al baqoroh 81-100
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
81. (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa
  dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka
  kekal di dalamnya. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
82. Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh,
  mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   Bani Israil mengingkari janjinya dengan Allah 
83. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani
  Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat
  kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
  miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah
  shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
  sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
84. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu
  (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak
  akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian
  kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
85. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu
  sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu
  bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi
  jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal
  mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada
  sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?
  Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan
  kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan
  kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat[68]. 
 | 
 
| 
   
[68]. Ayat ini berkenaan dengan cerita orang Yahudi di
  Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku
  Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. Antara
  suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan
  peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir
  membantu orang-orang Khazraj. Sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi
  peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. Tapi jika kemudian
  ada orang-orang Yahudi tertawan, maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk
  menebusnya kendatipun mereka tadinya berperang-perangan. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
86. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan
  (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka
  tidak akan ditolong. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   Sikap orang Yahudi terhadap para rasul dan kitab-kitab yang diturunkan Allah 
87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab
  (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah
  itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran
  (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[69]. Apakah setiap datang kepadamu
  seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan
  keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu
  dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? 
 | 
 
| 
   
[69]. Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang
  luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada
  diri Maryam. Ini termasuk mukjizat Isa a.s. Menurut jumhur musafirin, bahwa
  Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
88. Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup".
  Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka
  sedikit sekali mereka yang beriman. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
90. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang
  menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan
  Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya[71] kepada siapa yang
  dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka
  sesudah (mendapat) kemurkaan[72]. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. 
 | 
 
| 
   
[71]. Maksudnya: Allah menurunkan wahyu (kenabian) kepada Muhammad
  s.a.w. 
[72]. Maksudnya: mereka mendapat kemurkaan yang berlipat-ganda yaitu kemurkaan karena tidak beriman kepada Muhammad s.a.w. dan kemurkaan yang disebabkan perbuatan mereka dahulu, yaitu membunnuh nabi, mendustakannya, merobah-robah isi Taurat dan sebagainya.  | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
91. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah
  kepada Al Quran yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya
  beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada
  Al Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu adalah (Kitab) yang
  hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa
  kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang
  beriman?" 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   Penyembahan yang dilakukan bangsa Yahudi terhadap anak sapi, merupakan tanda bagi kecenderungan mereka terhadap benda 
92. Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa
  bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai
  sembahan) sesudah (kepergian)nya[73], dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim. 
 | 
 
| 
   
[73]. Maksudnya kepergian Musa a.s. ke bukit Thur yang
  terletak di Sinai, sesudah didatangkan kepadanya mukjizat-mukjizat. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
93. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu
  dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman):
  "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan
  dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak
  mentaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan
  menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat[74] perbuatan yang telah
  diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat). 
 | 
 
| 
   
[74]. Perbuatan jahat yang mereka kerjakan ialah menyembah
  anak sapi, membunuh nabi-nabi dan melanggar janji. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   | 
 
| 
   
[75]. Maksudnya: mintalah agar kamu dimatikan sekarang
  juga. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abil 'Aliah.)  | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
95. Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian
  itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh
  tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang
  aniaya. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   
96. Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang
  paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari
  orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu
  tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada
  siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. 
 | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   Memusuhi Jibril berarti memusuhi Allah yang mengutusnya  | 
 
| 
   (Diriwayatkan oleh Bukhari yang bersumber dari Anas.) Keterangan: Menurut Syaikhul Islam al-Hafidh Ibnu Hajar dalam kitab Fathulbari: "Berdasarkan susunan kalimatnya, ayat yang dibacakan (S. 2: 97) oleh Nabi ini, sebagai bantahan kepada kaum Yahudi, dan tidak seharusnya turun bersamaan dengan peristiwa tersebut di atas. Dan inilah yang paling kuat. Di samping itu keterangan lain yang syah, bahwa turunnya ayat ini pada peristiwa lain, dan bukan pada peristiwa Abdullah bin Salam." Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa serombongan kaum Yahudi telah datang menghadap Nabi SAW dan mereka berkata: "Hai abal Qasim! Kami akan menanyakan kepada tuan lima perkara. Apabila tuan memberitahukannya, maka tahulah kami bahwa tuan seorang Nabi." Selanjutnya hadits itu menyebutkan yang isinya antara lain bahwa mereka bertanya: 1. Apa yang diharamkan bani Israil atas dirinya, 2. tentang tanda-tanda kenabian, 3. tentang petir dan suaranya, 4. tentang bagaimana wanita dapat melahirkan laki-laki dan dapat juga wanita, dan 5. siapa sebenarnya yang memberi kabar dari langit. Dan dalam akhir hadits itu dikatakan mereka berkata: "Siapa sahabat tuan itu?" yang dijawab oleh Rasulullah SAW: "Jibril." Mereka berkata: "Apakah Jibril yang biasa menurunkan perang, pembunuhan dan siksaan? Itu musuh kami. Jika tuan mengatakan Mikail yang menurunkan rahmat, tanam-tanaman dan hujan, tentu lebih baik" Maka turunlah ayat ini (S. 2: 97) berkenaan dengan peristiwa tersebut (Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi dan Nasa'i dari Bakr bin Syihab, dari Sa'id bin Jubair yang bersumber dari Ibnu Abbas.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa pada suatu hari Umar datang kepada Yahudi, yang ketika itu sedang membaca Taurat. Ia (Umar) kaget, karena isinya membenarkan apa yang disebut di dalam Al-Qur'an. Ketika itu lalulah Nabi SAW di hadapan mereka. Dan berkatalah Umar kepada Yahudi. "Aku minta agar engkau menjawab pertanyaanku ini dengan sungguh-sungguh dan jujur. Apakah kamu tahu bahwa sesungguhnya beliau itu Rasulullah?" Guru mereka menjawab: "Memang benar kami tahu bahwa sesungguhnya beliau itu Rasulullah." Umar berkata: "Mengapa kamu tidak mau mengikutinya?" Mereka menjawab: "Ketika kami bertanya tentang penyampai kenabiannya, Muhammad mengatakan "Jibril". Dialah musuh kami yang menurunkan kekerasan, kekejaman, peperangan dan kecelakaan." Umar bertanya: "Malaikat siapa yang biasa diutus kepada Nabimu?" Mereka menjawab: "Mikail, yang menurunkan hujan dan rahmat." Umar bertanya: "Bagaimana kedudukan mereka itu di sisi Tuhannya?" Mereka menjawab: "Yang satu di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya." Umar berkata: "Tidak sepantasnya Jibril memusuhi pengikut Mikail, dan tidak patut Mikail berbuat baik kepada musuh Jibril. Sesungguhnya aku percaya bahwa Jibril, Mikail dan Tuhan mereka akan berbuat baik kepada siapa yang berbuat baik kepada Mereka. Dan akan berperang kepada siapa yang mengumumkan perang kepada Mereka." Kemudian Umar mengejar Nabi SAW untuk menceriterakan hal itu. Tetapi sesampainya pada Nabi, Nabi SAW bersabda: "Apakah engkau ingin aku bacakan ayat yang baru turun kepadaku?" Umar menjawab: "Tentu saja ya Rasulullah." Kemudian beliau membaca: "Man kaana 'aduwwal li Jibrila fainnahu nazzalahu 'ala qalbika ......sampai al-kaafirin." Ayat tersebut di atas (S. 2: 97, 98). Umar bekata: "Ya Rasulullah! Demi Allah, saya tinggalkan kaum Yahudi tadi dan menghadap tuan justru untuk menceriterakan apa yang kami percakapkan, tetapi rupanya Allah telah mendahului saya." (Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih, dalam musnadnya dan Ibnu Jarir yang bersumber dari as-Syu'bi. Sanad ini shahih sampai as-Syu'bi, hanya as-Syu'bi tidak bertemu dengan Umar. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber selain dari as-Syu'bi. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari as-Suddi dan Qatadah yang bersumber dari Umar yang kedua-duanya munqathi karena didalam satu sanad, jika gugur nama seorang raqi, lain dari Shahabi, atau gugur dua orang rawi yang tidak berdekatan, yakni gugurya berselang. ) 3) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa seorang Yahudi berkata ketika bertemu dengan Umar bin Khaththab: "Sesungguhnya Jibril yang disebut-sebut oleh shahabatmu itu (Rasululllah) adalah musuh kami." Maka berkatalah Umar: "Barangsiapa yang memusuhi Allah, Malaikat-Nya, para Rasul-Nya, Jibril dan Mikail, sesungguhnya Allah memusuhinya." Maka turunlah ayat ini (S. 2: 97, 98) bersesuaian dengan apa yang diucapkan Umar. (Diriwayatkan oleh Ibnu abi Hatim yang bersumber dari Abdurrahman bin Laila. Sumber ini saling menguatkan dengan yang lainnya.) Keterangan: Menurut Ibnu Jarir sebab-sebab yang diceriterakan dalam hadits-hadits tersebut di atas merupakan sebab-sebab turunnya ayat ini (S. 2. 97, 98).  | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   | 
 
| 
   (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id dan 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.) Keterangan: Malik Abnu as-Shaif menerangkan bahwa ketika Rasulullah SAW diutus dan diingatkan kepada mereka (kaum Yahudi) akan janji mereka (untuk iman kepada-Nya) dan apa yang dijanjikan Allah kepada mereka itu (dalam Taurat tentang akan diutusnya Muhammad sebagai Nabi), kaum Yahudi berkata: "Demi Allah, tidak pernah kami dijanjikan sesuatu tentang Muhammad, dan kami tidak pernah berjanji apa-apa." Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 100, 101)  | 
 
| 
   
2. Al Baqarah 
 | 
 
| 
   | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar