28. Al Qashash
|
21. Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut
menunggu-nunggu[1117] dengan khawatir, dia berdoa: "Ya Tuhanku,
selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu."
|
[1117]. Maksudnya: merasa sangat khawatir, kalau-kalau ada
orang yang menyusul untuk menangkapnya.
|
28. Al Qashash
|
22. Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia
berdoa (lagi): "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang
benar."
|
28. Al Qashash
|
23. Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia
menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia
men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang
menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat
at begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat
meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan
(ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut
umurnya."
|
28. Al Qashash
|
24. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong)
keduanya, ke- mudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya
Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan[1118] yang Engkau turunkan
kepadaku."
|
[1118]. Yang dimaksud dengan Khair (kebaikan)
dalam ayat ini menurut sebagian besar ahli Tafsir ialah barang
sedikit makanan.
|
28. Al Qashash
|
25. Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari
kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya
bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu
memberi minum (ternak) kami." Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya
(Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya), Syu'aib
berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang
zalim itu."
|
28. Al Qashash
|
26. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya
bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena
sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita)
ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya."
|
28. Al Qashash
|
27. Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku
bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas
dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan
sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak
memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang
yang baik."
|
28. Al Qashash
|
28. Dia (Musa) berkata: "Itulah (perjanjian) antara
aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan,
maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi
atas apa yang kita ucapkan.
|
28. Al Qashash
|
Musa a.s. pulang ke Mesir dan menerima wahyu untuk menyeru Fir'aun
29. Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang
ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng
gunung[1119] ia berkata kepada keluarganya: "Tunggulah (di sini),
sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita
kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat
menghangatkan badan."
|
[1119]. Setelah Musa a.s. menyelesaikan perjanjian dengan
Syu'aib a.s. ia berangkat dengan keluarganya dengan sejumlah kambing yang
diberi mertuanya, maka pada suatu malam yang sangat gelap dan dingin Musa
a.s. tiba di suatu tempat tetapi setiap beliau menghidupkan api, api itu
tidak mau menyala. Hal itu sangat mengherankan Musa maka ia berkata kepada
istrinya sebagai tersebut dalam ayat 29.
|
28. Al Qashash
|
30. Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu,
diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat
yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya
aku adalah Allah, Tuhan semesta alam[1120].
|
[1120]. Di tempat dan di saat itulah Musa a.s. mulai
diangkat menjadi rasul.
|
28. Al Qashash
|
31. dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu
menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular
yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa
diseru): "Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Se-
sungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.
|
28. Al Qashash
|
32. Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu[1121], niscaya ia keluar putih tidak
bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu
bila ketakutan[1122], maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang
akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya
mereka adalah orang-orang yang fasik."
|
[1121]. Maksudnya: meletakkan tangan ke dada leher baju.
[1122]. Maksudnya: karena Musa merasa takut, Allah memerintahkan untuk mendekapkan tangan ke dadanya agar rasa takut itu hilang. |
28. Al Qashash
|
Permohonan Musa a.s. kepada Allah untuk mengangkat Harun a.s. menjadi pembantunya.
33. Musa berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah
membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan
membunuhku.
|
28. Al Qashash
|
34. Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya
daripadaku[1123], maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk
membenarkan (perkata- an)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan
mendustakanku."
|
[1123]. Nabi Musa a.s. selain merasa takut kepada Fir'aun
juga merasa dirinya kurang lancar berbicara menghadapi Fir'aun. Maka
dimohonkannya agar Allah mengutus Harun a.s. bersamanya, yang lebih petah
lidahnya.
|
28. Al Qashash
|
35. Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan
saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka
tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat
Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang.
|
28. Al Qashash
|
36. Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan
(membawa) mukjizat- mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak
lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan
yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu."
|
28. Al Qashash
|
37. Musa menjawab: "Tuhanku lebih mengetahui orang
yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat
kesudahan (yang baik) di negeri akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat
kemenangan orang-orang yang zalim."
|
28. Al Qashash
|
Kesombongan Fir'aun dan keganasannya
38. Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku
tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku
tanah liat[1124]kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku
dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa
dia termasuk orang-orang pendusta."
|
[1124]. Maksudnya: membuat batu bata.
|
28. Al Qashash
|
39. dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di
bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak
akan dikembalikan kepada Kami.
|
28. Al Qashash
|
40. Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, lalu
Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang
yang zalim.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar