18. Al Kahfi
|
81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti
bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan
lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
|
18. Al Kahfi
|
82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak
yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka
berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki
agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya
itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut
kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu
tidak dapat sabar terhadapnya."
|
18. Al Kahfi
|
DZULQARNAIN DENGAN YA'JUJ DAN MA'JUJ
83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita
tantangnya."
|
18. Al Kahfi
|
84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di
(muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai)
segala sesuatu,
|
18. Al Kahfi
|
85. maka diapun menempuh suatu jalan.
|
18. Al Kahfi
|
86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam
matahari, dia melihat matahari terbenam[887] di dalam laut yang berlumpur
hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat[888]. Kami berkata: "Hai
Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan[889] terhadap mereka.
|
[887]. Maksudnya: sampai ke pantai sebelah barat di mana
Dzulqarnain melihat matahari sedang terbenam.
[888]. Ialah umat yang tidak beragama. [889]. yaitu dengan menyeru mereka kepada beriman. |
18. Al Kahfi
|
87. Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya,
maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya,
lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.
|
18. Al Kahfi
|
88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan
kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami."
|
18. Al Kahfi
|
89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).
|
18. Al Kahfi
|
90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit
matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat
yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari
(cahaya) matahari[890] itu,
|
[890]. Menurut sebagian ahli tafsir bahwa golongan yang
ditemui Dzulqarnain itu adalah umat yang miskin.
|
18. Al Kahfi
|
91. demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi
segala apa yang ada padanya.
|
18. Al Kahfi
|
92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).
|
18. Al Kahfi
|
93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah
gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak
mengerti pembicaraan[891].
|
[891]. Maksudnya: mereka mereka tidak bisa memahami bahasa
orang lain, karena bahasa mereka amat jauh bedanya dari bahasa yang lain, dan
merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas karena
kekurangan kecerdasan mereka.
|
18. Al Kahfi
|
94. Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya
Ya'juj dan Ma'juj[892] itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka
dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat
dinding antara kami dan mereka?"
|
[892]. Ya'juj dan Ma'juj ialah dua bangsa yang membuat
kerusakan di muka bumi, sebagai yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol.
|
18. Al Kahfi
|
95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan
oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku
dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka,
|
18. Al Kahfi
|
96. berilah aku potongan-potongan besi." Hingga
apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah
Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)." Hingga apabila besi itu sudah
menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang
mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu."
|
18. Al Kahfi
|
97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak
bisa (pula) melobanginya.
|
18. Al Kahfi
|
98. Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat
dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya
hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."
|
18. Al Kahfi
|
99. Kami biarkan mereka di hari itu[893] bercampur aduk antara satu
dengan yang lain, kemudian ditiup lagi[894] sangkakala, lalu Kami kumpulkan
mereka itu semuanya,
|
[893]. Maksudnya: Di hari kehancuran dunia yang dijanjikan
oleh Allah.
[894]. Maksudnya: tiupan yang kedua yaitu tiupan sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang tiupan yang pertama ialah tiupan kehancuran alam ini. |
18. Al Kahfi
|
100. dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu[895] kepada orang-orang kafir dengan
jelas,
|
[895]. Pada hari makhluk di padang Mahsyar dikumpulkan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar