25. Al Furqaan
|
JUZ 19
Keadaan manusia yang tidak
membenarkan Al Quran pada hari kiamat
21. Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti
pertemuan(nya) dengan Kami: "Mengapakah tidak diturunkan kepada kita
malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya
mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah
melampaui batas(dalam melakukan) kezaliman."
|
25. Al Furqaan
|
22. Pada hari mereka melihat malaikat[1060] dihari itu tidak ada kabar
gembira bagi orang-orang yang berdosa mereka berkata: "Hijraan mahjuuraa[1061].
|
[1060]. Maksudnya: di hari mereka menemui kamatian atau di
hari kiamat.
[1061]. Ini suatu ungkapan yang biasa disebut orang Arab di waktu menemui musuh yang tidak dapat dielakkan lagi atau ditimpa suatu bencana yang tidak dapat dihindari. Ungkapan ini berarti: "Semoga Allah menghindari bahaya ini dari saya." |
25. Al Furqaan
|
23. Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062], lalu kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan.
|
[1062]. Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah
amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia Amal-amal itu
tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak beriman.
|
25. Al Furqaan
|
24. Penghuni-penghuni surga pada hari itu palig baik
tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.
|
25. Al Furqaan
|
25. Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah
mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
|
25. Al Furqaan
|
26. Kerajaan yang hak[1063] pada hari itu adalah kepunyaan
Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran
bagi orang-orang kafir.
|
[1063]. Yang dimaksud dengan kerajaan yang hak ialah
kekuasaan yang mutlak yang tak dapat disertai oleh suatu apapun juga.
|
25. Al Furqaan
|
27. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim
menggigit dua tangannya[1064], seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil
jalan bersama-sama Rasul."
|
[1064]. Menggigit tangan (jari) maksudnya menyesali
perbuatannya.
|
25. Al Furqaan
|
28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan sifulan[1065] itu teman akrab(ku).
|
[1065]. Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau
orang yang telah menyesatkannya di dunia.
|
25. Al Furqaan
|
29. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran
ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau
menolong manusia.
|
25. Al Furqaan
|
30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya
kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan."
|
25. Al Furqaan
|
31. Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap
nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi
Pemberi petunjuk dan Penolong.
|
25. Al Furqaan
|
32. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al
Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066] supaya Kami perkuat hatimu
dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
|
[1066]. Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan
sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan cara
demikian hati nabi Muhammad s.a.w menjadi kuat dan tetap.
|
25. Al Furqaan
|
33. Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu
(membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang
benar dan yang paling baik penjelasannya[1067].
|
[1067]. Maksudnya: setiap kali mereka datang kepada nabi
Muhammad s.a.w membawa suatu hal yang aneh berupa usul dan kecaman, Allah
menolaknya dengan suatu yang benar dan nyata.
|
25. Al Furqaan
|
34. Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahannam dengan
diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk
tempatnya dan paling sesat jalannya.
|
25. Al Furqaan
|
PELAJARAN-PELAJARAN DARI KISAH-KISAH UMAT YANG DAHULU
35. Dan sesungguhnya kami telah memberikan Al Kitab
(Taurat) kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai
dia sebagai wazir (pembantu).
|
25. Al Furqaan
|
36. Kemudian Kami berfirman kepada keduanya:
"Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami."
Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya.
|
25. Al Furqaan
|
37. Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka
mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan kami jadikan (cerita)
mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi
orang-orang zalim azab yang pedih;
|
25. Al Furqaan
|
38. dan (Kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk
Rass[1068] dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum- kaum
tersebut.
|
[1068]. Rass adalah telaga yang sudah
kering airnya. Kemudian dijadikan nama suatu kaum, yaitu kaum Rass. Mereka menyembah
patung, lalu Allah mengutus Nabi Syuaib a.s. kepada mereka.
|
25. Al Furqaan
|
39. Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan
dan masing-masing mereka itu benar benar telah Kami binasakan dengan
sehancur-hancurnya.
|
25. Al Furqaan
|
40. Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah
melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang
sejelek-jeleknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan
itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar