Translate

Selasa, 23 Agustus 2016

Thaahaa 101-120


20. Thaahaa


101. mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,


20. Thaahaa


102. (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala[942] dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram;


[942]. Maksudnya: Tiupan sangkakala yang kedua, yaitu tiupan untuk membangkitkan manusia dari kuburnya atau menghidupkannya kembali.

20. Thaahaa


103. mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)"

20. Thaahaa


104. Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya[943] di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja."


[943]. Yang dimaksud dengan lurus jalannya, ialah orang yang agak lurus pikirannya atau amalannya diantara orang-orang yang berdosa itu.

20. Thaahaa

Keadaan pada hari kiamat
105. Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,

20. Thaahaa


106. maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,

20. Thaahaa


107. tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.

20. Thaahaa


108. Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru[944] dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.


[944]. Yang dimaksud dengan penyeru di sini ialah malaikat yang memanggil manusia untuk menghadap ke hadirat Allah.

20. Thaahaa


109. Pada hari itu tidak berguna syafa'at[945], kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.


[945]. Lihat yang dimaksud dengan syafaat no. [46].

20. Thaahaa


110. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.

20. Thaahaa


111. Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.

20. Thaahaa


112. Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.

20. Thaahaa


113. Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.

20. Thaahaa


114. Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."


[946]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

20. Thaahaa

KISAH NABI ADAM A.S. DAN PEMBANGKANGAN IBLIS
115. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan[947] kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.


[947]. Perintah Allah ini tersebut dalam ayat 35 surat Al Baqarah.

20. Thaahaa


116. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang.

20. Thaahaa


117. Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.

20. Thaahaa


118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang,

20. Thaahaa


119. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya."

20. Thaahaa


120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948]dan kerajaan yang tidak akan binasa?"


[948]. Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (Pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, selanjutnya no. [37].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar