَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf dari
Sufyan dari Ibnu Al Munkadir dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak pernah diminta sesuatu, lalu beliau menjawab tidak. Abu Muhammad
berkata; Ibnu 'Uyainah berkata; Jika permintaan tak dipunyainya, niscaya beliau
shallallahu 'alaihi wasallam menjanjikan.
No. Hadist: 71
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عِمْرَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ عَنْ زَمْعَةَ عَنْ أَبِي
حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيِيًّا لَا يُسْأَلُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Imran telah
menceritakan kepada kami Abu Daud Al Thayalitsi dari Zam'ah dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'ad Radliyallahu'anhu ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seorang pemalu, dan tidaklah beliau diminta sesuatu
melainkan akan memberinya.
No. Hadist: 72
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ عَنْ رَجُلٍ
مِنْ الْعَرَبِ قَالَ زَحَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمَ حُنَيْنٍ وَفِي رِجْلِي نَعْلٌ كَثِيفَةٌ فَوَطِئْتُ بِهَا عَلَى رِجْلِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَفَحَنِي نَفْحَةً بِسَوْطٍ
فِي يَدِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ أَوْجَعْتَنِي قَالَ فَبِتُّ لِنَفْسِي لَائِمًا
أَقُولُ أَوْجَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
فَبِتُّ بِلَيْلَةٍ كَمَا يَعْلَمُ اللَّهُ فَلَمَّا أَصْبَحْنَا إِذَا رَجُلٌ
يَقُولُ أَيْنَ فُلَانٌ قَالَ قُلْتُ هَذَا وَاللَّهِ الَّذِي كَانَ مِنِّي
بِالْأَمْسِ قَالَ فَانْطَلَقْتُ وَأَنَا مُتَخَوِّفٌ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكَ وَطِئْتَ بِنَعْلِكَ عَلَى رِجْلِي
بِالْأَمْسِ فَأَوْجَعْتَنِي فَنَفَحْتُكَ نَفْحَةً بِالسَّوْطِ فَهَذِهِ
ثَمَانُونَ نَعْجَةً فَخُذْهَا بِهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ahmad
bin Abu Khalaf
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Muhammad dari Muhammad bin Ishaq telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin Abu
Bakar dari
seseorang dari
Arab ia berkata;
Saya berdesakan dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada peperangan
Hunain dan saya mengenakan sandal besar, lalu saya menginjak kaki Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau memukul saya dengan cemeti di
tangannya sambil berkata: Bismillah kamu telah menyakiti saya. Perawi (laki-laki
arab) berkata; di malam harinya saya bergumam sendiri; Saya telah menyakiti
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian saya bermalam waktu itu yang
hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahuinya. Pagi harinya, tiba-tiba seseorang
bertanya; Mana si fulan?. Perawi (laki-laki arab) berkata; Saya berbisik; Demi
Allah Subhanahu wa Ta'ala, orang inilah yang kemarin ada masalah dengan saya. Ia
berkata; saya pergi dengan rasa takut. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata kepada saya: sungguh kamu kemarin yang menginjak kaki saya dan
membuat saya sakit, lalu saya pukul kamu dengan cemeti, maka ini ada delapan
puluh domba betina, silahkan ambillah untukmu sebagai gantinya.
No. Hadist: 73
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
Bab: Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَخِي
الزُّهْرِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ إِنَّ جِبْرِيلَ قَالَ مَا فِي الْأَرْضِ
أَهْلُ عَشَرَةِ أَبْيَاتٍ إِلَّا قَلَّبْتُهُمْ فَمَا وَجَدْتُ أَحَدًا أَشَدَّ
إِنْفَاقًا لِهَذَا الْمَالِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Ibnu Akhi Az Zuhri dari Az Zuhri ia berkata; Jibril Aalaihissalam berkata:
Tidaklah di muka bumi ini terdapat pemilik sepuluh gedung kecuali saya
(Aalaihissalam) Telah membolak-balikkan mereka, maka saya tidak mendapat seorang
pun yang lebih banyak berinfak selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
No. Hadist: 74
Bab: Ketawadhuan Rasulullah
Bab: Ketawadhuan Rasulullah
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ
عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ الذِّكْرَ وَيُقِلُّ
اللَّغْوَ وَيُطِيلُ الصَّلَاةَ وَيُقْصِرُ الْخُطْبَةَ وَلَا يَأْنَفُ وَلَا
يَسْتَنْكِفُ أَنْ يَمْشِيَ مَعَ الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ فَيَقْضِيَ لَهُمَا
حَاجَتَهُمَا
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Al Fadl bin Musa telah menceritakan kepada kami
Al Husain bin
Waqid dari
Yahya bin
'Uqail dari
Abdullah bin Abi
Aufa ia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu memperbanyak dzikir, mengurangi
(menghindari) hal sia-sia, memperpanjang shalat, memendekkan khutbah, tidak
berbuat kasar, tidak merasa malu berbicara dengan para janda dan orang miskin
untuk menyelesaikan urusan mereka.
No. Hadist: 75
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ
قَالَ الْعَبَّاسُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ لَأَعْلَمَنَّ مَا بَقَاءُ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِينَا فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنِّي رَأَيْتُهُمْ قَدْ آذَوْكَ وَآذَاكَ غُبَارُهُمْ فَلَوْ اتَّخَذْتَ
عَرِيشًا تُكَلِّمُهُمْ مِنْهُ فَقَالَ لَا أَزَالُ بَيْنَ أَظْهُرِهِمْ يَطَئُونَ
عَقِبِي وَيُنَازِعُونِي رِدَائِي حَتَّى يَكُونَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي يُرِيحُنِي
مِنْهُمْ قَالَ فَعَلِمْتُ أَنَّ بَقَاءَهُ فِينَا قَلِيلٌ
Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin
Harb telah
mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Ikrimah ia berkata; Abbas Radliyallahu'anhu berkata; Sungguh saya sangat
mengetahui lamanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal bersama kami,
perawi (Ikrimah) berkata; Wahai Rasulullah, saya melihat mereka telah menyakiti
baginda dan sampai debu-debu mereka juga menyakiti baginda, bagaimana jika saya
buatkan tempat berteduh yang baginda gunakan untuk berbicara dengan mereka?
beliau menjawab: aku akan tetap akan berada di tengah-tengah mereka, sekalipun
mereka menginjak-injak kakiku ini dan menarik selendangku hingga Allah Subhanahu
wa Ta'ala yang membebaskan saya dari mereka. Perawi berkata; Maka kami tahu
bahwa beliau akan tinggal bersama kami hanya sebentar.
No. Hadist: 76
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَلِيٍّ
قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَحْجُبُكَ فَقَالَ لَا دَعُوهُمْ يَطَئُونَ
عَقِبِي وَأَطَأُ أَعْقَابَهُمْ حَتَّى يُرِيحَنِي اللَّهُ مِنْهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah dari Al 'Auza'i dari Daud bin Ali ia berkata; Dikatakan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam; Bagaimana jika kami menutupi baginda? Beliau
menjawab: Tidak usah, biarkan mereka menginjak tumitku dan aku menginjak tumit
mereka hingga Allah Subhanahu wa Ta'ala yang membebaskan diri saya dari mereka.
No. Hadist: 77
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ
عَدِيٍّ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ أُنَيْسِ بْنِ أَبِي يَحْيَى
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ
وَنَحْنُ فِي الْمَسْجِدِ عَاصِبًا رَأْسَهُ بِخِرْقَةٍ حَتَّى أَهْوَى نَحْوَ
الْمِنْبَرِ فَاسْتَوَى عَلَيْهِ وَاتَّبَعْنَاهُ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
إِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَى الْحَوْضِ مِنْ مَقَامِي هَذَا ثُمَّ قَالَ إِنَّ عَبْدًا
عُرِضَتْ عَلَيْهِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا فَاخْتَارَ الْآخِرَةَ قَالَ فَلَمْ
يَفْطِنْ لَهَا أَحَدٌ غَيْرُ أَبِي بَكْرٍ فَذَرَفَتْ عَيْنَاهُ فَبَكَى ثُمَّ
قَالَ بَلْ نَفْدِيكَ بِآبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَمْوَالِنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ثُمَّ هَبَطَ فَمَا قَامَ عَلَيْهِ حَتَّى
السَّاعَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin
'Adi telah
menceritakan kepada kami Hatim bin Ismail dari Unais bin Abu Yahya dari ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam keluar menemui kami di waktu sakit beliau yang menyebabkan
kematian beliau. Kami berada di masjid (masjid Nabawi) sambil membalut kepalanya
dengan sobekan kain, hingga beliau mendekati mimbar, dan duduk di atasnya. Kami
terus mengikuti beliau. Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada
di tangan-Nya, sungguh saya melihat sebuah telaga dari tempat berdiri saya ini.
" Kemudian beliau berkata: 'Sesungguhnya ada seorang hamba diperlihatkan
kepadanya dunia dan perhiasannya, kemudian ia justru memilih akhirat. ' Perawi
(Abu Sa'id alkhudzri) berkata: Ketika itu tidak ada seorang pun yang bisa
memahami ucapan beliau selain Abu Bakar, maka berlinanglah kedua mata Abu Bakar
lalu ia menangis dan berkata; Bahkan kami akan menebusmu dengan ayah-ayah kami,
ibu-ibu kami, jiwa kami, dan harta kami, wahai Rasulullah! '. Perawi bercerita;
Kemudian beliau turun dari mimbar itu dan tidak pernah berdiri di mimbar itu
hingga ajal meninggal.
No. Hadist: 78
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ بْنُ
خَيَّاطٍ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ عَلِيِّ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ عُبَيْدٍ مَوْلَى
الْحَكَمِ بْنِ أَبِي الْعَاصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي
مُوَيْهِبَةَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ أُمِرْتُ
أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأَهْلِ الْبَقِيعِ فَانْطَلِقْ مَعِي فَانْطَلَقْتُ مَعَهُ فِي
جَوْفِ اللَّيْلِ فَلَمَّا وَقَفَ عَلَيْهِمْ قَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا
أَهْلَ الْمَقَابِرِ لِيُهْنِكُمْ مَا أَصْبَحْتُمْ فِيهِ مِمَّا أَصْبَحَ فِيهِ
النَّاسُ أَقْبَلَتْ الْفِتَنُ كَقِطْعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يَتْبَعُ آخِرُهَا
أَوَّلَهَا الْآخِرَةُ أَشَدُّ مِنْ الْأُولَى ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيَّ فَقَالَ يَا
أَبَا مُوَيْهِبَةَ إِنِّي قَدْ أُوتِيتُ بِمَفَاتِيحِ خَزَائِنِ الدُّنْيَا
وَالْخُلْدِ فِيهَا ثُمَّ الْجَنَّةُ فَخُيِّرْتُ بَيْنَ ذَلِكَ وَبَيْنَ لِقَاءِ
رَبِّي قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي خُذْ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الدُّنْيَا
وَالْخُلْدَ فِيهَا ثُمَّ الْجَنَّةَ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا أَبَا مُوَيْهِبَةَ
لَقَدْ اخْتَرْتُ لِقَاءَ رَبِّي ثُمَّ اسْتَغْفَرَ لِأَهْلِ الْبَقِيعِ ثُمَّ
انْصَرَفَ فَبُدِئَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
وَجَعِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Khalifah bin
Khayyat telah
menceritakan kepada kami Bakar bin Suilaiman telah menceritakan kepada kami
Ibnu
Ishaq telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Umar bin Ali bin
'Adi dari
'Ubaid -bekas budak Al Hakam bin Abu Al 'Ash- dari
Abdullah bin
'Amr dari
Abu
Muiwaihibah
-bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku 'Sesungguhnya saya diperintah
untuk memintakan ampun bagi penghuni pemakaman Baqi', lalu beliau berangkat
bersamaku di tengah malam. Tatkala beliau sudah berdiri menghadap mereka
(pemakaman) beliau mengucap: ASSALAMU 'ALAIKUM YAA AHLAL MAQAABIR (semoga
kesejahteraan untuk kalian wahai penduduk pemakaman ini). Semoga keadaan kalian
sekarang ini lebih selamat bagi kalian daripada keadaan yang dihadapi manusia
sekarang. Kini telah menyebar fitnah bagaikan potongan malam yang gelap gulita,
penghujungnya mengikuti permulaannya. Dan sungguh hari akhirat lebih sulit
daripada kehidupan dunia. Lalu beliau berbalik menghadapku dan berkata: Wahai
Abu Muwaihibah, telah diberikan kepadaku kunci-kunci gudang dunia dan keabadian
di dalamnya. Kemudian aku diberi kebebasan memilih antara hal itu atau berjumpa
dengan Tuhanku. Saya (Abu Muwaihibah) menjawab; Demi ayah serta ibuku sebagai
tebusannya, wahai baginda, ambil saja kunci-kunci gudang kehidupan dunia dan
keabadian di dalamnya, kemudian surga. Beliau menjawab: 'Tidak, demi Allah wahai
Abu Muwaihibah, sesungguhnya saya telah memilih untuk berjumpa dengan Tuhanku.
Kemudian beliau memohonkan ampunan untuk penghuni Baqi lalu pergi.
No. Hadist: 79
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ
سُلَيْمَانَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ الْعَوَّامِ عَنْ هِلَالِ بْنِ خَبَّابٍ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ
وَالْفَتْحُ دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةَ
فَقَالَ قَدْ نُعِيَتْ إِلَيَّ نَفْسِي فَبَكَتْ فَقَالَ لَا تَبْكِي فَإِنَّكِ
أَوَّلُ أَهْلِي لِحَاقًا بِي فَضَحِكَتْ فَرَآهَا بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَ يَا فَاطِمَةُ رَأَيْنَاكِ بَكَيْتِ
ثُمَّ ضَحِكْتِ قَالَتْ إِنَّهُ أَخْبَرَنِي أَنَّهُ قَدْ نُعِيَتْ إِلَيْهِ
نَفْسُهُ فَبَكَيْتُ فَقَالَ لِي لَا تَبْكِي فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِي لَاحِقٌ
بِي فَضَحِكْتُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَجَاءَ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَرَقُّ
أَفْئِدَةً وَالْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
Sulaiman dari
'Abbad bin Al
'Awwam dari
Hilal bin
Khabbab dari
'Ikrimah dari Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu Ketika turun ayat IDZAAJAA`A
NASHRULLAHI WAL FATH (Apabila telah tiba kepadamu pertolongan Allah Subhanahu wa
Ta'ala dan kemenangan) (Qs. An Nashr/110: 1). Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memanggil Fatimah Radliyallahu'anha dan membisikkannya: Telah
diberitahukan kepadaku tentang kematianku. Lalu Fatimah Radliyallahu'anha
menangis, maka beliau berkata: 'Janganlah kamu menangis, sesungguhnya kamu
adalah orang pertama yang berjumpa denganku, kemudian Fatimah Radliyallahu'anha
tertawa. Para isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikannya dan
mereka bertanya; Wahai Fatimah, mula-mula kami melihat kamu menangis, lalu kok
terus tertawa,? Fatimah Radliyallahu'anha menjawab; Beliau memberitahukan
kepadaku tentang kematiannya yang hampir tiba, maka saya menangis. Lalu beliau
berkata kepadaku: Janganlah kamu menangis karena kamu adalah orang pertama yang
berjumpa denganku, maka saya tertawa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila telah datang pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
kemenangan maka datang penduduk Yaman, mereka memiliki hati yang mudah
tersentuh, keimanan (yang kuat) milik orang Yaman, dan hikmah juga dimiliki
orang Yaman.
No. Hadist: 80
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ
الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ابْنِ إِسْحَقَ عَنْ
يَعْقُوبَ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ رَجَعَ إِلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ جَنَازَةٍ مِنْ الْبَقِيعِ
فَوَجَدَنِي وَأَنَا أَجِدُ صُدَاعًا وَأَنَا أَقُولُ وَا رَأْسَاهُ قَالَ بَلْ
أَنَا يَا عَائِشَةُ وَا رَأْسَاهُ قَالَ وَمَا ضَرَّكِ لَوْ مُتِّ قَبْلِي
فَغَسَّلْتُكِ وَكَفَّنْتُكِ وَصَلَّيْتُ عَلَيْكِ وَدَفَنْتُكِ فَقُلْتُ
لَكَأَنِّي بِكَ وَاللَّهِ لَوْ فَعَلْتَ ذَلِكَ لَرَجَعْتَ إِلَى بَيْتِي
فَعَرَّسْتَ فِيهِ بِبَعْضِ نِسَائِكَ قَالَتْ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ بُدِئَ فِي وَجَعِهِ الَّذِي مَاتَ
فِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin
Mubarak telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Ibnu Ishaq dari Ya'qub bin 'Utbah dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin
'Utbah dari
Aisyah Radliyallahu'anha ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, suatu hari pulang kepadaku dari (memakamkan)
jenazah di Baqi'. lalu ia mendapati saya sedang sakit kepala dan mengaduh; 'Aduh
kepalaku', Beliau berkata: ' Aduh kepalaku wahai Aisyah'. Beliau berkata lagi:
'Apa yang membuat kamu susah jika kamu wafat sebelum saya? ' Sungguh niscaya
saya akan memandikanmu dan mengkafani kamu serta akan memakamkanmu. Lalu saya
(Aisyah Radliyallahu'anha) berkata; sepertinya itu yang baginda harapkan, demi
Allah Subhanahu wa Ta'ala jika baginda melakukan hal itu niscaya baginda akan
pulang ke rumahku. Lalu baginda menggauli sebagian isteri baginda di sana.
Aisyah Radliyallahu'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tersenyum kemudian beliau mulai terserang sakit yang menyebabkan beliau
meninggal dunia.
No. Hadist: 81
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي
الْمَغْرَاءِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُخْتَارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ صُبُّوا عَلَيَّ سَبْعَ قِرَبٍ
مِنْ سَبْعِ آبَارٍ شَتَّى حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى النَّاسِ فَأَعْهَدَ إِلَيْهِمْ
قَالَتْ فَأَقْعَدْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ فَصَبَبْنَا عَلَيْهِ الْمَاءَ
صَبًّا أَوْ شَنَنَّا عَلَيْهِ شَنًّا الشَّكُّ مِنْ قِبَلِ مُحَمَّدِ بْنِ
إِسْحَقَ فَوَجَدَ رَاحَةً فَخَرَجَ فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ فَحَمِدَ اللَّهَ
وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَاسْتَغْفَرَ لِلشُّهَدَاءِ مِنْ أَصْحَابِ أُحُدٍ وَدَعَا
لَهُمْ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ الْأَنْصَارَ عَيْبَتِي الَّتِي أَوَيْتُ
إِلَيْهَا فَأَكْرِمُوا كَرِيمَهُمْ وَتَجَاوَزُوا عَنْ مُسِيئِهِمْ إِلَّا فِي
حَدٍّ أَلَا إِنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِ اللَّهِ قَدْ خُيِّرَ بَيْنَ الدُّنْيَا
وَبَيْنَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَاخْتَارَ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ
وَظَنَّ أَنَّهُ يَعْنِي نَفْسَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَى رِسْلِكَ يَا أَبَا بَكْرٍ سُدُّوا هَذِهِ الْأَبْوَابَ
الشَّوَارِعَ إِلَى الْمَسْجِدِ إِلَّا بَابَ أَبِي بَكْرٍ فَإِنِّي لَا أَعْلَمُ
امْرَأً أَفْضَلَ عِنْدِي يَدًا فِي الصُّحْبَةِ مِنْ أَبِي بَكْرٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Farwah bin Abu Al
Maghra` telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mukhtar dari Muhammad bin Ishaq dari Muhammad bin Ka'ab dari 'Urwah dari 'Aisyah Radliyallahu'anha ia berkata: Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda ketika sakit beliau: " Siramkanlah kepadaku tujuh
ember air dari tujuh sumur yang berbeda-beda, sehingga aku bisa keluar kepada
orang-orang untuk memenuhi janji mereka" perawi berkata: "Maka kami dudukkan
beliau pada bejana milik Hafsah Radliyallahu'anha, kami siramkan atau kami
tuangkan air kepadanya -keraguan redaksi kami siramkan atau kami tuangkan ini
dari Muhammad bin Ishaq-, maka beliau mendapatkan ketenangan, lalu beliau keluar
dan menaiki mimbar; seraya bersabda: " Kaum Anshar adalah manusia kepercayaan
dan penjaga rahasiaku, tempat aku berlindung, kecuali jika mereka benar-benar
melanggar hukum. Ingatlah, ada seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala diberi
kebebasan memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa
Ta'ala, maka ia memilih apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala " Lalu
Abu Bakar Radliyallahu'anhu menangis, ia beranggapan bahwa ucapan nabi
shallallahu 'alaihi wasallam itu dialamatkan untuk dirinya. Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tunggu dulu wahai Abu Bakar, tutuplah
pintu-pintu jalan yang menuju ke masjid (Nabawi) kecuali pintu Abu Bakar, karena
aku tidak mengenal seorang pun yang lebih utama bagiku dalam persahabatan dan
pembelaan daripada Abu Bakar Radliyallahu'anhu".
No. Hadist: 82
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ
مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أُوذِنَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالصَّلَاةِ فِي مَرَضِهِ
فَقَالَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أُغْمِيَ عَلَيْهِ فَلَمَّا
سُرِّيَ عَنْهُ قَالَ هَلْ أَمَرْتُنَّ أَبَا بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَقُلْتُ
إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ فَلَوْ أَمَرْتَ عُمَرَ فَقَالَ أَنْتُنَّ
صَوَاحِبُ يُوسُفَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَرُبَّ قَائِلٍ
مُتَمَنٍّ وَيَأْبَى اللَّهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
Manshur telah
menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaiman dari Sulaiman bin Abdurrahman dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah Radliyallahu'anha ia berkata: "Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Aallam mengizinkan untuk mengumandangkan adzan shalat,
kemudian beliau bersabda: "Perintahkanlah Abu Bakar untuk mengimami
orang-orang", lalu beliau jatuh pingsan. Ketika beliau siuman, beliau bertanya:
"Apakah aku telah memerintahkan Abu Bakar Radliyallahu'anhu untuk mengimami
orang-orang?. Lalu aku (perawi) berkata: "Bukankah Abu Bakar seorang yang lembut
hingga mudah menangis, tidak sebaiknyakah baginda memerintahkan Umar saja?".
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Ah,, Kamu ini seperti
saudara-saudara Yusuf saja, perintahkan Abu Bakar untuk mengimami orang-orang,
berapa banyak orang yang berangan-angan tetapi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dan
orang-orang yang beriman tidak menginginkannya".
No. Hadist: 83
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ
تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ
فَحُبِسَ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَلَيْلَتَهُ وَالْغَدَ حَتَّى دُفِنَ لَيْلَةَ
الْأَرْبِعَاءِ وَقَالُوا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَمُتْ وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى فَقَامَ عُمَرُ
فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَمُتْ
وَلَكِنْ عُرِجَ بِرُوحِهِ كَمَا عُرِجَ بِرُوحِ مُوسَى وَاللَّهِ لَا يَمُوتُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى يَقْطَعَ أَيْدِيَ
أَقْوَامٍ وَأَلْسِنَتَهُمْ فَلَمْ يَزَلْ عُمَرُ يَتَكَلَّمُ حَتَّى أَزْبَدَ
شِدْقَاهُ مِمَّا يُوعِدُ وَيَقُولُ فَقَامَ الْعَبَّاسُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ مَاتَ وَإِنَّهُ لَبَشَرٌ
وَإِنَّهُ يَأْسُنُ كَمَا يَأْسُنُ الْبَشَرُ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ
فَإِنَّهُ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْ أَنْ يُمِيتَهُ إِمَاتَتَيْنِ أَيُمِيتُ
أَحَدَكُمْ إِمَاتَةً وَيُمِيتُهُ إِمَاتَتَيْنِ وَهُوَ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ
مِنْ ذَلِكَ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ فَإِنْ يَكُ كَمَا تَقُولُونَ
فَلَيْسَ بِعَزِيزٍ عَلَى اللَّهِ أَنْ يَبْحَثَ عَنْهُ التُّرَابَ إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا مَاتَ حَتَّى تَرَكَ
السَّبِيلَ نَهْجًا وَاضِحًا فَأَحَلَّ الْحَلَالَ وَحَرَّمَ الْحَرَامَ وَنَكَحَ
وَطَلَّقَ وَحَارَبَ وَسَالَمَ مَا كَانَ رَاعِي غَنَمٍ يَتَّبِعُ بِهَا صَاحِبُهَا
رُءُوسَ الْجِبَالِ يَخْبِطُ عَلَيْهَا الْعِضَاهَ بِمِخْبَطِهِ وَيَمْدُرُ
حَوْضَهَا بِيَدِهِ بِأَنْصَبَ وَلَا أَدْأَبَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِيكُمْ أَيْ قَوْمِ فَادْفِنُوا صَاحِبَكُمْ قَالَ
وَجَعَلَتْ أُمُّ أَيْمَنَ تَبْكِي فَقِيلَ لَهَا يَا أُمَّ أَيْمَنَ تَبْكِي عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ إِنِّي وَاللَّهِ مَا
أَبْكِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَّا أَكُونَ
أَعْلَمُ أَنَّهُ قَدْ ذَهَبَ إِلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَهُ مِنْ الدُّنْيَا
وَلَكِنِّي أَبْكِي عَلَى خَبَرِ السَّمَاءِ انْقَطَعَ قَالَ حَمَّادٌ خَنَقَتْ
الْعَبْرَةُ أَيُّوبَ حِينَ بَلَغَ هَا هُنَا
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Ikrimah ia berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam wafat pada hari senin namun jasad beliau belum juga dimakamkan hari
itu, malamnya, dan hari esoknya, sehingga dimakamkan pada malam rabu, mereka
berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, hanya saja beliau
naik (ke langit) dengan ruhnya sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan, Lalu
Umar Radliyallahu'anhu berdiri seraya berkata: "Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam belum wafat, akan tetapi beliau dinaikkan bersama
ruhnya (ke langit) sebagaimana Musa 'Aalaihissalam dinaikkan. Demi Allah
Subhaanallahu wa Ta'ala, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggal
sampai ia memotong tangan-tangan serta lidah-lidah mereka. Umar
Radliyallahu'anhu terus berkata (demikian) sampai berbusa kedua sudut mulutnya
sebab ancaman dan perkataannya. Kemudian Abbas Radliyallahu'anhu berdiri seraya
berkata: "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah meninggal dunia,
karena beliau adalah manusia biasa, dan beliau berubah sebagaimana berubahnya
manusia, maka makamkanlah sahabat kalian, sungguh beliau lebih mulia di sisi
Allah Subhaanallahu wa Ta'ala daripada ia diwafatkan dua kali, mungkinkah kalian
diwafatkan sekali dan beliau diwafatkan dua kali padahal beliau lebih mulia di
sisi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dari mereka? Wahai kaum, makamkanlah sahabat
kalian, maka jika beliau seperti apa yang kalian katakan, niscaya tidak sulit
bagi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala untuk mencarikan tanah pemakamannya. Demi
Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak
meninggal sampai meninggalkan manhaj yang jelas, beliau menghalalkan yang halal,
mengharamkan yang haram, menikahkan dan menceraikan, berperang dan berdamai. Dan
tidak ada seorang penggembala pun yang lebih lelah dan lebih capek mengikuti
kambingnya sampai puncak-puncak gunung, ia jatuhkan pohon-pohon berduri dengan
tongkatnya, ia perbaiki telaga airnya dengan tangannya, daripada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Sekarang beliau ada diantara kalian, maka
makamkanlah sahabat kalian ini". Ia berkata: "Dan Ummu Aiman Radliyallahu'anha
pun menangis, lalu ditanyakan kepadanya, 'Wahai Ummu Aiman, apakah kamu
menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' ia menjawab: 'Demi Allah,
aku tidak menangisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketahuilah olehmu
bahwa aku lebih tahu beliau telah pergi ke negeri yang lebih baik daripada dunia
ini, namun aku menangis karena berita langit (wahyu) Telah terputus'. " Hammad
Rahimahullah: "Ayyub menangis tersedu-sedu ketika ucapan Ummu Aiman sampai di
sini.
No. Hadist: 84
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ
بْنُ سَعِيدٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنَا
الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي يَعِيشُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنِي مَكْحُولٌ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَصَابَ أَحَدَكُمْ
مُصِيبَةٌ فَلْيَذْكُرْ مُصِيبَتَهُ بِي فَإِنَّهَا مِنْ أَعْظَمِ
الْمَصَائِبِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdul Wahab bin
Sa'id Ad Dimasyqi
telah menceritakan kepada kami Syu'aib Ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami
Al
'Auza'i telah
menceritakan kepadaku Ya'isy bin Al Walid telah menceritakan kepadaku
Makhul Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: " Apabila salah seorang diantara kalian terkena musibah, maka
bayangkanlah musibah yang menimpanya itu menimpaku, maka itu merupakan musibah
yang paling besar".
No. Hadist: 85
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا فِطْرٌ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَصَابَ أَحَدَكُمْ مُصِيبَةٌ فَلْيَذْكُرْ مُصَابَهُ بِي
فَإِنَّهَا مِنْ أَعْظَمِ الْمَصَائِبِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Fithr dari 'Atha` ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam: " Jika suatu musibah menimpa seseorang dari kalian maka bayangkanlah
musibah itu menimpaku, maka hal itu adalah termasuk musibah yang terbesar".
No. Hadist: 86
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ مَا سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَذْكُرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطُّ إِلَّا بَكَى
Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin
Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amr bin Muhammad dari ayahnya ia berkata: " Aku sama sekali tidak mendengar
Ibnu
Umar ingat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam selain ia menangis".
No. Hadist: 87
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ
فَاطِمَةَ قَالَتْ يَا أَنَسُ كَيْفَ طَابَتْ أَنْفُسُكُمْ أَنْ تَحْثُوا عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التُّرَابَ وَقَالَتْ يَا
أَبَتَاهْ مِنْ رَبِّهِ مَا أَدْنَاهْ وَا أَبَتَاهْ جَنَّةُ الْفِرْدَوْسِ
مَأْوَاهْ وَا أَبَتَاهْ إِلَى جِبْرِيلَ نَنْعَاهْ وَا أَبَتَاهْ أَجَابَ رَبًّا
دَعَاهْ قَالَ حَمَّادٌ حِينَ حَدَّثَ ثَابِتٌ بَكَى و قَالَ ثَابِتٌ حِينَ حَدَّثَ
أَنَسٌ بَكَى
Telah menceritakan kepada
kami Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik Radliyallahu'anhu Bahwasannya
Fatimah Radliyallahu'anha bertanya: " Wahai Anas,
bagaimana dirimu senang menaburkan tanah pada (makam) Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam? Dan Fatimah seraya melantunkan uneg-unegnya: "Wahai ayahku
yang alangkah dekatnya dengan Rabbnya, wahai ayahku yang surga firdaus adalah
tempat kembalinya, wahai ayahku yang kepada Jibril 'Aalaihissalam kami
memberitahukan kematiannya, wahai ayahku yang dia memenuhi Rabb(nya) ketika
memanggilnya". Hammad Rahimahullah berkata: "Ketika Tsabit menyampaikan hadits
ini, ia menangis". Tsabit berkata: "Anas Radliyallahu'anhu ketika menyampaikan
hadits ini beliau menangis".
No. Hadist: 88
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ وَذَكَرَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ شَهِدْتُهُ يَوْمَ دَخَلَ الْمَدِينَةَ فَمَا
رَأَيْتُ يَوْمًا قَطُّ كَانَ أَحْسَنَ وَلَا أَضْوَأَ مِنْ يَوْمٍ دَخَلَ
عَلَيْنَا فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَهِدْتُهُ
يَوْمَ مَوْتِهِ فَمَا رَأَيْتُ يَوْمًا كَانَ أَقْبَحَ وَلَا أَظْلَمَ مِنْ يَوْمٍ
مَاتَ فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada
kami 'Affan telah menceritakan kepada kami
Hammad
Salamah dari
Tsabit dari Anas Radliyallahu'anhu ia mengenang Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, " Aku menyaksikan beliau ketika memasuki Madinah, aku tidak
pernah melihat hari yang lebih baik dan lebih cerah daripada hari saat
kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke Madinah, dan aku juga
menyaksikan hari wafatnya, maka aku tidak melihat satu hari yang lebih buruk dan
lebih gelap daripada hari wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ".
No. Hadist: 89
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُطِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي عَبْدِ الْجَلِيلِ عَنْ أَبِي حَرِيزٍ
الْأَزْدِيِّ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَجِدُكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
قَائِمًا عِنْدَ رَبِّكَ وَأَنْتَ مُحْمَارَّةٌ وَجْنَتَاكَ مُسْتَحْيٍ مِنْ
رَبِّكَ مِمَّا أَحْدَثَتْ أُمَّتُكَ مِنْ بَعْدِكَ
Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin
Muthi' telah
menceritakan kepada kami Husyaim dari Abu Abdul Jalil dari Abu Hariz Al Azdi ia berkata: "Abdullah bin Salam berkata kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 'Wahai Rasulullah, kami melihat kamu berdiri
di sisi Rabbmu, dan wajahmu memerah (menjadi agak merah) sedang keningmu malu
terhadap Rabbmu akibat tindakan yang diada-adakan oleh umatmu setelah kamu
(wafat) ".
No. Hadist: 90
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ
كَثِيرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ شُرَيْحٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي
الْأَسْوَدِ الْقُرَشِيِّ عَنْ أَبِي قُرَّةَ مَوْلَى أَبِي جَهْلٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ هَذِهِ
السُّورَةَ لَمَّا أُنْزِلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ
فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَيَخْرُجُنَّ مِنْهَا أَفْوَاجًا كَمَا دَخَلُوهُ
أَفْوَاجًا
Telah mengabarkan kepada kami
Al Qasim bin
Katsir ia
berkata: "aku mendengar Abdurrahman bin Syuraih menceritakan dari Abu Al Aswad Al
Qurasyi dari
Abu
Farwah -bekas
budak Abu Jahl- dari Abu Hurairah Radliyallahu'anhu Dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam: "Sesungguhnya ketika surat ini diturunkan "IDZAA JAA`A NASHRULLAHI WAL
FATHU WA RAITANNASA YADKHULUNA FI DIINILLAHI AFWAAJAA" (Apabila telah datang
pertolongan Allah Suhaanallahu wa Ta'ala dan kemenangan. Dan kamu melihat
manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong) -Qs. An Nashr:
1-2-. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Sungguh mereka akan
keluar dari (agama) nya secara berbondong-bondong sebagaimana mereka masuk ke
dalamnya juga secara berbondong-bondong".
No. Hadist: 91
Bab: Nabi Wafat
Bab: Nabi Wafat
أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرٍ
الْمِصْرِيُّ عَنْ سُلَيْمَانَ أَبِي أَيُّوبَ الْخُزَاعِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ
سَعِيدٍ الْأُمَوِيِّ عَنْ مَعْرُوفِ بْنِ خَرَّبُوذَ الْمَكِّيِّ عَنْ خَالِدِ
بْنِ مَعْدَانَ قَالَ دَخَلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْأَهْتَمِ عَلَى عُمَرَ بْنِ
عَبْدِ الْعَزِيزِ مَعَ الْعَامَّةِ فَلَمْ يُفْجَأْ عُمَرُ إِلَّا وَهُوَ بَيْنَ
يَدَيْهِ يَتَكَلَّمُ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا
بَعْدُ فَإِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ غَنِيًّا عَنْ طَاعَتِهِمْ آمِنًا
لِمَعْصِيَتِهِمْ وَالنَّاسُ يَوْمَئِذٍ فِي الْمَنَازِلِ وَالرَّأْيِ
مُخْتَلِفُونَ فَالْعَرَبُ بِشَرِّ تِلْكَ الْمَنَازِلِ أَهْلُ الْحَجَرِ وَأَهْلُ
الْوَبَرِ وَأَهْلُ الدَّبَرِ يُحْتَازُ دُونَهُمْ طَيِّبَاتُ الدُّنْيَا وَرَخَاءُ
عَيْشِهَا لَا يَسْأَلُونَ اللَّهَ جَمَاعَةً وَلَا يَتْلُونَ لَهُ كِتَابًا
مَيِّتُهُمْ فِي النَّارِ وَحَيُّهُمْ أَعْمَى نَجِسٌ مَعَ مَا لَا يُحْصَى مِنْ
الْمَرْغُوبِ عَنْهُ وَالْمَزْهُودِ فِيهِ فَلَمَّا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَنْشُرَ
عَلَيْهِمْ رَحْمَتَهُ بَعَثَ إِلَيْهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ { عَزِيزٌ
عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ }
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
فَلَمْ يَمْنَعْهُمْ ذَلِكَ أَنْ جَرَحُوهُ فِي جِسْمِهِ وَلَقَّبُوهُ فِي اسْمِهِ
وَمَعَهُ كِتَابٌ مِنْ اللَّهِ نَاطِقٌ لَا يُقَدَّمُ إِلَّا بِأَمْرِهِ وَلَا
يُرْحَلُ إِلَّا بِإِذْنِهِ فَلَمَّا أُمِرَ بِالْعَزْمَةِ وَحُمِلَ عَلَى
الْجِهَادِ انْبَسَطَ لِأَمْرِ اللَّهِ لَوْثُهُ فَأَفْلَجَ اللَّهُ حُجَّتَهُ
وَأَجَازَ كَلِمَتَهُ وَأَظْهَرَ دَعْوَتَهُ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا
نَقِيًّا ثُمَّ قَامَ بَعْدَهُ أَبُو بَكْرٍ فَسَلَكَ سُنَّتَهُ وَأَخَذَ سَبِيلَهُ
وَارْتَدَّتْ الْعَرَبُ أَوْ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ مِنْهُمْ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَ
مِنْهُمْ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الَّذِي
كَانَ قَابِلًا انْتَزَعَ السُّيُوفَ مِنْ أَغْمَادِهَا وَأَوْقَدَ النِّيرَانَ فِي
شُعُلِهَا ثُمَّ رَكِبَ بِأَهْلِ الْحَقِّ أَهْلَ الْبَاطِلِ فَلَمْ يَبْرَحْ
يُقَطِّعُ أَوْصَالَهُمْ وَيَسْقِي الْأَرْضَ دِمَاءَهُمْ حَتَّى أَدْخَلَهُمْ فِي
الَّذِي خَرَجُوا مِنْهُ وَقَرَّرَهُمْ بِالَّذِي نَفَرُوا عَنْهُ وَقَدْ كَانَ
أَصَابَ مِنْ مَالِ اللَّهِ بَكْرًا يَرْتَوِي عَلَيْهِ وَحَبَشِيَّةً أَرْضَعَتْ
وَلَدًا لَهُ فَرَأَى ذَلِكَ عِنْدَ مَوْتِهِ غُصَّةً فِي حَلْقِهِ فَأَدَّى ذَلِكَ
إِلَى الْخَلِيفَةِ مِنْ بَعْدِهِ وَفَارَقَ الدُّنْيَا تَقِيًّا نَقِيًّا عَلَى
مِنْهَاجِ صَاحِبِهِ ثُمَّ قَامَ بَعْدَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَمَصَّرَ
الْأَمْصَارَ وَخَلَطَ الشِّدَّةَ بِاللِّينِ وَحَسَرَ عَنْ ذِرَاعَيْهِ وَشَمَّرَ
عَنْ سَاقَيْهِ وَأَعَدَّ لِلْأُمُورِ أَقْرَانَهَا وَلِلْحَرْبِ آلَتَهَا فَلَمَّا
أَصَابَهُ قَيْنُ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَمَرَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَسْأَلُ
النَّاسَ هَلْ يُثْبِتُونَ قَاتِلَهُ فَلَمَّا قِيلَ قَيْنُ الْمُغِيرَةِ بْنِ
شُعْبَةَ اسْتَهَلَّ يَحْمَدُ رَبَّهُ أَنْ لَا يَكُونَ أَصَابَهُ ذُو حَقٍّ فِي
الْفَيْءِ فَيَحْتَجَّ عَلَيْهِ بِأَنَّهُ إِنَّمَا اسْتَحَلَّ دَمَهُ بِمَا
اسْتَحَلَّ مِنْ حَقِّهِ وَقَدْ كَانَ أَصَابَ مِنْ مَالِ اللَّهِ بِضْعَةً
وَثَمَانِينَ أَلْفًا فَكَسَرَ لَهَا رِبَاعَهُ وَكَرِهَ بِهَا كَفَالَةَ
أَوْلَادِهِ فَأَدَّاهَا إِلَى الْخَلِيفَةِ مِنْ بَعْدِهِ وَفَارَقَ الدُّنْيَا
تَقِيًّا نَقِيًّا عَلَى مِنْهَاجِ صَاحِبَيْهِ ثُمَّ إِنَّكَ يَا عُمَرُ بُنَيُّ
الدُّنْيَا وَلَّدَتْكَ مُلُوكُهَا وَأَلْقَمَتْكَ ثَدْيَيْهَا وَنَبَتَّ فِيهَا
تَلْتَمِسُهَا مَظَانَّهَا فَلَمَّا وُلِّيتَهَا أَلْقَيْتَهَا حَيْثُ أَلْقَاهَا
اللَّهُ هَجَرْتَهَا وَجَفَوْتَهَا وَقَذِرْتَهَا إِلَّا مَا تَزَوَّدْتَ مِنْهَا
فَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَلَا بِكَ حَوْبَتَنَا وَكَشَفَ بِكَ كُرْبَتَنَا
فَامْضِ وَلَا تَلْتَفِتْ فَإِنَّهُ لَا يَعِزُّ عَلَى الْحَقِّ شَيْءٌ وَلَا
يَذِلُّ عَلَى الْبَاطِلِ شَيْءٌ أَقُولُ قَوْلِي وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي
وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَكَانَ عُمَرُ بْنُ
عَبْدِ الْعَزِيزِ يَقُولُ فِي الشَّيْءِ قَالَ لِيَ ابْنُ الْأَهْتَمِ امْضِ وَلَا
تَلْتَفِتْ
Telah mengabarkan kepadaku
Abu Bakar Al
Mishri dari
Sulaiman Abu Ayyub
Al Khuza'i dari
Yahya bin Sa'id Al
Umawi dari
Ma'ruf bin
Kharrabudz Al Makki dari Khalid bin Ma'dan ia berkata: " Abdullah bin Al Ahtam menemui 'Umar bin Abdul'aziz bersama
masyarakat. Umar belum berbuat apa-apa, tiba-tiba Abdullah bin Al Ahtam
Rahimahullah sudah berdiri di depannya dan langsung tampil berbicara, beliau
memuji Allah Subhaanallahu wa Ta'ala dan menyanjung-Nya, kemudian ia berkata: "
Amma ba'd. Sesungguhnya Allah Subhaanallahu wa Ta'ala menciptakan manusia dan
Dia tidak membutuhkan ketaatan mereka, Dia senantiasa aman dari kemaksiatan
mereka. Saat itu manusia berada pada tingkatan dan cara pandang yang
berbeda-beda, dan bangsa Arab berada pada tingkatan paling bejat. Penduduk kota,
penduduk desa dan penduduk pegunungan terhalang dari kebaikan dunia dan
kenikmatannya, secara umum mereka tidak kenal meminta kepada Allah Subhaanallahu
wa Ta'ala, dan tidak membaca kitab-Nya, mereka yang mati berada di neraka dan
mereka yang hidup dalam kondisi buta dari hidayah dan najis, pada mereka sekian
banyak persoalan yang menjijikkan dan merisihkan yang jumlahnya tidak terhitung.
Ketika Allah Subhaanallahu wa Ta'ala ingin menebarkan rahmat-Nya kepada mereka,
Ia utus seorang Rasul dari mereka, yang beliau mempunyai sifat "'AZIIZUN
'ALAIHIM MA ANITTUM HARIISUN 'ALAIKUM BIL MU`MININA RAUFURRAHIIM" (Berat terasa
olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi
kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu`min) -Qs. At
Taubah: 128. Semoga Allah Subhaanallahu wa Ta'ala melimpahkan shalawat,
kesejahteraan, rahmat, dan keberkahan-Nya kepadanya. Namun dengan ke semua sifat
baik beliau ini, tidak juga menghalangi mereka untuk melukai tubuhnya,
menggelarinya gelar buruk pada namanya, padahal ia membawa kitab yang berbicara
dari Allah, beliau tidak menyampaikan selain apa yang diperintah-Nya, ia tidak
pergi kecuali seijin-Nya. Maka tatkala ia diperintah untuk memantapkan hati,
memikul beban jihad, kekuatannya membentang demi melaksanakan perintah Allah
Subhaanallahu wa Ta'ala sehingga Allah menampakkan hujjah-Nya dan melestarikan
kalimat-Nya, serta menampakkan dakwahnya. Dan beliau meninggal dunia dalam
keadaan bertakwa dan bersih. Kemudian Abu Bakar Radliyallahu'anhu menggantikan
beliau dan mengikuti sunnahnya, mengambil jalannya, namun (sebagian orang)
bangsa Arab murtad atau siapa saja diantara mereka yang berbuat demikian, maka
Abu Bakar menolak menerima mereka setelah (wafatnya) Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam selain orang-orang yang mau menerima dirinya menghunus pedang
dari sarungnya dan menyalakan api agar tetap dengan suluhnya (menerima kebijakan
perangnya), kemudian dengan para pembela kebenaran ia memberantas pemuja
kebatilan. Beliau tiada henti melakukan peperangan dan menyirami bumi dengan
darah mereka, hingga ia benar-benar mengembalikan mereka ke pangkuan agama yang
mereka tinggalkan, dan memantapkan mereka kembali ke dalam ajaran yang mereka
singkiri. Dan beliau dapatkan harta Allah (ghanimah) berupa unta-unta muda, yang
beliau sampai puas karenanya, serta beliau dapatkan wanita Habasyah yang
menyusukan anaknya, yang selanjutnya beliau duga saat kematiannya sebagai
penyumbat tenggorokannya. Akhirnya beliau serahkan tugas ini kepada khalifah
setelahnya, dan beliau meninggalkan dunia dalam keadaan takwa dan bersih dengan
memegang teguh manhaj temannya (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam). Kemudian
Umar bin Khattab menjadi khalifah setelahnya; ia membangun dan memakmurkan
beberapa kota, ia menggabungkan ketegasan dengan kelembutan, ia singsingkan kain
lengan dan kain betisnya (maksudnya bekerja keras semaksimal kemampuan), ia atur
segala hal yang meruanglingkupi persoalan, dan ia persiapkan semua peralatan
berperang, maka ketika budak Mughirah bin Syu`bah Radliyallahu'anhu menikamnya,
beliau menyuruh Ibnu Abbas Radliyallahu'anhu untuk bertanya kepada manusia,
"Apakah orang-orang telah memastikan sang pembunuhnya?" Ketika ada berita bahwa
pembunuhnya adalah "Budak Mughirah bin Syu`bah" ia berteriak keras memuji
Tuhannya, karena yang menikamnya bukanlah orang yang mempunyai hak dalam fai`
hingga ia dapat berdalih bahwa ia menghalalkan darahnya dengan alasan
menghalalkan haknya. Telah Umar hasilkan sekitar delapan puluh ribu lebih harta
Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, dan bahkan ia jual rumahnya karena beliau
khawatir jangan-jangan sebagai tanggungan anak-anaknya. Kemudian ia serahkan
harta-harta ini kepada khalifah yang setelahnya, dan ia (Umar Radliyallahu'anhu)
meninggalkan dunia dalam keadaan bertakwa dan bersih sesuai dengan manhaj
sahabatnya. Kemudian wahai Umar bin Abd Aziz, dunia telah melahirkan kerajaan
untukmu dan memberi kedua putingnya kepadamu, dan kamu tumbuh di sana mencari
tempat keberadaannya, ketika kamu diberi kekuasaan itu, justru malah kamu
lemparkan ke tempat Allah Subhaanallahu wa Ta'ala lemparkan, kamu tinggalkan,
kamu anggap hina, dan kamu anggap kotor kecuali yang kau ambil sebagai bekal.
Segala puji bagi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, yang kerena sebab-Mu bersihlah
dosa kami, tersingkaplah malapetaka kami, maka teruslah engkau berjalan, jangan
menoleh, karena tidak ada sesuatu yang mengalahkan yang benar, dan tidak ada
sesuatu yang takluk menghadapi kebatilan. Cukuplah aku mengucapkan perkataanku
ini, aku memohon ampun kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala untukku dan untuk
kaum mu`minin dan kaum mu`minat". Khalid bin Ma'dan Rahimahullah berkata:
"Kemudian Umar bin Abdul Aziz berbicara suatu hal". Ibnu Haitsam berkata
kepadaku: "Jalan terus dan jangan menoleh ke belakang. "
No. Hadist: 92
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ النُّكْرِيُّ
حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوْزَاءِ أَوْسُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قُحِطَ أَهْلُ
الْمَدِينَةِ قَحْطًا شَدِيدًا فَشَكَوْا إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ انْظُرُوا
قَبْرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْعَلُوا مِنْهُ كِوًى
إِلَى السَّمَاءِ حَتَّى لَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّمَاءِ سَقْفٌ قَالَ
فَفَعَلُوا فَمُطِرْنَا مَطَرًا حَتَّى نَبَتَ الْعُشْبُ وَسَمِنَتْ الْإِبِلُ
حَتَّى تَفَتَّقَتْ مِنْ الشَّحْمِ فَسُمِّيَ عَامَ الْفَتْقِ
Telah menceritakan kepada
kami Abu
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Zaid telah menceritakan kepada kami
Umar bin Malik An
Nukri telah
menceritakan kepada kami Abu Al Jauza` Aus bin
Abdullah, ia
berkata: "Suatu hari penduduk Madinah dilanda kekeringan yang sangat hebat, dan
saat itu mereka mengadu kepada Aisyah Radliyallahu'anha, kemudian ia berkata: "Pergilah
ke kubur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, buatlah lubang ke arah langit dan
jangan sampai ada atap diantaranya dengan langit. Kemudian Abu Al Jauza`
melanjutkan kisahnya: " kemudian masyarakat Madinah melakukan apa yang
diperintahkan Aisyah Radliyallahu'anha, setelah itu, turunlah hujan dan
rerumputan pun tumbuh dan ternak-ternak menjadi sehat. Karenanya tahun tersebut
disebut dengan tahun kemenangan".
No. Hadist: 93
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ لَمَّا كَانَ أَيَّامُ
الْحَرَّةِ لَمْ يُؤَذَّنْ فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ثَلَاثًا وَلَمْ يُقَمْ وَلَمْ يَبْرَحْ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ مِنْ
الْمَسْجِدِ وَكَانَ لَا يَعْرِفُ وَقْتَ الصَّلَاةِ إِلَّا بِهَمْهَمَةٍ
يَسْمَعُهَا مِنْ قَبْرِ النَّبِيِّ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Marwan bin
Muhammad dari
Sa'id bin Abdul
Aziz ia berkata:
" Ketika terjadi musim kering yang dahsyat, tidak ada adzan di masjid Nabawi
sebanyak tiga kali, dan tidak pula iqamah. Dan, Sa'id bin Al Musayyib tidak keluar dari masjid Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Ia tidak mengetahui waktu shalat kecuali setelah mendengar
suara-suara dari arah kubur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian ia
menyebutkan maknanya.
No. Hadist: 94
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
Bab: Penghormatan Allah kepada Nabi-Nya sepeninggalnya
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي خَالِدٌ هُوَ ابْنُ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدٍ
هُوَ ابْنُ أَبِي هِلَالٍ عَنْ نُبَيْهِ بْنِ وَهْبٍ أَنَّ كَعْبًا دَخَلَ عَلَى
عَائِشَةَ فَذَكَرُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
كَعْبٌ مَا مِنْ يَوْمٍ يَطْلُعُ إِلَّا نَزَلَ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ
الْمَلَائِكَةِ حَتَّى يَحُفُّوا بِقَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَضْرِبُونَ بِأَجْنِحَتِهِمْ وَيُصَلُّونَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا أَمْسَوْا عَرَجُوا وَهَبَطَ مِثْلُهُمْ
فَصَنَعُوا مِثْلَ ذَلِكَ حَتَّى إِذَا انْشَقَّتْ عَنْهُ الْأَرْضُ خَرَجَ فِي
سَبْعِينَ أَلْفًا مِنْ الْمَلَائِكَةِ يَزِفُّونَهُ
Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku, Al Laits telah menceritakan kepadaku,
Khalid Ibnu
Yazid, dari
Sa`id Ibnu Abu
Hilal dari
Nubaih bin
Wahb bahwasanya
Ka'ab masuk mengunjungi Aisyah Radliyallahu'anha. Kemudian para sahabat
menyebut-nyebut nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
Ka'ab berkata: " Tiada satu hari pun (terlewati)
kecuali turun seribu malaikat sehingga mengelilingi makam Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, mereka mengepakkan sayapnya dan bershalawat kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Sampai apabila sore hari tiba, mereka naik (ke
atas langit,) dan turunlah malaikat semisal dan melakukan perbuatan semisal yang
tadi, hingga apabila bumi ini terbelah, Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
keluar diiringi oleh tujuh puluh ribu malaikat".
No. Hadist: 95
Bab: Mengikuti sunnah
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ
أَخْبَرَنَا ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ مَعْدَانَ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ عِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ صَلَّى لَنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْفَجْرِ ثُمَّ
وَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا
الْقُلُوبُ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ
فَأَوْصِنَا فَقَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ
كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى
اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسَنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ
وَالْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و قَالَ أَبُو عَاصِمٍ مَرَّةً
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلَالَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
'Ashim telah
mengabarkan kepada kami Tsaur bin Yazid telah menceritakan kepadaku
Khalid bin
Ma'dan dari
Abdur Rahman bin
'Amr dari
'Irbadl bin
Sariah ia
berkata; " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh bersama kami,
kemudian beliau memberikan wejangan dengan wejangan yang sangat dalam hingga air
mata (kami) bercucuran dan bergetarlah hati- hati (kami), kemudian seseorang
bertanya; " wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seakan-akan wejangan
ini adalah wejangan penutup (yang engkau berikan), maka berikanlah kami wasiat.
Lalu Beliau berkata: " Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah
Subhaanallahu wa Ta'ala dan selalu mendengar dan ta'at (kepada para pemimpin),
meskipun ia seorang budak dari Habasyah, sesungguhnya barang siapa diantara
kalian yang hidup setelahku niscaya ia melihat perbedaan yang banyak, maka
kalian harus mengikuti sunnahku dan sunnah khulafa`urrasyidin yang lurus,
gigitlah dengan gigi geraham kalian (peganglah dengan teguh), berhati-hatilah
dengan segala sesuatu yang baru (perkara bid`ah), karena sesuatu yang baru itu
bid`ah". Abu 'Ashim berkata: "Hendaklah kalian berhati-hati terhadap
perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena setiap bid`ah itu
sesat".
No. Hadist: 96
Bab: Mengikuti sunnah
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ
حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ
كَانَ مَنْ مَضَى مِنْ عُلَمَائِنَا يَقُولُونَ الِاعْتِصَامُ بِالسُّنَّةِ نَجَاةٌ
وَالْعِلْمُ يُقْبَضُ قَبْضًا سَرِيعًا فَنَعْشُ الْعِلْمِ ثَبَاتُ الدِّينِ
وَالدُّنْيَا وَفِي ذَهَابِ الْعِلْمِ ذَهَابُ ذَلِكَ كُلِّهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Mughirah telah
menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Yunus bin Yazid dari Az Zuhri ia berkata: "Tak terlewat satu pun dari
ulama-ulama kita melainkan mereka berkata: ' Berpegang teguh kepada sunnah
merupakan kesuksesan, dan ilmu akan dicabut dengan cepat, penegakkan ilmu itu
merupakan penegakkan agama dan dunia, dan dengan hilangnya ilmu maka hilanglah
semua itu".
No. Hadist: 97
Bab: Mengikuti sunnah
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ
حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي عَمْرٍو السَّيْبَانِيِّ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ أَوَّلَ الدِّينِ
تَرْكًا السُّنَّةُ يَذْهَبُ الدِّينُ سُنَّةً سُنَّةً كَمَا يَذْهَبُ الْحَبْلُ
قُوَّةً قُوَّةً
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Mughirah telah
menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Yahya bin Abu 'Amr As
Saibani dari
Abdullah bin Ad
Dailami ia
berkata: "Telah sampai (kabar) kepadaku bahwa yang paling pertama dari masalah
agama yang ditinggalkan adalah sunnah, agama ini akan hilang sunnahnya satu
persatu sebagaimana terputusnya seutas tali sedikit demi sedikit".
No. Hadist: 98
Bab: Mengikuti sunnah
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ
حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ حَسَّانَ قَالَ مَا ابْتَدَعَ قَوْمٌ بِدْعَةً فِي
دِينِهِمْ إِلَّا نَزَعَ اللَّهُ مِنْ سُنَّتِهِمْ مِثْلَهَا ثُمَّ لَا يُعِيدُهَا
إِلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Mughirah telah
menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Hassan ia berkata: " Tidaklah suatu kaum membuat satu
bid`ah dalam agama mereka melainkan Allah Subhaanallahu wa Ta'ala akan mencabut
dari sunnah mereka seperti bagian bid`ah (yang mereka perbuat) kemudian Dia
tidak mengembalikan lagi sunnah tersebut sampai hari kiamat".
No. Hadist: 99
Bab: Mengikuti sunnah
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ
مَا ابْتَدَعَ رَجُلٌ بِدْعَةً إِلَّا اسْتَحَلَّ السَّيْفَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Ayyub dari Abu Kilabah ia berkata: " Tidaklah seorang berbuat bid`ah
kecuali ia menghalalkan pedang ditebaskan".
No. Hadist: 100
Bab: Mengikuti sunnah
Bab: Mengikuti sunnah
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ
إِنَّ أَهْلَ الْأَهْوَاءِ أَهْلُ الضَّلَالَةِ وَلَا أَرَى مَصِيرَهُمْ إِلَّا
النَّارَ فَجَرِّبْهُمْ فَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْهُمْ يَنْتَحِلُ قَوْلًا أَوْ قَالَ
حَدِيثًا فَيَتَنَاهَى بِهِ الْأَمْرُ دُونَ السَّيْفِ وَإِنَّ النِّفَاقَ كَانَ
ضُرُوبًا ثُمَّ تَلَا { وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللَّهَ } { وَمِنْهُمْ مَنْ
يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ } { وَمِنْهُمْ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ }
فَاخْتَلَفَ قَوْلُهُمْ وَاجْتَمَعُوا فِي الشَّكِّ وَالتَّكْذِيبِ وَإِنَّ
هَؤُلَاءِ اخْتَلَفَ قَوْلُهُمْ وَاجْتَمَعُوا فِي السَّيْفِ وَلَا أَرَى
مَصِيرَهُمْ إِلَّا النَّارَ قَالَ حَمَّادٌ ثُمَّ قَالَ أَيُّوبُ عِنْدَ ذَا
الْحَدِيثِ أَوْ عِنْدَ الْأَوَّلِ وَكَانَ وَاللَّهِ مِنْ الْفُقَهَاءِ ذَوِي
الْأَلْبَابِ يَعْنِي أَبَا قِلَابَةَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah ia berkata: " Sesungguhnya pemuja hawa nafsu
adalah orang-orang yang sesat, dan aku tidak melihat akhir perjalanan yang
mereka tempuh kecuali neraka. Ujilah mereka itu. Tidak ada seorang pun dari
mereka yang menyitir perkataan atau berkata, hingga persoalannya tiada lain
adalah pedang. Sesungguhnya kemunafikan sudah menjadi ciri khas mereka. Kemudian
ia membaca ayat "WA MINHUM MAN 'AHADALLAHA' (Dan diantara mereka ada orang yang
telah berikrar kepada Allah Subhaanallahu wa Ta'ala) -Qs. At Taubah: 75-, dan
ayat "WA MINHUM MAN YALMIZUKA FIS SHADAQAAT' (Dan diantara mereka ada orang yang
mencelamu tentang (pembagian) zakat) -Qs. At Taubah: 58-, dan ayat
"WAMINHUMULLADZINA YU`DZUUNANABIYYA' (Dan diantara mereka 'orang-orang munafik'
ada yang menyakiti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) -Qs. Attaubah: 116-,.
Kemudian mereka berbeda pendapat dan berselisih, dan akhirnya mereka berkumpul
dalam keraguan dan kedustaan,. Sesungguhnya mereka berbeda pendapat dan bersatu
dalam gelayut pedang. Dan aku tidak melihat perjalanan mereka kecuali ke
neraka". Hammad berkata: "Ayyub berkata tentang hadits ini atau hadits awal,
demi Allah Subhaanallahu wa Ta'ala, ia termasuk salah seorang pakar fikih yang
sangat cerdas, maksudku adalah Abu Qilabah".
No. Hadist: 101
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ
وَحُذَيْفَةَ أَنَّهُمَا كَانَا جَالِسَيْنِ فَجَاءَ رَجُلٌ فَسَأَلَهُمَا عَنْ
شَيْءٍ فَقَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ لِحُذَيْفَةَ لِأَيِّ شَيْءٍ تَرَى يَسْأَلُونِي
عَنْ هَذَا قَالَ يَعْلَمُونَهُ ثُمَّ يَتْرُكُونَهُ فَأَقْبَلَ إِلَيْهِ ابْنُ
مَسْعُودٍ فَقَالَ مَا سَأَلْتُمُونَا عَنْ شَيْءٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى
نَعْلَمُهُ أَخْبَرْنَاكُمْ بِهِ أَوْ سُنَّةٍ مِنْ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرْنَاكُمْ بِهِ وَلَا طَاقَةَ لَنَا بِمَا
أَحْدَثْتُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
'Atho` dari 'Amir dari Ibnu Mas'ud dan Hudzaifah, keduanya duduk-duduk lantas seseorang mendatangi
keduanya dan bertanya sesuatu. Bertanyalah Ibnu mas'ud kepada Khudzaifah;
"Menurutmu, untuk tujuan apa mereka bertanya tentang hal ini?" Ia menjawab:
Mereka mengetahui tetapi kemudian mereka meninggalkannya. Setelah itu Ibnu
Mas'ud menemuinya dan berkata: " Apa saja yang kalian tanyakan kepada kami
tentang sesuatu (perkara) yang ada dalam kitab Allah dan sunnah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan kami tahu, niscaya kami kabarkan kepada kalian,
tetapi tidak ada kemampuan bagi kami atas apa saja yang kalian ada-adakan
(perbuatan bid`ah) ".
No. Hadist: 102
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ
النَّزَّالِ بْنِ سَبْرَةَ قَالَ مَا خَطَبَ عَبْدُ اللَّهِ خُطْبَةً بِالْكُوفَةِ
إِلَّا شَهِدْتُهَا فَسَمِعْتُهُ يَوْمًا وَسُئِلَ عَنْ رَجُلٍ يُطَلِّقُ
امْرَأَتَهُ ثَمَانِيَةً وَأَشْبَاهِ ذَلِكَ قَالَ هُوَ كَمَا قَالَ ثُمَّ قَالَ
إِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ كِتَابَهُ وَبَيَّنَ بَيَانَهُ فَمَنْ أَتَى الْأَمْرَ مِنْ
قِبَلِ وَجْهِهِ فَقَدْ بُيِّنَ لَهُ وَمَنْ خَالَفَ فَوَاللَّهِ مَا نُطِيقُ
خِلَافَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Al Mas'udi dari Abdul Malik bin Maisarah dari An Nazzal bin Sabrah ia berkata: Tidaklah
Abdullah menyampaikan satu khutbah pun di kota Kufah
melainkan aku menghadirinya. Suatu hari aku pernah mendengar (ia berhutbah) dan
ia ditanya tentang seseorang yang menthalaq (mencerai) isterinya sebanyak
delapan kali atau yang seperti itu, maka ia menjawab: "Telah jatuh apa yang ia
katakan", lalu ia berkata: "Allah telah menurunkan kitab-Nya dan memberikan
penjelasan tentangnya, barang siapa yang melakukan suatu hal yang sesuai dengan
yang (datang) dari-Nya, sungguh itu telah dijelaskan kepadanya, tetapi barang
siapa yang menyalahi, demi Allah kami tidak mampu melayani tindakan salah
kalian".
No. Hadist: 103
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَيْسَرَةَ
قَالَ سَمِعْتُ النَّزَّالَ بْنَ سَبْرَةَ قَالَ شَهِدْتُ عَبْدَ اللَّهِ وَأَتَاهُ
رَجُلٌ وَامْرَأَةٌ فِي تَحْرِيمٍ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَيَّنَ فَمَنْ أَتَى
الْأَمْرَ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَقَدْ بُيِّنَ وَمَنْ خَالَفَ فَوَاللَّهِ مَا
نُطِيقُ خِلَافَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid Ath
Thayalitsi telah
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata: telah mengabarkan kepada kepadaku
Abdul Malik bin
maisarah ia
berkata: aku mendengar An Nazzal bin Sabrah berkata: Aku pernah menyaksikan
Abdullah ketika seorang lelaki dan wanita mendatanginya
(untuk menanyakan) hal tentang pengharaman hubungan keduanya, maka ia menjawab:
" Allah telah menurunkan kitab-Nya, barang siapa yang melakukan suatu hal yang
sesuai dengan syareat-Nya, sungguh itu telah dijelaskan baginya, tetapi barang
siapa yang menyalahi, demi Allah kami tidak mampu menanggung beban penyelewengan
kalian".
No. Hadist: 104
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ أَنَّهُ كَانَ لَا
يَقُولُ بِرَأْيِهِ إِلَّا شَيْئًا سَمِعَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami Hafsh dari `Asy'ats dari Ibnu Sirin: "Bahwasanya ia tidak pernah berkata dengan
pendapatnya kecuali sesuatu yang pernah ia dengar".
No. Hadist: 105
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَثَّامٌ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ مَا سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ
يَقُولُ بِرَأْيِهِ فِي شَيْءٍ قَطُّ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami 'Atstsam dari Al A'masy ia berkata: " Aku sama sekali tidak pernah
mendengar Ibrahim menjawab suatu hal dengan akalnya
semata".
No. Hadist: 106
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ مَا قُلْتُ بِرَأْيِي مُنْذُ
ثَلَاثُونَ سَنَةً قَالَ أَبُو هِلَالٍ مُنْذُ أَرْبَعِينَ سَنَةً
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah ia berkata: " Aku tidak pernah berpendapat dengan
pendapatku semata sejak tiga puluh tahun yang lalu. Abu Hilal berkata: "Bahkan sejak empat puluh tahun".
No. Hadist: 107
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ
حَدَّثَنَا حَكَّامُ بْنُ سَلْمٍ عَنْ أَبِي خَيْثَمَةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ
بْنِ رُفَيْعٍ قَالَ سُئِلَ عَطَاءٌ عَنْ شَيْءٍ قَالَ لَا أَدْرِي قَالَ قِيلَ
لَهُ أَلَا تَقُولُ فِيهَا بِرَأْيِكَ قَالَ إِنِّي أَسْتَحْيِي مِنْ اللَّهِ أَنْ
يُدَانَ فِي الْأَرْضِ بِرَأْيِي
Telah menceritakan kepada
kami Makhlad bin
Malik telah
menceritakan kepada kami Hakkam bin Salm dari Abu Khaitsamah dari Abdul Aziz bin Rufai' ia berkata: 'Atho` ditanya tentang suatu hal, lalu ia menjawab: 'Aku
tidak tahu' kemudian seseorang berkata: 'mengapa kamu tidak jawab hal tersebut
dengan pendapatmu (saja)? ', ia menjawab: ' Aku malu kepada Allah untuk
menjadikan pendapatku sebagai pedoman di muka bumi'.".
No. Hadist: 108
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ
أَبَانَ أَخْبَرَنِي حَاتِمٌ هُوَ ابْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ عِيسَى عَنْ الشَّعْبِيِّ
قَالَ جَاءَهُ رَجُلٌ يَسْأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ
يَقُولُ فِيهِ كَذَا وَكَذَا قَالَ أَخْبِرْنِي أَنْتَ بِرَأْيِكَ فَقَالَ أَلَا
تَعْجَبُونَ مِنْ هَذَا أَخْبَرْتُهُ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ وَيَسْأَلُنِي عَنْ
رَأْيِي وَدِينِي عِنْدِي آثَرُ مِنْ ذَلِكَ وَاللَّهِ لَأَنْ أَتَعَنَّى
بِعَنِيَّةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُخْبِرَكَ بِرَأْيِي
Telah mengabarkan kepada kami
Ismail bin
Abaan ia berkata:
telah mengabarkan kepadaku Hatim Ibnu Ismail, dari Isa dari As Sya'bi ia berkata: "Seseorang mendatanginya dan
menanyakan sesuatu, lalu ia berkata: Ibnu Mas'ud dalam masalah ini mengatakan
demikian dan demikian, Ia berkata: 'Berilah penjelasan dengan pendapatmu', maka
ia berkata: ' Apakah kalian tidak heran dengan kejadian ini?, aku sampaikan
pendapat Ibnu Mas'ud tetapi ia malah minta (penjelasan) dari pendapatku. Padahal
agamaku bagiku adalah atsar (pendapat sahabat). Demi Allah, aku ditempeli tahi
dan kencing unta adalah lebih aku sukai daripada memberitakan kepadamu dengan
pendapatku'".
No. Hadist: 109
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ
أَبَانَ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ هُوَ ابْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ عِيسَى عَنْ الشَّعْبِيِّ
قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْمُقَايَسَةَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَئِنْ أَخَذْتُمْ
بِالْمُقَايَسَةِ لَتُحِلُّنَّ الْحَرَامَ وَلَتُحَرِّمُنَّ الْحَلَالَ وَلَكِنْ
مَا بَلَغَكُمْ عَنْ مَنْ حَفِظَ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَاعْمَلُوا بِهِ
Telah mengabarkan kepada kmi
Ismail bin
Abaan telah
menceritakan kepada kami Hatim dari Isa dari As Sya'bi ia berkata: " Berhati-hatilah kalian melakukan
qiyas dengan semata-mata mengandalkan otak (rasio) semata, demi Dzat yang jiwaku
berada di tanganNya, jika kalian melakukannya maka kalian akan menghalalkan yang
haram dan mengharamkan yang halal, tetapi berita yang sampai kepada kalian dari
para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang pandai agama,
kerjakanlah".
No. Hadist: 110
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ جَاءَ
رَجُلٌ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ إِنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ الْبَارِحَةَ
ثَمَانِيًا قَالَ بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ فَيُرِيدُونَ
أَنْ يُبِينُوا مِنْكَ امْرَأَتَكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ وَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ
إِنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ مِائَةَ طَلْقَةٍ قَالَ بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ
بِكَلَامٍ وَاحِدٍ قَالَ فَيُرِيدُونَ أَنْ يُبِينُوا مِنْكَ امْرَأَتَكَ قَالَ
نَعَمْ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ مَنْ طَلَّقَ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ فَقَدْ بَيَّنَ
اللَّهُ الطَّلَاقَ وَمَنْ لَبَّسَ عَلَى نَفْسِهِ وَكَّلْنَا بِهِ لَبْسَهُ
وَاللَّهِ لَا تُلَبِّسُونَ عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَنَتَحَمَّلُهُ نَحْنُ هُوَ كَمَا
تَقُولُونَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Ibnu
'Aun dari
Muhammad bin
Sirin dari
Alqamah ia berkata: Seseorang menemui Abdullah, ia
menyampaikan uneg-unegnya bahwa ia semalam telah menceraikan isterinya sebanyak
delapan kali. Ia (Abdullah) bertanya: 'dengan satu ucapan? ', orang itu
menjawab: 'dengan satu ucapan'. Abdullah bertanya: Terus mereka menginginkan
agar kamu (menthalaq) ba`in isterimu'?, ia menjawab: 'Ya, benar'. Kemudian
('Alqamah) menceritakan lagi: " Dan juga pernah Abdullah didatangi seseorang dan
menceritakan bahwa ia telah menceraikan isterinya seratus kali'. Abdullah
bertanya: 'dengan satu ucapan? ', ia menjawab: 'ya, dengan satu ucapan'. Lalu
Abdullah bertanya: 'terus mereka menginginkan agar kamu (menthalaq) ba`in
isterimu? ', ia menjawab: 'ya, benar'. Maka Abdullah berkata: " Barang siapa yang menthalaq
(isterinya) sesuai dengan cara yang telah Allah jelaskan, sungguh Allah telah
menjelaskan thalaq. Sebaliknya barang siapa melakukan tindakan gegabah pada
dirinya (tindakan ngawur yang tak ada keterangan), kami pasrahkan kengawuran
atau gegabahannya kepadanya, demi Allah, Janganlah sekali-kali kalian melakukan
tindakan gegabah diri kalian, sehingga kami merasa kepayahan sebagaimana
uneg-uneg yang kalian sampaikan kepadaku ini'".
No. Hadist: 111
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ الْقَاسِمِ
قَالَ لَأَنْ يَعِيشَ الرَّجُلُ جَاهِلًا بَعْدَ أَنْ يَعْلَمَ حَقَّ اللَّهِ
عَلَيْهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَقُولَ مَا لَا يَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritaklan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id dari Al Qasim ia berkata: Seseorang hidup dalam kebodohan
setelah ia mengetahui hak Allah atasnya itu lebih baik baginya dari pada ia
mengatakan apa yang tidak ia ketahui".
No. Hadist: 112
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ قَالَ سَمِعْتُ الْقَاسِمَ
يُسْأَلُ قَالَ إِنَّا وَاللَّهِ مَا نَعْلَمُ كُلَّ مَا تَسْأَلُونَ عَنْهُ وَلَوْ
عَلِمْنَا مَا كَتَمْنَاكُمْ وَلَا حَلَّ لَنَا أَنْ نَكْتُمَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub ia berkata: "Aku mendengar
Al
Qasim ditanya
(suatu hal), maka ia berkata: "Demi Allah kami tidak mengetahui semua yang
kalian tanyakan, dan sekiranya kami mengetahui pasti kami tidak akan
menyembunyikannya, dan tidaklah berhak bagi kami untuk menyembunyikan dari
kalian".
No. Hadist: 113
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ ابْنِ عَوْنٍ قَالَ سُئِلَ الْقَاسِمُ عَنْ شَيْءٍ قَدْ سَمَّاهُ فَقَالَ مَا
أَضْطَرُّ إِلَى مَشُورَةٍ وَمَا أَنَا مِنْ ذَا فِي شَيْءٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Ibnu
'Aun ia berkata:
"Pernah Al
Qasim ditanya
tentang suatu hal yang ia ceritakan, maka ia menjawab: ' Aku tidak perlu untuk
bermusyawarah, dan itu kuanggap tidak masalah".
No. Hadist: 114
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
كَثِيرٍ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى قَالَ قُلْتُ لِلْقَاسِمِ مَا
أَشَدَّ عَلَيَّ أَنْ تُسْأَلَ عَنْ الشَّيْءِ لَا يَكُونُ عِنْدَكَ وَقَدْ كَانَ
أَبُوكَ إِمَامًا قَالَ إِنَّ أَشَدَّ مِنْ ذَلِكَ عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ مَنْ
عَقَلَ عَنْ اللَّهِ أَنْ أُفْتِيَ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَوْ أَرْوِيَ عَنْ غَيْرِ
ثِقَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Katsir dari
Sufyan bin
'Uyainah dari
Yahya ia berkata: "Aku berkata kepada
Al
Qasim: 'Alangkah
berat bagiku jika engkau ditanya tentang sesuatu dan engkau tidak mengetahuinya
sementara ayahmu adalah seorang imam? '. Ia berkata: 'Yang lebih berat dari hal
itu di sisi Allah dan orang-orang yang memahami Allah yaitu aku berfatwa tanpa
dasar ilmu atau aku meriwayatkan (satu hadits) dari seorang yang tidak
dipercaya'".
No. Hadist: 115
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ عَنْ الْعَوَّامِ عَنْ الْمُسَيَّبِ بْنِ رَافِعٍ قَالَ
كَانُوا إِذَا نَزَلَتْ بِهِمْ قَضِيَّةٌ لَيْسَ فِيهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَثَرٌ اجْتَمَعُوا لَهَا وَأَجْمَعُوا
فَالْحَقُّ فِيمَا رَأَوْا فَالْحَقُّ فِيمَا رَأَوْا أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ عَنْ الْعَوَّامِ بِهَذَا
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Husyaim dari Al 'Awwam dari Al Musayyab bin Rafi' ia berkata: "Dahulu mereka (para sahabat)
jika mendapati masalah pada diri mereka yang tidak ada atsar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, mereka segera berkumpul untuk membahasnya, lalu
mereka bersepakat hingga kebenaran seperti apa yang mereka sepakati bersama,
hingga kebenaran seperti apa yang mereka sepakati bersama".
Abdullah mengabarkan kepada kami, Yazid mengabarkan kepada kami, dari
Al
'Awwam, dengan
redaksi yang serupa.
No. Hadist: 116
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ
وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنَا
أَبُو سَلَمَةَ الْحِمْصِيُّ أَنَّ وَهْبَ بْنَ عَمْرٍو الْجُمَحِيَّ حَدَّثَهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَعْجَلُوا
بِالْبَلِيَّةِ قَبْلَ نُزُولِهَا فَإِنَّكُمْ إِنْ لَا تَعْجَلُوهَا قَبْلَ
نُزُولِهَا لَا يَنْفَكُّ الْمُسْلِمُونَ وَفِيهِمْ إِذَا هِيَ نَزَلَتْ مَنْ إِذَا
قَالَ وُفِّقَ وَسُدِّدَ وَإِنَّكُمْ إِنْ تَعْجَلُوهَا تَخْتَلِفْ بِكُمْ
الْأَهْوَاءُ فَتَأْخُذُوا هَكَذَا وَهَكَذَا وَأَشَارَ بَيْنَ يَدَيْهِ وَعَنْ
يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Hassan dan
Muhammad bin Al
Mubarak ia
berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah telah menceritakan kepada kami
Abu Salamah Al
Himshi Bahwa
Wahb bin 'Amr Al
Jumahi telah
menceritakan kepadanya: " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ' Jangan
kalian tergesa-gesa meminta cobaan sebelum terjadi, karena jika kalian tidak
tergesa-gesa meminta cobaan, kaum muslimin tidak akan terpecah belah, dan
jikalah musibah itu terjadi, ada diantara mereka yang jika berbicara ia diberi
petunjuk dan dituntun ke jalan yang benar, sebaliknya jika kalian tergesa-gesa
meminta cobaan, kalian akan memiliki keinginan yang berbeda. Kemudian
masing-masing kalian mengambil sikap yang demikian dan yang demikian".
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat itu sambil memberi isyarat antara
depan, ke kanan dan ke kiri. (Maksudnya; Sikap semrawut sebagaimana arah tak
menentu yang beliau tunjukkan).
No. Hadist: 117
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ الْأَمْرِ
يَحْدُثُ لَيْسَ فِي كِتَابٍ وَلَا سُنَّةٍ فَقَالَ يَنْظُرُ فِيهِ الْعَابِدُونَ
مِنْ الْمُؤْمِنِينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Al
Mubarak telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah ia berkata: telah menceritakan kepadaku
Abu
Salamah: "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam jika ditanya sesuatu yang akan terjadi namun tidak
terdapat dalam kitab (Al Qur`an) dan sunnah, beliau menjawab: ' (hendaklah) para
ahli ibadah dari kaum mu`minin membahas masalah tersebut'".
No. Hadist: 118
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ قَالَ قَالَ الْقَاسِمُ
إِنَّكُمْ لَتَسْأَلُونَا عَنْ أَشْيَاءَ مَا كُنَّا نَسْأَلُ عَنْهَا
وَتُنَقِّرُونَ عَنْ أَشْيَاءَ مَا كُنَّا نُنَقِّرُ عَنْهَا وَتَسْأَلُونَ عَنْ
أَشْيَاءَ مَا أَدْرِي مَا هِيَ وَلَوْ عَلِمْنَاهَا مَا حَلَّ لَنَا أَنْ
نَكْتُمَكُمُوهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Abdullah telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz dari Ibnu 'Aun ia berkata: Al Qasim berkata: " Kalian bertanya tentang beberapa hal
yang dahulu kami tidak menanyakannya, dan kalian mencari-cari apa yang dahulu
kami tidak mencari-carinya, serta kalian menanyakan beberapa hal yang aku
sendiri tidak mengetahuinya, seandainya kami mengetahuinya maka tidaklah layak
bagi kami untuk menyem bunyikannya.
No. Hadist: 119
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ هُوَ ابْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ
عُمَرَ بْنِ الْأَشَجِّ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ إِنَّهُ سَيَأْتِي
نَاسٌ يُجَادِلُونَكُمْ بِشُبُهَاتِ الْقُرْآنِ فَخُذُوهُمْ بِالسُّنَنِ فَإِنَّ
أَصْحَابَ السُّنَنِ أَعْلَمُ بِكِتَابِ اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku
Yazid bin Abu
Habib dari
Umar bin Al
`Asyaj Bahwasanya
Umar bin
Khatthab berkata:
" Akan datang orang-orang yang akan mendebat kalian dengan ayat-ayat Al Qur`an
yang mutasyabih. Maka hadapilah dengan mereka dengan sunnah. Sesungguhnya
orang-orang yang berpegang teguh pada sunnah lebih mengetahui isi Al Qur`an".
No. Hadist: 120
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
Bab: Berhati-hati menjawab persoalan yang tak ada penjelasan dalil
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا عَلِيٌّ هُوَ ابْنُ مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامٍ هُوَ ابْنُ
عُرْوَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ
الزُّبَيْرِ قَالَ مَا زَالَ أَمْرُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مُعْتَدِلًا لَيْسَ فِيهِ
شَيْءٌ حَتَّى نَشَأَ فِيهِمْ الْمُوَلَّدُونَ أَبْنَاءُ سَبَايَا الْأُمَمِ
أَبْنَاءُ النِّسَاءِ الَّتِي سَبَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ مِنْ غَيْرِهِمْ فَقَالُوا
فِيهِمْ بِالرَّأْيِ فَأَضَلُّوهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Uyainah telah
menceritakan kepada kami Ali Ibnu Mushir, dari Hisyam Ibnu 'Urwah, dari Muhammad bin Abdur Rahman bin
Naufal dari
'Urwah bin Az
Zubair ia
berkata: "Semula, Keadaan Bani Israil masih wajar tidak ada masalah (tetap
berpegang teguh pada ajaran agama), hingga sampai masa-masa kelahiran anak-anak
para perempuan tawanan, alias anak-anak wanita yang ditawan oleh Bani Israil
dari (musuh mereka), lalu mereka berceramah pada urusan mereka (agama mereka)
dengan akal mereka semata-mata, sehingga menyesatkan mereka (Bani Israil
lainnya) ".
No. Hadist: 121
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ يَزِيدَ الْمِنْقَرِيُّ حَدَّثَنِي أَبِي
قَالَ جَاءَ رَجُلٌ يَوْمًا إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَا أَدْرِي
مَا هُوَ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ لَا تَسْأَلْ عَمَّا لَمْ يَكُنْ فَإِنِّي
سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَلْعَنُ مَنْ سَأَلَ عَمَّا لَمْ
يَكُنْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yazid Al Manqari telah menceritakan kepadaku
ayahku ia berkata: "Pada suatu hari seseorang datang
kepada Ibnu umar radliallahu 'anhu, ia menanyakan sesuatu tetapi aku tidak tahu
hal apa itu. Kemudian Ibnu Umar radliallahu 'anhu berkata: "Janganlah kamu
menanyakan sesuatu yang belum terjadi, karena aku pernah mendengar
Umar bin
Khtthab
radliallahu 'anhu melaknat orang yang bertanya suatu hal yang belum
terjadi".
No. Hadist: 122
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ
نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ بَلَغَنَا أَنَّ زَيْدَ بْنَ
ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيَّ كَانَ يَقُولُ إِذَا سُئِلَ عَنْ الْأَمْرِ أَكَانَ هَذَا
فَإِنْ قَالُوا نَعَمْ قَدْ كَانَ حَدَّثَ فِيهِ بِالَّذِي يَعْلَمُ وَالَّذِي
يَرَى وَإِنْ قَالُوا لَمْ يَكُنْ قَالَ فَذَرُوهُ حَتَّى يَكُونَ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin
Nafi' telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata: " Telah sampai berita kepada kami bahwa Zaid bin Tsabit Al
`Anshari
radliallahu 'anhu, apabila ia ditanya sesuatu selalu berkata: ' Apakah hal ini
sudah terjadi? ', apabila mereka menjawab: 'Ya', sungguh ia menjawab pertanyaan
sesuai dengan apa yang ia ketahui, tetapi jika mereka menjawab: 'belum terjadi',
maka ia pasti mengatakan: 'tunggulah sampai benar-benar
terjadi'".
No. Hadist: 123
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا أَبُو هِشَامٍ الْمَخْزُومِيُّ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ
حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سُئِلَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ عَنْ
مَسْأَلَةٍ فَقَالَ هَلْ كَانَ هَذَا بَعْدُ قَالُوا لَا قَالَ دَعُونَا حَتَّى
تَكُونَ فَإِذَا كَانَتْ تَجَشَّمْنَاهَا لَكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishaq bin
Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Abu Hisyam Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami
Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Daud dari 'Amir ia berkata: " 'Ammar bin Yasir radliallahu 'anhu jika ditanya tentang suatu
masalah, maka ia berkata: ' Apakah hal ini sudah terjadi?, mereka menjawab:
'belum', ia berkata: 'biarkanlah sampai hal itu benar-benar terjadi. Apabila
telah terjadi kami akan memberikan jawabannya kepada kalian".
No. Hadist: 124
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ طَاوُسٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ عَلَى
الْمِنْبَرِ أُحَرِّجُ بِاللَّهِ عَلَى رَجُلٍ سَأَلَ عَمَّا لَمْ يَكُنْ فَإِنَّ
اللَّهَ قَدْ بَيَّنَ مَا هُوَ كَائِنٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ahmad telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amr dari Thawus ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu berkata (ketika) di atas
mimbar: ' Demi Allah aku sangat tidak suka dengan orang yang bertanya sesuatu
yang belum terjadi, sebab Allah menjelaskan permasalahan yang
terjadi'".
No. Hadist: 125
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ قَوْمًا كَانُوا خَيْرًا مِنْ
أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا سَأَلُوهُ إِلَّا
عَنْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ مَسْأَلَةً حَتَّى قُبِضَ كُلُّهُنَّ فِي الْقُرْآنِ
مِنْهُنَّ { يَسْأَلُونَكَ عَنْ الشَّهْرِ الْحَرَامِ } { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ
الْمَحِيضِ } قَالَ مَا كَانُوا يَسْأَلُونَ إِلَّا عَمَّا
يَنْفَعُهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Ibnu
Fudlail dari
'Atho` dari Sa'id dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: " Aku tidak pernah
melihat suatu kaum yang lebih baik dari pada para sahabat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, mereka tidak pernah menanyakan (kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam) sampai beliau wafat kecuali tentang tiga belas masalah,
semuanya ada dalam Al Qur`an. Diantara yang ditanyakan itu adalah: "YAS`ALUUNAKA
ANISSYAHRIL HARAAM" (Mereka bertanya kepadamu tentang bulan-bulan haram) -Qs. Al
Baqarah: 217-, dan "WA YAS`ALUNAKA ANIL MAHIDL" (Mereka bertanya kepada kamu
tentang haidl) -Qs. Al Baqarah: 222-".
No. Hadist: 126
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ
أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ عُمَيْرِ بْنِ إِسْحَقَ قَالَ لَمَنْ أَدْرَكْتُ
مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرُ
مِمَّنْ سَبَقَنِي مِنْهُمْ فَمَا رَأَيْتُ قَوْمًا أَيْسَرَ سِيرَةً وَلَا أَقَلَّ
تَشْدِيدًا مِنْهُمْ
Telah menceritakan kepada
kami Utsman bin
Umar telah
mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari 'Umair bin Ishaq ia berkata: " Orang-orang yang sempat aku temui
dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih banyak yang
telah wafat mendahuluiku, aku tidak pernah dapati satu kaum yang lebih ringan
perjalanan hidupnya dan lebih sederhana dalam suatu permasalahan dari pada
mereka".
No. Hadist: 127
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنِي الْعَبَّاسُ بْنُ
سُفْيَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ
سَمِعْتُ عُبَادَةَ بْنَ نُسَيٍّ الْكِنْدِيَّ وَسُئِلَ عَنْ امْرَأَةٍ مَاتَتْ
مَعَ قَوْمٍ لَيْسَ لَهَا وَلِيٌّ فَقَالَ أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا مَا كَانُوا
يُشَدِّدُونَ تَشْدِيدَكُمْ وَلَا يَسْأَلُونَ مَسَائِلَكُمْ
Telah mengabarkan kepadaku
Al 'Abbas bin
Sufyan dari
Zaid bin
Hubab telah
mengabarkan kepadaku Raja` bin Abu Salamah ia berkata: "Aku pernah mendengar
'Ubadah bin Nusai
Al Kindi, ia
ditanya tentang seorang wanita yang mati di suatu kaum dan tidak memiliki wali,
maka ia berkata: ' Telah aku dapati beberapa kaum mereka tidak memiliki sikap
keras sekeras kalian, mereka juga tidak menanyakan apa yang kalian
tanyakan'".
No. Hadist: 128
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ
سُفْيَانَ أَخْبَرَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي
سَلَمَةَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ مُسْلِمٍ الْقُرَشِيِّ
قَالَ كُنْتُ مَعَ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ بِمَرْجِ الدِّيبَاجِ فَرَأَيْتُ مِنْهُ
خَلْوَةً فَسَأَلْتُهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لِي مَا تَصْنَعُ بِالْمَسَائِلِ
قُلْتُ لَوْلَا الْمَسَائِلُ لَذَهَبَ الْعِلْمُ قَالَ لَا تَقُلْ ذَهَبَ الْعِلْمُ
إِنَّهُ لَا يَذْهَبُ الْعِلْمُ مَا قُرِئَ الْقُرْآنُ وَلَكِنْ لَوْ قُلْتَ
يَذْهَبُ الْفِقْهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Al 'Abbas bin
Sufyan telah
mengabarkan kepada kami Zaid bin Hubab telah mengabarkan kepadaku
Raja` bin Abu
Salamah telah
menceritaan kepadaku Khalid bin Hazim dari Hisyam bin Muslim Al
Qurasyi ia
berkata: "Dahulu aku bersama Ibnu Muhairiz di hamparan sutra, aku melihatnya sedang
sendirian lalu aku menanyakan sesuatu hal, maka ia menanyakan kepadaku: ' Apa
yang akan kamu lakukan tentang permasalahan-permasalahan tersebut? 'Aku
menjawab: 'Sekiranya tidak ada (pembahasan) masalah-masalah maka akan hilanglah
ilmu. Ia pun berkata 'Kamu jangan mengatakan ilmu itu hilang, ilmu tidak akan
hilang selama Al- Qur`an dibaca, akan tetapi yang paling tepat kau katakan telah
hilang pemahaman terhadapnya'".
No. Hadist: 129
Bab: Dimakruhkan berfatwa
Bab: Dimakruhkan berfatwa
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ دَاوُدَ عَنْ الشَّعْبِيِّ أَنَّ
عُمَرَ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا لَا نَدْرِي لَعَلَّنَا نَأْمُرُكُمْ
بِأَشْيَاءَ لَا تَحِلُّ لَكُمْ وَلَعَلَّنَا نُحَرِّمُ عَلَيْكُمْ أَشْيَاءَ هِيَ
لَكُمْ حَلَالٌ إِنَّ آخِرَ مَا نَزَلَ مِنْ الْقُرْآنِ آيَةُ الرِّبَا وَإِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يُبَيِّنْهَا لَنَا حَتَّى
مَاتَ فَدَعُوا مَا يَرِيبُكُمْ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Daud dari As Sya'bi, bahwasanya Umar radliallahhu 'anhu berkata; "Wahai manusia, kami
tidak mengetahui mungkin saja kami memerintah kalian melakukan beberapa hal yang
tidak halal bagi kalian, dan mungkin saja kami mengharamkan beberapa hal atas
kalian padahal ia halal bagi kalian, sesungguhnya yang terakhir turun dari Al
Qur`an adalah ayat (tentang) riba. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak menjelaskannya kepada kami hingga beliau wafat maka tinggalkanlah apa saja
yang membuat kalian ragu dan berpeganglah pada sesuatau yang kalian tidak ragu
(padanya)."
No. Hadist: 130
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ
حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ عَمِّهِ قَالَ خَرَجْتُ مِنْ عِنْدِ إِبْرَاهِيمَ
فَاسْتَقْبَلَنِي حَمَّادٌ فَحَمَّلَنِي ثَمَانِيَةَ أَبْوَابٍ مَسَائِلَ
فَسَأَلْتُهُ فَأَجَابَنِي عَنْ أَرْبَعٍ وَتَرَكَ أَرْبَعًا
Telah mengabarkan kepada kami
Salm bin
Junadah telah
menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari pamannya ia berkata: "Aku baru saja pulang dari majlis
Ibrahim, lalu Hammad menemuiku dan memberi tugas kepadaku
delapan permasalahan. Hari selanjutnya kedelapan masalah itu kutanyakan
kepadanya, lalu ia menjawab empat permasalahan dan meninggalkan empat
permasalahan (lainnya) ".
No. Hadist: 131
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا قَبِيصَةُ أَخْبَرَنَا
سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبْجَرَ عَنْ زُبَيْدٍ قَالَ مَا سَأَلْتُ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ شَيْءٍ إِلَّا عَرَفْتُ الْكَرَاهِيَةَ فِي وَجْهِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Qabishah Telah mengabarkan kepada kami
Sufiyan dari Abdul Malik bin Abjar dari Zubaid ia berkata: " Tidaklah aku bertanya kepada
Ibrahim tentang satu hal kecuali aku melihat tanda
ketidaksukaan di wajahnya".
No. Hadist: 132
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي زَائِدَةَ
قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ أَنْ يَقُولَ إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ لَا
عِلْمَ لِي بِهِ مِنْ الشَّعْبِيِّ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ahmad telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Mansur dari Umar bin Abu Zaidah ia berkata: " Aku tidak pernah melihat
seorangpun lebih banyak mengatakan: 'aku tidak mempunyai ilmu tentang hal itu'
-ketika ia ditanya tentang suatu permasalahan- dibandingkan dengan
As
Sya'bi
".
No. Hadist: 133
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ
ابْنِ عَوْنٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَذْكُرُ قَالَ كَانَ الشَّعْبِيُّ إِذَا جَاءَهُ
شَيْءٌ اتَّقَى وَكَانَ إِبْرَاهِيمُ يَقُولُ وَيَقُولُ وَيَقُولُ قَالَ أَبُو
عَاصِمٍ كَانَ الشَّعْبِيُّ فِي هَذَا أَحْسَنَ حَالًا عِنْدَ ابْنِ عَوْنٍ مِنْ
إِبْرَاهِيمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
'Ashim dari
Ibnu
'Aun ia berkata
aku mendengarnya mengatakan: 'Dahulu As Sya'bi jika datang kepadanya sesuatu masalah ia bicara
secara hati-hati, sementara Ibrahim terus berkomentar, berkomentar, dan
berkomentar'". Abu 'Ashim berkata: "Sikap As Sya'bi menurut Ibnu 'Aun, dalam hal
permasalahan ini lebih bagus dibandingkan dengan sikap Ibrahim".
No. Hadist: 134
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَشِيرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ
إِيَاسٍ قَالَ قُلْتُ لِسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ مَا لَكَ لَا تَقُولُ فِي الطَّلَاقِ
شَيْئًا قَالَ مَا مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا قَدْ سَأَلْتُ عَنْهُ وَلَكِنِّي أَكْرَهُ
أَنْ أُحِلَّ حَرَامًا أَوْ أُحَرِّمَ حَلَالًا
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
mengabarkan kepada kami Ahmad bin Basyir telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Ja'far bin Iyas ia berkata: "Aku bertanya kepada
Sa'id bin
Jubair
radliallahu 'anhu ' Apa yang membuat engkau tidak mengatakan (mengeluarkan
pendapat hukum) tentang thalaq? ia menjawab tidak ada satu pun masalah tentang
thalaq kecuali aku pernah menanyakannya, akan tetapi aku khawatir, aku
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal'".
No. Hadist: 135
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ
الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى يَقُولُ لَقَدْ أَدْرَكْتُ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ
عِشْرِينَ وَمِائَةً مِنْ الْأَنْصَارِ وَمَا مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ يُحَدِّثُ
بِحَدِيثٍ إِلَّا وَدَّ أَنَّ أَخَاهُ كَفَاهُ الْحَدِيثَ وَلَا يُسْأَلُ عَنْ
فُتْيَا إِلَّا وَدَّ أَنَّ أَخَاهُ كَفَاهُ الْفُتْيَا
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Atho`bin As Sa`ib ia berkata aku pernah mendengar
Abdurrahman bin
Abu Laila
mengatakan: " Sungguh telah kudapati di masjid ini (Nabawi) seratus dua puluh
orang dari kaum anshar, tidak ada seorang pun dari mereka yang menceritakan
suatu hadits kecuali ia lebih senang jika saudaranya yang mengutarakan hadis,
Dan tidaklah ia ditanya tentang satu fatwa hukum melainkan ia lebih senang jika
saudaranya yang mengutarakan fatwa".
No. Hadist: 136
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ
الصَّفَّارُ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ دَاوُدَ قَالَ سَأَلْتُ الشَّعْبِيَّ
كَيْفَ كُنْتُمْ تَصْنَعُونَ إِذَا سُئِلْتُمْ قَالَ عَلَى الْخَبِيرِ وَقَعْتَ
كَانَ إِذَا سُئِلَ الرَّجُلُ قَالَ لِصَاحِبِهِ أَفْتِهِمْ فَلَا يَزَالُ حَتَّى
يَرْجِعَ إِلَى الْأَوَّلِ
Telah menceritakan kepada
kami Yusuf bin
Ya'qub As Shaffar
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar dari Daud ia berkata aku pernah bertannya kepada
As
Sya'bi: 'Apa yang
kalian lakukan apabila kalian ditanya? '. Ia menjawab, 'Jawaban akan diberikan
oleh orang yang benar-benar menguasai, apabila Ia ditanya maka ia akan
mengatakan kepada sahabatnya yang lain: 'Berikanlah fatwa kepada mereka,
kemudian sahabatnya tersebut juga akan mengatakan hal yang serupa kepada sahabat
yang lain hingga akhirnya kembali kepada orang pertama".
No. Hadist: 137
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ
الْحَجَّاجِ قَالَ سَمِعْتُ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ قَالَ إِنَّ
الْعَالِمَ يَدْخُلُ فِيمَا بَيْنَ اللَّهِ وَبَيْنَ عِبَادِهِ فَلْيَطْلُبْ
لِنَفْسِهِ الْمَخْرَجَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin Al
Hajjaj ia
berkata: Aku mendengar Sufyan dari Ibnu Al Munkadir ia berkata " Seorang ulama (berada) diantara
Allah dan para hambaNya, maka hendaklah ia meminta jalan keluar untuk
dirinya".
No. Hadist: 138
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
قُدَامَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مِسْعَرٍ قَالَ أَخْرَجَ إِلَيَّ مَعْنُ
بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ كِتَابًا فَحَلَفَ لِي بِاللَّهِ إِنَّهُ خَطُّ أَبِيهِ
فَإِذَا فِيهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَالَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ مَا رَأَيْتُ
أَحَدًا كَانَ أَشَدَّ عَلَى الْمُتَنَطِّعِينَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا رَأَيْتُ أَحَدًا كَانَ أَشَدَّ عَلَيْهِمْ مِنْ
أَبِي بَكْرٍ وَإِنِّي لَأَرَى عُمَرَ كَانَ أَشَدَّ خَوْفًا عَلَيْهِمْ أَوْ
لَهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Qudamah telah
mengabarkan kepada kami Abu Usamah dari Mis'ar ia berkata: Ma'an bin Abdur Rahman pernah menyodorkan kepadaku sebuah kitab
dan ia bersumpah dengan kalimat, "Demi Allah, kitab tersebut adalah hasil
tulisan Ayahnya. Ternyata dalam kitab tersebut terdapat tulisan '
Abdullah berkata; " Demi Dzat yang tidak ada Tuhan
melainkan Dia, aku tidak pernah melihat orang yang sikapnya lebih keras terhadap
orang-orang yang suka melampui batas daripada Rasulullah shallallahu'alaihi
wasallam, selanjutnya tidak kulihat orang yang lebih keras sikapnya terhadap
mereka daripada Abu Bakar radliallahu 'anhu. Dan aku lihat Umar termasuk orang
yang paling khawatir terhadap mereka atau bencana yang akan menimpa mereka
".
No. Hadist: 139
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا زَمْعَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ حَاضِرٍ الْأَزْدِيِّ قَالَ
دَخَلْتُ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَقُلْتُ أَوْصِنِي فَقَالَ نَعَمْ عَلَيْكَ
بِتَقْوَى اللَّهِ وَالِاسْتِقَامَةِ اتَّبِعْ وَلَا تَبْتَدِعْ
Telah menceritakan kepada
kami Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Zam'ah bin Shalih dari Utsman bin Hadlr Al Azdi ia berkata; " Aku pernah datang menemui
Ibnu
Abbas radliallahu
'anhu, kemudian aku berkata kepadanya: 'Berikanlah wasiat untukku'. Ia menjawab;
Ya, akan aku berikan wasiat untukmu. Bertakwalah kepada Allah dan bersikaplah
istiqomah di jalanNya. Ikutilah sunnah dan jangan membuat
bid'ah".
No. Hadist: 140
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ
أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ
كَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ عَلَى الطَّرِيقِ مَا كَانَ عَلَى الْأَثَرِ
Telah mengabarkan kepada kami
Makhlad bin Khalid
bin Malik telah
mengabarkan kepada kami An Nadlir bin Syumail dari Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin ia berkata; " Orang-orang (kawanku) menganggap
seseorang berada dalam kebenaran selama ia berada di atsar (menegakkan sunnah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) ".
No. Hadist: 141
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا أَزْهَرُ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا دَامَ عَلَى
الْأَثَرِ فَهُوَ عَلَى الطَّرِيقِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yusuf bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Azhar dari Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin ia berkata; " Selama seseorang di rel atsar,
berarti ia berada di atas jalur yang benar".
No. Hadist: 142
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ
حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ
قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ قَبْلَ أَنْ
يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ أَنْ يَذْهَبَ أَهْلُهُ أَلَا وَإِيَّاكُمْ وَالتَّنَطُّعَ
وَالتَّعَمُّقَ وَالْبِدَعَ وَعَلَيْكُمْ بِالْعَتِيقِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Mughirah telah
menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Qilabah ia berkata; Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; " Pelajarilah
ilmu sebelum ia dicabut. Dan, dicabutnya ilmu dengan cara ulama diwafatkan. Oleh
karena itu, tinggalkanlah bid'ah, bersilat lidah dan sikap sering mengada-ada
dan melampui batas hingga persoalan menjadi rumit. Dan, berpegang teguhlah
kepada sesuatu yang kuno, yaitu sunnah dan atsar (ucapan sahabat)
".
No. Hadist: 143
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ وَأَبُو النُّعْمَانِ عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي
قِلَابَةَ قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ
يُقْبَضَ وَقَبْضُهُ أَنْ يُذْهَبَ بِأَصْحَابِهِ عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ فَإِنَّ
أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَتَى يُفْتَقَرُ إِلَيْهِ أَوْ يُفْتَقَرُ إِلَى مَا
عِنْدَهُ إِنَّكُمْ سَتَجِدُونَ أَقْوَامًا يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ يَدْعُونَكُمْ
إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَقَدْ نَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ فَعَلَيْكُمْ
بِالْعِلْمِ وَإِيَّاكُمْ وَالتَّبَدُّعَ وَإِيَّاكُمْ وَالتَّنَطُّعَ وَإِيَّاكُمْ
وَالتَّعَمُّقَ وَعَلَيْكُمْ بِالْعَتِيقِ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb dan
Abu An
Nu'man dari
Hamad bin
Zaid dari
Ayub dari Abu Qilabah ia berkata; Ibnu Mas'ud pernah berkata; " Hendaklah kalian mempelajari
ilmu sebelum dicabut. Dan, dicabutnya ilmu dengan cara meninggalnya ulama.
Hendaklah kalian menjadikan ilmu Sebagai perbekalan, sebab salah seorang
diantara kalian tidak pernah tahu, kapan ia membutuhkannya. Sesungguhnya kalian
akan menemui satu komunitas yang mengklaim diri mereka mengajak kalian kepada Al
Qur`an, padahal mereka telah meletakkan Al Qur`an di belakang punggung mereka
(meninggalkan ALqur`an). Karena itu, bekalilah kalian semua dengan ilmu.
Tinggalkanlah bid'ah, bersilat lidah dan sikap sering mengada-adadan melampui
batas hingga masalah menjadi rumit. Dan, berpegang teguhlah kepada sunnah dan
atsar".
No. Hadist: 144
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ سُلَيْمَانَ
بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَجُلًا يُقَالُ لَهُ صَبِيغٌ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَجَعَلَ
يَسْأَلُ عَنْ مُتَشَابِهِ الْقُرْآنِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ عُمَرُ وَقَدْ أَعَدَّ
لَهُ عَرَاجِينَ النَّخْلِ فَقَالَ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ صَبِيغٌ
فَأَخَذَ عُمَرُ عُرْجُونًا مِنْ تِلْكَ الْعَرَاجِينِ فَضَرَبَهُ وَقَالَ أَنَا
عَبْدُ اللَّهِ عُمَرُ فَجَعَلَ لَهُ ضَرْبًا حَتَّى دَمِيَ رَأْسُهُ فَقَالَ يَا
أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ حَسْبُكَ قَدْ ذَهَبَ الَّذِي كُنْتُ أَجِدُ فِي
رَأْسِي
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami
Yazid bin
Hazim dari
Sulaiman bin
Yasar: "Ada
seseorang yang bernama Shabigh datang mengunjungi kota Madinah, ia bertanya
tentang ayat-ayat mutasyabih dalam Al Qur`an, lalu Umar radliallahu 'anhu
mengutus (seseorang) untuk memanggilnya, dan ia telah menyiapkan sepucuk pelepah
kurma, selanjutnya ia bertanya: 'siapakah kamu? ' ia pun menjawab: 'aku Abdullah
Shabigh' kemudian Umar radliallahu 'anhu mengambil pelepah kurma dan
memukulkannya dan berkata: 'Aku hamba Allah yang bernama Umar'. Umar terus
memukulnya hingga kepala Shabigh berdarah. Setelah itu, Shabigh berkata: 'Wahai
amirul mu`minin, cukup. telah hilang apa yang semula berada dalam kepalaku
(pertanyaan tentang ayat mutasyabih) ".
No. Hadist: 145
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ
الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ وَيَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ
عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ
مُتَشَابِهَاتٌ } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
رَأَيْتُمْ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ
فَاحْذَرُوهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid At
Thayalisi telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dan Yazid bin Ibrahim dari Abdullah bin Abu Mulaikah dari Al Qasim dari 'Aisyah radliallahu 'anha ia berkata; " Rasulullah
sallallahu 'alai wa sallam membaca ayat: "HUWALLADZI `ANZALA ALAIKAL KITABA
MINHU `AAYAATUN MUHKAMAATUN HUNNA UMMUL KITABI WA UKHARU MUTASYAABIHAAT" (Dialah
yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur`an) kepada kamu. Diantara (isi) nya ada
ayat-ayat muhkamat itulah pokok-pokok isi Al Qur`an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyabihat) -Qs. Ali Imran: 7-, Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: " Jika kalian menemukan orang-orang yang mengikuti ayat-ayat
mutasyabihat, berhati-hatilah terhadap mereka".
No. Hadist: 146
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ سُئِلَ عَبْدُ
اللَّهِ عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ إِنِّي لَأَكْرَهُ أَنْ أُحِلَّ لَكَ شَيْئًا
حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ أَوْ أُحَرِّمَ مَا أَحَلَّهُ اللَّهُ لَكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Hafsh dari Al A'masy dari Syaqiq ia berkata: " Abdullah ditanya tentang satu hal, lalu ia berkata: ' Aku
sangat membenci untuk menghalalkan sesuatu yang Allah haramkan atasmu, atau
mengharamkan sesuatu yang Allah subhanallahu wa ta'ala halalkan
bagimu".
No. Hadist: 147
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْفَزَارِيِّ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ
سِيرِينَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ لَأَنْ أَرُدَّهُ بِعِيِّهِ
أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَكَلَّفَ لَهُ مَا لَا أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Uyainah dari
Abu Ishaq Al
Fazari dari
Ibnu
'Aun dari
Ibnu
Sirin dari
Humaid bin Abdur
Rahman ia
berkata: " Menjawab dengan jawaban tidak tahu, itu lebih kusukai dari pada aku
harus memaksakan diri menjawab sesuatu yang aku tidak tahu".
No. Hadist: 148
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَجْلَانَ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى
عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ صَبِيغًا الْعِرَاقِيَّ جَعَلَ يَسْأَلُ عَنْ أَشْيَاءَ مِنْ
الْقُرْآنِ فِي أَجْنَادِ الْمُسْلِمِينَ حَتَّى قَدِمَ مِصْرَ فَبَعَثَ بِهِ
عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَلَمَّا أَتَاهُ الرَّسُولُ
بِالْكِتَابِ فَقَرَأَهُ فَقَالَ أَيْنَ الرَّجُلُ قَالَ فِي الرَّحْلِ قَالَ
عُمَرُ أَبْصِرْ أَيَكُونُ ذَهَبَ فَتُصِيبَكَ مِنْهُ الْعُقُوبَةُ الْمُوجِعَةُ
فَأَتَاهُ بِهِ فَقَالَ عُمَرُ تَسْأَلُ مُحْدَثَةً وَأَرْسَلَ عُمَرُ إِلَى
رَطَائِبَ مِنْ جَرِيدٍ فَضَرَبَهُ بِهَا حَتَّى تَرَكَ ظَهْرَهُ دَبِرَةً ثُمَّ
تَرَكَهُ حَتَّى بَرَأَ ثُمَّ عَادَ لَهُ ثُمَّ تَرَكَهُ حَتَّى بَرَأَ فَدَعَا
بِهِ لِيَعُودَ لَهُ قَالَ فَقَالَ صَبِيغٌ إِنْ كُنْتَ تُرِيدُ قَتْلِي
فَاقْتُلْنِي قَتْلًا جَمِيلًا وَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ أَنْ تُدَاوِيَنِي فَقَدْ
وَاللَّهِ بَرَأْتُ فَأَذِنَ لَهُ إِلَى أَرْضِهِ وَكَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى
الْأَشْعَرِيِّ أَنْ لَا يُجَالِسَهُ أَحَدٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَاشْتَدَّ ذَلِكَ
عَلَى الرَّجُلِ فَكَتَبَ أَبُو مُوسَى إِلَى عُمَرَ أَنْ قَدْ حَسُنَتْ تَوْبَتُهُ
فَكَتَبَ عُمَرُ أَنْ ائْذَنْ لِلنَّاسِ بِمُجَالَسَتِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Al Laits telah mengabarkan kepadaku
Ibnu
'Ajlan dari
Nafi' -bekas budaknya Abdullah-, (ia berkata): "Shabigh
Al 'Iraqi bertanya beberapa hal berkenaan dengan Al Qur`an (yaitu ayat-ayat
mutasyabih) kepada para tentara muslim hingga ia mendatangi Mesir, kemudian 'Amr
bin Al 'Ash radliallahu 'anhu mengirimnya kepada Umar bin Khatthab radliallahu
'anhu. Tatkala utusan Amru bin `ash menyampaikan surat kepada Umar, dan Umar
membacanya, ia berkata: ' Mana yang namanya Shabigh? ' ia (utusan) menjawab: 'ia
masih di tempat persinggahannya', Umar radliallahu 'anhu berkata: 'Tolong awasi
dia, jika ia kabur maka hukuman berat justru segera menimpa kamu. Tatkala
Shabigh datang, Umar berkata: ' Kamu telah bertanya hal baru yang
diada-adakan, kemudian Umar membawa Shabigh ke pelepah kurma. Umar memukuli
orang tersebut dengan pelepah kurma sampai punggungnya terluka. Ketika lukanya
pulih, Umar kembali lagi memukul, dan ketika mulai pulih, Umar pun kembali
memukulnya, ketika mulai pulih Umar memanggilnya untuk segera menghadapnya.
Kemudian Shabigh berkata: 'Jika kamu hendak membunuhku, bunuh saja aku dengan
cara baik-baik, tetapi jika kamu ingin mengobatiku maka demi Allah aku telah
sembuh (tidak mempertanyakan lagi perihal ayat-ayat mutasyabih dalam Al Qur`an).
Lalu ia mengizinkannya untuk kembali ke negaranya dan mengirim surat kepada Abu
Musa Al `Asy'ari yang isinya tertulis: 'Agar tidak ada seorang pun dari kaum
muslimin yang mengajaknya berkawan'. Hal itu membuat orang tersebut menderita,
lalu Abu Musa Al `Asy'ari radliallahu 'anhu mengirim surat kepada Umar
radliallahu 'anhu: 'Taubatnya sudah membaik', lalu Umar radliallahu 'anhu
membalas surat: 'Izinkanlah ia bergaul dengan orang-orang'".
No. Hadist: 149
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي
خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ عَامِرًا يَقُولُ اسْتَفْتَى رَجُلٌ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ
فَقَالَ يَا أَبَا الْمُنْذِرِ مَا تَقُولُ فِي كَذَا وَكَذَا قَالَ يَا بُنَيَّ
أَكَانَ الَّذِي سَأَلْتَنِي عَنْهُ قَالَ لَا قَالَ أَمَّا لَا فَأَجِّلْنِي
حَتَّى يَكُونَ فَنُعَالِجَ أَنْفُسَنَا حَتَّى نُخْبِرَكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin Abdullah
bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Abu
Khalid ia
berkata: "Aku mendengar 'Amir berkata: 'Seseorang telah meminta fatwa kepada
Ubbay bin
Ka'ab radliallahu
'anhu, dengan bertanya: 'Wahai Abu Al Mundzir, bagaimana pendapatmu tentang hal
ini dan ini? '. Lalu ia menjawab: ' Apakah yang kamu tanyakan itu sudah terjadi?
', ia menjawab: 'belum terjadi'. Lalu ia berkata lagi: 'Kalau memang belum,
tunggulah sampai benar-benar terjadi, maka kami akan berusaha dan mengabarkan
kepadamu'".
No. Hadist: 150
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ
أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ فَأَخْبَرَنَا عَنْ فِرَاسٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ
مَسْرُوقٍ قَالَ كُنْتُ أَمْشِي مَعَ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ فَقَالَ فَتًى مَا
تَقُولُ يَا عَمَّاهُ فِي كَذَا وَكَذَا قَالَ يَا ابْنَ أَخِي أَكَانَ هَذَا قَالَ
لَا قَالَ فَأَعْفِنَا حَتَّى يَكُونَ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Hammad telah
mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah telah mengabarkan kepada kami dari
Firas dari 'Amir dari Masruq ia berkata: "Aku pernah berjalan bersama
Ubay bin
Ka'ab lalu, lalu
seorang pemuda bertanya: 'Wahai paman bagaimana pendapatmu tentang permasalahan
in? ', ia menjawab: ' Apakah hal itu sudah terjadi? ', ia (pemuda) menjawab:
'Belum terjadi', ia berkata: 'Kalau demikian tunggulah sampai benar-benar
terjadi'".
No. Hadist: 151
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
Bab: Keterhati-hatian berfatwa, tidak suka melampui batas dan bid'ah
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ كَانَ إِبْرَاهِيمُ
إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُجِبْ فِيهِ إِلَّا جَوَابَ الَّذِي سُئِلَ
عَنْهُ
Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin
Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al `A'masy ia berkata: " Ibrahim apabila ditanya tentang sesuatu ia tidak
menjawabnya melainkan sebatas permasalahan yang ditanyakan (saja) ".
No. Hadist: 152
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ
عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْرَؤُكُمْ عَلَى الْفُتْيَا أَجْرَؤُكُمْ عَلَى
النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Sa'id bin Abu Ayyub dari 'Ubaidullah bin Abu Ja'far ia berkata: "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: ' Siapa yang paling tergesa-gesa dalam mengeluarkan
fatwa, ialah yang paling cepat menuju ke neraka'".
No. Hadist: 153
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ
حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ عَبْدَةَ بْنِ أَبِي لُبَابَةَ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ مَنْ أَحْدَثَ رَأْيًا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ تَمْضِ
بِهِ سُنَّةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَدْرِ
عَلَى مَا هُوَ مِنْهُ إِذَا لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Mughirah telah
menceritakan kepada kami Al `Auza'i dari 'Abdah bin Abu Lubabah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: " Barang siapa yang
mengada-adakan pendapat selain dari Kitab Allah dan sunnah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, ia tidak tahu bagaimana kondisinya ketika bertemu
Allah kelak".
No. Hadist: 154
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي بَكْرُ بْنُ عَمْرٍو
الْمَعَافِرِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ مُسْلِمِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أُفْتِيَ بِفُتْيَا
مِنْ غَيْرِ ثَبْتٍ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى مَنْ أَفْتَاهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Yazid telah
mencweritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku
Bakar bin 'Amru Al
Mu'afiri dari
Abu Utsman Muslim
bin Yasar, dari
Abu
Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "
Barang siapa yang berfatwa tanpa dasar, dosa (akibat dilaksanakan fatwa
tersebut) di tanggung oleh pemberi fatwa".
No. Hadist: 155
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَنْ أَفْتَى بِفُتْيَا يُعَمَّى
عَلَيْهَا فَإِثْمُهَا عَلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Ahmad telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Sinan dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: " Barang siapa
berfatwa tidak diketahui dasarnya, dosanya dilimpahkan
kepadanya".
No. Hadist: 156
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ
مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْوَلِيدِ عَنْ وُهَيْبٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ أَنَّهُ كَانَ لَا يُفْتِي فِي الْفَرْجِ بِشَيْءٍ فِيهِ
اخْتِلَافٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Husain bin
mansur telah
menceritakan kepada kami Al Husain bin Al Walid dari Wuhaib dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin Bahwasanya ia tidak pernah berfatwa tentang
permasalahan farji (kemaluan) yang masih ada perbedaan pendapat pada masalah
tersebut".
No. Hadist: 157
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا الصَّلْتُ بْنُ رَاشِدٍ
قَالَ سَأَلْتُ طَاوُسًا عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لِي كَانَ هَذَا قُلْتُ نَعَمْ
قَالَ آللَّهِ قُلْتُ آللَّهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ أَصْحَابَنَا أَخْبَرُونَا عَنْ
مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّهُ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا تَعْجَلُوا
بِالْبَلَاءِ قَبْلَ نُزُولِهِ فَيُذْهَبُ بِكُمْ هَا هُنَا وَهَا هُنَا
فَإِنَّكُمْ إِنْ لَمْ تَعْجَلُوا بِالْبَلَاءِ قَبْلَ نُزُولِهِ لَمْ يَنْفَكَّ
الْمُسْلِمُونَ أَنْ يَكُونَ فِيهِمْ مَنْ إِذَا سُئِلَ سَدَّدَ وَإِذَا قَالَ
وُفِّقَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami
As Shalt bin
Rasyid ia
berkata: "Aku bertanya kepada Thawus tentang satu masalah, lalu ia bertanya: 'apakah
masalah itu sudah terjadi? ' Aku menjawab: 'ya, sudah', ia berkata: 'Demi Allah
subhanallahu wa ta'ala', ia berkata: ' Ya, demi Allah ta'ala'. Kemudian ia
berkata lagi: ' Para sahabat kami telah mengabarkan kepada kami dari
Mu'adz bin
Jabal radliallahu
'anhu, bahwa ia berkata: 'Wahai manusia, janganlah kalian tergesa-gesa
mendatangkan musibah sebelum ia terjadi, karena ia melenyapkan eksistensi kalian
di sana dan di sini. Dan jika kalian tidak tergesa-gesa mendatangkan musibah,
maka kaum muslimin tidak bakalan terpecah belah, disana senantiasa ada orang
yang jika ditanya ia akan memberi petunjuk, dan jika berkata ia mendapatkan
bimbingan (dari Allah) '".
No. Hadist: 158
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَأَلْتُهُ عَنْ رَجُلٍ أَدْرَكَهُ رَمَضَانَانِ
فَقَالَ أَكَانَ أَوْ لَمْ يَكُنْ قَالَ لَمْ يَكُنْ بَعْدُ فَقَالَ اتْرُكْ
بَلِيَّتَهُ حَتَّى تَنْزِلَ قَالَ فَدَلَسْنَا لَهُ رَجُلًا فَقَالَ قَدْ كَانَ
فَقَالَ يُطْعِمُ عَنْ الْأَوَّلِ مِنْهُمَا ثَلَاثِينَ مِسْكِينًا لِكُلِّ يَوْمٍ
مِسْكِينٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Bisyr bin Al
Hakam telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari 'Amr bin Maimun dari ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu: "Aku pernah bertanya kepadanya
(Ibnu Abbas radliallahu 'anhu) tentang seseorang yang mendapati dua bulan
ramadlan, lalu ia berkata: ' Apakah sudah terjadi atau belum? ', ia menjawab:
'belum terjadi'. Kemudian ia berkata: 'Tinggalkanlah sampai hal itu terjadi', ia
berkata: 'kami menyiasati dengan pura-pura (menghadirkan) seseorang, lalu ia
berkata: 'sudah pernah terjadi', maka (Ibnu Abbas) mnjawab: 'Ia harus memberi
makan untuk (bulan ramadlan) yang pertama sebanyak tiga puluh orang miskin,
setiap harinya satu orang miskin'".
No. Hadist: 159
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عِمْرَانَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا الْعُمَرِيُّ عَنْ
عُبَيْدِ بْنِ جُرَيْجٍ قَالَ كُنْتُ أَجْلِسُ بِمَكَّةَ إِلَى ابْنِ عُمَرَ
يَوْمًا وَإِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ يَوْمًا فَمَا يَقُولُ ابْنُ عُمَرَ فِيمَا
يُسْأَلُ لَا عِلْمَ لِي أَكْثَرُ مِمَّا يُفْتِي بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Imran telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami
Al
'Umari dari
'Ubaid bin
Juraij ia
berkata: "Dahulu sewaktu di Makkah aku selalu duduk di (kajian ilmu) Ibnu Umar
radliallahu 'anhu sehari dan di (kajian) Ibnu Abbas di hari lainnya. Dan
Ibnu
Umar ketika
ditanya lebih banyak menjawab dengan jawaban: ' Aku tidak tahu' dibandingkan
berfatwa dalam masalah tersebut".
No. Hadist: 160
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ
اللَّهِ تَعَلَّمُوا فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَتَى يُخْتَلُّ
إِلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf dari
Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa`il ia berkata: " Abdullah berkata: ' Hendaklah kalian belajar, karena salah
seorang diantara kalian tidak tahu kapan ia diperselisihkan'".
No. Hadist: 161
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الصَّلْتِ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ حَدَّثَنَا مَيْمُونُ
بْنُ مِهْرَانَ قَالَ كَانَ أَبُو بَكْرٍ إِذَا وَرَدَ عَلَيْهِ الْخَصْمُ نَظَرَ
فِي كِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ وَجَدَ فِيهِ مَا يَقْضِي بَيْنَهُمْ قَضَى بِهِ وَإِنْ
لَمْ يَكُنْ فِي الْكِتَابِ وَعَلِمَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ الْأَمْرِ سُنَّةً قَضَى بِهِ فَإِنْ أَعْيَاهُ خَرَجَ
فَسَأَلَ الْمُسْلِمِينَ فَقَالَ أَتَانِي كَذَا وَكَذَا فَهَلْ عَلِمْتُمْ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى فِي ذَلِكَ بِقَضَاءٍ
فَرُبَّمَا اجْتَمَعَ إِلَيْهِ النَّفَرُ كُلُّهُمْ يَذْكُرُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ قَضَاءً فَيَقُولُ أَبُو بَكْرٍ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِينَا مَنْ يَحْفَظُ عَلَى نَبِيِّنَا فَإِنْ أَعْيَاهُ
أَنْ يَجِدَ فِيهِ سُنَّةً مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
جَمَعَ رُءُوسَ النَّاسِ وَخِيَارَهُمْ فَاسْتَشَارَهُمْ فَإِنْ أَجْمَعَ
رَأْيُهُمْ عَلَى أَمْرٍ قَضَى بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin As
Shalt telah
menceritakan kepada kami Zuhair dari Ja'far bin Burqan telah menceritakan kepada kami
Maimun bin
Mihran ia
berkata: "Dahulu Abu Bakar radliallahu 'anhu apabila mendapat suatu masalah
(percekcokan) ia langsung mencarinya dalam Kitabullah subhanallahu wa ta'ala,
jika beliau mendapatkan penjelasannya ia putuskan masalah itu dengannya, tetapi
jika tidak didapati dalam Kitabullah dan ia mengetahui suatu sunnah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah tersebut, ia putuskan dengannya,
tetapi jika ia tidak menemukannya, ia segera keluar dan menanyakannya kepada
kaum muslimin, kemudian berkata: 'aku mendapat masalah ini dan ini, apakah
kalian pernah mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memutuskan dalam masalah ini dengan suatu keputusan hukum?, biasanya setelah
beberapa orang berkumpul, masing-masing dari mereka menyampaikan suatu keputusan
hukum dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, biasanya Abu Bakar
radliallahu 'anhu berkata: 'Segala puji bagi Allahyang telah menjadikan pada
kaum kami yang dapat menghapal sunnah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Jika tidak ia dapatkan dalam sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia
mengumpulkan pembesar dan orang pilihan dari para sahabat untuk diajak
bermusyawarah, jika telah sepakat (pendapat mereka) maka dengan dasar keputusan
bulat tersebut ia memberikan keputusan hukum".
No. Hadist: 162
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
مُوسَى وَعَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي
سُهَيْلٍ قَالَ كَانَ عَلَى امْرَأَتِي اعْتِكَافُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ فَسَأَلْتُ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَعِنْدَهُ ابْنُ
شِهَابٍ قَالَ قُلْتُ عَلَيْهَا صِيَامٌ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ لَا يَكُونُ
اعْتِكَافٌ إِلَّا بِصِيَامٍ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ أَعَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا قَالَ فَعَنْ أَبِي بَكْرٍ
قَالَ لَا قَالَ فَعَنْ عُمَرَ قَالَ لَا قَالَ فَعَنْ عُثْمَانَ قَالَ لَا قَالَ
عُمَرُ مَا أَرَى عَلَيْهَا صِيَامًا فَخَرَجْتُ فَوَجَدْتُ طَاوُسًا وَعَطَاءَ
بْنَ أَبِي رَبَاحٍ فَسَأَلْتُهُمَا فَقَالَ طَاوُسٌ كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَا
يَرَى عَلَيْهَا صِيَامًا إِلَّا أَنْ تَجْعَلَهُ عَلَى نَفْسِهَا قَالَ وَقَالَ
عَطَاءٌ ذَلِكَ رَأْيِي
Telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin
Musa dan
'Amru bin
Zurarah dari
Abdul Aziz bin
Muhammad dari
Abu
Suhail ia
berkata; "Dahulu, isteriku pernah bernadzar untuk beri'tikaf di Masjidil Haram
selama tiga hari. Kemudian, aku bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz
rahimahullahu yang saat itu sedang bersama Syihab. Aku bertanya: 'Apakah ia juga
wajib berpuasa? ', Ibnu Syihab menjawab: 'Tidak ada i'itikaf kecuali dilakukan
sambil berpuasa'. Saat itu, Umar bin Abdul Aziz rahimahullahu terus bertanya:
'Adakah keterangan yang demikian berasal dari Nabi salallahu 'alihi wa sallam? '
Ia menjawab: 'tidak'. Kemudian, Umar bin Abdul Aziz rahimahullahu bertanya:
'Adakah keterangan dari Abu Bakar radliallahu 'anhu? ' ia menjawab: 'tidak ada',
ia bertanya: 'adakah keterangan dari Umar radliallahu 'anhu? ', ia menjawab:
'tidak ada juga' ia bertanya: 'adakah keterangan dari Utsman radliallahu 'anhu?
', ia menjawab: 'tidak ada'. Umar rahimahullahu berkata: 'Menurutku tidak wajib
bagi wanita itu untuk berpuasa', Lalu aku keluar dan bertemu Thawus dan 'Atho`
bin Abu Rabbah, aku bertanya kepada keduanya. Thawus menjawab: 'Dahulu Ibnu Abbas radliallahu 'anhu (pernah berfatwa) bahwa wanita
tersebut tidak wajib puasa, kecuali jika ia bernadzar untuk berpuasa'. Kemudian
`Atha` berkata: 'Begitu juga pendapatku'".
No. Hadist: 163
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ
أَبِي نَضْرَةَ قَالَ لَمَّا قَدِمَ أَبُو سَلَمَةَ الْبَصْرَةَ أَتَيْتُهُ أَنَا
وَالْحَسَنُ فَقَالَ لِلْحَسَنِ أَنْتَ الْحَسَنُ مَا كَانَ أَحَدٌ بِالْبَصْرَةِ
أَحَبَّ إِلَيَّ لِقَاءً مِنْكَ وَذَلِكَ أَنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُفْتِي
بِرَأْيِكَ فَلَا تُفْتِ بِرَأْيِكَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ سُنَّةٌ عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ كِتَابٌ مُنْزَلٌ
Telah menceritakan kepada
kami Muslim bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Abu 'Aqil telah menceritakan kepada kami
Sa'id Al
Jurairi dari
Abu
Nadlrah ia
berkata: "Sewaktu Abu Salamah datang ke kota Bashrah, aku dan Al Hasan
menemuinya, lalu ia berkata kepada Al Hasan: 'Apakah kamu Al Hasan? ', Tidak ada
seorang pun yang di kota ini yang lebih ingin aku temui melebihimu', hal itu
karena telah sampai kabar kepadaku, bahwa kamu telah berfatwa dengan akalmu.
Janganlah kamu berfatwa dengan pendapatmu, kecuali berdasarkan sunnah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, atau dari Kitab yang telah diturunkan
(Al Qur`an) '".
No. Hadist: 164
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عِصْمَةُ بْنُ
الْفَضْلِ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عُقْبَةَ
حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ لَقِيَهُ فِي
الطَّوَافِ فَقَالَ لَهُ يَا أَبَا الشَّعْثَاءِ إِنَّكَ مِنْ فُقَهَاءِ
الْبَصْرَةِ فَلَا تُفْتِ إِلَّا بِقُرْآنٍ نَاطِقٍ أَوْ سُنَّةٍ مَاضِيَةٍ
فَإِنَّكَ إِنْ فَعَلْتَ غَيْرَ ذَلِكَ هَلَكْتَ وَأَهْلَكْتَ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ishmah bin Al
Fadlal telah
menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab dari Yazid bin 'Uqbah telah menceritakan kepada kami
Al
Dlahhak dari
Jabir bin
Zaid:
Ibnu
Umar bertemu
dengannya ketika sedang melakukan thawaf, Kemudian ia (Ibnu Umar radliallahu
'anhu) berkata kepadanya: 'Wahai Abu Sya'tsa`, kamu salah satu dari ahli fikih
kota Bashrah, maka janganlah kamu berfatwa kecuali berdasarkan Al Qur`an dan
sunnah, karena jika kamu tidak berbuat demikian niscaya kamu akan celaka dan
mencelakakan orang lain".
No. Hadist: 165
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ
حُرَيْثِ بْنِ ظُهَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ أَتَى عَلَيْنَا
زَمَانٌ لَسْنَا نَقْضِي وَلَسْنَا هُنَالِكَ وَإِنَّ اللَّهَ قَدْ قَدَّرَ مِنْ
الْأَمْرِ أَنْ قَدْ بَلَغْنَا مَا تَرَوْنَ فَمَنْ عَرَضَ لَهُ قَضَاءٌ بَعْدَ
الْيَوْمِ فَلْيَقْضِ فِيهِ بِمَا فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَإِنْ
جَاءَهُ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَلْيَقْضِ بِمَا قَضَى بِهِ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنْ جَاءَهُ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ
اللَّهِ وَلَمْ يَقْضِ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَلْيَقْضِ بِمَا قَضَى بِهِ الصَّالِحُونَ وَلَا يَقُلْ إِنِّي أَخَافُ وَإِنِّي
أُرَى فَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَالْحَلَالَ بَيِّنٌ وَبَيْنَ ذَلِكَ أُمُورٌ
مُشْتَبِهَةٌ فَدَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf dari
Sufyan dari Al A'masy dari 'Umarah bin 'Umair dari Huraits bin Zhuhair dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata: " Akan datang kepada kami
satu zaman, kami bukan orang-orang yang memutuskan dan kami pun waktu itu tidak
ada di situ, Dan sesungguhnya Allah sudah mentakdirkan sesuatu yang belum kalian
lihat (belum terjadi). Maka barang siapa yang mendapatkan masalah setelah hari
ini, hendaklah ia memutuskan sesuai dengan Kitab Allah subhanallahu wa ta'ala,
jika masalahnya tidak ada dalam Al Qur`an, hendaklah ia memutuskan sesuai dengan
apa yang telah diputuskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Tetapi jika
ia datang kepadanya masalah yang tidak ada dalam Al Qur`an dan keputusan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hendaklah ia memutuskan dengan apa yang
telah diputuskan oleh orang-orang yang shalih, dan jangan ia katakan: 'Aku
takut', atau berkata: 'Menurutku'. Sesungguhnya perkara yang haram telah jelas
dan yang halal itu telah jelas dan diantara keduanya adalah perkara yang
mutasyabih (samar-samar). Maka tinggalkan apa yang kalian ragu dan berpegang
teguhlah pada sesuatu yang kalian tidak ragu padanya".
No. Hadist: 166
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي يَزِيدَ
قَالَ كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ إِذَا سُئِلَ عَنْ الْأَمْرِ فَكَانَ فِي الْقُرْآنِ
أَخْبَرَ بِهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي الْقُرْآنِ وَكَانَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَ بِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَعَنْ أَبِي
بَكْرٍ وَعُمَرَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ قَالَ فِيهِ بِرَأْيِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari 'Ubaidullah bin Abu Yazid ia berkata: "Dahulu
Ibnu
Abbas radliallahu
'anhu apabila ditanya tentang suatu hal dan hal itu terdapat dalam Al Qur`an
maka ia mengabarkannya. Jika tidak ada dalam Al Qur`an ia beri penjelasan dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika tidak ada dalam Sunnah rasul, ia
beri penjelasan dari Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma, tetapi jika tidak
ada penjelasan dari keduanya, ia memutuskan dengan pendapatnya
sendiri".
No. Hadist: 167
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ
شُرَيْحٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَيْهِ إِنْ جَاءَكَ شَيْءٌ فِي
كِتَابِ اللَّهِ فَاقْضِ بِهِ وَلَا تَلْفِتْكَ عَنْهُ الرِّجَالُ فَإِنْ جَاءَكَ
مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَانْظُرْ سُنَّةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاقْضِ بِهَا فَإِنْ جَاءَكَ مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ
وَلَمْ يَكُنْ فِيهِ سُنَّةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَانْظُرْ مَا اجْتَمَعَ عَلَيْهِ النَّاسُ فَخُذْ بِهِ فَإِنْ جَاءَكَ
مَا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَكُنْ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَتَكَلَّمْ فِيهِ أَحَدٌ قَبْلَكَ فَاخْتَرْ
أَيَّ الْأَمْرَيْنِ شِئْتَ إِنْ شِئْتَ أَنْ تَجْتَهِدَ رَأْيَكَ ثُمَّ تَقَدَّمَ
فَتَقَدَّمْ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ تَأَخَّرَ فَتَأَخَّرْ وَلَا أَرَى التَّأَخُّرَ
إِلَّا خَيْرًا لَكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Uyainah dari
Ali bin
Mushir dari
Abu
Ishaq dari
As
Sya'bi dari
Syuraih: " Umar bin Khatthab radliallahu 'anhu pernah menulis surat
kepadanya,: ' Jika datang kepadamu permasalahan dan ada dalam Kitab Allah
subhanallahu wa ta'ala, putuskanlah dengannya, dan jangan berpaling kepada
pendapat kebanyakan orang, Dan jika datang masalah kepadamu dan tidak kamu
dapati dalam Al Qur`an, maka lihatlah dalam sunnah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dan putuskanlah dengannya, Dan jika datang kepada kamu masalah
yang tidak ada dalam Al Qur`an dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka lihatlah ijma' orang-orang (para ulama`), dan jika datang masalah
kepadamu yang tidak kamu dapatkan dalam Al Qur`an, sunnah Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, serta tidak seorang pun sebelum kamu mengatakan hal itu, maka
pilihlah diantara dua hal, jika kamu berkehendak untuk berijtihad dengan
pendapatmu, maka putuskanlah, dan jika kamu menghendaki untuk menunda, maka
tundalah. Dan aku tidak melihat sikap menunda kecuali itu lebih baik
bagimu".
No. Hadist: 168
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ عَنْ
عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ ابْنِ أَخِي الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنْ نَاسٍ مِنْ
أَهْلِ حِمْصٍ مِنْ أَصْحَابِ مُعَاذٍ عَنْ مُعَاذٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَعَثَهُ إِلَى الْيَمَنِ قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ
عَرَضَ لَكَ قَضَاءٌ كَيْفَ تَقْضِي قَالَ أَقْضِي بِكِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَإِنْ
لَمْ يَكُنْ فِي كِتَابِ اللَّهِ قَالَ فَبِسُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ قَالَ
أَجْتَهِدُ رَأْيِي وَلَا آلُو قَالَ فَضَرَبَ صَدْرَهُ ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي وَفَّقَ رَسُولَ رَسُولِ اللَّهِ لِمَا يُرْضِي رَسُولَ
اللَّهِ
Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin 'Ubaidillah Al
Tsaqafi dari
'Amr bin Al
Harits -sepupu Al
Mughirah bin Syu'bah-, dari beberapa orang sahabat Mu'adz dari penduduk
Himsh, dai
Mu'adz; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika
mengutusnya ke negara Yaman, beliau berkata: 'Jika ada satu permasalahan
disodorkan kepadamu, bagaimanakah kamu memutuskannya? ', ia menjawab:
'Kuputuskan dengan Kitabullah subhanallah wa ta'ala', beliau bertanya: 'Maka
bagaimana jika tidak ada dalam Kitabullah subahanallahu wa ta'ala? ', ia
menjawab: 'kuputuskan dengan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam',
beliau bertanya: 'Bagaimana jika tidak ada dalam sunnah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam? ', ia menjawab: 'Aku akan berijtihad dengan pendapatku tidak
lebih'. Ia berkata: 'Waktu itu beliau menepuk dadanya, kemudian beliau berkata:
'Segala puji bagi Allah yang memberi taufik kepada utusan RasulNya dengan
sesuatu yang disenangi oleh RasulNya'".
No. Hadist: 169
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ حُرَيْثِ
بْنِ ظُهَيْرٍ قَالَ أَحْسَبُهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ قَالَ قَدْ أَتَى عَلَيْنَا
زَمَانٌ وَمَا نُسْأَلُ وَمَا نَحْنُ هُنَاكَ وَإِنَّ اللَّهَ قَدَّرَ أَنْ
بَلَغْتُ مَا تَرَوْنَ فَإِذَا سُئِلْتُمْ عَنْ شَيْءٍ فَانْظُرُوا فِي كِتَابِ
اللَّهِ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوهُ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَفِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ
فَإِنْ لَمْ تَجِدُوهُ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ فَمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ
الْمُسْلِمُونَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
فَاجْتَهِدْ رَأْيَكَ وَلَا تَقُلْ إِنِّي أَخَافُ وَأَخْشَى فَإِنَّ الْحَلَالَ
بَيِّنٌ وَالْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَ ذَلِكَ أُمُورٌ مُشْتَبِهَةٌ فَدَعْ مَا
يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ عَنْ أَبِي
عَوَانَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ نَحْوَهُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بِنَحْوِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari 'Umarah bin 'Umair dari Huraits bin Zhuhair ia berkata: "Aku yakin,
Abdullah pernah berkata: 'Sungguh telah datang kepada kita
suatu zaman yang kita belum pernah ditanya tentangnya, dan kita belum pernah
mengalaminya. Dan Allah telah mentakdirkan agar aku menyampaikan bagaimana
seharusnya kalian memandang. Begini, jika kalian ditanya sesuatu, lihatlah dalam
Kitabullah subhanallahu wa ta'ala, tetapi jika kalian tidak dapatkan dalam
Kitabullah maka lihatlah dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
kemudian jika kalian tidak dapatkan dalam sunnah, pakailah apa yang telah
menjadi kesepakatan kaum muslimin, dan jika kamu tidak dapati dalam ijma', maka
berijtihadlah dengan pendapatmu, dan jangan katakan: 'sungguh aku takut. Karena
perkara yang halal itu telah jelas dan yang haram telah jelas, dan diantara hal
itu kesemuanya adalah perihal mutasyabih (samar-samar), maka tinggalkanlah
sesuatu yang kamu ragu kepada sesuatu yang kamu tidak ragu padanya. Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad dari Abu 'Awanah dari Sulaiman darti 'Umarah bin 'Umair dari Abdur Rahman bin Yazid dari Abdullah begitu juga redaksinya. Telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Al Qasim bin Abdur Rahman dari ayahnya dari Abdullah demikian juga redaksinya".
No. Hadist: 170
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ
مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ قَالَ عَبْدُ
اللَّهِ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ سَتُحْدِثُونَ وَيُحْدَثُ لَكُمْ فَإِذَا
رَأَيْتُمْ مُحْدَثَةً فَعَلَيْكُمْ بِالْأَمْرِ الْأَوَّلِ قَالَ حَفْصٌ كُنْتُ
أُسْنِدُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ ثُمَّ دَخَلَنِي مِنْهُ
شَكٌّ
Telah menceritakan kepada
kami Harun bin
Mu'awiyah dari
Hafsh bin
Ghiyats telah
menceritakan kepada kami Al A'masy ia berkata: Abdullah berkata: 'Wahai sekalian manusia, kamu akan
mengada-adakan hal-hal yang baru, dan ada orang yang mengadakan hal baru untuk
kalian (ikuti), maka jika kalian melihat hal yang baru (dalam agama), maka
hendaklah kalian berpegang pada sesuatu yang dipegang oleh generasi awal'".
Hafsh berkata: "Aku meriwayatkan dari Habib dari Abu Abdur Rahman kemudian
setelah itu aku ragu".
No. Hadist: 171
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
Bab: Berfatwa dan teguran keras terhadapnya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الصَّلْتِ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ
قَالَ عُمَرُ لِأَبِي مَسْعُودٍ أَلَمْ أُنْبَأْ أَوْ أُنْبِئْتُ أَنَّكَ تُفْتِي
وَلَسْتَ بِأَمِيرٍ وَلِّ حَارَّهَا مَنْ تَوَلَّى قَارَّهَا
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin As
Shalt telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dari Ibnu 'Aun dari Muhammad ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu berkata kepada Ibnu Mas'ud
radliallahu 'anhu: ' Bukankah aku telah memberitahukan atau diberitahu -Perawi
ragu kepastian redaksi memberitahu atau diberitahu-- bahwa kamu berfatwa padahal
kamu (waktu itu) bukan seorang pemimpin?, Heih,,, berikanlah resiko keburukan
itu kepada orang yang telah menikmati kemanisannya. Ket:
No. Hadist: 172
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ
قَالَ إِنَّ الَّذِي يُفْتِي النَّاسَ فِي كُلِّ مَا يُسْتَفْتَى
لَمَجْنُونٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf dari
Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Ibnu Mas'ud ia berkata: " Orang yang selalu berfatwa dalam
setiap permasalahan yang ditanyakan (kepadanya) adalah orang gila".
No. Hadist: 173
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ
عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ إِنَّمَا يُفْتِي النَّاسَ
ثَلَاثَةٌ رَجُلٌ إِمَامٌ أَوْ وَالٍ وَرَجُلٌ يَعْلَمُ نَاسِخَ الْقُرْآنِ مِنْ
الْمَنْسُوخِ قَالُوا يَا حُذَيْفَةُ وَمَنْ ذَاكَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
أَوْ أَحْمَقُ مُتَكَلِّفٌ
Telah menhabarkan kepada kami
Sa'id bin
'Amir dari
Hisyam dari Muhammad dari Hudzaifah ia berkata: " Ada tiga golongan manusia yang
memberikan fatwa (yaitu): Seorang imam, atau wali (yang mengatur urusan kaum
muslimin) atau seorang yang mengetahui nasikh dan mansukh dalam Al Qur`an,
mereka bertanya: 'Wahai Hudzaifah, lalu siapakah gerangan dia itu? ', Itu Umar
bin Khatthab radliallahu 'anhu, Atau orang bodoh yang memaksakan
diri'".
No. Hadist: 174
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ عَنْ مُحَمَّدٍ
عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ حُذَيْفَةُ إِنَّمَا يُفْتِي
النَّاسَ أَحَدُ ثَلَاثَةٍ رَجُلٌ عَلِمَ نَاسِخَ الْقُرْآنِ مِنْ مَنْسُوخِهِ
قَالُوا وَمَنْ ذَاكَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ وَأَمِيرٌ لَا يَجِدُ
بُدًّا أَوْ أَحْمَقُ مُتَكَلِّفٌ ثُمَّ قَالَ مُحَمَّدٌ فَلَسْتُ بِوَاحِدٍ مِنْ
هَذَيْنِ وَأَرْجُو أَنْ لَا أَكُونَ الثَّالِثَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Sa'id telah
mengabarkan kepada kami Abu `Usamah dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad dari Abu 'Ubaidah bin Hudzaifah ia berkata: " Hudzaifah berkata: 'Orang yang berfatwa kepada orang lain
adalah salah satu dari tiga golongan: Seorang yang mengetahui nasikh dan mansukh
dalam Al Qur`an', mereka bertanya: 'Siapakah ia gerangan? ', Umar bin Khatthab
radliallahu 'anhu menyambung: 'atau seorang pemimpin yang tidak takut, atau
orang bodoh yang memaksakan diri'". Kemudian Muhammad berkata: "Aku bukanlah
satu dari dua kriteria (pertama) dan aku berharap tidak menjadi bagian yang ke
tiga".
No. Hadist: 175
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ مَنْ
عَلِمَ مِنْكُمْ عِلْمًا فَلْيَقُلْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ لِمَا
لَا يَعْلَمُ اللَّهُ أَعْلَمُ فَإِنَّ الْعَالِمَ إِذَا سُئِلَ عَمَّا لَا
يَعْلَمُ قَالَ اللَّهُ أَعْلَمُ وَقَدْ قَالَ اللَّهُ لِرَسُولِهِ { قُلْ لَا
أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ
}
Telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin
'Aun dari
Al
A'masy dari
Muslim dari Masruq dari Abdullah ia berkata: " Barang siapa diantara kalian yang
memiliki suatu ilmu, hendaklah ia mengatakannya, dan barang siapa yang tidak
memiliki ilmu, katakanlah dalam permasalahan yang ia tidak tahu: 'ALLAHU A'LAM'
(Allah lebih mengetahuinya), karena seorang ulama itu adalah seorang yang jika
ditanya tentang sesuatu yang tidak diketahuinya ia akan mengatakan: ' Allahu
a'lam 'dan sungguh Allah telah berfirman kepada RasulNya: "QUL MAA AS`ALUKUM
`'LAIHI MIN ``AJRIN WA MAA ANA MINAL MUTAKALLIFIN" (Katakanlah wahai Muhammad:
'Aku tidak meminta upah sedikitpun dari kalian atas da'wahku, dan bukanlah aku
termasuk orang-orang yang memaksakan diri') -Qs. Shaad: 86-".
No. Hadist: 176
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ أَنَّ أَبَا
مُوسَى قَالَ فِي خُطْبَتِهِ مَنْ عَلِمَ عِلْمًا فَلْيُعَلِّمْهُ النَّاسَ
وَإِيَّاهُ أَنْ يَقُولَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ فَيَمْرُقَ مِنْ الدِّينِ
وَيَكُونَ مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
menceritakan kepada kami Humaid dari Abu Raja` dari Abu Al Muhallab: " Abu Musa radliallahu 'anhu berkata dalam khutbahnya: '
Barang siapa yang mengetahui suatu ilmu, hendaklah ia mengajarkannya kepada
manusia, dan berhati-hatilah seseorang yang mengatakan sesuatu yang ia tidak
memiliki ilmu tentangnya, ia akan melenceng dari agama dan menjadi orang-orang
yang memaksakan diri'".
No. Hadist: 177
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِي
الْبَخْتَرِيِّ وَزَاذَانَ قَالَا قَالَ عَلِيٌّ وَا بَرْدَهَا عَلَى الْكَبِدِ
إِذَا سُئِلْتُ عَمَّا لَا أَعْلَمُ أَنْ أَقُولَ اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
'Atho` bin As
Sa`ib dari
Abu Al
Bakhtari dan
Zaadzan keduanya berkata: " 'Ali berkata: ' Alangkah sejuknya hati ini, jika aku
ditanya tentang sesuatu yang tidak aku ketahui, kemudian aku mengatakan: Allahu
a'lam'".
No. Hadist: 178
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ
عَلِيٍّ قَالَ يَا بَرْدَهَا عَلَى الْكَبِدِ أَنْ تَقُولَ لِمَا لَا تَعْلَمُ
اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Syarik dari 'Atho` bin As Sa`ib dari Abu Al Bakhtari dari 'Ali ia berkata: " Duhai sejuknya hati ini, ketika
kamu mengatakan dalam hal yang tidak kamu ketahui: 'Allahu
a'lam'".
No. Hadist: 179
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا عُمَيْرُ بْنُ عَرْفَجَةَ حَدَّثَنَا رَزِينٌ أَبُو
النُّعْمَانِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ إِذَا سُئِلْتُمْ عَمَّا لَا
تَعْلَمُونَ فَاهْرُبُوا قَالُوا وَكَيْفَ الْهَرَبُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ
قَالَ تَقُولُونَ اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami 'Umair bin 'Arfajah telah menceritakan kepada kami
Razin Abu An
Nu'man dari
'Ali bin Abu
Thalib
radliallahu 'anhu ia berkata: " Apabila kalian ditanya tentang sesuatu yang
tidak kalian ketahui maka menghindarlah'. Mereka bertanya: 'Bagaimana cara
menghindarnya wahai amirul mu`minin? ', ia menjawab: 'Dengan kalian mengatakan:
Allahu a'lam '".
No. Hadist: 180
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ
عَزْرَةَ التَّمِيمِيِّ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ وَا بَرْدَهَا عَلَى الْكَبِدِ ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ قَالُوا وَمَا ذَلِكَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ أَنْ يُسْأَلَ
الرَّجُلُ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَيَقُولُ اللَّهُ أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Mansur dari Muslim Al Bathin dari 'Azrah At Tamimi ia berkata: " Ali radliallahu 'anhu berkata: ' Alangkah sejuknya
hati ini', --beliau mengulangi ucapannya sebanyak tiga kali--, mereka bertanya:
'Apakah hal itu wahai amirul mu`minin? ', ia menjawab: '(ketika) seorang ditanya
tentang sesuatu yang tidak ia ketahui lalu ia mengucapkan: Allahu a'lam
'".
No. Hadist: 181
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي
الْمَغْرَاءِ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لَا
عِلْمَ لِي بِهَا فَلَمَّا أَدْبَرَ الرَّجُلُ قَالَ ابْنُ عُمَرَ نِعْمَ مَا قَالَ
ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Farwah bin Abu Al
Maghra` telah
mengabarkan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu: "Bahwasanya seorang telah
bertanya kepadanya tentang satu masalah, lalu ia berkata: ' Aku tidak mempunyai
ilmu tentang hal itu, lalu setelah orang tersebut pergi, Ibnu Umar radliallahu
'anhu berkata: 'Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu Umar radliallahu
'anhu, ia ditanya tentang satu hal yang tidak ia ketahui lalu ia katakan: 'aku
tidak memiliki ilmu dalam hal itu'".
No. Hadist: 182
Bab: Bab
Bab: Bab
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ لَا أَدْرِي
نِصْفُ الْعِلْمِ
Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari As Sya'bi ia berkata: "(kalimat): ' Aku tidak tahu' adalah
setengah ilmu".
No. Hadist: 183
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ الْعُمَرِيُّ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ رَجُلًا
أَتَى ابْنَ عُمَرَ يَسْأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي ثُمَّ الْتَفَتَ
بَعْدَ أَنْ قَفَّا الرَّجُلُ فَقَالَ نِعْمَ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا
لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِي يَعْنِي ابْنُ عُمَرَ نَفْسَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Maslamah telah
menceritakan kepada kami Abdullah Al 'Umari dari Nafi': " Seorang lelaki datang kepada Ibnu Umar
radliallahu 'anhu bertanya sesuatu, lalu ia (Ibnu Umar radliallahu 'anhu) berkata: 'Aku tidak tahu',
Setelah si penanya berpaling, (Ibnu Umar) menoleh dan berkata dalam hati:
'Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu Umar radliallahu 'anhu, ia ditanya
tentang sesuatu yang tidak ia ketahui, lalu ia katakan: 'Aku tidak tahu'.
No. Hadist: 184
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُغِيرَةَ قَالَ كَانَ عَامِرٌ إِذَا سُئِلَ عَنْ
شَيْءٍ يَقُولُ لَا أَدْرِي فَإِنْ رُدُّوا عَلَيْهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ كُنْتُ
حَلَفْتُ لَكَ بِاللَّهِ إِنْ كَانَ لِي بِهِ عِلْمٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Humaid telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah ia berkata: "Dahulu 'Amir jika ditanya tentang sesuatu, ia selalu akan
menjawab: 'Aku tidak tahu', tetapi jika mereka memaksa untuk menjawabnya, ia
berkata: 'Jika aku mau, maka aku akan bersumpah demi Allah bahwa aku memang
tidak tahu'".
No. Hadist: 185
Bab: Bab
Bab: Bab
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ
مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصٍ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا أُبَالِي
سُئِلْتُ عَمَّا أَعْلَمُ أَوْ مَا لَا أَعْلَمُ لِأَنِّي إِذَا سُئِلْتُ عَمَّا
أَعْلَمُ قُلْتُ مَا أَعْلَمُ وَإِذَا سُئِلْتُ عَمَّا لَا أَعْلَمُ قُلْتُ لَا
أَعْلَمُ
Telah mengabarkan kepada kami
Harun bin
Mu'awiyah dari
Hafsh dari Asy'ats dari Ibnu Sirin rahimahullahu ia berkata: " Aku tidak peduli, aku
ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, karena aku
jika ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui, aku katakan: 'aku tidak tahu',
dan jika aku ditanya tentang sesuatu yang tidak aku ketahui, aku katakan: 'Aku
tidak tahu'".
No. Hadist: 186
Bab: Bab
Bab: Bab
حَدَّثَنَا هَارُونُ عَنْ حَفْصٍ
عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ مَا سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يَقُولُ قَطُّ حَلَالٌ وَلَا
حَرَامٌ إِنَّمَا كَانَ يَقُولُ كَانُوا يَكْرَهُونَ وَكَانُوا
يَسْتَحِبُّونَ
Telah mengabarkan kepada kami
Harun dari Hafsh dari Al A'masy ia berkata: "Aku tidak pernah sama sekali
mendengar Ibrahim rahimahullahu berkata: 'ini halal, dan ini haram,
hanya ia mengatakan: ' Mereka tidak menyukainya atau mereka
menyukainya'".
No. Hadist: 187
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
الْأَعْمَشُ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا
لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ
وَيَتَّخِذُهَا النَّاسُ سُنَّةً فَإِذَا غُيِّرَتْ قَالُوا غُيِّرَتْ السُّنَّةُ
قَالُوا وَمَتَى ذَلِكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ إِذَا كَثُرَتْ
قُرَّاؤُكُمْ وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ
أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Al
A'masy dari
Syaqiq ia berkata: " Abdullah pernah berkata: ' Bagaimana sikap kalian jika
ditimpa kekacauan, yang tua menjadi pikun, yang kecil tiba-tiba menjadi dewasa,
dan manusia menjadikan kekacauan itu sebagai sunnah, dan tiba-tiba telah diubah,
mereka katakan: 'sunnah telah diubah! ', mereka bertanya: 'kapan hal itu terjadi
wahai Abu Abdur Rahman? ', ia menjawab: 'Ketika telah banyak orang yang bisa
membaca, namun sedikit yang ahli fikih (paham maknanya). Banyak orang yang duduk
di pemerintahan, namun sedikit yang amanah. Dan dunia dicari dengan ilmu
akhirat'".
No. Hadist: 188
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا
لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ
إِذَا تُرِكَ مِنْهَا شَيْءٌ قِيلَ تُرِكَتْ السُّنَّةُ قَالُوا وَمَتَى ذَاكَ
قَالَ إِذَا ذَهَبَتْ عُلَمَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ جُهَلَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ
قُرَّاؤُكُمْ وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ
أُمَنَاؤُكُمْ وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ وَتُفُقِّهَ لِغَيْرِ
الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun dari
Khalid bin
Abdullah dari
Yazid bin Abu
Ziyad dari
Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah ia berkata: " Bagaimana sikap kalian jika ditimpa
ketidakberesan, yang tua menjadi pikun dan yang kecil menjadi dewasa. Dan jika
ketidakberesan itu ditinggal, akan dikatakan: 'sunnah telah ditinggalkan',
mereka bertanya: 'Kapan hal itu terjadi? ', ia menjawab: 'Jika telah pergi para
ulama` kalian, dan semakin banyak orang-orang bodoh dari kalian, jika semakin
banyak orang yang pandai membaca tetapi sedikit yang ahli fikih, dan semakin
banyak para pemimpin kalian tetapi sedikit yang amanah, serta dunia sudah dicari
dengan amalan akhirat dan ia diperdalam tetapi bukan untuk (kepentingan)
agama'".
No. Hadist: 189
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ
حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ أُنْبِئْتُ أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ وَيْلٌ
لِلْمُتَفَقِّهِينَ لِغَيْرِ الْعِبَادَةِ وَالْمُسْتَحِلِّينَ لِلْحُرُمَاتِ
بِالشُّبُهَاتِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al
Mughirah telah
menceritakan kepada kami Al `Auza'i ia berkata: "Aku pernah diberitahu bahwa pernah
dikatakan: ' Celakalah orang yang memahami agama tetapi tidak (menjadikannya
sebagai petunjuk dalam) beribadah. Celaka pula orang yang menghalalkan hal-hal
yang haram dengan alasan (masih) syubhat '".
No. Hadist: 190
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَالِحُ بْنُ سُهَيْلٍ
مَوْلَى يَحْيَى بْنِ أَبِي زَائِدَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ
الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ
عَامٌ إِلَّا وَهُوَ شَرٌّ مِنْ الَّذِي كَانَ قَبْلَهُ أَمَا إِنِّي لَسْتُ
أَعْنِي عَامًا أَخْصَبَ مِنْ عَامٍ وَلَا أَمِيرًا خَيْرًا مِنْ أَمِيرٍ وَلَكِنْ
عُلَمَاؤُكُمْ وَخِيَارُكُمْ وَفُقَهَاؤُكُمْ يَذْهَبُونَ ثُمَّ لَا تَجِدُونَ
مِنْهُمْ خَلَفًا وَيَجِيءُ قَوْمٌ يَقِيسُونَ الْأُمُورَ بِرَأْيِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Shalih bin
Suhail -bekas
budak Yahya bin Abu Za`idah-, telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Mujalid dari As Sya'bi dari Masruq dari Abdullah ia berkata: " Tidaklah akan datang satu tahun,
kecuali tahun tersebut lebih jelek dari sebelumnya, Aku tidak bermaksud
mengatakan bahwa suatu tahun lebih baik dari pada tahun lainnya, dan seorang
amir (pemimpin) lebih baik dari amir lainnya. Akan tetapi ulama`-ulama`,
orang-orang pilihan, dan para ahli fikih kalian telah banyak yang wafat,
kemudian kalian tidak mendapatkan ganti mereka, hingga datang orang-orang yang
menggunakan qiyas (analogi dalam masalah agama) berdasarkan akal
semata".
No. Hadist: 191
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ قَالَ سَمِعْتُ
دَاوُدَ بْنَ أَبِي هِنْدٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ أَوَّلُ مَنْ قَاسَ إِبْلِيسُ
وَمَا عُبِدَتْ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ إِلَّا بِالْمَقَايِيسِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ahmad
bin Abu Khalaf
telah menceritakan kepada kami Yahya bin sulaim ia berkata: "Aku pernah mendengar
Daud bin
Hindun dari
Ibnu
Sirin
rahimahullahu, ia berkata: ' Yang pertama-tama menggunakan qiyas adalah iblis,
dan tidaklah matahari dan bulan disembah melainkan karena alasan
qiyas'".
No. Hadist: 192
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
كَثِيرٍ عَنْ ابْنِ شَوْذَبٍ عَنْ مَطَرٍ عَنْ الْحَسَنِ أَنَّهُ تَلَا هَذِهِ
الْآيَةَ { خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ } قَالَ قَاسَ
إِبْلِيسُ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ قَاسَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Katsir dari
Ibnu
Syaudzab dari
Mathar dari Al Hasan: " ia membaca ayat ini: "KHALAQTANII MIN NAARIN
WA KHALAQTAHU MIN THIIN" (Engkau ciptakan aku dengan api dan Engkau ciptakan ia
dengan tanah) -Qs. Al A'raf: 7-, ia berkata: ' Iblis telah melakukan qiyas, dan
dialah yang pertama kali melakukan qiyas'".
No. Hadist: 193
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ مَسْرُوقٍ أَنَّهُ قَالَ إِنِّي أَخَافُ أَوْ أَخْشَى أَنْ أَقِيسَ فَتَزِلَّ
قَدَمِي
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari Masruq bahwa ia berkata: " Aku takut atau khawatir
melakukan qiyas lalu tergelincirlah kakiku".
No. Hadist: 194
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ
الْفَضْلِ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ
الشَّعْبِيِّ قَالَ وَاللَّهِ لَئِنْ أَخَذْتُمْ بِالْمَقَايِيسِ لَتُحَرِّمُنَّ
الْحَلَالَ وَلَتُحِلُّنَّ الْحَرَامَ
Telah mengabarkan kepada kami
Shadaqah bin Al
Fadl telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid Al `Ahmar dari Isma'il dari As Sya'bi ia berkata: " Demi Allah jika kalian menggunakan
qiyas niscaya kalian akan mengharamkan yang halal dan akan menghalalkan yang
haram".
No. Hadist: 195
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ بِشْرٍ
حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ عَامِرٍ أَنَّهُ قَالَ كَانَ يَقُولُ مَا
أَبْغَضَ إِلَيَّ أَرَأَيْتَ أَرَأَيْتَ يَسْأَلُ الرَّجُلُ صَاحِبَهُ فَيَقُولُ
أَرَأَيْتَ وَكَانَ لَا يُقَايِسُ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hasan bin
Bisyr telah
menceritakan kepada kami ayahku dari Isma'il dari 'Amir Bahwasanya ia berkata: " Suatu hal yang paling
membangkitkan kemarahanku adalah jika seseorang bertanya; menurut anda
bagaimana, menurut anda bagaimana. Seorang bertanya kepada temannya: 'menurut
anda bagaimana'. Dan Amir tidak melakukan qiyas'".
No. Hadist: 196
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ
الْفَضْلِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ الزِّبْرِقَانِ قَالَ نَهَانِي
أَبُو وَائِلٍ أَنْ أُجَالِسَ أَصْحَابَ أَرَأَيْتَ
Telah mengabarkan kepada kami
Shadaqah bin Al
Fadl telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Az Zibriqan ia berkata: " Abu Wa`il melarangku untuk duduk-duduk bersama orang yang
(sering menanyakan) dengan ucapan 'bagaimana menurut anda".
No. Hadist: 197
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ
الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ
لَوْ أَنَّ هَؤُلَاءِ كَانُوا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَنَزَلَتْ عَامَّةُ الْقُرْآنِ يَسْأَلُونَكَ يَسْأَلُونَكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Shadaqah bin Al
Fadl telah
menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Isma'il dari As Sya'bi ia berkata: " Sekiranya mereka itu berada pada
zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya kebanyakan ayat Al Qur`an yang
turun adalah YAS`ALUUNAKA, YAS`ALUUNAKA (mereka bertanya kepadamu) ".
No. Hadist: 198
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ
أَبَانَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ طَلْحَةَ عَنْ مَيْمُونٍ أَبِي حَمْزَةَ
قَالَ قَالَ لِي إِبْرَاهِيمُ يَا أَبَا حَمْزَةَ وَاللَّهِ لَقَدْ تَكَلَّمْتُ
وَلَوْ وَجَدْتُ بُدًّا مَا تَكَلَّمْتُ وَإِنَّ زَمَانًا أَكُونُ فِيهِ فَقِيهَ
أَهْلِ الْكُوفَةِ زَمَانُ سُوءٍ
Telah mengabarkan kepada kami
Isma'il bin
`Abaan telah
mengabarkan kepadaku Muhammad Ibnu Thalhah, dari Maimun Abu Hamzah ia berkata: " Ibrahim berkata kepadaku: 'Wahai Abu Hamzah, demi Allah,
aku telah berkata (berfatwa), sekiranya ada yang menggantikan, aku tidak mau
berkata (berfatwa), sesungguhnya zaman saat aku menjadi seorang ahli fikih kota
Kufah adalah zaman yang tidak baik".
No. Hadist: 199
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ لَيْثٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ إِيَّاكَ
وَالْمُكَايَلَةَ يَعْنِي فِي الْكَلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu
Nu'aim telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Laits dari Mujahid ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu berkata: ' Berhati-hatilah
dengan mengqiyaskan sesuatu" Yaitu dalam perkataan.
No. Hadist: 200
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ الْبَصْرِيُّ
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْهُذَلِيُّ عَنْ الشَّعْبِيِّ قَالَ شَهِدْتُ شُرَيْحًا
وَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ مُرَادٍ فَقَالَ يَا أَبَا أُمَيَّةَ مَا دِيَةُ
الْأَصَابِعِ قَالَ عَشْرٌ عَشْرٌ قَالَ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ أَسَوَاءٌ هَاتَانِ
جَمَعَ بَيْنَ الْخِنْصِرِ وَالْإِبْهَامِ فَقَالَ شُرَيْحٌ يَا سُبْحَانَ اللَّهِ
أَسَوَاءٌ أُذُنُكَ وَيَدُكَ فَإِنَّ الْأُذُنَ يُوَارِيهَا الشَّعْرُ وَالْكُمَّةُ
وَالْعِمَامَةُ فِيهَا نِصْفُ الدِّيَةِ وَفِي الْيَدِ نِصْفُ الدِّيَةِ وَيْحَكَ
إِنَّ السُّنَّةَ سَبَقَتْ قِيَاسَكُمْ فَاتَّبِعْ وَلَا تَبْتَدِعْ فَإِنَّكَ لَنْ
تَضِلَّ مَا أَخَذْتَ بِالْأَثَرِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ لِي الشَّعْبِيُّ يَا
هُذَلِيُّ لَوْ أَنَّ أَحْنَفَكُمْ قُتِلَ وَهَذَا الصَّبِيُّ فِي مَهْدِهِ أَكَانَ
دِيَتُهُمَا سَوَاءً قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَأَيْنَ الْقِيَاسُ
Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj Al
Bashri telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hudzali dari As Sya'bi: "Aku pernah menyaksikan Syuraih, lalu seseorang dari Murad mendatanginya, ia
bertanya: 'Wahai Abu `Umayyah, apa diyat nya jari-jemari itu? ', ia menjawab:
'Sepuluh, sepuluh', laki-laki itu berkata: 'Subhanallah, apakah kedua jari ini
disamakan, bagaimana mungkin antara kelingking dengan ibu jari disamakan
diatnya? '. Saat itu Syuraih menjawab: 'Bukankah sama antara telinga dan
tanganmu?, bukankah telinga dikelilingi rambut, topi, dan surban. Dengan
posisinya yang demikian, apakah terus diatnya setengah dan diat tangan juga
setengah?. Sayang sekali, sunnah telah lebih dulu memberikan keputusan hukum
dibandingkan qiyas yang kamu lakukan. Ikutilah sunnah dan janganlah kamu membuat
bid`ah. Sungguh kamu tidak akan tersesat jika mengikuti atsar. Abu Bakar
berkata; 'As Sya'bi bertanya kepadaku: 'Wahai Hudzali, jika seorang yang pincang
diantara kalian dibunuh, kemudian ada seorang bayi dibunuh, apakah diat nya
sama?. Saat itu aku menjawab: 'ya, sama'. Kemudian, ia (As Sya'bi) berkata:
'Jika demikian mengapa dalam masalah ini qiyas tidak berlaku?
'".
No. Hadist: 201
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
Bab: Perubahan jaman dan kejadiannya
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ قَالَ قَالَ مُعَاذُ
بْنُ جَبَلٍ يُفْتَحُ الْقُرْآنُ عَلَى النَّاسِ حَتَّى يَقْرَأَهُ الْمَرْأَةُ
وَالصَّبِيُّ وَالرَّجُلُ فَيَقُولُ الرَّجُلُ قَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ فَلَمْ
أُتَّبَعُ وَاللَّهِ لَأَقُومَنَّ بِهِ فِيهِمْ لَعَلِّي أُتَّبَعُ فَيَقُومُ بِهِ
فِيهِمْ فَلَا يُتَّبَعُ فَيَقُولُ قَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ فَلَمْ أُتَّبَعْ
وَقَدْ قُمْتُ بِهِ فِيهِمْ فَلَمْ أُتَّبَعْ لَأَخْتَصِرَنَّ فِي بَيْتِي
مَسْجِدًا لَعَلِّي أُتَّبَعْ فَيَخْتَصِرُ فِي بَيْتِهِ مَسْجِدًا فَلَا يُتَّبَعُ
فَيَقُولُ قَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ فَلَمْ أُتَّبَعْ وَقُمْتُ بِهِ فِيهِمْ فَلَمْ
أُتَّبَعْ وَقَدْ اخْتَصَرْتُ فِي بَيْتِي مَسْجِدًا فَلَمْ أُتَّبَعْ وَاللَّهِ
لَآتِيَنَّهُمْ بِحَدِيثٍ لَا يَجِدُونَهُ فِي كِتَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَسْمَعُوهُ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ لَعَلِّي أُتَّبَعُ قَالَ مُعَاذٌ فَإِيَّاكُمْ وَمَا جَاءَ
بِهِ فَإِنَّ مَا جَاءَ بِهِ ضَلَالَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Marwan bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Sa'id dari Rabi'ah bin Yazid ia berkata: Mu'adz bin Jabal pernah berkata: 'Al Qur`an senantiasa terbuka
untuk manusia, hingga wanita, anak-anak, dan orang dewasa dapat membacanya'.
Lalu seorang laki-laki berkata: 'Aku telah membaca Al Quran, tetapi belum juga
aku diikuti, demi Allah aku akan tetap berdiri tegak di tengah-tengah mereka,
mudah-mudahan aku diikuti. Lalu ia pun berdiri dengan Al Qur`an di tengah-tengah
mereka, tetapi belum juga ia diikuti, Kemudian ia berkata: 'Sungguh aku telah
membaca Al Qur`an tetapi belum juga aku diikuti, dan aku telah berdiri di
tengah-tengah mereka namun belum juga diikuti, maka aku akan membuat masjid di
rumahku semoga aku bisa diikuti, Kemudian ia membuat masjid di rumahnya, tetapi
ia belum juga diikuti. Kemudian ia berkata: 'Aku telah membaca Al Qur`an tetapi
belum juga aku diikuti, aku juga telah berdiri ditengah-tengah mereka tetapi
belum juga diikuti, lalu aku juga sudah membuat masjid di rumah tetapi belum
juga aku diikuti, demi Allah aku akan memberi suatu pernyataan kepada mereka
yang tidak mereka dapatkan dalam Al Qur`an, dan belum pernah mereka dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, semoga aku bisa diikuti. Muadz
radliallahu 'anhu berkata: 'Berhati-hatilah dengan apa yang dibawa orang ini,
karena apa yang ia bawa itu sesat' ".
No. Hadist: 202
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ هُوَ ابْنُ مِغْوَلٍ قَالَ قَالَ لِيَ الشَّعْبِيُّ مَا
حَدَّثُوكَ هَؤُلَاءِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَخُذْ بِهِ وَمَا قَالُوهُ بِرَأْيِهِمْ فَأَلْقِهِ فِي الْحُشِّ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Malik Ibnu Mighwal, ia berkata: As Sya'bi telah berkata kepadaku: "Apa yang mereka
ceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka ambilah, dan apa
yang mereka katakan (berdasarkan) pendapat mereka maka lemparkanlah ke WC".
No. Hadist: 203
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنِي الْعَبَّاسُ بْنُ
سُفْيَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ
سَمِعْتُ عَبْدَةَ بْنَ أَبِي لُبَابَةَ يَقُولُ قَدْ رَضِيتُ مِنْ أَهْلِ زَمَانِي
هَؤُلَاءِ أَنْ لَا يَسْأَلُونِي وَلَا أَسْأَلُهُمْ إِنَّمَا يَقُولُ أَحَدُهُمْ
أَرَأَيْتَ أَرَأَيْتَ
Telah mengabarkan kepada kami
Al 'Abbas bin
Sufyan dari
Zaid bin
hubab, telah
mengabarkan kepada kami Raja` bin Abu Salamah ia berkata: Aku mendengar
'Abdah bin Abu
Lubabah berkata:
'Sungguh aku senang (jika) masyarakat pada zamanku, mereka tidak bertanya
kepadaku dan aku juga tidak bertanya kepada mereka, (Aku sangat tidak suka)
karena mereka selalu bertanya: 'Bagaimana menurut pendapatmu, bagaimana menurut
pendapatmu".
No. Hadist: 204
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ ثُمَّ خَطَّ
خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هَذِهِ سُبُلٌ عَلَى كُلِّ
سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ ثُمَّ تَلَا { وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي
مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ
سَبِيلِهِ
}
Telah mengabarkan kepada kami
'Affan telah menceritakan kepada kami
Hammad bin
Zaid telah
menceritakan kepada kami 'Ashim bin Bahdalah dari Abu Wa`il dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata: "Pada suatu hari Rasulullah
shallalahu 'alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus untuk kami, kemudian
beliau bersabda: 'Ini adalah jalan Allah', kemudian beliau membuat garis-garis
di sebelah kanan dan kirinya, seraya bersabda: 'Ini adalah jalan-jalan lain
(yang tersedia), disetiap jalan tersebut ada syaitan yang mengajak untuk
mengikutinya (jalan tersebut).lalu beliau membaca ayat: "(Inilah jalanKu yang
lurus, maka ikutilah jalan tersebut. Dan, janganlah kalian mengikuti jalan-jalan
yang lain. Jika kalian mengikuti jalan-jalan tersebut, niscaya kalian semua akan
terpisah dari jalanNya).
No. Hadist: 205
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا وَرْقَاءُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { وَلَا
تَتَّبِعُوا السُّبُلَ } قَالَ الْبِدَعَ وَالشُّبُهَاتِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Warqa` dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid: "Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan itu,
ia menafsirkan: 'Yaitu bid`ah dan syubhat-syubhat' ".
No. Hadist: 206
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ
الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ
عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنَّا نَجْلِسُ عَلَى بَابِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ
قَبْلَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ فَإِذَا خَرَجَ مَشَيْنَا مَعَهُ إِلَى الْمَسْجِدِ
فَجَاءَنَا أَبُو مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ فَقَالَ أَخَرَجَ إِلَيْكُمْ أَبُو عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بَعْدُ قُلْنَا لَا فَجَلَسَ مَعَنَا حَتَّى خَرَجَ فَلَمَّا خَرَجَ
قُمْنَا إِلَيْهِ جَمِيعًا فَقَالَ لَهُ أَبُو مُوسَى يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ
إِنِّي رَأَيْتُ فِي الْمَسْجِدِ آنِفًا أَمْرًا أَنْكَرْتُهُ وَلَمْ أَرَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ إِلَّا خَيْرًا قَالَ فَمَا هُوَ فَقَالَ إِنْ عِشْتَ
فَسَتَرَاهُ قَالَ رَأَيْتُ فِي الْمَسْجِدِ قَوْمًا حِلَقًا جُلُوسًا
يَنْتَظِرُونَ الصَّلَاةَ فِي كُلِّ حَلْقَةٍ رَجُلٌ وَفِي أَيْدِيهِمْ حَصًى
فَيَقُولُ كَبِّرُوا مِائَةً فَيُكَبِّرُونَ مِائَةً فَيَقُولُ هَلِّلُوا مِائَةً
فَيُهَلِّلُونَ مِائَةً وَيَقُولُ سَبِّحُوا مِائَةً فَيُسَبِّحُونَ مِائَةً قَالَ
فَمَاذَا قُلْتَ لَهُمْ قَالَ مَا قُلْتُ لَهُمْ شَيْئًا انْتِظَارَ رَأْيِكَ
وَانْتِظَارَ أَمْرِكَ قَالَ أَفَلَا أَمَرْتَهُمْ أَنْ يَعُدُّوا سَيِّئَاتِهِمْ
وَضَمِنْتَ لَهُمْ أَنْ لَا يَضِيعَ مِنْ حَسَنَاتِهِمْ ثُمَّ مَضَى وَمَضَيْنَا
مَعَهُ حَتَّى أَتَى حَلْقَةً مِنْ تِلْكَ الْحِلَقِ فَوَقَفَ عَلَيْهِمْ فَقَالَ
مَا هَذَا الَّذِي أَرَاكُمْ تَصْنَعُونَ قَالُوا يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ
حَصًى نَعُدُّ بِهِ التَّكْبِيرَ وَالتَّهْلِيلَ وَالتَّسْبِيحَ قَالَ فَعُدُّوا
سَيِّئَاتِكُمْ فَأَنَا ضَامِنٌ أَنْ لَا يَضِيعَ مِنْ حَسَنَاتِكُمْ شَيْءٌ
وَيْحَكُمْ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ مَا أَسْرَعَ هَلَكَتَكُمْ هَؤُلَاءِ صَحَابَةُ
نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَافِرُونَ وَهَذِهِ ثِيَابُهُ
لَمْ تَبْلَ وَآنِيَتُهُ لَمْ تُكْسَرْ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّكُمْ
لَعَلَى مِلَّةٍ هِيَ أَهْدَى مِنْ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ أَوْ مُفْتَتِحُو بَابِ
ضَلَالَةٍ قَالُوا وَاللَّهِ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَا أَرَدْنَا إِلَّا
الْخَيْرَ قَالَ وَكَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيبَهُ إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا أَنَّ قَوْمًا يَقْرَءُونَ
الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ وَايْمُ اللَّهِ مَا أَدْرِي لَعَلَّ
أَكْثَرَهُمْ مِنْكُمْ ثُمَّ تَوَلَّى عَنْهُمْ فَقَالَ عَمْرُو بْنُ سَلَمَةَ
رَأَيْنَا عَامَّةَ أُولَئِكَ الْحِلَقِ يُطَاعِنُونَا يَوْمَ النَّهْرَوَانِ مَعَ
الْخَوَارِجِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hakam bin Al
Mubarak telah
memberitakan kepada kami 'Amr bin Yahya ia berkata: "Aku mendengar
ayahku menceritakan dari ayahnya, ia berkata: 'Dahulu kami pernah duduk di depan
pintu Abdullah bin
Mas'ud
radliallahu 'anhu sebelum shalat subuh, ketika ia keluar kami berjalan
bersamanya menuju masjid. Kemudian Abu Musa Al 'Asy'ari radliallahu 'anhu datang
menemui kami dan bertanya: 'Apakah Abu Abdur Rahman telah datang menemui kalian?
', kami menjawab: 'belum', lalu beliau duduk bersama kami hingga (Abu Abdur
Rahman) datang. Tatkala ia datang, kami semua berdiri dan menghampirinya, Abu
Musa berkata kepadanya: 'Wahai Abu Abdur Rahman, baru saja di masjid aku melihat
satu kejadian baru yang tidak aku sukai. Setahuku, Alhamdulillah, sekali pun itu
diniyati kebaikan. Ia bertanya: 'apakah itu gerangan? ', 'Jika kamu masih hidup
kamu akan melihatnya', Kata Abu Musa. Abu Musa melanjutkan: 'Aku melihat di
masjid, sekelompok orang yang (duduk) melingkar sambil menunggu shalat, setiap
lingkaran ada seorang (pemandu) nya dan tangan-tangan mereka membawa kerikil,
lalu si (pemandu) berkata: 'ucapkanlah takbir seratus kali' dan mereka bertakbir
seratus kali, 'dan ucapkanlah tahlil seratus kali' lalu mereka bertahlil seratus
kali, 'dan ucapkanlah tasbih seratus kali' lalu mereka mengucapkan tasbih
seratus kali. Abu Abdurrahman bertanya: 'Lantas apa yang telah kau katakan
kepada mereka? ' Abu Musa menjawab: 'Aku belum berkata apa pun kepada mereka,
karena aku menunggu pendapatmu atau perintahmu'. Abu Abdurrahman berkata: 'Tidak
sebaiknyakah kamu perintahkan saja mereka untuk menghitung dosa-dosa mereka,
serta kamu jamin bahwa kebaikan mereka tidak akan hilang?. Kemudian Abu
Abdurrahman beranjak dan kami pun beranjak bersamanya, hingga ia sampai di
lokasi jama'ah dzikir yang diceritakannya. Ia berdiri di hadapan mereka, dan
berkata: 'Apa yang sedang kalian lakukan? ', mereka menjawab: 'Wahai Abu Abdur
Rahman, ini adalah batu-batu kerikil untuk menghitung takbir, tahlil dan
tasbih'. Ia berkata: 'Hendaklah kalian menghitung dosa-dosa kalian (saja), aku
menjamin amal kebaikan kalian tidak akan hilang, celakalah kalian umat Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, alangkah cepatnya masa kehancuran kalian, padahal
mereka para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masih banyak, dan baju
mereka belum basah, juga periuknya belum pecah, demi Dzat yang jiwaku berada di
genggaman tangannya, sesungguhnya kalian seakan-akan memiliki agama yang lebih
baik dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
atau kalian sengaja hendak membuka pintu kesesatan?, mereka menjawab: 'Demi
Allah wahai Abu Abdur rahman kami tidak menginginkan kecuali kebaikan'. Abu
Abdurrahman menjawab: 'Berapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tetapi ia
tidak dapat mencapainya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah menceritakan kepada kami bahwa ada satu kaum yang membaca Al Qur`an namun
tidak melampaui tenggorokan mereka, demi Allah, aku tidak tahu siapa tahu
mayoritas mereka adalah dari kalian", Abu Abdurrahman lantas berpaling dari
mereka. 'Amr bin Salamah berkata: 'Kami melihat kebanyakan dari yang berada di
kelompok jama'ah dzikir tersebut dihari selanjutnya mencaci-maki kami pada hari
(perang) Nahrawan bersama orang-orang khawarij ' ".
No. Hadist: 207
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
الْأَعْمَشُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ عَبْدُ
اللَّهِ اتَّبِعُوا وَلَا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Al
A'masy dari
Habib dari Abu Abdur Rahman ia berkata: " Abdullah berkata: 'Ikutilah (sunnah) dan jangan berbuat
bid`ah, sungguh kalian sudah tercukupi (dengan penjelasan dalam agama)
".
No. Hadist: 208
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ
بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ
قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ
اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ أَفْضَلَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ
بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ahmad
bin Abu Khalaf
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim ia berkata: "Telah menceritakan kepada kami
Ja'far bin
Muhammad dari
ayahnya dari Jabir bin Abdullah Al
Anshari
radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah subhanallahu wa ta'ala berkhutbah (di
depan kami) lalu beliau memuji Allah dan mengagungkanNya, kemudian beliau
bersabda: 'Sesungguhnya petunjuk yang terbaik adalah petunjuk Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam dan seburuk-buruk perkara adalah hal baru yang
diada-adakan dan setiap bid`ah adalah sesat' ".
No. Hadist: 209
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْفَزَارِيِّ عَنْ أَسْلَمَ الْمِنْقَرِيِّ عَنْ
بِلَادِ بْنِ عِصْمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ
وَكَانَ إِذَا كَانَ عَشِيَّةَ الْخَمِيسِ لِلَيْلَةِ الْجُمُعَةِ قَامَ فَقَالَ
إِنَّ أَصْدَقَ الْقَوْلِ قَوْلُ اللَّهِ وَإِنَّ أَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالشَّقِيُّ مَنْ شَقِيَ فِي بَطْنِ
أُمِّهِ وَإِنَّ شَرَّ الرَّوَايَا رَوَايَا الْكَذِبِ وَشَرَّ الْأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مَا هُوَ آتٍ قَرِيبٌ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Uyainah dari
Abu Ishak Al
Fazari dari
Aslam Al
Minqari dari
Bilad bin
'Ishmah ia
berkata: "Aku mendengar Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata -Dan ini
kebiasaan beliau jika hari kamis malam jum'at--: 'Sesungguhnya perkataan yang
paling benar adalah perkataan Allah, petunjuk yang paling baik adalah petunjuk
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kesengsaraan telah ditentukan sejak di
rahim ibu, sejelek-jelek periwayatan adalah periwayatan yang bohong, dan
seburuk-buruk perkara adalah perkara bid`ah, dan segala yang aku sebutkan ini
sudah dekat waktu kedatangannya) ".
No. Hadist: 210
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْفَزَارِيِّ عَنْ لَيْثٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ
ابْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا أَخَذَ رَجُلٌ بِبِدْعَةٍ فَرَاجَعَ سُنَّةً
Telah mengabarkan kepadaku
Muhammad bin
'Uyainah dari
Abu Ishak Al
Fazari dari
Laits dari Ayyub dari Ibnu Sirin ia berkata: "Seseorang yang mengambil bid`ah, tak
bakalan kembali kepada sunnah."
No. Hadist: 211
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ
أَبِي أَسْمَاءَ عَنْ ثَوْبَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ
الْمُضِلِّينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu `Asma` dari Tsauban dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya
beliau bersabda: "Hanyasanya yang aku takutkan dari umatku adalah pemimpin yang
menyesatkan".
No. Hadist: 212
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ أَبُو الْوَلِيدِ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ عَنْ ابْنِ
عَوْنٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ
عَنْ حَيَّةَ بِنْتِ أَبِي حَيَّةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَيْنَا رَجُلٌ بِالظَّهِيرَةِ
فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مِنْ أَيْنَ أَقْبَلْتَ قَالَ أَقْبَلْتُ أَنَا
وَصَاحِبٌ لِي فِي بُغَاءٍ لَنَا فَانْطَلَقَ صَاحِبِي يَبْغِي وَدَخَلْتُ أَنَا
أَسْتَظِلُّ بِالظِّلِّ وَأَشْرَبُ مِنْ الشَّرَابِ فَقُمْتُ إِلَى لُبَيْنَةٍ
حَامِضَةٍ رُبَّمَا قَالَتْ فَقُمْتُ إِلَى ضَيْحَةٍ حَامِضَةٍ فَسَقَيْتُهُ
مِنْهَا فَشَرِبَ وَشَرِبْتُ قَالَتْ وَتَوَسَّمْتُهُ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ
مَنْ أَنْتَ فَقَالَ أَنَا أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ أَنْتَ أَبُو بَكْرٍ صَاحِبُ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي سَمِعْتُ بِهِ قَالَ
نَعَمْ قَالَتْ فَذَكَرْتُ غَزْوَنَا خَثْعَمًا وَغَزْوَةَ بَعْضِنَا بَعْضًا فِي
الْجَاهِلِيَّةِ وَمَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْأُلْفَةِ وَأَطْنَابِ
الْفَسَاطِيطِ وَشَبَّكَ ابْنُ عَوْنٍ أَصَابِعَهُ وَوَصَفَهُ لَنَا مُعَاذٌ
وَشَبَّكَ أَحْمَدُ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ حَتَّى مَتَى تَرَى أَمْرَ
النَّاسِ هَذَا قَالَ مَا اسْتَقَامَتْ الْأَئِمَّةُ قُلْتُ مَا الْأَئِمَّةُ قَالَ
أَمَا رَأَيْتِ السَّيِّدَ يَكُونُ فِي الْحِوَاءِ فَيَتَّبِعُونَهُ وَيُطِيعُونَهُ
فَمَا اسْتَقَامَ أُولَئِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin Abdullah
Abu Al Walid Al Harawi telah menceritakan kepada kami
Mu'adz bin
Mu'adz dari
Ibnu
'Aun dari
'Amr bin
Sa'id dari
Abu Zur'ah bin
'Amr bin Jarir
dari Hayyah binti
Abu Hayyah ia
berkata: "Seorang laki-laki datang menemui kami pada siang hari, lalu aku
bertanya: 'Wahai hamba Allah, kamu datang dari arah mana?" Ia menjawab: aku
datang bersama sahabatku untuk membereskan keperluan kami, lalu sahabatku pergi
untuk satu keperluan, maka aku masuk kesini untuk berteduh dan minum. Lalu aku
bangkit mengambil susu yang asam (difermentasi). Mungkin ia berkata dengan
redaksi: "QUMTU ILAA DLAIHATIN HAAMIDLAH"-Perawi ragu kepastian redaksi
kalimatnya-- lalu aku suguhkan dan ia pun meminumnya dan aku juga minum. Ia
berkata: "Dan aku mencoba menyeledikinya, aku bertanya: 'Wahai hamba Allah
siapakah kamu gerangan? ', ia menjawab: 'Aku Abu Bakar ', aku bertanya lagi: 'kamu Abu Bakar sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah aku dengar? ', ia menjawab:
'Ya, benar'. Hayyah bin Abi Hayyah berkata: 'Kemudian kuceritakan kembali
peperangan kami alias perang Khats'am, dan peperangan lainnya yang terjadi
diantara kami sewaktu zaman jahiliyah dahulu, dan kemudian Allah datang (untuk
memancangkan) tali-tali tenda, dan Abu 'Aun mengaitkan jari-jemarinya satu sama
lain, dan Mu'adz memperagakan itu pada kami, dan Ahmad pun mengaitkan juga
(jari-jemarinya). Kemudian aku bertanya: 'Wahai hamba Allah (kira-kira) sampai
kapan kamu dapat lihat kondisi manusia (yang bagus) seperti ini? ', ia menjawab:
'Selama para pemimpin (mereka) tetap istiqamah. Aku bertanya: 'Lho kenapa kok
pemimpin? ' ia menjawab: 'Tidakkah kamu lihat bahwa seorang tuan (pemimpin) itu
selalu ditengah-tengah perkumpulan rerumahan, lalu orang-orang mengikuti dan
menaatinya, dan itu pun terkadang orang-orang tidak mau istiqamah?".
No. Hadist: 213
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الصَّلْتِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَخٍ لِعَدِيِّ
بْنِ أَرْطَاةَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الْأَئِمَّةَ
الْمُضِلِّينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin As
Shalt telah
menceritakan kepada kami Ibarahim bin Sa'ad dari ayahnya dari saudara 'Adi bin `Arthah dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang paling aku takutkan dari kalian
adalah para pemimpin yang menyesatkan".
No. Hadist: 214
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ بَيَانٍ أَبِي بِشْرٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي
حَازِمٍ قَالَ دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى امْرَأَةٍ مِنْ أَحْمَسَ يُقَالُ لَهَا
زَيْنَبُ قَالَ فَرَآهَا لَا تَتَكَلَّمُ فَقَالَ مَا لَهَا لَا تَتَكَلَّمُ
قَالُوا نَوَتْ حَجَّةً مُصْمِتَةً فَقَالَ لَهَا تَكَلَّمِي فَإِنَّ هَذَا لَا
يَحِلُّ هَذَا مِنْ عَمَلِ الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ فَتَكَلَّمَتْ فَقَالَتْ مَنْ
أَنْتَ قَالَ أَنَا امْرُؤٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ قَالَتْ مِنْ أَيِّ
الْمُهَاجِرِينَ قَالَ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَتْ فَمِنْ أَيِّ قُرَيْشٍ أَنْتَ قَالَ
إِنَّكِ لَسَئُولٌ أَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَتْ مَا بَقَاؤُنَا عَلَى هَذَا
الْأَمْرِ الصَّالِحِ الَّذِي جَاءَ اللَّهُ بِهِ بَعْدَ الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ
بَقَاؤُكُمْ عَلَيْهِ مَا اسْتَقَامَتْ بِكُمْ أَئِمَّتُكُمْ قَالَتْ وَمَا
الْأَئِمَّةُ قَالَ أَمَا كَانَ لِقَوْمِكِ رُؤَسَاءُ وَأَشْرَافٌ يَأْمُرُونَهُمْ
فَيُطِيعُونَهُمْ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَهُمْ مِثْلُ أُولَئِكَ عَلَى
النَّاسِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Bayan bin Bisyr dari Qais bin Abu Hazim ia berkata: " Abu Bakar menemui seorang wanita dari Ahmas yang dikenal
dengan Zainab. Qais berkata: 'Beliau melihatnya diam tidak berkata-kata', lalu
beliau bertanya: 'Mengapa ia tidak bicara? ' mereka menjawab: 'ia berniat
(bernadzar) untuk menunaikan haji dengan tidak bercakap-cakap', lalu beliau
berkata kepadanya: 'bicaralah', karena hal ini tidak boleh, ini merupakan
perbuatan orang-orang jahiliyah. Ia meriwayatkan: 'kemudian wanita itu
berbicara', selanjutnya wanita itu bertanya: 'siapa kamu? ' ia menjawab: 'aku
seorang dari kaum Muhajirin, wanita itu bertanya lagi: 'Dari Muhajirin yang
mana? ', beliau menjawab: 'Dari suku Quraisy', wanita itu masih bertanya lagi:
'Dari suku Quraisy yang mana? ', beliau berkata: 'Sungguh kamu orang yang banyak
bertanya; aku adalah Abu Bakar. Wanita itu berkata: 'Sampai kapan kita akan
merasakan kehidupan yang sangat baik ini sesuai dengan apa yang Allah tunjukkan,
setelah (kami melalui zaman) jahiliyah? ', beliau menjawab: Kehidupan kalian
akan tetap seperti ini selama para pemimpin kalian istiqamah. Wanita itu
bertanya: 'Apa peran para pemimpin? ', beliau menjawab: 'Bukankah dulu kalian
memiliki para pemimpin dan orang-orang yang dimuliakan lalu mereka memerintah
dan kalian pun mentaati mereka? ', ia menjawab: 'Ya, benar', beliau berkata:
'Demikianlah peran para pemimpin atas manusia' ".
No. Hadist: 215
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ
وَاصِلٍ عَنْ امْرَأَةٍ يُقَالُ لَهَا عَائِذَةُ قَالَتْ رَأَيْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ
يُوصِي الرِّجَالَ وَالنِّسَاءَ وَيَقُولُ مَنْ أَدْرَكَ مِنْكُنَّ مِنْ امْرَأَةٍ
أَوْ رَجُلٍ فَالسَّمْتَ الْأَوَّلَ فَإِنَّكُمْ عَلَى الْفِطْرَةِ قَالَ عَبْدُ
اللَّهِ السَّمْتُ الطَّرِيقُ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Mahdi dari Sufyan dari Washil dari seorang wanita -yang dikenal (dengan nama)
A`idzah -, ia berkata: "Aku pernah melihat
Ibnu
Mas'ud memberi
wasiat kepada orang laki-laki dan perempuan, ia berkata: 'Siapa saja dari
laki-laki atau perempuan hendaklah ia berpegang pada Assamtu yang pertama,
pastilah kita akan berada dalam dijalan fitrah' ". Abdullah mengatakan: "Yang
dimaksud dengan AsSamtu adalah jalan".
No. Hadist: 216
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
عُيَيْنَةَ أَخْبَرَنَا عَلِيٌّ هُوَ ابْنُ مُسْهِرٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ
الشَّعْبِيِّ عَنْ زِيَادِ بْنِ حُدَيْرٍ قَالَ قَالَ لِي عُمَرُ هَلْ تَعْرِفُ مَا
يَهْدِمُ الْإِسْلَامَ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ
وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ
الْمُضِلِّينَ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Uyainah telah
mengabarkan kepada kami 'Ali Ibnu Mushir, dari Abu Ishak dari As Sya'bi dari Ziyad bin Hudair ia berkata: " Umar radliallahu 'anhu telah berkata kepadaku: 'Apakah
kamu tahu apa yang dapat menghancurkan Islam itu? ', perawi berkata: 'aku
menjawab: aku tidak tahu', ia (Umar radliallahu 'anhu) berkata: 'Yang dapat
menghancurkan Islam adalah tergelincirnya seorang ulama`, perdebatan orang
munafik berdasarkan Al Qur`an, dan hukum para pemimpin yang menyesatkan' ".
No. Hadist: 217
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا هَارُونُ عَنْ حَفْصِ
بْنِ غِيَاثٍ عَنْ لَيْثٍ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ لَا
تُجَالِسُوا أَصْحَابَ الْخُصُومَاتِ فَإِنَّهُمْ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِ
اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Harun dari Hafsh bin Ghiyats dari Laits dari Al Hakam dari Muhammad bin 'Ali ia berkata: "Janganlah kalian duduk-duduk bersama
orang yang menyulut permusuhan, karena mereka bersilat lidah dalam permasalahan
ayat Allah".
No. Hadist: 218
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ
مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ مُبَارَكٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ
سُنَّتُكُمْ وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ بَيْنَهُمَا بَيْنَ
الْغَالِي وَالْجَافِي فَاصْبِرُوا عَلَيْهَا رَحِمَكُمْ اللَّهُ فَإِنَّ أَهْلَ
السُّنَّةِ كَانُوا أَقَلَّ النَّاسِ فِيمَا مَضَى وَهُمْ أَقَلُّ النَّاسِ فِيمَا
بَقِيَ الَّذِينَ لَمْ يَذْهَبُوا مَعَ أَهْلِ الْإِتْرَافِ فِي إِتْرَافِهِمْ
وَلَا مَعَ أَهْلِ الْبِدَعِ فِي بِدَعِهِمْ وَصَبَرُوا عَلَى سُنَّتِهِمْ حَتَّى
لَقُوا رَبَّهُمْ فَكَذَلِكُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَكُونُوا
Telah mengabarkan kepada kami
Al Husain bin
Mansur telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Mubarak dari Al Hasan ia berkata: " Demi Dzat yang tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) kecuali Dia, sunnah kalian adalah diantara dua hal, yaitu
antara orang yang terlalu berlebih-lebihan dan orang yang tidak acuh atau
meremehkan (sunnah), Maka hendaklah kalian bersabar atasnya (menjaga dan
menegakkan sunnah) mudah-mudahan Allah merahmati kalian, karena orang yang
berpegang teguh kepada sunnah zaman dahulu lebih sedikit jumlahnya, dan yang
tersisa dari mereka juga sedikit, yaitu mereka yang tidak hanyut bersama
orang-orang yang hanyut dalam kemewahan hidup, dan tidak ikut bersama pengikut
bid`ah, dan mereka selalu bersabar (menjaga dan menegakkan) sunnah sampai mereka
wafat, semoga kalian semua termasuk orang yang demikian".
No. Hadist: 219
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
Bab: Dimakruhkan menggunakan logika (akal)
أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ
حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ وَمَالِكِ بْنِ
الْحَارِثِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
الْقَصْدُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الِاجْتِهَادِ فِي الْبِدْعَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Musa bin
Khalid telah
menceritakan kepada kami 'Isa bin Yunus dari Al A'masy dari 'Umarah dan Malik bin Harits dari Abdur Rahman bin Yazid dari Abdullah ia berkata: "Pertengahan, sederhana, (tidak
berlebih-lebihan dan tidak meremehkan) dalam menjalankan sunnah lebih baik dari
pada bersungguh-sungguh dalam melakukan bid`ah".
No. Hadist: 220
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا مَنْصُورُ بْنُ
سَلَمَةَ الْخُزَاعِيُّ عَنْ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ
لَقَدْ أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا لَوْ لَمْ يُجَاوِزْ أَحَدُهُمْ ظُفْرًا لَمَا
جَاوَزْتُهُ كَفَى إِزْرَاءً عَلَى قَوْمٍ أَنْ تُخَالَفَ أَفْعَالُهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Mansur bin Salamah
Al Khuza'i dari
Syarik dari Abu Hamzah dari Ibrahim ia berkata: "Sungguh telah aku dapati beberapa
kaum yang sekiranya salah satu dari mereka tidak melampaui seujung kuku, niscaya
aku tidak juga akan melampauinya. Cukuplah dianggap menghina suatu kaum jika
perbuatan mereka diselisihi".
No. Hadist: 221
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ { أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ } قَالَ أُولُو الْعِلْمِ وَالْفِقْهِ وَطَاعَةُ
الرَّسُولِ اتِّبَاعُ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la telah menceritakan kepada kami
Abdul
Malik dari
'Atha`: "`ATHII'ULLAHA WA `ATHII'UR RASUULA WA `ULIL
`AMRI MINKUM" (Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul shallallahu
'alaihi wasallam serta taatlah kepada pemimpin diantara kalian) ia berkata:
'(Ulul `amri yaitu) yang mempunyai ilmu dan fikih, dan yang dimaksud taat kepada
Rasul adalah mengikuti Al Qur`an dan sunnah' ".
No. Hadist: 222
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
يُوسُفَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَدْهَمَ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ شُبْرُمَةَ
عَنْ شَيْءٍ وَكَانَتْ عِنْدِي مَسْأَلَةٌ شَدِيدَةٌ فَقُلْتُ رَحِمَكَ اللَّهُ
انْظُرْ فِيهَا قَالَ إِذَا وَضَحَ لِيَ الطَّرِيقُ وَوَجَدْتُ الْأَثَرَ لَمْ
أَحْبَسْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Adham ia berkata: "Pernah aku bertanya kepada
Ibnu
Syubrumah tentang
suatu hal yang ketika itu aku mempunyai masalah yang sangat berat. aku berkata:
'Mohon selidiki permasalahan itu, semoga Allah merahmatimu', ia menjawab:
'Apabila jelas jalan bagiku dan aku telah menemukan atsar, aku tidak akan
menyembunyikannya' ".
No. Hadist: 223
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ
الْهَيْثَمِ حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ رَجُلٍ يُقَالُ لَهُ سُلَيْمَانُ بْنُ جَابِرٍ
مِنْ أَهْلِ هَجَرَ قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ
تَعَلَّمُوا الْفَرَائِضَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ
وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ فَإِنِّي امْرُؤٌ مَقْبُوضٌ وَالْعِلْمُ سَيُقْبَضُ
وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ حَتَّى يَخْتَلِفَ اثْنَانِ فِي فَرِيضَةٍ لَا يَجِدَانِ
أَحَدًا يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin Al
Haitsam telah
menceritakan kepada kami 'Auf dari seseorang -ia dikenal dengan sebutan
Sulaiman bin
Jabir dari
penduduk Hajar-, ia berkata: " Ibnu Mas'ud pernah berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bersabda kepadaku: Hendaklah kalian belajar ilmu, dan ajarkanlah
kepada manusia, pelajarilah ilmu fara`idl dan ajarkanlah kepada manusia,
pelajarilah Al Qur`an dan ajarkanlah kepada manusia, karena aku seorang yang
akan dipanggil (wafat), dan ilmu senantiasa akan berkurang sedangkan kekacauan
akan muncul hingga ada dua orang yang akan berselisih pendapat tentang (wajib
atau tidaknya) suatu kewajiban, dan keduanya tidak mendapatkan orang yang dapat
memutuskan antara keduanya".
No. Hadist: 224
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَبِي خَلِيفَةَ قَالَ سَمِعْتُ زِيَادَ بْنَ
مِخْرَاقٍ ذَكَرَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ وَأَبَا مُوسَى إِلَى
الْيَمَنِ قَالَ تَسَانَدَا وَتَطَاوَعَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا فَقَدِمَا
الْيَمَنَ فَخَطَبَ النَّاسَ مُعَاذٌ فَحَضَّهُمْ عَلَى الْإِسْلَامِ وَأَمَرَهُمْ
بِالتَّفَقُّهِ وَالْقُرْآنِ وَقَالَ إِذَا فَعَلْتُمْ ذَلِكَ فَاسْأَلُونِي
أُخْبِرْكُمْ عَنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمَكَثُوا مَا شَاءَ
اللَّهُ أَنْ يَمْكُثُوا فَقَالُوا لِمُعَاذٍ قَدْ كُنْتَ أَمَرْتَنَا إِذَا نَحْنُ
تَفَقَّهْنَا وَقَرَأْنَا أَنْ نَسْأَلَكَ فَتُخْبِرَنَا بِأَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ
أَهْلِ النَّارِ فَقَالَ لَهُمْ مُعَاذٌ إِذَا ذُكِرَ الرَّجُلُ بِخَيْرٍ فَهُوَ
مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِذَا ذُكِرَ بِشَرٍّ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ
النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Umar bin Abu Khalifah ia berkata: Aku pernah mendengar
Ziyad bin
Mikhraq
menyebutkan dari Abdullah bin Umar ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengutus Mu'adz bin Jabal dan Abu Musa radliallahu 'anhuma ke negara
Yaman, beliau berkata: 'Hendaknya kalian saling bersandar, dan saling membantu,
dan hendaknya kalian berdua memberikan (kepada mereka) kabar gembira dan
janganlah kalian berdua membuat (mereka) lari (dari ajaran Islam), kemudian
keduanya datang ke Yaman, lalu Mu'adz memberikan khutbah kepada orang-orang,
mengajak mereka untuk masuk Islam, dan memerintahkan kepada mereka untuk
memperdalam isi Al Qur`an, dan ia juga berkata: 'Jika kalian sudah lakukan itu
semua maka tanyalah kepadaku, akan kukabarkan kepada kalian tentang penghuni
surga dan penghuni neraka, mereka (para penghuni surga dan neraka) berada di
dalamnya tergantung seberapa lama Allah menghendaki, kemudian mereka berkata
kepada Mu'adz: 'Sungguh kamu telah memerintahkan kami, jika kami sudah
memperdalam Islam dan telah membaca (mempelajari) Al Qur`an agar kami
menanyakanmu (tentang penghuni surga dan neraka), maka kabarkanlah kepada kami
tentang penghuni surga dan neraka', kemudian Mu'adz berkata kepada mereka: 'Jika
seorang dikenal baik, ia penghuni surga, dan jika seorang dikenal jelek, ia
penghuni neraka' ".
No. Hadist: 225
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ أَبِي سَعِيدٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَكْرَمُ قَالَ
أَتْقَاهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَيُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ
نَبِيُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ
هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي خِيَارُهُمْ فِي
الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقُهُوا
Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin
Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Qatthan dari Ubaidullah ia berkata: Aku pernah mendengar
Sa'id bin Abu
Sa'id
menceritakan dari ayahnya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata: "Dikatakan, wahai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Siapakah orang yang paling mulia itu?,
beliau menjawab: 'orang yang paling bertaqwa diantara mereka', mereka kembali
bertanya: 'Bukan itu yang kami maksud', lalu beliau menjawab: 'Yusuf bin Ya'qub
Nabi dan seorang anak dari Nabi serta anak dari kekasih Allah ('alaihissalam),
mereka berkata lagi: 'bukan itu yang kami tanyakan, beliau bertanya: 'Apakah
yang kalian maksud dari kalangan orang Arab? ' beliau melanjutkan: 'Yang terbaik
pada zaman jahiliyah adalah yang terbaik dalam Islam jika mereka mendalami
agama' ".
No. Hadist: 226
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ هُوَ
ابْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أُسَامَةَ بْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ الْوَهَّابِ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ
فِي الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Al
Had dari
Abdul
Wahab dari
Ibnu
Syihab dari
Humaid bin Abdur
Rahman dari
Mu'awiyah radliallahu 'anhu ia berkata: "Aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang
Allah inginkan menjadi orang baik, Allah jadikan dirinya paham
agama".
No. Hadist: 227
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ
سُلَيْمَانَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ
أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي
الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami
Sa'id bin
Sulaiman dari
Isma'il bin
Ja'far dari
Abdullah bin Sa'id
bin Abu Hindun
dari ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang Allah inginkan menjadi
baik, Allah jadikan dirinya paham agama' ".
No. Hadist: 228
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ جَبَلَةَ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ ابْنِ
مُحَيْرِيزٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي
الدِّينِ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Jabalah bin 'Athiyah dari Ibnu Muhairiz dari Mu'awiyah ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang Allah subanallahu wa
ta'ala inginkan menjadi baik, Allah jadikan dirinya paham agama'
".
No. Hadist: 229
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
دَاوُدَ الزَّهْرَانِيُّ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ أَبِي عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ شَهِدَ خُطْبَةَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ فِي
حَجَّةِ الْوَدَاعِ أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي وَاللَّهِ لَا أَدْرِي لَعَلِّي لَا
أَلْقَاكُمْ بَعْدَ يَوْمِي هَذَا بِمَكَانِي هَذَا فَرَحِمَ اللَّهُ مَنْ سَمِعَ
مَقَالَتِي الْيَوْمَ فَوَعَاهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ وَلَا فِقْهَ لَهُ وَرُبَّ
حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَاعْلَمُوا أَنَّ أَمْوَالَكُمْ
وَدِمَاءَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ هَذَا الْيَوْمِ فِي هَذَا الشَّهْرِ
فِي هَذَا الْبَلَدِ وَاعْلَمُوا أَنَّ الْقُلُوبَ لَا تُغِلُّ عَلَى ثَلَاثٍ
إِخْلَاصِ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةِ أُولِي الْأَمْرِ وَعَلَى لُزُومِ
جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِينَ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيطُ مِنْ
وَرَائِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin Daud
Az Zahrani telah
mengabarkan kepada kami Isma'il Ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami
'Amr bin Abu
'Amr dari
Abdur Rahman bin
Al Huwairits dari
Muhammad bin
Jubair bin Muth'im dari ayahnya Bahwasanya ia menghadiri hutbah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Arafah ketika haji wada', beliau
bersabda: "Wahai sekalian manusia, demi Allah, aku tidak tahu mungkin aku tidak
akan bertemu kalian lagi setelah hari ini, dan di tempat ini, Allah akan
merahmati orang yang mendengarkan perkataanku serta mau menjaganya, mungkin saja
ada seorang yang membawa ilmu fikih tetapi ia tidak punya pemahaman, dan mungkin
saja ada orang yang menyampaikan ilmu fikih kepada orang yang lebih memahaminya.
Ketauhilah bahwa harta-harta, dan darah-darah kalian terjaga kehormatannya atas
kalian, sebagaimana kehormatan hari, bulan dan tanah ini. Dan ketahuilah, bahwa
hati seorang muslim tidak akan dengki dengan tiga hal: ikhlas dalam beramal
hanya untuk Allah, saling memberi nasehat dengan para pemimpin, dan senantiasa
berada dalam barisan orang-orang muslim. Karena doa mereka akan menjaga dari
belakang kalian".
No. Hadist: 230
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْخَيْفِ مِنْ مِنًى فَقَالَ نَضَّرَ اللَّهُ عَبْدًا سَمِعَ
مَقَالَتِي فَوَعَاهَا ثُمَّ أَدَّاهَا إِلَى مَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا فَرُبَّ
حَامِلِ فِقْهٍ لَا فِقْهَ لَهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ
مِنْهُ ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ الْمُؤْمِنِ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ
لِلَّهِ وَطَاعَةُ ذَوِي الْأَمْرِ وَلُزُومُ الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ
تَكُونُ مِنْ وَرَائِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Khalid telah
menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Ishak, dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin
Muth'im dari
ayahnya ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri di (masjid) khaif di Mina seraya bersabda: 'Semoga Allah
memperbagus rupa seseorang yang mendengarkan perkataanku lantas menjaganya,
kemudian menyampaikannya kepada orang yang tidak mendengarnya (dariku), berapa
banyak orang yang membawa ilmu fikih tetapi ia tidak punya pemahaman, dan berapa
banyak ada orang yang menyampaikan ilmu fikih kepada orang yang lebih
memahaminya, ada tiga hal yang hati seorang mu`min tidak hasad padanya: ikhlas
beramal hanya untuk Allah, taat kepada para pemimpin, dan senantiasa berada
dalam barisan kaum muslimin, karena doa mereka menyokong dari belakang mereka".
No. Hadist: 231
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا عِصْمَةُ بْنُ
الْفَضْلِ حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عُمَرَ بْنِ
سُلَيْمَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ أَبِيهِ
قَالَ خَرَجَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ مِنْ عِنْدِ مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ بِنِصْفِ
النَّهَارِ قَالَ فَقُلْتُ مَا خَرَجَ هَذِهِ السَّاعَةَ مِنْ عِنْدِ مَرْوَانَ
إِلَّا وَقَدْ سَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ فَأَتَيْتُهُ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ نَعَمْ
سَأَلَنِي عَنْ حَدِيثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ
فَأَدَّاهُ إِلَى مَنْ هُوَ أَحْفَظُ مِنْهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ
بِفَقِيهٍ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ لَا يَعْتَقِدُ
قَلْبُ مُسْلِمٍ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ قَالَ قُلْتُ مَا
هُنَّ قَالَ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَالنَّصِيحَةُ لِوُلَاةِ الْأَمْرِ
وَلُزُومُ الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ وَمَنْ
كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ
شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا
نِيَّتَهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ قَالَ وَسَأَلْتُهُ عَنْ
صَلَاةِ الْوُسْطَى قَالَ هِيَ الظُّهْرُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ishmah bin Al
fadl telah
menceritakan kepada kami Harami bin 'Umarah dari Syu'bah dari Umar bin Sulaiman dari Abdur Rahman bin `Abaan bin
Utsman dari
ayahnya ia berkata: "Di pertengahan hari
Zaid bin
Tsabit keluar
(setelah menemui) Marwan bin Hakam, -perawi berkata: aku berkata: 'Dia (Zaid bin
Tsabit) tidak akan keluar dari tempat Marwan pada waktu seperti ini kecuali ia
telah menanyakan kepadanya tentang sesuatu (yang penting) ', lalu aku menemuinya
dan bertanya kepadanya, ia pun menjawab: 'Ya, benar ia (Marwan) Telah menanyakan
kepadaku tentang satu hadis yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: 'Semoga Allah membaguskan rupa seseorang yang
mendengarkan hadis dari kami lalu ia menjaganya (menghafalnya) dan
menyampaikannya kepada orang yang lebih hafal darinya, berapa banyak orang yang
membawa ilmu fikih tetapi ia bukan ahli fikih, dan mungkin saja ada orang yang
menyampaikan ilmu fikih kepada orang yang lebih paham (tentang fikih), Tidaklah
(hati) seorang muslim meyakini tiga hal ini melainkan ia akan masuk ke surga,
aku bertanya: 'Apa saja itu? ', beliau menjawab: 'Ikhlas dalam beramal hanya
untuk Allah, memberi nasehat kepada para pemimpin, dan senantiasa bersama dengan
jama`ah (kaum muslimin), karena doa mereka akan menyokong mereka dari belakang.
Dan barang siapa yang akhirat sebagai tujuannya, Allah memberinya rasa cukup
dalam hatinya, dan Ia akan mengumpulkan dunia untuknya, serta dunia akan
mendatanginya dengan keinginan yang sangat besar. Sebaliknya barang siapa yang
dunia menjadi tujuannya, Allah akan memisahkan apa yang dikumpulkannya dari
dirinya, dan menjadikan kefakiran ada di depan kedua matanya (sangat dekat
dengannya), dan dunia tidak menghampirinya kecuali bagian yang telah ditetapkan
untuknya. Ia (perawi) ' berkata: 'lalu aku bertanya tentang shalat wushtha? ',
ia (Zaid bin Tsabit) menjawab: 'Itu shalat zhuhur' ".
No. Hadist: 232
Bab: Meneladani para 'ulama
Bab: Meneladani para 'ulama
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ الْقُرَشِيُّ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زُبَيْدٍ الْيَامِيِّ عَنْ أَبِي الْعَجْلَانِ عَنْ أَبِي
الدَّرْدَاءِ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَبَلَّغَهُ كَمَا
سَمِعَهُ فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ ثَلَاثٌ لَا يَغِلُّ عَلَيْهِنَّ
قَلْبُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَالنَّصِيحَةُ لِكُلِّ
مُسْلِمٍ وَلُزُومُ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِينَ فَإِنَّ دُعَاءَهُمْ يُحِيطُ مِنْ
وَرَائِهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin
Musa telah
menceritakan kepada kami 'Amr bin Muhammad Al
Qurasyi telah
mengabarkan kepada kami Isra`il dari Abdur Rahman bin Zubaid Al
Yaami dari
Abu Al
'Ajlan dari
Abu
Darda`
radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhutbah
(dihadapan) kami: 'Semoga Allah membaguskan rupa orang yang mendengarkan hadis
kami kemudian ia menyampaikannya seperti apa yang ia dengar, berapa banyak orang
yang disampaikan sebuah (hadis) namun ia justru lebih memahaminya dari pada
orang yang mendengar langsung (dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam). Dan ada
tiga hal yang hati seorang muslim tidak akan hasad padasnya: Ikhlas beramal
untuk Allah, menasehati setiap muslim, dan senantiasa berada dalam barisan kaum
muslimin, karena doa mereka akan menjaga mereka dari arah
belakang".
No. Hadist: 233
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ
مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Isa telah
menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami
Abu Az
Zubair dari
Jabir ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku,
hendaknya ia persiapkan tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 234
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
'Isa telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul A'laa dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas
namaku, hendaknya ia persiapkan tempat duduknya dari api
neraka".
No. Hadist: 235
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَمْرِو
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَدَّثَ عَنِّي كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Shalih telah
menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan kepadaku
Yazid bin
Abdullah dari
'Amr bin Abdullah
bin 'Urwah dari
Abdullah bin
'Urwah dari
Abdullah bin Az
Zubair dari
Az
Zubair bahwasanya
ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang
menyampaikan satu hadis dariku, padahal dia berbohong, hendaklah ia persiapkan
tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 236
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
حُمَيْدٍ حَدَّثَنِي الصَّبَّاحُ بْنُ مُحَارِبٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ يَعْلَى بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Humaid telah
menceritakan kepadaku As Shabbah bin Muharib dari Umar bin Abdullah bin Ya'laa bin
Murrah dari
ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku, hendaklah ia
persiapkan tempat duduknya dari api neraka".
No. Hadist: 237
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَتَّابٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ
لَوْلَا أَنِّي أَخْشَى أَنْ أُخْطِئَ لَحَدَّثْتُكُمْ بِأَشْيَاءَ سَمِعْتُهَا
مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَهَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَاكَ أَنِّي سَمِعْتُهُ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Asad bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Attab ia berkata: "Aku pernah mendengar
Anas bin
Malik radliallahu
'anhu berkata: ' Kalau aku tidak hawatir akan salah, sungguh akan aku ceritakan
banyak hal yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (atau
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabdakan), hal itu karena aku
pernah mendengar beliau bersabda: 'Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan
sengaja, hendaklah ia siapkan tempat duduknya dari api neraka'
".
No. Hadist: 238
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ أَخْبَرَنَا أَبُو دَاوُدَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَعَنْ
حَمَّادِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ وَعَنْ التَّيْمِيِّ وَعَنْ عَتَّابٍ مَوْلَى
ابْنِ هُرْمُزَ سَمِعُوا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Abdullah telah
mengabarkan kepada kami Abu Daud dari Syu'bah dari Abdul Aziz, dan dari Hammad bin Abu Sulaiman dari At taimi dari 'Attab -bekas budak Ibnu Hurmuz-, mereka telah mendengar
Anas bin
Malik radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barang siapa yang
berbohong atasku dengan sengaja, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api
neraka".
No. Hadist: 239
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِي
قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَدِيثِ
عَنِّي فَمَنْ قَالَ عَلَيَّ فَلَا يَقُلْ إِلَّا حَقًّا أَوْ إِلَّا صِدْقًا
وَمَنْ قَالَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ
النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin
Khalid telah
menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Ishak, dari Ma'bad bin Ka'ab dari Abu Qatadah ia berkata: 'Aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dari atas mimbar: 'Wahai manusia sekalian,
hendaklah kalian berhati-hati terhadap berlebihan menyampaikan hadis dariku,
karena barang siapa berkata atas namaku, maka ia tidak boleh berkata kecuali
yang benar dan jujur, dan barang siapa yang berkata dengan sengaja atas namaku
apa yang tidak pernah aku katakan, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api
neraka' ".
No. Hadist: 240
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
Bab: Keterhati-hatian terhadap hadis Nabi dan berusaha mencari keakuratan
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ
مُعَاوِيَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ بِشْرٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ
مِنْ النَّارِ
Telah mengabarkan kepada kami
Harun bin
Mu'awiyah dari
Ibrahim bin
Sulaiman dari
'Ashim Al
Ahwal dari
Muhammad bin
Bisyr dari
Anas radliallahu 'anhu ia berkata: "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa yang berbohong dengan
sengaja atas namaku, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api neraka' ".
No. Hadist: 241
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ
الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ قَبْضُ الْعِلْمِ
قَبْضُ الْعُلَمَاءِ فَإِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا
جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا
وَأَضَلُّوا
Telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Abdullah bin 'Amr ia berkata: "Rasulullah shallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: 'Allah tidak akan mencabut ilmu dari manusia secara langsung,
akan tetapi dicabutnya ilmu itu dengan diwafatkannya para ulama`, sehingga
ketika tidak tersisa seorang ulama` pun, manusia akan menjadikan orang-orang
yang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya dan mereka berfatwa tanpa dasar
ilmu, mereka itu sesat dan menyesatkan' ".
No. Hadist: 242
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ
أَخْبَرَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ الْحَجَّاجِ عَنْ عَوْفِ بْنِ
مَالِكٍ عَنْ الْقَاسِمِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
يَزِيدَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ خُذُوا الْعِلْمَ قَبْلَ أَنْ يَذْهَبَ قَالُوا وَكَيْفَ
يَذْهَبُ الْعِلْمُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَفِينَا كِتَابُ اللَّهِ قَالَ فَغَضِبَ
لَا يُغْضِبُهُ اللَّهُ ثُمَّ قَالَ ثَكِلَتْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ أَوَلَمْ تَكُنِ
التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمْ
شَيْئًا إِنَّ ذَهَابَ الْعِلْمِ أَنْ يَذْهَبَ حَمَلَتُهُ إِنَّ ذَهَابَ الْعِلْمِ
أَنْ يَذْهَبَ حَمَلَتُهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Musa bin
Khalid telah
mengabarkan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari Al Hajjaj dari 'Auf bin Malik dari Al Qasim Abu Abdur Rahman -bekas budak Abdur Rahman bin Yazid-,
dari Abu
Umamah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ambilah ilmu sebelum
ia hilang', mereka bertanya: 'Bagaimana ilmu bisa hilang wahai Nabi Allah,
sedang Al Qur`an masih berada bersama kami? ', perawi berkata: 'lalu beliau
marah', seraya berkata: 'TSAKILATKUM UMMAHATUKUM, Bukankah Taurat dan Injil ada
bersama Bani Isra`il tetapi keduanya tidak memberikan manfaat bagi mereka? ',
sesungguhnya hilangnya ilmu itu dengan wafatnya para pemegangnya, sesungguhnya
hilangnya ilmu itu dengan wafatnya para pemegangnya' ".
No. Hadist: 243
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا هِلَالٌ هُوَ ابْنُ خَبَّابٍ قَالَ
سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ قُلْتُ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ مَا عَلَامَةُ
هَلَاكِ النَّاسِ قَالَ إِذَا هَلَكَ عُلَمَاؤُهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Anu'man telah
menceritakan kepada kami Tsabit bin Yazid telah menceritakan kepada kami
Hilal Ibnu
Khabbab, ia
berkata: "Aku pernah bertanya kepada Sa'id bin Jubair: Wahai Abu Abdullah, apa saja tanda kehancuran
manusia?, lalu ia menjawab: 'Jika ulama` mereka telah rusak' ".
No. Hadist: 244
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ
إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا مَسْعُودُ بْنُ سَعْدٍ الْجُعْفِيُّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ
السَّائِبِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رُبَيِّعَةَ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ لَا يَزَالُ
النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا بَقِيَ الْأَوَّلُ حَتَّى يَتَعَلَّمَ أَوْ يُعَلِّمَ
الْآخِرَ فَإِنْ هَلَكَ الْأَوَّلُ قَبْلَ أَنْ يُعَلِّمَ أَوْ يَتَعَلَّمَ
الْآخِرُ هَلَكَ النَّاسُ
Telah mengabarkan kepada kami
Malik bin
Isma'il telah
menceritakan kepada kami Mas'ud bin Sa'ad Al Ju'fi dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Abdullah bin Rabi'ah dari Salman ia berkata: "Manusia akan tetap dalam keadaan
baik-baik saja, selama ada generasi awal hingga ia belajar atau mengajar
generasi yang selanjutnya, apabila generasi awal tiada sebelum ia belajar atau
mengajar generasi selanjutnya maka manusia akan hancur lebur".
No. Hadist: 245
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الصَّلْتِ حَدَّثَنَا أَبُو كُدَيْنَةَ عَنْ قَابُوسَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا ذَهَابُ الْعِلْمِ قُلْنَا لَا قَالَ ذَهَابُ
الْعُلَمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin As
Shalt telah
menceritakan kepada kami Abu Kudainah dari Qabus dari ayahnya dari Ibnu Abbas radliallau 'anhu ia berkata: "Apakah kalian tahu
apa yang dimaksud dengan hilangnya ilmu itu?, kami menjawab: '(kami) tidak
tahu', ia berkata: 'Meninggalnya para ulama`' ".
No. Hadist: 246
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
أَسْعَدَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ
حُذَيْفَةُ أَتَدْرِي كَيْفَ يُنْقَصُ الْعِلْمُ قَالَ قُلْتُ كَمَا يُنْفَضُ
الثَّوْبُ وَكَمَا يَقْسُو الدِّرْهَمُ قَالَ لَا وَإِنَّ ذَلِكَ لَمِنْهُ قَبْضُ
الْعِلْمِ قَبْضُ الْعُلَمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
As'ad telah
menceritakan kepada kami Abu bakar dari 'Ashim dari Abu wa`il ia berkata: " Hudzaifah pernah berkata: 'Apakah kamu tahu bagaimana cara
ilmu itu berkurang? ' aku menjawab: 'Seperti berkurangnya baju, dan seperti
berkurangnya dirham'. Lalu ia berkata: 'tidak demikian', sesungguhnya itu bagian
darinya, tetapi hilangnya ilmu dengan sebab wafatnya para ulama`'
".
No. Hadist: 247
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الصَّلْتِ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ
أَبِي الْجَعْدِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ مَا لِي أَرَى عُلَمَاءَكُمْ
يَذْهَبُونَ وَجُهَّالَكُمْ لَا يَتَعَلَّمُونَ فَتَعَلَّمُوا قَبْلَ أَنْ يُرْفَعَ
الْعِلْمُ فَإِنَّ رَفْعَ الْعِلْمِ ذَهَابُ الْعُلَمَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin As
Shalt dari
Mansur bin Abu Al
`Aswad dari
Hushain dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: " Mengapa aku
melihat para ulama` kalian wafat sedang orang-orang bodoh diantara kalian tidak
(mau) belajar?, hendaklah kalian belajar sebelum ilmu itu diangkat, karena
pengangkatan ilmu itu dengan kepergian (wafat) -nya para ulama`".
No. Hadist: 248
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَسَدٍ
أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عَبْثَرٌ عَنْ بُرْدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ
أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ النَّاسُ عَالِمٌ وَمُتَعَلِّمٌ وَلَا خَيْرَ فِيمَا
بَعْدَ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Ahmad bin Asad Abu
'Ashim telah
menceritakan kepada kami 'Abtsar dari Burd dari Sulaiman bin Musa dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: "Manusia itu
(terbagi menjadi dua) golongan, yang berilmu serta pelajar (pemburu ilmu),
sungguh tidak ada kebaikan pada golongan yang ketiga".
No. Hadist: 249
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَسَدٍ
أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عَبْثَرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِي
الدَّرْدَاءِ قَالَ مُعَلِّمُ الْخَيْرِ وَالْمُتَعَلِّمُ فِي الْأَجْرِ سَوَاءٌ
وَلَيْسَ لِسَائِرِ النَّاسِ بَعْدُ خَيْرٌ
Telah menghabarakan kepada
kami Ahmad bin
Asad Abu 'Ashim
telah menceritakan kepada kami 'Abtsar dari Al A'masy dari Salim dari Abu Darda` radliallahu 'anhu ia berkata: "Orang yang
mengajari kebaikan dan yang belajar terhadapnya mempunyai pahala sama, dan tidak
ada lagi kebaikan setelah dua hal tersebut".
No. Hadist: 250
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا قَبِيصَةُ أَخْبَرَنَا
سُفْيَانُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
مَسْعُودٍ قَالَ اغْدُ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا وَلَا تَكُنِ
الرَّابِعَ فَتَهْلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami
Qabishah telah mengabarkan kepada kami
Sufyan dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Al Hasan dari Abdullah bin mas'ud radliallahu 'anhu ia berkata: "Siapkanlah
diri kamu (untuk menjadi) seorang ulama`, seorang pelajar, atau seorang
pendengar setia, dan janganlah kamu menjadi (bagian) dari yang keempat, niscaya
kamu akan celaka".
No. Hadist: 251
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا خَالِدٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
رُبَيِّعَةَ قَالَ قَالَ سَلْمَانُ لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا بَقِيَ
الْأَوَّلُ حَتَّى يَتَعَلَّمَ الْآخِرُ فَإِذَا هَلَكَ الْأَوَّلُ قَبْلَ أَنْ
يَتَعَلَّمَ الْآخِرُ هَلَكَ النَّاسُ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Khalid dari 'Atha` bin As Sa`ib dari Abdullah bin Rabi'ah ia berkata: " Salman berkata: 'Manusia akan tetap dalam keadaan
baik-baik saja selama masih ada generasi awal, hingga generasi berikutnya
belajar (darinya), jika generasi awal telah hilang sebelum generasi akhir
belajar, hancurlah manusia".
No. Hadist: 252
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ
وَعُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَا أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ
الْأَحْنَفِ قَالَ قَالَ عُمَرُ تَفَقَّهُوا قَبْلَ أَنْ تُسَوَّدُوا
Telah mengabarkan kepada kami
Wahab bin
Jarir dan
Utsman bin
Umar keduanya
berkata: "telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Al Ahnaf ia berkata: " Umar telah berkata: 'Hendaklah kalian belajar sebelum
kalian tidak bisa berbuat apa-apa".
No. Hadist: 253
Bab: Ilmu musnah
Bab: Ilmu musnah
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
أَخْبَرَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنِي صَفْوَانُ بْنُ رُسْتُمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ قَالَ تَطَاوَلَ النَّاسُ فِي الْبِنَاءِ
فِي زَمَنِ عُمَرَ فَقَالَ عُمَرُ يَا مَعْشَرَ الْعُرَيْبِ الْأَرْضَ الْأَرْضَ
إِنَّهُ لَا إِسْلَامَ إِلَّا بِجَمَاعَةٍ وَلَا جَمَاعَةَ إِلَّا بِإِمَارَةٍ
وَلَا إِمَارَةَ إِلَّا بِطَاعَةٍ فَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى الْفِقْهِ كَانَ
حَيَاةً لَهُ وَلَهُمْ وَمَنْ سَوَّدَهُ قَوْمُهُ عَلَى غَيْرِ فِقْهٍ كَانَ
هَلَاكًا لَهُ وَلَهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
mengabarkan kepada kami Baqiyyah telah menceritajkan kepadaku
Shafwan bin
Rustum dari
Abdur Rahman bin
Maisarah dari
Tamim Ad
Dari radliallahu
'anhu ia berkata: "Orang-orang berlomba-lomba mempertinggi bangunan pada zaman
Umar, lalu Umar berkata: 'Wahai masyarakat Arab ingatlah,
ingatlah, sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjama'ah, dan tidak ada
jama'ah kecuali dengan adanya kepemimpinan, dan tidak ada (gunanya) kepemimpinan
kecuali dengan ketaatan. Barangsiapa yang dihormati kaumnya karena ilmu, hal
demikian membawa kebaikan untuk kehidupan dirinya dan masyarakatnya, dan
barangsiapa yang dihormati oleh kaumnya bukan karena ilmu, maka ia hancur
(begitu juga dengan) kaumnya' ".
No. Hadist: 254
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا بَقِيَّةُ حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ
الْمُهَاصِرَ بْنَ حَبِيبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى إِنِّي لَسْتُ كُلَّ كَلَامِ الْحَكِيمِ
أَتَقَبَّلُ وَلَكِنِّي أَتَقَبَّلُ هَمَّهُ وَهَوَاهُ فَإِنْ كَانَ هَمُّهُ
وَهَوَاهُ فِي طَاعَتِي جَعَلْتُ صَمْتَهُ حَمْدًا لِي وَوَقَارًا وَإِنْ لَمْ
يَتَكَلَّمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Al
Mubarak telah
mengabarkan kepada kami Baqiyyah telah menceritakan kepada kami
Shadaqah bin
Abdullah
Bahwasanya Al
Muhashir bin Habib telah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Allah berfirman': 'Tidak semua perkataan orang yang bijak
Aku terima, tetapi Aku hanya menerima berdasarkan niat dan keinginannya, jika
niat dan keinginannya semata dalam ketaatan kepada-Ku, maka Aku jadikan diamnya
itu sebagai pujian, meski ia tidak sedang memuji' ".
No. Hadist: 255
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ
عَنْ حَجَّاجِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ لَيْثِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ
صَالِحٍ عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ يَرْفَعُ الْحَدِيثَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى
قَالَ أَبُثُّ الْعِلْمَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ حَتَّى يَعْلَمَهُ الرَّجُلُ
وَالْمَرْأَةُ وَالْعَبْدُ وَالْحُرُّ وَالصَّغِيرُ وَالْكَبِيرُ فَإِذَا فَعَلْتُ
ذَلِكَ بِهِمْ أَخَذْتُهُمْ بِحَقِّي عَلَيْهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami
Makhlad bin
Malik dari
Hajjaj bin
Muhammad dari
Laits bin
sa'ad dari
Mu'awiyah bin
Shalih dari
Abu Az
Zahiriyyah ia
telah memarfu'kan hadis ini: " Allah telah berfirman: 'Aku tebarkan ilmu pada
akhir zaman, sehingga laki-laki, wanita, budak, orang merdeka, anak kecil, serta
orang dewasa mengetahuinya, jika Aku telah lakukan hal itu, niscaya Aku akan
mengambil hakKu dari mereka' ".
No. Hadist: 256
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ مَالِكٍ
حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ مَنْ طَلَبَ
شَيْئًا مِنْ هَذَا الْعِلْمِ فَأَرَادَ بِهِ مَا عِنْدَ اللَّهِ يُدْرِكْ إِنْ
شَاءَ اللَّهُ وَمَنْ أَرَادَ بِهِ الدُّنْيَا فَذَاكَ وَاللَّهِ حَظُّهُ
مِنْهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Makhlad bin
Malik telah
menceritakan kepada kami Makhlad bin Husain dari Hisyam dari Al Hasan ia berkata: "Barangsiapa yang mencari sesuatu
dari ilmu ini kemudian dengannya ia mengharapkan apa yang ada di sisi Allah, ia
mendapatkannya. Sebaliknya barangsiapa yang niatnya sekedar menginginkan dunia,
(dunia itu saja) bagiannya, demi Allah, bagiannya hanya itu
saja".
No. Hadist: 257
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عِيسَى قَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ
لَا تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ لِثَلَاثٍ لِتُمَارُوا بِهِ السُّفَهَاءَ وَتُجَادِلُوا
بِهِ الْعُلَمَاءَ وَلِتَصْرِفُوا بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْكُمْ وَابْتَغُوا
بِقَوْلِكُمْ مَا عِنْدَ اللَّهِ فَإِنَّهُ يَدُومُ وَيَبْقَى وَيَنْفَدُ مَا
سِوَاهُ
Telah mengabarkan kepada
kammi Ya'la telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin
'Aun dari
Ibrahim bin
isa ia berkata: "
Ibnu
Mas'ud telah
berkata: 'Janganlah kalian mencari ilmu untuk tiga hal: Untuk menghina orang
bodoh, mendebat para ulama`, serta untuk mencari perhatian orang-orang. Dan
carilah dengan perkataan kalian apa yang ada di sisi Allah, sebab hal itu terus
berlanjut dan tersisa, serta menepis selainnya' ".
No. Hadist: 258
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ
كُونُوا يَنَابِيعَ الْعِلْمِ مَصَابِيحَ الْهُدَى أَحْلَاسَ الْبُيُوتِ سُرُجَ
اللَّيْلِ جُدُدَ الْقُلُوبِ خُلْقَانَ الثِّيَابِ تُعْرَفُونَ فِي أَهْلِ
السَّمَاءِ وَتَخْفَوْنَ عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ_
Dan dengan sanad ini (sama
dengan hadits sebelumnya), ia (Ibnu Mas'ud) berkata: "Jadilah kalian sumber pengetahuan,
lentera petunjuk yang selalu menerangi rumah, cahaya malam hari, hatinya
senantiasa suci, berbaju apa adanya, (sehingga) kalian dikenal oleh penghuni
langit, dan tidak dikenal oleh penghuni bumi".
No. Hadist: 259
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَارَةَ بْنِ حَزْمٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا يَطْلُبُ هَذَا الْعِلْمَ أَحَدٌ لَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الدُّنْيَا إِلَّا
حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Telah mengabarkan kepaada
kami Abu
Ashim telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Umarah bin
Hazm telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdur Rahman ia berkata; "Rasulullah salallahu 'alaihi
wa sallam bersabda; 'Tidaklah seseorang menuntut ilmu ini dan ia tidak
menghendaki kecuali dunia, melainkan Allah mengharamkan aroma surga
baginya".
No. Hadist: 260
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ قَالَ قَالَ
رَجُلٌ لِلشَّعْبِيِّ أَفْتِنِي أَيُّهَا الْعَالِمُ فَقَالَ الْعَالِمُ مَنْ
يَخَافُ اللَّهَ
Telah mengabarkan kepada kami
Mujahid bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dari Malik bun Mighwal ia berkata; "Seorang laki-laki berkata kepada As
Sya'bi; 'wahai orang alim, berikanlah untukku….' Seketika itu,
As
Sya'bi menjawab;
'Ingat, yang disebut orang alim adalah orang yang takut kepada Allah '
".
No. Hadist: 261
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ مَزْيَدٍ عَنْ أَوْفَى بْنِ دَلْهَمٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ
عَلِيٍّ قَالَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ تُعْرَفُوا بِهِ وَاعْمَلُوا بِهِ تَكُونُوا
مِنْ أَهْلِهِ فَإِنَّهُ سَيَأْتِي بَعْدَ هَذَا زَمَانٌ لَا يَعْرِفُ فِيهِ
تِسْعَةُ عُشَرَائِهِمْ الْمَعْرُوفَ وَلَا يَنْجُو مِنْهُ إِلَّا كُلُّ نُوَمَةٍ
فَأُولَئِكَ أَئِمَّةُ الْهُدَى وَمَصَابِيحُ الْعِلْمِ لَيْسُوا بِالْمَسَايِيحِ
وَلَا الْمَذَايِيعِ الْبُذْرِ قَالَ أَبُو مُحَمَّد نُوَمَةٌ غَافِلٌ عَنْ
الشَّرِّ الْمَذَايِيعُ الْبُذْرِ كَثِيرُ الْكَلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin
Umar menceritakan
kepada kami Umar
bin Yazid dari
Aufa bin
Dahlan,
bahwasanya telah disampaikan kabar dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; " Pelajarilah ilmu,
kamu akan mengenalnya, dan amalkanlah ilmu kalian, kalian menjadi ahlinya. Akan
datang satu jaman yang ketika itu sembilan persepuluh kebaikan sudah tidak
dikenali lagi. Tidak ada yang selamat kecuali sekelompok kecil. Mereka adalah
para pemimpin yang tercerahkan dan menjadi cahaya ilmu, mereka bukanlah orang
yang selalu berbuat buruk dan mengadu domba, dan mereka juga bukan orang yang
hanya pandai bicara ".
No. Hadist: 262
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ
قَالَ قَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ بَعْدَ أَنْ تَعْلَمُوا
فَلَنْ يَأْجُرَكُمْ اللَّهُ بِالْعِلْمِ حَتَّى تَعْمَلُوا
Telah mengabarkan kepada kami
Marwan bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abdul Aziz dari Yazid bin Jabir ia berkata; " Muadz bin Jabal berkata; 'Kerjakanlah sesuatu semaksimalkemampuan
kalian setelah kalian mempelajari ilmu. Kalian tidak diberikan ganjaran oleh
Allah atas ilmu kalian hingga kalian mengamalkannya' ".
No. Hadist: 263
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
خَالِدِ بْنِ حَازِمٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مَزْيَدٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ
الرَّحْمَنِ بْنَ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ يُحَدِّثُ عَنْ سَعْدٍ أَنَّهُ أَتَى ابْنَ
مُنَبِّهٍ فَسَأَلَهُ عَنْ الْحَسَنِ وَقَالَ لَهُ كَيْفَ عَقْلُهُ فَأَخْبَرَهُ
ثُمَّ قَالَ إِنَّا لَنَتَحَدَّثُ أَوْ نَجِدُ فِي الْكُتُبِ أَنَّهُ مَا آتَى
اللَّهُ عَبْدًا عِلْمًا فَعَمِلَ بِهِ عَلَى سَبِيلِ الْهُدَى فَيَسْلُبَهُ
عَقْلَهُ حَتَّى يَقْبِضَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin
Khalid bin Hazim
telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Mazid ia berkata; "Aku pernah mendengar
Abdur Rahman bin
Yazid bin Jabir
menyampaikan yang ia dapatkan dari Sa'ad; 'bahwasanya Ibnu Munabih pernah mendatangi Sa'ad dan bertanya tentang Al
Hasan, ia bertanya kepadanya, 'Bagaimana pemikirannya? '. Kemudian ia
memberitahukannya, lalu ia berkata; 'Kami hanya bercerita dengan dasar hadis
atau apa yang kami temukan dalam Al qur`an. Sesungguhnya Allah tidak bakalan
mencabut ilmu yang diberikan-Nya kepada seseorang yang ilmu tersebut
diamalkannya dengan baik, hingga ia meninggal dunia' ".
No. Hadist: 264
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ
أَبَانَ عَنْ ابْنِ الْقَاسِمِ بْنِ قَيْسٍ حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ سَيْفٍ
الْحِمْصِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو كَبْشَةَ السَّلُولِيُّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
الدَّرْدَاءِ يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً
يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَالِمًا لَا يَنْتَفِعُ بِعِلْمِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Ismail bin
Aban dari
Ibnu Al Qasim bin
Qois ia berkata:
Telah menceritakan kepadaku Yunus bin Saif Al Himshi ia berkata: Telah menceritakan kepadaku
Abu Kabsyah As
Saluli ia
berkata: " Aku pernah mendengar Abu Darda ` radliallahu 'anhu berkata: 'Orang terjelek
tempatnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang yang memiki ilmu, namun
ia tidak mengamalkannya".
No. Hadist: 265
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ
أَخْبَرَنَا أَبُو قُدَامَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ قَالَ أَبُو
الدَّرْدَاءِ مَنْ يَزْدَدْ عِلْمًا يَزْدَدْ وَجَعًا وَقَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ
مَا أَخَافُ عَلَى نَفْسِي أَنْ يُقَالَ لِي مَا عَلِمْتَ وَلَكِنْ أَخَافُ أَنْ
يُقَالَ لِي مَاذَا عَمِلْتَ
Telah mengabarkan kepada kami
'Amr bin
'Aun telah
mengabarkan kepada kami Abu Qudamah dari Malik bin Dinar ia berkata: " Abu Darda ` radliallahu 'anhu pernah berkata: 'Barang siapa
yang bertambah ilmunya, bertambah pula bebannya. Dan Abu Darda` radliallahu
'anhu berkata: 'Aku tidak takut akan pernyataan atasku: Apa yang telah kamu
ketahui? Namun yang aku takutkan adalah pernyataan atasku: Apa yang telah kamu
kerjakan?".
No. Hadist: 266
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ
مُعَاوِيَةَ عَنْ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ جُرَيْجٍ يَذْكُرُ
عَمَّنْ حَدَّثَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ تَدَارُسُ الْعِلْمِ سَاعَةً مِنْ
اللَّيْلِ خَيْرٌ مِنْ إِحْيَائِهَا و قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ إِنِّي لَأُجَزِّئُ
اللَّيْلَ ثَلَاثَةَ أَجْزَاءٍ فَثُلُثٌ أَنَامُ وَثُلُثٌ أَقُومُ وَثُلُثٌ
أَتَذَكَّرُ أَحَادِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah menghabarka kepada kami
Harun bin
Mu'awiyah dari
Hafsh bin
Ghiats ia
berkata: Aku telah mendengar Ibnu Juraij menerangkan apa yang telah
diceritakan
padanya dari
Ibnu
Abbas radliallahu
'anhu ia berkata: " Mempelajari ilmu dalam satu malam lebih baik dibandingkan
dengan menghidupkannya (Memperbanyak ibadah) ". Abu Hurairah radliallahu 'anhu pernah berkata: "Sungguh aku
membagi malamku menjadi tiga bagian, sepertiga waktu malam untuk tidur,
sepertiga untuk beribadah, dan sepertiga lagi untuk mempelajari hadis Rasulullah
salallhu 'alaihi wa sallam ".
No. Hadist: 267
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
Bab: Beramal dengan pedoman ilmu dan niyat baik
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ
عَرَفَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ
مَنْ ابْتَغَى شَيْئًا مِنْ الْعِلْمِ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ آتَاهُ
اللَّهُ مِنْهُ مَا يَكْفِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami
Al Hasan bin
Arafah telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al Hasan bin 'Amr dari Ibrahim ia berkata: "Barang siapa yang mencari ilmu
dengan tujuan mengharapkan dengannya wajah Allah, akan mencukupi
kebutuhannya".
No. Hadist: 268
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ
حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ قَالَ سَأَلْتُ الشَّعْبِيَّ
عَنْ حَدِيثٍ فَحَدَّثَنِيهِ فَقُلْتُ إِنَّهُ يُرْفَعُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا عَلَى مَنْ دُونَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إِلَيْنَا فَإِنْ كَانَ فِيهِ زِيَادَةٌ أَوْ
نُقْصَانٌ كَانَ عَلَى مَنْ دُونَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Abu An
Nu'man telah
menceritakan kepada kami Tsabit bin Yazid telah menceritakan kepada kami
'Ashim ia berkata: "Aku bertanya kepada
As
Sya'bi tentang
satu hadis lalu ia menceritakannya kepadaku, aku bertanya kepadanya: "(Apakah
hadis itu dihukumi marfu' kepada Nabi sallallahu 'alai wa sallam? ia menjawab:
"Tidak, yang tidak marfu' kepada Nabi sallallahu 'alai wa sallam lebih aku
sukai, maka jika ada penambahan atau pengurangan hal itu bukan dari Nabi
sallallahu 'alaihi wa sallam".
No. Hadist: 269
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ نَهَى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمُحَاقَلَةِ
وَالْمُزَابَنَةِ فَقِيلَ لَهُ أَمَا تَحْفَظُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا غَيْرَ هَذَا قَالَ بَلَى وَلَكِنْ أَقُولُ قَالَ
عَبْدُ اللَّهِ قَالَ عَلْقَمَةُ أَحَبُّ إِلَيَّ
Telah mengabarkan kepada kami
Ishak bin
Isa telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Abu Hasym dari Ibrahim ia berkat: "Rasulullah sallallhu 'alai wa sallam
melarang muhaaqalah dan muzaabanah 'Kemudian ada seseorang bertanya kepadanya:
'Tidaklah anda menyimpan hadis lain dari Rasululah sallallhu 'alai wa sallam? Ia
menjawab: ' Ya ada, tetapi aku lebih suka mengutip: ' Abdullah berkata: 'Al
Qamah berkata' 'Suatu hal yang paling kusukai.....".
No. Hadist: 270
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
كَثِيرٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ
أَبُو الدَّرْدَاءِ إِذَا حَدَّثَ بِحَدِيثٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ هَذَا أَوْ نَحْوَهُ أَوْ شِبْهَهُ أَوْ
شَكْلَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin
Katsir dari
Al
'Auza'i dari
Isma'il bin
Ubaidullah ia
berkata: " Abu
Darda`
radliallahu 'anhu apabila menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi
wa sallam ia berkata: 'Ini dan yang serupa dengannya, yang mirip dengannya atau
seredaksi dengannya' ".
No. Hadist: 271
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ قَالَ كَانَ أَبُو
الدَّرْدَاءِ إِذَا حَدَّثَ حَدِيثًا قَالَ اللَّهُمَّ إِلَّا هَكَذَا أَوْ
كَشَكْلِهِ
Telah mengabarkan kepada kami
`Asad bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Rabi'ah bin Yazid ia berkata: " Abu Darda` apabila menceritakan hadis dari Rasulullah
sallallahu 'alaihi wa sallam ia berkata: 'Ya Allah semoga yang seperti demikian
atau yang seperti redaksinya' ".
No. Hadist: 272
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ
أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ مُسْلِمٍ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ كُنْتُ لَا
تَفُوتُنِي عَشِيَّةُ خَمِيسٍ إِلَّا آتِي فِيهَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ
فَمَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ لِشَيْءٍ قَطُّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ حَتَّى كَانَتْ
ذَاتَ عَشِيَّةٍ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ فَاغْرَوْرَقَتَا عَيْنَاهُ وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ فَأَنَا رَأَيْتُهُ
مَحْلُولَةً أَزْرَارُهُ وَقَالَ أَوْ مِثْلُهُ أَوْ نَحْوُهُ أَوْ شَبِيهٌ
بِهِ
Telah menceritakan kepada
kami Utsman bin
Umar telah
mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muslim Abu Abdullah dari Ibrahim At Taimi dari ayahnya dari 'Amr bin Maimun ia berkata: "Aku tidak pernah luput pada setiap
kamis sore melainkan selalu mengunjungi Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu, aku tidak pernah
mendengarnya ia mengatakan dengan redaksi "Rasulullah sallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda", hingga pada satu sore ia berkata: 'Rasulullah sallalllahu
'alaihi wa sallam bersabda' maka kedua matanya berlinang air mata, dan keluarlah
otot lehernya, aku pun melihatnya kancing celananya terlepas. Lantas Ia berkata:
'Atau semisalnya, menyerupainya, atau yang sepadan dengannya' ".
No. Hadist: 273
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
أَخْبَرَنَا أَشْعَثُ عَنْ الشَّعْبِيِّ وَابْنِ سِيرِينَ أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ
كَانَ إِذَا حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الْأَيَّامِ تَرَبَّدَ وَجْهُهُ وَقَالَ هَكَذَا أَوْ نَحْوَهُ هَكَذَا أَوْ
نَحْوَهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin
Harun telah
mengabarkan kepadakami Asy'ats dari As Sya'bi dan Ibnu Sirin: " Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu apabila menceritakan hadis dari
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam beberapa hari, maka berubahlah rona
wajahnya, setelah itu ia berkata: 'Seperti ini atau yang menyerupainya, seperti
ini atau yang menyerupainya".
No. Hadist: 274
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا تَوْبَةُ الْعَنْبَرِيُّ قَالَ قَالَ لِي
الشَّعْبِيُّ أَرَأَيْتَ فُلَانًا الَّذِي يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ قَعَدْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ سَنَتَيْنِ أَوْ سَنَةً وَنِصْفًا
فَمَا سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ شَيْئًا إِلَّا هَذَا الْحَدِيثَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sahl bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami
Taubah Al
'Anbari ia
berkata: As
Sya'bi telah
berkata kepadaku: 'Bagaimana pendapatmu mengenai si fulan yang berkata:
Rasulullah salllallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Rasulullah sallallahu 'alaihi
a sallam bersabda? ', Ia menjawab: 'Aku pernah bersama Ibnu Umar radliallahu 'anhu selama dua tahun atau setahun
setengah, dan selama itu aku tidak pernah mendengarnya menyampaikan hadis
kecuali hadis ini' ".
No. Hadist: 275
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي السَّفَرِ عَنْ
الشَّعْبِيِّ قَالَ جَالَسْتُ ابْنَ عُمَرَ سَنَةً فَلَمْ أَسْمَعْهُ يَذْكُرُ
حَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
`Asad bin
Musa telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abu
As Safar dari
As
Sya'bi ia
berkata: "Aku bergaul bersama Ibnu Umar radliallahu 'anhu selama satu tahun, maka aku
tidak pernah mendengar ia menyebutkan satu haditspun dari Rasulullah sallallahu
'alaihi wa sallam".
No. Hadist: 276
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا عَاصِمُ بْنُ يُوسُفَ
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ثَابِتِ بْنِ
قُطْبَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُحَدِّثُنَا فِي الشَّهْرِ
بِالْحَدِيثَيْنِ أَوْ الثَّلَاثَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
'Ashim bin
Yusuf telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar dari Abu Hashin dari As Sya'bi dari Tsabit bin Quthbah Al
Anshari ia
berkata: " Abdullah dalam satu bulan hanya menyampaikan dua atau tiga
hadis Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami".
No. Hadist: 277
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ
أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ مَرَّ بِنَا أَنَسُ
بْنُ مَالِكٍ فَقُلْنَا حَدِّثْنَا بِبَعْضِ مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَأَتَحَلَّلُ
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin
Umar telah
mengabarkan kepada kami Yunus dari Abdul Malik bin Ubaid ia berkata: " Anas bin Malik pernah melewati kami, lalu kami berkata:
'Ceritakanlah kepada kami sebagian apa yang kamu dengar dari Rasulullah
sallallahu 'alaihi wa sallam', ia pun berkata: 'Aku berlepas diri darinya'
".
No. Hadist: 278
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدٍ
قَالَ كَانَ أَنَسٌ قَلِيلَ الْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ إِذَا حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَوْ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb ia berkata:
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ibnu 'Aun dari Muhammad ia berkata: " Anas radliallahu 'anhu (termasuk) orang yang sedikit
menyampaikan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, dan jika ia
menceritakan hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam ia (selalu)
berkata: 'Atau seperti yang dikatakan Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam'
".
No. Hadist: 279
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ كَانَ أَنَسٌ
إِذَا حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا
قَالَ أَوْ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah mengabarkan kepada kami
Utsman bin
Muhammad telah
menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub dari Muhammad ia berkata: " Anas radliallahu 'anhu apabila menceritakan hadis dari
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam ia (selalu) berkata: 'Atau seperti yang
dikatakan Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam".
No. Hadist: 280
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ حَدَّثَنِي
السَّائِبُ بْنُ يَزِيدَ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ سَعْدٍ إِلَى مَكَّةَ فَمَا
سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ حَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَتَّى رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ
Telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin
Harb telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id ia berkata: telah menceritakan kepadaku
As Sa`ib bin
Yazid ia berkata:
"Aku pergi ke Makkah bersama Sa'ad, maka aku tidak pernah mendengarnya bercerita
tentang hadis dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam hingga kami kembali
ke Madinah".
No. Hadist: 281
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
Bab: Berhati-hati berfatwa takut salah
أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا بَيَانٌ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ قَرَظَةَ بْنِ
كَعْبٍ أَنَّ عُمَرَ شَيَّعَ الْأَنْصَارَ حِينَ خَرَجُوا مِنْ الْمَدِينَةِ
فَقَالَ أَتَدْرُونَ لِمَ شَيَّعْتُكُمْ قُلْنَا لِحَقِّ الْأَنْصَارِ قَالَ
إِنَّكُمْ تَأْتُونَ قَوْمًا تَهْتَزُّ أَلْسِنَتُهُمْ بِالْقُرْآنِ اهْتِزَازَ
النَّخْلِ فَلَا تَصُدُّوهُمْ بِالْحَدِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا شَرِيكُكُمْ قَالَ فَمَا حَدَّثْتُ بِشَيْءٍ وَقَدْ
سَمِعْتُ كَمَا سَمِعَ أَصْحَابِي
Telah mengabarkan kepada kami
Sahl bin
Hammad telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami
Bayan dari As Sya'bi dari Qarazhah bin Ka'ab: " Umar mengantarkan kaum Anshar ketika keluar dari kota
Madinah, lalu ia berkata: 'Tahukah kalian mengapa aku mengantar kalian? ', kami
menjawab: 'karena hak orang-orang Anshar', ia berkata: 'Kalian datang kepada
satu kaum yang lidah mereka bergetar bagaikan bergoyangnya pohon kurma, maka
janganlah kalian halangi mereka untuk menyampaikan hadis dari Rasulullah
sallallahu 'alaihi wa sallam padahal aku masih menyertai kalian. Qaradhah
berkata: 'Maka aku tidak menceritakan hadis dari rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sedikitpun, padahal aku mendengarnya sebagaimana sahabat-sahabatku juga
mendengar (hadis-hadis itu) ' ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar