Translate

Selasa, 23 Agustus 2016

Thaahaa 41-60


20. Thaahaa


41. dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku[920].


[920]. Maksudnya: memilih untuk menjadi rasul-Ku.


20. Thaahaa

Musa a.s. dan Harun a.s. diperintah menghadap Fir'aun
42. Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku;

20. Thaahaa


43. Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;

20. Thaahaa


44. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."

20. Thaahaa


45. Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas."

20. Thaahaa


46. Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat."

20. Thaahaa


47. Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka[921]. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.


[921]. Bani Israil di waktu mereka berada di Mesir adalah dibawah perbudakan Fir'aun. Mereka dipekerjakan untuk mendirikan bangunan-bangunan yang besar dan kota-kota dengan kerja paksa. Maka Nabi Musa a.s. meminta kepada Fir'aun agar mereka dibebaskan.

20. Thaahaa


48. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan[922] dan berpaling[923].


[922]. Maksudnya: mendustakan ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk yang dibawa oleh rasul.

[923]. Maksudnya: tidak memperdulikan ajaran dan petunjuk-petunjuk rasul.

20. Thaahaa


49. Berkata Fir'aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?[924].


[924]. Setelah nabi Musa a.s. dan nabi Harus a.s mendapat perintah dari Allah s.w.t. pergilah mereka kepada Fir'aun dan terjadilah soal-jawab sebagai yang disebutkan pada ayat 49 dan ayat berikutnya.

20. Thaahaa


50. Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk[925].


[925]. Maksudnya: memberikan akal, instink (naluri) dan kodrat alamiyah untuk kelanjutan hidupnya masing-masing.

20. Thaahaa


51. Berkata Fir'aun: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?"

20. Thaahaa


52. Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab[926], Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa;


[926]. Maksudnya: Lauh Mahfuzh.

20. Thaahaa


53. Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.

20. Thaahaa


54. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.

20. Thaahaa


55. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,

20. Thaahaa


56. Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya[927] maka ia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran).


[927]. Yang dimaksud dengan tanda-tanda di sini ialah tanda-tanda kenabian Musa di surat Al Isra'. Pada pertemuan antara nabi Musa a.s. dengan Fir'aun ini, yang diperlihatkan baru dua, yaitu tongkat nabi Musa a.s. menjadi ular dan tangannya menjadi putih cemerlang.

20. Thaahaa

Nabi Musa a.s. menundukkan tukang-tukang sihir Fir'aun
57. Berkata Fir'aun: "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami (ini) dengan sihirmu, hai Musa?

20. Thaahaa


58. Dan kamipun pasti akan mendatangkan (pula) kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) kamu di suatu tempat yang pertengahan (letaknya).

20. Thaahaa


59. Berkata Musa: "Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik."

20. Thaahaa


60. Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang[928].


[928]. Maksudnya: setelah Fir'aun mengatur tipu dayanya dan waktu untuk pertemuan telah datang yaitu hari raya, maka Fir'aun bersama pengikut-pengikut nya datanglah ketempat yang ditentukan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar