Translate

Sabtu, 27 Agustus 2016

Faathir 21-45


35. Faathir


21. dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,


35. Faathir


22. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar[1254].


[1254]. Maksudnya: Nabi Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.

35. Faathir


23. Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.

35. Faathir

NABI MUHAMMAD S.A.W. PEMBAWA KEBENARAN
24. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran[1255] sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.


[1255]. Yang dimaksud dengan kebenaran di sini ialah agama tauhid dan hukum-hukumnya.

35. Faathir


25. Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur[1256], dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna[1257].


[1256]. Lihat no. [256] dan [257].

[1257]. Maksudnya: Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan memberi kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima keterangan-keterangan.

35. Faathir


26. Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.

35. Faathir

HANYA ORANG-ORANG YANG BERPENGETAHUANLAH YANG SEBENAR-BENARNYA TAKUT KEPADA ALLAH
27. Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.

35. Faathir


28. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.


[1258]. Yang dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah.

35. Faathir

HANYA ORANG-ORANG YANG MEMAHAMI KITAB ALLAH, MENDIRIKAN SHALAT DAN BERNAFKAH DI JALAH ALLAH ITULAH YANG MENGHARAP PAHALA YANG KEKAL
29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

35. Faathir


30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri[1259].


[1259]. Lihat no. [104].

35. Faathir


31. Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.

35. Faathir

TINGKAT-TINGKAT UMAT ISLAM YANG MENERIMA AL QUR'AN
32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.


[1260]. Yang dimaksud dengan orang yang menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.

35. Faathir


33. (Bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.

35. Faathir


34. Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.

35. Faathir


35. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu."

35. Faathir


36. Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.

35. Faathir


37. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

35. Faathir

KEBENARAN ALLAH DAN TIDAK BERDAYANYA SEMBAHAN-SEMBAHAN SELAIN ALLAH
38. Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

35. Faathir


39. Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.

35. Faathir


40. Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka."

35. Faathir


41. Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

35. Faathir


42. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran),

35. Faathir


43. karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu[1261]. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.


[1261]. Yang dimaksud dengan sunnah orang-orang yang terdahulu ialah turunnya siksa kepada orang-orang yang mendustakan rasul.

35. Faathir

ANJURAN ALLAH AGAR MENGADAKAN PERLAWATAN DI MUKA BUMI UNTUK MEMBUKTIKAN KEKUASAAN ALLAH
44. Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

35. Faathir


45. Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.


[1262]. Daabbah artinya ialah makhluk yang melata. Tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.

35. Faathir
 Penutup 

Kesimpulan surat Faathir ialah mengajak manusia mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada manusia, menjauhi perbuatan yang jahat memikirkan tentang keindahan-keindahan semesta alam dan manusia adalah sebagai Khalifah Allah di muka bumi.

HUBUNGAN SURAT FAATHIR DENGAN SURAT YAASIIN

1.Pada bagian akhir surat Faathir dikemukakan bahwa orang-orang musyrik bersumpah akan beriman apabila datang kepada mereka seorang pemberi peringatan (rasul), tetapi setelah datang kepada mereka rasul, mereka mengingkarinya. Pada permulaan surat Yaa Siin Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad s.a.w adalah seorang Rasul yang selalu berada di jalan yang lurus untuk memberi peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap tidak beriman.

2.Pada surat Faathir disebut bahwa Allah menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktunya yang tertentu, sedang pada surat Yaa Siin disebutkan bahwa matahari beredar pada garis edarnya yang telah ditetapkan Allah, dan bulan mempunyai garis-garis edar yang telah ditentukan pula.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar