18. Al Kahfi
|
21. Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia)
dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan
bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang
itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu berkata:
"Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih
mengetahui tentang mereka." Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di
atasnya."
|
[877]. Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat:
apakah itu akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari kiamat
dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan
mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahwa hari
kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.
|
18. Al Kahfi
|
22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan[878] (jumlah mereka) adalah tiga
orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan:
"(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya",
sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan:
"(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya."
Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang
yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah
kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir
saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada
seorangpun di antara mereka.
|
[878]. Yang dimaksud dengan orang yang akan
mengatakan ini ialah orang-orang ahli kitab dan lain-lainnya pada
zaman Nabi Muhammad s.a.w.
|
18. Al Kahfi
|
23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang
sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,
|
18. Al Kahfi
|
24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika
kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."
|
[879]. Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy
bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi
(penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok
pagi kepadaku agar aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan Insya
Allah (artinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai besok
harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi
tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran
kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana Nabi lupa menyebut Insya
Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.
|
18. Al Kahfi
|
25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun
dan ditambah sembilan tahun (lagi).
|
18. Al Kahfi
|
26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa
lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di
langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam
pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari
pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam
menetapkan keputusan."
|
18. Al Kahfi
|
PETUNJUK-PETUNJUK TENTANG DAKWAH Teguran kepada Nabi agar jangan mementingkan orang-orang terkemuka saja dalam berdakwah
27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu
kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah
kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung
selain dari padaNya.
|
18. Al Kahfi
|
28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang
yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya;
dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah
Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas.
|
18. Al Kahfi
|
29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan
barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami
telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung
mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum
dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
|
18. Al Kahfi
|
30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh,
tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan
amalan(nya) dengan yang baik.
|
18. Al Kahfi
|
31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga
'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi
dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan
sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang
indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;
|
18. Al Kahfi
|
Tamsil kehidupan dunia dan orang-orang yang tertipu padanya
32. Dan berikanlah kepada mereka[880] sebuah perumpamaan dua orang
laki-laki[881], Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua
buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma
dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.
|
[880]. Yaitu: kepada orang-orang mukmin dan orang-orang
kafir.
[881]. Yaitu: dua orang Yahudi yang seorang mukmin dan yang lain kafir. |
18. Al Kahfi
|
33. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun
itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah
kedua kebun itu,
|
18. Al Kahfi
|
34. dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata
kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku
lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"
|
18. Al Kahfi
|
35. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap
dirinya sendiri[882]; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa
selama-lamanya,
|
[882]. yaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.
|
18. Al Kahfi
|
36. dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan
jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat
kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu."
|
18. Al Kahfi
|
37. Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya - sedang dia
bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang
menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
|
18. Al Kahfi
|
38. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan
aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
|
18. Al Kahfi
|
39. Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki
kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak
Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya
kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,
|
18. Al Kahfi
|
40. maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku
(kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia
mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu)
menjadi tanah yang licin;
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar