18. Al Kahfi
|
Muqaddimah
|
Surat ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai Al-Kahfi artinya Gua dan Ashhabul Kahfi yang artinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung i'tibar dan pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak hadist-hadist Rasulullah s.a.w. yang menyatakan keutamaan membaca surat ini. Pokok-pokok isinya: 1. Keimanan: Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan: dasar-dasar tauhid serta keadilan Allah s.w.t. tidak berobah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat Allah (ilmu-Nya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya. Kepastian datangnya hari berbangkit; Al Quran adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekacauan dan kepalsuan. 2. Hukum-Hukum: Dasar hukum wakalah (berwakil); larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; hukum membaca "Insya Allah", perbuatan salah yang dilakukan karena lupa adalah dimaafkan; kebolehan merusak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar. 3. Kisah-Kisah: Cerita Ashhabul Kahfi; cerita dua orang laki-laki yang seorang kafir dan yang lainnya mukmin; cerita Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s.; cerita Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj. 4. Dan lain-lain: Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surat ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah swt serta ibadah yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru; dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara. |
18. Al Kahfi
|
AL KAHFI (GUA)
SURAT KE 18 : 110 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
ANCAMAN TERHADAP KEPERCAYAAN BAHWA TUHAN PUNYA ANAK
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada
hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan[871] di dalamnya;
|
[871]. tidak ada dalam Al-Quran itu makna-makna yang
berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.
|
18. Al Kahfi
|
2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan
siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada
orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan
mendapat pembalasan yang baik,
|
18. Al Kahfi
|
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
|
18. Al Kahfi
|
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang
berkata: "Allah mengambil seorang anak."
|
18. Al Kahfi
|
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang
hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang
keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
|
18. Al Kahfi
|
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu
karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman
kepada keterangan ini (Al-Quran).
|
18. Al Kahfi
|
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi
sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka
yang terbaik perbuatannya.
|
18. Al Kahfi
|
8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan
(pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
|
18. Al Kahfi
|
KISAH ASHAABUL KAHFI
9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua
dan (yang mempunyai) raqim[872] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang
mengherankan?
|
[872]. Raqim: sebagian ahli tafsir mengartikan nama anjing
dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat.
|
18. Al Kahfi
|
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat
berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami,
berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
|
18. Al Kahfi
|
11. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam
gua itu[873],
|
[873]. Maksudnya: Allah menidurkan mereka selama 309 tahun
qamariah dalam gua itu (lihat ayat 25) sehingga mereka tak dapat
dibangunkan oleh suara apapun.
|
18. Al Kahfi
|
12. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui
manakah di antara kedua golongan itu[874]] yang lebih tepat dalam menghitung
berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
|
[874]. Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu sendiri
yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.
|
18. Al Kahfi
|
13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan
benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan
mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
|
18. Al Kahfi
|
14. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri[875], lalu mereka pun berkata,
"Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak
menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan
perkataan yang amat jauh dari kebenaran."
|
[875]. Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus
(Decius) yang zalim dan menyombongkan diri.
|
18. Al Kahfi
|
15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai
tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang
terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
|
18. Al Kahfi
|
16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang
mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu,
niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan
sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu[876].
|
[876]. Perkataan ini terjadi antara mereka sendiri yang
timbulnya karena ilham dari Allah.
|
18. Al Kahfi
|
17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong
dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka
ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.
Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang
diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan
barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang
pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
|
18. Al Kahfi
|
18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka
tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing
mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu
menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan
diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
|
18. Al Kahfi
|
19. Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka
saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara
mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab:
"Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang
lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di
sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih
baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku
lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
|
18. Al Kahfi
|
20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu,
niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada
agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama
lamanya."
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar