Al Baqarah 1-20
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar
diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad
s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah,
merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya
terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini
dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi
betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana
dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak
disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Dakwah Islamiyah yang dihadapkan kepada umat Islam, ahli kitab dan para musyrikin.
2. Hukum-hukum:
Perintah mengerjakan shalat; menunaikan zakat; hukum puasa; hukum haji dan umrah; hukum qishash; hal-hal yang halal dan yang haram; bernafkah di jalan Allah; hukum arak dan judi; cara menyantuni anak yatim, larangan riba; hutang piutang; nafkah dan yang berhak menerimanya; wasiyat kepada dua orang ibu-bapa dan kaum kerabat; hukum sumpah; kewajiban menyampaikan amanat; sihir; hukum merusak mesjid; hukum meubah kitab-kitab Allah; hukum haidh, 'iddah, thalak, khulu', ilaa' dan hukum susuan; hukum melamar, mahar, larangan mengawini wanita musyrik dan sebaliknya; hukum perang.
3. Kisah-kisah:
Kisah penciptaan Nabi Adam a.s.; kisah Nabi Ibrahim a.s.; kisah Nabi Musa a.s. dengan Bani Israil.
4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang bertakwa; sifat orang-orang munafik; sifat-sifat Allah; perumpamaan-perumpamaan; kiblat, kebangkitan sesudah mati.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Dakwah Islamiyah yang dihadapkan kepada umat Islam, ahli kitab dan para musyrikin.
2. Hukum-hukum:
Perintah mengerjakan shalat; menunaikan zakat; hukum puasa; hukum haji dan umrah; hukum qishash; hal-hal yang halal dan yang haram; bernafkah di jalan Allah; hukum arak dan judi; cara menyantuni anak yatim, larangan riba; hutang piutang; nafkah dan yang berhak menerimanya; wasiyat kepada dua orang ibu-bapa dan kaum kerabat; hukum sumpah; kewajiban menyampaikan amanat; sihir; hukum merusak mesjid; hukum meubah kitab-kitab Allah; hukum haidh, 'iddah, thalak, khulu', ilaa' dan hukum susuan; hukum melamar, mahar, larangan mengawini wanita musyrik dan sebaliknya; hukum perang.
3. Kisah-kisah:
Kisah penciptaan Nabi Adam a.s.; kisah Nabi Ibrahim a.s.; kisah Nabi Musa a.s. dengan Bani Israil.
4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang bertakwa; sifat orang-orang munafik; sifat-sifat Allah; perumpamaan-perumpamaan; kiblat, kebangkitan sesudah mati.
AL BAQARAH
(SAPI BETINA)
SURAT KE 2 : 286 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
TIGA GOLONGAN MANUSIA DALAM MENGHADAPI AL QURAAN Golongan Mu'min
1. Alif laam miin[10].
|
[10]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan
sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: alif laam miim, alif laam raa,
alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para
pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa
Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Quran itu.
|
|
[13]. Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu. [14]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya. [15]. Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya. [16]. Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain. |
|
[17]. Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum
Muhammad s.a.w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran
seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran
yang diturunkan kepada para Rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah
dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya
kepada Rasul.
[18]. Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir. |
|
[19]. Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang
dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.
|
Golongan Kafir
|
![]() (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin Abi 'Ikrimah dari Sa'id bin Jubair yang bersumber dari Ibnu Abbas.) Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa dua ayat itu (S. 2: 6,7) diturunkan di dalam peperangan al-Ahzab yang terjadi pada tahun ke 5 Hijriah yang berupa serangan umum yang memperlihatkan kekuatan angkatan perang kaum musyrikin menyerbu kota Madinah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ar-Rabi' dan Anas.) |
|
[20]. Yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan
segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya.
[21]. Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri. |
Golongan munafik
|
[22]. Hari kemudian ialah: mulai dari
waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar sampai waktu yang tak ada
batasnya.
|
|
|
[23]. Yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran Nabi
Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian,
iri-hati dan dendam terhadap Nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
|
|
[24]. Kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti
kerusakan benda, melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan
menentang orang-orang Islam.
|
2. Al Baqarah
|
|
2. Al Baqarah
|
|
2. Al Baqarah
|
|
[25]. Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.
![]() (Diriwayatkan oleh al-Wahidi dan ats-Tsa'labi dari Muhammad bin Marwan dan as-Suddi as-Shaghir dari al-Kalbi dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanad riwayat ini dla'if karena as-Suddi as-Shaghir pendusta, begitu juga al-kalbi dan Abi Shaleh dla'if.) |
2. Al Baqarah
|
|
2. Al Baqarah
|
|
2. Al Baqarah
|
|
[26]. Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil
manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat
kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah
seperti dalam ayat tersebut di atas.
|
2. Al Baqarah
|
|
[27]. Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang
tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran.
|
2. Al Baqarah
|
|
[28]. Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu. [29]. Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir. ![]() 1. Kedua orang munafiq menutup telinganya karena takut mendengar guruh yang memekakkan, dan apabila kilat bersinar mereka berjalan. Sedang kaum munafiqin Madinah menutup telinga karena takut terkena sabda Rasul. Akan tetapi di saat banyak harta, anak buah dan mendapat ghanimah atau kemenangan, mereka ikut serta dengan kaum Muslimin dan berkata: "Nyatalah sekarang benarnya agama Muhammad itu." Dan mereka merasa tentram. 2. Kedua orang munafiq apabila tiada cahaya kilat, mereka berhenti dan tertegun. Sedang kaum munafiqin Madinah apabila habis hartanya, anak buahnya dan terkena musibah, mereka berkata: "Inilah akibat agama Muhammad." Mereka kembali murtad dan kufur. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas, Murrah, Ibnu Mas'ud dan beberapa orang shahabat lainnya.) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar