24. An Nuur
|
21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,
maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan
yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada
kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari
perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
|
24. An Nuur
|
22. Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan
kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi
(bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang
yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1032],
|
[1032]. Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar r.a.
bahwa dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain
yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah. Maka
turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh
mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas
perbuatan mereka itu.
|
24. An Nuur
|
23. Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang
baik-baik, yang lengah[1033] lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia
dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,
|
[1033]. Yang dimaksud dengan wanita-wanita yang lengah
ialah wanita-wanita yang tidak pernah sekali juga teringat oleh mereka akan
melakukan perbuatan yang keji itu.
|
24. An Nuur
|
24. pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka
menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
|
24. An Nuur
|
25. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yag
setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang Benar,
lagi Yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya).
|
24. An Nuur
|
26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang
keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].
|
[1034]. Ayat ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan
Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah
orang yang paling baik maka pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri
beliau.
|
24. An Nuur
|
Pedoman-pedoman untuk memasuki rumah orang lain
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki
rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
|
24. An Nuur
|
28. Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, maka
janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu:
"Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
|
24. An Nuur
|
29. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak
disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah
mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.
|
24. An Nuur
|
Pedoman pergaulan antara laki-laki dan wanita yang bukan "mahram"
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat."
|
24. An Nuur
|
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
|
24. An Nuur
|
Anjuran berkawin
32. Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
|
[1035]. Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin
atau wanita- wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.
|
24. An Nuur
|
33. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah
menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian,
hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka[1036], jika kamu mengetahui ada kebaikan
pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang
dikaruniakan-Nya kepadamu[1037]. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan
pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari
keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah
mereka dipaksa itu[1038].
|
[1036]. Salah satu cara dalam agama Islam untuk
menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya
untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah
uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu
kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan
harta yang halal.
[1037]. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya. [1038]. Maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak wanita yang dipaksa melakukan pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak mengulangi perbuatannya itu lagi. |
24. An Nuur
|
Pencerminan ayat-ayat Al Quran sebagai nur Ilahi pada langit dan bumi
34. Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat
yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu
sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
|
24. An Nuur
|
35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.
Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus[1039], yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak
pula di sebelah barat(nya)[1040], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak
disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada
cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
|
[1039]. Yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat)
ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya,
biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain.
[1040]. Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik. |
24. An Nuur
|
Mereka yang mendapat pancaran nur Ilahi
36. Bertasbih[1041] kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan
untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu
petang,
|
24. An Nuur
|
37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan
tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan
sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang
(di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
|
24. An Nuur
|
38. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah
memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan, dan supaya ALlah menambah karunia-Nya kepada
mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
batas.
|
24. An Nuur
|
Mereka yang tidak mendapatkan pancaran nur Ilahi
39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu
apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan
kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat
perhitungan-Nya[1042].
|
[1042]. Orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak
didasarkan atas iman, tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat
walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka
itu.
|
24. An Nuur
|
40. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang
diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan;
gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya
(petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar