al baqoroh 21-40
2. Al Baqarah
|
KEESAAN DAN KEKUASAAN TUHAN Perintah menyembah Tuhan Yang Maha Esa
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa
|
2. Al Baqarah
|
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu
dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu;
karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], padahal kamu mengetahui.
|
[30]. Ialah segala sesuatu yang disembah di samping
menyembah Allah seperti berhala-berhala, dewa-dewa, dan sebagainya.
|
2. Al Baqarah
|
Tantangan kepada kaum musyrikin mengenai Al Quran
23. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran
yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal
Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.
|
[31]. Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang
meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan
mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan mukjizat Nabi
Muhammad s.a.w.
|
2. Al Baqarah
|
24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti
kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
|
2. Al Baqarah
|
25. Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang
beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan
dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya[32].
|
[32]. Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang
serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.
|
2. Al Baqarah
|
Perumpamaan-perumpamaan dalam Al Quran dan hikmah-hikmahnya
26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan
berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman,
maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi
mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk
perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula)
banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah
kecuali orang-orang yang fasik,
![]() |
[33]. Diwaktu turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala
yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, sekalipun mereka kerjakan
bersama-sama, dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan menggambarkan kelemahan
berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung
sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
[34]. Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat. ![]() (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan berbagai sanad yang bersumber dari as-Suddi.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat 26 tersebut di atas (S. 2: 26) diturunkan sehubungan dengan surat al-Haj ayat 73 dan surat al-Ankabut ayat 41. Dengan reaksi kaum munafiqin yang berkata: "Bagaimana pandanganmu tentang Allah yang menerangkan lalat dan laba-laba di dalam al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad. Apakah ini bukan bikinan Muhammad?" (Diriwatkan oleh al-Wahidi dari Abdul Ghani bin Said at-Tsaqafi, dari Musa bin Abdurrahman dari Ibnu Juraij dari Atha yang bersumber dari Ibnu Abbas. Abdul Ghani sangat dla'if.) Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa ketika Allah menerangkan laba-laba dan lalat dalam surat al-Hajj 73 (S. 22: 73) dan al-Ankabut 41 (S. 29: 41) kaum musyrikin berkata: "Apa gunanya laba-laba dan lalat diterangkan dalam al-Qur'an?" Maka Allah turunkan ayat tersebut di atas (S. 2. 26). (Diriwayatkan oleh Abdurrazaq dalam tafsirnya, dari Ma'mar yang bersumber dari Qatadah.) Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa ayat tersebut di atas (S. 2: 26) diturunkan sehubungan dengan surat al-Hajj 73 dan surat al-Ankabut 41, dengan reaksi kaum musyrikin yang berkata: "Contoh macam apakah ini yang tidak patut dibuat perumpamaan?" (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Hasan.) Keterangan: Menurut as-Suyuthi: "Pendapat yang pertama (Ibnu Jarir) lebih shahih sanadnya dan lebih munasabah dengan permulaan surat. Sedangkan yang menerangkan kaum musyrikin, tidak sesuai dengan keadaan ayat Madaniyyah (yang diturunkan di Madinah)." Adapun yang diriwayatkan oleh al-Wahidi (sebagaimana telah kami kemukakan di atas) yang bersumber dari Qatadah dan Hasan, dengan tidak pakai isnad, munasabah apabila menggunakan kata: "Berkatalah kaum Yahudi." |
2. Al Baqarah
|
27. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah
sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
(kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.
Mereka itulah orang-orang yang rugi.
|
2. Al Baqarah
|
Bukti-bukti kekuasaan Tuhan
28. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya
mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan
dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
|
2. Al Baqarah
|
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
|
2. Al Baqarah
|
Penciptaan manusia dan penguasaannya di bumi
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui."
|
2. Al Baqarah
|
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!"
|
2. Al Baqarah
|
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada
yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
|
[35]. Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha
Bijaksana kurang tepat, karena arti Hakim ialah:
yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai
dengan sifat, guna dan faedahnya. Di sini diartikan dengan Maha
Bijaksana karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
|
2. Al Baqarah
|
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada
mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan
kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
|
2. Al Baqarah
|
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang
kafir.
|
[36]. Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan
Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan
diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
|
2. Al Baqarah
|
35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu
dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik
dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang yang zalim.
|
[37]. Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat
dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. Ada yang
menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan
syaitan.
|
2. Al Baqarah
|
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga
itu[38] dan dikeluarkan dari keadaan semula[39] dan Kami berfirman:
"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi
kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
ditentukan."
|
[38]. Adam dan Hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah
pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan
Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini
ialah Iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39]. Maksud keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga. |
2. Al Baqarah
|
37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, maka Allah
menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
|
[40]. Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan
yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan
kata-kata untuk bertaubat.
|
2. Al Baqarah
|
38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari
surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati."
|
2. Al Baqarah
|
39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
|
2. Al Baqarah
|
PERINGATAN TUHAN KEPADA BANI ISRAIL Beberapa perintah dan larangan Tuhan kepada Bani Israil
40. Hai Bani Israil[41], ingatlah akan nikmat-Ku yang telah
Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya Aku penuhi janji-Ku
kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
|
[41]. Israil adalah sebutan bagi Nabi
Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan
bangsa Yahudi.
[42]. Janji Bani Israil kepada Tuhan ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada Rasul-Rasul-nya di antaranya Nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar