27. An Naml
|
Muqaddimah
|
Surat An Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Asy Syu'araa'. Dinamai dengan An Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan ta'jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi' dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah. Pokok-pokok isinya: 1. Keimanan: Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan. 2. Kisah-kisah: Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya. 3. Dan lain-lain: Ciri-ciri orang mukmin; Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil; hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu, Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran, Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya. |
27. An Naml
|
AN NAML (SEMUT)
SURAT KE 27 : 93 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
AL QURAAN ADALAH PEDOMAN HIDUP DAN BERITA GEMBIRA BAGI ORANG-ORANG MU'MIN
1. Thaa Siin[1090] (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat)
Kitab yang menjelaskan,
|
27. An Naml
|
2. untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk
orang-orang yang beriman,
|
27. An Naml
|
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan
menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
|
27. An Naml
|
4. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada
negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).
|
27. An Naml
|
5. Mereka itulah orang-orang yang mendapat (di dunia) azab
yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi.
|
27. An Naml
|
5. Mereka itulah orang-orang yang mendapat (di dunia) azab
yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi.
|
27. An Naml
|
MUSA A.S. MENERIMA WAHYU DARI TUHAN, MUHAMMAD-PUN MENERIMA WAHYU YAITU AL QUR'AN DARI TUHAN
6. Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al Qur'an dari
sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
|
27. An Naml
|
7. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya:
"Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar
daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat
berdiang."
|
27. An Naml
|
8. Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah
dia: "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu,
dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam."
|
27. An Naml
|
9. (Allah berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah
Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
|
27. An Naml
|
10. dan lemparkanlah tongkatmu." Maka tatkala
(tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti dia
seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh.
"Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan
rasul, tidak takut di hadapan-Ku.
|
27. An Naml
|
11. tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya
kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); maka seaungguhnya
Aku Maha Pangampun lagi Maha Penyayang.
|
27. An Naml
|
12. Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu[1091], niscaya ia akan ke luar putih
(bersinar) bukan karena penyakit. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah
mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya
mereka adalah kaum yang fasik."
|
[1091]. Maksudnya: Meletakkan tangan ke dada melalui leher
baju.
|
27. An Naml
|
13. Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu
sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang
nyata."
|
27. An Naml
|
14. Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan
kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka
perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.
|
27. An Naml
|
KISAH DAUD A.S. DAN SULAIMAN A.S. Sulaiman a.s. mewarisi kerajaan Daud a.s.
15. Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud
dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang
melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman."
|
27. An Naml
|
16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan dia berkata: "Hai Manusia,
kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala
sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata."
|
[1092]. Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan
kerajaan nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur
yang diturunkan kepadanya.
|
27. An Naml
|
17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin,
manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
|
27. An Naml
|
18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut
berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu,
agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari";
|
27. An Naml
|
19. maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar)
perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai;
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh."
|
27. An Naml
|
Pembicaraan Sulaiman dengan burung Hud-hud
20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata:
"Mengapa aku tidak melihat hud-hud[1093], apakah dia termasuk yang tidak
hadir.
|
[1093]. Hud-hud: sejenis burung pelatuk.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar