21. Al Anbiyaa'
|
101. Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka
ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka,
|
21. Al Anbiyaa'
|
102. mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka,
dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka.
|
21. Al Anbiyaa'
|
103. Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar
(pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat
berkata): "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu."
|
21. Al Anbiyaa'
|
104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai
menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai
panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang
pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
|
21. Al Anbiyaa'
|
105. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur[973] sesudah (Kami tulis dalam) Lauh
Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.
|
[973]. Yang dimaksud dengan Zabur di sini
ialah seluruh kitab yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi-Nya. Sebahagian
ahli tafsir mengartikan dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
dengan demikian Adz Dzikr artinya adalah kitab Taurat.
|
21. Al Anbiyaa'
|
106. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini,
benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah).
|
21. Al Anbiyaa'
|
107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.
|
21. Al Anbiyaa'
|
108. Katakanlah: "Sesungguhnya yang diwahyukan
kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka
hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)."
|
21. Al Anbiyaa'
|
109. Jika mereka berpaling, maka katakanlah: "Aku
telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) dan
aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau
masih jauh?."
|
21. Al Anbiyaa'
|
110. Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu
ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan.
|
21. Al Anbiyaa'
|
111. Dan aku tiada mengetahui, boleh jadi hal itu[974] cobaan bagi kamu dan kesenangan
sampai kepada suatu waktu.
|
[974]. Maksudnya: melambatkan datangnya azab kepada
mereka.
|
21. Al Anbiyaa'
|
112. (Muhammad) berkata: "Ya Tuhanku, berilah
keputusan dengan adil[975]. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang
dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan."
|
[975]. Yaitu antara kami dengan ahli Mekah.
|
21. Al Anbiyaa'
|
Penutup
|
PENUTUP Surat Al Anbiyaa' menerangkan bahwa sudah menjadi sunnah Allah bahwa para nabi atau rasul yang diutus-Nya adalah dari jenis manusia yang diberikan kepada mereka kitab dan mukjizat. Dasar agama (aqidah) yang dibawa oleh para nabi itu adalah sama, hanya berbeda dalam syariat (hukum furu'), karena ini disesuaikan dengan perkembangan masa dan keadaan. HUBUNGAN SURAT AL ANBIYAA' DENGAN SURAT AL HAJJ 1. Pada akhir surat Al Anbiyaa' dikemukakan hal-hal yang berhubungan dengan hari kiamat, sedang pada bahagian permulaan surat Al Hajj mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit dengan dalil akal. 2. Surat Al Anbiyaa' mengutarakan bahwa Allah tidak menjadikan manusia sebagai makhluk yang kekal hidupnya; semuanya akan merasai mati. Kemudian mereka dibangkitkan di hari kiamat untuk dihisab perbuatan-perbuatan yang teIah mereka lakukan di dunia. Pada surat Al Hajj diterangkan bahwa manusia dapat menjadikan dalil keadaan pertumbuhan yang terdapat di alam semesta, dari ada kepada tidak ada dan sebaliknya, sebagai bukti bahwa janji Allah tentang hari berbangkit pasti akan menjadi kenyataan. 3. Surat Al Anbiyaa' menerangkan kisah nabi-nabi dan dalil-dalil yang dihadapkan kepada kaumnya tentang kebenaran agama yang dibawanya, sedang surat Al Hajj menuntut agar manusia memperhatikan aneka ragam ciptaan Allah dan pengaturannya, untuk memperkuat kepercayaan kepada kebenaran agama Allah. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar