20. Thaahaa
|
41. dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku[920].
|
[920]. Maksudnya: memilih untuk menjadi rasul-Ku.
|
20. Thaahaa
|
Musa a.s. dan Harun a.s. diperintah menghadap Fir'aun
42. Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa
ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku;
|
20. Thaahaa
|
43. Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia
telah melampaui batas;
|
20. Thaahaa
|
44. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan
kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."
|
20. Thaahaa
|
45. Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah
melampaui batas."
|
20. Thaahaa
|
46. Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir,
sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat."
|
20. Thaahaa
|
47. Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan
katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka
lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka[921]. Sesungguhnya kami telah datang
kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan
keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.
|
[921]. Bani Israil di waktu mereka berada di Mesir adalah
dibawah perbudakan Fir'aun. Mereka dipekerjakan untuk mendirikan
bangunan-bangunan yang besar dan kota-kota dengan kerja paksa. Maka Nabi Musa
a.s. meminta kepada Fir'aun agar mereka dibebaskan.
|
20. Thaahaa
|
48. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa
itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan[922] dan berpaling[923].
|
[922]. Maksudnya: mendustakan ajaran-ajaran dan
petunjuk-petunjuk yang dibawa oleh rasul.
[923]. Maksudnya: tidak memperdulikan ajaran dan petunjuk-petunjuk rasul. |
20. Thaahaa
|
49. Berkata Fir'aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua,
hai Musa?[924].
|
[924]. Setelah nabi Musa a.s. dan nabi Harus a.s mendapat
perintah dari Allah s.w.t. pergilah mereka kepada Fir'aun dan terjadilah
soal-jawab sebagai yang disebutkan pada ayat 49 dan ayat berikutnya.
|
20. Thaahaa
|
50. Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang
telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian
memberinya petunjuk[925].
|
[925]. Maksudnya: memberikan akal, instink (naluri) dan
kodrat alamiyah untuk kelanjutan hidupnya masing-masing.
|
20. Thaahaa
|
51. Berkata Fir'aun: "Maka bagaimanakah keadaan
umat-umat yang dahulu?"
|
20. Thaahaa
|
52. Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di
sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab[926], Tuhan kami tidak akan salah dan
tidak (pula) lupa;
|
[926]. Maksudnya: Lauh Mahfuzh.
|
20. Thaahaa
|
53. Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan
Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari
langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis
dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
|
20. Thaahaa
|
54. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah
bagi orang-orang yang berakal.
|
20. Thaahaa
|
55. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan
kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan
kamu pada kali yang lain,
|
20. Thaahaa
|
56. Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya
(Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya[927] maka ia mendustakan dan enggan
(menerima kebenaran).
|
[927]. Yang dimaksud dengan tanda-tanda di
sini ialah tanda-tanda kenabian Musa di surat Al Isra'. Pada pertemuan antara nabi Musa
a.s. dengan Fir'aun ini, yang diperlihatkan baru dua, yaitu tongkat nabi Musa
a.s. menjadi ular dan tangannya menjadi putih cemerlang.
|
20. Thaahaa
|
Nabi Musa a.s. menundukkan tukang-tukang sihir Fir'aun
57. Berkata Fir'aun: "Adakah kamu datang kepada kami
untuk mengusir kami dari negeri kami (ini) dengan sihirmu, hai Musa?
|
20. Thaahaa
|
58. Dan kamipun pasti akan mendatangkan (pula) kepadamu
sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan
kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) kamu di suatu tempat
yang pertengahan (letaknya).
|
20. Thaahaa
|
59. Berkata Musa: "Waktu untuk pertemuan (kami
dengan) kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu
matahari sepenggalahan naik."
|
20. Thaahaa
|
60. Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur
tipu dayanya, kemudian dia datang[928].
|
[928]. Maksudnya: setelah Fir'aun mengatur tipu dayanya
dan waktu untuk pertemuan telah datang yaitu hari raya, maka Fir'aun bersama
pengikut-pengikut nya datanglah ketempat yang ditentukan itu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar