Waktu-waktu
Shalat
قَالَ حَدَّثَنِي
اللَّيْثِيّ عَنْ مَالِك بْن أَنَس عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ
الْعَزِيزِ أَخَّرَ الصَّلَاةَ يَوْمًا فَدَخَلَ عَلَيْهِ عُرْوَةُ بْنُ
الزُّبَيْرِ فَأَخْبَرَهُ أَنَّ الْمُغِيرَةَ بْنَ شُعْبَةَ أَخَّرَ الصَّلَاةَ
يَوْمًا وَهُوَ بِالْكُوفَةِ فَدَخَلَ عَلَيْهِ أَبُو مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيُّ
فَقَالَ مَا هَذَا يَا مُغِيرَةُ أَلَيْسَ قَدْ عَلِمْتَ أَنَّ جِبْرِيلَ نَزَلَ
فَصَلَّى فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَلَّى
فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَلَّى فَصَلَّى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَلَّى فَصَلَّى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَلَّى فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ بِهَذَا أُمِرْتُ فَقَالَ عُمَرُ
بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ اعْلَمْ مَا تُحَدِّثُ بِهِ يَا عُرْوَةُ أَوَ إِنَّ
جِبْرِيلَ هُوَ الَّذِي أَقَامَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَقْتَ الصَّلَاةِ قَالَ عُرْوَةُ كَذَلِكَ كَانَ بَشِيرُ بْنُ أَبِي
مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيُّ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ عُرْوَةُ وَلَقَدْ
حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي الْعَصْرَ
وَالشَّمْسُ فِي حُجْرَتِهَا قَبْلَ أَنْ تَظْهَرَ
1.
Perawi berkata; Telah menceritakan kepadaku Al Laitsi dari Malik bin Anas dari
Ibnu Syihab; Suatu hari Umar bin Abdul Aziz pernah mengakhirkan shalat, maka
Urwah bin Az Zubair menemuinya dan memberitahukan kepadanya, bahwa suatu hari
Mughirah bin Syu'bah mengakhirkan shalat ketika berada di Kufah, sehingga Ibnu
Mas'ud menemuinya dan menegurnya; "Apa maksudmu, hai Mughirah? bukankah kamu
tahu, Jibril telah turun kemudian shalat dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ikut shalat, kemudian dia shalat dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ikut shalat, kemudian dia shalat dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ikut shalat juga, kemudian dia shalat dan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ikut shalat. Lalu Jibril berkata; "Seperti ini aku
diperintahkan, " maka Umar bin Abdul Aziz bertanya, "perhatikanlah apa yang kamu
riwayatkan hai Urwah! Apakah Jibril yang mengajarkan waktu shalat untuk
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Urwah menjawab; " Basyir bin Mas'ud al
Anshari menceritakan dari Bapaknya seperti itu juga" kemudian Urwah menegaskan;
dan telah menceritakan kepadaku Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat ashar ketika matahari masih
di tempatnya belum tampak.
و حَدَّثَنِي يَحْيَى
عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ
عَنْ وَقْتِ صَلَاةِ الصُّبْحِ قَالَ فَسَكَتَ عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ الْغَدِ صَلَّى الصُّبْحَ
حِينَ طَلَعَ الْفَجْرُ ثُمَّ صَلَّى الصُّبْحَ مِنْ الْغَدِ بَعْدَ أَنْ أَسْفَرَ
ثُمَّ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُ عَنْ وَقْتِ الصَّلَاةِ قَالَ هَأَنَذَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ فَقَالَ مَا بَيْنَ هَذَيْنِ وَقْتٌ
2.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atho` bin
Yasar, dia berkata; seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lalu bertanya tentang waktu shalat subuh. ('Atho` bin Yasar)
berkata; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam, hingga esok harinya
beliau shalat subuh ketika terbit fajar, besoknya beliau shalat ketika langit
telah menguning. lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bertanya:
"Dimana laki-laki yang bertanya kepadaku tentang waktu shalat subuh?" (Laki-laki
itu) menjawab; "Saya, Wahai Rasulullah, " maka beliau bersabda: " waktu shalat
subuh diantara dua waktu ini."
و حَدَّثَنِي يَحْيَى
عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَمْرَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا
قَالَتْ إِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُصَلِّي
الصُّبْحَ فَيَنْصَرِفُ النِّسَاءُ مُتَلَفِّعَاتٍ بِمُرُوطِهِنَّ مَا يُعْرَفْنَ
مِنْ الْغَلَسِ
3.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari 'Amrah
binti Abdurrahman dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia
berkata; "ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat
subuh, kaum wanita keluar dengan keadaan tertutup dengan kain mereka, dan mereka
masih tidak terinditifikasi karena gelap."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ
وَعَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ وَعَنْ الْأَعْرَجِ كُلُّهُمْ يُحَدِّثُونَهُ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الصُّبْحِ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ
أَدْرَكَ الصُّبْحَ وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ
الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ
4.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atho` bin
Yasar, Busr bin Said dan Al A'raj, semuanya menceritakannya dari Abu Hurairah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan
satu raka'at shalat subuh sebelum matahari terbit, dia telah mendapatkan shalat
subuh. Barangsiapa mendapatkan satu raka'at shalat Ashar sebelum matahari
terbenam maka dia telah mendapatkan shalat ashar."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ
عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى عُمَّالِهِ إِنَّ أَهَمَّ أَمْرِكُمْ عِنْدِي
الصَّلَاةُ فَمَنْ حَفِظَهَا وَحَافَظَ عَلَيْهَا حَفِظَ دِينَهُ وَمَنْ ضَيَّعَهَا
فَهُوَ لِمَا سِوَاهَا أَضْيَعُ ثُمَّ كَتَبَ أَنْ صَلُّوا الظُّهْرَ إِذَا كَانَ
الْفَيْءُ ذِرَاعًا إِلَى أَنْ يَكُونَ ظِلُّ أَحَدِكُمْ مِثْلَهُ وَالْعَصْرَ
وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ قَدْرَ مَا يَسِيرُ الرَّاكِبُ
فَرْسَخَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً قَبْلَ غُرُوبِ الشَّمْسِ وَالْمَغْرِبَ إِذَا
غَرَبَتْ الشَّمْسُ وَالْعِشَاءَ إِذَا غَابَ الشَّفَقُ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ
فَمَنْ نَامَ فَلَا نَامَتْ عَيْنُهُ فَمَنْ نَامَ فَلَا نَامَتْ عَيْنُهُ فَمَنْ
نَامَ فَلَا نَامَتْ عَيْنُهُ وَالصُّبْحَ وَالنُّجُومُ بَادِيَةٌ
مُشْتَبِكَةٌ
5.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' mantan budak Abdullah bin
Umar; Umar bin Al Khatthab pernah menulis surat kepada para pegawainya,
"Menurutku yang paling penting dari urusan kalian adalah shalat. Barangsiapa
yang menjaganya dan memeliharanya maka dia telah menjaga agamanya. Barangsiapa
menyia-nyiakannya, maka amalan yang lainnya akan lebih terabaikan, " lalu dia
menulis; "Hendaklah kalian shalat zhuhur ketika bayangan kalian sehasta hingga
bayangan kalian seukuran persis dengan tubuh kalian. Hendaklah kalian shalat
ashar ketika matahari masih tinggi dan putih jernih dengan ukuran perjalanan
berkendara sekitar dua atau tiga farsakh sebelum matahari terbenam.
laksanakanlah shalat maghrib ketika terbenamnya matahari, dan isya` ketika
syafaq (mega merah di langit setelah terbenamnya matahari) telah hilang hingga
sepertiga malam. Barangsiapa yang tidur, maka tidak terlelap matanya,
barangsiapa yang tidur, tidak terlelap matanya. Dan laksanakanlah shalat subuh
ketika bintang-bintang terlihat saling bercampur."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَمِّهِ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ
بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى أَنْ صَلِّ الظُّهْرَ إِذَا زَاغَتْ
الشَّمْسُ وَالْعَصْرَ وَالشَّمْسُ بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَهَا
صُفْرَةٌ وَالْمَغْرِبَ إِذَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ وَأَخِّرْ الْعِشَاءَ مَا لَمْ
تَنَمْ وَصَلِّ الصُّبْحَ وَالنُّجُومُ بَادِيَةٌ مُشْتَبِكَةٌ وَاقْرَأْ فِيهَا
بِسُورَتَيْنِ طَوِيلَتَيْنِ مِنْ الْمُفَصَّلِ
6.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari pamannya - Abu Suhail - dari
bapaknya, bahwa Umar bin Al Khathab menulis kepada Abu Musa Al Asya'ri:
laksanakanlah shalat zhuhur ketika matahari tergelincir dan shalat ashar ketika
matahari terlihat putih jernih sebelum menguning. Laksanakanlah Shalat maghrib
ketika matahari terbenam, dan akhirkan shalat Isya' selagi kamu belum tidur, dan
laksanakanlah shalat subuh ketika bintang-bintang terlihat saling bersusun, dan
bacalah di dalamnya dua surat panjang yang termasuk kategori dari surat-surat Al
Mufasshal (surat yang dimulai dari surat Al Hujurat sampai akhir) .
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ أَنْ صَلِّ الْعَصْرَ
وَالشَّمْسُ بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ قَدْرَ مَا يَسِيرُ الرَّاكِبُ ثَلَاثَةَ
فَرَاسِخَ وَأَنْ صَلِّ الْعِشَاءَ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ ثُلُثِ اللَّيْلِ فَإِنْ
أَخَّرْتَ فَإِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ وَلَا تَكُنْ مِنْ الْغَافِلِينَ
7.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya;
Umar bin Al Khatthab pernah menulis kepada Abu Musa Al Asy'ari, bahwa
laksanakanlah shalat ashar ketika matahari terlihat putih jernih dengan kadar
perjalanan tiga farsakh, dan laksanakanlah shalat Isya' antara kamu shalat
hingga sepertiga malam, jika kamu ingin mengakhirkannya maka hingga separuh
malam dan janganlah termasuk orang-orang yang lalai.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَزِيدَ بْنِ زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
رَافِعٍ مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ سَأَلَ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ وَقْتِ الصَّلَاةِ فَقَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ أَنَا أُخْبِرُكَ صَلِّ الظُّهْرَ إِذَا كَانَ ظِلُّكَ مِثْلَكَ
وَالْعَصْرَ إِذَا كَانَ ظِلُّكَ مِثْلَيْكَ وَالْمَغْرِبَ إِذَا غَرَبَتْ
الشَّمْسُ وَالْعِشَاءَ مَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ ثُلُثِ اللَّيْلِ وَصَلِّ الصُّبْحَ
بِغَبَشٍ يَعْنِي الْغَلَسَ
8.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yazid bin Ziyad dari Abdullah bin
Rafi' mantan budak Ummu Salamah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia
bertanya kepada Abu Hurairah tentang waktu shalat. Maka Abu Hurairah berkata;
saya akan menjelaskannya kepadamu, (yaitu;) laksanakanlah shalat zhuhur ketika
bayanganmu persis seperti tinggimu, dan shalat ashar ketika bayanganmu menjadi
dua kali lipat lebih panjang, shalat maghrib ketika matahari terbenam dan Isya`
diantara kamu shalat dengan sepertiga malam. Dan laksanakanlah shalat subuh di
akhir malam masih suasana gelap.
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ قَالَ كُنَّا نُصَلِّي الْعَصْرَ ثُمَّ يَخْرُجُ
الْإِنْسَانُ إِلَى بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ فَيَجِدُهُمْ يُصَلُّونَ
الْعَصْرَ
9.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah
dari Anas bin Malik, dia berkata; "Kami melaksanakan shalat ashar, lalu
seseorang keluar menuju bani 'Amru bin Auf, dan dia masih mendapati mereka
sedang shalat ashar."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ قَالَ
كُنَّا نُصَلِّي الْعَصْرَ ثُمَّ يَذْهَبُ الذَّاهِبُ إِلَى قُبَاءٍ فَيَأْتِيهِمْ
وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ
10.
Telah menceritakan kepadaku dari dari Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin
Malik, dia berkata; "kami shalat asar, lalu salah seorang dari kami pergi
menuju Quba`, dan sesampainya di sana matahari masih terlihat
tinggi."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ
الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ أَنَّهُ قَالَ مَا أَدْرَكْتُ النَّاسَ إِلَّا وَهُمْ
يُصَلُّونَ الظُّهْرَ بِعَشِيٍّ
11.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Al
Qasim bin Muhammad, dia berkata; "Aku tidak mendapati orang-orang, kecuali
mereka sedang mengerjakan shalat zhuhur di waktu 'asyiy."
Waktu jumat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَمِّهِ أَبِي سُهَيْلِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ أَرَى طِنْفِسَةً لِعَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ تُطْرَحُ إِلَى جِدَارِ الْمَسْجِدِ الْغَرْبِيِّ فَإِذَا غَشِيَ
الطِّنْفِسَةَ كُلَّهَا ظِلُّ الْجِدَارِ خَرَجَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَصَلَّى
الْجُمُعَةَ قَالَ مَالِكٌ ثُمَّ نَرْجِعُ بَعْدَ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ فَنَقِيلُ
قَائِلَةَ الضَّحَاءِ
12.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari pamannya - Abu Suhail bin
Malik - dari bapaknya, dia berkata; "Saya melihat permadani milik 'Uqail bin
Abu Thalib pada Hari Jum'at diletakkan di dinding masjid arah barat, maka ketika
bayang-bayang permadani tersebut telah menutupi seluruh permadani, Umar bin Al
Khatthab keluar dan shalat Jum'at." Malik berkata; "Lalu kami pulang setelah shalat Jum'at dan tidur qailulah di waktu siang."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ عَنْ ابْنِ أَبِي
سَلِيطٍ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ صَلَّى الْجُمُعَةَ بِالْمَدِينَةِ وَصَلَّى
الْعَصْرَ بِمَلَلٍ قَالَ مَالِك وَذَلِكَ لِلتَّهْجِيرِ وَسُرْعَةِ
السَّيْرِ
13.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Ibnu
Abu Salith, bahwa Utsman bin 'Affan shalat Jum'at di Madinah dan shalat ashar
di Malal, yang demikian itu untuk menyegerakan shalat jum'at dan mempercepat
perjalanan."
Yang mendapat satu rakaat Shalat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الصَّلَاةِ فَقَدْ أَدْرَكَ
الصَّلَاةَ
14.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah
bin Abdurrahman dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu raka'at shalat, maka dia telah
mendapatkan shalat tersebut."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ كَانَ يَقُولُ إِذَا فَاتَتْكَ الرَّكْعَةُ فَقَدْ فَاتَتْكَ
السَّجْدَةُ
15.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bin
Khathab berkata; "Apabila kamu tertinggal dari ruku' maka kamu telah
ketinggalan satu raka'at."
Matahari tergelincir dan malam menjadi gulita
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ
دُلُوكُ الشَّمْسِ مَيْلُهَا
16.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi', Abdullah bin Umar
berkata; "Maksud dari 'dulukus syamsi' (pergeseran matahari) adalah
tergelincirnya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ قَالَ أَخْبَرَنِي مُخْبِرٌ
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ كَانَ يَقُولُ دُلُوكُ الشَّمْسِ إِذَا فَاءَ
الْفَيْءُ وَغَسَقُ اللَّيْلِ اجْتِمَاعُ اللَّيْلِ وَظُلْمَتُهُ
17.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Daud bin Al Hushain berkata telah
mengabarkan kepadaku seseorang, bahwa Abdullah bin 'Abbas berkata; "Maksud
dari 'dulukus syamsi (pergeseran matahari) ' adalah apabila bayang-bayang telah
muncul. 'Ghasaqul lail (gelapnya malam) ' adalah malam yang telah sunyi senyap dan gelap."
Himpunan pengetahuan waktu shalat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الَّذِي تَفُوتُهُ صَلَاةُ
الْعَصْرِ كَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ
18.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang ketinggalan
shalat ashar seperti orang yang kehilangan keluarga dan
hartanya."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ
انْصَرَفَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ فَلَقِيَ رَجُلًا لَمْ يَشْهَدْ الْعَصْرَ
فَقَالَ عُمَرُ مَا حَبَسَكَ عَنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ فَذَكَرَ لَهُ الرَّجُلُ
عُذْرًا فَقَالَ عُمَرُ طَفَّفْتَ قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك وَيُقَالُ لِكُلِّ
شَيْءٍ وَفَاءٌ وَتَطْفِيفٌ
19.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id, setelah Umar bin
Al Khatthab selesai shalat ashar, dia menemui seorang laki-laki yang tidak ikut
shalat ashar, dan bertanya; "Apa yang menghalangimu untuk ikut shalat ashar?"
lalu laki-laki itu menyebutkan alasannya, maka Umar berkata; "kamu telah
mengurangi pahalamu." Malik berkata; "Setiap sesuatu ada yang lengkap dan kurang."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ إِنَّ
الْمُصَلِّيَ لَيُصَلِّي الصَّلَاةَ وَمَا فَاتَهُ وَقْتُهَا وَلَمَا فَاتَهُ مِنْ
وَقْتِهَا أَعْظَمُ أَوْ أَفْضَلُ مِنْ أَهْلِهِ وَمَالِهِ
20.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Said dia berkata; "orang yang melaksanakan shalat itu tidak menyia-nyiakan waktunya. Jika tersita waktunya karena shalat, maka itu lebih baik dari pada hilang keluarga dan hartanya."
Orang yang mendapati waktu shalat saat dalam perjalanan kemudian ia mengakhirkan shalatnya
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ أُغْمِيَ
عَلَيْهِ فَذَهَبَ عَقْلُهُ فَلَمْ يَقْضِ الصَّلَاةَ قَالَ مَالِك وَذَلِكَ فِيمَا
نَرَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَنَّ الْوَقْتَ قَدْ ذَهَبَ فَأَمَّا مَنْ أَفَاقَ فِي
الْوَقْتِ فَإِنَّهُ يُصَلِّي
21.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Nafi', bahwa Abdullah bin 'Umar
tidak sadarkan diri hilang ingatan, dan dia tidak mengqadla shalatnya. Malik
berkata; "Menurut kami, Allah yang lebih Tahu, yang demikian itu apabila waktu
telah lewat, adapun orang yang sadar di waktunya maka dia harus
shalat."
Ketiduran dari shalat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَفَلَ مِنْ خَيْبَرَ
أَسْرَى حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ عَرَّسَ وَقَالَ لِبِلَالٍ
اكْلَأْ لَنَا الصُّبْحَ وَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ وَكَلَأَ بِلَالٌ مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ اسْتَنَدَ إِلَى
رَاحِلَتِهِ وَهُوَ مُقَابِلُ الْفَجْرِ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَلَمْ
يَسْتَيْقِظْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا بِلَالٌ
وَلَا أَحَدٌ مِنْ الرَّكْبِ حَتَّى ضَرَبَتْهُمْ الشَّمْسُ فَفَزِعَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بِلَالٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَخَذَ بِنَفْسِي الَّذِي أَخَذَ بِنَفْسِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْتَادُوا فَبَعَثُوا رَوَاحِلَهُمْ وَاقْتَادُوا
شَيْئًا ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَالًا
فَأَقَامَ الصَّلَاةَ فَصَلَّى بِهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الصُّبْحَ ثُمَّ قَالَ حِينَ قَضَى الصَّلَاةَ مَنْ نَسِيَ الصَّلَاةَ
فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ فِي
كِتَابِهِ } أَقِمْ
الصَّلَاةَ لِذِكْرِي {
22.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin
Musayyab ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaklukan Khaibar,
beliau berjalan hingga akhir malam lalu berhenti istirahat, kemudian berkata
kepada Bilal; "Jagalah subuh untuk dapat membangunkan kami", lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya tidur, sedang Bilal
berjaga-jaga dengan dikuat-kuatkan, ketika menjelang fajar dia menyandarkan diri
ke kendaraannya, dan akhirnya dia pun terlelap tidur. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, Bilal dan para sahabat lainnya tidak ada yang bangun hingga
matahari membangunkan mereka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terkejut,
dan Bilal berkata kepadanya; "Wahai Rasulullah, telah terjadi sesuatu padaku
sebagaimana yang terjadi pada diri anda, " lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tuntunlah tunggangan kalian ", maka mereka bangkit dan
menuntun tunggangan mereka beberapa saat, kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menyuruh Bilal untuk mengumandangkan iqamah, dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh bersama mereka, ketika selesai shalat
beliau bersabda, "Barangsiapa yang lupa shalat maka shalatlah ketika dia
mengingatnya. Karena Allah Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya: 'tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku.
'"
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ أَنَّهُ قَالَ عَرَّسَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً بِطَرِيقِ مَكَّةَ وَوَكَّلَ
بِلَالًا أَنْ يُوقِظَهُمْ لِلصَّلَاةِ فَرَقَدَ بِلَالٌ وَرَقَدُوا حَتَّى
اسْتَيْقَظُوا وَقَدْ طَلَعَتْ عَلَيْهِمْ الشَّمْسُ فَاسْتَيْقَظَ الْقَوْمُ
وَقَدْ فَزِعُوا فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنْ يَرْكَبُوا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْ ذَلِكَ الْوَادِي وَقَالَ إِنَّ هَذَا
وَادٍ بِهِ شَيْطَانٌ فَرَكِبُوا حَتَّى خَرَجُوا مِنْ ذَلِكَ الْوَادِي ثُمَّ
أَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْزِلُوا
وَأَنْ يَتَوَضَّئُوا وَأَمَرَ بِلَالًا أَنْ يُنَادِيَ بِالصَّلَاةِ أَوْ يُقِيمَ
فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ ثُمَّ
انْصَرَفَ إِلَيْهِمْ وَقَدْ رَأَى مِنْ فَزَعِهِمْ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّ اللَّهَ قَبَضَ أَرْوَاحَنَا وَلَوْ شَاءَ لَرَدَّهَا إِلَيْنَا فِي حِينٍ
غَيْرِ هَذَا فَإِذَا رَقَدَ أَحَدُكُمْ عَنْ الصَّلَاةِ أَوْ نَسِيَهَا ثُمَّ
فَزِعَ إِلَيْهَا فَلْيُصَلِّهَا كَمَا كَانَ يُصَلِّيهَا فِي وَقْتِهَا ثُمَّ
الْتَفَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ
فَقَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ أَتَى بِلَالًا وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فَأَضْجَعَهُ
فَلَمْ يَزَلْ يُهَدِّئُهُ كَمَا يُهَدَّأُ الصَّبِيُّ حَتَّى نَامَ ثُمَّ دَعَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَالًا فَأَخْبَرَ بِلَالٌ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ الَّذِي أَخْبَرَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا بَكْرٍ فَقَالَ أَبُو
بَكْرٍ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ
23.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dia berkata; "Pada
suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berhenti istirahat di
sebuah jalan di Makkah, menugaskan Bilal untuk membangunkan mereka pada waktu
shalat, lalu Bilal tertidur dan mereka juga sehingga terbit matahari. Mereka
bangun dalam keadaan terkejut, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyuruh mereka untuk mengendarai kendaraan mereka hingga keluar dari lembah
itu. Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: "Sesungguhnya
lembah ini di dalamnya ada setannya, " lalu mereka berjalan sampai meninggalkan
tempat tersebut, kemudian beliau memerintahkan agar mereka singgah untuk
berwudlu dan menyuruh Bilal mengumandangkan adzan atau iqamah, kemudian
Rasulullah shalat bersama orang-orang, setelah itu beliau berbalik melihat
ketakutan pada mereka, lalu bersabda: "Wahai para manusia, Allah telah mengambil
ruh kita, jika Dia berkehendak niscaya Dia akan mengambil ruh kita di selain
waktu ini, jika salah satu dari kalian tertidur dari shalat atau lupa kemudian
ingat maka kerjakanlah sebagaimana dia mengerjakannya pada waktunya." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menoleh kepada Abu Bakar dan bersabda:
"Sesungguhnya setan datang kepada Bilal saat dia sedang berdiri shalat lalu
membuatnya tertidur, dan dia masih meninabobokannya sebagaimana seorang ibu yang
meninabobokan bayinya hingga dia tertidur", kemudian beliau memanggil Bilal dan
dia memberitahukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana
yang beliau kabarkan kepada Abu Bakar, maka Abu Bakar berkata; "Aku bersaksi
sesungguh engkau adalah Rasulullah."
Larangan shalat saat panas menyengat
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ
مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَإِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا عَنْ الصَّلَاةِ
وَقَالَ اشْتَكَتْ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي
بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ فِي كُلِّ عَامٍ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ
وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ
24.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atho` bin
Yasar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya panas
yang menyengat itu berasal dari hembusan Jahannam, maka jika panas menyengat,
tundalah shalat hingga teduh." Dan beliau bersabda: "Neraka mengadu kepada
Rabbnya, dan berkata; 'Wahai Rabbku, sebagian dariku memakan sebagian yang lain'
lalu (Allah 'azza wajalla) mengizinkannya dengan dua nafas pada setiap tahun,
satu nafas di musim dingin dan satu nafas lagi di musim
panas."
و
حَدَّثَنَا مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ مَوْلَى الْأَسْوَدِ بْنِ
سُفْيَانَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَعَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا
عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ وَذَكَرَ أَنَّ
النَّارَ اشْتَكَتْ إِلَى رَبِّهَا فَأَذِنَ لَهَا فِي كُلِّ عَامٍ بِنَفَسَيْنِ
نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ
25.
Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Yazid mantan budak Al Aswad
bin Sufyan, dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dan dari Muhammad bin Abdurrahman
bin Tsauban dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika panas telah menyengat, maka tunggulah shalat hingga teduh, karena terik
panas yang menyengat itu berasal dari hembusan Jahannam, " dan beliau
menuturkan, "bahwa neraka mengadu kepada Rabb-Nya, lalu Allah mengizinkannya
dalam setiap tahun dengan dua nafas, satu nafas di musim dingin dan satu nafas
di musim panas."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ
فَيْحِ جَهَنَّمَ
26.
Perawi menerangkan; dan telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zinad
dari Al A'raj dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila panas telah menyengat maka tundalah waktu shalat hingga
teduh, karena kerasnya panas berasal dari hembusan
Jahannam."
Larangan masuk masjid dengan bau bawang dan menutup mulut
حَدَّثَنِي
يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ
الشَّجَرَةِ فَلَا يَقْرُبْ مَسَاجِدَنَا يُؤْذِينَا بِرِيحِ الثُّومِ
27.
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin
Musayyab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa makan
pohon ini (bawang), janganlah mendekati masjid kami, karena baunya dapat
mengganggu kami."
و
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْمُجَبَّرِ أَنَّهُ كَانَ
يَرَى سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ إِذَا رَأَى الْإِنْسَانَ يُغَطِّي فَاهُ وَهُوَ
يُصَلِّي جَبَذَ الثَّوْبَ عَنْ فِيهِ جَبْذًا شَدِيدًا حَتَّى يَنْزِعَهُ عَنْ
فِيهِ
28.
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdurrahman bin Al Mujabbar,
bahwa dia melihat Salim bin Abdullah, apabila melihat orang yang menutup
kedua mulutnya tatkala sedang shalat, dia menarik bajunya dengan keras hingga
terlepas dari mulutnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar