Ikhlas
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ . رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab
radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa
sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan
tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa
yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya
karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin
dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
[Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah
Muhammad bin Isma’il bin
Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin
Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang
merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang]
Iman, Islam Dan Ihsan
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ . رواه مسلم
Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata
: Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu
hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat
putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan
jauh dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian
dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam:
“ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah
(tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika
mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua heran, dia
yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi:
“ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya
dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang
buruk “, kemudia dia berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata
lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah
engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak
melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia
berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang
tanda-tandanya “, beliau bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian)
berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian
orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah
shallahu`alaihi wa sallam) bertanya,“ Tahukah engkau
siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“ Dia
adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama
kalian “. [HR. Muslim]
Rukun Islam
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ. رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al
Khottob radiallahuanhuma dia
berkata: Saya mendengar
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Islam dibangun di atas lima
perkara; Bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan
Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa
Ramadhan. [HR. Bukhari dan Muslim]
Nasib Manusia Telah
Ditetapkan
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا . رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin
Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan
dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari,
kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi
segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang
malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat
perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya. Demi
Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang
melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal
sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan
ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada
yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka
tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan
perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. [HR. Bukhari dan Muslim]
Perbuatan Bid'ah Tertolak
عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata:
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini
yang bukan (berasal) darinya, maka dia tertolak. [HR.
Bukhari dan Muslim, dalam riwayat Muslim disebutkan:
siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami,
maka dia tertolak]
Dalil Halal Dan Haram Telah Jelas
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ. رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir
radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu
jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang
syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang
takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan
kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan
terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang
menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk
memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja
memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah
bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah
seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah
bahwa dia adalah hati “. [HR. Bukhari dan
Muslim]
Agama Adalah Nasehat
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ . رواه ومسلم
Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari
radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Agama adalah nasehat, kami berkata: Kepada siapa?
Beliau bersabda: Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum
muslimin dan rakyatnya. [HR. Muslim]
Perintah Memerangi Manusia Yang Tidak
Melaksanakan Shalat Dan Mengeluarkan Zakat
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكاَةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءُهُمْ وَأَمْوَالُـهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالىَ. رواه البخاري ومسلم
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada
ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan
dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah
ta’ala. [HR. Bukhari dan Muslim]
Melaksanakan Perintah Sesuai
Kemampuan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ . رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr
radhiallahuanhu dia berkata:
Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam bersabda: Apa yang
aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka
hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang
sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna)
dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka. [HR.
Bukhari dan Muslim]
Makanlah Dari Rezeki Yang Halal
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً وَقاَلَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ . ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ . رواه مسلم
Dari Abu Hurairah
radhiallahuanhu dia berkata:
Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya
Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya
dengan firman-Nya: Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal
shalehlah. Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang
baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan
ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia
mengangkatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Ya Tuhanku, Ya Tuhanku,
padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya
dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya
akan dikabulkan. (HR. Muslim)
Tinggalkanlah Keragu-raguan
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ . رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi
Thalib, cucu Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
dan kesayangannya
radhiallahuanhuma dia berkata: Saya menghafal dari
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang
meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. [HR. Turmuzi
dan dia berkata, Haditsnya hasan shahih]
Meninggalkan yang Tidak
Bermanfaat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ. حديث حسن رواه الترمذي وغيره هكذا
Dari Abu Hurairah
radhiallahunhu dia berkata:
Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu
yang tidak berguna baginya. [Hadits Hasan riwayat
Turmuzi dan lainnya]
Mencintai Milik Orang Lain Seperti
Mencintai Miliknya Sendiri
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam, beliau bersabda, "Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai
untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri. [HR. Bukhari dan Muslim]
Larangan Berzina, Membunuh Dan
Murtad
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ : الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ. رواه البخاري ومسلم
Dari Ibnu Mas’ud
radiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa
tidak ada ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab: Duda/janda (orang yang
telah pernah menikah) yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan
meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya. [HR.
Bukhari dan Muslim]
Berkata Yang Baik Atau Diam
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ . رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hurairah
radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda,
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya". [HR. Bukhari
dan Muslim]
Tidak Mudah Marah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ. رواه البخاري
Dari Abu Hurairah
radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: (Ya Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam ) nasihatilah saya. Beliau bersabda :
Jangan kamu marah. Dia
menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda: Jangan engkau marah. [HR. Bukhari]
Berbuat Baik Dalam Segala Urusan
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ . رواه مسلم
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah
menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka
berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik
dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan
sembelihannya. [HR. Muslim]
Setelah Melakukan Kesalahan Disusul
Dengan Kebaikan
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ . رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu
Abdurrahman, dan Mu’az bin
Jabal radhiallahuanhuma dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Bertakwalah kepada
Allah di mana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat
menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik .“ [HR. Turmuzi, dia berkata: haditsnya hasan, pada sebagian
naskah dikatakan: hasan shahih]
Mintalah Tolong Kepada Allah
عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ. رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas
radhiallahuanhuma, beliau
berkata: Suatu saat saya berada dibelakang nabi shallallahu`alaihi wa sallam, maka beliau
bersabda: Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu
empat perkara: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya
Dia akan selalu berada di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah,
jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah
sesungguhnya jika suatu umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas
sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang
telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas
sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah
Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. [HR. Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih. Dalam
riwayat selain Tirmidzi : "Hendaklah kamu selalu mengingat Allah, pasti kamu
mendapati-Nya di hadapanmu. Hendaklah kamu mengingat Allah di waktu lapang
(senang), niscaya Allah akan mengingat kamu di waktu sempit (susah). Ketahuilah
bahwa apa yang semestinya tidak menimpa kamu, tidak akan menimpamu, dan apa yang
semestinya menimpamu tidak akan terhindar darimu. Ketahuilah sesungguhnya
kemenangan menyertai kesabaran dan sesungguhnya kesenangan menyertai kesusahan
dan kesulitan"]
Milikilah Sifat Malu
عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ . رواه البخاري
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry
radhiallahuanhu dia berkata,
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya ungkapan yang
telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah: Jika engkau
tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka. [HR.
Bukhari]
Berlaku Istiqomah
عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ. رواه مسلم
Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu
‘Amrah, Sufyan bin Abdillah
Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata: Wahai Rasulullah, katakan kepada saya
tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun
selainmu. Beliau bersabda, Katakanlah: saya beriman
kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah. [HR.
Muslim]
Melaksanakan Syari'at Islam Dengan
Sebenarnya
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرْ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ . رواه مسلم
Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al
Anshary radhiallahuanhuma:
Seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, seraya
berkata: Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan
shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan mengharamkan
yang haram dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga?
Beliau bersabda: Ya. [HR. Muslim]
Bersuci Adalah Sebagian Dari Iman
عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ - أَوْ تَمْلآنِ - مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا. رواه مسلم
Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary
radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Bersuci sebagian dari iman,
Al Hamdulillah dapat
memenuhi timbangan, Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat memenuhi antara langit dan bumi, Shalat adalah cahaya,
shadaqah adalah bukti, Al Quran dapat menjadi saksi yang meringankanmu atau yang
memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual dirinya, ada yang membebaskan
dirinya (dari kehinaan dan azab) ada juga yang menghancurkan
dirinya. [HR. Muslim]
Larangan Berbuat Zhalim
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ : يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلىَ نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّماً، فَلاَ تَظَالَمُوا . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُوْنِي أَطْعِمْكُمْ . يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِي أَكْسُكُمْ . يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَناَ أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعاً، فَاسْتَغْفِرُوْنِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّوْنِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُوْنِي . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ . يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعَمَالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوْفِيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ . رواه مسلم
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman : Wahai hambaku, sesungguhya
aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya
(kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling
berlaku zalim. Wahai
hamba-Ku semua kalian adalah sesat kecuali
siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah
kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hamba-Ku, kalian
semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka
mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku,
kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka
mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku
kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni
dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai
hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku
sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hamba-Ku
seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari
kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara
kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai
hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir,
dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang
paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku
sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta
kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak
mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di
tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan
diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak
mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang
menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali
dirinya. [HR.
Muslim)
Bershadaqah Dari Kelebihan Harta
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَاساً مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ : أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا يَتَصَدَّقُوْنَ : إِنَّ لَكُمْ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً وَنَهْيٍ عَن مُنْكَرٍ صَدَقَةً وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ . رواه مسلم
Dari Abu Dzar
radhiallahuanhu: Sesungguhnya sejumlah orang dari
shahabat Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam
berkata kepada Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: “ Wahai
Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak,
mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan
mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat
melakukannya). (Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam) bersabda: Bukankah
Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tashbih
merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah,
setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah dan
setiap kemaluan kalian
merupakan sedekah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah
masakah dikatakan berpahala seseorang di antara kami yang menyalurkan
syahwatnya? Beliau bersabda: Bagaimana pendapat kalian
seandainya hal tersebut disalurkan di jalan yang haram, bukankah baginya dosa?
Demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka
baginya mendapatkan pahala. [HR. Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar