28. Al Qashash
|
61. Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu
janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami
berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi[1131]; kemudian dia pada hari kiamat
termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?
|
[1131]. Maksudnya: orang yang diberi kenikmatan hidup
duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di
akhirat, karena itu dia di akhirat diseret ke dalam neraka.
|
28. Al Qashash
|
PERMINTAAN PERTANGGUNGAN JAWAB DI HARI KIAMAT KEPADA ORANG-ORANG YANG MEMPERSEKUTUKAN TUHAN DAN KEMENANGAN BAGI ORANG-ORANG MUKMIN
62. Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka,
seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu
katakan?"
|
28. Al Qashash
|
63. Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas
mereka[1132]; "Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami
sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat[1133], kami menyatakan berlepas diri (dari
mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami."
|
[1132]. Maksudnya: mereka yang disekutukan dengan Allah.
[1133]. Yang dikatakan sekutu Allah itu berkata bahwa mereka menyesatkan pengikut-pengikutnya adalah dengan kemauan pengikut-pengikut itu sendiri, bukan karena paksaan dari pihak mereka, sebagaimana mereka sendiri sesat adalah dengan kemauan mereka pula. |
28. Al Qashash
|
64. Dikatakan (kepada mereka) "Serulah olehmu
sekutu-sekutu kamu", lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu
tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan mereka melihat azab. (Mereka ketika
itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk.
|
28. Al Qashash
|
65. Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka,
seraya berkata: "Apakah jawabanmu kepada para rasul?"
|
28. Al Qashash
|
66. Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada
hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya menanya.
|
28. Al Qashash
|
67. Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta
mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.
|
28. Al Qashash
|
HANYA ALLAH SENDIRILAH YANG BERHAK MENENTUKAN SEGALA SESUATU
68. Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan
memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka[1134]. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi
dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).
|
[1134]. Bila Allah telah menentukan sesuatu, maka manusia
tidak dapat memilih yang lain lagi dan harus menaati dan menerima apa yang telah
ditetapkan Allah.
|
28. Al Qashash
|
69. Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam)
dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.
|
28. Al Qashash
|
70. Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan
bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan[1135].
|
[1135]. Maksudnya: Allah sendirilah yang menentukan segala
sesuatu dan ketentuan-ketentuan itu pasti berlaku dan Dia pulalah yang mempunyai
kekuasaan yang mutlak.
|
28. Al Qashash
|
BUKTI KEBENARAN ALLAH YANG MENGHARUSKAN KITA MEMUJI DAN MENSYUKURINYA
71. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah
menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan
selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu
tidak mendengar?"
|
28. Al Qashash
|
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah
menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan
selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat
padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
|
28. Al Qashash
|
73. Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan
siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari
sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur
kepada-Nya.
|
28. Al Qashash
|
ORANG MUSYRIKIN MEMPERSEKUTUKAN ALLAH LANTARAN HAWA NAFSUNYA
74. Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka,
seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu
katakan?"
|
28. Al Qashash
|
75. Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi[1136], lalu Kami berkata
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu", maka tahulah mereka bahwasanya
yang hak itu[1137] kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang
dahulunya mereka ada-adakan.
|
[1136]. Yang dimaksud: saksi di sini ialah rasul yang
telah diutus kepada mereka waktu di dunia.
[1137]. Maksudnya: di waktu itu yakinlah mereka, bahwa apa yang telah diterangkan Allah dengan perantaraan rasul-Nya itulah yang benar. |
28. Al Qashash
|
KISAH KARUN DAN KEKAYAANNYA YANG HARUS MENJADI PELAJARAN BAGI MANUSIA
76. Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa[1138], maka ia berlaku aniaya terhadap
mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang
kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.
(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu
bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu
membanggakan diri."
|
[1138]. Karun adalah salah seorang anak paman Nabi Musa
a.s.
|
28. Al Qashash
|
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
|
28. Al Qashash
|
78. Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi
harta itu, karena ilmu yang ada padaku." Dan apakah ia tidak mengetahui,
bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih
kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu
ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
|
28. Al Qashash
|
79. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139]. Berkatalah orang-orang yang
menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti
apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar."
|
[1139]. Menurut mufassir: Karun ke luar dalam satu
iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya dan inang pengasuh untuk
memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya.
|
28. Al Qashash
|
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu:
"Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu,
kecuali oleh orang- orang yang sabar."
|
28. Al Qashash
|
81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam
bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab
Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
|
28. Al Qashash
|
82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan
kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki
bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau
Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah
membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang
mengingkari (nikmat Allah)."
|
28. Al Qashash
|
SUATU KEBAJIKAN DIBALAS TUHAN DENGAN BERLIPAT GANDA
83. Negeri akhirat[1140] itu, Kami jadikan untuk
orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik)[1141] itu adalah bagi orang-orang
yang bertakwa.
|
[1140]. Yang dimaksud kampung akhirat di sini ialah
kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat.
[1141]. Maksudnya: syurga. |
28. Al Qashash
|
84. Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan,
maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan
barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi
pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan
(seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.
|
28. Al Qashash
|
JANJI ALLAH AKAN MEMENANGKAN MUHAMMAD S.A.W. ATAS KAUMNYA
85. Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan
hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali[1142]. Katakanlah: "Tuhanku
mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang
nyata."
|
[1142]. Yang dimaksud dengan tempat kembali di
sini ialah kota Mekah. Ini adalah suatu janji dari Tuhan bahwa Nabi Muhammad
s.a.w. akan kembali ke Mekah sebagai orang yang menang, dan ini sudah terjadi
pada tahun kedelapan hijrah di waktu Nabi menaklukkan Mekah. Ini merupakan
suatu mukjizat bagi Nabi.
|
28. Al Qashash
|
86. Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran
diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar
dari Tuhanmu[1143], sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi
orang-orang kafir.
|
[1143]. Maksudnya: Al Quranul karim itu
diturunkan bukanlah karena Nabi Muhammad s.a.w. mengharap agar diturunkan,
melainkan karena rahmat daripada Allah.
|
28. Al Qashash
|
87. Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu
dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan
kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah
sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
|
28. Al Qashash
|
88. Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah,
tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan,
dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
|
28. Al Qashash
|
Penutup
|
Surat Al Qashash diturunkan di waktu kaum muslimin dalam keadaan lemah, sedang orang musyrik Mekah sebagai penguasa di waktu itu mempunyai kekuat- an dan kekuasaan yang besar. Dalam surat ini Allah mengemukakan sebagaimana Fir'aun sebagai seorang raja yang mempunyai kekuasaan yang tak terbatas, be- gitu pula Karun sebagai seorang yang berilmu dan mempunyai harta benda yang tak terhingga banyaknya. Akhirnya Fir'aun dan Karun hancur lebur beserta apa yang dipunyainya karena mengingkari agama Allah, sedangkan Musa a.s. yang se- mulanya tidak mempunyai apapun, mendapat kemenangan karena mengikuti agama Allah, ayat 59 menegaskan lagi bahwa Allah menghancurkan negeri-nege- ri yang penduduknya zalim. Kemudian surat ini ditutup dengan menerangkan bahwa kaum muslimin sekalipun dalam keadaan lemah, nanti setelah hijrah ke Madinah akan kembali lagi ke Mekah sebagai pemenang, karena itu tetaplah me- nyembah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dialah Yang Maha Kuasa dan me- nentukan segala sesuatu. HUBUNGAN SURAT QASHASH DENGAN SURAT AL'ANKABUUT 1. Surat Al'Ankabuut dibuka dengan hiburan dari Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya yang selalu disakiti dan diejek dan diusir oleh orang-orang musyrik Mekah dengan menerangkan bahwa orang-orang yang beriman itu akan menerima cobaan atas keimanan mereka kepada nabi mereka, sedang Al Qashash menerangkan aneka rupa cobaan yang dialami oleh Nabi Musa a.s. dan Bani Israil dalam menghadapi kekejaman Fir'aun. Oleh sebab itu Allah menyuruh agar Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya selalu sabar dalam menghadapi cobaan-cobaan itu. 2. Surat Al Qashash mengisahkan selamatnya Musa a.s. dari pengejaran Fir'aun setelah dengan tidak sengaja membunuh orang Qibti, dan mengisahkan selamatnya Musa a.s. dan pengikutnya dari pengejaran Fir'aun dan tentaranya dan tenggelamnya Fir'aun dan tentaranya di laut Merah, sedangkan surat Al Ankabuut mengisahkan selamatnya Nuh a.s. dan pengikutnya di atas bahtera dan tenggelamnya orang-orang yang mengingkari seruan Nuh a.s. Semua ini menunjukkan pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. 3. Surat Al Qashash mengemukakan kelemahan kepercayaan orang-orang yang menyembah berhala dengan menerangkan keadaan penyembah-penyembah berhala dengan berhala itu sendiri di hari kiamat, sedang surat Al'Ankabuut menyatakan kesalahan kepercayaan mereka pula dengan membandingkannya dengan laba-laba yang percaya akan kekuatan sarangnya yang sangat lemah itu. 4. Kedua surat ini sama-sama menerangkan Kisah Fir'aun dan Karun, serta akibat perbuatan keduanya. Kedua surat ini sama-sama menyinggung soal-soal hijrah Nabi Muhammad s.a.w. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar