33. Al Ahzab
|
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
|
33. Al Ahzab
|
22. Dan tatkala orang-orang mukmin melihat
golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang
dijanjikan Allah dan Rasul-Nya[1207] kepada kita." Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan
yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan
ketundukan.
|
[1207]. Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya itu ialah
kemenangan sesudah mengalami kesukaran.
|
33. Al Ahzab
|
23. Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang
menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka
ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu[1208] dan mereka tidak merobah
(janjinya),
|
[1208]. Maksudnya menunggu apa yang telah Allah janjikan
kepadanya.
|
33. Al Ahzab
|
24. supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang
yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika
dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
|
33. Al Ahzab
|
25. Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang
keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan
apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan [1209]. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi
Maha Perkasa.
|
[1209]. Maksudnya orang mukmin tidak perlu berperang,
karena Allah telah menghalau mereka dengan mengirimkan angin dan malaikat.
|
33. Al Ahzab
|
PERANG DENGAN BANI QURAIZHAH
26. Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani
Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari
benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka.
Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan[1210].
|
[1210]. Sesudah golongan-golongan yang bersekutu itu
kocar-kacir, maka Allah memerintahkan Nabi untuk menghancurkan Bani Quraizhah
(Ahli Kitab) dan menghalau mereka dari benteng-benteng mereka. Kemudian
seluruh laki-laki yang ikut berperang dibunuh, perempuan dan anak-anak
ditawan.
|
33. Al Ahzab
|
27. Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah,
rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu
injak [1211]. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.
|
[1211]. Tanah yang belum diinjak ialah:
tanah-tanah yang akan dimasuki tentara Islam.
|
33. Al Ahzab
|
KETENTUAN-KETENTUAN ALLAH TERHADAP ISTERI NABI
28. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu:
"Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka
marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah[1212] dan aku ceraikan kamu dengan
cara yang baik.
|
[1212]. Mut'ah yaitu: suatu pemberian
yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan menurut kesanggupan
suami.
|
33. Al Ahzab
|
29. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah
dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya
Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
|
33. Al Ahzab
|
30. Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang
mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan
kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
|
33. Al Ahzab
|
JUZ 22
31. Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri
nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh,
niscata Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan
baginya rezki yang mulia.
|
33. Al Ahzab
|
32. Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti
wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1213] dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya[1214] dan ucapkanlah perkataan yang
baik,
|
[1213]. Yang dimaksud dengan tunduk di
sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak
yang tidak baik terhadap mereka.
[1214]. Yang dimaksud dengan dalam hati mereka ada penyakit ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina. |
33. Al Ahzab
|
33. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[1215] dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu[1216] dan dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait[1217] dan membersihkan kamu
sebersih-bersihnya.
|
[1215]. Maksudnya: Isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah
dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. Perintah
ini juga meliputi segenap mukminat.
[1216]. Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam. [1217]. Ahlul bait di sini, yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w. |
33. Al Ahzab
|
34. Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari
ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha
Lembut lagi Maha Mengetahui.
|
33. Al Ahzab
|
SIFAT-SIFAT ORANG MUKMIN DAN KEWAJIBAN MEREKA TERHADAP PERINTAH RASUL
35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim,
laki-laki dan perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap
dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki
dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar.
|
[1218]. Yang dimaksud dengan muslim di
sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya,
sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang
membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.
|
33. Al Ahzab
|
36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan
tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
|
33. Al Ahzab
|
HUKUM ANAK ANGKAT YANG TIDAK SAMA DENGAN ANAK KANDUNG
37. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang
Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat
kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah",
sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya,
dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu
takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya
(menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia[1219] supaya tidak ada keberatan bagi
orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila
anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya[1220]. Dan adalah ketetapan Allah itu
pasti terjadi.
|
[1219]. Maksudnya: setelah habis idahnya.
[1220]. Yang dimaksud dengan orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya ialah Zaid bin Haritsah. Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dengan memberi taufik masuk Islam. Nabi Muhammadpun telah memberi nikmat kepadanya dengan memerdekakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi anak. Ayat ini memberikan pengertian bahwa orang boleh mengawini bekas isteri anak angkatnya. |
33. Al Ahzab
|
38. Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa
yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian)
sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu[1221]. Dan adalah ketetapan Allah itu
suatu ketetapan yang pasti berlaku,
|
[1221]. Yang dimaksud dengan Sunnah Allah di
sini ialah mengerjakan sesuatu yang dibolehkan Allah tanpa ragu-ragu.
|
33. Al Ahzab
|
39. (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah
Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada
seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat
Perhitungan.
|
[1222]. Maksudnya: para rasul yang menyampaikan
syari'at-syari'at Allah kepada manusia.
|
33. Al Ahzab
|
40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
|
[1223]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari
salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah
s.a.w.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar