19. Maryam
|
Muqaddimah
|
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi. Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi. Pokok-pokok isinya: 1. Keimanan: Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dan hukum-hukum alam; Isa a.s. bukan anak Allah karena mustahil Allah mempunyai anak; Jibril a.s. turun kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah; di hari kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri semua manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba. 2. Kisah-kisah: Allah mengabulkan doa Zakaria a.s. untuk memperoleh anak, sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul; kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak; kisah Ibrahim a.s. dengan bapaknya; Musa a.s. seorang yang dipilih oleh Allah; Ismail a.s. seorang yang benar dalam janjinya; Idris a.s. seorang yang sangat kuat kepercayaannya. 3. Dan lain-lain: Ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan mengikuti hawa nafsunya serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh; keadaan di syurga; membiarkan orang yang sesat setelah diberi petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah. |
19. Maryam
|
Maryam
SURAT KE 19 : 98 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
KISAH NABI ZAKARIA a.s. DAN NABI YAHYA a.s. Sebab Zakaria berdoa memohon keturunan
1. Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad[897].
|
19. Maryam
|
2. (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat
Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
|
19. Maryam
|
3. yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara
yang lembut.
|
19. Maryam
|
4. Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku
telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa
dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.
|
19. Maryam
|
5. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku[898] sepeninggalku, sedang isteriku
adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang
putera,
|
[898]. Yang dimaksud oleh Zakaria dengan mawali ialah
orang-orang yang akan mengendalikan dan melanjutkan urusannya
sepeninggalnya.Yang dikhawatirkan Zakaria ialah kalau mereka tidak dapat
melaksanakan urusan itu dengan baik, karena tidak seorangpun diantara mereka
yang dapat dipercayainva, oleh sebab itu dia meminta dianugerahi seorang
anak.
|
19. Maryam
|
6. yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga
Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai."
|
19. Maryam
|
Terkabulnya doa Zakaria sebagai bukti kekuasaan Allah
7. Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira
kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami
belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
|
19. Maryam
|
8. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada
anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri)
sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua."
|
19. Maryam
|
9. Tuhan berfirman: "Demikianlah." Tuhan
berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku
ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama
sekali."
|
19. Maryam
|
10. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu
tanda." Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat
bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat."
|
19. Maryam
|
11. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia
memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan
petang.
|
19. Maryam
|
Pengangkatan Yahya sebagai Nabi dan sifat-sifat keutamaannya
12. Hai Yahya, ambillah[899] Al Kitab (Taurat) itu dengan
sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah[900] selagi ia masih kanak-kanak,
|
[899]. Maksudnya: pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya,
dan sampaikan kepada umatmu.
[900]. Maksudnya: kenabian. Atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama. |
19. Maryam
|
13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami
dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
|
19. Maryam
|
14. dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya,
dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
|
19. Maryam
|
15. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan
pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
|
19. Maryam
|
KISAH MARYAM DAN NABI ISA a.s. Kehamilan Maryam tanpa sentuhan seorang laki-laki
16. Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran,
yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah
timur,
|
19. Maryam
|
17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya, maka ia menjelma di
hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
|
[901]. Maksudnya: Jibril a.s.
|
19. Maryam
|
18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari
padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa."
|
19. Maryam
|
19. Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang
suci."
|
19. Maryam
|
20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku
seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku
dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar