Translate

Selasa, 23 Agustus 2016

Maryam 1-20


19. Maryam
 Muqaddimah 

Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.

Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dan hukum-hukum alam; Isa a.s. bukan anak Allah karena mustahil Allah mempunyai anak; Jibril a.s. turun kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah; di hari kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri semua manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba.

2. Kisah-kisah:
Allah mengabulkan doa Zakaria a.s. untuk memperoleh anak, sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul; kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak; kisah Ibrahim a.s. dengan bapaknya; Musa a.s. seorang yang dipilih oleh Allah; Ismail a.s. seorang yang benar dalam janjinya; Idris a.s. seorang yang sangat kuat kepercayaannya.

3. Dan lain-lain:
Ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan mengikuti hawa nafsunya serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh; keadaan di syurga; membiarkan orang yang sesat setelah diberi petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah.


19. Maryam


Maryam
SURAT KE 19 : 98 ayat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

KISAH NABI ZAKARIA a.s. DAN NABI YAHYA a.s.
Sebab Zakaria berdoa memohon keturunan
1. Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad[897].


[897]. Lihat no. [10].

19. Maryam


2. (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,

19. Maryam


3. yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.

19. Maryam


4. Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

19. Maryam


5. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku[898] sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,


[898]. Yang dimaksud oleh Zakaria dengan mawali ialah orang-orang yang akan mengendalikan dan melanjutkan urusannya sepeninggalnya.Yang dikhawatirkan Zakaria ialah kalau mereka tidak dapat melaksanakan urusan itu dengan baik, karena tidak seorangpun diantara mereka yang dapat dipercayainva, oleh sebab itu dia meminta dianugerahi seorang anak.

19. Maryam


6. yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai."

19. Maryam

Terkabulnya doa Zakaria sebagai bukti kekuasaan Allah
7. Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.

19. Maryam


8. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua."

19. Maryam


9. Tuhan berfirman: "Demikianlah." Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali."

19. Maryam


10. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda." Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat."

19. Maryam


11. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.

19. Maryam

Pengangkatan Yahya sebagai Nabi dan sifat-sifat keutamaannya
12. Hai Yahya, ambillah[899] Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah[900] selagi ia masih kanak-kanak,


[899]. Maksudnya: pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu.

[900]. Maksudnya: kenabian. Atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama.

19. Maryam


13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,

19. Maryam


14. dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.

19. Maryam


15. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

19. Maryam

KISAH MARYAM DAN NABI ISA a.s.
Kehamilan Maryam tanpa sentuhan seorang laki-laki
16. Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,

19. Maryam


17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.


[901]. Maksudnya: Jibril a.s.

19. Maryam


18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa."

19. Maryam


19. Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci."

19. Maryam


20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar