KITAB URUSAN
PIDANA
|
HADITS-HADITS TENTANG PIDANA |
أَحَادِيثٌ فِي
اَلْجِنَايَاتِِ
| |
Hadits No. 1190 | ||
Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak halal darah seorang muslim yang
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah Utusan Allah,
kecuali salah satu dari tiga orang: janda yang berzina, pembunuh orang dan orang
yang meninggalkan agamanya berpisah dari jama'ah." Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( لَا يَحِلُّ دَمُ اِمْرِئٍ مُسْلِمٍ; يَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ, وَأَنِّي رَسُولُ اَللَّهِ, إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ:
اَلثَّيِّبُ اَلزَّانِي, وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ, وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ;
اَلْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه
| |
Hadits No. 1191 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak halal membunuh seorang muslim
kecuali salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia
dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang
yang keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau
disalib atau dibuang jauh dari negerinya." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits
shahih menurut Hakim.
|
َوَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا, عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: ( لَا يَحِلُّ قَتْلُ مُسْلِمٍ إِلَّا فِي إِحْدَى ثَلَاثِ خِصَالٍ: زَانٍ
مُحْصَنٌ فَيُرْجَمُ, وَرَجُلٌ يَقْتُلُ مُسْلِمًا مُتَعَمِّدًا فَيُقْتَلُ,
وَرَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ اَلْإِسْلَامِ فَيُحَارِبُ اَللَّهَ وَرَسُولَهُ,
فَيُقْتَلُ, أَوْ يُصْلَبُ, أَوْ يُنْفَى مِنْ اَلْأَرْضِ . ) رَوَاهُ أَبُو
دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1192 | ||
Dari Abdullah Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Masalah pertama yang akan diputuskan antara manusia
pada hari kiamat ialah masalah darah." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ اَلنَّاسِ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ فِي
اَلدِّمَاءِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1193 | ||
Dari Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa membunuh hambanya kami
akan membunuhnya dan barangsiapa memotong hidung hambanya kami akan memotong
hidungnya." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits hasan menurut Tirmidzi. Ia
berasal dari riwayat Hasan Bashri dari Samurah, namun masih dipertentangkan
Hasan Bashri mendengarnya dari Samurah. Dalam riwayat Abu Dawud dan Nasa'i ada
tambahan: "Dan barangsiapa mengebiri hambanya kami akan mengebirinya." Hakim
menilai shahih dalam tambahan hadits ini.
|
َوَعَنْ
سَمُرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ
قَتَلَ عَبْدَهُ قَتَلْنَاهُ, وَمَنْ جَدَعَ عَبْدَهُ جَدَعْنَاهُ ) رَوَاهُ
أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَةُ, وَحَسَّنَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَهُوَ مِنْ رِوَايَةِ
اَلْحَسَنِ اَلْبَصْرِيِّ عَنْ سَمُرَةَ, وَقَدْ اُخْتُلِفَ فِي سَمَاعِهِ
مِنْهُ وَفِي رِوَايَةٍ لِأَبِي دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيِّ: ( وَمَنْ خَصَى عَبْدُهُ
خَصَيْنَاهُ ) وَصَحَّحَ اَلْحَاكِمُ هَذِهِ اَلزِّيَادَةَ
| |
Hadits No. 1194 | ||
Umar Ibnu al-Khaththab Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang ayah
tidak dituntut karena membunuh anaknya." Riwayat Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu
Majah. Hadits shahih menurut Ibnu al-Jarud dan Baihaqi. Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits itu mudlthorib.
|
َوَعَنْ
عُمَرَ بْنِ اَلْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم يَقُولُ: ( لَا يُقَادُ اَلْوَالِدُ بِالْوَلَدِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ,
وَاَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ مَاجَهْ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلْجَارُودِ
وَالْبَيْهَقِيُّ, وَقَالَ اَلتِّرْمِذِيُّ: إِنَّهُ
مُضْطَرِبٌ
| |
Hadits No. 1195 | ||
Abu Juhaifah berkata: Aku bertanya kepada Ali: Adakah
padamu sesuatu dari wahyu selain al-Qur'an?. Ia menjawab: Tidak. Demi (Tuhan
yang menumbuhkan biji dan menciptakan makhluk, kecuali pemahaman yang
dianugerahkan Allah kepada seseorang dalam memahami al-Qur'an dan apa yang
terdapat dalam lembaran ini. Aku bertanya: Apa yang terdapat dalam lembaran ini?
Ia berkata: Denda bunuh, membebaskan tawanan, dan orang muslim tidak boleh
dibunuh karena membunuh orang kafir. Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ
أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ: ( قُلْتُ لَعَلِيٍّ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: هَلْ
عِنْدَكُمْ شَيْءٌ مِنْ اَلْوَحْيِ غَيْرَ اَلْقُرْآنِ? قَالَ: لَا وَاَلَّذِي
فَلَقَ اَلْحَبَّةَ وَبَرَأَ اَلنِّسْمَةَ, إِلَّا فَهْمٌ يُعْطِيهِ اَللَّهُ
رَجُلًا فِي اَلْقُرْآنِ, وَمَا فِي هَذِهِ اَلصَّحِيفَةِ قُلْتُ: وَمَا فِي هَذِهِ
اَلصَّحِيفَةِ? قَالَ: اَلْعَقْلُ, وَفِكَاكُ اَلْأَسِيرِ, وَلَا يُقْتَلُ
مُسْـلِمٌ بِكَافِرٍ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1196 | ||
Ahmad, Abu Dawud, dan Nasa'i meriwayatkan dari jalan lain bahwa Ali
Radliyallaahu 'anhu berkata: Orang mukmin itu sama hak darahnya; orang yang
(terpandang) rendah di antara mereka boleh melakukan sesuatu atas tanggungan
mereka; mereka bagaikan satu tangan melawan orang lain; orang mukmin tidak boleh
dibunuh karena membunuh orang kafir demikian pula orang kafir yang masih terikat
dengan perjanjiannya (ia tidak boleh dibunuh karena membunuh orang kafir).
Hadits shahih menurut Hakim.
|
َوَأَخْرَجَهُ
أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ: مِنْ وَجْهٍ آخَرَ عَنْ عَلِيٍّ
وَقَالَ فِيهِ: ( اَلْمُؤْمِنُونَ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ, وَيَسْعَى
بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ, وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ, وَلَا يُقْتَلُ
مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ, وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ ) وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1197 | ||
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa ada
seorang gadis ditemukan kepalanya sudah retak di antara dua batu besar, lalu
mereka bertanya kepadanya: Siapakah yang berbuat ini padamu? Si Fulan? atau Si
Fulan? Hingga mereka menyebut nama seorang Yahudi, gadis itu menganggukkan
kepalanya. Lalu ditangkaplah orang Yahudi tersebut dan ia mengaku. Maka
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan untuk meretakkan
kepalanya di antara dua batu besar itu. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut
Muslim.
|
َوَعَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه ( أَنَّ جَارِيَةً وُجَدَ رَأْسُهَا قَدْ رُضَّ
بَيْنَ حَجَرَيْنِ, فَسَأَلُوهَا: مَنْ صَنَعَ بِكِ هَذَا? فُلَانٌ فُلَانٌ حَتَّى
ذَكَرُوا يَهُودِيًّا. فَأَوْمَأَتْ بِرَأْسِهَا, فَأُخِذَ اَلْيَهُودِيُّ,
فَأَقَرَّ, فَأَمَرَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُرَضَّ رَأْسُهُ
بَيْنَ حَجَرَيْنِ. ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 1198 | ||
Dari Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu 'anhu bahwa ada
seorang budak kecil milik sebuah keluarga fakir memotong telinga seorang budak
kecil milik keluarga kaya. Lalu mereka menghadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam, namun beliau tidak memberikan tindakan apa-apa pada mereka. Riwayat
Ahmad dan Imam Tiga dengan sanad shahih.
|
َوَعَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رضي الله عنه ( أَنَّ غُلَامًا
لِأُنَاسٍ فُقَرَاءَ قَطَعَ أُذُنَ غُلَامٍ لِأُنَاسٍ أَغْنِيَاءَ, فَأَتَوا
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَلَمْ يَجْعَلْ لَهُمْ شَيْئًا ) رَوَاهُ
أَحْمَدُ, وَالثَّلَاثَةُ, بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ
| |
Hadits No. 1199 | ||
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya
Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seseorang menikam orang lain dengan tanduk di
lututnya. Maka datanglah orang (yang luka) itu kepada Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam dan berkata: Berikan tindakan balasan untukku. Beliau
bersabda: "(Tunggu) hingga engkau sembuh." Kemudian ia datang lagi dan berkata:
Berikan tindakan balasan untukku. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
memberikan tindakan balasan untuknya. Kemudian ia datang lagi dan berkata: Wahai
Rasulullah, aku jadi pincang. Beliau menjawab: "Aku telah melarangmu, namun
engkau tidak menurut padaku. Maka Allah memberikan kebinasaan padamu dan
pincangmu tidak berguna lagi (untuk menuntutnya)". Kemudian Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang karena suatu luka hingga ia sembuh.
Riwayat Ahmad dan Daruquthni. Hadits mursal.
|
َوَعَنْ عَمْرِوِ بْنِ
شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ; رضي الله عنه ( أَنَّ رَجُلًا طَعَنَ
رَجُلًا بِقَرْنٍ فِي رُكْبَتِهِ, فَجَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
فَقَالَ: أَقِدْنِي. فَقَالَ: حَتَّى تَبْرَأَ ثُمَّ جَاءَ إِلَيْهِ فَقَالَ:
أَقِدْنِي, فَأَقَادَهُ, ثُمَّ جَاءَ إِلَيْهِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ!
عَرِجْتُ, فَقَالَ: قَدْ نَهَيْتُكَ فَعَصَيْتَنِي, فَأَبْعَدَكَ اَللَّهُ,
وَبَطَلَ عَرَجُكَ ثُمَّ نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُقْتَصَّ
مِنْ جُرْحٍ حَتَّى يَبْرَأَ صَاحِبُهُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ,
وَأُعِلَّ بِالْإِرْسَالِ
| |
Hadits No. 1200 | ||
Abu Hurairah berkata: Ada dua orang perempuan dari
kabilah 'Udzail bertengkar. Salah seorang melempar yang lain dengan batu hingga
ia dan anak dalam kandungannya mati. Lalu mereka mengajukan masalah itu kepada
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Beliau memutuskan bahwa denda janin
dalam perut dibayar dengan memerdekakan budak laki-laki atau perempuan dan denda
perempuan yang dibunuh diberikan kepada 'ashobah (orang yang mendapatkan bagian
siapa dalam pembagian warisan) yang diwariskan kepada anak-anak dan ahli waris
mereka. Berkatalah Hamal Ibnu Nabighah al-Hudzaly; Wahai Rasulullah, bagaimana
janin yang tidak makan dan tidak minum, tidak bicara dan tidak bersuara, dibayar
dengan denda. Hal itu mestinya dibebaskan. Lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Orang ini adalah dari saudara tukang tenung." Kelihatan
dari omongan yang ia ucapkan. Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( اِقْتَتَلَتِ اِمْرَأَتَانِ مِنْ هُذَيْلٍ,
فَرَمَتْ إِحْدَاهُمَا اَلْأُخْرَى بِحَجَرٍ, فَقَتَلَتْهَا وَمَا فِي بَطْنِهَا,
فَاخْتَصَمُوا إِلَى رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَضَى رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم أَنَّ دِيَةَ جَنِينِهَا: غُرَّةٌ; عَبْدٌ أَوْ وَلِيدَةٌ,
وَقَضَى بِدِيَةِ اَلْمَرْأَةِ عَلَى عَاقِلَتِهَا وَوَرَّثَهَا وَلَدَهَا وَمَنْ
مَعَهُمْ فَقَالَ حَمَلُ بْنُ اَلنَّابِغَةِ اَلْهُذَلِيُّ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ!
كَيْفَ يَغْرَمُ مَنْ لَا شَرِبَ, وَلَا أَكَلَ, وَلَا نَطَقَ, وَلَا اِسْتَهَلَّ,
فَمِثْلُ ذَلِكَ يُطَلُّ, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّمَا
هَذَا مِنْ إِخْوَانِ اَلْكُهَّانِ; مِنْ أَجْلِ سَجْعِهِ اَلَّذِي سَجَعَ. )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1201 | ||
Abu Dawud dan Nasa'i juga meriwayatkan hadits dari Ibnu
Abbas bahwa Umar Radliyallaahu 'anhu bertanya kepada orang yang menyaksikan
keputusan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam masalah pembunuhan
janin tersebut. Perawi berkata: Berdirilah Hamal Ibnu Nabighah dan berkata: Aku
di hadapan dua perempuan itu, salah seorang memukul yang lainnya -ia
menceritakan dengan ringkas. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.
|
َوَأَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ: مِنْ حَدِيثِ اِبْنِ
عَبَّاسٍ; أَنَّ عُمَرَ رضي الله عنه سَأَلَ مَنْ شَهِدَ قَضَاءَ رَسُولِ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم فِي اَلْجَنِينِ? قَالَ: فَقَامَ حَمَلُ بْنُ اَلنَّابِغَةِ,
فَقَالَ: كُنْتُ بَيْنَ اِمْرَأَتَيْنِ, فَضَرَبَتْ إِحْدَاهُمَا اَلْأُخْرَى
فَذَكَرَهُ مُخْتَصَرًا. وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ,
وَالْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1202 | ||
Dari Anas bahwa Rubayyi' Bintu Nadlar -saudara perempuan
ayahnya- telah meretakkan gigi depan seorang gadis. Lalu mereka meminta ampun,
namun keluarga gadis menolak. Kemudian mereka menawarkan denda dan mereka tetap
menolak kecuali qishash. Anas Ibnu Nadhlar berkata: Wahai Rasulullah, apakah
gigi depan Rubayyi' diretakkan? Tidak, demi (Tuhan) yang telah mengutusmu dengan
kebenaran, gigi depannya tidak akan diretakkan. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Wahai Anas, Kitabullah memerintahkan qishash." Maka relalah
keluarga gadis dan mereka memberikan ampunan. Lalu Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara hamba Allah itu ada yang
bersumpah dengan nama Allah, ia akan melaksanakannya." Muttafaq Alaihi dan
lafadznya menurut Bukhari.
|
َوَعَنْ
أَنَسٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلرُّبَيِّعَ بِنْتَ اَلنَّضْرِ -عَمَّتَهُ- كَسَرَتْ
ثَنِيَّةَ جَارِيَةٍ, فَطَلَبُوا إِلَيْهَا اَلْعَفْوَ, فَأَبَوْا, فَعَرَضُوا
اَلْأَرْشَ, فَأَبَوْا, فَأَتَوْا رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَبَوْا
إِلَّا اَلْقِصَاصَ, فَأَمَرَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِالْقِصَاصِ,
فَقَالَ أَنَسُ بْنُ اَلنَّضْرِ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! أَتُكْسَرُ ثَنِيَّةُ
اَلرُّبَيِّعِ? لَا, وَاَلَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ, لَا تُكْسَرُ ثَنِيَّتُهَا,
فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَا أَنَسُ! كِتَابُ اَللَّهِ:
اَلْقِصَاصُ فَرَضِيَ اَلْقَوْمُ, فَعَفَوْا, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم : إِنَّ مِنْ عِبَادِ اَللَّهِ مَنْ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اَللَّهِ
لَأَبَرَّهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 1203 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa terbunuh dengan tidak
diketahui pembunuhnya, atau terkena lemparan batu, atau kena cambuk, atau kena
tongkat, maka dendanya ialah denda bunuh karena kekeliruan. Barangsiapa dibunuh
dengan sengaja, maka dendanya hukum mati. Barangsiapa menghindar dari berlakunya
hukuman itu, maka laknat Allah padanya." Riwayat Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu
Majah dengan sanad kuat.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ قُتِلَ فِي عِمِّيَّا أَوْ رِمِّيَّا
بِحَجَرٍ, أَوْ سَوْطٍ, أَوْ عَصًا, فَعَلَيْهِ عَقْلُ اَلْخَطَإِ, وَمِنْ قُتِلَ
عَمْدًا فَهُوَ قَوَدٌ, وَمَنْ حَالَ دُونَهُ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اَللَّهِ )
أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَابْنُ مَاجَهْ, بِإِسْنَادٍ
قَوِيٍّ
| |
Hadits No. 1204 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila ada seseorang memegang orang
lain, kemudian ada orang lain membunuhnya, maka pembunuh itu harus dibunuh dan
pemegang itu ditahan." Hadits maushul riwayat Daruquthni dan shahih menurut Ibnu
Qiththan. Para perawinya dapat dipercaya, namun Baihaqi lebih menilainya hadits
mursal.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِذَا أَمْسَكَ اَلرَّجُلُ اَلرَّجُلَ, وَقَتَلَهُ
اَلْآخَرُ, يُقْتَلُ اَلَّذِي قَتَلَ, وَيُحْبَسُ اَلَّذِي أَمْسَكَ ) رَوَاهُ
اَلدَّارَقُطْنِيُّ مَوْصُولًا وَمُرْسَلًا, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلْقَطَّانِ,
وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ, إِلَّا أَنَّ اَلْبَيْهَقِيَّ رَجَّحَ
اَلْمُرْسَلَ
| |
Hadits No. 1205 | ||
Dari Abdurrahman Ibnu al-Bailamany bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah membunuh (menghukum bunuh) seorang muslim
karena membunuh seorang kafir yang terikat dengan perjanjian. Beliau bersabda:
"Aku orang yang lebih utama melaksanakan perjanjiannya." Riwayat Aburrazak
seperti itu dengan mursal. Hadits maushul menurut Daruquthni dengan menyebut
Umar dalam hadits itu dan sanad maushulnya sangat lemah. Ibnu Umar Radliyallaahu
'anhu berkata: Ada seorang anak muda dibunuh secara misterius. Lalu Umar
berkata: Jika penduduk Shon'a dalam pembunuhan itu, aku bunuh mereka karena
pembunuhan tersebut. Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ
عَبْدِ اَلرَّحْمَنِ بْنِ الْبَيْلَمَانِيِّ; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم قَتَلَ مُسْلِمًا بِمَعَاهِدٍ. وَقَالَ: أَنَا أَوْلَى مَنْ وَفَى بِذِمَّتِهِ
) أَخْرَجَهُ عَبْدُ اَلرَّزَّاقِ هَكَذَا مُرْسَلًا. وَوَصَلَهُ
اَلدَّارَقُطْنِيُّ, بِذِكْرِ اِبْنِ عُمَرَ فِيهِ, وَإِسْنَادُ اَلْمَوْصُولِ
وَاهٍ وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( قُتِلَ غُلَامٌ
غِيلَةً, فَقَالَ عُمَرُ: لَوْ اِشْتَرَكَ فِيهِ أَهْلُ صَنْعَاءَ لَقَتَلْتُهُمْ
بِهِ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1206 | ||
Dari Abu syuraih al-Khuza'i Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Maka barangsiapa terbunuh
setelah ucapanku ini, maka keluarganya (memilih) antara dua pilihan: mengambil
denda atau membunuh." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.
|
َصلى الله عليه وسلم ( فَمَنْ قُتِلَ لَهُ قَتِيلٌ بَعْدَ مَقَالَتِي
هَذِهِ, فَأَهْلُهُ بَيْنَ خِيَرَتَيْنِ: إِمَّا أَنْ يَأْخُذُوا اَلْعَقْلِ. أَوْ
يَقْتُلُوا ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ,
وَالنَّسَائِي
| |
Hadits No. 1207 | ||
Asalnya dari kitab shahih Bukhari-Muslim dari hadits Abu
Hurairah yang diriwayatkan secara makna.
|
َوَأَصْلُهُ
فِي اَلصَّحِيحَيْنِ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ
بِمَعْنَاهُ
| |
BAB DENDA |
بَابُ
اَلدِّيَاتِِ
| |
Hadits No. 1208 | ||
Dari Abu Bakar Ibnu Muhammad Ibnu Amar Ibnu Hazem, dari
ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam pernah mengirim surat kepada penduduk Yaman -dan dalam hadits itu
disebutkan- "Bahwa barangsiapa yang secara nyata membunuh seorang mukmin dengan
sengaja maka ia harus dibunuh, kecuali ahli waris yang terbunuh rela; diyat
(denda) membunuh jiwa ialah seratus unta; hidung yang dipotong habis ada
diyatnya; dua buah mata ada diyatnya; lidah ada diyatnya; dua buah bibir ada
diyatnya; kemaluan ada diyatnya; dua biji penis ada diyatnya; tulang belakang
ada diyatnya; kaki sebelah diyatnya setengah; ubun-ubun diyatnya sepertiga; luka
yang mendalam diyatnya sepertiga; pukulan yang menggeser tulang diyatnya lima
belas unta; setiap jari-jari tangan dan kaki diyatnya sepuluh unta; gigi
diyatnya lima unta; luka hingga tulangnya tampak diyatnya lima unta; laki-laki
yang dibunuh karena membunuh seorang perempuan, bagi orang yang biasa
menggunakan emas dapat membayar seribu dinar." Riwayat Abu Dawud dalam
hadits-hadits mursal, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu al-Jarud, Ibnu Hibban, dan
Ahmad. Mereka berselisih tentang shahih tidaknya hadits tersebut.
|
َعَنْ
أَبِي بَكْرٍ بْنِ مُحَمَّدٍ بْنِ عَمْرِوِ بْنِ حَزْمٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ
جَدِّهِ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَتَبَ إِلَى أَهْلِ
اَلْيَمَنِ فَذَكَرَ اَلْحَدِيثَ, وَفِيهِ: ( أَنَّ مَنْ اِعْتَبَطَ مُؤْمِنًا
قَتْلاً عَنْ بَيِّنَةٍ, فَإِنَّهُ قَوَدٌ, إِلَّا أَنْ يَرْضَى أَوْلِيَاءُ
اَلْمَقْتُولِ, وَإِنَّ فِي اَلنَّفْسِ اَلدِّيَةَ مِائَةً مِنْ اَلْإِبِلِ, وَفِي
اَلْأَنْفِ إِذَا أُوعِبَ جَدْعُهُ اَلدِّيَةُ, وَفِي اَللِّسَانِ اَلدِّيَةُ,
وَفِي اَلشَّفَتَيْنِ اَلدِّيَةُ, وَفِي اَلذِّكْرِ اَلدِّيَةُ, وَفِي
اَلْبَيْضَتَيْنِ اَلدِّيَةُ, وَفِي اَلصُّلْبِ اَلدِّيَةُ, وَفِي اَلْعَيْنَيْنِ
اَلدِّيَةُ, وَفِي اَلرِّجْلِ اَلْوَاحِدَةِ نِصْفُ اَلدِّيَةِ, وَفِي
الْمَأْمُومَةِ ثُلُثُ اَلدِّيَةِ, وَفِي اَلْجَائِفَةِ ثُلُثُ اَلدِّيَةِ, وَفِي
اَلْمُنَقِّلَةِ خَمْسَ عَشْرَةَ مِنْ اَلْإِبِلِ, وَفِي كُلِّ إِصْبَعٍ مِنْ
أَصَابِعِ اَلْيَدِ وَالرِّجْلِ عَشْرٌ مِنْ اَلْإِبِلِ, وَفِي اَلسِّنِّ خَمْسٌ
مِنْ اَلْإِبِلِ وَفِي اَلْمُوضِحَةِ خَمْسٌ مِنْ اَلْإِبِلِ, وَإِنَّ اَلرَّجُلَ
يُقْتَلُ بِالْمَرْأَةِ, وَعَلَى أَهْلِ اَلذَّهَبِ أَلْفُ دِينَارٍ ) أَخْرَجَهُ
أَبُو دَاوُدَ فِي اَلْمَرَاسِيلِ وَالنَّسَائِيُّ, وَابْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ
اَلْجَارُودِ, وَابْنُ حِبَّانَ, وَأَحْمَدُ, وَاخْتَلَفُوا فِي
صِحَّتِهِ
| |
Hadits No. 1209 | ||
Dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Denda bagi yang membunuh karena kekeliruannya
seperlima-seperlima dari 20 ekor hiqqah (unta yang memasuki tahun keempat), 20
ekor jadz'ah (unta yang memasuki tahun kelima), 20 ekor bintu labun (unta betina
yang memasuki tahun ketiga), dan 20 ekor ibnu labun (unta jantan yang memasuki
tahun ketiga). Riwayat Daruquthni. Imam Empat juga meriwayatkan hadits tersebut
dengan lafadz: 20 ibnu makhodl menggantikan lafadz labun. Sanad hadits pertama
lebih kuat. Ibnu Abu Syaibah meriwayatkan dari jalan lain secara mauquf. Ia
lebih shahih daripada marfu'.
|
َوَعَنْ
اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (
دِيَةُ اَلْخَطَأَ أَخْمَاسًا: عِشْرُونَ حِقَّةً, وَعِشْرُونَ جَذَعَةً,
وَعِشْرُونَ بَنَاتِ مَخَاضٍ, وَعِشْرُونَ بَنَاتِ لَبُونٍ, وَعِشْرُونَ بَنِي
لَبُونٍ ) أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَأَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ, بِلَفْظٍ:
( وَعِشْرُونَ بِنِي مَخَاضٍ ) , بَدَلَ: ( بُنِيَ لَبُونٍ ) وَإِسْنَادُ
اَلْأَوَّلِ أَقْوَى وَأَخْرَجَهُ اِبْنُ أَبِي شَيْبَةَ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ
مَوْقُوفًا, وَهُوَ أَصَحُّ مِنْ
اَلْمَرْفُوعِ
| |
Hadits No. 1210 | ||
Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan dari jalan Amar dan
Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu dalam hadits
marfu': "Diriwayatkan 30 ekor hiqqah, 30 ekor jadz'ah, dan 40 ekor unta bunting
yang diperutnya ada anaknya.
|
َوَأَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَاَلتِّرْمِذِيُّ: مِنْ طَرِيقِ
عَمْرِوِ بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ رَفَعَهُ: ( اَلدِّيَةُ
ثَلَاثُونَ حِقَّةً, وَثَلَاثُونَ جَذَعَةً, وَأَرْبَعُونَ خَلِفَةً فِي بُطُونِهَا
أَوْلَادُهَا )
| |
Hadits No. 1211 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling durhaka
kepada Allah ada tiga: Orang yang membunuh di tanah haram, orang yang membunuh
orang yang tidak membunuh, dan orang yang membunuh karena balas dendam
jahiliyyah." Hadits shahih riwayat Ibnu Hibban.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِنَّ أَعْتَى اَلنَّاسِ عَلَى اَللَّهِ ثَلَاثَةٌ:
مَنْ قَتَلَ فِي حَرَمَ اَللَّهِ, أَوْ قَتَلَ غَيْرَ قَاتِلِهِ, أَوْ قَتَلَ
لِذَحْلِ اَلْجَاهِلِيَّةِ ) أَخْرَجَهُ اِبْنُ حِبَّانَ فِي حَدِيثٍ
صَحَّحَهُ وَأَصْلُهُ فِي اَلْبُخَارِيِّ: مِنْ حَدِيثِ اِبْنِ
عَبَّاسٍ
| |
Hadits No. 1212 | ||
Dari Abdullah Ibnu Amar Ibnu al-'Ash Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ketahuilah bahwa
denda pembunuhan karena kekeliruan dan seperti disengaja -dengan cambuk atau
tongkat- adalah seratus unta, empat puluh ekor di antaranya unta yang mengandung
anak." Riwayat Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Ibnu
Hibban.
|
َوَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; أَنَّ
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( أَلَا إِنَّ دِيَةَ اَلْخَطَأِ
شِبْهِ اَلْعَمْدِ -مَا كَانَ بِالسَّوْطِ وَالْعَصَا- مَائَةٌ مِنَ اَلْإِبِلِ,
مِنْهَا أَرْبَعُونَ فِي بُطُونِهَا أَوْلَادُهَا ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ,
وَالنَّسَائِيُّ, وَابْنُ مَاجَهْ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
| |
Hadits No. 1213 | ||
Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Ini dan ini sama saja -yaitu jari kelingking dan ibu jari-." Riwayat
Bukhari. Menurut riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi: "Denda jari sama-sama dan
gigi-gigi juga sama; gigi depan dan geraham sama." Menurut Riwayat Ibnu Hibban:
"Denda jari-jari kedua tangan dan kaki sama, sepuluh unta untuk setiap jari."
|
َوَعَنْ
اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: ( هَذِهِ وَهَذِهِ سَوَاءٌ -يَعْنِي: اَلْخُنْصَرَ وَالْإِبْهَامَ )
رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ وَلِأَبِي دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيَّ: ( دِيَةُ
اَلْأَصَابِعِ سَوَاءٌ, وَالْأَسْنَانُ سَوَاءٌ: اَلثَّنِيَّةُ وَالضِّرْسُ سَوَاءٌ
) وَلِابْنِ حِبَّانَ: ( دِيَةُ أَصَابِعِ اَلْيَدَيْنِ وَالرِّجْلَيْنِ سَوَاءٌ,
عَشَرَةٌ مِنْ اَلْإِبِلِ لِكُلِّ إصْبَعٍ )
| |
Hadits No. 1214 | ||
Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya
Radliyallaahu 'anhu berkata: "Barangsiapa melayani pengobatan padahal ia tidak
mengerti ilmu pengobatan, lalu mencelakakan satu jiwa atau kurang daripada itu,
maka ia harus bertanggungjawab." Riwayat Daruquthni dan dinilai shahih oleh
Hakim. Abu Dawud, Nasa'i dan lain-lain juga meriwayatkannya, namun mereka yang
menilainya mursal lebih kuat daripada yang menilainya maushul.
|
َوَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ رَفَعَهُ
قَالَ: ( مَنْ تَطَبَّبَ -وَلَمْ يَكُنْ بِالطِّبِّ مَعْرُوفًا- فَأَصَابَ نَفْسًا
فَمَا دُونَهَا, فَهُوَ ضَامِنٌ ) أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ, وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ, وَهُوَ عِنْدَ أَبِي دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيِّ وَغَيْرِهِمَا; إِلَّا
أَنَّ مَنْ أَرْسَلَهُ أَقْوَى مِمَّنْ
وَصَلَهُ
| |
Hadits No. 1215 | ||
Dari dia bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Luka yang tulangnya tampak dendanya lima, yaitu lima ekor unta."
Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Ahmad menambahkan: "Dan jari-jari masing-masing
sepuluh unta." Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Ibnu al-Jarud.
|
َوَعَنْهُ; أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( فِي
الْمَوَاضِحِ خَمْسٌ, خَمْسٌ مِنْ اَلْإِبِلِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ.
وَالْأَرْبَعَةُ. وَزَادَ أَحْمَدُ: ( وَالْأَصَابِعُ سَوَاءٌ, كُلُّهُنَّ عَشْرٌ,
عَشْرٌ مِنَ اَلْإِبِلِ ) وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ
اَلْجَارُودِ
| |
Hadits No. 1216 | ||
Dari dia Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Diyat kafir dzimmi (kafir yang
keamanannya atas tanggung jawab pemerintah Islam) setengah diyat kaum muslimin."
Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Sedang lafadz menurut riwayat Abu Dawud: Diyat
kafir mu'ahad (yang terikat perjanjian dengan pemerintahan Islam) setengah diyat
orang merdeka." Menurut Nasa'i: "Diyat perempuan setengah diyat laki-laki hingga
sepertiga diyatnya." Hadits dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah.
|
َوَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( عَقْلُ
أَهْلِ اَلذِّمَّةِ نِصْفُ عَقْلِ اَلْمُسْلِمِينَ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ
وَالْأَرْبَعَةُ. وَلَفْظُ أَبِي دَاوُدَ: ( دِيَةُ اَلْمُعَاهِدِ نِصْفُ دِيَةِ
اَلْحُرِّ ) وَلِلنِّسَائِيِّ: ( عَقْلُ اَلْمَرْأَةِ مِثْلُ عَقْلِ اَلرَّجُلِ,
حَتَّى يَبْلُغَ اَلثُّلُثَ مِنْ دِيَتِهَا ) وَصَحَّحَهُ اِبْنُ
خُزَيْمَةَ
| |
Hadits No. 1217 | ||
Dari dia bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Diyat orang yang membunuh seperti disengaja itu berat, seperti diyat
orang yang membunuh dengan sengaja, namun pembunuhnya tidak dibunuh. Yang
demikian itu karena godaan syetan sehingga terjadi pertumpahan darah antara
orang-orang tanpa rasa dengki dan tanpa membawa senjata." Hadits dha'if riwayat
Daruquthni.
|
َوَعَنْهُ
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( عَقْلُ شِبْهِ اَلْعَمْدِ
مُغَلَّظٌ مِثْلُ عَقْلِ اَلْعَمْدِ, وَلَا يَقْتَلُ صَاحِبُهُ, وَذَلِكَ أَنْ
يَنْزُوَ اَلشَّيْطَانُ, فَتَكُونُ دِمَاءٌ بَيْنَ اَلنَّاسِ فِي غَيْرِ ضَغِينَةٍ,
وَلَا حَمْلِ سِلَاحٍ ) أَخْرَجَهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ
وَضَعَّفَهُ
| |
Hadits No. 1218 | ||
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seorang laki-laki membunuh
laki-laki lain pada masa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Lalu Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menentukan diyatnya dua belas ribu. Riwayat Imam
Empat. Nasa'i dan Abu Hatim lebih menilainya hadits mursal.
|
َعَنْ
اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( قَتَلَ رَجُلٌ رَجُلًا عَلَى
عَهْدِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَجَعَلَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
دِيَتَهُ اِثْنَيْ عَشَرَ أَلْفًا ) رَوَاهُ اَلْأَرْبَعَةُ, وَرَجَّحَ
النَّسَائِيُّ وَأَبُو حَاتِمٍ إِرْسَالَهُ
| |
BAB MENUNTUT DARAH DAN SUMPAH |
بَابُ
دَعْوَى اَلدَّمِ وَالْقَسَامَةِ
| |
Hadits No. 1219 | ||
Dari Sahal Ibnu Abu Hatsmah Radliyallaahu 'anhu dari para
pembesar kaumnya bahwa Abdullah Ibnu Sahal dan Muhayyishoh Ibnu Mas'ud keluar
menuju Khaibar karena kesulitan yang menimpa mereka. Datanglah seorang kepada
Muhayyishoh dan mengabarkan bahwa Abdullah Ibnu Sahal telah terbunuh dan dibuang
di suatu mata air. Maka ia mendatangi orang-orang Yahudi dan berkata: Demi
Allah, kalianlah yang membunuhnya. Mereka menjawab: Demi Allah kami tidak
membunuhnya. Lalu ia dan saudaranya, Huwayyishoh dan Abdurrahman Ibnu Sahal
menghadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Ketika Muhayyishoh mulai akan
berbicara, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Yang tua, yang tua."
Maksudnya ialah yang tua umurnya (bicara dahulu). Maka Huwayyishoh berbicara
kemudian diikuti oleh Muhayyishoh. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Mereka harus membayar diyat untuk saudaramu atau mereka mengajak
perang." Lalu beliau menulis surat kepada mereka (kaum Yahudi) dan mereka
menulis surat jawaban: Demi Allah, kami tidak membunuhnya. Mak beliau bersabda
kepada Huwayyishoh, Muhayyishoh, dan Abdurrahman Ibnu Sahal: "Maukah kalian
mengangkat sumpah sehingga kalian berhak atas diyat saudaramu." Mereka menjawab:
Tidak. Beliau bersabda: "Kalau begitu orang-orang Yahudi akan mengangkat sumpah
untukmu." Mereka berkata: Mereka bukan orang-orang Islam. Lalu Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membayar sendiri diyat itu dan beliau mengirimkan
kepada mereka seratus ekor unta. Sahal berkata: Seekor unta merah di antaranya
telah menendangku. Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ سَهْلِ بْنِ أَبِي
حَثْمَةَ, عَنْ رِجَالٍ مِنْ كُبَرَاءِ قَوْمِهِ, أَنَّ عَبْدَ اَللَّهِ بْنَ
سَهْلٍ ومُحَيِّصَةَ بْنَ مَسْعُودٍ خَرَجَا إِلَى خَيْبَرَ مِنْ جَهْدٍ
أَصَابَهُمْ, فَأُتِيَ مَحَيِّصَةُ فَأُخْبِرَ أَنَّ عَبْدَ اَللَّهِ بْنِ سَهْلِ
قَدْ قُتِلَ, وَطُرِحَ فِي عَيْنٍ, فَأَتَى يَهُودَ, فَقَالَ: أَنْتُمْ وَاَللَّهِ
قَتَلْتُمُوهُ. قَالُوا: وَاَللَّهِ مَا قَتَلْنَاهُ, فَأَقْبَلَ هُوَ وَأَخُوهُ
حُوَيِّصَةُ وَعَبْدُ اَلرَّحْمَنِ بْنُ سَهْلٍ, فَذَهَبَ مُحَيِّصَةُ
لَيَتَكَلَّمَ, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( كَبِّرْ كَبِّرْ
يُرِيدُ: اَلسِّنَّ, فَتَكَلَّمَ حُوَيِّصَةُ, ثُمَّ تَكَلَّمَ مُحَيِّصَةُ,
فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِمَّا أَنْ يَدُوا صَاحِبَكُمْ,
وَإِمَّا أَنْ يَأْذَنُوا بِحَرْبٍ فَكَتَبَ
إِلَيْهِمْ فِي ذَلِكَ (كِتَابًا) فَكَتَبُوا: إِنَّا وَاَللَّهِ مَا قَتَلْنَاهُ,
فَقَالَ لِحُوَيِّصَةَ, وَمُحَيِّصَةُ, وَعَبْدِ اَلرَّحْمَنِ بْنَ سَهْلٍ:
أَتَحْلِفُونَ, وَتَسْتَحِقُّونَ دَمَ صَاحِبَكُمْ? قَالُوا: لَا قَالَ: فَتَحْلِفُ
لَكُمْ يَهُودُ? قَالُوا: لَيْسُوا مُسْلِمِينَ فَوَدَاهُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم مِنْ عِنْدِهِ, فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَائَةَ نَاقَةٍ قَالَ سَهْلٌ:
فَلَقَدْ رَكَضَتْنِي مِنْهَا نَاقَةٌ حَمْرَاءُ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1220 | ||
Dari salah seorang Anshor bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam pernah menetapkan sumpah sebagaimana berlaku pada zaman
jahiliyyah dan beliau memutuskan dengannya pada orang-orang Anshor dalam suatu
pembunuhan yang mereka tuduhkan kepada orang-orang Yahudi. Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ رَجُلٍ مِنْ اَلْأَنْصَارِ; ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم أَقَرَّ اَلْقَسَامَةَ عَلَى مَا كَانَتْ عَلَيْهِ فِي
اَلْجَاهِلِيَّةِ, وَقَضَى بِهَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَيْنَ نَاسٍ
مِنَ اَلْأَنْصَارِ فِي قَتِيلٍ اِدَّعَوْهُ عَلَى اَلْيَهُودِ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
BAB MEMERANGI PARA PEMBERONTAK |
بَابُ قِتَالِ أَهْلِ
اَلْبَغْيِِ
| |
Hadits No. 1221 | ||
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Barangsiapa mengangkat senjata melawan kita, bukanlah termasuk
golongan kita." Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رِضَيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا اَلسِّلَاحَ, فَلَيْسَ مِنَّا
) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1222 | ||
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Barangsiapa keluar dari kepatuhan dan berpisah dari jama'ah,
lalu ia mati, maka kematiannya adalah kamatian jahiliyyah." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله
عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ خَرَجَ عَنْ اَلطَّاعَةِ, وَفَارَقَ اَلْجَمَاعَةَ,
وَمَاتَ, فَمِيتَتُهُ مِيتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ ) أَخْرَجَهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 1223 | ||
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Ammar akan dibunuh oleh golongan pemberontak."
Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ أَمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( تَقْتُلُ عَمَّارًا اَلْفِئَةُ
اَلْبَاغِيَةُ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 1224 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apakah engkau tahu wahai anak Ummu
Abd, bagaimana hukum Allah terhadap orang yang memberontak umat ini?". Ia
menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: "Tidak boleh
dibunuh orang yang luka dan tawanannya, tidak boleh dikejar orang yang lari, dan
tidak boleh dibagi hartanya yang dirampas." Riwayat Al-Bazzar dan Hakim. Hakim
menilainya hadits shahih, namun ini kurang tepat sebab dalam sanadnya ada
Kautsar Ibnu Hakim yang tidak dianggap. Hadits serupa mauqud dari Ali melalui
beberapa jalan. Riwayat Ibnu Abu Syaibah dan Hakim.
|
َوَعَنْ
اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم ( هَلْ تَدْرِي يَا اِبْنَ أُمِّ عَبْدٍ, كَيْفَ حُكْمُ اَللَّهِ فِيمَنْ
بَغَى مِنْ هَذِهِ اَلْأُمَّةِ?, قَالَ: اَللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: لَا
يُجْهَزُ عَلَى جَرِيحِهَا, وَلَا يُقْتَلُ أَسِيرُهَا, وَلَا يُطْلَبُ هَارِبُهَا,
وَلَا يُقْسَمُ فَيْؤُهَا ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ و اَلْحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ
فَوَهِمَ; فَإِنَّ فِي إِسْنَادِهِ كَوْثَرَ بْنَ حَكِيمٍ, وَهُوَ مَتْرُوكٌ
وَصَحَّ عَنْ عَلِيٍّ مِنْ طُرُقٍ نَحْوُهُ مَوْقُوفًا أَخْرَجَهُ اِبْنُ أَبِي
شَيْبَةَ, وَالْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1225 | ||
Arfajah Ibnu Syuraih Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa
datang kepadamu ketika keadaanmu bersatu, sedang ia ingin memecah belah
persatuanmu, maka bunuhlah ia." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ عَرْفَجَةَ بْنِ شُرَيْحٍ: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم يَقُولُ: ( مَنْ أَتَاكُمْ وَأَمَرَكُمْ جَمِيعٌ, يُرِيدُ أَنْ
يُفَرِّقَ جَمَاعَتَكُمْ, فَاقْتُلُوهُ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
|
BAB MEMERANGI PARA PENJAHAT DAN MEMBUNUH ORANG MURTAD |
بَابُ قِتَالِ اَلْجَانِي وَقَتْلُ
اَلْمُرْتَدِ
| |
Hadits No. 1226 | ||
Dari Abdullah Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Orang yang terbunuh karena membela hartanya adalah
mati syahid." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i, dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut
Tirmidzi.
|
َعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مِنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ
شَهِيدٌ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَاَلتِّرْمِذِيُّ
وَصَحَّحَهُ
| |
Hadits No. 1227 | ||
Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu 'anhu berkata: Ya'la
Ibnu Umayyah berkelahi dengan seseorang, salah satunya menggigit temannya, lalu
dia mencabut tangannya dari mulutnya dan copotlah gigi depannya. Mereka
mengadukan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan beliau bersabda:
"Apakah salah seorang diantara kamu menggigit seperti menggigitnya unta jantan?
Tidak ada diyat untuknya." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
|
َوَعَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: (
قَاتَلَ يُعْلَى بْنُ أُمِّيَّةَ رَجُلًا, فَعَضَّ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ, فَنَزَعَ
ثَنِيَّتَهُ, فَاخْتَصَمَا إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ:
أَيَعَضُّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ كَمَا يَعَضُّ اَلْفَحْلُ? لَا دِيَةَ لَهُ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 1228 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Abul Qasim
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seandainya ada seorang masuk ke
rumahmu tanpa izin, lalu engkau melemparnya dengan batu yang mengakibatkan
matanya keluar, maka engkau tidak berdosa." Muttafaq Alaihi. Dalam lafadz
riwayat Ahmad dan Nasa'i dan dinilai shahih oleh Hakim: "Tidak ada diyat dan
qishash untuknya."
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ أَبُو اَلْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم
( لَوْ أَنَّ اِمْرَأً اِطَّلَعَ عَلَيْكَ بِغَيْرِ إِذْنٍ, فَحَذَفْتَهُ
بِحَصَاةٍ, فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ, لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ جُنَاحٌ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ وَفِي لَفْظٍ لِأَحْمَدَ, وَالنَّسَائِيِّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ:
( فَلَا دِيَةَ لَهُ وَلَا قِصَاصَ )
| |
Hadits No. 1229 | ||
Al-Bara' Ibnu 'Azib Radliyallaahu 'anhu berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memutuskan bahwa tanggung jawab
penjagaan pagar di siang hari adalah pada pemiliknya, tanggung jawab penjagaan
ternak di waktu malam adalah pada pemiliknya, dan pemilik ternak bertanggung
jawab atas apa yang dirusak ternaknya pada waktu malam. Riwayat Ahmad dan Imam
Empat kecuali Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. Sanadnya
dipertentangkan.
|
َوَعَنْ اَلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: (
قَضَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّ حِفْظَ اَلْحَوَائِطِ
بِالنَّهَارِ عَلَى أَهْلِهَا, وَأَنْ حِفْظَ اَلْمَاشِيَةِ بِاللَّيْلِ عَلَى
أَهْلِهَا, وَأَنَّ عَلَى أَهْلِ اَلْمَاشِيَةِ مَا أَصَابَتْ مَاشِيَتُهُمْ
بِاللَّيْلِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا اَلتِّرْمِذِيُّ,
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَفِي إِسْنَادِهِ
اِخْتِلَاف
| |
Hadits No. 1230 | ||
Dari Muadz Ibnu Jabal Radliyallaahu 'anhu -tentang orang
yang masuk Islam kemudian memeluk agama Yahudi-: Aku tidak akan duduk sebelum ia
dibunuh, keputusan Allah dan Rasul-Nya, lalu diperintahkan untuk membunuhnya dan
ia dibunuh. Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Abu Dawud: Orang itu telah disuruh
bertaubat sebelumnya.
|
َوَعَنْ
مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه -فِي رَجُلٍ أَسْلَمَ ثُمَّ تَهَوَّدَ-: ( لَا
أَجْلِسُ حَتَّى يُقْتَلَ, قَضَاءُ اَللَّهِ وَرَسُولِهِ, فَأُمِرَ بِهِ, فَقُتِلَ
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَفِي رِوَايَةٍ لِأَبِي دَاوُدَ: ( وَكَانَ قَدْ اُسْتُتِيبَ
قَبْلَ ذَلِكَ )
| |
Hadits No. 1231 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa berganti Agama, bunuhlah
ia." Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1232 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seorang
buta mempunyai Ummul Walad (hamba perempuan yang memiliki anak dari majikannya)
yang selalu memaki-maki dan mencela Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Ia
melarangnya namun ia tidak mau berhenti. Maka pada suatu malam, orang buta itu
mengambil cangkul yang tajam, lalu ia letakkan di atas perut Ummul Walad,
kemudian ia tindihi dan tewaslah ia. Berita itu sampai kepada Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam dan beliau bersabda: "Ketahuilah bahwa darahnya menjadi
sia-sia." Riwayat Abu Dawud dan para perawinya dapat
dipercaya.
|
َوَعَنْ
اِبْنِ عَبَّاسٍ; ( أَنَّ أَعْمَى كَانَتْ لَهُ أُمُّ وَلَدَ تَشْتُمُ اَلنَّبِيَّ
صلى الله عليه وسلم وَتَقَعُ فِيهِ, فَيَنْهَاهَا, فَلَا تَنْتَهِي, فَلَمَّا كَانَ
ذَاتَ لَيْلَةٍ أَخْذَ اَلْمِعْوَلَ, فَجَعَلَهُ فِي بَطْنِهَا, وَاتَّكَأَ
عَلَيْهَا فَقَتَلَهَا فَبَلَغَ ذَلِكَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
فَقَالَ:أَلَّا اِشْهَدُوا أَنَّ دَمَهَا هَدَرٌ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ
وَرُوَاتُهُ ثِقَاتٌ
| |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar