35. Faathir
|
21. dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,
|
35. Faathir
|
22. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan
orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa
yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang
didalam kubur dapat mendengar[1254].
|
[1254]. Maksudnya: Nabi Muhammad tidak dapat memberi
petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.
|
35. Faathir
|
23. Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.
|
35. Faathir
|
NABI MUHAMMAD S.A.W. PEMBAWA KEBENARAN
24. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa
kebenaran[1255] sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang
pemberi peringatan.
|
[1255]. Yang dimaksud dengan kebenaran di
sini ialah agama tauhid dan hukum-hukumnya.
|
35. Faathir
|
25. Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya
orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada
mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur[1256], dan kitab yang memberi penjelasan
yang sempurna[1257].
|
35. Faathir
|
26. Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir; maka
(lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.
|
35. Faathir
|
HANYA ORANG-ORANG YANG BERPENGETAHUANLAH YANG SEBENAR-BENARNYA TAKUT KEPADA ALLAH
27. Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan
hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang
beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis
putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.
|
35. Faathir
|
28. Dan demikian (pula) di antara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
|
[1258]. Yang dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah
orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah.
|
35. Faathir
|
HANYA ORANG-ORANG YANG MEMAHAMI KITAB ALLAH, MENDIRIKAN SHALAT DAN BERNAFKAH DI JALAH ALLAH ITULAH YANG MENGHARAP PAHALA YANG KEKAL
29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab
Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
|
35. Faathir
|
30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka
dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri[1259].
|
35. Faathir
|
31. Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al
Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya.
|
35. Faathir
|
TINGKAT-TINGKAT UMAT ISLAM YANG MENERIMA AL QUR'AN
32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang
yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang
menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan
diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. Yang
demikian itu adalah karunia yang amat besar.
|
[1260]. Yang dimaksud dengan orang yang menganiaya
dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada
kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang
kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang
yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang
kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.
|
35. Faathir
|
33. (Bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di
dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan
mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.
|
35. Faathir
|
34. Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang
telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar
Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.
|
35. Faathir
|
35. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga)
dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa
lesu."
|
35. Faathir
|
36. Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam.
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan
dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat
kafir.
|
35. Faathir
|
37. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya
Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh
berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak
memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau
berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka
rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang
penolongpun.
|
35. Faathir
|
KEBENARAN ALLAH DAN TIDAK BERDAYANYA SEMBAHAN-SEMBAHAN SELAIN ALLAH
38. Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di
langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
|
35. Faathir
|
39. Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka
bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri.
Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.
|
35. Faathir
|
40. Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku tentang
sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku
(bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka
mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada
mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas
daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka
tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka."
|
35. Faathir
|
41. Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya
jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun
yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun.
|
35. Faathir
|
42. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan
sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi
peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu
umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka
kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari
(kebenaran),
|
35. Faathir
|
43. karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena
rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain
orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan
melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang
yang terdahulu[1261]. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi
sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi
sunnah Allah itu.
|
[1261]. Yang dimaksud dengan sunnah orang-orang
yang terdahulu ialah turunnya siksa kepada orang-orang yang
mendustakan rasul.
|
35. Faathir
|
ANJURAN ALLAH AGAR MENGADAKAN PERLAWATAN DI MUKA BUMI UNTUK MEMBUKTIKAN KEKUASAAN ALLAH
44. Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu
melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan
orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada
sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
|
35. Faathir
|
45. Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan
usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk
yang melatapun[1262] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai
waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
|
[1262]. Daabbah artinya ialah makhluk yang
melata. Tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.
|
35. Faathir
|
Penutup
|
Kesimpulan surat Faathir ialah mengajak manusia mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada manusia, menjauhi perbuatan yang jahat memikirkan tentang keindahan-keindahan semesta alam dan manusia adalah sebagai Khalifah Allah di muka bumi. HUBUNGAN SURAT FAATHIR DENGAN SURAT YAASIIN 1.Pada bagian akhir surat Faathir dikemukakan bahwa orang-orang musyrik bersumpah akan beriman apabila datang kepada mereka seorang pemberi peringatan (rasul), tetapi setelah datang kepada mereka rasul, mereka mengingkarinya. Pada permulaan surat Yaa Siin Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad s.a.w adalah seorang Rasul yang selalu berada di jalan yang lurus untuk memberi peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap tidak beriman. 2.Pada surat Faathir disebut bahwa Allah menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktunya yang tertentu, sedang pada surat Yaa Siin disebutkan bahwa matahari beredar pada garis edarnya yang telah ditetapkan Allah, dan bulan mempunyai garis-garis edar yang telah ditentukan pula. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar