17. Al Israa'
|
Muqaddimah
|
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya. Pokok-pokok isinya: 1. Keimanan: Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat; Allah pasti memberi rezki kepada manusia; Allah mempunyai nama-nama yang paling baik; Al Quran adalah wahyu dan Allah yang memberikan petunjuk, penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; adanya padang Mahsyar dan hari berbangkit. 2. Hukum-hukum: Larangan-larangan Allah tentang: menghilangkan jiwa manusia; berzina, mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama; ikut-ikutan baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan dan durhaka kepada ibu bapa. Perintah Allah tentang: memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran, melakukan shalat lima waktu dalam waktunya. 3. Kisah-kisah: Kisah Israa' Nabi Muhammad s.a.w., beberapa kisah tentang Bani Israil. 4. Dan lain-lain: Pertanggungan jawab manusia masing-masing terhadap amal perbuatannya; beberapa faktor yang menyebabkan kebangunan dan kehancuran suatu umat; petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan orang tua, tetangga dan masyarakat; manusia makhluk Allah s.w.t. yang mulia, dalam pada itu manusia mempunyai pula sifat-sifat yang tidak baik seperti suka ingkar, putus asa dan terburu-buru; dan persoalan roh. |
17. Al Israa'
|
AL ISRAA' (MEMPERJALANKAN DI MALAM
HARI)
SURAT KE 17 : 111 ayat
JUZ 15
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
ISYARAT KEPADA UMAT ISLAM SEBAGAI SUATU UMAT YANG AKAN MENJADI BESAR Israa' dari Mekah ke Baitul Maqdis sebagai penghormatan terhadap Nabi Muhammad s.a.w.
1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya
pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami
berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
|
[847]. Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah
sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu
dan kesuburan tanahnya.
|
17. Al Israa'
|
Penghormatan terhadap Nabi Musa a.s. dengan menurunkan Taurat kepadanya
2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami
jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman):
"Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
|
17. Al Israa'
|
3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa
bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak
bersyukur.
|
17. Al Israa'
|
Kehancuran Bani Israil karena tidak mengikuti ajaran Taurat
4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam
Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini
dua kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan
yang besar."
|
[848]. Yang dimaksud dengan membuat kerusakan dua kali
ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Syu'ya dan memenjarakan
Armia dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh Nabi
Isa a.s. Akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan (Al Maraghi).
|
17. Al Israa'
|
5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan)
pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami
yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di
kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
|
17. Al Israa'
|
6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk
mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan
anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
|
17. Al Israa'
|
7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami
datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk
ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan
untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
|
17. Al Israa'
|
8. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya)
kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami
kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi
orang-orang yang tidak beriman.
|
17. Al Israa'
|
Al Quran petunjuk ke jalan yang benar
9. Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
|
17. Al Israa'
|
10. dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada
kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.
|
17. Al Israa'
|
11. Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia
mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
|
17. Al Israa'
|
12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda,
lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar
kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan
tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan
jelas.
|
17. Al Israa'
|
Tiap-tiap orang memikul dosanya sendiri
13. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal
perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan
baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
|
17. Al Israa'
|
14. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada
waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."
|
17. Al Israa'
|
15. Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah
(Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya
sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi
(kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa
orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang
rasul.
|
17. Al Israa'
|
16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka
Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya
mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka
sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian
Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
|
17. Al Israa'
|
17. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami
binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa
hamba-hamba-Nya.
|
17. Al Israa'
|
18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi),
maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang
yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan
memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
|
17. Al Israa'
|
19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan
berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka
mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.
|
17. Al Israa'
|
20. Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun
golongan itu[849] Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan
Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
|
[849]. Yang dimaksud baik golongan ini maupun
golongan itu ialah mereka yang tersebut dalam ayat 18 dan 19 di
atas.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar